You are on page 1of 6

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1

Ditetapkan oleh
STANDAR ASUHAN Tanggal terbit Direktur
KEPERAWATAN Maret 2014

Dr Jephi Yonatha

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


DENGAN FRAKTUR

PENGERTIAN
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau
tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa. ( Kapita Selecta
Kedokteran jilid 2 ).

PEMBAGIAN FRAKTUR
a. Fraktur Tertutup ( Closed )
Bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.
b. Fraktur Terbuka ( Open / Coumpound )
Bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, karena adanya
perlukaan di kulit.
Fraktur terbuka dibagi atas tiga derajat :
1. Derajat I
a. Luka kurang dari 1 cm.
b. Kerusakan jaringan lunak sedikit, tidak ada luka remuk.
c. Fraktur sederhana, transversal, oblik, atau kominatif ringan.
d. Kontaminasi minimal.
2. Derajat II
a. Laserasi lebih dari 1 cm.
b. Kerusakan jaringan lunak, tidak luas.
c. Fraktur kominatif sedang.
d. Kontaminasi sedang.
3. Derajat III
Terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot dan
neurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi dibagi menjadi :
a. Jaringan lunak yang menutupi fraktur tulang adekuat meskipun terdapat
laserasi luas atau fraktur segmental yang disebabkab oleh trauma
berenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka.
b. Kehilangan jaringan lunak dengan fraktur hilang yang terpapar atau
kontaminasi masif.

ASKEP 74
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

c. Luka pada pembuluh arteri 1 saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa
melihat kerusakan jaringan lunak.

DESKRIPSI FRAKTUR
Untuk menjelaskan keadaan fraktur yang perlu didiskripsikan adalah :
1. Komplit / tidak komplit.
- Fraktur komplit : bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau
melalui kedua korteks tulang.
- Fraktur tidak komplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang
seperti :
a. Hairline Frakture ( patah retak rambut )
b. Buckle Frakture atau torus fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks
dengan kompresi tulang spongiosa di bawahnya, biasanya pada distal
radius anak anak.
c. Grenstik Frakture, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lain
yang terjadi pada tulang panjang anak.
2. Bentuk garis patah dan hubungan dengan mekanisme trauma.
3. Jumlah Garis patah
- Fraktur Komunitif : garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.
- Fraktur segmental : garis patah lebih dari satu tetapi tidak berhubungan.
- Fraktur multipel : garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang berlainan
tempatnya.
4. Bergeser / Tidak bergeser
- Fraktur Undisplaced ( tidak bergeser ) garis patah komplit tetapi kedua
fragmen tidak bergeser, peiosteum masih utuh.
- Faktur Displaced ( bergeser ) terjadi pergeseran fragmen fragmen fraktur
yang juga disebut lokasi fragmen.
5. Terbuka Tertutup.
6. Komplikasi dapat berupa komplikasi dini atau lambat, lokal atau sistemik,
trauma atau akibat pengobatan.

DATA FOKUS KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

1. Anamnesis
Riwayat trauma ( fraktur patalogis ) kapan terjadinya ? Dimana terjadinya ? Jenisnya,
Berat ringan trauma, arah trauma, posisi pasien atau ekstremitas yang bersangkutan.
Pemeriksaan secara sistematik dari kepala, muka, leher, dada dan perut.

75
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

2. Pemeriksaan umur
Dicari adanya syok pada fraktur multipel, fraktur pelvis, fraktur terbuka.

3. Pemeriksaan status lokasi


a. Melihat ( look )
- Deformitas : penonjolan abnormal, angulasi, rotasi dan pemendekan.
- Functio Laesa ( hilangnya fungsi )
b. Feell ( palpasi )
- Terdapatnya nyeri tekan.
c. Move
- Krepitasi
- Nyeri bila digerakkan, aktif maupun pasif.
- Rauge of motion dan kekuatan.

4. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan rongen untuk mengetahui lokasi fraktur.
- Laboratorium ( darah, urin rutin, kimia darah ).

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
1 Trauma berhubungan Tujuan : 1. Pertahankan tirah baring sesuai
dengan kehilangan Mempertahankan indikasi.
integritas tulang. stabilisasi dan 2. Berikan sokongan sendi di atas
posisi fraktur. dan di bawah fraktur bila
bergerak.
Kriteria evaluasi : 3. Tempatkan pasien pada tempat
Menunjukan tidur ortopedik bila ada.
penyatuan 4. Pasang bebat / spalk.
fraktur dengan 5. Kolaborasi dengan dokter dalam
cepat. pemberian therapi.

76
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

2 Nyeri berhubungan Tujuan : 1. Pertahankan immobilisasi fisik.


dengan spasme otot, Keluhan nyeri 2. Evaluasi keluhan nyeri / ketidak
gerakan fragmen hilang. nyamanan.
tulang, endema dan 3. Kaji lokasi karakteristik,
cidera pada jaringan. termasuk skala nyeri.
Kriteria evaluasi : 4. Dorong pasien untuk
Keluhan nyeri mendiskusikan masalah
tulang 5. Jelaskan prosedur sebelum
berkurang melakukan tindakan ke pasien.
Menunjukkan 6. Ajarkan teknik relaksasi nafas
tindakan santai. dalam.
Mampu 7. Kompres es jika tidak ada
berpartisipasi kontra indikasi.
dalam aktifitas. 8. Kolaborasi dengan dokter
Menunjukkan dalam pemberian analgetik
ketrampilan
relaksasi.

3 Disfungsi Tujuan : 1. Kaji dan evaluasi aliran kapiler,


Neurovaskuler Mempertahankan warna kulit dan kehangatan
perifer berhubungan perfusi jaringan. distal,
dengan penurunan 2. Kaji tanda tanda vital.
aliran darah Kriteria evaluasi : 3. Motivasi pasien untuk latihan
hipovolemia, cidera Nadi teraba dan jari / sendi secara rutin.
vaskuler langsung, jelas, tanda vital 4. Berikan kompres es sekitar
oedema berlebihan. stabil. fraktur sesuai indikasi.
Kulit hangat, 5. Kolaborasi dengan dokter dalam
sensasi normal. pemberian therapi
4 Gangguan pertukaran Tujuan : 1. Pantau frekuensi pernafasan,
gas berhubungan Mempertahankan sianosis, auskultasi bunyi nafas.
dengan perubahan fungsi nafas 2. Bantu latihan nafas dalam dan
aliran darah. adekuat. batuk efektif.
3. Observasi sputum adanya darah.
Kriteria Evaluasi 4. Berikan tambahan O2 bila
Tidak ada diindikasikan.
dispnea/ 5. Kolaborasi dengan dokter dalam
sianosis. pemberian kortiko steroid.
Frekuensi
pernafasan
normal

77
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

5 Gangguan mobilitas Tujuan : 1. Kaji derajat mobilitas pasien.


fisik berhubungan Mempertahankan 2. Bantu perawatan diri.
dengan kerusakan mobilitas pada 3. Bantu dalam mobilisasi dan
rangka tingkat paling kursi roda, kruk atau tongkat.
neuromuskular, nyeri. tinggi. 4. Ubah posisi secara periodik dan
dorong untuk latihan batuk atau
Kriteria evaluasi : nafas dalam.
Personal 5. Kolaborasi dengan ahli gizi
hygiene dalam pemberian diet TKTP
terpenuhi. vitamin dan mineral.
Kebutuhan 6. Kolaborasi dengan ahli terapi
eliminasi rehabilitasi.
terpenuhi.
Kebutuhan
nutrisi terpenuhi
6 Kerusakan integritas Tujuan : 1. Kaji keadaan kulit, kemerahan,
kulit / jaringan Tidak terjadi perdarahan, perubahan warna.
berhubungan dengan, gangguan 2. Pertahankan tempat tidur kering
cedera, fraktur intergritas kulit. dan bebas kerutan.
terbuka , tidak 3. Ubah posisi miring sesering
perbaikan, Kriteria evaluasi : mungkin, miring kiri dan miring
immobilisasi fisik. Tidak ada luka kanan.
dekubitus. 4. Lakukan perawatan kulit sesuai
Menyatakan prosedur.
ketidaknyamana
n hilang.

7 Infeksi berhubungan Tujuan : 1. Inspeksi kulit adanya iritasi.


dengan, tidak
Penyembuhan 2. Berikan perawatan luka dengan
adekuatnya luka sesuai tehnik aseptik.
pertahanan primer,
waktu. 3. Kolaborasi dengan dokter dalam
kerusakan kulit, pemberian antibiotik
trauma jaringan,
Kriteria hasil :
prosedur invasif. Bebas drainase
purulen, eritema
dan demam
8 Kurang pengetahuan Tujuan : 1. Berikan penyuluhan tentang
tentang kondisi, Pasien paham patologi, pengobatan, prognosis
prognosis tentang penyakit, dan harapan tindakan yang
berhubungan dengan prognosis dan dilakukan.

78
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN FRAKTUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

tidak mengenal pengobatan. 2. Evaluasi tpengetahuan pasien


sumber informasi. tentang penyakit .
Kriteria evaluasi :
Pasien
menyatakan
paham tentang
penyakit
prognosis dan
pengobatan

79

You might also like