Hama merupakan suatu organisme yang mengganggu tanaman,merusak tanaman dan menimbulkan kerugian secara ekonomi,membuat produksi suatu tanaman berkurang dan dapat juga menimbulkan kematian pada tanaman,serangga hama mempunyai bagian tubuh yang utama yaitu caput, abdomen ,dan thorax.Serangga hama merupakan organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi. Hama dari jenis serangga dan penyakit merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap para petani yang selalu mengganggu perkembangan tanaman budidaya dan hasil produksi pertanian. Hama dan penyakit tersebut merusak bagian suatu tanaman, sehingga tanaman akan layu dan bahkan mati (Harianto, 2009). Dalam menentukan serangan yang dilakukan oleh hama jenis tertentu maka identifikasi sangat diperlukan, identifikasi dapat dilakukan dengan melihat gejala serangan. Serangan yang disebabkan oleh hama seperti serangga akan meninggalkan gejala kerusakan yang khas pada tanaman tersebut. gejala adalah setiap perubahan pertanaman yang mengarah pada pengurangan hasil kualitas dari hasil yang diharapkan akibat serangan hama. (Djafarudin, 1995) 1.2 Tujuan Tujuan Dari Praktikum Ini Adalah untuk mengenal dan mengetahui Hama serta gejala dan tanda yang ditimbulkannya. 1.3 Manfaat Manfaat dari mengenal Hama dan gejala serta tanda yang ditimbulkannya adalah agar mengetahui tindakan pencegahan serta pengendalian yang tepat.
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi Hama Hama merupakan suatu organisme yang mengganggu tanaman,merusak tanaman dan menimbulkan kerugian secara ekonomi,membuat produksi suatu tanaman berkurang dan dapat juga menimbulkan kematian pada tanaman (Harianto, 2009). Hama adalah hewan atau binatang yang merusak tanaman sehingga menyebabkan kerugian secara ekonomi (Beroza,1970) 2.2 Ciri-Ciri dari Masing Masing Ordo yang Berpotensi sebagai Hama 1. Ordo Orthoptera Ordo Orthoptera yaitu ordo serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Ciri-ciri serangga ordo orthoptera yaitu memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina.Sayap belakang tipis berupa selaput.Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar (Hansamunahito, 2006). 2. Ordo Hemiptera "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunanihemi (setengah) dan pteron (sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang bersayap setengah". Morfologi Hemipterayaitu Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput, Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.Tipe mulut menusuk dan mengisap (Nonadita, 2008). 3. Ordo Homoptera Ordo Orthoptera yaitu ordo serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Ciri-ciri serangga ordo homoptera yaitu Tipe mulut mengisap,mempunyai dua pasang sayap, sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan yang digunakan untuk terbang, (Hansamunahito, 2006). 4. Ordo Coleoptera Ordo Coleoptera termasuk dalam kelompok Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Ciri-ciri ordo coleopteran yaitu mempunyai dua pasang sayap, sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput. Tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore (Hansamunahito, 2006). 5. Ordo Lepidoptera Ordo lepidoptera termasuk dalam kelompok Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Ciri-ciri ordo lepidoptera yaitu ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap,mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik,adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan (Harianto, 2009). 6. Ordo Diptera Ordo diptera meliputi serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Pada kepala serangga ini dijumpai adanya antena dan mata facet.Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap. Metamorfosisnya sempurna (holometabola). Larva tidak berkaki, biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging (Retno, 2009).