You are on page 1of 16

MAKALAH KIMIAPEMISAHAN

TEKNIK-TEKNIK DESTILASI

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Arini Chairon Azka (4301415085)
Isni Nurani (4301415056)
Hestin Wirasti (4301415093)
Shafira Zalfa Yuniar B. (4301415081)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Berdasarkan informasi yang penulis peroleh
dari berbagai sumber dan literatur, penulis berhasil menyelesaikan pembuatan makalah
yang berjudul MAKALAH KIMIA PEMISAHAN TEKNIK-TEKNIK DESTILASI .
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Pemisahan.
Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan berkenaan
dengan prinsip kerja destilasi, kegunaan destilasi, dan keunggulan serta kekurangan dari
masing-masing teknik destilasi.

Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil
menyelesaikannya dengan baik.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan dosen
pengampu agar ke depan kami dapat membuat makalah yang lebih baik. Semoga
makalah ini bermanfaat sebagai penambah wawasan pengetahuan kepada pembaca,
khususnya bagi mahasiswa Univeritas Negeri Semarang.

Semarang, 12 Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................. 3


2.1 Pengertian Destilasi ......................................................................................... 3
2.2 Teknik-Teknik Destilasi .................................................................................. 3
2.2.1 Destilasi Sederhana ................................................................................ 4
2.2.1.1 Prinsip Kerja Destilasi Sederhana ................................................. 4
2.2.1.2 Kegunaan Destilasi Sederhana ...................................................... 5
2.2.1.3 Keunggulan dan Kekurangan Destilasi Sederhana ....................... 6
2.2.2 Destilasi Uap .......................................................................................... 6
2.2.2.1 Prinsip Kerja Destilasi Uap ........................................................... 6
2.2.2.2 Kegunaan Destilasi Uap ................................................................ 7
2.2.2.3 Keunggulan dan Kekurangan Destilasi Uap ................................. 7
2.2.3 Destilasi Bertingkat (Fraksional) ........................................................... 8
2.2.3.1 Prinsip Kerja Destilasi Fraksional ................................................. 8
2.2.3.2 Kegunaan Destilasi Fraksional ...................................................... 9
2.2.3.3 Keunggulan dan Kekurangan Destilasi Fraksional ....................... 9
2.2.4 Destilasi Vakum ..................................................................................... 9
2.2.4.1 Prinsip Kerja Destilasi Vakum ...................................................... 9
2.2.4.2 Kegunaan Destilasi Vakum .......................................................... 10
2.2.4.3 Keunggulan dan Kekurangan Destilasi Vakum ........................... 10
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................... 11
3.1 Simpulan ....................................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagian besar senyawa kimia yang ditemukan di alam tidak dalam keadaan
murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan
senyawa lain. Proses pemisahan diperlukan untuk memurnikan suatu komponen dari
campuran. Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan n suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang mempunyai susunan
kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala labolatorium maupun skala
industri.
Destilasi merupakan salah satu metode pemisahan campuran yang
menggunakan prinsip perbedaan titik didih untuk pemisahannya. Destilasi memiliki
prinsip kerja utama pemanasan kemudian salah satu komponen campurannya akan
menguap setelah mencapai titik didihnya, yang paling dahulu menguap adalah
komponen yang bersifat volatil atau mudah menguap. Uap tersebut kemudian akan
masuk ke dalam pipa pada kondensor (terjadi proses pendinginan) sehingga terjadi
tetesan yang turun ke labu erlenmeyer yang disebut sebagai destilat.
Proses pemisahan sangat penting dalam bidang kimia untuk mengisolasi
suatu bahan alam. Misalnya, pada proses pengolahan minyak bumi, minyak atsiri,
dan pemisahan alkohol dari air. Minyak bumi merupakan campuran berbagai
hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan
lebih bernilai jual jika memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak
bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur,
pelumas, dan aspal. Proses pemisahan pada pengolahan minyak bumi dilakukan
dengan metode destilasi. Teknik destilasi terdiri dari destilasi sederhana, destilasi
uap, destilasi vakum dan destilasi bertingkat. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penulis menyusun makalah ini guna mempelajari prinsip kerja destilasi, kegunaan
destilasi, dan mengetahui keunggulan serta kekurangan dari setiap teknik destilasi.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah pengertian destilasi?
2) Apa saja teknik-teknik destilasi?

1
3) Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi
sederhana?
4) Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi
uap?
5) Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi
bertingkat (fraksional)?
6) Bagaimana prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi
vakum?

1.3 Tujuan Penulisan


1) Mengetahui pengertian destilasi.
2) Mengetahui teknik-teknik destilasi.
3) Mempelajari prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi
sederhana.
4) Memahami prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi
uap.
5) Memahami prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi
bertingkat (fraksional).
6) Memahami prinsip kerja, kegunaan, keunggulan dan kekurangan dari destilasi
vakum.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Destilasi


Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan supaya menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih
lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Metode ini termasuk sebagai unit
operasi kimia jenis perpindahan panas. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya. Proses ini memanfaatkan perbedaan komposisi setimbang pada fasa uap
dan cair. Operasinya berupa penguapan dan pengembunan dan pada umumnya
dijalankan berkali-kali (bertingkat). Karena melibatkan penguapan dan panas laten
penguapan biasanya besar, maka proses ini memerlukan banyak energi (Sediawan,
2000).
Dasar pemisahan secara destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada
tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan diferensial dari
suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan
cara pendinginan dan pengembunan. Teknik destilasi dapat digunakan dalam
pemurnian alkohol, pemisahan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, pembuatan
minyak atsiri dan sebagainya. Pemisahan dengan teknik destilasi berbeda dengan
pemisahan secara penguapan. Komponen-komponen dalam campuran yang bersifat
mudah menguap (volatil) dapat dipisahkan melalui destilasi. Pada suhu yang sama,
tingkat penguapan (volatilitas) masing-masing komponen berbeda. Hal ini akan
berakibat bahwa pada suhu tertentu, uap yang dihasilkan dari suatu campuran cairan
akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang lebih volatil. Demikian juga
sebaliknya, pada suhu tertentu fasa cairan akan lebih banyak mengandung komponen
yang kurang volatil. Jadi, cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu
memiliki komposisi yang berbeda. Sedangkan, pemisahan secara penguapan untuk
memisahkan komponen volatil dan non volatil dilakukan dengan pemanasan
(Soebagio dkk, 2002:24).

3
2.2 Teknik-Teknik Destilasi

2.2.1 Destilasi Sederhana


Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk
memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.
Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh
senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat mencapai
titik didih masing-masing. (Armid, 2009).

2.2.1.1 Prinsip Kerja Destilasi Sederhana


Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap
tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan
uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut
destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya
yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan
uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa
murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat
terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).
Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang
mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai
perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa. Zat
yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik
didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih yang rendah akan
masuk ke dalam pipa pada kondensator (terjadi proses pendinginan) sehingga akan
turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung atau disebut juga
destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol dan methanol yang masing-masingnya
dicampur dengan air, akan terdestilasi dahulu.
Prinsip pemisahan campuran yang melewati dua fase, yakni gas menjadi fase
cair dinamakan dengan proses destilasi. Perbedaan titik didih dan tekanan uap
membuat kedua campuran ini berpisah. Semakin tinggi tekanan uap maka titik
didih cairan tersebut semakin tinggi. Penguapan dipengaruhi oleh titik cairan
tersebut. Cairan yang memiliki titik didih teredah, maka lebih cepat untuk
mendidih. Dalam destilasi sederhana, uap campuran diambil dan
dikondensasiseluruhnya, tetesan merupakan cairan dengan komposisi yang lebih

4
banyakmengandung minyak atsiri dari pada cairan semula (Atkins, 1999). Secara
umum proses yang terjadi pada destilasi sederhana atau biasa yaitu :

a. Penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dalam alat


penguap.
b. Pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar dan kosong
tanpa perpindahan panas dan pemindahan massa yang disengaja atau dipaksakan
yang dapat menyebabkan kondensat mengalir kembali ke labu penguap.
c. Jika perlu, tetes-tetes cairan yang sukar menguap yang ikut terbawa dalam uap
dipisahkan dengan bantuan siklon dan disalurkan kembali kedalam alat penguap.
d. Kondensasi uap dalam sebuah kondensor.
e. Pendingin lanjut dari destilat panas dalam sebuah alat pendingin.
f. Penampungan destilat dalam sebuah bejana.
g. Pengeluaran residu dari alat penguap.
h. Pendinginan lanjut dari residu yang dikeluarkan.
i. Penampungan residu dalam sebuah bejana.

Gambar 1. Rangkaian Alat Destilasi Sederhana

2.2.1.2 Kegunaan Destilasi Sederhana


Destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya
rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau minyak. Hasil dari
destilasi ini tidak benar-benar murni.

5
2.2.1.3 Keunggulan dan Kekurangan Destilasi Sederhana
Kelebihan dari destilasi sederhana yaitu peralatan yang digunakan lebih sederhana
dan penggunaannya lebih mudah. Sedangkan kekurangan dari teknik ini yaitu
hanya dapat dipakai pada komponen yang titik didih nya stabil.

2.2.2 Destilasi Uap (Steam Distillation)


2.2.2.1 Prinsip Kerja Destilasi Uap
Metode ini pada prinsipnya sama dengan destilasi dengan air dan uap
kecuali air tidak diisikan dalam labu. Uap yang digunakan uap jenuh atau lewat
panas pada tekanan lebih dari 1 atm. Destilasi uap adalah istilah yang secara
umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut
dalam air, dengan cara mengalirkan uap air kedalam campuran sehingga bagian
yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperature yang lebih rendah
dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi
senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap (lihat
gambar alat destilasi uap). Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi
senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih
senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik
didih komponen-komponennya (Walarange dkk, 2013:2). Dalam destilasi uap,
uap yang keluar setelah kontak dengan bahan yang didestilasi merupakan
campuran uap dari masing-masing komponen sebanding dengan volumenya
(Soebagio dkk, 2002: 32).
Distilasi uap adalah suatu proses di mana steam dikontakkan langsung,
dengan sistem distilasinya (open steam). Salah satu kasus khusus adalah
pengambilan cairan yang tidak bercampur dengan air (immiscible) dari padatan,
misalnya pengambilan minyak cengkeh dari daun cengkeh. Dalam hal ini, daun
cengkeh dikontakkan dengan steam. Karena minyak cengkeh dan air bersifat
immiscible, maka kedua zat tersebut akan mendidih bersama pada suhu yang
lebih rendah dari titik didih minyak cengkeh dan air. Hal ini sangat
menguntungkan karena suhu operasi menjadi rendah sehingga kerusakan bahan
bisa lebih sedikit. Uap yang terbentuk diembunkan sehingga terbentuk dua cairan
yaitu air dan minyak cengkeh yang immiscible dan mudah dipisahkan. Apabila
dikembangkan dengan baik, distilasi uap ini akan sangat bermanfaat untuk
mengambil minyak-minyak atsiri dari hasil tumbuh-tumbuhan Indonesia.

6
Umumnya minyak atsiri berharga mahal (Sediawan, 2000). Prinsip kerja destilasi
uap ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Rangkaian Alat Destilasi Uap (Walarange dkk, 2013)

2.2.2.2 Kegunaan Destilasi Uap


Cara destilasi uap dapat digunakan untuk memisahkan senyawa yang tidak
mudah menguap atau senyawa yang tidak dikehendaki misalnya, ter; campuran
berair yang mengandung garam-garam anorganik terlarut; senyawa yang secara
tidak langsung menguap dalam uap air, misalnya orto nitrofenol dan para
nitrofenol. Destilasi uap juga dapat digunakan untuk memisahkan hasil samping
tertentu yang teruapkan oleh pengaruh uap air (Soebagio dkk, 2002:32). Sistem
penyulingan ini baik digunakan untuk mengekstrak minyak dari biji-bijian, akar
dan kayu-kayuan yang umumnya mengandung komponen minyak yang bertitik
didih tinggi (Ketaren, 1987).

2.2.2.3 Keunggulan dan Kekurangan Destilasi Uap


Keuntungan dari metode ini adalah tekanan uap maupun suhu pemanasan
dapat dimodifikasi sesuai dengan keadaan bahan. Pada dasarnya semua senyawa
penyusun minyak atsiri tidak stabil atau peka terhadap suhu tinggi. Itulah
sebabnya untuk memperoleh kualitas minyak atsiri diupayakan pada suhu
pemanasan yang rendah. Namun, kekurangan dari metode ini yaitu bila suhu
pemanasan tinggi maka panas penyulingan diusahakan dalam waktu sesingkat
mungkin (Ketaren, 1987).

7
2.2.3 Destilasi Bertingkat (Fraksional)
2.2.3.1 Prinsip Kerja Destilasi Bertingkat
Menurut Shadily (1984) destilasi diartikan sebagai proses pemanasan suatu
bahan pada berbagai temperatur, tanpa kontak dengan udara luar untuk memperoleh
hasil tertentu. Sistem kerjanya sama dengan destilasi sederhana, perbedaannya
adalah adanya kolom fraksinasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap
dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda
ini bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih baik daripada plat-plat di
bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya (Lando, J.B. dan Maron,
S.H., 1974). Pada tahapan pemisahannya, destilasi ini menggunakan kolom vigreux.
Sedangkan zat yang dapat dipisahkan melalui alat dstilasi fraksinasi adalah zat yang
mudah menguap dan memiliki perbedaan titik didih yan saling berdekatan. Fungsi
kolom vigeux ini adalah sebagai penyambung atau penghubung tempat terjadinya
pengembunan dan penguapan secara bertingkat, atau sebagai tempat yang dilalui
oleh uap dan kondensat untuk menjadi destilat. Kolom vigreux juga dapat mengatur
keseimbangan suhu. Prinsip kerja dari destilasi bertingkat (fraksional) ditunjukkan
pada Gambar 3.

8
Gambar 3. Rangkaian Alat Destilasi Fraksional
2.2.3.2 Kegunaan Destilasi Bertingkat
Proses destilasi bertingkat (fraksinasi) ini digunakan untuk komponen yang
memiliki titik didih yang berdekatan (Syukri, S. 1999).

2.2.3.3 Keunggulan dan Kekurangan Destilasi Bertingkat


Keunggulan dari destilasi fraksinasi ini salah satunya adalah hasil destilat
yang didapatkan lebih murni, karena proses pemisahannya dilakukan secara
berulang-ulang. Sedangkan kekurangan dari destilasi fraksinasi adalah hanya berlaku
untuk fase cair dan gas.

9
2.2.4 Destilasi Vakum
Destilasi vakum merupakan proses pemisahan dua komponen yang titik
didihnya sangat tinggi, dimana prosesnya berlangsung pada tekanan dibawah kondisi
normal (di bawah atm), dengan tujuan untuk menurunkan titik didih dari komponen-
komponen yang akan dipisahkan, sehingga dapat meminimalisasi kerusakan
komponen yang mudah rusak karena suhu yang tinggi. Vakum sendiri merupakan
suatu kondisi dimana udara gas sekitar lingkungan tertentu dihilangkan, dimana
tekanan udara dibawah tekanan atmosfer. Untuk menghasilkan kondisi vakum perlu
mengeluarkan udara dari sistem, ini merupakan prinsip dasar dari cara kerja vakum.

2.2.4.1 Prinsip Kerja Destilasi Vakum


Tahap destilasi vakum dilakukan dengan menggunakan seperangkat alat
destilasi vakum untuk memisahkan larutan. Alat ini bekerja seperti alat destilasi
sederhana, penurunan tekanan diberikan kepada labu yang berisi sampel
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan didih larutan. Pompa vakum
digunakan untuk menguapkan larutan agar naik ke kondensor yang selanjutnya
akan diubah kemballi ke dalam bentuk cair (Fahmi, 2014). Pada teknik ini,
destilasi dilakukan dengan menggunakan dua kolom yang bekerja pada tekanan
yang berbeda. Kolom destilasi pertama bekerja pada tekanan di bawah atmosferik
(vakum) dan akan menghasilkan campuran dengan kadar lebih dari 95,5 %
(Wahyuni, 2012). Prinsip dasar destilasi vakum, dimana proses destilasi berjalan
tetap pada rug hampa, aliran cairan dan uap air sangat diperlukan pada proses ini
untuk mencapai keseimbangan dimana proses tersebut untuk menguapkan
komponen yang mudah menguap dan uap air dipermudah pada destilasi sistem
vakum. Tangki destilasi tidaklah terhubung ke atmosfer, tetapi pompa vakum
untuk menjaga sistem tekanan agar tetap dibawah tekanan atmosfer. Berikut
rangkaian alat destilasi vakum.

10
Gambar 4. Rangkaian Alat Destilasi Vakum

2.2.4.2 Kegunaan Destilasi Vakum


Fungsi dari destilasi vakum adalah untuk menurunkan titik didih pada minyak
berat atau long residu sehingga menghasilkan produk produknya.

2.2.4.3 Keunggulan dan Kekurangan Destilasi Vakum


Keunggulan dari destilasi vakum adalah tidak mengakibatkan
dekomposisi komponen sehingga menghasilkan mutu yang lebih baik. Faktor-
faktor yang mempengaruhi operasi kolom destilasi adalah kondisi umpan, kondisi
cairan internal dan aliran fluida, keadaan trays, dan kondisi cuaca. Sedangkan
kekurangan dari destilasi vakum adalah tidak dapat digunakan pada pelarut
dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan air dingin,
karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh air.

BAB 3

PENUTUP

11
3.1 Simpulan
1. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
dan perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu.
2. Teknik destilasi ada 4 yaitu destilasi sederhana, distilasi uap, distilasi bertingkat
(fraksional), dan distilasi vakum.
3. Destilasi sederhana adalah teknik pemisahan untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan titik didih jauh. Kelebihan dari destilasi ini
yaitu peralatan lebih sederhana dan penggunaannya lebih mudah. Kekurangan
dari teknik ini, hanya dapat dipakai pada komponen yang titik didihnya stabil.
4. Destilasi uap digunakan untuk memisahkan senyawa yang tidak mudah
menguap, mengekstrak minyak dari biji-bijian, akar dan kayu-kayuan yang
umumnya mengandung komponen minyak bertitik didih tinggi. Keuntungan
teknik ini adalah tekanan uap maupun suhu pemanasan dapat dimodifikasi sesuai
keadaan bahan. Namun, bila suhu pemanasan tinggi maka panas penyulingan
diusahakan dalam waktu sesingkat mungkin.
5. Destilasi bertingkat digunakan untuk komponen yang titik didihnya berdekatan.
Keunggulan dari destilasi ini adalah hasil destilat yang didapatkan lebih murni.
Kekurangan dari destilasi fraksinasi ialah hanya berlaku untuk fase cair dan gas.
6. Destilasi vakum digunakan untuk menurunkan titik didih pada minyak berat.
Keunggulan teknik ini adalah tidak mengakibatkan dekomposisi komponen
sehingga menghasilkan mutu lebih baik. Tetapi, teknik ini tidak dapat digunakan
pada pelarut dengan titik didih rendah jika kondensornya memakai air dingin.

3.2 Saran
1. Sebaiknya dalam pemisahan suatu komponen murni dari campuran menggunakan
teknik destilasi yang sesuai dengan memperhtikan keadaan bahan, keunggulan,
dan kekurangan teknik destilasi.
2. Sebaiknya masyarakat Indonesia mengembangkan isolasi minyak cengkeh dari
daun cengkeh dengan teknik destilasi uap karena suhu operasi yang lebih rendah,
sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan bahan.

DAFTAR PUSTAKA

12
Achols, J.M., dan Shadily, H. 1984. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Cet.
XII.
Armid. 2009. Penuntun Praktikum Metode Pemisahan Kimia. Kendari: Unhalu.
Atkins. 1999. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.
Fahmi, Doni.dkk. 2014. Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas
comosus L. Merr) dengan Menggunakan Distilasi Vakum. Jurnal Keteknikan
Tropis dan Biosistem. Vol. 2 No. 2.
Ketaren, S. 1987. Minyak Atsiri. Jilid I. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Lando JB, Maron SH. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry. New York: Macmillan
Publising.
Sahidin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Kendari: Unhalu.
Sediawan, W. B. 2000. Berbagai Teknologi Proses Pemisahan. Prosiding Presentasi
Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V, Hal 1-15. Jakarta: P2TBDU dan P2BGN-
BATAN.
Soebagio, dkk. 2002. Kimia Analitik II. Malang: JICA.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB.
Wahyuni, I. 2012. Studi Pemisahan Campuran Azeotrop Etanol-Air dan Isopropil
Alkohol Melalui Proses Pervaporasi Dengan Membran Thin Film Composite
Komersial. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Walangare, K.B.A, A. S. M. Lumenta, J. O. Wuwung,dan B. A. Sugiarso. 2013.
Rancang Bangun Alat Konversi Air laut menjadi air minum dengan proses
destilasi sederhana menggunakan pemanas listrik. E-Jurnal Teknik Elektro Dan
Komputer, Hal 1-11. Manado: Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT.

13

You might also like