You are on page 1of 6

Erwinia Carotovora

Klasifikasi
Kingdom : Bakteria
Phylum : Protobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Order : Enterobacterialles
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Erwinia
Speceis : Erwinia carotovora

Gejala Serangan
Gejala awal pada daun terjadi bercak-bercak yang berair yang kemudian membesar dan
berwarna coklat. Pada serangan lanjut daun yang terinfeksi, melunak berlendir dan mengeluarkan
bau yang khas, bau tersebut merupakan gas yang dikeluarkan dari hasil fermentasi karbohidrat
kubis.
Tanaman di pesemaian juga dapat diserang bakteri busuk lunak yang dapat menyebabkan kematian
dalam waktu relatif singkat.
Infeksi bakteri lebih banyak dijumpai pada tempat penyimpanan atau pada waktu
pengangkutan (pasca panen) dari pada di lapangan.
Bakteri busuk lunak merupakan parasit lemah yang dapat melakukan penetrasi pada
inangnya hanya melalui luka misalnya pada bercak yang diinfeksi oleh patogen lainnya, luka karena
gigitan serangga, atau luka karena alat pertanian yang digunakan untuk memanen kubis.

Pengendalian
Mencegah terjadinya pelukaan dan mencegah serangan serangga hama.
Krop yang terserang sebelum disimpan daun-daun yang terinfeksi dibuang dan dimusnahkan serta
batang bekas potongan diolesi dengan cairan klorin.

Gemini Virus

Klasifikasi
Famili : Geminiviridae
Genus : Begomovirus

Gejala Serangan
Warna tulang daun berubah menjadi kuning terang, mulai dari daun-daun pucuk,
berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daunmenebal dan daun menggulung ke atas
(cupping).

Infeksi lanjut, daun-daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan biasanya
produksi buah menurun/tidak berbuah.Gejala di lapangan di tiap daerah biasanya tidak sama,
tergantung dari jenis varietas cabai, ketinggian tempat dan lingkungan.

Pengendalian
Anjuran teknologi pengendalian virus kuning yang dilakukan selama ini merupakan hasil
penelitian dan kajian lapang Lembaga Penelitian (Balitsa), Perguruan Tinggi (IPB, UGM) dan
instansi terkait, dengan upaya pengendalian antara lain sebagai berikut :

A. Pada Pesemaian

Penggunaan benih sehat dan bukan berasal dari daerah terserang


Menanam varietas yang agak tahan (karena tidak ada yang tahan) misalnya cabai Kopay Sumbar,
Perendaman benih dengan larutan PGPR (Plant Growth Promotion Rhizobacter), atau
Pf/Pseudomonas fluorescens dengan dosis 20 ml/liter air selama 6 12 jam). Beberapa
Laboratorium PHP di daerah sudah mampu membuat bahan perbanyakan larutan PGPR atau Pf,
selain itu bahan perbanyakan PGPR juga dapat diperoleh di Klinik Tanaman Fakultas Pertanian IPB
(Institut Pertanian Bogor),
Menutup/mengerodongi persemaian sejak benih disebar untuk pencegahan masuknya vektor virus
dengan menggunakan kasa/kelambu halus yang tembus sinar matahari.
B. Di Lapangan :

Untuk menahan / membatasi masuknya vektor kutu kebul ke dalam petak tanaman, dilakukan
penanaman tanaman pinggiran lahan tanam dengan 6 baris tanaman jagung 3-4 minggu sebelum
tanam cabai dengan jarak tanam rapat 15 20 cm atau tanaman border lainnya antara lain, orok
orok, dan pagar kelambu setinggi 2,8 3m dari tanah,
Penggunaan mulsa plastik perak di dataran tinggi, dan jerami di dataran rendah untuk mengurangi
infestasi serangga vektor dan mengurangi gulma,
Penyiraman tanaman pada umur 1 MST (sebelum pindah tanam) dengan PGPR 20 cc / l air, dan
dilanjutkan pada umur 20 HST dan 40 HSTdengan konsentrasi 20 cc / l air dengan volume
penyiraman 100 ml /tanaman, bersamaan pemupukan susulan.
Pemberian pupuk kandang/kompos minimal 20 ton/ha,
Sanitasi lingkungan, mengendalikan gulma berdaun lebar dari jenis bebadotan, daun kancing,
ciplukan dan gulma lainnya yang dapat menjadi inang virus dan kutu kebul,
Eradikasi tanaman sakit, yaitu tanaman yang menunjukkan gejala segera dicabut dan dimusnahkan
dengan cara dibakar supaya tidak menjadi sumber penularan.
Pemasangan perangkap likat kuning sebanyak 40 lembar/ha secara serentak di pertanaman,
digantung/dijepit pada kayu/bambu setinggi 30 cm di atas tajuk daun guna mengurangi populasi
vektor,
Menjaga keberadaan parasit nympha, Encarsia formosa dan predator Monochilus siegmaculatus,
dengan tidak menggunakan pestisida kimia sintetik secara tidak selektif,
Rotasi tanaman dengan tanaman selain cabai dan bukan inang virus, terutama bukan dari famili
Solanaceae (contoh : kentang, tembakau), dan famili Cucurbitaceae (contoh : mentimun, melon).
Rotasi tanaman dilakukan dalam hamparan, tidak perorangan, serentak setiap satu musim tanam dan
seluas mungkin.
Aplikasi pestisida nabati (50100 lbr daun sirsak atau daun tembakau/5 liter air+15 gr sabun colek)
atau (20 gr biji atau 50 gr daun nimba + 1 gr sabun colek/1 liter air). Ramuan ditumbuk halus,
dicampur air, diamkan 1 malam, dan disaring. Selain itu menggunakan ekstrak bunga pukul 4,
bayam duri, sirsak dan eceng gondok,

Cercospora

Klasifikasi
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Dothideomycetes
Order: Capnodiales
Family: Mycosphaerellaceae
Genus: Cercospora

Gejala Serangan
Pada daun-daun tua terjadi bercak-bercak yang bentuknya tidak teratur, berwarna kelabu
keputih-putihan, dengan panjang bercak beberapa mm. Bercak-bercak dapat bersatu membentuk
bercak yang lebih besar yang dapat mencapai beberapa cm. Bercak biasanya dibatasi oleh tepi
berwarna gelap. Pada bercak tua pada bagian yang berwarna kelabu, terdapat titik-titik hitam yang
terdiri dari tubuh buah patogen. Seringkali bagian ini pecah dan menimbulkan lubang.

Pengendalian
Cara kultur teknis
Pemeliharan tanaman secara baik
Sanitasi terhadap sisa-sisa tanaman yang dapat menjadi sumber inokulum
Cara kimiawi
Penggunaan fungisida yang efektif bila dijumpai serangan

Xanthomonas Campestris
Klasifikasi
Domain: Bacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Gammaproteobacteria
Order: Xanthomonadales
Family: Xanthomonadaceae
Genus: Xanthomonas

Gejala Serangan
Gejala khas pada tanaman kubis dewasa yaitu adanya bercak kuning yang berbentuk huruf V
di sepanjang pinggir daun mengarah ke tengah daun. Penyaluran air yang melewati bagian yang
bergejala terhambat sehingga tulang daun menjadi busuk dan berwarna hitam. Pada serangan berat
seluruh daun menguning dan rontok sebelum waktunya.
Gejala penyakit busuk hitam juga dapat dijumpai di pesemaian. Daun-daun kubis yang terserang
terdapat bintik-bintik hitam dan dalam waktu singkat tanaman mati secara serentak. Infeksi bakteri
busuk hitam juga dapat menyebar selama kubis dalam penyimpanan atau pengangkutan (pasca
panen). Infeksi patogen tersebut biasanya diikuti oleh infeksi lainnya misalnya oleh bakteri busuk
lunak (Erwinia carotovora).
Bakteri busuk hitam dapat bertahan dalam benih, tanah dan sisa--sisa tanaman sakit sehingga
patogen ini dapat menimbulkan kerusakan dari pesemaian sampai pasca panen.

Pengendalian
Pengendalian secara bercocok tanam antara lain meliputi pola tanam, waktu tanaman, penggunaan
bibit sehat, pengelolaan air.
Perlakuan benih dengan cara merendam benih dalam air hangat bersuhu 52 oC selama 20 menit atau
50 oC selama 30 menit.
Eradikasi selektif terhadap tanaman terserang kemudian memusnahkannya
Dalam pemanenan kubis diikutsertakan daun hijau untuk melindungi krop. Pemanenan harus
dilakukan dengan hati-hati, agar tidak terjadi luka

Puccinia Shorgi

Klasifikasi
Kingdom: Fungi
Division: Basidiomycota
Class: Pucciniomycetes
Order: Pucciniales
Gejala Serangan
Gejala tanaman yang terinfeksi karat adalah adanya pustul yang menyebar baik di
permukaan bawah atau atas daun, berwarna kekuningan hingga kecokelatan. Apabila terjadi
serangan berat maka daun akan menjadi kering.
Pengendalian
Menanam varietas tahan; eradikasi tanaman yang terserang untuk menghilangkan sisa-sisa
inokulum di lapangan.

Fusarium Oxysporum

Klasifikasi
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Sordariomycetes
Order: Hypocreales
Family: Nectriaceae
Genus: Fusarium
Species: F. oxysporum

Gejala Serangan
Tanaman biasanya layu mulai dari daun bagian bawah dan anak tulang daun menguning.
Bila infeksi berkembang, tanaman menjadi layu dalam 2 3 hari setelah infeksi. Jika tanaman sakit
dipotong dekat pangkal batang akan terlihat gejala cincin coklat dari berkas pembuluh. Warna
jaringan akar dan batang menjadi coklat. (Gambar 11.) Tempat luka infeksi tertutup hifa yang
berwarna putih seperti kapas.
Pada tanaman muda, penyakit dapat menyebabkan tanaman mati secara mendadak, karena kanker
yang melingkar pada pangkal batang. Bila serangan terjadi pada saat pertumbuhan tanaman sudah
maksimum, maka tanaman masih dapat menghasilkan buah. Namun bila serangan sudah sampai
pada batang, maka buah kecil akan gugur.

Pengendalian
a). Kultur teknis
Penggunaan benih sehat,
Pergiliran tanaman,
Perbaikan drainase, agar tidak terjadi genangan air dan kelembaban yang tinggi,
Sanitasi dengan mengeradikasi tanaman terserang dengan cara dicabut dan dimusnahkan.
b). Pengendalian hayati
Pemanfaatan agens hayati Trichoderma spp. dan Gliocladium spp. yang diaplikasikan pada kantong
pesemaian sebanyak 5 gram per kantong, 3 hari sebelum penanaman benih atau bersamaan dengan
penanaman benih. (Penggunaan agens hayati Trichoderma spp. dan Gliocladium spp. seperti pada
Lampiran 4.).
c). Pengendalian kimiawi
Dalam hal cara lain tidak dapat menekan serangan penyakit, dapat digunakan fungisida yang efektif,
terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian
DAFTAR PUSTAKA
DitlinHorti. Busuk Lunak.
http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=88&Item
id=211. Diakses Pada 27 September 2017

DitlinHorti. Virus Kuning.


http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=71&Item
id=123. Diakses Pada 27 September 2017

Wikipedia. Geminiviridae. https://en.wikipedia.org/wiki/Geminiviridae. Diakses Pada 27 September


2017

DitlinHorti. Bercak Daun.


http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=122&Ite
mid=93. Diakses Pada 27 September 2017

Wikipedia. Cercospora. https://en.wikipedia.org/wiki/Cercospora. Diakses Pada 27 September 2017

DitlinHorti. Busuk Hitam.


http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=89&Item
id=210. Diaskes Pada 27 September 2017

Wikipedia. Xanthomonas Campestris. https://en.wikipedia.org/wiki/Xanthomonas_campestris.


Diakses Pada 27 September 2017

Opete. Database Hama dan Penyakit Tanaman. http://www.opete.info/detail2.php?idp=10. Diakses


Pada 27 September 2017

DitlinHorti. Fusarium.
http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=101&Ite
mid=227. Diakses Pada 27 September 2017

Wikipedia. Fusarium Oxysporum. https://en.wikipedia.org/wiki/Fusarium_oxysporum. Diakses


Pada 27 September 2017

You might also like