You are on page 1of 11

DAFTAR ISI

Surat Keputusan Direktur Tentang


Panduan Skrining Pasien 1
BAB I DEFINISI................................................................................. 7
BAB II RUANG LINGKUP................................................................. 7
A. Kriteria Triage
B. Obsevasi visual atau pengamatan atau anamnesa
C. Pemeriksaan Fisik Atau Hasil Pemeriksaan Fisik
D. Psikologik
E. Hasil Pemeriksaan Laboratorium (Hasil Lab Abnormal )
F. Hasil Pemeriksaan Radiologi (Hasil Abnormal)
G. Hasil pemeriksaan EKG
H. Obsevasi Visual Atau Pengamatan Atau Anamnesa
I. Pemeriksaan Fisik Atau Hasil Pemeriksaan Fisik

BAB III TATA LAKSANA SKRINING..................................................


A. Tata Laksana Triage/Pasien Emergency
B. Tata Laksana Pelayanan False Emergency
C. Tata Laksana DOA

BAB IV DOKUMENTASI ............................................................. ..

1
PANDUAN SKRINING PASIEN
DEFINISI
Skrining pasien adalah proses pemilahan pasien berdasarkan keadaan pasien,
hasil pemeriksaan dan kebutuhan pasien serta tindakan yang akan dilakukan.

RUANG LINGKUP
Untuk menyelaraskan kebutuhan pasien dan kondisinya dengan sumberdaya
Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Surabaya dilakukan proses skrining. Dari
skrining yang dilakukan, kemudian dibuat keputusan pasien perlu di rawat
inap, rawat jalan atau hanya diobservasi saja atau dirujuk/tidak diterima.
Skrining dilakukan melalui :
A. Kriteria triage
Dari proses triage ditentukan skrining prioritas penanganan pasien yaitu:
1. Prioritas nol (Hitam) : pasien mati atau cedera fatal yang jelas dan
tidak mungkin untuk dilakukan diresusitasi.
2. Prioritas Pertama (Merah) : Penanganan sesegera mungkin, pasien
cedera berat yang memerlukan penilaian cepat serta tindakan medik
dan transport segera untuk tetap hidup, gagal napas, cedera thoraco -
abdominal, cedera kepala atau maksilo-fasial berat, shock atau
perdarahan berat, luka bakar berat, penanganan yang dilakukan adalah
patensi jalan napas (Circulation Airway Breathing), Resusitasi, O2
sampai saturasi > 90%, Monitoring GCS, Monitoring output input,
Monitoring vital sign, Obat obat intubasi (ICU), Bronkodilator,
Inotropin, Vasodilator, penderita ditangani kegawataannya, apabila
membaik dapat pindah ke prioritas lain. Apabila hanya membutuhkan
HCU pasien dirawat di rung HCU. Pasien dirujuk ke RS yang
menyediakan fasilitas sesuai kebutuhan pasien.
3. Prioritas kedua (Kuning) : pasien memerlukan bantuan, namun dengan
cedera yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami
ancaman jiwa dalam waktu dekat. Pasien mungkin mengalami cedera
dalam jenis cakupan luas (misalnya ; cedera abdomen tanpa shok,
cedera dada tanpa gangguan respirasi, fraktur mayor tanpa shok,
cedera kepala atau tulang belakang leher tidak berat serta luka bakar
ringan), penanganannya Indikasi rawat inap atau rawat jalan, bila
penanganan medikamentosa oral atau selama observasi tidak
menunjukkan perubahan pada keluhan pasien.
4. Prioritas ketiga (hijau) : pasien dengan cedera minor yang tidak
membutuhkan stabilisasi segera, memerlukan bantuan pertama
sederhana namun memerlukan penilaian ulang secara berkala (cedera
jaringan lunak, fraktur dan dislokasi ekstremitas, cedera maksilo-facial
tanpa gangguan jalan napas, serta gawat darurat psikologis),
penangannya Indikasi Rawat Jalan dengan kontrol teratur dan dapat
sewaktu waktu rawat inap.

Dari proses penanganan pasien dilakukan dengan cara triage kemudian


ditentukan pasien itu boleh pulang,apabila sesuai kebutuhan pasien dengan
sumber daya rumah sakit dapat diterima atau dirawat ,bila tidak sesuai
2
dengan kebutuhan pasien maka pasien dirujuk setelah stabil atau ada
tempat di rumah sakit yang tersedia tempat sesuai dengan kebutuhan
pasien.

B. Obsevasi visual atau pengamatan atau anamnesa


Observasi pada pasien baru masuk/mendapatkan perawatan pasien di
rumah sakit seperti keadaan umum, anamnesa terhadap pasien atau
keluarga
1. Kejang ;
a. Dipulangkan : Jika diserta panas, kejang < 5 menit,
kesadaran bagus.
b. Dirawat/diterima : Bila kejang, panas tidak disertai kaku
kuduk.
c. Dirujuk/tidak diterima : Bila diikuti defisit neurologis, kaku
kuduk, kesadaran menurun, kejang tidak
berhenti dengan obat anti kejang/kejang
berulang, peningkatan tekanan darah.
2. Nyeri akut abdomen ;
a. Dipulangkan : Hb serial bagus pada trauma abdomen,
setelah pengobatan keadaannya
membaik.
b. Dirawat : Dengan observasi setelah pengobatan
tidak membaik.
c. Dirujuk/tidak diterima : Pada perempuan hamil, disertai tanda-
tanda syok.
3. Nyeri dada ;
a. Dipulangkan : Riwayat trauma denga thorak foto bagus,
nyeri dengan hasil EKG bagus.
b. Dirawat : Bila nyeri setempat, vital sign stabil.
c. Dirujuk/tidak diterima : Bila nyeri menjalar, nyeri tekan disertai
tanda-tanda syok pada pasien.
4. Sesak napas ;
a. Dipulangkan : Jantung dan paru-paru normal dengan
reaksi psikologis.
b. Dirawat : Ada tanda-tanda gelisah dan pasien
memerlukan oksigen, riwayat sakit
sesak.
c. Dirujuk : Dengan JVP yang meningkat, tanda-
tanda syok.

C. Pemeriksaan Fisik Atau Hasil Pemeriksaan Fisik


Skrining melalui pemeriksaan fisik meliputi :
1. Tingkat kesadaran ;
a. Pasien dipulangkan :
1) GCS 15 tanpa hematoma dan deficit neurologis.
2) Kehilangan kesadaran kurang dari 5 menit.
3) Kejadian terjadi 4 jam atau lebih
b. Pasien dirawat/diterima :
3
1) GCS 14-15 dengan hematoma tanpa deficit neurologis.
2) Bingung/setiap penurunan GCS.
3) Tanda atau gejala neurologis.
4) Kesulitan penilaian klinis.
5) Kelaianan medis lain.
6) Fraktur tengkorak.
7) Tidak ada pengamat diluar rumah sakit.
8) Usia lebih dari 50 tahun.
9) Anak-anak.
c. Pasien dirujuk/tidak diterima :
1) GCS 13 dengan hematoma.
2) GCS 15 dengan deficit neurologis focal.
3) GCS 15 dan terjadi penurunan tingkat kesadaran.
4) GCS 8 setelah resusitasi.
5) Penurunan GCS 2.
6) Cedera penetrasi.
7) Fraktur depresi.
8) Fraktur terbuka.
9) Fraktur basis kranii.
10) Nyeri kepala, muntah, bingung menetap > 2 jam setelah MRS.

2. Tekanan darah ;
a. Pasien dipulangkan : Tekanan darah normal.
b. Pasien dirawat/diterima : Hipotensi dengan tanda-tanda syok,
Hipertensi tanpa deficit neurologis.
c. Dirujuk/tidak diterima : Hipertensi dengan kesadaran
menurun/tanda defisit Neurologis.

3. Respirasi ;
a. Pasien dipulangkan : Respirasi 24 x/mnt, saturasi oksigen
96%.
b. Pasien dirawat/diterima : Respirasi 24-30 x/mnit, saturasi oksigen
95% ada wheezing, rhonki.
c. Dirujuk/tidak diterima : Gagal napas dengan saturasi oksigen
65 %.
4. Temperature ;
a. Pasien dipulangkan : 37,2C baru 1-2 hari.
b. Pasien dirawat/diterima : 37,2C dengan panas 3 hari / kejang
tanpa penurunan kesadaran/tidak ada
kaku kuduk.
c. Dirujuk/tidak diterima : 40C dengan penurunan kesadaran
/kejang berulang/kaku kuduk.
5. Fisik secara umum maupun organ ;
a. Pasien dipulangkan : Bila keadaan umum bagus, tidak ada
pembesaran organ.
b. Pasien dirawat/diterima : Penurunan berat badan, tidak ada asupan
makanan, pembesaran organ
memerlukan pemeriksaan lanjutan
4
c. Dirujuk/tidak diterima : Keadaan umum sangat lemah, terdapat
kegagalan system organ.

D. Psikologik
1. Pasien dgn percobaan bunuh diri,
a. Pasien dipulangkan : Bila permintaan keluarga.
b. Pasien dirawat/diterima : Pasien dirawat.
c. Dirujuk/tidak diterima : Bila memerlukan psikiater.

2. Permintaan keluarga
a. Pasien dipulangkan : Pasien pulang dengan persetujuan.
b. Pasien dirawat/diterima : Ada permintaan pasien dirawat.
c. Dirujuk/tidak diterima : Pasien dirujuk (KIE).
3. Kiriman dokter
a. Pasien dipulangkan :-
b. Pasien dirawat/diterima :Sesuaikan dengan kebutuhan dan jenis
pelayanan yang tersedia.
c. Dirujuk/tidak diterima : Bila tidak sesuai kebutuhan pasien
dengan jenis pelayanan yang tersedia.

E. Hasil pemeriksaan laboratorium (hasil lab abnormal )


Hasil dari pemeriksaan laboratorium yang mengharuskan penderita
dirawat, dipulangkan atau tidak diterima. Apakah di rumah sakit tersedia
pelayanan yang sesuai kebutuhan pasien.
1. Darah lengkap
a. Trombosit.
1) Pasien dipulangkan : Trombosit 150.000.
2) Pasien dirawat/diterima : Trombosit < 150.000 dan ada
riwayat demam. Trombosit <
150.000 dengan Hb > 17 g/dl dan
hematokrit > 20%.
3) Dirujuk/tidak diterima : Trombosit < 150.000 disertai Hb
7 dan leukosit < 4000.
b. Haemoglobin
1) Pasien dipulangkan : Hb > 10 g/l.
2) Pasien dirawat/diterima : Hb 7 g/dl, dengan anemia akut.
Hb 7-10 g/dl ada hipoksia dan
hipoksemia.
3) Dirujuk/tidak diterima : Pada Hb serial (3X) tiap jam
terjadi penurunan, Hb 7, leukosit
< 4,5, trombosit < 150.000.
2. SGOT/SGPT
a. Pasien dipulangkan : Kenaikan < 2 x normal.
b. Pasien dirawat/diterima : Kenaikan 2 x normal.

c. Dirujuk/tidak diterima : Kenaikan disertai kegagalan hati


/penurunan Kesadaran.
3. BUN/SC
5
a. Pasien dipulangkan : BUN/SC < 2x normal.
b. Pasien dirawat/diterima : BUN/SC kenaikan 2x normal
disertai mual dan muntah.
c. Dirujuk/tidak diterima : BUN/SC > 2x normal disertai
sesak, dan riwayat hemodialisis.

F. Hasil pemeriksaan radiologi (hasil abnormal)


Dari hasil pemeriksaan radiologi ditentukan apakah kelainan yang terdapat
pada pasien dapat terlayani di rumah sakit atau hanya cukup rawat jalan
ataupun harus dirujuk ke rumah sakit yang menyediakan pelayanan sesuai
kebutuhan pasien.
1. Pasien dipulangkan : Normal.
2. Pasien dirawat/diterima : Patah tulang bagian tengah.
3. Dirujuk/tidak diterima :
a. Fraktur /corpus alienum tulang
kepala.
b. Efusi fleural massif.
c. Fraktur dekat persendian.
d. Fraktur multiple.
e. Illeus paralitik dengan umur sudah
tua.

G. Hasil pemeriksaan EKG


1. Pasien dipulangkan : EKG normal.
2. Pasien dirawat/diterima :
a. Depresi segmen ST/gelombang Q.
b. Non diagnostic segemen ST dan
gelombang T.
c. Bradikardi dengan hemodinamik
stabil.
d. Takikardi dengan hemodinamik
stabil.
e. Blok AV derajat I.
f. Blok AV derajat II tipe 1.
3. Dirujuk/tidak diterima :
a. ST elevasi.
b. Curiga LBBB baru.
c. ST depresi dengan inverse
gelombang T.
d. Aritmia jantung dengan hemodinamik
tidak stabil.
e. Takikardi dengan hemodinamik tidak
stabil.
f. Blok AV derajat II tipe 2.
g. Blok AV total/derajat III
h. Fibrilasi/fluter atrium
i. Fibrilasi ventrikel
j. Supraventrikel takikardi
6
Dari semua kajian di atas,petugas melakukan analisa diagnose,kebutuhan
pelayanan yang diperlukan pasien atau tindakan selanjutnya terhadap
pasien sesuai dengan kebutuhan pelayanan preventif,paliatif,kuratif dan
rehabilitative serta disesuaikan dengan prioritas pelayanan. Hasil skrining
yang dilakukan menentukan dokter jaga mengambil sikap apakah pasien
perlu dilakukan rawat jalan, observasi, rawat inap atau dirujuk. Dokter
jaga harus mengkomunikasikan hasil skrining dan keputusannya kepada
pasien atau keluarganya.

H. Obsevasi Visual Atau Pengamatan Atau Anamnesa


Observasipadapasienbarumasuk/mendapatkanperawatanpasien di
rumahsakitsepertikeadaanumum,anamnesaterhadappasienataukeluarga
5. Kejang ;
d. Dipulangkan : Jikadisertapanas,kejang< 5
menit,kesadaran
bagus.
e. Dirawat/diterima : Bilakejang,panastidakdisertaikakukuduk.
f. Dirujuk/tidakditerima : Biladiikuti deficit neurologis,
kakukuduk,
kesadaranmenurun,
kejangtidakberhentidengan
obat anti kejang/kejangberulang,
peningkatan
tekanandarah.
6. Nyeriakut abdomen ;
d. Dipulangkan : Hb serial baguspada trauma
abdomen,setelah
pengobatankeadaannyamembaik.
e. Dirawat : Denganobservasisetelahpengobatantidak
membaik.
f. Dirujuk/tidakditerima : Padaperempuanhamil,disertaitanda-
tandasyok.
7. Nyeri dada ;
d. Dipulangkan : Riwayat trauma
dengathorakfotobagus,nyeri
denganhasil EKG bagus.
e. Dirawat : Bilanyerisetempat,vital sign stabil.
f. Dirujuk/tidakditerima :
Bilanyerimenjalar,nyeritekandisertaitanda-
tanda
syokpadapasien.
8. Sesaknapas ;
d. Dipulangkan : Jantungdanparu-paru normal
denganreaksi
psikologis.
e. Dirawat : Ada tanda-
tandagelisahdanpasienmemerlukan
oksigen,riwayatsakitsesak.
7
f. Dirujuk : Dengan JVP yang meningkat,tanda-
tandasyok.
I. Pemeriksaan fisik atau hasil pemeriksaan fisik
Skriningmelaluipemeriksaanfisikmeliputi :
6. Tingkat kesadaran ;
d. Pasiendipulangkan :
4) GCS 15 tanpa hematoma dan deficit neurologis.
5) Kehilangankesadarankurangdari 5 menit.
6) Kejadianterjadi 4 jam ataulebih
e. Pasiendirawat/diterima :
10) GCS 14-15 dengan hematoma tanpa deficit neurologis.
11) Bingung/setiappenurunan GCS.
12) Tandaataugejalaneurologis.
13) Kesulitanpenilaianklinis.
14) Kelaiananmedis lain.
15) Frakturtengkorak.
16) Tidakadapengamatdiluarrumahsakit.
17) Usialebihdari 50 tahun.
18) Anak-anak.
f. Pasiendirujuk/tidakditerima :
11) GCS 13 dengan hematoma.
12) GCS 15dengan deficit neurologis focal.
13) GCS 15 danterjadipenurunantingkatkesadaran.
14) GCS 8 setelahresusitasi.
15) Penurunan GCS 2.
16) Cederapenetrasi.
17) Frakturdepresi.
18) Frakturterbuka.
19) Fraktur basis kranii.
20) Nyerikepala, muntah, bingungmenetap> 2 jam setelah MRS.
7. Tekanandarah;
d. Pasiendipulangkan : Tekanandarah normal.
e. Pasiendirawat/diterima : Hipotensidengantanda-tandasyok,
Hipertensi
tanpa deficit neurologis.
f. Dirujuk/tidakditerima :
Hipertensidengankesadaranmenurun/tanda
deficit
Neurologis.
8. Respirasi ;
d. Pasiendipulangkan : Respirasi 24 x/mnt, saturasioksigen
96%.
e. Pasiendirawat/diterima : Respirasi 24-30 x/mnit, saturasioksigen
95% ada
wheezing, rhonki.
f. Dirujuk/tidakditerima : Gagalnapasdengansaturasioksigen 65
%.
9. Temperature ;
8
d. Pasiendipulangkan : 37,2baru 1-2 hari.
e. Pasiendirawat/diterima : 37,2 denganpanas 3 hari /
kejangtanpa
penurunankesadaran/tidakadakakukuduk.
f. Dirujuk/tidakditerima : 40 C
denganpenurunankesadaran/kejang
berulang/kakukuduk.
10. Fisiksecaraumummaupun organ ;
d. Pasiendipulangkan : Bilakeadaanumumbagus,
tidakadapembesaran
organ.
e. Pasiendirawat/diterima : Penurunanberatbadan,
tidakadaasupanmakanan,
pembesaranorgan
memerlukanpemeriksaanlanjutan
f. Dirujuk/tidakditerima : Keadaanumumsangatlemah,
terdapatkegagalan
system organ.

9
BAB III
TATA LAKSANA SKRINING

A. Tata laksana Triage/Pasien Emergency


1. Pasien/keluarga pasien mendaftar di Admisi .
2. Dokter jaga IGD memeriksa pasien secara lengkap, dengan melakukan
pemeriksaan penunjang dan menentukan prioritas penanganan.
3. Prioritas I (Pertama, Tertinggi, Emergency) :
Mengancam jiwa, mengancam fungsi vital, pasien ditempatkan di
ruang resusitasi.
4. Prioritas II (Kedua,Medium,Urgent) :
Potensial mengancam jiwa/fungsi vital bila tidak ditangani dalam
waktu singkat. Penanganan dan perpindahan bersifat terakhir, pasien
ditempatkan di ruang tindakan bedah/non bedah.
5. Prioritas III (Ketiga, Rendah, non emergency) :
Memerlukan pelayanan biasa, tidak perlu segera, penanganan dan
pemindahan bersifat terakhir dan pasien ditempatkan di ruang non
bedah.

B. Tata laksana pelayanan False Emergency


1. Pasien / keluarga pasien mendaftar dibagian Admisi.
2. Dilakukan triase untuk penempatan pasien diruang non bedah.
3. Pasien dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter jaga IGD.
4. Dokter jaga menjelaskan kondisi pasien pada keluarga / penanggung
jawab.
5. Bila perlu dirawat / observasi pasien dianjurkan kebagian Admisi.
6. Bila tidak perlu dirawat pasien diberikan terapi dan bisa langsung
pulang.
7. Pasien dianjurkan untuk kontrol kembali sesuai dengan saran dokter.

C. Tata laksana DOA


1. Pasien dilakukan triase dan pemeriksaan oleh dokter jaga IGD.
2. Bila dokter sudah menyatakan meninggal, maka dilakukan perawatan
jenazah.
3. Dokter jaga IGD membuat surat keterangan meninggal / surat
keterangan kematian.

10
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua hasil skrining pasien di catat dalam rekam medis pasien

11

You might also like