You are on page 1of 12

1.

Senyawa dalam Minyak Atsiri

Selama pertumbuhan tanaman, sejumlah molekul-molekul dasar disintesis


termasuk diantaranya protein, lemak, asam nukleat, karbohidrat (terutama
selulosa) dan lignin. Bahan-bahan tersebut sangat dibutuhkan dalam metabolism
tumbuhan (protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat) atau sebagai bahan
struktur ( selulosa dan lignin). Selain itu tumbuhan juga mensintesis molekul-
molekul lain yang dikenal dengan bahan-bahan metabolit sekunder yaitu senyawa
terpen, acetogenin dan alkaloid (molekul-molekul yang mengandung nitrogen)
dimana manfaatnya terhadap tumbuhan masih belum jelas. Bahan-bahan dari
grup terakhir ini memiliki struktur yang sangat menarik bagi para ahli kimia dan
memiliki sifat yang special (ordo, rasa, aktivitas fisiologi).

Beberapa dari produk alami ini dapat dipisahkan dari tanaman dan
memiliki nilai medis yang sangat bernilai (contoh quinine, morphine) atau sebagai
bumbu dan penyedap rasa (minyak dari lavender, minyak dari geranium). Dari
seluruh produk alami tersebut, bahan netral (terpen dan beberapa asetogenin)
dapat diperoleh dengan menggunakan proses destilasi uap air terhadap bagian
tertentu tanaman (misalnya daun atau akar) untuk memisahkan minyak yang tidak
larut dalam air serta volatile (mudah menguap) yang disebut dengan minyak atsiri
(essential oil). Kebanyakan minyak atsiri dijual sebagai bahan pewangi dan
minyak wangi.

Komponen Utama Minyak Atsiri


Pengamatan komponen-komponen minyak atsiri adalah hal yang penting,
akan tetapi perlu diperhatikan bahwa efek-efek yang ditimbulkan oleh minyak
atsiri biasanya adalah hasil kerja sinegis komponen-komponen yang terdapat pada
minyak atsiri. Misalnya efek teraphi yang ditimbulkannya adalah interaksi dari
komponen-komponen penyusun yang ada pada minyak atsiri. Di bawah ini
disebutkan beberapa komponen utama yang umum terdapat dalam minyak atsiri
dari berbagai sumber :
a. Terpen
Terpene adalah grup kimia besar yang memiliki masing-masing sifat yang
bervariasi, sehingga sulit untuk menentukan sifat terapeutiknya. Akan tetapi
secara umum terpen seperti limonene (bahan anti bakteri yang terdapat 90% pada
minyak citrus), dan pinene (bahan antiseptic yang terdapat minyak terpentin dan
pine dalam jumlah tinggi). Chamazulene dan famesol (ditemukan di esen
chamomile) memiliki sifat antibakterisida dan anti inflammatory.

b. Ester
Grup yang paing banyak ditemukan di esen tanaman, termasuk
diantaranya adalah linalyl asetat (ditemukan dalam clary sage dan lavender), dan
geranyl acetate ( ditemukan dalam sweet marjoram). Ester bersifat fungicidal dan
sedatif, biasanya berbau buah-buahan (fruity odor).

c. Aldehida
Bahan-bahan ini secara khusus ditemukan pada esen dari lemon, misalnya
dari lemongrass dan citronella. Aldehid umumnya memiliki efek sedative, efek
menguap dan kualitas.

d. Keton
Beberapa jenis keton bersifat racun, sehingga jumlah komponennya
biasanya perlu dicermati. Beberapa esen mengandung keton adalah mugwort,
tansy, wormwood dan sage mengandung keton bersifat racun thujone, sedangkan
pennyroyal mengandung pulegone. Keton yang tidak bersifat racun misalnya
jasmone pada jasmine dan fenchone paa sweet fennel. Keton dapat membantu
memperlancar tersumbatnya saluran pernafasan dan aliran dari lender sehingga
esen dari tanaman yang mengandung keton biasanya digunakan untuk mengatasi
gangguan saluran pernafasan bagian atas.

e. Alkohol
Beberapa yang umum ditemukan misalnya linalool (banyak sekali
ditemukan di lavender), citronellol (pada bunga ros, lemon, eucalyptus dan
geranium) dan geraniol (geranium dan palmarosa). Bahan ini memiliki sifat
antiseptic dan antiviral serta menentukan kualitas penguapan.

f. Fenol
Bahan ini bersifat bakterisidal dan memberikan efek pada sistem saraf.
Minyak atsiri yang mengandung fenol dalam jumlah banyak berpotensi
mengiritasi kulit atau membrane mukosa. Beberapa yang umum ditemukan dalam
minyak atsiri adalah eugenol (pada kembang cengkeh), thymol (thyme) dan
carvacrol (oregano). Akan tetapi anthole (dari fennel) dan estragole (dari
tarragon)

g. Senyawa oksida
Banyak ditemukan luas pada esen dari tanaman misalnya rosemary,
eucalyptus, daun teh dan cajuput. Senyawa oksida memberikan efek expectorant
(melencerkan lendir) misalnya eucalyptol (dari eucalyptus).

Golongan minyak atsiri

Komponen minyak atsiri adalah senyawa yang bersifat kimia, fisika serta
mempunyai bau dan aroma yang khas, demikian pula peranannya sangat besar
sebagai obat. Komponen penyusun minyak atsiri dibagi menjadi beberapa
golongan sebagai berikut :

1. Minyak atsiri hidrokarbon


Minyak atsiri kelompok ini komponen penyusunnya sebagian besar terdiri
dari senyawa-senyawa hidrokarbon, misalnya minyak terpenting diperoleh dari
tanaman-tanaman golongan pinus (famili Pinaceae). Komponen terpenting
sebagian besar berupa asam-asam resin (hingga 90%), ester-ester dari asam-asam
lemak, dan senyawa inert yang netral disebut resena. Terpenting larut dalam
alkohol, eter, kloroform, dan asam asetat glasial dan bersifat optis aktif.
Kegunaannya dalam farmasi adalah sebagai obat luar, melebarkan pembuluh
darah kapiler, dan merangsang keluarnya keringat. Terpenting jarang digunakan
sebagai obat dalam.
2. Minyak atsiri alkohol

Minyak pipermin dihasilkan oleh daun tanaman poko atau Mentha


piperita Linn. Daun poko segar mengandung minyak atsiri sekitar 1%, juga
mengandung resin dan tanin. Sementara daun yang telah dikeringkan mengandung
2% minyak permen. Sebagai penyusun utamanya adalah mentol. Pada bidang
farmasi digunakan sebagai anti gatal, bahan pewangi dan pelega hidung
tersumbat. Sementara pada industri digunakan sebagai pewangi pasta gigi.

3. Minyak atsiri fenol

Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri fenol. Minyak ini diperoleh dari
tanaman cengkeh yang memiliki nama latin yaitu Eugenia caryophyllata atau
Syzigium caryophyllum (famili Myrtaceae). Bagian yang dimanfaatkan bunga dan
daun. Namun demikian bunga lebih utama dimanfaatkan karena mengandung
minyak atsiri sampai 20%. Minyak cengkeh tersusun eugenol yaitu sampai 95%
dari jumlah minyak atsiri keseluruhan. Selain eugenol, juga mengandung aseton-
eugenol, beberapa senyawa dari kelompok seskuiterpen, serta bahan-bahan yang
tidak mudah menguap seperti tannin, lilin, dan bahan serupa damar. Kegunaan
minyak cengkeh antara lain obat mulas, menghilangkan rasa mual dan muntah.

4. Minyak atsiri eter fenol

Minyak adas merupakan minyak atsiri eter fenol. Minyak adas berasal dari
hasil penyulingan buah Pimpinella anisum atau dari Foeniculum vulgare (famili
Apiaceae atau Umbelliferae). Minyak yang dihasilkan, terutama tersusun oleh
komponen-komponen terpenoid seperti anetol, sineol, pinena dan felandrena.
Miyak adas digunakan dalam pelengkap sediaan obat batuk, sebagai korigen
odoris untuk menutup bau tidak enak pada sediaan farmasi dan bahan parfum.
5. Minyak atsiri oksida

Minyak kayu putih merupakan minyak atsiri oksida. Diperoleh dari isolasi
daun Melaleuca leucadendon L (famili Myrtaceae). Komponen penyusun minyak
atsiri kayu putih paling utama adalah sineol (85%).
6. Minyak atsiri ester

Minyak gondopuro merupakan atsiri ester. Minyak atsiri ini diperoleh dari
isolasi daun dan batang Gaultheria procumbens L (famili Erycaceae). Komponen
penyusun minyak ini adalah metil salisilat yang merupakan bentuk ester. Minyak
ini digunakan sebagai korigen odoris, bahan farfum, dalam industri permen, dan
minuman tidak beralkohol.
2. Minyak Atsiri sebagai Antiseptik

Minyak atsiri terdapat senyawa alkohol, yaitu linalool, citronellol, fenol,


dan geraniol. Dalam minyak atsiri terdapat senyawa fenol memiliki aktivitas
antibakteri, antijamur dan antioksida. Fenol adalah suatu senyawa aromatik yang
struktur kimianya diturunkan dari benzena jika satu atau lebih atom hidrogen yang
terkait pada inti benzena diganti dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Jadi pada
fenol, gugus hidroksil terikat langsung pada inti benzena dan disebut gugus
hidroksil fenolik. Fenol merupakan salah satu antiseptikum tertua (Lister, 1870)
dengan khasiat bakterisid dan fungisid, juga terhadap basil tbc dan spura,
walaupun memerlukan waktu yang lebih lama. Mekanisme kerjanya berdasarkan
denaturasi protein sel bakteri, yakni perubahan rumus bangunnya hingga sifat
khasnya hilang. Khasiatnya dikurangi oleh zat organis dan ditiadakan oleh sabun,
karena dengan alkali terbentuk fenolat inaktif. Karena sifat mendenaturasi juga
berlaku untuk jaringan utuh manusia, fenol berdaya korosif (membakar)
terhadap kulit dan sangat merangsang, sehingga jarang digunakan lagi sebagai
antiseptikum kulit. Berdasarkan sifat anestetik lokalnya, ada kalanya senyawa ini
digunakan dalam lotion anti-gatal, misalnya lotio alba.
Fenol digunakan sebagai zat antiseptik yang disebut karbol, obat-obatan,
zat wana, peledak, dan bahan pembuat plastik yang disebut bakelit. Fenol bersifat
korosif terhadap kulit, kemudian diganti turunannya seperti 2,4,6-triklorofenol
dan 4-kloro-3,5-dimetilfenol. Nama lain fenol adalah hidroksi benzena atau fenil
alkohol.

Sifat-sifat Fenol :

Fenol murni berupa kristal tak berwarna, sedikit larutan dalam air dan larutannya
disebut karbol. Fenol bersifat asam (lebih asam dari asam karbonat) dan beraksi
dengan basa membentuk sanyawa fenolat.

3. Minyak Atsiri bersifat Nonpolar

Minyak atsiri memiliki ikatan hidrogen yang struktur kimianya rantai C-H
yang cukup panjang. Sehingga minyak atsiri bersifat nonpolar karena rantai C-H
yang banyak dan selisih harga kelektronegatifannya relatif kecil.

4. Minyak Atsiri bersifat Aromatic

Minyak atsiri mengandung senyawa benzena, salah satu senyawa benzena


yang terdapat dalam minyak atsiri adalah indole. Indole merupakan senyawa
aromatic hetereosiklik. Indole juga merupakan senyawa popular dalam industry
fragrans dan precursor dalam industry farmasi. Senyawa ini juga penting dalam
minyak atsiri khususnya pada minyak atsiri bunga, ditemukan dalam minyak
melati, minyak bunga jeruk, dan bunga lainnya seperti jonquil, robinia
pseudacacia dan lain-lain. Senyawa ini memiliki rumus struktur C8H7N, dengan
berat molekul 117.15 g/mol, berbentuk padatan (kristal) putih jika terpapar udara
akan segera menghitam, memiliki titik leleh 52-54C.

5. Industri dari Komoditas Minyak Atsiri

KAYU MANIS
Cinnamomum sp. Adalah tanaman rempah dari famili Lauraceae yang
terdiri dari beberapa spesies. Hasil utama dari tanaman ini adalah kulitnya yang
digunakan sebagai rempah. Saat ini terdapat 7 spesies Cinnamomum yang
kulitnya dapat diperdagangkan, yaitu C. zeylanicum, C. cassia, C. tamala Ness &
Eberm, C. burmani Blume, C. sintok Blume, C. javanicum Blume dan C.
culilawan Blume. Sumatera Barat merupakan penghasil utama kulit C. burmani .
Istilah sehari-hari untuk tanaman ini adalah kayu manis. Kulit kering tanaman ini
disebut cassiavera. Tanamn ini juga dibudidayakan di Jawa Barat, Tengah,
Tengger (Jawa Timur) dan Mangarai (Flores).

C. burmani dapat ditanam di daratan rendah sampai daratan tinggi yang


kurang dari 1500 m dpl. Walaupun demikian, tanaman ini tidak dianjurkan
ditanam di daratan rendah yang kurang dari 500 m dpl. karena akan menghasilkan
kulit yang buruk mutunya. Untuk pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan
udara dengan kelembaban tinggi dan curah hujan tinggi (2000~2500 mm) dan
merata sepanjang tahun. Tanah yang cocok untuk pertumbuhannya adalah tanah
berhumus dan dalam serta tekstur remah berpasir. Tanaman ini dapat dipanen
(diambil kulitnya) setelah ditanam selama 2 tahun. Biasanya petani memanennya
setelah berumur 4 tahun.

JAHE

Jahe merupakan salah satu tanaman rempah. Tanaman ini membutuhkan


curah hujan yang tinggi dan tanah subur untuk pertumbuhannya. Tanaman ini
banyak diusahakan di daerah yang berketinggian 500~1000 m dpl.Saat ini
terdapat 3 jenis jahe, yaitu jahe putih kecil (jahe sunti), jahe merah dan jahe besar
(jahe gajah). Jahe sunti dan jahe merah mengandung cleoresin dan erat lebih
banyak dibanding jahe gajah.Jahe diolah menjadi berbagai produk, diantaranya
adalah jahe kering, bubuk jahe, minyak atsiri jahe, pikel jahe, jahe kristal dan
manisan jahe

BLACK PEPPER

Nama latin Piper nigrum. Family: Piperaceae. Diperoleh dari destilasi


biji lada hitam yang diperoleh dari Madagaskar. Memiliki aroma warm, peppery.
Penggunaannya adalah untuk meningkatkan stamina, meningkatkan sirkulasi,
menghangatkan dan mengobati kecelekaan dan kekejangan otot, melawan rasa
dingin, flu dan infeksi.

LAVENDER

Nama Latinnya Lavandula officinalis Family Labiatae. Minyak Lavender


diperoleh dari destilasi bagian pucuk bunga dan diperoleh dari perancis. Memiliki
aroma dan rasa sweet, fresh. Lavender digunakan pada beberapa Negara sebagai
pewangi dan bahan obat. Secara tradisional digunakan untuk menyeimbangkan
emosi, menghilangkan ketegangan, sakit kepala, dapat menyenyakkan tidur,
menurnkan tekanan darah tinggi, membantu pernafasan, dan sebagai desinfektan.

PALA

Pala terdiri dari berbagai spesies, yaitu Myristica fragrans yang berasal dari
Pulau Banda; M. argenta Warb (Papua noot) dan M. schefferi Warb yang berasal
dari Papua Barat, M. speciosa yang berasal dari Pulau Bacan serta M.
sucecanea yang berasal dari Pulau Halmahera. Buah dari M speciosa dan M.
sucecanea tidak bernilai ekonomis sehingga spesies ini tidak dibudidayakan.

Pala tumbuh dengan baik pada daerah yang banyak curah hujannya atau daerah
beriklim basah sepanjang tahun dengan udara yang cukup panas (25~30 0 C)
dan lembab. Tanaman ini dapat tumbuh didaratan rendah yang kurang dari 700
m dpl pada tanah cerul yang dapat menahan air.
Pala mulai berbuah setelah berumur 5~6 tahun. Pada umur 10 tahun tanaman ini
akan memberikan hasil buah yang optimal. Tanaman ini produktif berbuah
sampai 25 tahun.

Buah pala berbentuk bulat telur dampai lonjong, bagian terluar adalah kulit buah.
Di bawah kulit buah terdapat tempurung biji yang diselubungi oleh jala berwarna
merah api yang disebut dengan fuli. Di bawah tempurung terdapat biji pala.
Kandungan bagian-bagian buah tersbut adalah sebagai berikut:

BAGIAN BUAH BUAH


BUAH BASAH KERING

Daging
77,8 9,9
Buah

Fuli 4,0 2,1

Tempurung 15,1 ---

Biji 13,1 8,4

Buah pala dapat digunakan sebagai bahan baku jamu dan bumbu. Minyak biji
pala (misrintin) dapat memberikan efek halusinasi dan membunuh larva
peptisida. Minyak fuli dapat juga membunuh larva serangga. Buah muda dari
pala dipetik untuk disuling minyaknya karena kandungan minyak atsiri buah pala
muda lebih tinggi dibanding dengan buah tua.

GAMBIR

Tanaman gambir (Uncaria gambir) merupakan tanaman daerah tropis. Tanaman


ini telah dibudidayakan semenjak beberpa abad di daerah paling basah di
Sumatera, Kalimantan, Malaysia dan ujung barat Pulau Jawa. Saat ini sebagian
besar produksi gambir berasal dari Sumatera Barat dan sebagian kecil dari
Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Dalam perdagangan, gambir merupakan istilah untuk ekstrak kering daun
tanaman gambir. Ekstrak ini mengandung catechin (memberikan pasca rasa
manis enak) asam catechu tanat (memberikan rasa pahit) dan juercetine
(pewarna kuning).

Catechin hidrat (bentuk d, L dan dL) mempunyai titik leleh 93 0 C dan bentuk
anhidridanya mempunyai titik leleh lebih tinggi, yaitu 174~175 0 C. Catechin
tersebut larut dalam air mendidih dan alkohol dingin.

Gambir telah lama digunakan sebagai salah satu ramuan makan sirih. Selain itu
gambir digunakan sebagai astrigen, antiseptik, obat sakit perut dan bahan
pencampur kosmetika, perjernih air baku pabrik bir, pemberi rasa pahit pada bir
dan bahan penyamak kulit.

Untuk bahan obat, importir Jerman Barat mensyaratkan kadar catechine gambir
40`60 % dan perusahaan Ciba Geigy mensyaratkan catechin minimal 60,5%.
Untuk menyamak kulit, perusahaan pengolah kulit Cuirplastek R. Bisset dan Cie
mensyaratkan kandungan tanin 40 %.

Tanaman gambir dapat dipanen setelah 1~1,5 tahun setelah panen. Yang
dipanen adalah daun beserta ranting tanaman. Jaringan tanaman tersebut
banyak mengandung cathecin. Panen dilakukan dengan memotong cabang dan
ranting-ranting tanaman. Setiap tahun, panen dapat dilakukan 2~4 kali
tergantung kepada pertumbuhan tanaman. Tanaman gambir dapat dipanen terus
menerus selama 15 tahun semenjak pemanenan.
TUGAS
PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI
MINYAK ATSIRI

DISUSUN OLEH:
NAMA : Zhelma Rahmatikasari
NIM : 161710301015
KELAS : TIP A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
DAFTAR PUSTAKA

Chang,Raymond.2009.Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid

1.Yogyakarta:MediaPustaka.

Kamaludin,Agus.2010.Intisari Kimia Tips-Trik Kilat Menaklukan Kimia

SMA (Kelas X, XI, XII).Yogyakarta:CV ANDI OFFSET

Koensoemardiyah.2012.A to Z Minyak Atsiri.Jakarta:PustakaIndo

Julianto,Tatang S.2016.Minyak Atsiri Bunga

Indonesia.Yogyakarta:Deepublish.

You might also like