Professional Documents
Culture Documents
Di era globalisasi ini perkembangan ilmu dan tehknologi sangatlah pesat termaksud ilmu
dan tehknologi kedokteran. Peralatan kedokteran baru banyak diketemukan demikian juga
dengan obat baru. Keadaan tersebut berdampak terhadap pelayanan kesehatan, dimana di masa
lalu pelayanan kesehatan sangatlah sederhana sering kurang efektif namun lebih aman. Pada
saat ini pelayanan kesehatan sangatlah kompleks, lebih efektif namun apabila pemberi
pelayanan kurang dapat berpotensi terjadinya kesalahan pelayanan yang berakibat pada
keselamatan pasien.
Harus diakui pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien
sesuai dengan yang diucapkan Hiprocrates kira kira 2400 th yang lalu yaitu Primum Non
Nocare namun diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan
kesehatan menjadi kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD)
apabila tidak dilakukan dengan hati hati.
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman,
meliputi assesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.
Berbagai negara mengatakan bahwa dalam pelayanan pasien di layanan kesehatan, ada
sekitar 3 18 % kejadian tidak diharapkan (KTD / Adverse Event). Oleh karena itu, menteri
kesehatan mengeluarkan PMK No 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien sebagai pedoman
dan dasar hukum bagi setiap fasilitas pelayanan dalam menyelenggarakan keselamatan pasien.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan
program keselamatan pasien di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama perlu dilakukan karena
perlu acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut. PMK No 11 tahun
2017 tentang keselamatan pasien terutama berisi standar keselamatan pasien dengan enam
sasaran keselamatan pasien diharapkan dapat membantu fasilitas pelayanan kesehatan dalam
melaksanakan kegiatannya.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan
seluruh karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan peduli
terhadap keselamatan pasien, pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di rumah
sakit.
Program mutu dan keselamatan pasien merupakan program yang wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti diseluruh jajaran yang ada di
Puskesmas Cikande, Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan klinis, penanggung
jawab/coordinator UKM, dan seluruh karyawan
Oleh karena itu perlu disusun program peningkatan mutu dan keselamatan pasien, yang
menjadi acuan dalam penyusunan program-program mutu dan keselamatan pasien di unit kerja
baik untuk pelayanan administrasi manajemen, penyelenggaraan UKM, dan pelayanan klinis
untuk dilaksanakan pada tahun 2017.
B. LATAR BELAKANG
D. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas CIkande
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
b. Meingkatkan mutu manajemen
c. Meningkatkan mutu penyelenggaraan UKM
d. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
Pelaksanaan kegitan tim keselamatan pasien dengan cara sosialisasi dan monitoring setiap sasaran
yang sudah tercatat dikegiatan pokok sasaran keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh
pelaksana kegiatan yang sudah disepakati seperti tabel dibawah ini.
G. SASARAN
1. Seluruh petugas puskesmas
2. Apoteker
3. Kepala ruangan
4. Pasien
5. Keluarga pasien
H. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Semua data keselamatan pasien dari masing masing penanggung jawab dikumpulkan
untuk dibuat laporan oleh tim keselamatan pasien.
2. Pencatatan semua data dengan form monitoring.
I. PENUTUP
Demikian Program Kerja dibuat sebagai gambaran dalam pelaksanaan tugas tugas
lainnya agar dapat terselesaikan tepat pada waktunya.