Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dalam proses pengukuran kedalaman suatu perairan sering berhubungan juga dengan
beberapa faktor penting (aspek fisika laut) seperti gelombang. Adapula faktor cahaya atau
kecerahan, tekanan, suara di laut dan lain-lain. Mendapatkan data kedalaman optimum
mencakup seluruh kedalaman dalam area survei. Echosounder adalah solusinya.
Echosounder adalah alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman suatu perairan atau
laut. Terdapat dua tipe Echosounder, yaitu tipe Single Beam dan tipe Multi Beam. Yang
membedakan kedua tipe tersebut adalah jenis pancaran dan penerima pancaran
gelombang bunyi. (Muhammad et al. 2013).
Pada dunia kelautan, teknik untuk mengindetifikasi kedalaman dasar laut yang tepat
dan akurat sangatlah dibutuhkan. Echosounding merupakan teknik untuk mengukur
kedalaman air dengan memancarkan pulsa-pulsa yang teratur dari permukaan air, agar
pantulan gema (echo) yang datang dari dasar laut tersebut dapat didengar kembali. Teknik
ini telah digunakan sejak awal abad ke duapuluh untuk menyediakan informasi tentang
kedalaman air sampai ke awal tahun ke seribu sembilan ratus enam puluh sebagian besar
pengindraan kedalaman air menggunakan single beam echo sounder (Herli, 2008).
Single beam echosounder merupakan alat ukur kedalaman air yang menggunakan
pancaran tunggal sebagai pengirim dan pengiriman sinyal gelombang suara. Single beam
dapat melakukan pengukuran secara bersamaan pada dua frekuensi yang berbeda. Single
beam echosounder ini memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mendeteksi perairan
dangkal mauun dalam karena adanya dua frekuensi yang digunakan dimana frekuensi dua
ratus kilohertz digunakan untuk perairan dangkal dan tiga puluh tiga kilohertz digunakan
untuk perairan dalam (Hollanda et al. 2015).
Side Scan Sonar adalah metode pencitraan bawah air yang didasarkan pada prinsip
akustik bawah air. Instrumen ini sangat sensitif dan dapat mengukur fitur yang lebih kecil
dari sepuluh centimeter. Side Scan Sonar (SSS) digunakan untuk menghasilkan citra
dasar laut, yang mana diaplikasikan untuk investigasi geologi dan pencarian obyek seperti
bangkai kapal, ranjau, dan pipa. Instrumen Side Scan Sonar ditarik di belakang atau
dipasang pada kapal dan sering disebut Towfish atau Sonar Fish. Instrumen ini mengirim
sinyal Sonar dengan pulsa yang tegak lurus dengan arah Towfish. Sonar Fish memiliki
receiver yang sensitif yang disebut juga sebagai hydrophone yang menerima sinyal
kembali. Guna memperoleh hasil terbaik yang dimungkinkan, kebanyakan sistem yang
digunakan adalah sistem dual frequency (Musdiana, 2017).
METODOLOGI
Erwanti Sindi R, et al. 2016. Analisis Free Span pada Jalur Pipa Bawah Laut
menggunakan Multi Beam Echosounder dan Side Scan Sonar. Jurnal Geodesi
Undip. Vol.5(1):68 77.
Kautsar Muhammad Al, et al. 2013. Aplikasi Echosounder HI-Target HD 370 untuk
Pemeruman di Perairan Dangkal. Jurnal Geodesi Undip. Vol.2(4):222 239.
Nugraha I Made D.S, dan Yuwono. 2014. Studi Aplikasi Multi Beam Echosounder dan
Side Scan Sonar untuk Mendeteksi Free Span pada Jalur Pipa Bawah Laut . Jurnal
Oseanografi. Vol.10(1):65 69.
Firdaus, Herli. 2008. Sistem Visualisasi Profil Dasar Laut dengan Menggunakan
Echosounder [Tugas Akhir]. Depok: Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. 50
hal.
Talif, Musdiyana. 2017. Analisa Data Multi Beam Echosounder dan Side Scan Sonar
untuk Mengidentifikasi Fitur Dasar Laut di Perairan Kepulauan Riau [Tugas
Akhir]. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Sepuluh November. 87 hal.