You are on page 1of 6

TUGAS 05

Rekayasa Lalu Lintas


Metode Pengumpulan Data Lalu Lintas

Andi Mohammad Hasbi Zahrullah


( D111 15 316 )

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
Metode Pengumpulan Data Lalu Lintas

Untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik lalu lintas maka diperlukan untuk
mendapatkan berbagai informasi mengenai prasarana, lalu lintas yang bergerak diatasnya serta
perilaku pengguna, maka dari itu perlu adanya dilakukan pengumpulan data. Cara cara yang
digunakan dalam mengumpulkan data lalu lintas disebut metode pengumpulan data lalu lintas.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara survey lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi yang
berwenang dalam penentuan kebijakan transportasi seperti Dinas Perhubungan dan Pemerintah
Daerah.

Data primer yang diperlukan untuk analisis adalah: Data kinerja lalu lintas saat ini, yang diukur
dengan volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas; Data penyebaran dan pembebanan
perjalanan pada tiap ruas jalan dan simpang; Volume lalu lintas saat ini dan akan datang sesuai
dengan tahun rencana.

Data sekunder yang dapat diperoleh dari instansi terkait adalah : Peta jaringan jalan dan
peruntukan lahan (land use), Data jumlah penduduk, Kondisi sosial ekonomi penduduk daerah
studi, Kebijakan manajemen transportasi yang diterapkan

Data yang diperoleh dari hasil survey diharapkan dapat memberikan gambaran tentang keadaan
yang ada di lapangan, sehingga data ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sebagai
berikut :

Pemantauan
Prakiraan
Kalibrasi
Validasi

Peta adalah adalah persyaratan awal untuk melaksanakan survey.


Waktu dan Durasi Survey
Waktu pelaksanaan survey dipengaruhi oleh aktvitas kegiatan masyarakat pengguna lalu lintas.
Faktor faktor yang harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam penetapan waktu survey,
antara lain mencakup :

Liburan Sekolah
Libur Musiman
Hari dalam Minggu (Waktu Kerja dan Waktu Istirahat)
Kondisi Iklim (Misalnya Musim Hujan)
Pekerjaan-pekerjaan Penanganan Jalan
Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, juga pertimbangan ketersediaan dana, tenaga
survey, alat survey, dan jadwal kegiatan proyek, maka survey dalam rangka pengumpulan data
untuk kepentingan studi lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan dengan penjadwalan yang
disesuaikan.
Survey lalu lintas sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data primer sebagai gambaran
nyata dari kondisi lapangan Oleh karenanya jika berbicara mengenai pengumpulan data lalu
lintas sangat erat kaitannya dengan survey lalu lintas itu sendiri, berikut adalah macam macam
survey pengambilan data :

Road Inventory Survey (Inventarisasi jalan dan persimpangan )


Survey ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai jenis dan jumlah hambatan
samping (side friction), serta inventarisasi fasilitas perlengkapan jalan, baik yang ada
sekarang maupun yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kondisi jalan. Survey ini
dilakukan pada semua sub ruas jalan dengan mengacu pada Indonesia Higway Capacity
Manual atau Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Survey ini dapat dilakukan kapan
saja (tidak terbatas hari kerja atau hari libur).

Data yang didapatkan dari survey ini adalah:


1. Sketsa penampang tipikal atau layout
2. Panjang dan lebar jalan, persimpangan dan fasilitas pejalan kaki
3. Pengaturan ruas jalan, satu atau dua arah
4. Pengaturan persimpangan misalnya diatur dengan prioritas, bundaran, APILL atau
persimpangan tidak sebidang
5. Rambu (jenis dan posisinya dalam orde 100-an meter)
6. Marka dengan klasifikasi ada (tengah, pinggir), atau tidak ada
7. Hambatan samping dengan klasifikasi statis (berdasarkan jenis objek yang ada di
sisi jalan), dinamis (berdasarkan pengaruhnya terhadap lalu lintas)

Moving Car Observer / Car Following Survey (Pengamatan kendaraan bergerak)


Survey ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kecepatan lalu lintas. Survey
Moving car observer ini dilakukan pada semua ruas jalan yang ada dan dilakukan
sepanjang hari, sehingga diusahakan semua ruas tersurvey pada berbagai periode waktu,
baik pada saat sibuk (peak period) maupun tidak (off peak). Dengan demikian, dari
survey tersebut akan diperoleh besaran kecepatan rata-rata di ruas jalan. Tenaga
sureveyor dibagi tugas sebagai pengendara mobil, pencatat waktu, pencatat jarak,
penghitung kendaraan yang mendahului dan didahului, serta penghitung kendaraan yang
berpapasan.
Adapun kendaraan yang dihitung hanya meliputi kendaraan mobil penumpang
dan kendaraan yang memiliki dimensi sebanding atau lebih besar, untuk kendaraan roda
dua maupun tidak bermotor diabaikan. Sementara pada ruas jalan dengan sistem satu
arah, tidak dilakukan pencacahan kendaraan, baik kendaraan yang berlawanan arah,
maupun yang mendahului dan yang didahului. Survey pengamat kendaraan bergerak
dianjurkan untuk dilakukan 12 kali pergi pulang untuk satu ruas jalan. Pengemudi
kendaraan mengemudikan kendaraan dengan wajar sesuai kecepatan lalu lintas. Surveyor
pertama menghitung kendaraan yang didahului dan mendahului, kemudian menghitung
selisihnya dalam notasi y. Surveyor kedua menghitung kendaraan yang berpapasan
dalam notasi x, sedangkan surveyor ketiga menghitung waktu dan hambatan perjalanan.

Pada ruas jalan dengan sistem dua arah, dilakukan tahapan penghitungan sebagai berikut.
Volume lalu lintas dihitung dengan rumus :

Q = x + y TA + TW

Dengan :
TA = waktu perjalanan sewaktu berjalan melawan arus
TW = waktu perjalanan sewaktu berjalan bersama arus

Waktu perjalanan dihitung dengan rumus :


T = TW y Q

Kemudian dari sejumlah data yang diperoleh, ditetapkan kecepatan rata-rata disetiap
ruas. Sementara pada ruas sistem satu arah, kecepatan dihitung dengan membagi data
jarak dengan data waktu.

V = s/t

Dengan :
V = kecepatan
s = jarak
t = waktu

(Turning movement classified counting) Survey pergerakan membelok terklasifikasi


Survey ini dilakukan dengan menghitung volume kendaraan sesuai arah pergerakannya.
Posisi surveyor pada survey persimpangan harus dapat mengambil posisi straregis dengan
maksud agar dapat terpenuhinya syarat lokasi sebagai berikut :

1. Sudut pandang yang jelas pada semua lajur yang disurvey, karenanya perubahan
waktu siklus dapat terlihat secepatnya.
2. Garis henti dan ban kendaraan pada garis henti terlihat jelas.
3. Kendaraan di antrian paling belakang terlihat jelas dan dapat di identifikasi.
4. Kendaraan pada arus hilir terlihat agar surveyor dapat mengetahui bahwa
antrianterhambat atau tidak
5. Surveyor tidak terganggu pejalan kaki dan tidak diketahui pengemudi yang dapat
terpengaruhi cara mengendaranya.

Pengumpulan dan kompilasi data yang dilakukan dengan survey diatas harus
dilakukan sebaik mungkin, sehingga terhadap data tersebut dengan mudah dapat
dilakukan pengecekan dan penelusuran kembali. Pengumpulan dan kompilasi data yang
baik harus mempunyai unsur unsur berikut :
1. Nomor dokumen
Nomor dokumen merupakan kode yang mengidentifikasikan lembar kerja, dimana
hal ini akan sangat dirasakan kebutuhannya untuk data berskala besar.

2. Lokasi Survey
Lokasi survey menunjukkan tempat survey dilakukan, dimana hal ini sebaiknya
ditunjukan dengan peta atau sketsa lokasi, sehingga dengan mudah dapat dibaca
orang yang memanfaatkan / mengolah data tersebut.

3. Waktu survey
Waktu survey lalulintas harus dapat mencerminkan kapan survey tersebut
dilakukan. Untuk waktu yang berupa tahun, bulan, minggu, hari, dan jam, menit,
serta jangka waktu pelaksanaan survey sangat diperlukan, mengingat karakteristik
lalulintas yang sangat dinamis cepat berubah.

4. Cuaca pada waktu survey


Karakteristik lalulintas sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang dicatat pada
saat melakukan survey lalulintas umumnya adalah cerah, mendung dan berawan.

5. Pengamat
Informasi mengenai pelaksana survey, jabatan, dan tanggung jawab sangat
diperlukan bila terdapat inkonsistensi data yang diperoleh dan perlu dilakukan
pengecekan.

6. Metoda Survey
Alat yang digunakan untuk melakukan proses pengumpulan data lebih lanjut.

7. Pengaturan lalulintas
Informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan tertentu sangat
diperlukan misalnya larangan pada kendaraan barang, sehingga pada data survey
tidak akan ditemui data mengenai kendaraan dimaksud.

You might also like