You are on page 1of 9

TUGAS I

DESAIN PRODUK

PERANCANGAN HELM TENAGA SURYA SEBAGAI CATU DAYA


SMART HELM

Disusun Oleh

Nama : Ahmad Nor Arifin

NIM : 201454067

PROGDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2017
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Helm digunakan untuk melindungi kepala bila terjadi kecelakaan lalu-lintas pada para
pengguna sepeda motor. Pertama sekali dicetuskan untuk diwajibkan untuk digunakan di
Indonesia oleh Kepala Kepolisian RI Hoegeng, tetapi mendapatkan penolakan yang keras
pada waktu itu, kemudian ditetapkan secara resmi di dalam Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1992.

Pada tahun 2003 (Solopos,2003) dimulainya operasi pemusnahan helm yang bukan
standar oleh jajaran kepolisian, ada beberapa warga dan kalangan mahasiswa yang mengeluh
dengan penggunaan helm standar. Berbagai alasan mulai dari kepala terasa berat, tidak
nyaman, kurang bisa mendengar kalau ada yang memanggil, dan sebagainya.

Helm motor dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu helm separuh
kepala (half face), tiga perempat (open face) dan penuh (full face). Helm yang memberikan
perlindungan yang paling baik adalah helm penuh karena seluruh kepada dilindungi dari
benturan.

Helm yang baik adalah helm yang aman dan nyaman ketika digunakan. Biasanya
helm semacam ini lulus persyaratan DOT (Departement of Transportation) atau standar
transportasi Amerika Serikat. Ada juga standar-standar lain seperti untuk Eropa, Jepang,
bahkan Indonesia sendiri (SNI).

Sekarang, sudah sangat lumrah kita menemukan alat-alat pintar. Alat-alat ini mampu
terkoneksi dengan peralatan lainnya dan membantu meringankan aktivitas manusia, termasuk
diantaranya helm pintar bertenaga surya.

Di pasaran, telah banyak ditemukan tipe helm pintar. Helm ini disebut pintar, karena
memiliki peralatan seperti kamera, LCD display, GPS, konektivitas smartphone, Bluetooth
interkom, telepon, internet, sensor, visor elektronik berwarna dan peralatan pendukung
lainnya.
Semua peralatan tersebut ada pada sebuah helm untuk menunjang pengguna motor
dalam berkendara dan membantu mereka agar dapat terhubung dengan rumah, pekerjaan dan
kehidupan sosial dari manapun mereka berada saat berkendara motor. Hal ini akan membantu
keselamatan pengguna dalam berkendara bersamaan dengan mendukung rutinitas mereka.

Namun yang menjadi permasalahan adalah keberadaan peralatan tersebut


membutuhkan daya listrik yang cukup besar untuk dapat berfungsi. Baterai, sebagai tempat
penyimpanan daya yang sering digunakan, membutuhkan sumber catu daya listrik yang
efisien dan praktis untuk dapat selalu siap saat digunakan.

Oleh karena itu, selain catu daya dengan menggunakan listrik rumah. Penggunaan
panel surya sebagai sumber listrik alternatif, telah menjadi solusi yang inovatif.

TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan proposal ini adalah:

1. Merancang sebuah Helm surya sebagai catu daya smart helm

2. Mengimplementasikan hasil rancangan ke industry otomotif

3. Mengembangkan suatu rancangan desain catu daya smart helm yang mandiri.

MANFAAT
Adapun tujuan dari dibuatnya proposal ini sebagai berikut :

1. Meningkatkan pengembangan teknologi di otomotif


2. Membantu kemudahan bagi para pengguna smart helm.
BAB II
DASAR TEORI

HELM
Helm (bahasa Belanda: Helm) adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di
kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau
plastik.

Helm biasanya digunakan sebagai perlindungan kepala untuk berbagai aktivitas


pertempuran (militer), atau aktivitas sipil seperti olahraga, pertambangan, atau berkendara.
Helm dapat memberi perlindungan tambahan pada sebagian dari kepala (bergantung pada
strukturnya) dari benda jatuh atau berkecepatan tinggi.

Di beberapa negara, helm wajib digunakan bagi pengendara sepeda motor, bahkan
ada yang mewajibkannya bagi pengendara sepeda tak bermotor. Di Inggris hanya penganut
Sikh yang diperbolehkan tidak memakai helm karena harus memakai turban.

Helm yang digunakan untuk melindungi kepala bila terjadi kecelakaan lalu-lintas
pada para pengguna sepeda motor. Pertama sekali dicetuskan untuk diwajibkan untuk
digunakan di Indonesia oleh Kepala Kepolisian RI Hoegeng, tetapi mendapatkan penolakan
yang keras pada waktu itu, kemudian ditetapkan secara resmi di dalam Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1992.
PANEL SURYA

Panel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi
listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau "sol" karena Matahari merupakan sumber
cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic,
photovoltaic dapat diartikan sebagai "cahaya-listrik". Sel surya atau sel PV bergantung pada
efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan arus mengalir antara
dua lapisan bermuatan yang berlawanan.

Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemroduksian listrik dunia sangat kecil,
tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar fosil - dapat lebih
tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah menjadi rutin dalam beberapa
aplikasi yang terbatas seperti, menjalankan "buoy" atau alat di gurun dan area terpencil
lainnya, dan dalam eksperimen lainnya mereka telah digunakan untuk memberikan tenaga
untuk mobil balap dalam kontes seperti Tantangan surya dunia di Australia.

Pada 2001 Jepang telah memasang kapasitas 0,6 MWp tenaga surya puncak,
sementara itu Jerman memilik 0,26 MWp dan Amerika Serikat 0,16 MWp. Pada saat ini
tenaga listrik surya seluruh dunia kira-kira sama dengan yang diproduksi oleh satu kincir
angin bear. Di AS biaya pemasangan panel surya ini telah jatuh dari $55 per watt puncak
pada 1976 menjadi $4 per watt peak di 2001.
BATERAI LI-ION

Baterai ion litium (biasa disebut Baterai Li-ion atau LIB) adalah salah satu anggota
keluarga baterai isi ulang. Di dalam baterai ini, ion litium bergerak dari elektroda negatif ke
elektroda positif saat dilepaskan, dan kembali saat diisi ulang. Baterai Li-ion memakai
senyawa litium interkalasi sebagai bahan elektrodanya, berbeda dengan litium metalik yang
dipakai di baterai litium non-isi ulang.

Baterai ion litium umumnya dijumpai pada barang-barang elektronik konsumen.


Baterai ini merupakan jenis baterai isi ulang yang paling populer untuk peralatan elektronik
portabel, karena memiliki salah satu kepadatan energi terbaik, tanpa efek memori, dan
mengalami kehilangan isi yang lambat saat tidak digunakan. Selain digunakan pada peralatan
elektronik konsumen, LIB juga sering digunakan oleh industri militer, kendaraan listrik, dan
dirgantara.[6] Sejumlah penelitian berusaha memperbaiki teknologi LIB tradisional, berfokus
pada kepadatan energi, daya tahan, biaya, dan keselamatan intrinsik.

Karakteristik kimiawi, kinerja, biaya, dan keselamatan jenis-jenis LIB cenderung


bervariasi. Barang elektronik genggam biasanya memakai LIB berbasis litium kobalt oksida
(LCO) yang memiliki kepadatan energi tinggi, namun juga memiliki bahaya keselamatan
yang cukup terkenal, terutama ketika rusak. Litium besi fosfat (LFP), litium mangan oksida
(LMO), dan litium nikel mangan kobalt oksida (NMC) memiliki kepadatan energi yang lebih
rendah, tetapi hidup lebih lama dan keselamatannya lebih kuat. Bahan kimia ini banyak
dipakai oleh peralatan listrik, perlengkapan medis, dan lain-lain. NMC adalah pesaing utama
di industri otomotif. Litium nikel kobalt alumunium oksida (NCA) dan litium titanat (LTO)
adalah desain khusus yang ditujukan pada kegunaan-kegunaan tertentu.
BAB III
METODOLOGI

Metode Perancangan

Dalam perancangan desain mesin fillet ikanini diterapkan beberapa metode yaitu :

Pengumpulan data

Data diambil dari berbagai sumber, berupa pengumpulan data dari buku, jurnal, dan
artikel yang pernah membahas tentang permasalahan yang hamper sama yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk mencari tentang desain produk tersebut agar lebih efektif
dalam proses pekerjaannya.

Perancangan dan pembuatan hardware produk

Pada langkah ini dimulai dari mendesain luaran mesin berupa bentuk desain kover
mesin, perancangan komponen-komponen yang digunakan dalam konsep produk yang
akan diterapkan.

Uji coba dan dokumentasi

Pelaksanaan uji coba alat dilakukan untuk dapat diuji coba kelayakan alat seberapa
besar kemampuan alat, apakah sudah selesai dengan kemampuan mesin yang sudah
direncanakan, serta mencatat semua hasil dari pengujian alt.

Pembuatan laporan kegiatan

Mencatat semua hasil kegiatan yang telah dilakukan selama kegiatan pembuatan
proposal dari pengumpulan data sehingga mesin siap pakai di masyarakat.

Flowchart metode pelaksanaan


Dalam melakukan penyusunan proposal ini, langkah-langkah yang akan dilakukan
dapats dilihat pada diagram alir penyusunan proposal desain produk. Dibawah ini adalah
diagram alir dalam penyusunan proposal ini.

Mulai

Studi Pustaka

Desain Peralatan

Pembelian Peralatan

Pembentukan

Menganalisa dan
Evaluasi

Kesimpulan dan Saran

Selesai
Sketsa Gambar

You might also like