You are on page 1of 7

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1

Ditetapkan oleh
STANDAR ASUHAN Tanggal terbit Direktur
KEPERAWATAN Maret 2014

Dr Jephi Yonatha

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


DENGAN DIABETES MELLITUS

PENGERTIAN
Diabetes Mellitus adalah penyakit dimana terdapat peningkatan glukosa dalam darah
(hiperglikemi) yang disertai pula tingginya glukosa dalam urine (glikosuria). Peningkatan
glukosa dalam darah serta dalam urine disebabkan karena kelenjar ludah perut ( pancreas )
tidak menghasilkan hormon Insulin atau menghasilkan tetapi kurang.

Patofisiologi
Dua prinsip dari hormon yang mengadakan pengontrolan terhadap metabolisme
karbohidrat adalah Insulin dan Glukagon. Keduanya merupakan protein yang kecil. Insulin
memegang peranan penting dalam katabolisme karbohidrat, lemak dan protein melalui
pengaturan gula darah.
Insulin dapat merangsang secara aktif pemasukan glukose kedalam otot dan sel- sel
jaringan adipose. Jika dasar Insulin tidak cukup, glukose akan keluar dari sel-sel yang
mengakibatkan konsentrasi dalam darah meningkat. Insulin juga dapat merubah glukosa
menjadi glikogen.
Sekresi Insulin oleh sel betha dipengaruhi oleh jumlah gula dalam darah. Ketika gula darah
meningkat maka sel-sel pulau kecil pada pancreas merangsang untuk meningkatkan jumlah
dari Insulin ke dalam darah yang mempercepat transportasi glukose ke sel dan perubahan
glukose ke glikogen. Bila Insulin berkurang maka gula darah akan meningkat dan dapat
berkembang menjadi Diabetes Melitus.

Tipe penyakit DM / Klasifikasi DM


1. Tipe I
Insulin Dependent Diabetes Mellitus ( IDDM ) / DM Independent Insulin
( NIDDM ).
2. Tipe II
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus ( NIDDM ) / Diabetes Mellitus Tidak
Tergantung Insulin ( IDDM )

21
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

Ada juga jenis lain yaitu :


Diabetes pada kehamilan ( gestation diabetes ) yang timbul hanya saat hamil.
Diabetes hanya kerana kerusakan pankreas akibat kurang gizi disebut Malnutrition
Related DM / Diabetes Mellitus Terkait Malnutrisi.

Etiologi DM adalah :
1. Faktor Genetik
Dari sejumlah kembar identik yang salah satu menderita NIDDM 83% dari
pasangannya menderita DM.
Keturunan NIDDM mereka kebanyakan penderita DM jenis ini terutama mereka yang
kegemukan.
2. Faktor Non Genetik
Faktor Non Genetik pada NIDDM antara lain :
- Infeksi oleh virus, dianggap sebagai trigger faktor pada penderita yang sudah
mempunyai predisposisi genetik terhadap DM.
- Nutrisi, terutama pada nutrisi yang berlebihan ( Obesitas ) serta alkoholisme yang
dapat menyebabkan terjadinya pankreatitis.
- Stress, berupa emosi yang dapat menyebabkan hiperglikemi untuk sementara.
- Obat obatan yang bersifat sitotoksik terhadap sel betha pankreas seperti : Aloxan,
Streptozocin dan obat yang dapat mengurangi sekresi insulin seperti derivate
thranzide, diphenyl, hidantion, phenothiazine.
- Penyakit penyakit endokrin ( hormonal ) seperti : Sindroma Cushing, Akromegali,
penyakit pankreatitis.

Gejala gejala DM :
1. Rasa haus yang berlebihan ( Polidipsi ).
2. Sering kencing terutama pada malam hari ( Poliuri ).
3. Sering lapar, banyak makan ( Poliphagi ).
4. Cepat lelah, sering kesemutan pada jari tangan dan kuku.
5. Penurunan berat badan secara cepat.
6. Gatal gatal ( Pruritus ).
7. Penglihatan kabur.
8. Gairah seks menurun.
9. Luka sukar sembuh dan mudah terinfeksi.

Komplikasi DM :
1. Komplikasi akut
- Koma hiperglikemik
- Koma hipoglikemik

2. Komplikasi kronik
- Nepropati diabetic.
22
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

- Retinopati diabetic.
- Kardiomiopati diabetic.
- Gangren.
- Cerebro vaskuler accident.
- Penyakit jantung koroner.

DATA FOKUS KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1. Anamnesa :
1) Biodata lengkap.
2) Keluhan Utama.
Gejala klasik DM adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing terutama pada malam
hari dan berat badan yang turun dengan cepat.
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Peningkatan kadar glukosa dalam darah defisiensi insulin merupakan penyebab timbulnya
polidipsi, poliphagi dan poliuri. Ketidak mampuan tubuh dalam menggunakan dan
menyimpan glukosa menyebabkan penurunan berat badan. Peningkatan kadar glukosa (
hiperglikemi ) yang melebihi ambang ginjal akan menyebabkan diuresis asmotik yang
menyebabkan terjadinya peningkatan pengeluaran urine.
Pengeluaran urine yang banyak yang menimbulkan reaksi tubuh berupa banyak minum (
Polidipsi ). Akibat kehilangan kalori karena habisnya cadangan gula menimbulkan
penderita banyak makan
( Poliphagi ). Penurunan glukosa dalam darah untuk mencegah timbulnya hiperglikemi
dapat dilakukan dengan pengaturan / membatasi pemasukan makanan yang banyak
mengandung gula atau glukosa. Gejala polidipsi dirasakan sebagai banyak minum, rasa
haus yang berlebihan. Poliphagi dirasakan berupa perasaan lapar yang berlebihan.
Poliuri dirasakan klien berupa ingin BAK. Terutama malam hari. Gejala di atas berlebihan
mengganggu aktivitas klien sehari hari.
4) Riwayat penyakit dahulu
Riwayat obesitas, pembedahan pada pankreas ( pancreotomi ), penyakit jantung, hipertensi,
pemberian kortison dan derivatnya, riwayat imunisasi yang jelek, merupakan hal utama
yang dapat menimbulkan penyakit tersebut.
5) Riwayat penyakit keluarga
Adanya keluarga yang menderita penyakit DM, serta kembar yang salah satunya menderita
penyakit DM, hipertensi dan penyakit jantung.
6) Riwayat Psikososial
Pekerjaan seseorang berhubungan dengan gaya hidup, jenis makanan yang dikonsumsi,
seseorang yang sedang mengalami stress karena lingkungan, kebiasaan makan yang buruk
yang sering mengkonsumsi gula. DM lebih banyak terdapat pada golongan orang ekonomi
cukup.

23
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
- Kesadaran : composmetis sampai coma.
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : normal atau meninggi
Nadi : normal atau Tachicardi
Suhu : normal ( 360 370 C )
Pernafasan : normal atau Tachicardi
- Berat badan : gemuk, normal atau kurus
b. Aspek fisik
- kulit :sering gatal gatal pada lipatan mudah infeksi, sukar sembuh.
- mata : lebih cenderung mengalami gangguan penglihatan, mudah
katarak.
- gigi dan mulut : potensial terjadi caries gigi, bau mulut tidak sedap.
c. Pemeriksaan ECG
Pemeriksaan ini untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit jantung yang menyertai
DM atau terjadi sesuatu kelanjutan penyakit yang diderita
d. Aktivitas / Istirahat
Gejala : Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan.
Kram otot, gangguan istirahat / tidur.
Tanda : Takikardia dan takipnoe pada keadaan istirahat / aktivitas.
Letargi / dis orientasi, coma.
e. Sirkulasi
Gejala : Ada riwayat hipertensi, kebas, kesemutan
Ulcus pada kaki, penyembuhan luka yang lama.
Tanda : Taki kardia, dysritmia, nadi menurun.
Kulit panas, kering dan kemerahan
f. Integritas Ego
Gejala : Stress, tergantung pada orang lain.
Tanda : Ancietas, peka rangsangan.
g. Eliminasi
Gejala : Perubahan pada berkemih ( poliuria, nokturia, kesulitan berkemih ( infeksi )
Tanda : Urine encer, pucat, kuning, poliuria,
Urine berkabut, bau busuk ( infeksi )
Abdomen keras, adanya acietes
h. Makanan / cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, mual, muntah muntah.
Penurunan berat badan lebih dari beberapa hari / minggu, haus.
Tanda : Kulit kering, bersisik, turgor jelek, gatal.
Kekakuan , distensi abdomen, muntah.
Bau holitosis / manis, bau buah ( nafas Aseton )

24
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

i. Neuro sensori
Gejala : Pusing, pening, sakit kepala.
Kesemutan, kebas, paratesia.
Gangguan penglihatan.
Tanda : Dis orientasi, mengantuk, stupor / coma.
Gangguan memori, kacau mental.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPERAWATA KRITERIA HASIL
N
1 Kekurangan Tujuan : 1. Kaji riwayat pasien yang
volume cairan Kekurangan cairan berhubungan dengan gejala dan
berhubungan dapat teratasi. intensitas seperti : vomitus,
dengan : kehilangan urine dan faeces.
- Hyperglykemi Kriteria Evaluasi : 2. Monitor tanda tanda vital.
(diuresis - Menunjukan hidrasi 3. Kaji turgor dan kelembaban kulit.
osmetik). yang adekuat yang 4. Monitor intake dan output cairan.
- Kehilangan ditandai oleh: 5. Ukur berat badan / hari ..
cairan yang Tanda tanda vital 6. Berikan intake cairan sekurang
berlebihan : dalam batas normal kurangnya 2500 ml / hr.
diare, muntah. Denyut nadi perifer 7. Tingkatkan kenyamanan lingkungan.
- Intake yang teraba. 8. Periksa perubahan mental/ sensori.
terbatas (neusea). Turgor kulit elastis 9. Catat keluhan neusea, nyeri perut,
- Peningkatan Output urine timbul vomitus dan distensi lambung.
output urine. seimbang dengan
- Lemah, haus, intake.
kehilangan berat Tingkat elektolit
badan tiba-tiba. dalam batas normal.
- Turgor kulit
jelek.
- Hipotensi,
tachycardi,
pengisian kapiler
lambat.

2 Nutrisi kurang dari Tujuan : 1. Timbang berat badan per hari.


kebutuhan tubuh, Kekurangan nutrisi 2. Tentukan program diet pasien
berhubungan teratasi. menurut pola kebiasaan.
dengan : 3. Berikan nutrisi dan elektrolit .

25
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

- Defisiensi insulin Kriteria Evaluasi : 4. Pilih makanan sesuai selera dan


(penurunan - Pemasukan jumlah dibutuhkan pasien.
pemasukan dan kalori / nutrisi 5. Observasi tanda tanda hypoglikemi.
penggunaan sesuai. 6. Kolaborasi dengan dokter dalam
glukosa oleh - Menunjukan tingkat pemberian therapi
jaringan yang energi seperti biasa,
mengakibatkan menunjukan
peningkatan kestabilan berat
protein / badan / hampir
metabolisme mendekati,
lemak ). diperoleh nilai
- Penurunan intake normal
oral : anorexia, laboratorium.
neusea, lambung - Tonus otot kenyal.
terasa penuh, - Berat badan tidak
nyeri perut, turun (kurang dari
pingsan. normal ).
- Hipermetabolism
e : membebaskan
stress hormon
seperti
epinephrine,
cortisol, hormon
pertumbuhan dan
infeksi.
3 Potensial infeksi Tujuan : 1. Observasi tanda tanda infeksi dan
(sepsis) Infeksi tidak terjadi inflamasi ;demam, muka tampak
berhubungan merah, drainage pada luka, sputum
dengan : Kriteria Evaluasi : purulent, urine keruh / berkabut.
- Peningkatan - Identifikasi 2. Tingkatkan kebersihan tangan pasien
kadar gula. intervensi untuk dan perawat.
- Penurunan fungsi pencegahan / 3. Pertahankan teknik aseptik dalam
leukosit. mengurangi resiko pemberian insulin, pemberian obat
- Pergantian di terjadinya infeksi. dan persediaan perawatan.
dalam sirkulasi. - Menunjukkan / 4. Berikan perawatan kulit secara
memperlihatkan seksama .
teknik, pola hidup 5. Beri posisi semi fowler.
untuk pencegahan 6. Bantu membersihkan mulut dan gigi.
perkembangan 7. Kolaborasi dengan dokter dalam
infeksi. pemberian antibiotik sesuai dengan
- Tanda tanda indikasi
infeksi tidak ada.

26
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN DIABETES MELITUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

4 Kelemahan Tujuan : 1. Diskusi dengan pasien tentang


berhubungan Klien menjadi segar kebutuhan untuk aktivitas.
dengan dan kuat. 2. Rencanakan jadual bersama pasien
menurunnya energi dan identifikasikan aktivitas
metabolik Kriteria Evaluasi : berdasarkan kelelahan.
- Tingkat kemampuan 3. Lakukan pergantian aktivitas sesuai
mengungkapkan dengan periode istirahat .
kata kata 4. Monitor nadi, pernafasan, TD sebelum
meningkat. dan sesudah kegiatan.
- Menunjukan 5. Tingkatkan partisipasi pasien dalam
kemampuan untuk aktivitas sehari hari sesuai dengan
berpartisipasi dan kemampuan.
berminat untuk
beraktivitas
5 Kekurangan Tujuan : 1. Diskusikan hal hal yang penting
pengetahuan Pengetahuan klien misalnya : nilai gula darah normal
sehubungan dan keluarga komplikasi akut / kronik.
dengan : meningkat. 2. Mendiskusikan rencana diet.
- Salah 3. Memeriksa kembali pengobatan,
mengartikan Kriteria Evaluasi : pantangan makan, dan lamanya
informasi. - Mengerti secara pemberian insulin.
- Tidak kenal verbal tentang 4. Membicarakan faktor yang
dengan sumber proses penyakit. memerlukan pengontrol untuk
informasi - Keluarga mengenal munculnya penyakit DM, misalnya :
tentang gejala stress, latihan yang teratur dan
gejala dari proses memeriksakan diri secara teratur.
penyakit. 5. Mengenal gejala gejala hypoglikemi
( kelemahan, pusing, lapar, pucat,
sakit kepala, tremor ) dan
menerangkan penyebabnya.

6 Gangguan rasa Tujuan : 1. Kaji rasa nyeri yang timbul


nyaman / nyeri nyeri luka berkurang / ( sifat, lamanya, intensitas ).
akut berhubungan hilang setelah 2. Monitor tanda tanda vital.
dengan :agen fisik dilakukan tindakan. 3. Rawat luka dengan teknik aseptik
/ luka di kaki 4. Anjurkan pasien untuk merubah posisi
Kriteria evaluasi : setiap 2 jam sekali.
- Klien rileks 5. Anjurkan pasien untuk menggunakan
teknik relaksasi
6. Kolaborasi dengan dokter

27

You might also like