You are on page 1of 3

TUGAS

ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA

Disusun Oleh :
FIRDA YENI
6.I
151010145

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
1. Jawab:
Non litigasi adalah penyelesaian masalah hukum diluar proses pengadilan, tujuannya adalah
memberikan bantuan dan nasehat hukum dalam rangka mengantisipasi dan mengurangi adanya
sengketa, pertentangan dan perbedaan, serta mengantisipasi adanya masalah-masalah hukum yang
timbul.
Non litigasi ini pada umumnya dilakukan pada kasus perdata saja karena lebih bersifat privat,
Non litigasi mempunyai beberapa bentuk untuk menyelesaikan sengketa yaitu :
Negosiasi
Mediasi
arbitrase

ketiga bentuk penyelesaian sengketa dilakukan oleh pihak yang merasa dirugikan atau terjadinya
perbedaan pendapat baik yaitu antara individu, kelompok maupun antar badan usaha. Penyelesaian
sengketa melalui jalur Non litigasi dilakukan untuk menyelesaikan sengketa dengan cara musyawarah
mufakat dan hasil penyelesaian konflik atau sengketa secara kekeluargaan.

2. Jawab:
a. Mediasi, cara penyelesaian sengketa diluar peradilan yang kurang lebih hampir sama dengan
negosiasi. Bedanya adalah terdapat pihak ketiga yang netral dan berfungsi sebagai penengah
atau memfasilitasi mediasi tersebut yang biasa disebut mediator. Pihak ketiga tersebut hanya
boleh memberikan saran-saran yang bersifat sugestif, karena pada dasarnya yang
memutuskan untuk mengakhiri sengketa adalah para pihak. Pihak ketiga tersebut juga harus
netral sehingga dapat memberikan saran-sarann yang objektif dan tidak terkesan memihak
salah satu pihak. Mediasi merupakan prosedur wajib dalam proses pemeriksaan perkara
perdata, bahkan dalam arbitrase sekalipun dimana hakim atau arbiter wajib memerintahkan
para pihak untuk melaksanakan mediasi dan jika mediasi tersebut gagal barulah
pemeriksaaan perkara dilanjutkan. Tidak semua orang bisa menjadi mediator proffesional
karena untuk dapat menjadi mediator dibutuhkan semacam sertifikasi khusus.
b. Arbitrase, cara penyelesaian sengketa yang mirip dengan litigasi, hanya saja litigasi ini bisa
dikatakan sebagai litigasi swasta dimana yang memeriksa perkara tersebut bukanlah hakim
tetapi seorang arbiter. Untuk dapat menempuh prosesi arbitrase hal pokok yang harus ada
adalah klausula arbitrase di dalam perjanjian yang dibuat sebelum timbul sengketa akibat
perjanjian tersebut, atau perjanjian arbitrase dalam hal sengketa tersebut sudah timbul
namun tidak ada klausula arbitrase dalam perjanjian sebelumnya. Klausula arbitrase tersebut
berisi bahwa para pihak akan menyelesaikan sengketa melalui arbitrase sehingga
menggugurkan kewajiban pengadilan untuk memeriksa perkara tersebut. Jika perkara
tersebut tetap diajukan ke pengadilan maka pengadilan wajib menolak karena perkara
tersebut sudah berada diluar kompetensi pengadilan tersebut akibat adanya klausula
arbitrase atau perjanjian arbitrase.
c. Negosiasi, yaitu adalah cara penyelesaian sengketa dimana antara dua orang atau lebih para
pihak yang mempunyai hal atau bersengketa saling melakukan kompromi atau tawar
menawar terhadap kepentingan penyelesaian suatu hal atau suatu sengketa untuk mencapai
kesepakatan. Dengan cara kompromi tersebut diharapkan akan tercipta win-win solution dan
akan mengakhiri sengketa tersebut secara baik. Pihak yang melakukan negosiasi disebut
negosiator, sebagai seorang yang dianggap bisa melakukan negosiasi. Seorang negosiator
harus mempunyai keahlian dalam menegosiasi hal yang disengketakan antara kedua pihak.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan negosiasi, diantaranya:
1. Memahami tujuan yang ingin dicapai
2. Menguasai materi negosiasi
3. Mengetahui tujuan negosiasi
4. Menguasai keterampilan teknis negosiasi, didalamnya menyangkut keterampilan
komunikasi.

3. Jawab:
Pengadilan sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa yang paling dikenal, boleh
dikatakan akan selalu berusaha untuk dihindari oleh banyak pihak. Hal ini karena proses dan
jangka waktu yang relatif lama dan berlarut-larut karena ada beberapa tingkatan dalam hierarki
yang harus dilewati. Sehingga dengan itu masyarakat lebih memilih untuk menggunakan Alternatif
Penyelesaian Sengketa (APS) dalam menyelesaikan suatu perkara atau sengketa.

Keuntungan menggunakan APS dalam menyelesaikan sengketa adalah sebagai berikut :

1. Prosesnya yang cepat


2. Dari segi biaya dikatakan lebih murah
3. Bebas memilih hukum yang diberlakukan
4. Kecenderungan yang modern

You might also like