You are on page 1of 4

Hambatan Komunikasi

1. Faktor yang bersifat teknis.


Yaitu kurangnya penguasaan teknik komunikasi yang
mencakup unsur-unsur yang ada dalam komunikator dalam
mengungkapkan pesan, menyandi, lambang-lambang, kejelian
dalam memilih media, dan metode penyampaian pesan.
2. Faktor yang bersifat perilaku.
Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku
komunikan yang bersifat sebagai berikut.
a. pandangan yang bersifat apriori,
b. prasangka yang didasarkan atas emosi,
c. suasana yang otoriter,
d. ketidakmauan berubah walaupun salah,
e. sifat yang egosentris.
3. Faktor yang bersifat situasional yaitu kondisi dan situasi ekonomi,
sosial, politik, dan keamanan. Sedangkan menurut Stuart dan
Sundeen (1998) hambatan kemajuan hubungan terapeutik terapis
pasien terdiri atas hal-hal berikut:
31
a. Resisten.
Resisten adalah upaya pasien untuk tetap tidak menyadari
aspek penyebab ansietas yang dialaminya. Perilaku resisten ini
biasanya ditujukan pasien pada fase kerja, karena pads fase ini
banyak berisi proses penyelesaian masalah. Bentuk resisten:
1) supresi dan represi informasi terkait,
2) intensifikasi gejala,
3) devaluasi diri dan pandangan keputusasaan tentang masa
depan,
4) dorongan untuk sehat yang terjadi secara tiba-tiba, tetapi
hanya kesembuhan bersifat sementara,
5) hambatan intelektual,
6) perilaku amuk atau tidak rasional,
7) pembicaraan yang bersifat permukaan,
8) muak terhadap normalitas,
9) reaksi transferen.
b. Transferen.
Transferen merupakan reaksi tidak sadar di mana pasien
mengalami perasaan dan sikap terhadap terapis yang pada
dasarnya terkait dengan tokoh di dalam kehidupannya yang lalu.
Ada dua jenis utama yaitu reaksi bermusuhan dan tergantung.
32
c. Kontertransferen.
Kebutuhan terapeutik dibuat oleh terapis, bukan oleh
pasien. Kontertransferen merujuk pada respons emosional
spesifik oleh terapis terhadap pasien yang tidak tepat dalam isi
konteks hubungan terapeutik atau ketidaktepatan dalam
intensitas emosi.
Untuk mengatasi hambatan terapeutik terapis harus siap untuk
mengungkapkan perasaan emosional yang sangat kuat dalam konteks
hubungan terapis-pasien untuk mengatasi hambatan terapeutik.
Terapis harus mempunyai pengetahuan tentang kebutuhan terapeutik
dan menggali perilaku yang menunjukkan adanya kebutuhan tersebut.
Klarifikasi serta refleksi perasaan dan isi dapat digunakan agar terapis
dapat lebih memusatkan pada apa yang sedang terjadi.

Bentuk hambatan komunikasi Terapeutik Ada 5 jenis:


a. Resistens
b. Transferens
c. Kontertransferens
d. Pelanggaran batas
e. Pemberian hadiah

1. Resistens
* merupakan penghindaran verbalisasi yang dipelajari
* merupakan akibat ketidaksediaan klien untuk berubah (pada saat perubahan di rasakan).
* merupakan upaya klien untuk tetap tidak mengakui penyebab kecemasan dlm dirinya dalam rangka
melawan atau menyangkal ungkapan perasaan.
* diperlihatkan klien selama fase kerja (fase proses penyelesaian masalah)

* Faktor penyebab:
- perawat berfokus pd diri sendiri
- perawat terlalu membuka diri
- trust belum terbina

*Bentuk Resistens
a. Supresi dan represi
b. Putus asa thd masa depan
c. Devaluasi
d. Hambatan intelektual: lupa, mengantuk
e. Perilaku amuk atau tidak rasional
f. Pembicaraan yg bersifat permukaan
g. Menolak tg. Jawab
h. Menolak berubah

2.Transferens
- respon yang tidak disadari oleh klien thd perawat terkait dengan kehidupan masa lalu.
- ketidak tepatan respon klien dalam peng- gunaan koping pengisaran (displacement) yang maladaptif.
-merupakan suatu kumpulan reaksi yg timbul sebagai upaya utk mengurangi kecemasan dan ketidak
puasan klien thd perawat akibat intensitas pertemuan yg berlebihan.

Reaksi yang ditampilkan:


- Bermusuhan/bersikap negatif thd perawat.
- Menghindar/memutuskan hubungan.
- Membantah, mengkritik
- Mengomel
- Pelupa
- Ketergantungan atau membenci Terjadi bila kontrak pd tahap orientasi tidak jelas.
- Upaya mengatasi transferens.
a. Menjadi pendengar aktif sikap tidak menyalahkan klien, perhatikan respons non verbal klien.
b. Klarifikasi dan refleksi pembicaraan lebih fokus, klien menyadari pikiran dan perasaannya
c. Mengkaji perilaku diperlukan pengetahuan dan pengalaman ttg perilaku manusia.

3. Kontertransferens
a.Hambatan terapeutik berasal dari perawat yang ditimbulkan oleh sikap klien.
b.Respon emosional spesifik yang tidak tepat terhadap klien.
c.Reaksi yang ditampilkan:
- sangat mencintai/ caring berlebihan
- sangat membenci/bermusuhan
- marah berlebihan atau tidak sabar
- cemas dan rasa bersalah, muncul berulang
- tidak mampu berempati thd klien
- Menekan perasaan selama pertemuan
- Tidak bersikap bijak saat membuat kontrak dgn klien
- Berdebat dengan klien
- Keterlibatan dengan klien pada tingkat personal/sosial
- Melamunkan klien
- Klien menjadi besar kepala
- Klien sulit berubah, ketergan- tungan, klien menjadi manja.
- Klien tidak terbuka

Cara identifikasi terjadinya kontertransferens


- Mempunyai standar yg sama ttg harapan thd klien
- Melatih hubungan terapeutik
- Menemukan sumber masalah
- Melatih kontrol diri
- Pengawasan secara individual
- Kontertransferens tidak mudah diatasi, membawa dampak terhadap hubungan perawat klien
- Perlu upaya /keseriusan dari perawat untuk mengatasinya

4. Pelanggaran Hubungan Terapeutik (batas)

a. Dalam hubungan terapeutik peran perawat sebagai penolong (helpher) klien maupun perawat hrs
menyadari batasan ini.
b. Pelanggaran batas terjadi jika perawat melampaui batas hubungan terapeutik terjadi hubungan
personal
c. Bentuk pelanggaran
- menerima ajakan makan diluar/undangan
- Menjadi hubungan sosial
- Memberikan informasi personal pd klien
- Klien mengenalkan perawat pd anggota klg utk tujuan hub sosial
- Menerima hadiah dari klien
- Menjalankan bisnis / memesan pelayanan dari klien
- Secara rutin membelai/ memeluk klien
- Menghadiri acara- acara sosial klien
d. Upaya pencegahan:
- membuat kesepa- katan ttg interaksi yg akan dilakukan
- Fokus pd tujuan interaksi meng- ingatkan kontrak dan tujuan interaksi

5. Pemberian Hadiah
a. Bentuk Hadiah dapat konkrit maupun abstrak
b. Merupakan masalah kontroversial dlm keperawatan
c. Pemberian hadiah pd tahap orientasi klien dapat memanipulasi perawat
d. Pemberian hadiah pd tahap terminasi perawat menunda proses terminasi, pe- mindahan hubungan
menjadi sosial/ hubungan personal.

Mengatasi Hambatan Terapeutik

-Siap untuk ungkapkan perasaan dasar pengetahuan ttg hambatan terapeutik.


-Gunakan Klarifikasi dan refleksi perasaan & isi
-Kaji latar belakang klien maupun perawat thd perilaku yang ditampilkan berdampak negatif thd
proses terapeutik.
-Tinjau kembali tujuan hubungan terapeutik sesuai masalah klien.

You might also like