You are on page 1of 2

a) Mengalami Reaksi Reduksi

Gugus karbonil dari aldosa dan ketosa dapat direduksi oleh berbagai reagen. Produksinya
ialah poliol, yang disebut alditol. Contohnya, hidrogenasi katalitik atau reduksi dengan
natrium boronhidrida (NaBH4) mengonversi d-glukosa menjadi d-glusitol.

Contoh :

Reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi sejumlah kecil aldehida dalam kesetimbangan
dengan hemiasetal siklik. Jika aldehida yang sedikit itu direduksi, keseimbangan bergeser ke
kanan, sehingga akhirnya semua gula terkonversi. Sorbitol digunakan secara komersial
sebagai pemanis dan pengganti gula.

b) Mengalami Reaksi Oksidasi

Aldosa berada terutama dalam bentuk hemiasetal siklik, tetapi struktur ini juga ada meskipun
sedikit dalam bentuk aldehida rantai terbuka. Gugus aldehida ini dapat dengan mudah
dioksidasi menjadi asam. Produknya dinamakan asam aldonat (aldonic acid). Contohnya, d-
glukosa mudah dioksidasi menjadi asam d-glukonat.

Oksidasi aldosa mudah terjadi sehingga senyawa ini bereaksi dengan bahan pengoksidasi
ringan seperti reagen Tollens (Ag+ dalam larutan amonia berair), reagen Fehling
(kompleks Cu2+ dengan ion tartrat), atau reagen Benedict (kompleks Cu2+ dengan ion sitrat).
Reagen Tollens menghasilkan uji cermin perak, dan reagen Fehling menyebabkan
terbentuknya endapan merah dari tembaga oksida (Cu2O).

Karbohidrat yang bereaksi dengan Ag+ atau Cu2+ disebut gula pereduksi (reducing sugar)
sebab reduksi terhadap logam diiringi dengan oksidasi terhadap gugus aldehida. Reagen ini
digunakan di laboratorium untuk menguji keberadaan gula pereduksi.
Reaksi aldosa dengan pereaksi Fehling dituliskan seperti berikut.

Bahan pengoksidasi yang lebih kuat, seperti larutan berair asam nitrat, mengoksidasi gugus aldehida, dan gugus alkohol
primer menghasilkan asam dikarboksilat yang disebut asam aldarat (aldaric acid). Contohnya, d-glukosa menghasilkan asam
d-glukarat seperti gambar di bawah ini.

You might also like