You are on page 1of 5

ADSORPI

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Mempelajari secara kuantatif sifat-sifat adsorpsi zat dari suatu larutan
pada permukaan karbon aktif.
2. Waktu Praktikum
a. Hari/Tanggal : Minggu, 14 Mei 2017
b. Pukul : 06.00- selesai
3. Tempat Praktikum
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas
Teknologi Pertambangan, Universitas Teknologi Sumbawa.

A. LANDASAN TEORI

Salah satu sifat penting dari permukaan zat adalah adsorpsi. Seperti halnya
kinetika kimia, kinetika adsorpsi juga berhubungan dengan laju reaksi. Hanya saja,
kinetika adsorpsi lebih khusus, yang hanya membahas sifat penting dari permukaan
zat. Adsorpsi digunakan untuk menyatakan bahwa zat lain yang terserap pada zat
itu, misalnya karbon aktif dapat menyerap molekul asam asetat dalam larutannya.
Tiap partikel adsorban dikelilingi oleh molekul yang diserap karena terjadi
interaksi tarik-menarik. Zat-zat yang terlarut dapat diadsorpsi oleh zat padat,
misalnya CH3COOH oleh karbon aktif, NH3 oleh karbon aktif, fenolftalein dari
larutan asam atau basa oleh karbon aktif, Ag+ atau Cl- oleh AgCl. C lebih baik
menyerap non elektrolit dan makin besar BM semakin baik. Zat anorganik lebih
baik menyerap elektrolit. Adanya pemilihan zat yang diserap menyebabkan
timbulnya adsorpsi negatif. Dalam larutan KCl, H2O diserap oleh arang darah,
hingga konsentrasi naik.

Partikel sol padat ditempatkan dalam zat cair atau gas, maka partikel zat cair
atau gas akan terakumulasi. Fenomena ini juga disebut adsorpsi. Jadi sdsorpsi
terkait dengan penyerapan partikel pada permukaan zat. Partikel koloid sol
memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi partikel pendispersi pada permukaanya.
Daya adsorpsi partikel koloid tergolong besar Karena partikelnya memberikan
sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah digunakan dalam berbagai proses
seperti penjernihan air.

Adsorben ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat lain (baik cairan
maupun gas) pada proses adsorpsi. Adsorben yang paling banyak dipakai untuk
menyerap zat-zat dalam larutan adalah arang. Zat ini banyak dipakai di pabrik
untuk menghilangkan zat-zat warna dalam larutan. Penyerapan bersifat selektif,
yang diserap hanya zat terlarut atau pelarut sangat mirip dengan penyerapan gas
oleh zat padat. Ketika pelarut yang mengandung zat terlarut tersebut kontak dengan
adsorben, terjadi perpindahan massa zat terlarut dari pelarut ke permukaan
adsorben, sehingga konsentrasi zat terlarut di dalam cairan dan di dalam padatan
akan berubah terhadap waktu dan posisinya dalam kolom adsorpsi.

1. Pengertian adsorpsi

Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain.
Zat yang diserap disebut fase terserap (adsorbat) sedang yang menyerap disebut
adsorben. Misalnya zat padat akan menarik molekul molekul gas atau zat cair
pada permukaanny. Hal ini disebabkan karena zat padat yang terdiri dari molekul
molekul tidak menarik dengan gaya van Der Walls. Jika ditinjau dari satu molekul,
maka molekul ini akan dikelilingi molekul yang lain yang tidak mempunyai gaya
tarik seimbang. Karena salah satu arah tidak ada molekul lain yang menarik,
akibatnya pada permukaan itu akan menarik molekul disektarnya.

Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika (disebabkan oleh
gaya Van Der Waals (penyebab terjadinya kondensasi gas untuk membentuk
cairan) yang ada pada permukaan adsorbens) dan adsorpsi kimia (terjadi reaksi
antara zat yang diserap dengan adsorben, banyaknya zat yang teradsorbsi
tergantung pada sifat khas zat padatnya yang merupakan fungsi tekanan dan suhu).
a. Adsorpsi fisika
Berhubungan dengan gaya Van der Waals. Apabila daya tarik menarik
antara zat terlarut dengan adsorben lebih besar dari daya tarik menarik antara zat
terlarut dengan pelarutnya, maka zat yang terlarut akan diadsorpsi pada permukaan
adsorben. Adsorpsi ini mirip dengan proses kondensasi dan biasanya terjadi pada
temperatur rendah pada proses ini gaya yang menahan molekul fluida pada
permukaan solid relatif lemah, dan besarnya sama dengan gaya kohesi molekul
pada fase cair (gaya van der waals) mempunyai derajat yang sama dengan panas
kondensasi dari gas menjadi cair, yaitu sekitar 2.19-21.9 kg/mol. Keseimbangan
antara permukaan solid dengan molekul fluida biasanya cepat tercapai dan bersifat
reversibel.
b. Adsorpsi Kimia
Yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dengan zat terlarut yang
teradsorpsi. Adsorpsi ini bersifat spesifik dan melibatkan gaya yang jauh lebih
besar daripada Adsorpsi fisika. Panas yang dilibatkan adalah sama dengan panas
reaksi kimia. Menurut Langmuir, molekul teradsorpsi ditahan pada permukaan
oleh gaya valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi antara atom-atom dalam
molekul. Karena adanya ikatan kimia maka pada permukaan adsorbent akan
terbentuk suatu lapisan atau layer, dimana terbentuknya lapisan tersebut akan
menghambat proses penyerapan selanjutnya oleh batuan adsorbent sehingga
efektifitasnya berkurang.

2. Kinetika Adsorpsi
Seperti halnya kinetika kimia, kinetika adsorpsi juga berhubungan dengan laju
reaksi. Hanya saja, kinetika adsorpsi lebih khusus, yang hanya membahas sifat
penting dari permukaan zat. Kinetika adsorpsi yaitu laju penyerapan suatu fluida
oleh adsorben dalam suatu jangka waktu tertentu. Kinetika adsorpsi suatu zat dapat
diketahui dengan mengukur perubahan konsentrasi zat teradsorpsi tersebut, dan
menganalisis nilai k (berupa slope/kemiringan) serta memplotkannya pada grafik.
Kinetika adsorpsi dipengaruhi oleh kecepatan adsorpsi. Kecepatan adsorpsi dapat
didefinisikan sebagai banyaknya zat yang teradsorpsi per satuan waktu. Kecepatan
atau besar kecilnya adsorpsi dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
1. Macam adsorben
2. Macam zat yang diadsorpsi (adsorbate)
3. Luas permukaan adsorben
4. Konsentrasi zat yang diadsorpsi (adsorbate)
5. Temperatur

Pengaruh konsentrasi larutan terhadap adsorpsi dapat dinyatakan oleh persamaan


freundlich


=

Keterangan:
c = konsentrasi zat dalam larutan
x = jumlah zat yang teradsorpsi oleh m gram adsorben
k&n = tetapan adsorpsi

Jika ditulis dalam logaritma :


= log + 1/ log

Untuk menentukan harga n & k dibuat grafik log x/m fungsi dari log c, yang
mana slope adalah harga n dan intersepnya harga k.
C. CONTOH SOAL

1. Lakukan pengenceran larutan stok yang ada (480g/L) atau (480 mg/ml) dengan
konsentrasi 480.000 ppm menjadi konsentrasi 100 ppm

2.

You might also like