You are on page 1of 3

AQIDAH : Hantu, Pocong, Drakula

Hantu pocong, mak lamper, sundel bolong Nyiblorong tu bener2 ada ga ya.

ko kayak nya di Cina ga ada adanya cuman Vampire

di Amerika ga ada adanya cuman Drakula>>

===================

Jawab :

Mbah Jenggot

Masih banyak yang beranggapan bila orang matinya tidak wajar seperti karena gantung diri, dianiaya
atau tabrakan maka arwahnya akan gentayangan selama 40 hari, bahkan ada yang meminta sesuatu
agar arwahnya bisa tenang, kalau tidak dipenuhi dia mengancam akan muncul lagi dan mengganggu
keluarganya.

Benarkah anggapan yang demikian ini ? Dalam catatan ini kita akan mencoba menelusuri tentang
kebenaran FAKTANYA..

ARWAH orang yang telah meninggal dunia ketika keluar dari jasad akan berada pada suatu tempat
sesuai dengan derajat dan amal orang tersebut :

Arwah para Nabi bertempat di surga dengan menikmati segala kenikmatannya

Arwah para Syuhadaa berada pada perut burung hijau yang berlalu lalang disurga sembari menikamati
makanan dan minuman surga

Arwah orang Mukmin yang taat berada di taman surga namun belum bisa menikmati hidangan surga
melainkan hanya bisa menikmati panoramanya

Arwah orang Mukmin yang durhaka berada diruang angkasa antara bumi dan langit

Arwah orang kafir yang mengingkari Tuhannya berada pada perut burung berwarna hitam di tempat
bernama Sijjin yang berada dilapisan bumi ketujuh dengan mengalami siksaan yang pedih

Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad SAW bersabda

Tidak ada (penyakit) menular, ramalan buruk, arwah gentayangan dan cacing kudis (yang menular)
(HR Bukhari dan Muslim)
Redaksional hadits tersebut dengan menggunanakan nafi pada lafadz ( ) yang mengindikasikan
bahwa fenomena arwah orang mati gentayangan TIDAK TERJADI. Hadits ini sesuai dengan sebuah ayat
dalam AlQuran

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu
tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa
yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir (QS. 39:42).

Dalam menafsiri ayat ini Imam AlQurthuby dengan mengutip beberapa pendapat Ulama Ahli Tafsir
mengatakan bahwa ketika seseorang tidur akan bisa terjadi perjumpaan antara ruhnya dengan ruh-ruh
orang yang telah mati,keduanya saling mengutarakan keadaan masing-masing, dan ketika keduanya
hendak kembali ke jasad mereka masing-masing, Allah SWT menahan ruh orang yang telah mati dan
melepas ruh orang yang masih hidup. Sehingga sangat mustahil arwah ORANG MATI yang berada dalam
genggaman Allah dan menjalani ketentuannya masing-masing akan gentayangan dalam wujud hantu.

Dari keterangan tempat arwah setelah berpisah dari jasad dan dalil nash yang berkaitan dengannya,
klaim yang paling logis perihal fenomena diatas adalah bahwa hantu atau arwah gentayangan ini
merupakan penjelmaan jin (khususnya Jin Qorin).

Jin Qorin adalah jin yang selalu dekat menyertai orang sejak lahir hingga kematian. Qorin inilah yang
paham betul dengan tipikal, kebiasaan dan kepribadian orang yang disertainya sehingga tidak aneh jika
Qorin sanggup menjawab hal-hal yang bersifat intim dan privasi serta bisa meniru gaya, perilaku bahkan
menyamar menjadi orang yang disertainya ketika hidup. Dalam sabdanya Rasulullah SAW telah
menegaskan mengenai eksistensi Qorin ini

Tidaklah seorang pun dari kalian kecuali telah ditetapkan JIN yang menyertainya (HR. Muslim dan
Ahmad)

Dan bukti bahwa hantu atau arwah gentayangan tersebut adalah jelmaan Jin berdasarkan apa yang
tersirat dalam Hadits Nabi :

Jin ada tiga kelompok, ada yang mempunyai sayap dan bisa terbang, ada yang menyerupai ular, dan
ada yang bisa berjalan dan bergerak (seperti manusia).(H.R. Tabrani).

Berdasarkan keterangan dari Imam Az-Zuhaily golongan jin yang ketiga inilah yang biasanya menjelma
dan menampakkan diri dalam wujud hantu apalagi jin memang diberi kemampuan untuk menjelma
dalam bentuk yang beraneka ragam.

Adapun perihal arwah orang yang mati tidak wajar gentayangan selama 40 hari memang memiliki
relevansi kebenaran jika yang dimaksud adalah arwah orang-orang ahli maksiat, namun kendati
demikian arwah tersebut tidak menjelma dalam bentuk hantu dan juga tidak terbatas dalam masa 40
hari saja tetapi mereka menempati dalam ruang antara bumi dan langit dan dalam masa yang
dikehendaki oleh Allah SWT.
Wa Allaahu Alamu bi as-Shawaabi

REFERENSI : Sabah Kutub al-Mufiidah 186, Anwaar al-Buruuq 2/227, Tafsiir Al-Qurthuuby 15/260, Faidh
al-Qadiir 1/111-112, Iaanah at-Thaalibiin 2/107

You might also like