Konduktometri merupakan metode analisa kimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu larutan tergantung pada jenis dan konsentrasi ion dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar (Hendayana, 1994). Larutan berair dari sejumlah senyawa merupakan konduktor arus listrik yang baik karena senyawa senyawa ini memiliki ion positif dan ion negatif. Senyawa- senyawa seperti ini disebut elektrolit, sedangkan senyawa yang larutan berairnya tidak menghantarkan listrik disebut non elektrolit. Natrium klorida, NaCl, terurai sempurna menjadi ion Na+ dan Cl- dalam larutan encer sehingga tergolong sebagai elektrolit , Etilena glikol, CH2OH- CH2OH, senyawa antibeku yang sering dijumpai, tidak terurai dalam larutan berair sehingga tergolong non elektrolit. Sebagian besar senyawa ionik terurai sempurna dalam air dan oleh karenanya disebut elektrolit kuat. Kebanyakan senyawa kovalen sedikit terurai dalam air sehingga disebut elektrolit lemah (Day & Underwood, 2002). Konduktivitas larutan elektrolit tergantung pada tiga faktor: jumlah muatan, mobilitas, dan konsentrasi ion. Ion dengan dua muatan misalnya A2- akan mampu menghantarkan dua kali muatan listrik yang dapat dihantarkan ion A-1. Mobilitas ion adalah kecepatan bergerak ion dalam larutan. Mobilitas ion dipengaruhi olah sifat- sifat solven, beda tegangan listrik, dan ukuran ion (yakni semakin besar ion akan semakin kurang mobilitasnya). Mobilitas ion juga dipengaruhi oleh suhu dan viskositas dari solven. Untuk ion, solven, dan suhu tertentu, konduktansi ditentukan oleh konsentrasi ion. Oleh karena itu, konsentrasi ion dapat ditentukan berdasar nilai konduktansi larutan. Konsentrasi merupakan variabel yang penting dalam larutan elektrolit maka biasanya konduktivitas larutan elektrolit dihubungkan dengan konsentrasi melalui besaran konduktivitas ekivalen (Petrus, 2014).
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengetahui pengaruh penambahan penitran NaOH? 2. Bagaimana cara mengetahui bentuk kurva titrasi konduktometri dan menentukan titik akhir titrasi konduktometri pada sampel Cuka Kura-kura dan Fruit Tea Apel? 3. Bagaimana cara menghitung konsentrasi sampel Cuka Kura-kura?
I-1 BAB 1 PENDAHULUAN
I.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan penitran NaOH. 2. Untuk mengetahui bentuk kurva titrasi konduktometri dan menentukan titik akhir titrasi konduktometri pada sampel Cuka Kura-kura dan Fruit Tea Apel. 3. Untuk menghitung konsentrasi sampel Cuka Kura-kura.
Laboratorium Analisa Instrumen I-2
Departemen Teknik Kimia Industri Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember