You are on page 1of 6

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GASTRO ENTERITIS DEHIDRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1

Ditetapkan oleh
STANDAR ASUHAN Tanggal terbit Direktur
KEPERAWATAN Maret 2014

Dr Jephi Yonatha

ASUHAN KEPERAWATAN GASTRO ENTERITIS DEHIDRASI ( GED )

I. PENGERTIAN
Tanda / gejala dari gastro enteritis dehidrasi adalah adanya diare dan muntah
yang selanjutnya diikuti dengan tanda / gejala lain yang diakibatkan oleh diare
dan muntah tersebut.
Diare adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan volume dan cairan
faeces karena peningkatan aktifitas / gejala usus, dan gangguan kemampuan
observasi usus.
Diare adalah merupakan gejala / tanda dari proses patofisiologis pada saluran
cerna ( G. I. Track ). Jadi bukan merupakan suatu penyakit.
Ada 2 ( dua ) macam diare :
1. Diare akut :
Diare berlangsung beberapa jam yang menyerang anak yang sebelumnya
sehat.
2. Diare kronik :
Diare menyerang selama beberapa hari yang menyerang anak, yang
sebelumnya sudah sakit, terutama pada penderita KKP.

II. ETIOLOGI
Etiologi gastro enteritis dapat dibagi dalam :
1. Faktor infeksi :
Enternal ( kuman dalam usus ), bakteri, virus, parasit, jamur.
Parenteral ( kuman di luar usus ) OMA, tonsilitis, bronkitis,
2. Gangguan pencernaan ( Mal absorbsi ) mal lemak, karbohidrat dan
protein.
3. Faktor makanan : basi dan racun.
4. Faktor Psikologi : stress.

III. PATOFISIOLOGI

Etiologi --------- toksin ke dalam usus --------- berkembang biak dalam


usus -------- hiper ekskresi usus -------- hiper peristaltik usus ---- diare.

124
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GASTRO ENTERITIS DEHIDRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

IV. PENGKAJIAN
A. Anamnesa
Pada GED keadaan keadaan yang perlu ditanyakan adalah :
1. Mulainya diare dan muntah ( sejak kapan )
2. Berapa frekuensinya / 24 jam
3. Berapa banyak perkiraan keluarnya faeces dan muntah setiap kali diare /
muntah
4. Bentuk, warna dan isi dari faeces dan muntahnya
5. Adanya penyakit lain di rumah
6. Pola eliminasi ( bab ) setiap hari
7. Makanan yang dikonsumsi sebelum sakit
8. Perkiraan jumlah urine yang keluar
9. Berat badan sebelum sakit
10. Adanya nyeri perut
11. Adanya kelesuan / kelemahan klien dan penurunan aktifitas
B. Pemeriksaan fisik
Hal yang paling utama dilakukan adalah pemeriksaan : tanda tanda vital,
tingkat kesadaran, tingkat dehidrasi dan penampilan secara umum.
1. Kepala : pada bayi ditemukan cekungan fontanella
2. Mata : kelopak mata cekung.
3. Mulut : mukosa mulut kering
4. Abdomen : kembung ( meteorismus ), nyeri tekan, bising, usus menurun
atau hilang sama sekali.
5. Kulit : turgor tidak elastis dan kering
6. Ekstremitas : dingin
C. Pengkajian psikososial dan perkembangan
1. Tingkat perkembangan
2. Pola / kebiasaan klien : tidur, makan, aktifitas, hal-hal yang
menyenangkan.
3. Adanya masalah akibat dirawat di Rumah Sakit / Isolasi
D. Pengkajian pengetahuan klien / keluarga
1. Tentang timbulnya suatu penyakit.
2. Adanya komplikasi seperti : dehidrasi, ecidosis dan kurang gizi.
3. Tindakan keperawatan yang dilakukan dan obat-obat yang diberikan.
4. Kesiapan dan kemauan klien / keluarga untuk mengerti keadaan di atas,
sehingga klien / keluarga mau berpartisipasi dan berkembang secara
normal.

125
E. Tujuan jangka panjang
Motilitas dan fungsi pencernaan anak kembali pada normal cairan dan
elektrolit tubuh menjadi normal, sehingga dapat tumbuh dan berkembang
secara normal.

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kekurangan volume cairan elektrolit berhubungan dengan output yang


berlebihan yang ditandai dengan :
- Turgor kulit tidak elastis.
- Muntah
- Diare, mencret
- Fontanela cekung
- Mukosa dan kulit kering
- Berat badan menurun
Tujuan :
- Kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi.
Kriteria evaluasi :
Muntah berhenti, diare / mencret berhenti, turgor elastis, fontanela rata,
mukosa dan kulit lembab, berat badan meningkat, urine meningkat dan
laboratorium : elektrolit dan pH normal.
Intervensi :
a. Monitor tanda vital setiap 4 jam
b. Monitor tanda tanda peningkatan cairan tubuh
c. Monitor setiap jam pemberian cairan.
d. Fiksasi kateter vena dan kaji adanya tanda tanda infiltrat pada tempat
masuknya vena.
e. Catat intake dan out put cairan .
f. Periksa berat jenis urine setiap 4 jam.
g. Timbang berat badan setiap hari.
h. Monitor laboratorium elektrolit, pH, haematokrit, borum albumin.
i. Evaluasi respon terhadap terapi yang diberikan.
j. Kurangi pengeluaran cairan melalui paru dan kulit
k. Puasakan pasien sampai dengan muntah berhenti

2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang


tidak adekuat. Yang ditandai dengan :
- Muntah
- Mencret / diare
- Berat badan menurun
- Tonus otot tidak kenyal

126
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GASTRO ENTERITIS DEHIDRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

Tujuan :
Status nutrisi klien normal, dengan kriteria :
- Muntah berhenti
- Mencret / diare berhenti
- Berat badan meningkat
- Tonus otot kenyal
Intervensi :
- Monitor tanda-tanda vital
- Beri pengganti nutrisi melalui intra vena ( parenteral )
- Monitor ada dan tidaknya mencret / diare dan muntah.
- Berikan cairan per oral yang banyak mengandung elektrolit dan nutrisi
bila tidak muntah lagi
- Laporkan bila dengan pemberian diet diatas timbulnya gejala / tanda
muntah atau diare lagi.

3. Potensial / resiko tinggi terjadi gangguan integritas kulit berhubungan


dengan gangguan nutrisi / status metabolik / dehidrasi.
Ditandai dengan adanya :
- Kulit kering / bersisik
- Diare / mencret
- Adanya kemerahan pada daerah anus karena seringnya BAB
- Masih sering diare
Tujuan : Gangguan integritas kulit tidak terjadi
Kriteria evaluasi :
- Tidak timbul kemerahan, lecet dan nyeri di daerah sekitar anus
- Diare berhenti
- Kulit elastis
Intervensi :
- Bersihkan areal sekitar anus setiap habis diare dengan air dan sabun
mandi.
- Hindari penggunaan alkohol untuk mencuci.
- Berikan talc salisil
- Beritahu orang tua agar berhati hati dalam memberikan talc.
- Gunakan pampers / napkin yang tidak menimbulkan alergi / iritasi
- Hangatkan bokong bayi / anak dengan lampu pemanas kalau
memungkinkan
4. Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan kram / distensi abdomen,
ditandai dengan :
- Adanya keluhan nyeri perut dan tidak dapat tidur.
- Anak / bayi menangis terus dan tidur terganggu.

127
- Adanya nyeri perut.
- Pasien tidak dapat tidur.
Tujuan :
Anak / bayi terasa nyaman dengan kriteria : tidak ada keluhan nyeri, dapat
tidur dan dapat menanggis.
Intervensi :
- Kaji adanya tanda tanda kram perut.
- Monitor efek pemberian obat dari dokter.
- Ubah posisi setiap 2 jam
- Berikan kompres hangat pada abdomen.
5. Kurangnya aktifitas anak / bayi, berhubungan dengan hospitalisasi Rumah
sakit ditandai dengan :
- Kurangnya aktifitas anak dan bayi.
- Anak terlihat terbaring di tempat tidur.
- Gelisah
Tujuan : Anak dapat terpenuhi emosi untuk beraktifitas.
Kriteria Evaluasi :
Anak mulai bermain sesuai dengan perkembangannya meskipun sedang
dalam perawatan RS / sambil berbaring.
Intervensi :
- Buat jadual untuk melakukan kontak bicara / fisik dengan anak
- Anjurkan orang tua untuk mengikuti hal hal yang dilakukan perawat.
- Ubah posisi setiap 2 jam.
- Lakukan latihan ROM sampai bermain dengan anak.
- Berikan empeng / dot bila anak menginginkan.
- Berikan mainan yang dapat dilakukan anak ; boneka, gambar , mobil
mobilan
- Berikan ruangan yang menyenangkan anak.
- Berikan musik bila anak sedang sendiri.
- Jelaskan kepada orang tua, perlunya pemenuhan kebutuhan emosi anak
saat dirawat.

6. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang tanda tanda komplikasi, diet dan


penularan penyakit, berhubungan dengan kurangnya informasi, ditandai
dengan :
- keluarga menanyakan tentang komplikasi, diet dan cara penularan
penyakit anaknya.
- Kurangnya informasi tentang penyakit.
- Penyampaian informasi yang salah.
Tujuan :
Keluarga mengetahui komplikasi, diet dan penularan penyakit gastro
enteritis, dengan kriteria : secara verbal dapat mengungkapkan komplikasi,
diet dan penularan penyakitnya.
Tindakan :
- Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit

128
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GASTRO ENTERITIS DEHIDRASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

- Jelaskan pada keluarga komplikasi yang mungkin timbul .


- Ajarkan kepada keluarga diet yang boleh dimakan oleh anaknya
- Diskusikan kepada keluarga cara penularan penyakit
- Evaluasi pengetahuan keluarga tentang penyakit

129

You might also like