You are on page 1of 6

BAJA PADUAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Baja merupakan material yang sering kita gunakan dan jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
baja itu sendiri terbuat dari gabungan dua unsur yaitu besi dan kanrbon, dan ada juga yang sisebut
dengan baja paduan yang merupakan perpaduan dari besi dan karbon dengan penambahan unsur
unsur lainnya, baja paling banyak digunakan sebagai produk akhir seperti komponen otomotif,
transformer listrik dan proses manufaktur lainnya. Sifat mekanik dalam sebuah baja sangat di
tentukan oleh kandungan paduan yang terdapat di dalamnya.
Kandungan unsur unsur ini akan membentuk struktur mikro pada baja, sehingga perubahan
ini akan mempengaruhi sifat mekaniknya. Penambahan unsur unsur seperti nikel. Kromium, molibden,
vanadium, mangan, wolfarm dll. yang berguna untuk memperoleh sifat sifat baja yang di kehendaki

1.2Rumusan masalah

1.2.1Apa itu baja paduan ?


1.2.2Unsur-unsur pembentuk baja paduan ?
1.2.3Pengerjaan panas baja paduan ?

1.3Tujuan
1.3.1Untuk mengetahui tentang baja paduan
1.3.2Untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk baja paduan
1.3.3Untuk mengetahin pengerjaan panas baja paduan
1.4Batasan masalah
Dalam makalah ini berisikan tentang apa itu baja paduan berserta klasifikasi serta jenis-
jenis dari baja tersebut, dengan menjelaskan unsur unsur dari pembentuk baja paduan dengan sifat
sifat yang dimiliki dari setiap unsur tersebut, serta pengerjaan panas baja paduan untuk
mendapatkan baja paduan yang memiliki kwalitas yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Baja paduan (Alloy steel)
Baja paduan atau yang memiliki nama lain dari alloy steel dapat didefinisikan sebagai suatu
baja yang dicampur dengan satu atau lebih unsur campuran , seperti nikel , kromium, molibden,
vanadium, mangan, wolfarm, dll. yang berguna untuk memperoleh sifat-sifat baja yang dikehendaki
, sebagai contohnya nickel dapat memberi kekuatan pada baja dan dapat membantu baja dalam
proses pengerasan melalui quenching serta tempering. kromium dapat mencegah karat. kromium
serta molibden dapat membantu baja dalam meningkatkan kemampuan pengerasan. Vanadium juga
dapat meningkatkan kekuatan baja dan masih banyak lagi. Dalam baja campuran unsur karbon tidak
dianggap sebagai salah satu unsur campuran. Baja paduan (Alloy steel) ini digunakan karena
keterbatasan baja karbon sewaktu dibutuhkan sifat-sifat yang special daripada suatu baja,
keterbatasan daripada baja karbon adalah reaksinya terhadap pengerjaan panas dan kondisinya.
Sifat-sifat special yang diperoleh dengan pencampuran termasuk sifat-sifat kelistrikan, magnetis dan
koefisien spesifik dari pemuaian panas dan tetap keras pada pemanasan yang berhubungan dengan
pemotongan logam.

2.2Klasifikasi Baja paduan


2.2.1Berdasarkan persentase paduannya
Klasifikasi baja paduan berdasarkan persentase paduannya dimaksudkan persentase paduan
unsur yang akan dicampur dalam baja agar mendapatkan sifat sifat baja yang dikehendaki,
Berdasarkan persentase paduannya dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
-Low alloy steel (baja paduan rendah), jika elemen paduannya 2,5 %
-Medium alloy steel (baja paduan sedang), jika elemen paduannya 2,5 10 %
-High alloy steel (baja paduan tinggi), jika elemen paduannya > 10 %
2.2.2Berdasarkan jumlah komponennya
Klasifikasi baja paduan berdasarkan jumlah komponennya dapat dibagi menjadi 2, yaitu:
-Baja tiga komponen
Terdiri dari satu unsur dalam penambahan unsur Fe (Besi) dan C (Kabon), contoh dari
penambahan unsur tersebut seperti nikel , kromium, molibden, vanadium, mangan dan wolfarm

-Baja empat komponen atau lebih


Terdiri dari dua atau lebih unsur dalam penambahan unsur Fe (Besi) dan C (Kabon), Sebagai
contoh baja paduan yang terdiri: 0,35% C, 1% Cr,3% Ni dan 1% Mo atau contoh lainnya 0,8% C, 18%
W, 4% Cr, dan 1% V serta masih banyak lainnya

2.2.3Berdasarkan strukturnya
Klasifikasi baja paduan berdasarkan strukturnya dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
-Baja pearlit (sorbit dan troostit)
Unsur-unsur paduan relatif kecil maximum 5% Baja ini mampu dimesin, sifat mekaniknya
meningkat oleh heat treatment (hardening &tempering)
-Baja martensit
Unsur pemadunya lebih dari 5 %, sangat keras dan sukar dimesin
-Baja austenit
Terdiri dari 10 30% unsur pemadu tertentu (Ni, Mn atau CO) Misalnya : Baja tahan karat
(Stainless steel), nonmagnetic dan baja tahan panas (heat resistant steel).
-Baja ferrit
Terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya rendah. Tidak
dapat dikeraskan.
-Karbid atau ledeburit
Terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbid (Cr, W, Mn, Ti, Zr).

2.2.4 Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya


Klasifikasi baja paduan berdasarkan penggunaan dan sifat sifatnya dapat dibagi menjadi 2,
yaitu:
-Baja konstruksi (structural steel)
Dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentase unsur pemadunya, yaitu baja
paduan rendah (maksimum 2 %), baja paduan menengah (2- 5 %), baja paduan tinggi (lebih dari 5
%). Sesudah di-heat treatment baja jenis ini sifat-sifat mekaniknya lebih baik dari pada baja karbon
biasa.
-Baja perkakas (tool steel)
Dipakai untuk alat-alat potong, komposisinya tergantung bahan dan tebal benda yang
dipotong/disayat,kecepatan potong, suhu kerja. Baja paduan jenis ini dibedakan lagi menjadi dua
golongan, yaitu baja perkakas paduan rendah (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 250 C)
dan baja perkakas paduan tinggi (kekerasannya tak berubah hingga pada suhu 600C). Biasanya terdiri
dari 0,8% C, 18% W, 4% Cr, dan 1% V, atau terdiri dari 0,9% C, 9 W, 4% Cr dan 2-2,5% V.

2.2.5 Klasifikasi lainnya


Dari ke empat klasifikasi umum baja paduan diatas terdapat beberapa klasifikasi lainnya
seperti:
- Menurut penggunaannya:
Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.

-Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus


Baja tahan garam (acid-resisting steel)
Baja tahan panas (heat resistant steel)
Baja tanpa sisik (non scaling steel)
Electric steel
Magnetic steel
Non magnetic steel
Baja tahan pakai (wear resisting steel)
Baja tahan karat/korosi
-Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka
diperoleh lima kelompok baja yaitu:
Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)
-Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:
Baja kualitas biasa
Baja kualitas baik
Baja kualitas tinggi

2.2.6 Baja paduan istimewa


Baja paduan istimewa adalah baja dengan kandungan paduan unsur yang terdiri dari 35-44%
Ni dan 0,35% C, dan memiliki koefisien muai yang rendah yaitu:
Invar : memiliki koefisien muai sama dengan nol pada suhu 0 100 C, digunakan untuk alat ukur
presisi.
Platinite : memiliki koefisien muai seperti glass, sebagai pengganti platina.
Elinvar : memiliki modulus elastisitet tak berubah pada suhu 50C sampai 100C. Digunakan untuk
pegas arloji dan berbagai alat ukur fisika.

2.3Unsur unsur paduan


Baja paduan adalah campuran yang sengaja dibuat antara baja karbon dengan unsur -unsur
lain yang akan mempengaruhi sifat-sifat baja, misalnya sifat kekerasan, liat, kecepatan
membeku, titik cair, dan sebagainya yang bertujuan memperbaiki kualitas dan kemampuannya.
Penambahan unsur-unsur lain dalam baja karbon dapat dilakukan satu atau lebih unsur, tergantung
dari karakteristik atau sifat khsusus yang dikehendaki.
Unsur-unsur paduan untuk baja ini dibagi dalam dua golongan yaitu :
-Unsur yang membuat baja menjadi kuat dan ulet, dengan menguraikannya ke dalam ferrite (misalnya
Ni, Mn, sedikit Cr dan Mo). Unsur ini terutama digunakan untuk pembuatan baja konstruksi.
-Unsur yang bereaksi dengan karbon dalam baja dan membentuk karbida yang lebih keras dari
sementit (misalnya unsure Cr, W, Mo, dan V). unsur ini terutama digunakan untuk baja perkakas.

Pengaruh unsur paduan untuk memperbaiki sifat-sifat baja antara lain :


a. Silisium (14Si)
Dapat menambah sifat elastis dan mengurangi perkembangan gas di dalam cairan baja. Baja
dengan paduan silisium biasanya digunakan untuk membuat pegas.

b. Mangan (25Mn)
Unsur yang harus selalu ada di dalam baja dengan jumlah yang kecil dan sebagai pencegah
oksidasi. Dengan demikian setiap proses kimia dan proses metalurgi dapat berlangsung dengan baik.
Penambahan unsur mangan (Mn) di dalam baja paduan menambah kekuatan dan ketahanan panas
baja paduan itu serta penampilan yang lebih bersih dan mengkilat.
c. Nikel (28Ni)
Dapat mempertinggi kekuatan regangannya sehingga baja paduan ini menjadi liat dan tahan
tarikan. Penambahan unsur nikel di dalam baja karbon berpengaruh pula terhadap ketahanan korosi.
Oleh karena itu baja paduan ini biasa digunakan untuk bahan membuat sudu-sudu turbin, roda gigi,
bagian-bagian mobil dan sebagainya.
d. Kromium (24Cr)
Dapat memberikan kekuatan dan kekerasan baja lebih meningkat, tahan korosi dan tahan
aus. Dengan sifat-sifat itu membuat baja paduan ini baik untuk bahan poros, dan roda gigi.
Penambahan unsur chromium biasanya diikuti dengan penambahan nikel.
e. Molibdenum (42Mo)
Dengan penambahan molybdenum akan memperbaiki baja karbon menjadi tahan terhadap
suhu tinggi, liat, dan kuat. Baja paduan ini biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat alat-
alat potong misalnya pahat.
f. Wolfram (74W)
Dengan penambahan unsur ini memberikan pengaruh yang sama seperti pada penambahan
molybdenum dan biasanya juga dicampur dengan unsur nikel (28Ni) dan chromium (24Cr). Baja
paduan ini memiliki sifat tahan terhadap suhu tinggi. Oleh sebab itu, banyak digunakan untuk
membuat pahat potong yang lebih dikenal dengan nama baja potong cepat (HSS/High Speed Steel).
g. Vanadium (23V)
Dengan penambahan unsur ini akan memperbaiki struktur Kristal baja menjadi halus dan
tahan aus, terlebih bila dicampur dengan chromium. Baja paduan ini digunakan untuk membuat
roda gigi, dan sebagainya.
h. Cobalt (27Co)
Dengan penambahan unsur ini akan memperbaiki sifat kekerasan baja meningkat dan tahan
aus serta tetap keras pada suhu yang tinggi. Baja paduan ini banyak digunakan untuk konstruksi
pesawat terbang atau konstruksi yang tahan panas dan tahan aus.
i. Tembaga (29Cu)
Baja paduan yang memiliki ketahanan korosi yang besar diperoleh dengan penambahan
tembaga berkisar 0,5 1,5% tembaga pada 99,95 99,85% Fe. Baja paduan ini disebut Armco yang
digunakan untuk membuat konstruksi jembatan, menara-menara, dan lain-lain.

2.4Jenis baja paduan


2.4.1 Baja tahan karat
Baja tahan karat termasuk dalam baja paduan tinggi yang tahan terhadap korosi, suhu
tinggi, ketangguhan dan suhu rendah. Karena sifatnya, maka baja ini banyak digunakan dalam
pembuatan turbin, mesin jet, pesawat terbang, bejana tekan, alat rumah tangga dan lain-lainnya.

Secara garis besar baja tahan karat dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :
-Baja Tahan Karat (Austenitic)
Kelompok ini adalah yang paling banyak ditemukan dalam aplikasi disekitar kita, contohnya:
peralatan rumah tangga, tangki, pressure vessel (bajana tekan), pipa, struktur baik yang bersifat
konstruksi maupun arsitektural. Memiliki kandungan Ni tidak kurang dari 7% yang mengakibatkan
terbentuknya struktur austenite dan memberikan sifat ulet (ductile). Stainless Steel 304, 304L, 316,
316L termasuk ke dalam tipe ini. Stainless Steel austenitic bersifat non magnetic.
-Baja Tahan Karat (Ferritic)
Kelompok ini memiliki sifat yang mendekati baja umum (mild steel) tetapi memiliki
ketahanan korosi yang lebih baik. Didalam kelompok ini yang paling umum dipakai adalah tipe 12%
Chromium yang banyak dipakai dalam aplikasi struktural dan tipe 17% Chromium yang banyak
dipakai pada aplikasi peralatan rumah tangga, boiler, mesin cuci dan benda-benda arsitektural.
-Baja Tahan Karat (Martensitic)
Tipe ini umumnya mengandung 11 13% Chromium. Tipe ini memiliki kekuatan dan
kekerasan yang tinggi, serta ketahanan terhadap korosi. Aplikasi terbanyak adalah untuk turbine
blade.

2.4.2 Baja tahan panas


Problem utama yang berhubungan dengan penggunaan temperatur tinggi adalah kehilangan
kekuatan, beban rangkak, serangan oksidasi, dan unsur kimia. Kekuatannya pada temperatur tinggi
dapat diperbaiki dengan menaikkan temperatur transformasi dan penambahan unsur kromium atau
dengan merendahkan temperatur transformasi dan penambahan unsur nikel. Kedua pengerjaan itu
akan menghasilkan struktur austenit. Sejumlah kecil tambahan unsur titanium, aluminium, dan
molibdenum dengan karbon akan menaikkan kekuatan dan memperbaiki ketahanannya terhadap
beban rangkak. Unsur nikel akan membantu penahanan kekuatan pada temperatur tinggi dengan
memperlambat atau menahan pertumbuhan butir-butiran yang baru. Ketahanannya terhadap oksidasi
dan serangan kimia dapat diperbaiki dengan menambahkan silikon atau kromium.

Baja tahan panas dapat dikelompokkan sebagai berikut.


-Baja Tahan Panas Ferit
Baja tahan panas ferit mengandung karbon yang rendah dan hampir seluruhnya dilarutkan di
dalam besi. Baja ini tidak dapat dikeraskan melalui perlakuan panas.
-Tahan Panas Austenit
Baja tahan panas austenit mengandung kromium dan nikel yang tinggi. Struktur austenit tetap
terpelihara sewaktu pendinginan, sehingga baja ini tidak dapat dikeraskan melalui perlakuan panas.
-Baja Tahan Panas Martensit
Baja tahan panas martensit mempunyai kandungan karbon yang tinggi, sehingga dapat
dikeraskan melalui perlakuan panas.
2.4.3Baja tahan pakai
Berdasarkan unsur-unsur campuran yang larut di dalamnya, baja terdiri dari dua macam,
yaitu baja mangan berlapis austenit dan baja kromium.
-Baja Mangan Berlapis Austenit
Baja ini pada dasarnya mengandung 1,2% C, 12,5% Mn, dan 0,75% Si. Selain itu, juga
mengandung unsur-unsur berbentuk karbid seperti kromium atau vanadium yang kekuatannya lebih
baik. Temperatur transformasi menjadi rendah dengan menambahkan unsur mangan dan baja ini
berlapis austenit apabila didinginkan dengan air pada temperatur 1.050C. Dalam kondisi ini baja
hanya mempunyai kekerasan sekitar 200 HB (kekerasan Brinel), tetapi mempunyai kekenyalan yang
sangat baik. Baja ini tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas, tetapi apabila dikerjakan dingin
maka kekerasan permukaannya akan naik menjadi 550 HB tanpa mengalami kerugian terhadap
kekenyalan intinya. Baja ini tidak dapat dipanaskan kembali pada temperatur yang lebih tinggi dari
250C, kecuali kalau setelah dipanaskan baja didinginkan dalam air. Pemanasan baja pada
temperatur sedang akan menyebabkan kerapuhan pada pengendapan karbid. Baja mangan berlapis
austenit dapat diperoleh dengan jalan dituang, ditempa, dan digiling. Baja ini digunakan secara luas
untuk peralatan pemecah bate, ember keruk, lintasan, dan penyeberangan jalan kereta api.

-Baja Kromium
Jenis baja ini mengandung 1 % C, 1,4% Cr, dan 0,45% Mn. Apabila baja ini mengandung unsur
karbon tinggi yang bercampur bersama-sama dengan kromium akan menghasilkan kekerasan yang
tinggi sebagai basil dan pendinginan dengan minyak. Baja ini digunakan untuk peluru-peluru bulat
dan peralatan penggiling padi

2.4.4Baja dengan kekuatan Tarik yang tinggi


Baja ini mengandung mangan, nikel, kromium dan sering jugs mengandung, vanadium dan
dapat digolongkan sebagai berikut.
-Baja dengan Mangan Rendah
Baja ini mengandung 0,35% C dan 1,5% Mn dan baja ini termasuk baja murah tetapi
kekuatannya baik. Baja ini dapat didinginkan dengan minyak karena mengandung unsur mangan
sehingga temperatur pengerasannya rendah dan menambah kekuatan struktur feritnya.
-Baja Nikel
Baja ini mengandung 0,3% C, 3% Ni, dan 0,6% Mn serta mempunyai kekuatan dan kekerasan
yang baik, dapat didinginkan dengan minyak karena mengandung unsur nikel yang membuat
temperatur pengerasannya rendah. Baja ini digunakan untuk poros engkol, batang penggerak dan
penggunaan lain yang hampir sama.
-Baja Nikel Kromium
Baja ini mempunyai sifat yang keras berhubungan dengan campuran unsur kromium dan sifat
yang fiat berhubungan dengan campuran unsur nikel. Baja yang mengandung 0,3% C, 3% Ni, 0,8% Cr,
dan 0,6 Mn dapat didinginkan dengan minyak, hasilnya mempunyai kekuatan dan keliatan yang baik
dan baja ini digunakan untuk batang penggerak dan pemakaian yang hampir sama.
Baja yang mengandung 0,3% C, 4,35% Ni, 1,25% Cr, dan 0,5% Mn (mengandung nikel dan kromium yang
tinggi), mempunyai kecepatan pendinginan yang rendah sehingga pendinginan dapat dilakukan dalam
embusan udara dan distorsi diperkecil. Apabila unsur krom dicampur sendiri ke dalam baja akan
menyebabkan kecepatan pendinginan kritis yang amat rendah, tetapi bila dicampur bersama nikel
akan diperoleh baja yang bersifat liat. Jenis baja tersebut digunakan untuk poros engkol dan batang
penggerak. Baja nikel kromium menjadi rapuh apabila ditemper atau disepuh pads temperatur 250 -
400C, jugs kerapuhannya tergantung pada komposisinya, proses ini dikenal dengan nama "menemper
kerapuhan" dan baja ini dapat diperiksa dengan penyelidikan pukul takik. Penambahan sekitar 0,3%
molibden akan mencegah kerapuhan karena ditemper, juga akan mengurangi pengaruh yang
menyeluruh terhadap baja karena molibden adalah unsur berbentuk karbid.

-Baja Kromium Vanadium


Jenis baja ini ditambahkan sekitar 0,5% vanadium sehingga dapat memperbaiki ketahanan
baja kromium terhadap guncangan atau getaran dan membuatnya dapat ditempa dan ditumbuk
dengan mudah, apabila vanadium menggantikan nikel maka baja lebih cenderung mempengaruhi sifat
sifatnya secara menyeluruh.

2.5Pengerjaan panas baja paduan


Pengerjaan panas baja karbon untuk memperoleh baja paduan yang baik dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut.
1.Penyepuhan Baja
Baja karbon yang disepuh menimbulkan butir-butiran sebagai hasil pemanasan yang lama
selama proses karburasi. Apabila dalam pemakaian rnendapat tekanan atau beban yang tinggi pada
permukaannya maka intinya harusdimurnikan untuk mencegah lapisan pembungkus terkelupas dan
memberikan kekuatan yang baik pada penampang melintang.
Penambahan nikel ternyata diperlukan untuk pemurnian dengan cara perlakuan panas dap perubahan
bentuk diperkecil, apabila jumlah nikel sedikit lebih tinggi dapat dilakukan pendinginan dengan
minyak. Jika komponen yang tebal harus mempunyai inti yang kekuatannya seragam maka perlu
ditambahkan kromium untuk menghilangkan pengaruh yang menyeluruh, tetapi unsur kromium tidak
digunakan sendiri harus digunakan berrsama nikel untuk mencegah terjadinya pertumbuhan butir-
butir baru.
2.Penyepuhan Baja Nikel
Baja nikel yang disepuh mengandung. 0,12% C, 3% Ni, dap 0,45% Mn di mana pada baja ini
mengandung unsur karbon yang rendah sehingga menyebabkan intinya tidak bereaksi terhadap proses
pengerasan yang langsung. Nikel dapat mencegah terjadinya pertumbuhan butir-butir baruselama
proses karburasi, apabila peralatan yang berukuran kecil dibuat dari baja maka proses pemurnian
kemungkinan diabaikan dan pendinginan baja dilakukan di dalam air.
Baja nikel yang disepuh mengandung 0,1.2% C, 5% Ni, dap 0,45% Mn, baja ini hampir sama dengan
baja yang disepuh yang mengandung 3% Ni. Kandungan nikel yang sedikit lebih tinggi memungkinkan
untuk didinginkan dengan minyak dap membuatnya lebih sesuai untuk dibuat roda gigi dan alat berat.
3.Penyepuhan Baja Kromium
Baja nikel kromium yang disepuh mengandung 0,15% C, 4% Ni, 0,8% Cr, dap 0,4% Mn.
Penambahan sejumlah kecil unsur kromium akan menghasilkan kekerasan dan kekuatan yang tinggi
sebagai hasil dari pendinginan minyak.
oPenitritan Baja
Baja yang dinitrit mengandung unsur-unsur campuran akan menghasilkan permukaan yang
keras. Kandungan kromium sekitar 3% akan menghasilkan permukaan yang mempunyai kekerasan
sekitar 850 HV (kekerasan Vikers). Baja yang mengandung 1,5% aluminium dap 1,5% kromium akan
menaikkan kekerasan permukaannya menjadi sekitar 1.100 HV. Kandungan karbon baja ini tergantung
pada sifat inti yang diperlukan, sekitar 0,18 - 0,5% C.
oPengerasan Baja dengan Udara
Apabila unsur kromium cukup dalam baja maka kecepatan pendinginan kritis akan berkurang,
sehingga pendinginan dapat dilakukan dalam udaraJenis baja yang dikeraskan dengan udara adalah
yang mengandung 21, kromium dan 0,6% karbon membuat temperatur pengerasan dan kecepatar
pendinginan kritis menjadi rendah.

BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Baja paduan merupakan perpaduan dari beberapa unsur seperti nikel. Kromium, molibden,
vanadium, mangan, wolfarm, cobalt, vanadium, silisium dan tembaga dengan besi dimana karbon
adalah bahan paduan utamanya. Dari perpaduan-perpaduan unsur unsur diatas didapatkannya
kalasifikasi dari baja paduan serta jenis jenisnya, dengan perpaduan berbagai unsur diatas dapat
melengkapi kekurangan dari baja itu sendiri dan dibuat sesuai kehendak kita seperti baja yang
tahan terhadap karat dan juga baja yang tahan terhadap panas. Cara mendapatkan baja baduan
yang baik dilakukan dengan cara seperti: penyepuhan baja, penyepuhan baja nikel, penyepuhan
baja kromium.

3.2Kritik dan Saran


Dalam makalah kami tentunya banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan baik dalam
penulisan, maupun pemaparannya.Dan juga mungkin materi yang kami sampaikan mungkin banyak
kekuranganya.Maka dari itu kritik dan saran yang membangundari pembaca sangat kami harapkan
untuk perbaikan makalah kami kedepannya.

You might also like