You are on page 1of 5

PENYAKIT PADA HEWAN BESAR

Kelompok 1
Nurmauliah. S1 (O11114001), A. Fidiah Fasirah Jafar (O11114004), Anggun Widja Arlin
(O11114005), Avidia Arinta Tandiontong (O11114019), Muhammad Dirga Gifardi
(O11114308), Sri Ravida (O11114507)

Asisten: Faradillah Nur Aliah


2
Bagian Bedah & Radiologi, Departemen Klinik, Reproduksi & Patologi
Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH), Universitas Hasanuddin (UNHAS)

Korespondensi penulis: mauliah2707@gmail.com

ABSTRAK
Praktikum pada hewan besar kali ini bertujuan untuk mendiagnosa penyakit pada hewan
serta pengobatannya. Praktikum dilakukan di peternakan rakyat Kec. Rappoccini, Kota
Makassar pada tanggal 29 Agustus 2017. Metode yang dilakukan adalah metode pemeriksaan
langsung, berupa inspeksi, palpasi, dan auskultasi. Probandus yang diperiksa adalah seekor
sapi jantan berumur 2 tahun. Alat yang digunakan dalam praktikum, yaitu stetoskop, spuit,
kaca objek, penlight, stopwatch, meteran, dan termometer. Dari hasil praktikum yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa sapi yang diperiksa mengalami kelainan pada kulit.
Kelainan tersebut berupa lesi circular di bagian leher dan kaki belakang. Untuk diagnosis
awal, diduga sapi tersebut menderita penyakit ringworm.
Kata Kunci: Diagnosis, pemeriksaan, penyakit, ringworm, sapi

PENDAHULUAN Tiga genus jamur dermatofita yaitu


Pemeriksaan gejala klinis dan Microsporum, Trichophyton, dan
perubahan-perubahan patologi yang terjadi Epidermophyton. Ringworm pada sapi
pada ternak sangatlah beranekaragam. Data telah banyak dilaporkan di berbagai
tersebut akan sangat membantu untuk negara. Penyakit ini mampu menimbulkan
menggali informasi sejarah penyakit secara kerugian ekonomi dalam usaha peternakan
eksploratif dan efektif, mengamati dengan dan juga berpotensi menularkan infeksinya
baik perubahan fisik, postur, fisiologis kepada manusia3.
serta melakukan pemeriksaan fisik dengan Jamur T.verrucosum merupakan
baik dan benar sehingga dapat diperoleh dermatofita zoofilik yang reservoir
informasi yang cukup guna menegakkan alaminya adalah ruminansia. Spesies lain
diagnosis1. juga mampu menginfeksi sapi walaupun
Kulit merupakan alat pertahanan kejadiannya jarang10.
tubuh yang pertama pada hewan dan Jenis jamur dermatofit
merupakan bagian yang berinteraksi kemungkinan besar berasal dari tanah
langsung dengan lingkungan2. (geofilik), tetapi sebagian meninggalkan
Dermatofitosis atau ringworm sifat saprofitnya dan berubah menjadi
adalah penyakit infeksi kutaneus parasit. Hal ini disebabkan adanya proses
superfisial yang dapat menyerang lapisan adaptasi, dengan hilangnya status perfect
berkeratin seperti stratum korneum kulit, (siklus hidup seksual) menjadi status
rambut, dan kuku. Penyakit ini disebabkan imperfect (aseksual). Penyebaran penyakit
oleh jamur dermatofita dan mampu terjadi lewat kontak langsung antara hewan
menginfeksi berbagai jenis hewan3. (zoophilic), antara manusia
(anthropophilic) atau dari hewan ke daerah leher. Sapi ini berumur 2 tahun
manusia (zoonotic), jarang terjadi menular dengan berat 267 Kg, habitus yang
dari manusia ke hewan. Kejadian infeksi waspada, gizi dan pertumbuhan badan
dari hewan ke manusia biasanya dalam kisaran sedang. Saat berdiri nampak
menyerang pemelihara ternak dengan cara sikap tegak. Suhu tubuh saat diperiksa
kontak langsung atau tidak langsung dengan menggunakan thermometer sebesar
melalui alat alat yang digunakan. masa 39oC, frekuensi nadi 64 kali per menit, dan
inkubasi infeksi sekitar 1 bulan, lamanya frekuensi nafas 120 kali per menit. Tinggi
suatu infeksi pada satu kelompok ternak nya frekuensi nafas yang tinggi
pada anak sapi, berlangsung selama 8 diakibatkan terik nya matahari dan sapi
bulan, dan tiap ekor mengalami infeksi mengalami dehidrasi diketahui dari palpasi
rata-rata 2 bulan. Kejadian sering terdapat turgor kulit yang berada dibawah 2 detik
pada kelompok besar, karena terlalu padat kembali ke posisi semula. Saat di inspeksi
dan kontak antar individu besar. Musim ekspresi kepala dalam keadaan waspada,
berpengaruh untuk menyebarnya penyakit, pertulangan kepala yang kompak, posisi
yaitu di musim dingin atau penghujan. Di telinga yang tegak dan posisi kepala yang
luar induk semang, jamur T. verrucosum agak menunduk. Untuk pemeriksaan mata
bisa tahan selama 4 5 tahun, yaitu dan orbita kanan-kiri tidak terlihat adanya
mencemari peralatan di dalam kandang, perubahan yang signifikan serta tidak
terutama yang terbuat dari kayu, sisa-sisa terlihat adanya membrana nictitans.
rontokan epitel kulit dari penderita, Pemeriksaan bola mata kanan-kiri sclera
sehingga dalam lingkungan tersebut, terlihat berwarna putih, cornea dan iris
kemungkinan sapi akan selalu kontak nampak normal, limbus terlihat, refleks
dengan jamur4. pupil baik dan vasa injectio tidak terlihat.
Untuk pemeriksaan pada daerah mulut dan
rongga mulut tidak ditemukan adanya luka
MATERI DAN METODE pada bibir, mukosa berwarna pink, gigi
Materi geligi terdapat karang pada beberapa
Praktikum ini dilakukan dengan mahkota gigi, dan lidah nampak bersih.
menggunakan probandus sapi. Alat yang Diagnosa klinis dari sapi di
digunakan dalam pemeriksaan yaitu lapangan yang diduga terjangkit ringworm
penlight, termometer, meteran, dan meliputi lesi berwarna hitam berbentuk
stopwatch, stetoskop. Adapun bahan yang bulat seperti koin dengan permukaan kasar,
digunakan, yaitu kaca objek, masker, kering, dan beberapa terlihat memiliki tepi
sarung tangan dan spoit. yang menonjol. Menurut Ainworth dan
Metode Austwick (1973) diagnosis secara klinis
Praktikum dilakukan pada hari pada sapi terserang ringworm meliputi lesi
Selasa, tanggal 29 Agustus 2017 di berbentuk bulat sebesar koin dengan
peternakan rakyat Kec. Rappoccini, Kota ukuran dari 1 cm sampai melebar luas,
Makassar. Metode praktikum berupa bulu rontok, bersisik, menebal, terjadi
metode pemeriksaan langsung didampingi keropeng (crust) warna mula-mula putih,
oleh dokter hewan dan asisten. kuning kecoklatan, kotor atau keabuan
(seperti asbes), permukaan kasar. Pada
PEMBAHASAN yang baru terinfeksi warna kulit kemerahan
dan masih tipis belum bersisik, berbentuk
Dari hasil pemeriksaan yang telah bulat. Bentuk spesifik dari infeksi
dilakukan dilapangan dari beberapa ekor dermatofit adalah timbulnya erythema
sapi yang telah diperiksa ditemukan seekor yang menyebabkan terjadinya
sapi Bali yang berasal dari Kab. Gowa hyperkeratosis dan kerion5.
terserang penyakit ringworm. Sapi jantan Berdasarkan gejala klinis yang
berwarna hitam yang diduga mengalami ditemukan, penyakit ringworm memiliki
dermatofitosis ini memiliki lesi di sekitar gejala klinis yang sama dengan scabies
diantaranya yaitu spot yang hampir sama besar memberi harapan untuk
4
berbentuk seperti koin dan permukaan penanggulangan penyakit .
yang kasar. Sehingga diagnosa banding Penanggulangan dengan
untuk ringworm yaitu scabies. pencegahan infeksi, adalah lebih utama
Faktor predisposisi yang menjadi dibandingkan dengan pengobatan, seperti
penyebab cepatnya pertumbuhan jamur manajemen sanitasi yang baik meliputi
yaitu kondisi geografis indonesia yang kebersihan hewan, kandang, peralatan dan
beriklim tropis dan kelembaban sehingga lingkungan (ventilasi, cahaya matahari
mempercepat laju pertumbuhan jamur. yang cukup), isolasi hewan tertular, dan
Sama hal nya yang dijelaskan oleh Dirjen pengkarantinaan hewan yang baru masuk.
Ternak dan Kesehatan Hewan dalam Program vaksinasi pada hewan muda
Manual Penyakit Hewan Mamalia diperkirakan akan memberi harapan lebih
kondisi geografis indonesia memudahkan besar untuk pencegahan penyebar luasan
tumbuhnya cendawan yang menginfeksi penyakit. Vaksinasi akan menurunkan
hewan ternak seperti sapi dan hewan jumlah hewan yang terinfeksi secara nyata,
piaraan. Faktor lain yang menjadi dan anak sapi yang terinfeksi akan
predisposisi juga pada musim dingin atau memperlihatkan ukuran lapisan kerak
hujan terutama dalam keadaan basah dapat (crust) yang sedikit. Pada sebagian besar
meningkatkan kejadian infeksi cendawan6. peternakan, hal ini mungkin tidak banyak
Secara umum prevalensi ringworm menguntungkan, tetapi vaksinasi akan
pada sapi bali lebih rendah dibandingkan berguna sekali pada peternakan dengan
sapi jenis lain di luar negeri. Hal tersebut kasus yang hebat, terutama jika terjadi
terlihat dari angka prevalensi yang pada sapi dewasa. Dengan memperhatikan
dilaporkan oleh peneliti di negara lain. efektivitas vaksinasi, yaitu dengan
Prevalensi ringworm pada sapi brahman di timbulnya proteksi pada hewan yang
daerah Jaipur-India sebesar 34,21%, pada divaksinasi, maka vaksinasi merupakan
sapi holstein di Iran sebesar 72,6%, dan program yang berhasil dan
pada sapi arabian/persilangan Arabian di direkomendasikan pada peternakan sapi.
Yordania sebesar 30,6%7,8. Pada pemeriksaan dilapangan
Penyakit ini dapat disembuhkan hanya dilakukan pengambilan ulas darah
dan berlangsung singkat jika segera yang tidak berkaitan erat dengan
dilakukan penanganan. Menurut ringworm. Dari beberapa penelitian yang
Jungerman dan Schwartzman (1972) telah dilakukan mengenai ringworm,
Ringworm umumnya bersifat sembuh teknik diagnosa yang dapat dilakukan yaitu
sendiri (self limiting disease), tetapi hal ini pemeriksaan kerokan kulit dan rambut
akan berjalan lama yaitu sekitar 9 bulan, pada hewan yang dicurigai terinfeksi jamur
bila tidak diobati. Penanggulangan dermatofita menggunakan mikroskop
penyakit ringworm dengan cara (pembesaran 100x) ditambahkan KOH
pengobatan dianggap belum memuaskan, 10%, selain itu dapat pula dilakukan
karena pada kejadian wabah, pengobatan pemeriksaan darah untuk mengetahui total
secara topikal hanya sedikit berefek leukosit9.
menyembuhkan. Walaupun demikian,
pengobatan dapat mengurangi lamanya KESIMPULAN
penyakit. Pencegahan penyakit dengan Jamur jenis kapang dermatofit,
manajemen sanitasi dan lingkungan Trichophyton verrucosum merupakan agen
kandang adalah lebih utama dari pada penyebab utama dari penyakit ringworm
pengobatan. Berbagai macam obat sudah pada sapi. Iklim tropis dengan
lama digunakan seiring dengan sudah kelembaban tinggi di Indonesia sangat
lamanya penyakit ini dikenal. Walaupun cocok untuk pertumbuhan jamur.
demikian pengobatan secara topikal kurang Terjadinya infeksi seiring dengan
efektif pada sapi. Vaksinasi kemungkinan terjadinya musim hujan, atau masa
peralihan dari musim kemarau ke awal Darah Putih Sapi Bali Yang Terinfeksi
musim hujan. Pencegahan penyakit dengan Jamur Dermatofita Secara Alami.
manajemen sanitasi dan lingkungan Udayana. Bali.
kandang adalah lebih utama dari pada 10. Kotnik T. 2007. Dermatophytoses in
pengobatan. Berbagai macam obat sudah domestic animals and their zoonotic
lama digunakan seiring dengan sudah potential. Slovenian Veterinary
lamanya penyakit ini dikenal. Walaupun Research 44(3): 63 73.
demikian pengobatan secara topikal kurang
efektif pada sapi. Vaksinasi kemungkinan
besar memberi harapan untuk
penanggulangan penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
1. Nusdianto Triakoso. 2009. Aspek
Klinik dan Penularan pada
Pengendalian Penyakit Ternak.
Universitas Airlangga. Jawa Timur
2. Riza Zainuddin Ahmad. 2017.
Permasalahan dan Penanggulangan
Ringworm pada Ternak [Lokakarya
Nasional Penyakit Zoonosis]. Balai
Penelitian Veteriner Bogor. Bogor.
3. Vermout S, Tabart J, Baldo A, Mathy
A, Losson B, Mignon B. 2008.
Pathogenesis of dermatophytosis.
Mycopathologia 166: 267 275.
4. Patricia A. Schenck. 2010.
Comprehensive Review for the
NAVLE. Elsevier. UK.
5. Djaenudin Gholib dan S. Rachmawati.
2010. Kapang Dermatofit
Trichophyton Verrucosum Penyebab
Penyakit Ringworm pada Sapi. Balai
Penelitian Veteriner Bogor. Bogor.
6. Dirjennak dan Keswan Kementan.
2012. Textbook Manual Penyakit
Hewan Mamalia. Dirjennak dan
Keswan Kementan Press. Jakarta.
7. Shams-Ghahfarokhi M, Mosleh-
Tehrani F, Ranjbar-Bahadori S,
Razzaghi-Abyaneh M. 2009. An
epidemiological survey on cattle
ringworm in major dairy farms of
Masshad City, Eastern Iran. Iranian
Journal of Microbiology 1(3): 31-36.
8. Sharma DK, Joshi G, Singathia R,
Lakhotia LR. 2010. Fungal infections
in cattle in a gaushala At Jaipur.
Haryana Veterinarian 49: 62-63.
9. Nirae Nirae Nurani, Putu Ayu
Sisyawati Putriningsih, I Putu Gede
Yudhi Arjentinia. 2017. Gambaran Sel

You might also like