You are on page 1of 11

MAKALAH

KENAIKAN HARGA BAHAN POKOK


BAWANG PUTIH

RIHAN MAULANA

X MIPA 1

SMA NEGERI 33 JAKARTA

2016 - 2017
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
NYA sehingga makalah tentang kenaikan bahan pokok ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 7 Juni 2017

Rihan Maulana

2
DAFTAR ISI

Judul...........................................................................................................................1

Kata Pengantar.......................................................................................................... 2

Daftar Isi.................................................................................................................... 3

BAB I : Pendahuluan................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang........................................................................................... 4


1.2 Perumusan Masalah.................................................................................... 5
1.3 Tujuan......................................................................................................... 5

BAB II : Pembahasan................................................................................................ 6
2.1 Penyebab Kenaikan Harga Cabai.............................................................. 6
2.2 Dampak Kenaikan Harga Cabai Terhadap Pelaku Ekonomi..................... 7
2.3 Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Kenaikan Harga Cabai.................... 8

BAB III : Penutup...................................................................................................... 9


3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
3.1 Saran...........................................................................................................10

Daftar Pustaka............................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan baku merupakan hal yang penting dalam proses produksi.


Ketersediaan bahan baku yang ada nantinya akan mempengaruhi produksi yang
dihasilkan. Proses produksi tidakakan berjalan lancar apabila bahan baku datang
terlambat atau bahkan tidak memenuhi standar yang telah ditentukan. Dalam
rantai pasokan tersebut akan melibatkan beberapa pihak dengan peran masing-
masing yang saling memiliki keterkaitan.

Tingkat kebutuhan bawang masyarakat Indonesia sebagai bahan baku pokok


sangatlah tinggi. Pertumbuhan penduduk dan tingkat kebutuhan masyarakat
yang tinggi, jika tidak terpenuhi akan menjadi masalah. Hal tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya yaitu menurunnya petani penanam bawang,
faktor cuaca yang mempengaruhi kesuburan tanah, dan lain-lain.

Menurut para konsumen dan pedagang kenaikan harga bawang putih


tersebut karena impor bawang dari negara pemasok dihentikan. Sebagai akibat
dari kebutuhan dalam negeri yang tidak terpenuhi, maka terjadi lonjakan harga
tidak dapat terhentikan, bahkan para pedagang sempat tidak bisa menjual
bawang tersebut karena harga kulakan yang sudah tidak terjangkau, para
pedagang tidak lagi membawa bawang putih dalam daftar sayur yang akan
pedagang jual.

Penyedia bawang dalam rantai pasokan diasumsikan sebagai pemasok,


petani berperan sebagai manufaktur atau produsen, pengepul sebagai distributor,
pedagang sebagai pengecer, dan yang terakhir pelaku bisnis kuliner dan ibu
rumah tangga sebagai konsumen akhir.

4
Makalah ini membahas tentang penyebab kenaikan bawang putih dan
dampaknya. Selain itu, makalah ini membahas tentang upaya pemerintah untuk
mengatasi kenaikan harga bawang putih tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

1) Apa penyebab naiknya harga bawang putih ?


2) Bagaimana dampak kenaikan harga bawang putih ?
3) Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga bawang
putih ?

1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui penyebab kenaikan harga bawang putih


2) Untuk mengetahui dampak kenaikan harga bawang putih
3) Untuk mengetahui upaya yang telah pemerintah lakukan dalam mengatasi
kenaikan harga bawang putih

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih

Kenaikan harga bawang putih disebabkan oleh pergeseran titik keseimbangan


harga bawang putih yang diakibatkan oleh pergeseran permintaan dan penawaran
bawang di pasar. Pergeseran pasokan bawang putih yang semakin menurun di pasar
diakibatkan oleh terganggunya produksi para petani. Faktor penyebab terganggunya
produksi para petani ialah perubahan cuaca yang tidak menentu. Perubahan cuaca ini
mempengaruhi produksi bawang putih karena produksi bawang putih bergantung
kepada cuaca khususnya kelembapan udara dan kadar air tanah. Kondisi seperti ini
yang menyebabkan terganggunya pola dan kuantitas bawang putih menjadi menurun.

Selain itu, kenaikan harga bawang putih disebabkan pasokan bawang putih impor
dari China yang berkurang. Hal ini menyebabkan harga bawang putih mengalami
kenaikan cukup besar di sejumlah pasar. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat
Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, mengungkapkan kenaikan
harga bawang putih tersebut dipicu kenaikan harga bawang putih di China. Sebagai
informasi, sebanyak sekitar 95% kebutuhan bawang putih bergantung impor,
terbanyak dari China.

Diungkapkannya, bawang putih yang beredar di pasaran saat ini merupakan stok
lama. Harga akan kembali normal setelah pasokan bawang putih kembali pulih.
Lanjut dia, sebenarnya ada pasokan bawang putih impor lain yang cukup besar selain
dari China, yakni yang berasal dari India. Namun rupanya bawang putih India kurang
laku di pasaran.

Rupanya, permainan kartel menjadi dalang dari kenaikan harga bawang putih. Hal
itu terungkap dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Menteri Pertanian
Amran Sulaiman dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di gudang Marunda.
Dalam sidak ditemukan bawang putih yang sengaja ditimbun menjelang Ramadan.
Jumlahnya fantastis, yaitu 182 ton bawang putih.

Jadi , faktor faktor yang memengaruhi kenaikan harga bawang putih antara lain
dari perubahan cuaca yang tidak menentu, pasokan bawang putih impot dari China
yang berkurang serta permainan kartel yang menimbun bawang putih dalam jumlah
yang begitu besar.

6
2.2 Dampak Kenaikan Harga Bawang putih

Melonjaknya harga bawang putih dua pekan terakhir juga dirasakan sejumlah
pengusaha produksi olahan bawang di Probolinggo, bahkan mereka nyaris gulung
tikar akibat tak dapat berproduksi meski permintaan terus berdatangan.
Nurul Khotimah, warga desa Tegal Rejo kecamatan Dringu kabupaten Probolinggo,
salah satu pengusaha produksi olahan bawang daerah setempat tak mampu berbuat
banyak, saat harga bawang putih sebagai bahan baku produksi olahannya terus naik.

Sejak dua pekan terakhir, ia mengurangi jumlah produksi bawang goreng yang
mendjadi sumber pendapatannya dari sekitar dua kwintal per hari menjadi 15
kilogram saja. Bahkan, sesekali ia dan 43 karyawannya tak lagi berproduksi.

Jika cuaca normal dan harga bawang putih stabil, Tingginya harga bahan baku
bawang putih membuat sejumlah pengusaha produksi olahan bawang mengeluh.
Selain karena harganya tak terjangkau, stok bawang putih di kabupaten probolinggo
juga semakin menipis. Para petani tak berani lagi menanam bawang putih
karena rusak akibat diguyur hujan.Para pengusaha produksi olahan bawang kini
mengambil langkah mengurangi jumlah produksi mereka dan hanya melayani
permintaan lokal saja. Sementara untuk permintaan luar kota dan luar pulau
seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Palu, untuk sementara waktu distop hingga
harga bawang putih kembali normal.Sedangkan para petani bawang putih juga sudah
mulai kembali menanam bawang dengan perawatan ekstra agar hasil panen mereka
tidak rusak.

Selain itu , banyak pedagang yang mengurangi mengurangi pasokan barang


dagangan sebagai antisipasi jika pembeli berkurang. Pada harga normal, pedagang
tersebut biasa membeli hingga 50 kilogram bawang putih per hari untuk dijual lagi.
Namun belakangan ini ia hanya membeli sekitar 30 kilogram.

7
2.3 Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Kenaikan Harga Bawang Putih

Setidaknya ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah


untuk mengatasi kenaikan harga, terutama komoditas bawang, agar menjadi
stabil, yakni pemerintah seharusnya mampu mengawasi harga agar terkendali,
tidak boleh membiarkan harga melambung tinggi yang dinaikkan sepihak oleh
penjual perusahaan swasta, sementara masyarakat menjerit. Praktek-praktek
yang terlarang, seperti penipuan, penimbunan, monopoli, menetapkan harga, dan
menaikkan harga, perlu ditindak dengan sanksi yang tegas.

Di samping itu, pemerintah perlu mendorong berkembangnya sektor riil


saja (pertanian, perikanan, perkebunan, perindustrian, transportasi, dll). Regulasi
yang mengatur barang dan jasa yang boleh atau tidak boleh dilakukan secara
berkelanjutan perlu dibuat secara berkeadilan. Aktivitas perdagangan produk
pangan perlu dijaga agar berjalan sewajarnya, sehat dan adil, tidak merugikan
antara penjual dan pembeli dengan menaikkan harga seperti yang terjadi
sekarang ini.

Langkah pemerintah menggelontorkan bawang putih impor sebagai upaya


mengatasi lonjakan harga bawang putih dinilai sudah tepat. Sebab, Indonesia
saat ini belum mampu menghasilkan bawang putih yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan nasional. Menurutnya, saat ini, produksi bawang putih Tanah Air
belum mencukupi tingginya kebutuhan konsumsi masyarakat. Meski kurang
populis, keputusan tersebut harus dilakukan, terutama dalam mengatasi kondisi
kekurangan pasokan yang berdampak pada naiknya harga menghadapi bulan
suci Ramadhan dan Lebaran. Sebelumnya, demi menstabilkan harga, pemerintah
dan importir sepakat melakukan impor bawang putih dari Tiongkok dan India.
Dengan jumlah sebanyak 2.900 ton yang akan diangkut menggunakan 100
kontainer.

Jadi ada dua langkah yang bisa ditempuh, yaitu langkah jangka pendek dan
jangka panjang. Dalam jangka pendek pemerintah harus melakukan intervensi
dan operasi pasar, serta membongkar dan menindak tegas spekulan yang
mengambil untung dibalik kenaikan harga bawang putih. Dan solusi jangka
panjangnya, yaitu swa sembada bawang melalui penyediaan lahan harus terus
diupayakan, karena permasalahan kita untuk bisa swa sembada produk
pertanian terkendala ketersediaan lahan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1) Kenaikan harga bawang putih disebabkan oleh terganggunya produksi para


petani. Hal ini disebabkan oleh perubahan cuaca yang tidak menentu sehingga
menyebabkan pola dan kuantitas cabai menurun. Faktor lain yang menyebabkan
kenaikan harga bawang putih adalah pasokan bawang impor dari China yang
berkurang, tindakan para tengkulak yang menahan pasokan bawang putih dan
ketidaksiapan pemerintah dalam melakukan prediksi dini.

2) Kenaikan harga bawang putih memberikan dampak yang buruk kepada


masyarakat, petani, dan perekonomian negara Masyarakat mengeluh karena harga
bawang putih sangat tinggi dan menyebabkan daya beli masyarakat terhadap
cabai menurun, yang menyebabkan para pengusaha yang menggunakan bahan
bawang putih menurun omset pendapatannya. Petani juga dirugikan dengan
mahalnya harga bawang putih. Petani mengeluh karena permintaan bawang putih
menurun. Semua ini menyebabkan laju inflasi meningkat dan perekonomian
menjadi tidak stabil.

3) Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi kenaikan


harga bawang. Upaya yang telah pemerintah lakukan, yaitu melakukan
pengendalian harga bawang putih, impor bawang putih , dan mengawasi
praktek-praktek yang terlarang, seperti penipuan, penimbunan, monopoli,
menetapkan harga, dan menaikkan harga, perlu ditindak dengan sanksi yang
tegas.

9
3.2 Saran

1) Bagi masyarakat
Masyarakat sebaiknya tidak terlalu terpengaruh dengan adanya kenaikan harga
bawang putih dan tidak perlu panik. Kepanikan masyarakat justru akan memicu
kondisi ini semakin buruk.

2) Bagi Petani
Petani bisa terus menanam bawang putih dan lebih meningkatkan intensitas
menanam bawang putih. Ini bertujuan untuk kesejahteraan para petani itu sendiri
dan membuat kondisi harga bawang putih kembali murah. Selain itu, petani juga
membantu pemerintah untuk mengembalikan keadaan perekonomian menjadi
lebih baik.

3) Bagi Tengkulak
Tengkulak seharusnya tidak melakukan tindakan menahan pasokan bawang
putih. Hal ini sangat merugikan bagi masyarakat, petani, dan pemerintah.
Tindakan seperti ini menyebabkan harga bawang putih meningkat dimana sedang
terjadi krisis pasokan bawang putih dari china. Tengkulak seharusnya membantu
pemerintah dengan menentukan harga bawang putih kekondisi semula agar
perekonomian tetap stabil.

4) Bagi Pemerintah
Pemerintah sudah melakukan upaya untuk mengatasi kenaikan harga bawang
putih ini, tetapi pemerintah belum melakukan upaya tersebut secara optimal. Ini
bisa dilihat dari langkah dan tindakan pemerintah yang kurang tegas dalam
mengatasi tindakan para tengkulak dan pedagang yang merugikan masyarakat
dan petani. Pemerintah seharusnya melakukan upaya ini lebih optimal lagi
terutama untuk mengatasi ulah tengkulak dan pedagang yang tidak bertanggung
jawab.

10
Daftar Pustaka

https://finance.detik.com/sosok/d-3494309/penyebab-harga-bawang-putih-naik-
pasokan-dari-china-berkurang

http://www.jawapos.com/read/2017/05/17/130615/licik-ternyata-ini-penyebab-
bawang-putih-mahal

http://niagayudharta.blogspot.sg/2013/05/olehsochibatul-lailiyah-yudharta.html

https://www.tempo.co/read/kolom/2013/03/20/660/Mengatasi-Kenaikan-Harga-
Bawang

http://m.rmol.co/read/2017/05/11/291095/Langkah-Pemerintah-Turunkan-
Bawang-Putih-Impor-Dinilai-Tepat-

11

You might also like