Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PENDAHULUAN
LEUKEMIA
A. Pengertian
Leukemia adalah suatu penyakit neoplastik yang ditandai oleh proliferasi abnormal
dari sel-sel hematopoietik.
1
1. Saudara kandung
Dilaporkan adanya resiko leukemia akut yang tinggi pada kembar identik
dimana kasus-kasus leukemia akut terjadi pada tahun pertama kelahiran. Hal
ini berlaku juga pada keluarga dengan insidensi leukemia yang sangat tinggi.
2. Faktor Lingkungan
Beberapa faktor lingkungan di ketahui dapat menyebabkan kerusakan
kromosom, misalnya : radiasi, bahan kimia, dan obat-obatan yang
dihubungkan dengan insiden yang meningkat pada leukemia akut, khususnya
ANLL.
b) Virus.
Dalam banyak percobaan telah didapatkan fakta bahwa RNA virus menyebabkan
leukemia pada hewan termasuk primata . Penelitian pada manusia menemukan
adanya RNA dependent DNA polimerase pada sel-sel leukemia tapi tidak
ditemukan pada sel-sel normal dan enzim ini berasal dari virus tipe C yang
merupakan virus RNA yang menyebabkan leukemia pada hewan. Salah satu virus
yang terbukti dapat menyebabkan leukemia pada manusia adalah Human T-Cell
Leukemia . Jenis leukemia yang ditimbulkan adalah Acute T- Cell Leukemia .
Virus ini ditemukan oleh Takatsuki dkk.
c) Bahan Kimia dan Obat-obatan
Paparan kronis dari bahan kimia ( misal : benzen ) dihubungkan dengan
peningkatan insidensi leukemia akut, misalnya pada tukang sepatu yang sering
terpapar benzen. Selain benzen beberapa bahan lain dihubungkan dengan resiko
tinggi dari AML, antara lain : produk produk minyak, cat, ethylene oxide,
herbisida, pestisida, dan ladang elektromagnetik. Sedangkan dari obat-obatan,
obat anti neoplastik ( misalnya : alkilator dan inhibitor topoisomere II) dapat
mengakibatkan penyimpangan kromosom yang menyebabkan AML.
Kloramfenikol, fenilbutazon, dan methoxypsoralen dilaporkan menyebabkan
kegagalan sumsum tulang yang lambat laun menjadi AML.
d) Radiasi
Hubungan yang erat antara radiasi dan leukemia ( ANLL ) ditemukan pada
pasien-pasien anxylosing spondilitis yang mendapat terapi radiasi, dan pada kasus
lain : seperti peningkatan insidensi leukemia pada penduduk Jepang yang selamat
dari ledakan bom atom.
2
Peningkatan resiko leukemia ditemui juga pada pasien yang mendapat terapi
radiasi, misalnya: pembesaran thymic, para pekerja yang terekspos radiasi dan
para radiologis e. ) Leukemia Sekunder Leukemia yang terjadi setelah
perawatan atas penyakit malignansi lain disebut Secondary Acute Leukemia (
SAL ) atau treatment related leukemia. Termasuk diantaranya penyakit Hodgin,
limphoma, myeloma, dan kanker payudara. Hal ini disebabkan karena obat-
obatan yang digunakan termasuk golongan imunosupresif selain menyebabkan
dapat menyebabkan kerusakan DNA.
C. Patofisiologi Leukimia
3
Semua kelompok usia dapat terkena. Insidensi meningkat sesuai dengan
bertambahnya usia. Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi.
b) Leukemia Mielogenus Krinis (LMK)
LMK juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel sistem mieloid. Namun lebih
banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. LMK
jarang menyerang individu dibawah 20 tahun. Manifestasi mirip dengan gambaran LMA tetapi
dengan tanda dan gejala yang lebih ringan. Pasien menunjukkan tanpa gejala selama
bertahun-tahun, peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, dan
limpa membesar.
c) Leukemia Limfositik Kronis (LLK)
LLK merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 70 tahun. Manifestasi klinis pasien
tidak menunjukkan gejala. Penyakit baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau
penanganan penyakit.
d) Leukemia Limfositik Akut (LLA)
LLA dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak,
laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Puncak insiden usia 4 tahun, setelah
usia 15 tahun. LLA jarang terjadi. Limfosit immatur berproliferasi dalam sumsum
tulang dan jaringan perifer sehingga mengganggu perkembangan sel normal.
E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia adalah sebagai
berikut :
a) Pilek tidak sembuh-sembuh & sakit kepala
b) Pucat, lesu, mudah terstimulasi, merasa lemah atau letih
c) Demam, keringat malam dan anorexia
d) Berat badan menurun
e) Ptechiae, memar tanpa sebab, mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak
keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit)
f) Nyeri pada tulang dan persendian
g) Nyeri abdomen, Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat
pembesaran limpa).
F. Komplikasi
4
c) Anemia
d) Infeksi bakteri berulang
e) Gagal ginjal
G. Terapi
Pengobatan leukemia ditentukan berdasarkan klasifikasi prognosis dan penyakit
penyerta, antara lain :.
a) Radioterapi dan Kemoterapi, dilakukan ketika sel leukemia sudah terjadi
metastasis. Kemoterapi juga dilakukan pada fase induksi remisi yang
bertujuan mempertahankan remisi selama mungkin.
b) Terapi modalitas, untuk mencegah komplikasi, karena adanya pansitopenia,
anemia, perdarahan, dan infeksi. Pemberian antibiotik dan transfusi darah dapat
diberikan.
c) Pencegahan terpaparnya mikroorganisme dengan isolasi.
d) Transplantasi sumsum tulang, transplantasi sumsum tulang merupakan alternatif
terbaik dalm penanganan leukemia. Terapi ini juga biasa dilakukan pada pasien
dengan limphoma, dan anemia aplastik.
5
BAB 11
KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang
akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola pertahanan
klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan diagnosa
keperawatan.
Pengkajian pada leukemia meliputi :
1. Riwayat penyakit
2. Kaji adanya tanda-tanda anemia :
a. Pucat
b. Kelemahan
c. Sesak
d. Nafas cepat
3. Kaji adanya tanda-tanda leukopenia:
a. Demam
b. Infeksi
4. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia :
a. Ptechiae
b. Purpura
c. Perdarahan membran mukosa
5. Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola :
a. Limfadenopati
b. Hepatomegali
c. Splenomegali
6. Kaji adanya :
a. Hematuria
b. Hipertensi
c. Gagal ginjal
d. Inflamasi disekitar rectal
e. Nyeri
6
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
7
5. Evaluasi keadaan pasien terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti
tempat penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi.
Rasional : untuk intervensi dini penanganan infeksi
6. Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik
Rasional : rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan
organisme.
7. Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional : menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi seluler.
8. Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia
Rasional : untuk mendukung pertahanan alami tubuh.
9. Berikan antibiotik sesuai ketentuan
Rasional : diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus
8
3. Resiko terhadap cedera/perdarahan yang berhubungan dengan penurunan
jumlah trombosit.
Tujuan : klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan
Intervensi :
1. Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada
daerah ekimosis
Rasional : karena perdarahan memperberat kondisi pasien dengan adanya
anemia
2. Cegah ulserasi oral dan rectal
Rasional : karena kulit yang luka cenderung untuk berdarah
3. Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi
Rasional : untuk mencegah perdarahan
4. Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut
Rasional : untuk mencegah perdarahan
5. Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut
nadi cepat, dan pucat)
Rasional : untuk memberikan intervensi dini dalam mengatasi perdarahan
6. Hindari obat-obat yang mengandung aspirin
Rasional : karena aspirin mempengaruhi fungsi trombosit
7. Ajarkan pada keluarga dan pasien untuk mengontrol perdarahan hidung
Rasional : untuk mencegah perdarahan
9
4. Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat
Rasional : bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan muntah
5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional : karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan baik
6. Berikan cairan intravena sesuai ketentuan
Rasional : untuk mempertahankan hidrasi
10
Rasional : dapat mengiritasi jaringan yang luka dan dapat membusukkan
gigi, memperlambat penyembuhan dengan memecah protein dan dapat
mengeringkan mukosa
11. Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuan
Rasional : untuk mencegah atau mengatasi mukositis
12. Berikan analgetik
Rasional : untuk mengendalikan nyeri
11
9. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang
dapat diterima pasien
Intervensi :
1. Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5
Rasional : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan
atau keefektifan intervensi
2. Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu non
invasif, alat akses vena
Rasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman
3. Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan sedasi.
Rasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu pemberian
atau obat
4. Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat
Rasional : sebagai analgetik tambahan
5. Berikan obat-obat anti nyeri secara teratur
Rasional : untuk mencegah kambuhnya nyeri
12
6. Dorong masukan kalori protein yang adekuat
Rasional : untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang negatif
7. Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi
Rasional : untuk meminimalkan iritasi tambahan
11. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat
pada penampilan
Tujuan : pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif
Intervensi :
1. Dorong pasien untuk memilih wig (bagi perempuan) yang serupa gaya dan
warna rambut pasien sebelum rambut mulai rontok
Rasional : untuk membantu mengembangkan penyesuaian rambut terhadap
kerontokan rambut
2. Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar
matahari, angin atau dingin
Rasional : karena hilangnya perlindungan rambut
3. Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan
halus
Rasional : untuk menyamarkan kebotakan parsial
4. Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin
warna atau teksturnya agak berbeda
Rasional : untuk menyiapkan pasien dan keluarga terhadap perubahan
penampilan rambut baru
5. Dorong hygiene, berdandan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin ,
misalnya wig, skraf, topi, tata rias, dan pakaian yang menarik
Rasional : untuk meningkatkan penampilan
13
2. Jadwalkan waktu agar keluarga dapat berkumpul tanpa gangguan dari staff
Rasional : untuk mendorong komunikasi dan ekspresi perasaan
3. Bantu keluarga merencanakan masa depan, khususnya dalam membantu
pasien menjalani kehidupan yang normal
Rasional : untuk meningkatkan perkembangan pasien yang optimal
4. Dorong keluarga untuk mengespresikan perasaannya mengenai kehidupan
pasien sebelum diagnosa dan prospek pasien untuk bertahan hidup.
Rasional : memberikan kesempatan pada keluarga untuk menghadapi rasa
takut secara realistis
5. Diskusikan bersama keluarga bagaimana mereka memberitahu pasien
tentang hasil tindakan dan kebutuhan terhadap pengobatan dan
kemungkinan terapi tambahan
Rasional : untuk mempertahankan komunikasi yang terbuka dan jujur
6. Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang
ada
Rasional : untuk mencegah bertambahnya rasa khawatiran keluarga
13. EVALUASI
1. Pertahanan Tubuh Kembali Normal
2. Aktifitas kembali normal
3. Tidak terjadi kecemasan
14
Penyimpangan KDM
Infiltrasi
leukosit
demam
Infeksi
anoreksia
Intoleransi
aktifitas
15
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Iman Supandiman, dr.Els Anggraeni, dkk. 1997. Pedoman Terapi Hematologi Onkologi.
Bandung : Alumni.
Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit.
Jakarta : Pustaka Bunda.
Robbins dan Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi 1. Jakarta : Buku Kedokteran.
Yatim, Faisal. 2003. Talasemia Leukemia dan Anemia. Jakarta : Pustaka Populer Obor.
Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi, Marcellus Simadibrata K, dan Siti Setiati.
2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta Pusat : Interna Publishing.
http://kesehatanstikes27.wordpress.com/2011/01/19/leukemia-2/
(diakses pada tanggal 27 februari 2012)
http://911medical.blogspot.com/2007/09/leukimia.html
(diakses pada tanggal 27 februari 2012)
http://www.qirtin.com/askep-leukimia/
(diakses pada tanggal 28 februari 2012)
http://www.myaskep.info/search/makalah-asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan-leukemia/
(diakses pada tanggal 28 februari 2012)
16
PENGKAJIAN
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama/Inisial :ANF
2. Umur :3 tahun 11 bulan
3. Nomor RM :575720
4. Jenis kelamin :Laki-Laki
5. Agama :Islam
6. Pendidikan :Belum sekolah
7. Alamat :Jl.Bung.Perumahan Magfirah
8. Tanggal masuk RS :13-11-2012
9. Tanggal Pengkajian :27-11-2012
10. Diagnosa Medik :Leukemia
B. Identitas Orang Tua
1. Ayah
a) Nama :Tn R
b) Usia :31 Tahun
c) Pekerjaan :Wiraswasta
d) Agama :Islam
e) Alamat :Sulawesi Tengah
2. Ibu
a) Nama :Ny N
b) Usia :30 Tahun
c) Pekerjaan :PNS
d) Agama :Islam
e) Alamat :Sulawesi Tengah
17
lemah(+), lelah(+), jantung berdebar- debar (-), mata kuning, BAK lancar sehingga
klien harus dirawatdengan ALL-L1 dan menjalani kemoterapi teratur.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Pre Natal Care
a. Pemeriksaan Kehamilan :4 kali
b. Keluhan Ibu selama hamil : Mual muntah
c. Riwayat terkena sinar X :Tidak pernah
d. Kenaikan BB selama hamil :Ibu lupa
e. Golongan darah ibu (O),
f. golongan darah ayah (B)
2. Intra natal
a. Tempat Melahirkan :Rumah Sakit
b. Jenis persalinan :Ceccio Saesarea
c. Penolong persalinan :Dokter
3. Post natal
a. Kondisi bayi :BBL 3 KG, PBL:ibu Lupa
b. Penyakit yang pernah diderita :Demam,Diare.
c. Kecelakaan yang dialami :jatuh(-), tenggelam(-),lalu lintas(-)
d. Riwayat Alergi : Makanan(-), Telur(-)
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit anggota keluarga :(tidak ada)
18
Genogram 3 Generasi
34 28 35
32
31
30
3,11
Ket : : Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
: Klien
19
VI. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian ASI:
1. Pertama kali disusui :sejak baru lahir
2. Cara pemberian susu : Disusui
3. Lama pemberian :1 - 3 bulan dengan memberikan susu tambahan
B. Pemberian Susu Tambahan
1. Susu tambahan : Susu Formula SGM
2. Cara pemberian : Memakai Dot
VII. Riwayat Psikososial
1. Anak tinggal bersama orang tuanya
2. Lingkungan : Bersih
3. Hubungan antara anggota keluarga Harmonis
4. Pengasuh anak: orang tua
VIII. Riwayat Spiritual
1. Orang tua selalu memberikan dukungan dan didikan pada anaknya
2. Kegiatan keagamaan :selalu melaksanakan ibadah
IX. Reaksi Hospitalisasi
Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Keluarga kuatir tentang keadaan anaknya.
X. Aktifitas Sehari-Hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebalum sakit Saat Ini
Selera makan Baik Kurang baik
Frekuensi makan Tidak teratur Tidak teratur
Makanan disukai Tidak ada Tidak ada
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
Pembatasan pola makan Tidak ada Tidak ada
Cara makan Makan sendiri Disuap
20
B. Cairan
Kondisi Sebalum sakit Saat sakit
Jenis minuman Air, susu Air,susu
Frekuensi minum 2-4x sehari Tidak menentu
Cara pemenuhan Pakai Gelas Memakai Dot
E. Personal Higiene
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Mandi
Cara Menggunakan timbah Tidak pernah
Frekuensi 2x sehari -
Alat mandi Sabun,sampo dan handuk -
2. Gunting kuku
Cara Memakai potong kuku Memakai potong kuku
Frekuensi Saat kuku agak panjang Saat kuku panjang
21
XI. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum: sakit sedang
B. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah :100/60
Suhu :37
Nadi :112
Respirasi :40x/menit
C. Antropometri
Tinggi badan :95 cm
Berat badan :15 kg
Lingkar kepala :50 cm
Lingkar dada :52 cm
Lingkar pinggang :54 cm
D. Sistem pernapasan
Hidung :simetris kiri dan kanan,pernafasan cuping hidung, sekret(-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroit
Dada :
o Bentuk dada: simetris kiri dan kanan serta tidak ada pembesaran
o Gerakan dada simetris
o Suara nafas vesikuler
E. Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva : Anemi, bibir pucat kering, arteri carotis kuat
Suara jantung : Lup-Dup
F. Sistem pencernaan
Mulut :kemampuan menelan baik
Abdomen :tidak asites,
Anus : Tidak lecet
G. Sistem indra
Mata :kelopak mata tidak udema,refleks cahaya baik,lapang pandang
1800C
Hidung :penciuman berfungsi baik, tidak ada sekret
Telinga : Daun telinga simetris kiri dan kanan, tidak tampak serumen,
fungsi pendengaran baik
22
H. Sistem persarafan:
1. Fungsi serebral
Status mental :GCS 15 E:4 M:6 V:5
Kesadaran :compos mentis
2. Fungsi kranial
NI :(alfaktorius) penciuman bagus dan bisa membedakan bau
N II :( Optikus) klien dapat melihat kesegalah arah
N III,IV,VI :(okulomotorius, trodearis, abducen) gerakan bola mata dapat
mengikuti objek
NV :(trigeminus) klien dapat merasakan apabila ada rangsangan di
daerah tangan sementara klien menutup mata
N VII :(fasialis) klien dapat membedakan rasa makanan yang dia
makan
N VIII :(akustikus)pandangan 180
N IX,X (glosofaringeal, vagus)kualitas suara klien pada saat bicara
kedengaran jelas, fungsi menelan bagus dan lidah dapat di gerakkan kesemua
arah
N XI :(assensories) pergerakan kepala baik,otot baik,otot leher, dan
bahu baik
N XII (hipoglosus)artikulasi kata jelas, ada suara dan lidah bergerak
3. Fungsi motorik
Kekuatan otot:
5 5
5 5
Refleks: Bisep baik, trisep baik,patella baik, babinski baik
4. Fungsi sensorik: klien dapat merasakan saat dicubit
I. Sistem musculoskeletal
J. Sistem integumen
Kulit: warna kulit normal
Kuku : pendek dan bersih
23
K. Sistem endokrin
Kelenjar tyroit :tidak terdapat pembesaran
L. Sistem imun: alergi terhadap makanan tidak ada, alergi minuman ada
XII. Tes Diagnostik
Gambaran darah tepi:
Eritrosit : nomositik nomokrom,anisopoikilositosis, polikromasia(+) ovalosit
(+) sel target (+) benda inklusi (-) normoblast(-)
Leukosit: jumlah meningkat dominasi serilimfoit, limfoblas(+)
Trombosit jumlah menurun, glant (+)
XIII. Terapi Saat Ini
a. Terpasang cairan infus DEX 20 tetes/ menit
b. Ranitidin 2x 15 mg
c. Ceftasidine 2x 750 mg
24
DATA FOKUS
Nama :An F
No RM :575720
yang di kasih
25
ANALISA DATA
Nama : An F
No RM :575720
Gangguan pembentukan
leukosit
infeksi
Demam
26
3 DS;Ibu klien mengatakan anaknya perubahan metabolisme tubuh
lemas
DO: klien nampak lemas
Intoleransi
Klien nampak terbaring ketidak seimbangan nutrisi
aktifitas
kelemahan
Intoleransi
aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : AnF
No RM :575720
27
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : AnF
No RM :575720
28
tenang dan perlu istirahat untuk aktifitas dan
tanpa gangguan regenerasi seluler atau
penyambungan
jaringan.
29
CATATAN TINDAKAN DAN KEPERAWATAN
Nama :anF
No RM :575720
30
P: lanjutkan intervensi
1,2, dan 3
Rabu 3 09.35 Mengkaji kemampuan untuk berpartisifasi S:ibu klien mengajak
28/11/2012 dalam aktifitas yang diinginkan anaknya bermain
Hasil:klien blm mampu melakukan aktifitas dan menonton
seperti bermain O:klien belum bisa
Memberikan bantuan dalam aktifitas yang aktifitasnya untuk
sehari-hari bermain
Hasil: klien dibantu untuk makan dan A:masalah belum
mengajak bermain teratasi
Memberikan lingkungan tenang saat P:lanjutkan intervensi
beristirahat dan tanpa gangguan 1,2 dan 3
Hasil:klien masih terganggu saat beristirahat
Jumat 1 15.00 Memantau ulang suhu tubuh dengan teliti S: ibu klien
30/11/2012 Hasil :suhu tubuh klien 36,30c mengatakan suhu
15.05 Anjurkan ulang semua pengunjung dan staff badan anaknya
rumah sakit untuk menggunakan teknik sudah membaik
mencuci tangan dengan baik O: klien nampak ceria
Hasil :staff rumah sakit atau perawat rumah A: masalah teratasi
sakit dan keluarga pasien sudah menggunakan sebagian
teknik mencuci tangan dengan baik saat P:pertahankan
15.10 melakukan tindakan intervensi
Memnberikan periode istirtahat tanpa
gangguan
Hasil:ibu klien menjaga dan memberikan
periode istrirahat pada anaknya
Menginspeksi ulang membran mukosa mulut
Hasil:mukosa mulut masih nampak kotor
31
mendorong masukan nutrisi dengan jumlah stenga porsi dari
sedikit tapi sering makanannya
hasil:ibu klien memberikan anaknya makanan A: masalah teratasi
sedikit tapi sering Ppertahankan
intervensi 1,2, dan 3
Jumat 3 15.30 Mengkaji ulang kemampuan untuk S:ibu klien
30/11/2012 berpartisifasi dalam aktifitas yang diinginkan mengatakan
Hasil:klien mampu melakukan aktifitas seperti anaknya sedikit
bermain dalam jangka waktu 10 menit tenang saat
Memberikan bantuan dalam aktifitas yang beristirahat
sehari-hari O: klien bermain dan
Hasil: klien masih dibantu oleh ibu untuk menonton
makan dan bermain A:masalah sebagian
Memberikan lingkungan tenang saat teratasi
beristirahat dan tanpa gangguan P: pertahankan
Hasil:klien masih terganggu saat beristirahat intervensi
32