Professional Documents
Culture Documents
http://www.ziddu.com/download/16502368/MATERITUMORORBITA.doc.html
BAB I
PENDAHULUAN
Kekerapan tumor di mata sangat kecil dibandingkan tumor di bagian tubuh yang lain, sekitar satu
persen saja. Tapi hal ini sangat penting karena mata alat vital dan pengobatannya terkadang sulit
sehingga harus mengorbankan penglihatan. Karena itu, sering terjadi tawar-menawar antara dokter
dengan pasien untuk mengangkat tumor tersebut karena setiap pengangkatan tumor ganas
mengharuskan tepi sayatan bebas dari sel-sel tumor, artinya sayatan harus dilakukan beberapa
milimeter sampai beberapa centimeter di luar jaringan tumor.
Bisa dibayangkan, betapa sulit mengatur sayatan yang bebas tumor tanpa harus mengorbankan bola
mata. Kebanyakan pasien tidak ingin kehilangan matanya, sehingga yang diangkat hanya sebagian,
hal inilah yang menimbulkan kekambuhan dan akhirnya membawa kematian.
1.2 TUJUAN
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka tujuan penulisan makalah ini antara lain sebagai
berikut :
A. Untuk mengetahui landasan teoritis tumor mata
C. Untuk mengetahui pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien tumor mata
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Tumor adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak
dan ganas. Tumor ganas disebut sebagai kanker.
Tumor pada mata disebut juga tumor orbita. Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga
orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan
kelenjar air mata.
B. Etiologi
Gejala tumor orbita sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata. Umumnya diketahui
setelah terjadi penonjolan pada mata, gangguan pergerakan mata, atau terasa sakit.
Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai factor. Penyebab tumor mata terutama faktor genetik.
Selain itu sinar matahari, terutama sinar ultraviolet dan infeksi virus Papiloma. Tumor mata juga bisa
akibat penjalaran dari organ tubuh lain, seperti dari paru, ginjal, payudara, otak sinus, juga leukemia
dan getah bening. Sebaliknya, sel tumor mata yang terbawa aliran darah sering mencapai organ vital
lain seperti paru, hati atau otak, dan menyebabkan kanker di organ itu. Penderita tumor mata,
kecuali retino blastoma, umumnya berusia 24-85 tahun.Sebagian besar tumor orbita pada anak-anak
bersifat jinak dan karena perkembangan abnormal. Tumor ganas pada anak-anak jarang, tetapi
bila ada akan menyebabkan pertumbuhan tumor yang cepat dan prognosisnya jelek.
C. Klasifikasi
a. Tumor eksternal yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti:
Misalnya : Tumor Adeneksa, tumor menyerang kelopak mata (bagian kulit yang dapat
membuka dan menutup).
Tumor konjungtiva, yaitu tumor yang tumbuh pada lapisan konjungtiva yang melapisi mata
bagian depan
Contoh : Retinoblastoma(RB). Jenis ini adalah tumor ganas retina dan merupakan tumor primer bola
mata terbanyak pada anak.
D. Epidemiologi
Tumor secara umum dibedakan menjadi neoplasma dan non-neoplasma. Neoplasma dapat bersifat
ganas atau jinak. Tumor ganas terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan sekitar infiltrat, sambil
merusakkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi
menekan jaringan disekitarnya dan biasanya tidak mengalami metastasis.
Apabila ada massa tumor yang mengisi ronggga orbita maka bola mata akan terdorong ke arah
luar yang dalam bahasa kedokteran di sebut proptosis (mata menonjol). Arah tonjolan bola mata
bergantung pada asal massa tumor. Tumor orbita bisa berasal dari semua jaringan di sekitar bola
mata atau karena penyebaran dari sinus, otak, rongga hidung atau penyebaran dari organ lain
ditubuh. Tumor orbita dapat terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak. Tumor orbital dapat
jinak atau ganas. Mereka dapat terjadi baik pada anak dan dewasa.
Contoh1:
(a)
Pasien dengan kelopak atas kiri bengkak dan kepenuhan (b)
Anak Dewasa
(b)
CT scan menunjukkan masa lymphoma di kiri orbit, lokasi dan penampakan masa saran tipe tumor
kelenjar lakrimal ganas disebut adenoma pleomorfik.
Seperti ditunjukkan contoh diatas, CT scan berguna dalam diagnosis dan biopsy sering kali
memberikan garansi untuk membantu diagnosis dan manajemen pasien.
Tumor orbita relatif jarang dijumpai. Pada proses pengambilan ruangan di orbita penderita biasanya
datang dengan keluhan seperti ada benjolan yang menyebabkan perubahan bentuk wajah,
protopsis, nyeri peri okular, inflamasi, keluarnya air mata, massa tumor yang jelas nampak. Insiden
tumor orbita bervariasi, tergantung pada metode pemeriksaan yang dipakai. Frekwensi relatif
benigna dan maligna menurut handerson (1984); disebutkan sebagai berikut : karsinoma (primer
metastasis dan pertumbuhan terus 21 %, kista 12 %, tumor vaskular 10 %, meningioma 9 %,
malformasi vaskuler 5% dan tumor saraf tengkorak 4%, serta glioma optikus dan neurisistik 5%.
Prognosis atau angka keberhasilan kelangsungan hidup penderita tumor orbita mencapai 80%,
artinya masih ada harapan hidup yang cukup baik. Angka kematian sangat dipengaruhi oleh
stadium dari tumor itu sendiri. Tentu saja pada stadium lanjut angka kelangsungan hidupnya lebih
buruk. Pada jenis-jenis tertentu angka kekambuhannya juga cukup tinggi.
E. Patologi
Tumor bisa tumbuh dari struktur yang terletak didalam atau sekitar orbit:
a. Kelenjar lakrimal:
Adenoma fleomorfik: tumor kelenjar saliva dan paling umum di jumpai pada kelenjar parotid
biasanya jinak, tapi rekurensi terjadi bila tidak dilakukan eksisi lengkap.
b. Karsinoma
Jaringan limfoid:
Limfoma: kanker sel darah putih yang disebut limfosit-B, atau sel-B
Retina:
c. Melanoma
Tulang:
o Osteoma: biasanya mengenai sinus frontal atau ethmoid, bisa menyebabkan mukosel frontal.
o Kista dermoid, adalah suatu kista atau tumor yang berisi cairan kental seperti bubur yang disebut
sebum, bisa berisi rambut, dimana kantungnya dilapisi oleh dermis. Umumnya letaknya pada bidang
garis tengah tubuh. Dapat tumbuh di kepala, badan atau perut . Didapatkan pada anak-anak atau
pada bayi sejak lahir.
o Kista epidermoid adalah suatu kista yang kantungnya dilapisi epidermis berisi massa kental.
Sering terdapat di kulit telapak kaki atau tangan. Penyebabnya diduga trauma dimana sel epidermis
masuk ke subkutan dan tumbuh disana.
Karsinoma: Sering menginvasi dinding medial orbit pada tahap dini penyakit.
f. Saraf optik:
Glioma (astrositoma pilositik): tumor yang tumbuh di berbagai bagian otak. Tumbuh sangat lambat.
Neurofibroma/neurinoma: benjolan seperti daging yang lembut, yang berasal dari jaringan saraf.
g. Jaringan ikat:
Rabdomiosarkoma: Tumor anak-anak ganas dengan pertumbuhan dan penyebaran lokal cepat.
Dewasa:
Karsinoma 'breast'
Karsinoma bronchial
Anak-anak:
Neuroblastoma
Sarkoma Ewing
Leukemia
Tumor testikuler
Pseudotumor
Eksoftalmos endokrin
Granulomatosis Wagener
Histiositosis X
Sarkoidosis
F. Manifestasi Klinis
a. Nyeri orbital
Jelas pada tumor ganas yang tumbuh cepat, namun juga merupakan gambaran khas
'pseudotumor' jinak dan fistula karotid-kavernosa.
b. Proptosis
Pergeseran bola mata kedepan adalah gambaran yang sering dijumpai, berjalan bertahap dan tak
nyeri dalam beberapa bulan atau tahun (tumor jinak) atau cepat (lesi ganas).
Penglihatan terganggu akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak langsung akibat
kerusakan vaskuler.
e. Penglihatan ganda
f. Nyeri
g. Merah
Bisa menunjukkan massa yang menyebabkan distorsi kelopak atau bola mata, terutama dengan
tumor kelenjar lakrimal atau dengan mukosel.
j. Pulsasi
k. Gerak mata
Sering terbatas oleh sebab mekanis, namun bila nyata, mungkin akibat oftalmoplegia endokrin
atau dari lesi saraf III, IV, dan VI pada fisura orbital (misalnya sindroma Tolosa Hunt) atau sinus
kavernosus.
G.
Berfungsinya onkogen
(karsinogenic Agent)
Patofisiologi
Infeksi virus
( Virus SV 4)
H. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik
Sebagian tumor orbita dapat dengan mudah diidentifikasi, namun ada tumor orbita yang tidak
terihat sampai berkembang membesar sehingga menimbulkan kelainan di orbita. Tumor orbita
sering didiagnosa dengan bantuan CT-Scan atau MRI, sementara itu diagnosa pasti melalui
pemeriksaan patologi anatomi.
Menunjukkan erosi lokal (keganasan), dilatasi foramen optik (meningioma, glioma saraf optik) dan
terkadang kalsifikasi (retinoblastoma, tumor kelenjar lakrimal). Meningioma sering menyebabkan
sklerosis lokal.
b. CT scan orbit
Menunjukkan lokasi tepat patologi intraorbital dan memperlihatkan adanya setiap perluasan
keintrakranial.
c. Venografi orbital
Mungkin membantu.
Tomografi terkomputer ini sangat membantu karena dengan alat itu dapat terlihat dengan jelas
seluruh jaringan lunak orbita dan tulang-tulangnya sekalipun. Dengan tomografi terkomputer
diperoleh kesehatan nilai akurasi sampai sekitar 80-85 %, hal ini dapat dicapai, oleh karena dengan
pemeriksaan tomografi terkomputer tampak perbedaan densitas jaringan yang rnembentuk jenis
tumor tersehut Untuk lesi yang terletak di retrobulbair dengan pemeriksaan tomografi terkomputer
didapatkan nilai akurasi 99.4 %. Hasil pemeriksaan tomografi terkomputer yang negatif palsu dapat
terjadi bila lesi terbatas di daerah bulbus okuli.
a. Kartu mata Snellen/ mesin telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) ;
mungkin terganggu dengan kerusaakan kornea, lensa, aqueus atau vitreus Humour, kesalahan
refraksi atau penyakit system saraf atau penglihatan ke retina atau jalan optic.
b. Lapang penglihatan ; penurunanan yang disebabkan oleh CSV, massa tumor pada hipofisis/
otak, karotis atau patologis arteri serebral atau Glaukoma.
d. Gonioskopi ; membantu membedakan sudut terbuka dan sudut tertutup pada glaukoma.
e. Oftalmoskopi ; mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optic, papiledema,
perdarahan retina dan mikroanurisme.
Pemeriksaan darah lengkah, laju sedimentasi (LED) ; menunjukkan anemia sistemik / infeksi.
I. Penatalaksanaan
Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor. Sebagian
tumor orbita hanya membutuhkan terapi medis (obat-obatan) dan sebagian membutuhkan tindakan
yang lebih radikal yaitu mengangkat secara total massa tumor, sebagian lainnya tidak
membutuhkan terapi. Kadang-kadang setelah pengangkatan massa tumor pasien masih
membutuhkan terapi tambahan seperti radioterapi (sinar) dan kemoterapi.
a. Tumor jinak
Memerlukan eksisi, namun bila kehilangan penglihatan merupakan hasil yang tak dapat
dihindarkan, dipikirkan pendekatan konservatif.
b. Tumor ganas
Memerlukan biopsi dan radioterapi. Limfoma juga berreaksi baik dengan khemoterapi. Terkadang
lesi terbatas (misal karsinoma kelenjar lakrimal) memerlukan reseksi radikal.
Pendekatan operatif :
Pengobatan tumor mata umumnya bersifat operatif. Kadang-kadang diperlukan pemberian obat
antikanker (sitostatika) atau penyinaran. Organ mata relatif kecil, sehingga operasi tumor sering sulit
dilakukan tanpa mengorbankan mata, apalagi jika datang pada stadium lanjut. Selain itu,
penanganan tumor harus tuntas, operasi tidak bersih menyebabkan kekambuhan.
b. Transkranial-frontal, untuk tumor dengan perluasan intrakranial atau terletak posterior dan
medial dari saraf optik.
c. Lateral, untuk tumor yang terletak superior, lateral, atau inferior dari saraf optik.
Prioritas Keperawatan
c. Mencegah komplikasi
J. Komplikasi
a. Glaukoma, adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau lebih tinggi dari
pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan dan kebutaan.
b. Keratitis ulseratif, yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu terdapatnya destruksi
(kerusakan) pada bagian epitel kornea.
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan
mengakibatkan kornea menjadi keruh.
A. Pengkajian
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Tgl Masuk RS :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Keluhan utama
(keluhan yang dirasakan pasien saat dilakukan pengkajian).
Apakah ada benjolan pada daerah sekitar mata/dahi, ada perasaan yang tidak nyaman akibat adanya
benjolan, nyeri, takut. Tampak benjolan pada daerah orbita, kaji ukuran benjolan, jenis benjolan
(keras, lunak, mobile/tidak ).
(riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).
Apakah klien punya riwayat trauma pada mata atau riwayat penyakit tumor, memiliki faktor resiko
penyakit mata (memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat penyakit mata dalam keluarga
seperti glaukoma, atau mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi mata).
(adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit
lain baik bersifat genetis maupun tidak).
Apakah ada anggota keluarga yang juga pernah terkena penyakit tumor mata, tumor lain, atau
penyakit degeneratif lainnya
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
GCS
Kesadaran
Biasanya klien mengalami perubahan status kognitif karena pembedahan yang akan dihadapi.
Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?
Tanyakan kebiasaan makanan yang dikonsumsi klien, apakah klien sebelumnya jarang
mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, dan vitamin E
3. Pola eliminasi
Kaji bagaimana pola miksi dan defekasi klien apakah mengalami gangguan?
Kaji perubahan pola tidur klien sebelum menghadapi oprasi, berapa lama klien tidur dalam
sehari?
Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur, seperti nyeri pada mata, pusing, dan lain lain.
Keadaan pasien yang cemas akan mempengaruhi kebutuhan tidur dan istirahat (Ruth F.
Craven, Costance J Himle, 2000). Pada pasien preoperasi yang terencana mengalami kecemasan
yang mengakibatkan terjadinya gangguan pola tidur antara 3 5 jam, sedangkan kebutuhan tidur
dan istirahat normal adalah antara 7 8 jam. (Gunawan L, 2001).
Klien akan mengalami gangguan penglihatan (kabur/ tak jelas), sinar terang menyebabkan silau
dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/
merasa di ruang gelap. Penglihatan berawan/ kabur, tampak lingkaran cahaya/ pelangi sekitar sinar,
kehilangan penglihatan perifer, fotofobia. Perubahan kacamata / pengobatan tidak memperbaiki
penglihatan.
Pada mata tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak). Pupil menyempit dan
merah / mata keras dengan kornea berawan (glaucoma akut). Peningkatan air mata.
Adanya ketidaknyamanan ringan/ mata berair (glaukoma kronis). Nyeri tiba-tiba/ berat
menetap atau tekanan pada sekitar mata, sakit kepala (glaucoma akut)
Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang dideritanya apakah klien
merasa rendah diri ?
Biasanya klien akan takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan setelah operasi.
Apakah sering merasa marah, cemas, takut, depresi, karena terjadi perubahan dalam
penglihatan.
Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit
dan bagaimana hubungan sosial klien dengan masyarakat sekitarnya?
Pola peran hubungan klien dengan orang lain tergantung dengan kepribadiannya. Klien dengan
kepribadian tipe ekstrovert pada orang biasanya memiliki ciri-ciri mudah bergaul, terbuka, hubungan
dengan orang lain lancar dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Hal ini akan
menyebabkan seseorang lebih terbuka, lebih tenang serta dapat mengurangi rasa cemas dalam
menghadapi pra operasi.
Apakah ada perubahan kepuasan pada klien berkaitan dengan kecemasan dan ketakutan
sebelum operasi?
Pada pasien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek
kondisi/terapi pada kemampuan seksualnya
10. Pola koping dan toleransi stress
Pada pasien pre operasi dapat mengalami berbagai ketakutan . Takut terhadap anestesi, takut
terhadap nyeri atau kematian, takut tentang ketidaktahuaan atau takut tentang derformitas atau
ancaman lain terhadap citra tubuh dapat menyebabkan ketidaktenangan atau ansietas (Smeltzer
and Bare, 2002).
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang dideritanya dan
pentingnya kesehatan bagi klien?
Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?
Kaji apakah klien mengetahui makanan yang dapat mempengaruhi proses kesembuhan
matanya?
3. Pola eliminasi
Kaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari, apakah klien dapat melakukannya
sendiri atau malah dibantu keluarga?
Ada beberapa aktivitas atau kegiatan yang dilarang dalam waktu tertentu pasca operasi.
pasca operasi klien dalam posisi tertelentang dan monitor jika terjadi perdarahan dan adanya
penurunan kesadaran
Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien tidur dalam sehari?
Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur pasca operasi seperti nyeri dan lain lain.
Biasanya pasien mengalami gangguan tidur karena nyeri pasca operasi dan menjaga posisi saat tidur.
Kaji apakah ada komplikasi pada kognitif, sensorik, maupun motorik setelah pembedahan,
terutama pada mata klien.
Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit
pasca operasi?
Pada klien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek
kondisi/terapi pada kemampuan seksualnya
Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah, terutama cemas karena tidak tahu
kepastian kesembuhan matanya?
C. Asuhan keperawatan
3. Knowledge deficit (kurang pengetahuan) tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d
kurangnya informasi
NANDA 1
Defenisi:
Perubahan dalam jumlah maupun pola rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan,
pelebihan, penyimpangan, atau gangguan tanggapan terhadap rangsangan tersebut.
Batasan karakteristik:
Distorsi pancaindera
NOC 1 :
Orientasi Kognitif
Indikator:
Indikator:
NIC 1:
Aktifitas:
o Catat reaksi pasien terhadap rusaknya penglihatan (misal, depresi, menarik diri, dan menolak
kenyataan)
Manajemen Lingkungan
o Hilangkan bahaya lingkungan (misal, permadani yang bisa dilepas-lepas dan kecil, mebel yang
dapat dipindah-pindahkan)
o Sediakan alat-alat yang adaptif (misal, bangku untuk melangkah atau pegangan tangan) yang
sesuai
o Susun perabotan di dalam kamar dalam tatakan yang sesuai yang bagus dalam mengakomodasi
ketidakmampuan pasien ataupun keluarga
o Batasi pengunjung
o Didik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak
akan dengan segaja mengganggu lingkungan yang direncanakan
o Beri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang aman
bagi pasien
NANDA 2
Ganggguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya massa dalam mata p. 352
Defenisi: merasakan kurang, bantuan, dan kelebihan fisik, psikospiritual, lingkungan dan dimensi
social.
Batasan karakteristik:
Melaporkan ketidaknyamanan
Melaporkan gelisah
NOC 2
Comfort level (tingkat kenyamanan) p. 173
Indikator:
NIC 2
Aktivitas:
o Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, dan factor presipitasi
o Tingkatkan istirahat
o Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Knowledge deficit (kurang pengetahuan) tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d
kurangnya informasi
Defenisi :tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif berhubungan dengan topik
spesifik.
Batasan karakteristik:
NOC 3
Indikator :
Deskripsikan komplikasi
NIC 3
Aktivitas :
o Sediakan informasi pada keluarga atau yang lainnya tentang kemajuan pasien
Mengajarkan : Prosedur/Pengobatan
o Informasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang kapan dan dimana prosedur/pengobatan
akan dilakukan, dengan tepat
o Informasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang berapa lama prosedur/pengobatan yang
diharapkan
o Menjelaskan prosedur/pengobatan
o Mengatur perjalanan dari prosedur/ruang pengobatan dan area tunggu, dengan tepat
o Memperkenalkan pasien pada staf yang akan terlibat dalam prosedur/pengobatan, dengan tepat
o Menjelaskan kebutuhan untuk peralatan yang pasti (contoh: peralatan monitor) dan fungsinya
o Informasikan pada pasien bagaimana mereka dapat membantu pada proses penyembuhan
o Menyediakan informasi ketika dan dimana hasilnya akan didapat dan bagaimana menjelaskannya
NANDA 1
Defenisi:
Sebuah perasaan ketidaknyamanan, tidak enak atau takut samar-samar disertai oleh respon otonom
sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu; perasaan ketakutan yang
disebabkan oleh antisipasi bahaya. itu adalah mengubah sinyal yang memperingatkan bahaya yang
akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah-langkah untuk menghadapi
ancaman
Batasan karakteristik:
Insomnia
Kawatir
Menggigil
Gelisah
Sulit konsentrasi
NOC 1 :
Indikator:
NIC 1:
Aktifitas:
o Tanggapi perilaku
NANDA 2
Defenisi:
Ketiadaan atau kekurangan informasi teori yang berhubungan yang berhubungan dengan suatu
topik tertentu/spesifik
Batasan karakteristik:
Keterbatasan teori
Tidak terbuka
NOC 2 :
Indikator:
NIC 2:
Aktifitas:
o Informasikan kepada pasien dan orang lain yang penting tentang tanggal yang tetap, waktu, dan
penempatan perawatan
o Informasikan kepada pasien dan orang lain yang penting berapa lama perawatan diharapkan
berlangsung
o Mendeskripsikan berbagai pengobatan setelah operasi, efek yang akan terjadi pada pasien, dan
dasar pemikiran untuk mengguanakannya
o Memperkenalkan pasien dengan staf yang akan dilibatkan dalam perawatan/perawtan setelah
operasi, dengan tepat
o Informasikan pada pasien tentang bagaimana mereka dapat membantu proses penyembuhan
2.3 PENDIDIKAN KESEHATAN
Petunjuk di bawah ini disiapkan sebagai informasi umum dan saran sehubungan dengan kondisi
mata dan dirancang sebagai panduan tentang bagaimana cara merawat mata.
Panduan perawatan mata ini tentunya tidak komprehensif dan mengikuti cara pencegahan ini tidak
sepenuhnya menjamin terhindar dari komplikasi. Namun, panduan ini berguna bagi untuk
perawatan mata setelah operasi dan dapat membantu mengurangi resiko yang dapat menyebabkan
komplikasi.
Jangan menggunakan tetes mata / salep apapun pada mata yang akan dioperasi pada hari operasi
Klien mungkin diopname selama beberapa hari jika kondisi klien membutuhkan rawat inap pada saat
pemeriksaan dokter
Perawat akan membuka perban /pelindung mata keesokan harinya. Perawat akan membersihkan
mata dan mengenakan obat tetes mata / salep untuk klien. Sementara itu, perawat akan
menunjukkan kepada klien dan anggota keluarga cara menggunakan obat tetes mata dan saran
mengenai cara perawatan mata klien
Ada kemungkinan mata klien sedikit kemerahaan dan bengkak dan penglihatan menjadi buram,
namun efek ini akan hilang secara bertahap.
Intruksi Khusus
Hindari menggosok mata atau menutup mata terlalu erat atau memberikan tekanan apapun pada
mata selama enam (6) minggu
Nyeri ringan dapat diatasi dengan obat penahan nyeri (analgesic) yang diresepkan oleh dokter
Mata mungkin merasakan tidak nyaman yang disebabkan oleh jahitan operasi dan ketidaknyamanan
ini dapat berlangsung hingga jahitan dibuka
Hindari sabun dan air masuk kedalam kelopak mata saat mencuci muka
Cairan bercak darah dapat keluar dari mata selama beberapa hari pertama. Usap dengan tissue
bersih
Gunakan pelindung mata pada malam hari selama 3 hingga 4 (3 4) minggu untuk melindungi mata
tergosok dengan tidak sengaja
Tidak perlu posisi tidur tertentu. Klien dapat berbaring dengan posisi yang nyaman; namun, hindari
tekanan pada mata yang dioperasi
BAB III
PENUTUP
Seperti di bagian tubuh lain, mata juga bisa terserang tumor, baik jinak maupun ganas. Tumor adalah
pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak dan ganas.
Tumor ganas disebut sebagai kanker. Tumor pada mata disebut juga tumor orbita.
Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak
jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan kelenjar air mata.
Gejala tumor orbita sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata. Umumnya diketahui
setelah terjadi penonjolan pada mata, gangguan pergerakan mata, atau terasa sakit.
Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai factor. Penyebab tumor mata terutama faktor genetik.
Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor.
DAFTAR PUSTAKA
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St. Louis
:Mosby Year-Book.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-Book
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner
Suddarth, Vol. 3. EGC : Jakarta.
Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,
NANDA.Singapura:Markono print Media Pte Ltd
Singapore National Eye Centre. (2010). kondisi mata dan perawatan http://www.snec.com.sg/.
Diakses tanggal 16 September 2011
http://digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail....
http://www.klinikmatanusantara-manado.com/file/859.pdf
http://ocw.usu.ac.id/course/download/...special.../sss155_slide_tumor_orbita.pdf
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Reaksi:
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lama
Beranda
Search Here!!!
welcome
Seuntai Kisah
Where am i?????
By TwitterButtons.com
FoLLoWww My BloG...
All about....
BanGeuD's Time
Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan
aku penyambung lidah rakyat. [Menggali api Pancasila, hlm. 11] Seringkali aku merasakan badanku
seperti akan lemas, nafasku akan berhenti, apabila aku tidak bisa keluar dan bersatu dengan rakyat
jelata yang melahirkanku. [Bung Karno penyambung lidah rakyat, hlm. 13 ]
Jakmania 4Ever
SupErB2sTBanG20
Gratisan Musik
My Visitors
Daftar Tamu
Label
2PM (1)
B1A4 (5)
B2ST/BEAST (39)
BIGBANG (23)
EMINEM (4)
HEALTHY (3)
LIRIK (49)
NARUTO (3)
SAINS (2)
SEAMO (1)
SEHAT-SAKIT (1)
JejaCk TerAkHir...
Thankz 4 Coming.,
[Tutup]
WASSALAM....
Diberdayakan oleh Blogger.