Professional Documents
Culture Documents
2017
PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
RSUD TRIKORA SALAKAN
Jl. Trans Peling Km 5 No. 01 Salakan Kode Pos 94785
Telepon (0462) 2222118, Faks (0462) 2222118
Email : rsudtrikorasalakan@gmail.com
TENTANG
MENETAPKAN :
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : DI SALAKAN
PADA TANGGAL : .............2017
DIREKTUR UTAMA
RSUD TRIKORA SALAKAN
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................... i
DEFENISI
A. LATAR BELAKANG
Untuk mendapatkan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas, institusi rumah
sakit seharusnya membuat sistem mulai dari proses masuk tenaga kesehatan, karena
setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus melakukan pekerjaan sesuai
dengan standar yang berlaku di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan UU no.44 / 2009 pasal
13 yang menyatakan bahwa setiap tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit harus
bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan
keselamatan pasien.
Salah satu faktor penting dalam keselamatan pasien adalah kewenangan klinis tenaga
kesehtan karena pada hakikatnya seseorang tidak mungkin menguasai semua bidang.
Dalam hal tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melakukan tindakan
profesinya karena sebab apapun, belum ada mekanisme yang mencegah tenaga kesehatan
untuk melakukan tindakan profesinya di rumah sakit. Pada akhirnya ini meningkatkan
resiko terjadinya kecelakaan atau kejadian tidak diharapkan pada pasien.
Demi menjaga keselamatan pasien dari kesalahan tenaga kesehatan lainnya yang
kurang kompeten , rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah pengamanan dengan
cara pemberian kewenangan klinis mealui proses kredensial. Proses kredensial
merupakan upaya untuk melindungi, mencegah kejadian yang tidak diharapkan karena
inkompetensi dari tenaga kesehatan lainnya.
Pemilihan proses tindak lanjut dari prose kredensial, diharapkan dapatkan tenaga-
tenaga kesehatan yang profesional dan berkualitas baik yang bekerja di Unit-unit Rumah
Sakit Trikora Salakan sesusai dengan keahlian tertentu sesuai kewenangannya, sehingga
akan meningkatkan kualitas tenaga dan mutu pelayanan kepada pelanggan dengan
mengedepankan patien safety. Hal ini akan berdampak secara langsung ataupu tidak
langsung, keselamatan pasien maupun keselamatan tenaga kesehatannya termasuk di
dalamnya adalah tenaga kesehatan lainnya.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Pedoman kredensial profesi tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum
Daerah Trikora Salalakan dibuat dengan tujuan umum untuk melindungi keselamatan
pasien melalui mekanisme kredensial masing-masing profesi di tenaga kesehatan
lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Trikora Salakan.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pedoman mekanisme kredensial dan re-kredensial bagi petugas-
petugas tenaga kesehatan lainnya di Rumah Sakit Umum Daerah Trikora
Salakan.
b. Memberikan pedoman bagi tim tenaga kesehatan lainnya untuk menyusun jenis
kewenangan klinis ( klinikal privilege ) bagi setiap tenaga profesi tenaga
kesehatan lainnya di RSUD Trikora Salakan.
c. Memberikan pedoman bagi jajaran manajemen lainnya untuk melakukan
tindakan RSUD Trikora Salakan.
d. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas tenaga kesehatan lainnya di
institusi fasilitas pelayanan kesehatan.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Defenisi Kredensial
kesehatan lainnya untuk ditugaskan atau dipekerjakan oleh suatu institusi rumah sakit
sebagai langkah awal calon tenaga kesehatan lainnya menduduki suatu pekerjaan.
Adapun profesi tenaga kesehatan lainnya yang akan di kredensial adalah sebagai
berikut :
a. Fisioterapi
b. Radiologi
c. Gizi
d. Rekam Medik
e. Laboratorium
f. Farmasi
g. Sanitarian
h. Teknik Elektro
i. Bidan
2. Proses Kredensial
Suatu proses evaluasi oleh rumah sakit terhadap tenaga kesehatan lainnya untuk
tindakan sesuai profesinya dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk suatu
periode tertentu.
terhadap tenaga kesehatan untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi
3. Proses Re-Kredensiall
Proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap profesi kesehatan yang telah
bekerja dan memiliki kewenangan klinis di rumah sakit untuk menentukan apakah
yang bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut untuk periode
tertentu.
yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis di RSUD Trikora Salakan untuk
tersebut.
memperoleh kewenangan klinis dengan metode self asesment; sub komite kredensial
oleh pemohon selanjutnya Direktur Utama RSUD Trikora Salakan menerbitkan surat
penugasan.
5. Kewenangan Klinis
Lingkup praktik bagi tenaga kesehatan yang spesifik, serta ditetapkan melalui
keberhasilan yang telah dibuktikan dalam waktu yang cukup lama / terus menerus.
6. Surat Penugasan
Adalah surat yang diterbitkan oleh Direktur Utama RSUD Trikora Salakan
Trikora Salakan berdasarkan daftar kewenangan klinis yang telah ditetapkan baginya.
7. Mitra Bestari
profesi dan atau dianggap dapat menilai kompetensi untuk melakukan tindakan
profesinya. Mitra Bestari adalah sekelompok orang yang ditunjuk dan diberi tugas
untuk dapat menilai kompetensi profesinya yang di tuangkan dalam bentuk Surat
TRIKORA SALAKAN
Salah satu upaya RSUD Trikora Salakan dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya untuk menjaga keselamatan pasiennya adalah dengan menjaga standar profesi
dan kompetensi para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
Upaya ini dilakukan dengan cara mengatur agar setiap tindakan yang dilakukan terhadap
Walaupun seorang tenaga kesehatan telah senior, maka rumah sakit wajib
dalam lingkup spesialis tersebut, hal ini dikenal dengan proses credentialing.
Proses credentialing ini dilakukan dengan dua alasan utama. Alasan yang pertama,
spesialis dari kolegium. Perkembangan ilmu dan teknologi berkembang pesat sehingga
kompetensi yang diperoleh saat brevet diterima sudah kadaluarsa, bahkan biasa dianggap
sebagai tindakan yang tidak aman bagi pasien. Alasan kedua, keadaan kesehatan
sesorang dapat menurun akibat penyakit tertentu atau bertambahnya usia sehingga
sakit menerbitkan suatu izin bagi yang bersangkutan untuk melakukan serangkaian
tindakan- ttindakan tertentu di rumah sakit tersebut, hal ini dikenal sebagai kewenangan
klinis (clinikal privilege). Tanpa adanya kewenangan klinis tersebut seoarang yang
kewenangan klinis tersebut antara satu kesehatan dengan tenaga kesehatan yang lain
dapat saja berbeda walaupun mempunyai jenjang lulusan yang sama. Dalam hal tindakan
yang dapat membahayakan pasien maka kewenangan klinis dapat saja dicabut sehingga
TATA LAKSANA
Tim kredensial yang ada pada tenaga kesehatan lainnya berperan penting dalam
mekanisme kredensial profesi di rumah sakit, karena tugas utama tim adalah menjaga
profesionalisme tenaga kesehatan dan melindungi pasien rumah sakit untuk hal-hal yang
Sub komite mutu profesi melalui audit tenaga kesehatan lainnya sesuai
profesional development )
klinis dengan metode self assesment. Profesi tenga kesehatan mengisi formulir yang
isinya daftar tindakan ataau kompetensi yang akan diuji sesuai bidang aslinya. Profesi
b. Memiliki STR
c. Memiliki SIP/SIK
Setelah persyaratan lengkap rumah sakit menyerahkan kepada tim kredensial komite
nakes.
2. Rumah sakit menugaskan komite nakes lainnya dalam hal ini Tim kredensial ( Tim
adhoc ) untuk menyiapkan kredensial yang merupakan tim yang ditunjuk oleh RSUD
Berdasarkan core kompetensi Profesi tenaga kesehatan lainnya yang terdiri dari :
Direktur Utama rumah sakit menerbitkan surat penugasan klinis kepada pemohon
kewenangan klinis untuk melakukan tindakan. Setiap tenaga kesehatan lainnya dapat
saja memeiliki kewenangan klinis yang berbeda di antara satu dengan yang lainnya.
Kewenangan klinis akan berakhir bila surat penugasan habis masa berlakunya atau
dicabut Direktur RSUD Trikora Salakan. Surat penugasan untuk setiap tenaga kesehatan
memiliki masa berlaku untuk periode tertentu, misalnya tiga tahun. Pada akhir masa
terhadap tenaga kesehatan yang bersangkutan. Proses rekredensial ini lebih sederhana
Surat penugasan dapat berakhir setiap saat bila seorang tenaga kesehatan tersebut
dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan tertentu. Walaupun seorang tenaga
tertentu. Atau bisa jadi kewenangan dicabut karena dapat terjadi kecelakaan yang diduga
karena inkompetensi atau karena tindakan disiplin dari komite medik / nakes lainnya.
Namun demikian kewenangan klinis dapat diberikan kembali setelah yang bersangkutan
pulih kembali dan direkomendasikan kembali oleh komite nakes lainnya setelah melalui
pembinaan.
Mekanisme kredensial dan rekredensial bagi tenaga kesehatan di rumah sakit adalah
tanggung jawab tim kredensial tenaga kesehatan yang telah ditugaskan oleh Direktur
kegiatan berupa proses permohonan kebutuhan setiap profesi pada tenaga kesehatan. Tim
kredensial tenaga kesehatan melakukan proses kredensial melalui uji tulis dan wawancara
pada waktu tertentu. Pada akhir proses kredensialtim kredensial tenaga kesehatan
Pada proses re-kredensial dilakukan oleh tim kredensial tenaga kesehatan dengan
melakukan serangkaian kegiatan orientasi tenaga baru, on the job training di unit kerja
melalui proses bimbingan preceptorship dan selanjutnya ada proses evaluasi yang
dilakukan oleh manajerial di unit kerja yang bersangkutan. Hasil evaluasi dapat dijadikan
sebagai data untuk memberikan rekomendasi untuk diterima atau tidak sebagai tenaga tetap
DOKUMENTASI
2. Mendukung rumah sakit dan tenaga kesehatan lainnya agar dapat terhindar atau
dan SPO
Identitas :
Nama :
kesehatan lainnya )
Pernyataan
Saya menyatakan bahwa saya kompeten untuk memberikan asuhan .......................... dengan
prosedur teknis seperti tercantum dibawah ini dengan bagian dari kewenangan klinis ( clinical
privilege ) berdasarkan status kesehatan saat ini. Pendidikan dan pelatihan yang telah saya jalani
serta pengalaman yang saya miliki.
Salakan , ......................................2017
( ........................................................... )
DAFTAR TIM KREDENSIAL / MITRA BESTARI
DISETUJUI
KOMPETEN TIDAK DISETUJUI
(Berwenang Penuh ) DENGAN SUPERVISI
Tanggal :
Catatan :
( ................................... ) ( .......................................... )
Lampiran 2 : Contoh surat Penugasan Klinis
Nama : .............................................
Dengan ini memberi Kewenangan Klinis sebagaimana tercantum dalam lampiran Rincian
Nama : ..........................................
NIK/Nopeg : ..........................................
Kepada yang bersangkutan berhak dan dapat memberikan asuhan ....................... kepada pasien
Dikeluarkan di : ..................................................
........................................
Direktur Utama
KREDENSIAL TENAGA KESEHATN LAINNYA