You are on page 1of 6

Nama : Hana Nazelia Afriani

NIM : 1403076037

RESUME KIMIA NON LOGAM

Teori Atom Modern


A. Teori Atom Bohr
Hasil pengamatan spektroskopis terhadap spektrum atom Hidrogen telah membuka
kelemahan-kelemahan model atom Rutherford. Dari kenyataan ini dapat ditafsirkan
beberapa kemungkinan, yaitu:
1. Model atom Rutherford salah, atau
2. Teori Elektrodinamika klasik salah, atau
3. Model atom Rutherford dan teori Elektrodinamika klasik hanya berlaku untuk batas-
batas tertentu.
Pada tahun 1913, Niels Bohr (1885-1962) menyusun model atom Hidrogen berdasarkan
model atom Rutherford dan teori Kuantum. Teori atom bohr menggambarkan atom
sebagai berikut:
1. elektron-elektron mengitari Inti atom pada tingkat energi dan lintasan tertentu
2. lintasan tersebut berbentuk lingkaran
3. elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi lain
Kelemahan dari teori atom bohr adalah sebagai berikut:
1. Teori atom bohr hanya dapat menggambarkan atau menerangkan spektrum atom
sederhana (hidrogen), tidak dapat menerangkan spektrum atom dengan nomor atom
>1
2. Tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet pada atom hidrogen
B. Teori Atom Mekanika Kuantum
Model atom mekanika kuantum merupakan model atom modern yang berkembang
dan melengkapi kekurangan dari model atom bohr. Model atom mekanika kuantum
dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).
Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian
yaitu Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan
elektron pada jarak tertentu dari inti atom. Daerah ruang di sekitar inti dengan
kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi
orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.
Model atom modern didasarkan pada tiga hal berikut:
1. Menurut Louis de Broglie, elektron bersifat gelombang dan partikel
2. Menurut Werner Heisenberg, dengan asas ketidakpastian bahwa ruang disekitar
inti ditemukan elektron yang disebut orbital
3. menurut Erwin Schrodinger, mengenai persamaan gelombang elektron dalam
atom dari ketiga hal diatas, maka diperoleh model atom modern sebagai berikut:
a. elektron-elektron mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu
yang membentuk kulit atom
b. orbital merupakan ruang disekitar inti dimana elektron dapat ditemukan
c. kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan
kuantum.
Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika klasik tidak
berlaku pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr mengusulkan bahwa satu bentuk mekanika
baru, atau mekanika kuantum, menggambarkan gerak elektron di sekitar inti. Namun,
model elektron yang bergerak dalam orbit yang terkuantisasi mengelilingi inti ini kemudian
digantikan oleh model gerak elektron yang lebih akurat sekitar sepuluh tahun kemudian
oleh fisikawan Austria Erwin Schrdinger dan fisikawan Jerman Werner Heisenberg.
Ciri khas model atom mekanika gelombang
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang
yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya
elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
Spektrum Atom
Pada dasarnya, percobaan hamburan sinar alfa yang dilakukan Rutherford merupakan awal
dari perkembangan teori atom modern. Namun, gambaran atom yang terdiri atas inti positif dan di
sekelilingnya tersebra elektron-elektron negatif ternyata masih menimbulkan masalah baru. Oleh
karena berlawanan muatan, elektron tentu akan tertarik oleh inti sehingga akan jatuh ke dalam inti
andaikata elektron dalam keadaan diam.
Sejak abad ke-17, ketika Newton menunjukkan bahwa cahaya matahari terdiri atas
berbagai komponen warna yang dapat digabungkan kembali menjadi sinar putih, para ilmuwan
telah mempelajari sifat spektrum pancar (emission spectra), yang dapat berupa spektrum kontinu
maupun spektrum garis dari radiasi yang dipancarkan oleh zat. Spektrum pancar zat dapat
dihasilkan dengan cara memberikan energi pada sampel materi baik dengan energi termal maupun
dengan bentuk energi lainnya (misalnya loncatan listrik tegangan tinggi bila zatnya berupa gas).
Sifat umum spektrum pancar dari matahari dan dari padatan yang dipanaskan adalah
bersifat kontinue; yakni, semua rentang panjang gelombang cahaya ada dalam spektrum tersebut.
Disisi lain, spektrum pancar atom dalam fasa gas, tidak menunjukkan spektrum panjang
gelombang kontinu yang merentang dari merah sampai violet; namun, atom-atom hanya
memancarkan cahaya pada panjang gelombang yang khas. Spektrum semacam ini disebut
spektrum garis sebab radiasinya dicirikan dengan penampakan garis-garis terang dalam
spektrumnya.
Setiap unsur mempunyai spektrum pancar yang unik. Garis-garis khas dalam spektrum
atom dapat digunakan dalam analisis kimia untuk mengidentifikasi seseorang. Bila garis-garis
spektrum pancar dari unsur yang diketahui, maka identitas sampel dengan cepat ditentukan.
Walaupun manfaat prosedur ini telah diketahui sejak lama, asal-usul garis-garis ini belum
diketahui sampai awal tahun 1990-an.
Spektrum Atom Hidrogen
Spektrum Hidrogen adalah susunan pancaran dari atom hidrogen saat elektronnya
melompat atau bertransisi dari tingkat energi tinggi ke rendah. Susunan pancaran dari atom
hidrogen dibagi menjadi beberapa rangkaian spektral, dengan panjang gelombang yang dihitung
dengan formula Rydberg.
Garis-gari spektral yang diamati ini terbentuk karena elektron yang bertransisi antara dua
tingkat energi yang berbeda di dalam atomnya. Klasifikasi rangkaian oleh formula Rydberg
sangatlah penting dalam pengembangan mekanika kuantum. Rangkaian spektral sangat penting
dalam astronomi untuk mendeteksi keberadaan dari hidrogen dan menghitung pergeseran merah.
Spektrum pancar zat dapat dihasilkan dengan cara memberi energi pada sampel materi baik
dengan energi termal maupun dengan bentuk energi lainnya (misalnya loncatan listrik dengan
tegangan tinggi bila zatnya berupa gas. Spektrum garis (line sprekta) yaitu spektrum pancar atom
yang terjadi dalam frasa gas, tidak menunjukan spektrum panjang gelombang kontinu yang
merentang dari merah sampai violet, namun atom hanya memancarkan cahaya pada panjang
(gelombang yang khas).
Pada tahun 1913, tidak lama setelah penemuan Planck dan Einstein, fisikawan Denmark
Neils Bohr memberikan penjelasan teoretis untuk spektrum pancar atom hidrogen. Cara
penyelesaian Bohr sangat rumit dan tidak dianggap benar dalam semua aspek detailnya. Jadi kita
hanya berkonsenterasi pada asumsi-asumsi yang penting dan hasil akhirnya saja, yamg dapat
menjelaskan garis-garis spektrum. Dalam atom hidrogen, dipercaya bahwa gaya tarik elektrostatik
antara proton (diibaratkan matahari) yang positif dan elektron (diibaratkan planet) yang negatif
menarik elektron ke dalam dan gaya ini diimbangi secara tepat oleh percepatan yang disebabkan
oleh gerak melingkar elektronnya.
Model atom Bohr menyertakan gagasan tentang gerakan elektron dalam orbit melingkar,
namun ia memasukkan syarat yang ketat. Tiap elektron dalam atom hidrogen hanya dapat
menempati orbit tertentu. Karena tiap orbit memiliki energi tertentu, energi yang berkaitan dengan
gerakan elektron pada orbit yang diizinkan harus mempunyai nilai yang konstan, atau terkuantitas.
Pancaran radiasi dari atom berenergi, dapat dihubungkan dengan jatuhnya elektron dari orbit
berenergi tinggi ke orbit yang berenergi rendah, dan memberikan satu kuantum energi (foton)
dalam bentuk cahaya. Dengan menggunakan argumen yang didasarkan interaksi elektrostatik dan
hukum Newton tentang gerak, Bohr menunjukkan bahwa elektron dalam aom hidrogen dapat
memiliki energi.

Model atom Bohr berhasil menjelaskan kestabilan elektron dengan memasukkan konsep
lintasan atau orbit stasioner dimana elektron dapat berada di dalam lintasannya tanpa
membebaskan energi. Spektrum garis atomik juga merupakan efek lain dari model atom Bohr.
Spektrum garis adalah hasil mekanisme elektron di dalam atom yang dapat berpindah lintasan
dengan menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton cahaya.
Dengan demikian, struktur atom berdasarkan model atom Bohr adalah elektron dapat
berada di dalam lintasan-lintasan stasioner dengan energi tertentu. Lintasan elektron dapat juga
dianggap sebagai tingkat energi elektron.

Saat proses pemancaran, elektron berpindah ke keadaan yang berenergi lebih rendah yang
ditandai dengan bilangan kuantum utama nf(subskrip i dan f masing-masing menyatakan keadaan
awal dan keadaan akhir). Keadaan dengan energi lebih rendah ini dapat berupa keadaan tereksitasi
lain maupun keadaan dasar. Selisih antara energi awal dan energi akhir adalah:

E = Ef - Ei

Spektrum atom hidrogen dikemukakan oleh J.J Balmer seorang guru matematika di Swiss pada
tahun 1884. Balmer menemukan pancaran cahaya tampak dari atom hidrogen. lintasan tertentu.
Jika ada elektron dari luar atau tingkat yang lebih tinggi berpindah menuju ke tingkat energi lebih
rendah maka elektron itu dapat memancarkan energi yang berupa gelombang elektromagnetik.

Percobaan Spektrum Atom Hidrogen Balmer


Apabila suatu zat dipanaskan secara terus-menerus, maka zat ini akan memancarkan cahaya
dengan bentuk spektrum yang kontinu. Pemancaran radiasi cahaya pada zat ini disebabkan oleh
getaran atom-atom penyusun zat.
Akan tetapi jika suatu gas yang berada dalam tabung gas bertekanan rendah diberi beda
potensial tinggi maka gas akan memancarkan spektrum (diskontinu), yang berarti gas hanya
memancarkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu.
Gas hidrogen ditempatkan pada tabung lucutan gas, jika tabung lucutan gas ini diberi
tegangan tinggi sehingga terjadi lucutan muatan listrik. Gas hidrogen menjadi bercahaya dan
memancarkan cahaya merah kebiru-biruan. Apabila diamati dengan spektrograf (alat untuk
menyelidiki spektrum cahaya), pada pelat film terdapat garis cahaya, di mana satu garis cahaya
menampilkan sebuah panjang gelombang yang dipancarkan cahaya dari sumber cahaya.

Persamaan Spektrum Atom Hidrogen Balmer

Berdasarkan hasil pengamatan tentang spektrum atom hidrogen, Balmer menemukan empat
spektrum garis pada cahaya tampak yaitu pada 410,2 nm, 434,1 nm, 486,2 nm, dan 656,3 nm.

Deret Spektrum Atom Hidrogen


Deret-deret spektrum garis yang memenuhi persamaan tersebut disebut deret Balmer yang
terletak pada daerah cahaya tampak. Akan tetapi tidak hanya deret Balmer saja yang ditemukan
dalam atom hidrogen, ada deret yang lainnya, yaitu deret Lyman (spektrum pada daerah sinar
ultraviolet), Paschen (spektrum pada daerah sinar infra merah I), Brackett (spektrum pada daerah
sinar infra merah II) dan Pfund (spektrum yang terletak pada daerah sinar infra merah III). Kelima
deret tersebut dapat ditampilkan dengan rumus-rumus sederhana sebagai berikut :

1. Deret Lyman : untuk nA = 1 dan nB = 2, 3, 4, 5, 6


2. Deret Balmer : untuk nA = 2 dan nB = 3, 4, 5, 6
3. Deret Paschen : untuk nA = 3 dan nB = 4, 5, 6, 7
4. Deret Braket : untuk nA = 4 dan nB = 5, 6, 7, 8,
5. Deret Pfund : untuk nA = 5 dan nB = 6, 7, 8

You might also like