Professional Documents
Culture Documents
Pelaksanaan Praktikum :
Oleh :
NIM: 081311533091
Dosen pembimbing :
Asisten pendamping :
A. TUJUAN
1. Menentukan nilai hambatan listrik dengan menggunakan jembatan Wheatstone.
2. Menetukan nilai kapasitansi dengan menggunakan jembatan De Sauty.
3. Menguji kebenaran rumus-rumus hambatan dan kapasitansi dengan hubungan seri atau
paralel.
C. DASAR TEORI
Tegangan dan arus listrik merupakan 2 buah besaran listrik yang masing-masing
dilambangkan dengan V dan I. Satuan tegangan listrik adalah V atau volt, sedangkan satuan
arus listrik adalah A atau ampere. Tegangan listrik merupakan beda potensial 2 buah teminal
listrik.
Arus listrik dibagi menjadi 2 macam yaitu arus searah atau DC (direct current) dan arus bolak
balik atau AC (alternating current). Arus searah memiliki arah arus tetap, sedangkan arus
bolak balik memiliki arah yang berubah-ubah.
Arus listrik searah adalah arus listrik yang mengalir jika kedua terminal listrik tegangan searah
dihubungkan dengan suatu hambatan listrik sengan lambang R dan bersatuan atau ohm.
Hubungan antara tegangan, arus dan hambatan listrik adalah
V=IR
Hambatan listriik berfungsi menghambat arus listrik. Hambatan listrik suatu bahan dengan
panjang l dan luas penampang A adalah
=
Dengan adalah hambatan jenis bahan yang bersatuan m.
Dua buah hambatan dapat dirangkai secara seri atau paralel masing-masing ditunjukkan oleh
gambar 1(a) dan (b). Gambar 1(c) adalah rangkaian hambatan yang merupakan materi
percobaan.
Kapasitor berfungsi menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang paling sederhana dibuat dari 2
buah lempeng logam sejajar yang diselipi bahan dielektrik. Kapasitor memiliki nilai
kapasitansi C dengan satuan F atau farad.
RX1 RX2
(a) (b) 1 2 3
(c)
Gambar 1. (a) Rangkaian hambatan seri, (b) Rangkaian hambatan paralel, (c) Rankaian
hambatan seri /paralel materi percobaan
CX1 CX2
(a) 2 3
(b) 1
(c)
Gambar 2. (a) Rangkaian kapasitor seri, (b) Rangkaian kapasitor paralel, (c) Rangkaian
kapasitor seri/paralel materi percobaan
Kapasitansi suatu kapasitor dengan luas lempeng A dan jarak antar lempeng d adalah
A
=
d
Dengan adalah konstantan bahan dielektrik.
Dua buah kapasitor dapat dirangkai secara seri atau paralel yang masing-masing ditunjukkan
oleh gambar 2(a) dan (b). Gambar 2(c) adalah rangkaian kapasitor yang merupakan materi
percobaan.
Rangkaian jembatan Wheatstone dengan catu daya V dan galvanometer G ditunjukkan oleh
gambar 3(a). Rangkaian ini mengandung 4 buah hambatan R1, R2, Rs sebagai hambatan standar
dan Rx sebagai hambatan yang akan ditentukan nilainya. Adanya catu daya V akan mengalir
arus baik yang melalui Rs dan R1 maupun arus yang melalui Rx dan R2 serta galvanometer.
Jika tegangan titik A sama dengan tegangan titik B maka tidak ada arus mengalir dalam
galvanometer G dan akan berlaku hubungan berikut.
1
=
2
+ RS RX
-
A G B
R1 R2
Perangkat jembatan Wheatstone ditunjukkan oleh gambar 3(b). Antara titik A dan B terdapat
kawat dengan hambatan tertentu sebagai pengganti hambatan R1 dan R2 serta pena logam yang
menghubungkan kutub negatif catu daya dengan titik D di antara A dan B. Dengan menggeser
ujung pena logam diatas kawat antara A dan B akan ditemukan titik D yang terkait dengan
nilai arus dalam galvanometer sama dengan nol. Jika panjang kawat AD adalah L1 dan
panjang kawat DB adalah L2 maka
2
=
1
Rankaian jembatan De Sauty dengan catu daya bolak balik V dan galvanometer G ditunjukkan
oleh 4(a). Rangakain ini mengandung 2 buah hambatan R1 dan R2 serta 2 buah kapasitor Cs
sebagai kapasitor standar dan Cx sebagai kapasitoryang akan ditentukan nilainya. Jika
tegangan bolak balik titik A sama dengan tegangan titik bolak balik B maka tidak ada arus
mengalir dalam galvanometer G dan akan berlaku hubungan berikut.
1
=
2
Perangkat jembatan De Sauty ditunjukkan oleh gambar 4(b). Dengan menggeser ujung pena
diantara kawat A dan B akan ditemukan titik D yang terkait dengan nilai arus dalam
galvanometer sama dengan nol. Jika panjang kawat AD adalah L1 dan panjang kawat DB
adalah L2 maka
1
=
2
C
V CS Cx
~
A B
R1 R2