Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah yang
berjudul PRAMUKA SIAGA.
Penulisan makalah ini pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen dan merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Pramuka di Universitas Iskandar Muda Banda Aceh. Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen dan
Kakak pembimbing kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan guna lebih sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi
pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.
Sigli, 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki
bangsa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Siaga adalah sebutan bagi Anggota Pramuka yang berumur antara 7-10
tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan (kiasan dasar) masa
perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia meyiagakan dirinya
untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya Boedi Oetomo pada tahun 1908
sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Pramuka Siaga atau siaga pramuka adalah sebutan bagi Anggota Pramuka
yang berumur antara 7-10 tahun. Disebut Pramuka Siaga karena sesuai dengan
kiasan (kiasan dasar) masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat
Indonesia meyiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan berdirinya
Boedi Oetomo pada tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa
Indonesia.
Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka
macam yang pada dasarnya merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah
diam. Sifat uniknya merupakan kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko
dan belum dapat diserahi tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang
cukup menonjol adalah keingintahuan yang sangat tinggi, senang berdendang,
menari dan menyanyi, agak manja, suka meniru, senang mengadu, dan sangat
suka dipuji.
Kehidupan siaga masih berkisar di seputar keluarga yang ada ayah dan
ibu. Keluarga merupakan pusat aktivitasnya. Atas dasar hal tersebut pembinaan
pramuka siaga dikiaskan sebagai keluarga bahagiadi mana terdapat ayah, ibu
dan paman serta bibi. Wadah pembinaan pembinaan ini disebut Perindukan
Siaga yang mengkiaskan bahwa anak seusia siaga masih menginduk pada ayah
dan bunda (keluarga). Hal ini diperjelas dengan formasi bentuk barisan berupa
lingkaran pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga.
Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan latihan Siaga
adalah berupa lingkaran di mana Pembina berdiri di tengah-tengah lingkaran di
belakang bendera. Hal ini memberi makna bahwa di dalam Siaga, porsi terbesar
adalah ing ngarsa sung tulodo, atau di depan memberi contoh, sedangkan
porsi ing madya mangun karsa dan tut wuri handayani porsinya lebih kecil.
Simbol bentuk upacara ini juga mengkiaskan bahwa norma dan tata-nilai bagi
Siaga mengikuti cermin kepribadian Pembina-nya.
2
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua yaitu:
1. Satya (janji Pramuka Siaga)
2. Dwi Darma (ketentuan moral Pramuka Siaga)
Dwi Satya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Indonesia,
dan mengikuti tata krama keluarga.
2. Setiap hari berbuat kebajikan
Dwi Darma
1. Siaga berbakti kepada ayah dan ibundanya.
2. Siaga berani dan tidak putus asa.
Dua Kode Kehormatan yang disebutkan di atas adalah standar moral bagi seorang
Pramuka Siaga dalam bertingkah laku di masyarakat. Jadi kalau ada seorang
anggota Pramuka Siaga yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan standar moral
ini, dia belum bisa disebut Pramuka Siaga seutuhnya.
Ada 4 jenjang kenaikan tingkat kecakapan umum bagi Pramuka Siaga yakni:
Siaga Mula
3
Siaga Bantu
Siaga Tata
4
Siaga Garuda
Tanda Kecakapan
1. Tanda Kecakapan Umum
Tanda Kecakapan Umum (TKU) Pramuka Siaga dapat dikenakan pada lengan
baju sebelah kiri dibawah tanda barung. TKU untuk Siaga berbentuk sebuah janur
(ini juga diambil dari kebiasaan para pahlawan dulu untuk menandakan pangkat
seseorang).
5
Metode Kesiagaan
Dikreasi untuk membekali para pembina siaga. Tentunya seorang pembina,
teristiwa untuk adik- adik usia Siaga diperlukan kemampuan khusus, disamping
memahami psikologi anak, setidaknya harus tahu bahwa tingkat anak-anak itu
sangat menyukai permainan.
Satuan
Satuan terkecil dalam Pramuka Siaga disebut Barung setiap 4 Barung dihimpun
dalam sebuah Perindukan. Barung diberi nama dengan warna semisal, Barung
Merah, barung Hijau dll. Sebuah Barung beranggotakan paling banyak 10 orang
Pramuka Siaga dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung (Pinrung) yang
dipilih oleh Barung itu sendiri. Masing-masing Ketua Barung ini nanti akan
memilih satu orang dari mereka yang akan menjadi Pemimpin Barung Utama
yang disebut Sulung. Sebuah Perindukan terdiri dari beberapa Barung yang akan
dipimpin oleh Sulung itu tadi. Pembina Pramuka Siaga putra dipanggil Yanda dan
Pembina Siaga Pramuka putri dipanggil Bunda. Pembantu Pembina Pramuka
Siaga putra dipanggil Pakcik dan Pembantu Pembina Pramuka putri dipanggil
Bucik.
Bentuk barisan dalam Upacara Siaga adalah lingkaran dengan Pembina berada di
tengah lingkaran. Ini mengandung filosofi bahwa cara pandang Pramuka Siaga
yang masih terfokus pada satu titik. Kegiatan untuk Siaga salah satunya adalah
Pesta Siaga yang berupa Perkemahan satu hari tanpa menginap.
Pesta Siaga
Pesta Siaga adalah pertemuan untuk golongan Pramuka Siaga. Pesta Siaga
diselenggarakan dalam dan/atau gabungan dari bentuk:
1. Permainan Bersama adalah kegiatan keterampilan kepramukaan untuk
golongan Pramuka Siaga, seperti menyusun puzzle, mencari jejak, permainan
kim dan sejenisnya.
2. Pameran Siaga adalah kegiatan yang memamerkan hasil karya Pramuka
Siaga.
3. Pasar Siaga (Bazar) adalah simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh
Pramuka Siaga sebagai pedagang, sedangkan pembelinya masyarakat umum.
4. Darmawisata adalah kegiatan wisata ke tempat tertentu yang pada akhir
kegiatan Pramuka Siaga harus menceritakan pengalamannya, dalam bentuk
lisan maupun tulisan.
6
5. Pentas Seni Budaya,adalah kegiatan yang menampilkan kreasi seni budaya
para Pramuka Siaga.
6. Karnaval adalah kegiatan pawai yang menampilkan hasil kreatifitas
Pramuka Siaga.
7. Perkemahan Satu Hari (Persari) adalah perkemahan bagi Pramuka Siaga
yang dilaksanakan pada siang hari.
Sebaik apapun kesiagaan organisasi, selalu saja ada suatu kejadian yang
berada di luar pengendalian, seperti bencana alam atau sabotase. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu penilaian sistematik terhadap resiko dari semua potensi keadaan
darurat yang mungkin terjadi, dan menyusun rencana kesiagaan dan tanggap
darurat untuk memastikan bahwa organisasi memiliki kesiagaan yang memadai
dalam menghadapi suatu insiden atau keadaan yang tidak diharapkan.
7
Cara terbaik menghindari keadaan darurat adalah dengan meminimisasi
peluang terjadinya kejadian abnormal yang berdampak ekstrim, disamping
menyediakan sumberdaya yang memadai untuk mengatasinya.
Organisasi sebaiknya memiliki rencana dan prosedur untuk mencegah dan
melakukan tindakan dalam keadaan darurat. Prosedur operasi tersebut sebaiknya
mempertimbangkan: (a) lepasnya emisi udara ke atmosfir, (b) buangan limbah ke
tanah dan air, (c) dampak terhadap lingkungan dan ekosistem akibat keadaan
darurat.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi
pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya diperuntukkan
bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus. Setiap
Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan pada
subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan Khusus untuk
memperoleh Tanda Kecakapan KhususKelompok Kesatuan Karyaan yang dapat
diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang
disebut Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka disingkat Pertisaka yang
dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang dilaksanakan secara
bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar Satuan Karya
Pramuka disingkat Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer
bidang keilmuan masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, namun ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk
berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang bersangkutan.
3.1. Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Selalu mengamalkan kepramukaan dikeluarga, sekolah, dan masyarakat
mengingat pentingnya Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
2. Seharusnya untuk Pemerintah lebih memperhatikan lagi dan mensuport
adanya pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat memperluas pengetahuan tentang
Pramuka serta meciptakan suasana yang tidak membosankan dalam
proses mengajar.