Professional Documents
Culture Documents
http://www.ziddu.com/download/16502368/MATERITUMORORBITA.doc.html
BAB I
PENDAHULUAN
Kekerapan tumor di mata sangat kecil dibandingkan tumor di bagian tubuh yang lain, sekitar satu
persen saja. Tapi hal ini sangat penting karena mata alat vital dan pengobatannya terkadang sulit
sehingga harus mengorbankan penglihatan. Karena itu, sering terjadi tawar-menawar antara dokter
dengan pasien untuk mengangkat tumor tersebut karena setiap pengangkatan tumor ganas
mengharuskan tepi sayatan bebas dari sel-sel tumor, artinya sayatan harus dilakukan beberapa
Bisa dibayangkan, betapa sulit mengatur sayatan yang bebas tumor tanpa harus mengorbankan bola
mata. Kebanyakan pasien tidak ingin kehilangan matanya, sehingga yang diangkat hanya sebagian,
1.2 TUJUAN
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka tujuan penulisan makalah ini antara lain sebagai
berikut :
C. Untuk mengetahui pendidikan kesehatan yang tepat untuk pasien tumor mata
BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN PENDAHULUAN
A. DEFENISI
Tumor adalah pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi
Tumor retrobulber adalah tumor yang tumbuh dibelakan bola mata sehingga
merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan kelenjar air mata.
B. ETIOLOGI
Gejala tumor sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata. Umumnya
diketahui setelah terjadi penonjolan pada mata, gangguan pergerakan mata, atau terasa sakit.
Tumor retrobulber dapat disebabkan oleh berbagai factor. Penyebab tumor mata terutama
faktor genetik. Selain itu sinar matahari, terutama sinar ultraviolet dan infeksi virus Papiloma.
Tumor mata juga bisa akibat penjalaran dari organ tubuh lain, seperti dari paru, ginjal,
payudara, otak sinus, juga leukemia dan getah bening. Sebaliknya, sel tumor mata yang
terbawa aliran darah sering mencapai organ vital lain seperti paru, hati atau otak, dan
menyebabkan kanker di organ itu. Penderita tumor mata, kecuali retino blastoma, umumnya
berusia 24-85 tahun.Sebagian besar tumor orbita pada anak-anak bersifat jinak dan karena
perkembangan abnormal. Tumor ganas pada anak-anak jarang, tetapi bila ada akan
C. KLASIFIKASI
1. Tumor eksternal yaitu tumor yang tumbuh di bagian luar mata seperti:
Tumor palpebra, yaitu tumor yang tumbuh pada kelopak mata Misalnya :
Tumor Adeneksa, tumor menyerang kelopak mata (bagian kulit yang dapat
Tumor konjungtiva, yaitu tumor yang tumbuh pada lapisan konjungtiva yang
Contoh : Retinoblastoma(RB). Jenis ini adalah tumor ganas retina dan merupakan
D. EPIDEMIOLOGI
dapat bersifat ganas atau jinak. Tumor ganas terjadi akibat berkembang biaknya sel jaringan
sekitar infiltrat, sambil merusakkan. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak
menyusup, tidak merusak tetapi menekan jaringan disekitarnya dan biasanya tidak
mengalami metastasis.
Apabila ada massa tumor yang mengisi ronggga orbita maka bola mata akan
terdorong ke arah luar yang dalam bahasa kedokteran di sebut proptosis (mata menonjol).
Arah tonjolan bola mata bergantung pada asal massa tumor. Tumor retrobulber bisa berasal
dari semua jaringan di sekitar bola mata atau karena penyebaran dari sinus, otak, rongga
hidung atau penyebaran dari organ lain ditubuh. Tumor retrobulber dapat terjadi pada orang
dewasa ataupun anak-anak. Tumor retrobulber dapat jinak atau ganas. Mereka dapat terjadi
E. PATOLOGI
Tumor bisa tumbuh dari struktur yang terletak didalam atau sekitar orbit:
a. Kelenjar lakrimal:
Adenoma fleomorfik: tumor kelenjar saliva dan paling umum di jumpai pada kelenjar
parotid biasanya jinak, tapi rekurensi terjadi bila tidak dilakukan eksisi lengkap.
b. Karsinoma
Jaringan limfoid:
Limfoma: kanker sel darah putih yang disebut limfosit-B, atau sel-B
Retina:
Tulang:
Osteoma: biasanya mengenai sinus frontal atau ethmoid, bisa menyebabkan mukosel
frontal.
Kista dermoid, adalah suatu kista atau tumor yang berisi cairan kental seperti bubur
yang disebut sebum, bisa berisi rambut, dimana kantungnya dilapisi oleh dermis.
Umumnya letaknya pada bidang garis tengah tubuh. Dapat tumbuh di kepala, badan
atau perut . Didapatkan pada anak-anak atau pada bayi sejak lahir.
Kista epidermoid adalah suatu kista yang kantungnya dilapisi epidermis berisi
massa kental. Sering terdapat di kulit telapak kaki atau tangan. Penyebabnya diduga
Karsinoma: Sering menginvasi dinding medial orbit pada tahap dini penyakit.
f. Saraf optik:
Glioma (astrositoma pilositik): tumor yang tumbuh di berbagai bagian otak. Tumbuh
sangat lambat.
jaringan saraf.
g. Jaringan ikat:
cepat.
Dewasa:
- Karsinoma 'breast'
- Karsinoma bronchial
Anak-anak:
- Neuroblastoma
- Sarkoma Ewing
- Leukemia
- Tumor testikuler
- Pseudotumor
- Eksoftalmos endokrin
- Granulomatosis Wagener
- Histiositosis X
- Sarkoidosis
F. MANIFESTASI KLINIS
a. Nyeri orbital
Jelas pada tumor ganas yang tumbuh cepat, namun juga merupakan gambaran khas
b. Proptosis
Pergeseran bola mata kedepan adalah gambaran yang sering dijumpai, berjalan bertahap
dan tak nyeri dalam beberapa bulan atau tahun (tumor jinak) atau cepat (lesi ganas).
Penglihatan terganggu akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak langsung akibat
kerusakan vaskuler.
e. Penglihatan ganda
f. Nyeri
g. Merah
h. Pembengkakan kelopak atau terlihatnya massa tumor
i. Palpasi
Bisa menunjukkan massa yang menyebabkan distorsi kelopak atau bola mata, terutama
j. Pulsasi
k. Gerak mata
Sering terbatas oleh sebab mekanis, namun bila nyata, mungkin akibat oftalmoplegia
endokrin atau dari lesi saraf III, IV, dan VI pada fisura orbital (misalnya sindroma
(karsinogenic Agent)
G. PATOFISIOLOGI
Sebagian tumor orbita dapat dengan mudah diidentifikasi, namun ada tumor orbita yang tidak terihat
sampai berkembang membesar sehingga menimbulkan kelainan di orbita. Tumor orbita sering
didiagnosa dengan bantuan CT-Scan atau MRI, sementara itu diagnosa pasti melalui pemeriksaan
patologi anatomi.
Menunjukkan erosi lokal (keganasan), dilatasi foramen optik (meningioma, glioma saraf optik) dan
sklerosis lokal.
b. CT scan orbit
Menunjukkan lokasi tepat patologi intraorbital dan memperlihatkan adanya setiap perluasan
keintrakranial.
c. Venografi orbital
Mungkin membantu.
Tomografi terkomputer ini sangat membantu karena dengan alat itu dapat terlihat dengan jelas seluruh
jaringan lunak orbita dan tulang-tulangnya sekalipun. Dengan tomografi terkomputer diperoleh
kesehatan nilai akurasi sampai sekitar 80-85 %, hal ini dapat dicapai, oleh karena dengan pemeriksaan
tomografi terkomputer tampak perbedaan densitas jaringan yang rnembentuk jenis tumor tersehut
Untuk lesi yang terletak di retrobulbair dengan pemeriksaan tomografi terkomputer didapatkan nilai
akurasi 99.4 %. Hasil pemeriksaan tomografi terkomputer yang negatif palsu dapat terjadi bila lesi
a. Kartu mata Snellen/ mesin telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan) ;
mungkin terganggu dengan kerusaakan kornea, lensa, aqueus atau vitreus Humour, kesalahan refraksi
atau penyakit system saraf atau penglihatan ke retina atau jalan optic.
b. Lapang penglihatan ; penurunanan yang disebabkan oleh CSV, massa tumor pada hipofisis/
d. Gonioskopi ; membantu membedakan sudut terbuka dan sudut tertutup pada glaukoma.
e. Oftalmoskopi ; mengkaji struktur internal okuler, mencatat atrofi lempeng optic, papiledema,
Pemeriksaan darah lengkah, laju sedimentasi (LED) ; menunjukkan anemia sistemik / infeksi.
I. Penatalaksanaan
Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor. Sebagian tumor
orbita hanya membutuhkan terapi medis (obat-obatan) dan sebagian membutuhkan tindakan yang
lebih radikal yaitu mengangkat secara total massa tumor, sebagian lainnya tidak membutuhkan
terapi. Kadang-kadang setelah pengangkatan massa tumor pasien masih membutuhkan terapi
a. Tumor jinak
Memerlukan eksisi, namun bila kehilangan penglihatan merupakan hasil yang tak dapat dihindarkan,
b. Tumor ganas
Memerlukan biopsi dan radioterapi. Limfoma juga berreaksi baik dengan khemoterapi. Terkadang
Pendekatan operatif :
Pengobatan tumor mata umumnya bersifat operatif. Kadang-kadang diperlukan pemberian obat
antikanker (sitostatika) atau penyinaran. Organ mata relatif kecil, sehingga operasi tumor sering sulit
dilakukan tanpa mengorbankan mata, apalagi jika datang pada stadium lanjut. Selain itu, penanganan
b. Transkranial-frontal, untuk tumor dengan perluasan intrakranial atau terletak posterior dan
c. Lateral, untuk tumor yang terletak superior, lateral, atau inferior dari saraf optik.
Prioritas Keperawatan
c. Mencegah komplikasi
a. Glaukoma, adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau lebih tinggi dari
b. Keratitis ulseratif, yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu terdapatnya destruksi
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan
A. Pengkajian
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Status Perkawinan :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Tgl Masuk RS :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Keluhan utama
Apakah ada benjolan pada daerah sekitar mata/dahi, ada perasaan yang tidak nyaman akibat adanya
benjolan, nyeri, takut. Tampak benjolan pada daerah orbita, kaji ukuran benjolan, jenis benjolan
(riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh pasien).
Apakah klien punya riwayat trauma pada mata atau riwayat penyakit tumor, memiliki faktor resiko
penyakit mata (memiliki diabetes, tekanan darah tinggi, riwayat penyakit mata dalam keluarga seperti
(adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga yang lain atau riwayat penyakit
Apakah ada anggota keluarga yang juga pernah terkena penyakit tumor mata, tumor lain, atau
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
GCS
Kesadaran
Konjungtiva forniks, skera, iris, pupil, lensa, funduskopi, refleks fundus, Corpus Vitreum, tens oculi,
Sistem Lakrimalis
Tanyakan pada klien bagaimana pemahaman pasien dan keluarga tentang rencana prosedur
bedah dan kemungkinan gejala sisanya yang dikaji bersamaan dengan reaksi pasien terhadap rencana
pembedahan mata.
Biasanya klien mengalami perubahan status kognitif karena pembedahan yang akan dihadapi.
Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?
Tanyakan kebiasaan makanan yang dikonsumsi klien, apakah klien sebelumnya jarang
3. Pola eliminasi
Kaji bagaimana pola miksi dan defekasi klien apakah mengalami gangguan?
Kaji perubahan pola tidur klien sebelum menghadapi oprasi, berapa lama klien tidur dalam
sehari?
Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur, seperti nyeri pada mata, pusing, dan lain lain.
Keadaan pasien yang cemas akan mempengaruhi kebutuhan tidur dan istirahat (Ruth F. Craven,
Costance J Himle, 2000). Pada pasien preoperasi yang terencana mengalami kecemasan yang
mengakibatkan terjadinya gangguan pola tidur antara 3 5 jam, sedangkan kebutuhan tidur dan
Klien akan mengalami gangguan penglihatan (kabur/ tak jelas), sinar terang menyebabkan silau
dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/ merasa
di ruang gelap. Penglihatan berawan/ kabur, tampak lingkaran cahaya/ pelangi sekitar sinar,
penglihatan.
Pada mata tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak). Pupil menyempit dan merah
/ mata keras dengan kornea berawan (glaucoma akut). Peningkatan air mata.
Adanya ketidaknyamanan ringan/ mata berair (glaukoma kronis). Nyeri tiba-tiba/ berat menetap
Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang dideritanya apakah klien
Biasanya klien akan takut akan terjadi hal yang tidak diinginkan setelah operasi.
Apakah sering merasa marah, cemas, takut, depresi, karena terjadi perubahan dalam
penglihatan.
Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit
Pola peran hubungan klien dengan orang lain tergantung dengan kepribadiannya. Klien dengan
kepribadian tipe ekstrovert pada orang biasanya memiliki ciri-ciri mudah bergaul, terbuka, hubungan
dengan orang lain lancar dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Hal ini akan
menyebabkan seseorang lebih terbuka, lebih tenang serta dapat mengurangi rasa cemas dalam
Apakah ada perubahan kepuasan pada klien berkaitan dengan kecemasan dan ketakutan
sebelum operasi?
Pada pasien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek
Pada pasien pre operasi dapat mengalami berbagai ketakutan . Takut terhadap anestesi, takut
terhadap nyeri atau kematian, takut tentang ketidaktahuaan atau takut tentang derformitas atau
ancaman lain terhadap citra tubuh dapat menyebabkan ketidaktenangan atau ansietas (Smeltzer and
Bare, 2002).
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang dideritanya dan
Tanyakan kepada klien bagaimana pola makannya sebelum sakit dan pola makan setelah sakit?
Apakah ada perubahan pola makan klien?
Kaji apakah klien mengetahui makanan yang dapat mempengaruhi proses kesembuhan
matanya?
3. Pola eliminasi
Kaji bagaimana klien melakukan aktivitasnya sehari-hari, apakah klien dapat melakukannya
Ada beberapa aktivitas atau kegiatan yang dilarang dalam waktu tertentu pasca operasi.
pasca operasi klien dalam posisi tertelentang dan monitor jika terjadi perdarahan dan adanya
penurunan kesadaran
Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien tidur dalam sehari?
Apakah klien mengalami gangguan dalam tidur pasca operasi seperti nyeri dan lain lain.
Biasanya pasien mengalami gangguan tidur karena nyeri pasca operasi dan menjaga posisi saat tidur.
Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama dirawat di Rumah Sakit
pasca operasi?
Pada klien baik preoperasi maupun postoperasi terkadang mengalami masalah tentang efek
Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah, terutama cemas karena tidak tahu
3. Knowledge deficit (kurang pengetahuan) tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d
kurangnya informasi
NANDA 1
Defenisi:
Perubahan dalam jumlah maupun pola rangsangan yang diterima yang disertai dengan penyusutan,
Batasan karakteristik:
Distorsi pancaindera
NOC 1 :
Orientasi Kognitif
Indikator:
Indikator:
NIC 1:
Aktifitas:
kenyataan)
Manajemen Lingkungan
o Hilangkan bahaya lingkungan (misal, permadani yang bisa dilepas-lepas dan kecil, mebel yang
dapat dipindah-pindahkan)
o Sediakan alat-alat yang adaptif (misal, bangku untuk melangkah atau pegangan tangan) yang sesuai
o Susun perabotan di dalam kamar dalam tatakan yang sesuai yang bagus dalam mengakomodasi
o Batasi pengunjung
o Didik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak
o Beri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang aman
bagi pasien
NANDA 2
Ganggguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya massa dalam mata p. 352
Defenisi: merasakan kurang, bantuan, dan kelebihan fisik, psikospiritual, lingkungan dan dimensi
social.
Batasan karakteristik:
Melaporkan ketidaknyamanan
Melaporkan gelisah
NOC 2
Indikator:
NIC 2
Aktivitas:
o Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi karakteristik, durasi, frekuensi,
o Tingkatkan istirahat
o Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
NANDA 3
Knowledge deficit (kurang pengetahuan) tentang penyakit, prognosis dan pengobatan b.d kurangnya
informasi
Defenisi :tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif berhubungan dengan topik
spesifik.
Batasan karakteristik:
NOC 3
Deskripsikan komplikasi
NIC 3
Aktivitas :
o Sediakan informasi pada keluarga atau yang lainnya tentang kemajuan pasien
o Informasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang kapan dan dimana prosedur/pengobatan
o Informasikan pada pasien/orang penting lainnya tentang berapa lama prosedur/pengobatan yang
diharapkan
o Menjelaskan prosedur/pengobatan
dengan tepat
o Mengatur perjalanan dari prosedur/ruang pengobatan dan area tunggu, dengan tepat
o Memperkenalkan pasien pada staf yang akan terlibat dalam prosedur/pengobatan, dengan tepat
o Menjelaskan kebutuhan untuk peralatan yang pasti (contoh: peralatan monitor) dan fungsinya
o Informasikan pada pasien bagaimana mereka dapat membantu pada proses penyembuhan
o Menyediakan informasi ketika dan dimana hasilnya akan didapat dan bagaimana menjelaskannya
NANDA 1
Defenisi:
Sebuah perasaan ketidaknyamanan, tidak enak atau takut samar-samar disertai oleh respon otonom
sumbernya sering tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu; perasaan ketakutan yang
disebabkan oleh antisipasi bahaya. itu adalah mengubah sinyal yang memperingatkan bahaya yang
akan datang dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah-langkah untuk menghadapi
ancaman
Batasan karakteristik:
Insomnia
Kawatir
Menggigil
Gelisah
Sulit konsentrasi
NOC 1 :
Indikator:
NIC 1:
Aktifitas:
o Tanggapi perilaku
NANDA 2
Defenisi:
Ketiadaan atau kekurangan informasi teori yang berhubungan yang berhubungan dengan suatu topik
tertentu/spesifik
Batasan karakteristik:
Keterbatasan teori
Tidak terbuka
NOC 2 :
Indikator:
Mendeskripsikan prosedur yang terbatas Mendeskripsikan alat dan bahan perawatan Menunjukkan
prosedur perawatan
NIC 2:
Aktifitas:
o Informasikan kepada pasien dan orang lain yang penting tentang tanggal yang tetap, waktu, dan
penempatan perawatan
o Informasikan kepada pasien dan orang lain yang penting berapa lama perawatan diharapkan
berlangsung
o Menentukan pengalaman pasien yang berhubungan dengan pembedahan sebelumnya dan tingkat
o Mendeskripsikan berbagai pengobatan setelah operasi, efek yang akan terjadi pada pasien, dan
o Memperkenalkan pasien dengan staf yang akan dilibatkan dalam perawatan/perawtan setelah
berhubungan dengan pernafasan, saluran, mesin, pendukung selang karet, pembalut luka berhungan
dengan pembedahan, ambulasi, diet, kunjungan keluarga, dan menjelaskannya secara tepat, dengan
tepat
o Informasikan pada pasien tentang bagaimana mereka dapat membantu proses penyembuhan
Petunjuk di bawah ini disiapkan sebagai informasi umum dan saran sehubungan dengan kondisi mata
Panduan perawatan mata ini tentunya tidak komprehensif dan mengikuti cara pencegahan ini tidak
sepenuhnya menjamin terhindar dari komplikasi. Namun, panduan ini berguna bagi untuk perawatan
mata setelah operasi dan dapat membantu mengurangi resiko yang dapat menyebabkan komplikasi.
Jangan menggunakan tetes mata / salep apapun pada mata yang akan dioperasi pada hari operasi
Klien mungkin diopname selama beberapa hari jika kondisi klien membutuhkan rawat inap pada saat
pemeriksaan dokter
Perawat akan membuka perban /pelindung mata keesokan harinya. Perawat akan membersihkan mata
dan mengenakan obat tetes mata / salep untuk klien. Sementara itu, perawat akan menunjukkan
kepada klien dan anggota keluarga cara menggunakan obat tetes mata dan saran mengenai cara
Ada kemungkinan mata klien sedikit kemerahaan dan bengkak dan penglihatan menjadi buram,
Intruksi Khusus
Hindari menggosok mata atau menutup mata terlalu erat atau memberikan tekanan apapun pada mata
Nyeri ringan dapat diatasi dengan obat penahan nyeri (analgesic) yang diresepkan oleh dokter
Mata mungkin merasakan tidak nyaman yang disebabkan oleh jahitan operasi dan ketidaknyamanan
Hindari sabun dan air masuk kedalam kelopak mata saat mencuci muka
Cairan bercak darah dapat keluar dari mata selama beberapa hari pertama. Usap dengan tissue bersih
Gunakan pelindung mata pada malam hari selama 3 hingga 4 (3 4) minggu untuk melindungi mata
Tidak perlu posisi tidur tertentu. Klien dapat berbaring dengan posisi yang nyaman; namun, hindari
PENUTUP
Seperti di bagian tubuh lain, mata juga bisa terserang tumor, baik jinak maupun ganas. Tumor adalah
pertumbuhan atau tonjolan abnormal di tubuh. Tumor sendiri dibagi menjadi jinak dan ganas. Tumor
ganas disebut sebagai kanker. Tumor pada mata disebut juga tumor orbita.
Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak
jaringan lunak mata, seperti otot mata, saraf mata dan kelenjar air mata.
Gejala tumor orbita sulit diketahui karena tumbuh di belakang bola mata. Umumnya diketahui setelah
terjadi penonjolan pada mata, gangguan pergerakan mata, atau terasa sakit.
Tumor orbita dapat disebabkan oleh berbagai factor. Penyebab tumor mata terutama faktor genetik.
Penanganan tumor orbita bervariasi bergantung pada ukuran, lokasi, dan tipe tumor.
DAFTAR PUSTAKA
Closkey ,Joane C. Mc, Gloria M. Bulechek.(1996). Nursing Interventions Classification (NIC). St.
Johnson,Marion, dkk. (2000). Nursing Outcome Classifications (NOC). St. Louis :Mosby Year-Book
Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Brunner
Wiley dan Blacwell. (2009). Nursing Diagnoses: Definition & Classification 2009-2011,
Singapore National Eye Centre. (2010). kondisi mata dan perawatan http://www.snec.com.sg/.
http://digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail....
http://www.klinikmatanusantara-manado.com/file/859.pdf
http://ocw.usu.ac.id/course/download/...special.../sss155_slide_tumor_orbita.pdf
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Reaksi:
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lama
Beranda
Search Here!!!
welcome
Seuntai Kisah
Where am i?????
Cicilia UZoemacki Bangerd
By TwitterButtons.com
FoLLoWww My BloG...
All about....
BanGeuD's Time
Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan
aku penyambung lidah rakyat. [Menggali api Pancasila, hlm. 11] Seringkali aku merasakan badanku
seperti akan lemas, nafasku akan berhenti, apabila aku tidak bisa keluar dan bersatu dengan rakyat
GO...GO...GO...TIMNAS!!
Jakmania 4Ever
SupErB2sTBanG20
Gratisan Musik
My Visitors
Daftar Tamu
Label
2PM (1)
B1A4 (5)
B2ST/BEAST (39)
BIGBANG (23)
EMINEM (4)
HEALTHY (3)
LIRIK (49)
NARUTO (3)
SAINS (2)
SEAMO (1)
SEHAT-SAKIT (1)
JejaCk TerAkHir...
Thankz 4 Coming.,
[Tutup]
WASSALAM....