You are on page 1of 11

Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 1

PEDOMAN UNTUK PENGGUNAAN DAN APLIKASI


TARGET KUALITAS SEDIMEN
a (SQTs) UNTUK
PERLINDUNGAN ORGANISME SEDIMEN DI MINNESOTA

GUIDANCE FOR THE USE AND APPLICATION OF


SEDIMENT QUALITY TARGETS FOR THE
PROTECTION OF SEDIMENT-DWELLING
ORGANISMS IN MINNESOTA

Tugas Makalah Mata Kuliah


Pencemaran Lingkungan

Oleh :

Widya Rizky Amalia


P052160221

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah ala kulli hal wafi kulli hal wanimah, Sholawat serta Salam
diberikann kepada Junjungan Nabi Besar Rasulullah SAW. Penulis ucapkan rasa syukur
atas selesainya tugas paper Mata Kuliah Pencemaran Lingkungan dibawah bimbingan
Dr.Ir.Hj. Etty Riani dan tim. Paper ini merupakan kajian studi literatur sedimen milik
Negara bagian Minnesota dibawah Minnesota Pollution Control Agency (MPCA).
Kajian ini merupakan sebuah bentuk studi dan bukan merupakan suatu dasar yang
bersifat dogmatis tetapi hanya sebagai bentuk latihan terhadap penelaahan tugas yang
akan sangat banyak sekali kesalahan dan kekurangan di dalamnya.

Salah khilaf penulis memohon maaf, sebagai upaya pemenuhan tugas untuk
pembelajaran maka kritik saran yang membangun sangat diharapkan. Akhirul kalam
wassalamualaikum warahmatullah wabarokatuh.

Bogor, 30 Mei 2017

Penulis
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minnesota Pollution Control Agency (MPCA) adalah badan yang


melakukan perlindungan dalam pengendalian pencemaran. Badan ini
bertanggungjawab terhadap penilaian, pengelolaan dan penanggulangan atau
pembersihan sedimen yang terkontaminasi dengan tujuan untuk melindungi
kesehatan manusia serta lingkungan sehingga diperoleh badan air yang berfungsi
tinggi dan mencapai kualitas standar perairan yang dapat dimanfaatkan.
Nilai parameter MPCA merupakan tolak ukur dalam pembandingan
seluruh sedimen yang berlaku di Negara bagian Minnesota maupun di Negara
bagian lainnya. Untuk beberapa hal dimana pengukuran secara mandiri belum
dapat dilakukan maka nilai (numerik) sedimen berasal dari United State
Evnvironmental Protection Agency (USEPA) secara langsung yakni untuk nilai
Probable effect concentration quotient (PEC-Q).
MPCA menggunakan pengukuran yang berbeda untuk tiap kualitas
indikatornya yang disebut dengan Metrik. Salah satu contohnya adalah metrik
penting dari bahan kimia sedimen yang berasal dari berat kering kosentrasi (kadar)
pencemar. Metrik ini menyediakan informasi yang dapat langsung menilai tren
kualitas kondisi sedimen serta mampu memberikan nilai pembandingan metrik
terhadap numerik atau nilai target sedimen (SQT numeric), fungsinya adalah
menyediakan informasi berharga dalam menilai kualitas sedimen tersebut.
Sasaran kualitas sedimen (SQTs) numerik atau nilai SQTs dipergunakan
untuk melindungi hewan invertebrata (bentos) di perairan Sungai St. Louis,
dimana nilai SQTs ini dapat diterapkan pemakaiannya diseluruh Negara bagian di
Amerika Serikat. Tujuannya adalah agar dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam
membuat nilai perbandingan dari pengukuran bahan kimia sedimen. SQTs
merupakan jenis pedoman kualitas sedimen (SQG) yang berkedudukan sebagai
alat yang memiliki banyak manfaat, salah satunya dalam membuat keputusan
yang menyangkut pengelolaan sedimen khususnya sebagai pendekatan bukti fisik
berbagai kualitas indikator sedimen seperti karakteristik geokimia, daya racun
sedimen, struktur komunitas benthos, dan bahan kimia yang terendap dalam
jaringan makhluk hidup.
SQTs merupakan tolak ukur atau patokan senyawa kimia untuk perairan
Sungai St. Louis AOC yang telah sedemikian rupa diadopsi pemanfaatan dan
pengaplikasiannya untuk seluruh wilayah Minnesota. SQTs ini terbagi menjadi
dua kategori yakni Level I SQT dan Level II SQT.
Pedoman kualitas sedimen (SQG) Minnesota menjadi patokan senyawa
kimia yang dikhususkan untuk menentukan hubungan konsentrasi polutan dengan
suatu sedimen melalui kemungkinan tinggi rendahnya efek biologis yang teramati
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 4

dan bersifat membahayakan atau berupa tingkatan bioakumulasi yang tidak dapat
ditolerir kehadirannya yang bergantung pada tujuan awalnya. MPCA menjadi
bagian dari benchmark Negara bagian Minnesota untuk keseluruhan pedoman
yang mendetail MPCA dan berbagai federal state lainnya akan langsung merujuk
pada U.S Environmental Protection Agency (EPA) dibagian fact sheet Appendix
A.

1.2 Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui informasi umum target kualitas


sedimen di Negara bagian Amerika Serikat dalam penggunaan dan penerapannya
untuk melindungi organisme sedimen di Minnesota.

1.3 Manfaat Penulisan

Adapaun manfaat yang diperoleh adalah dapat mengetahui informasi


sasaran kualitas sedimen di Negara bagian Minnesota dalam upayanya untuk
perlindungan dan penerapan organisme sedimen di Minnesota.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang di gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi


literatur dan kajian referensi yang relevan terhadap Sediment Quality Target atau
Sediment Quality Guidelines.

BAB II

ISI

2.1 Sejarah Pembentukan Target Kualitas Sedimen (SQTs) Minnesota


Selama awal tahun 1990an, staf Seksi Standar Kualitas Air dari Biro
Manajemen Daerah Aliran Sungai (DAS) pada mulanya menggunakan
pedoman efek dasar yang dikembangkan oleh provinsi Ontario Kanada dalam
melakukan penilaian tingkat skrining kualitas sedimen untuk berbagai proyek
sedimen (contohnya penilaian NR 374, hubungan investigasi lokasi tercemar
yang dilakukan dibeberapa wilayah lokasi tercemar). Di tahun 1996,
berdasarkan studi terhadap sedimen yang terkontaminasi di Great Lake U.S,
EPA (Environmental Protection Agency) menghasilkan suatu pengaturan
pedoman kualitas sedimen bersama staff program perairan dalam penilaian
bersama. Ontario dan U.S.EPA memiliki pedoman yang relevan karena
dikembangkan dari database yang berasal dari studi yang melibatkan
mikroorganisme sedimen (benthos) dan lokasi studi yang sama yaitu Danau
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 5

Great Lake U.S. sejak pedoman EPA diterbitkan, berbagai pedoman pengaturan
lain serupa juga telah dikembangkan dan diterbitkan (Guideline SQGs
Winconsin 2003), termasuk pedoman kualitas target yang dimiliki oleh MPCA
Minnesota.
Pengembangan terbaru dalam SQGs adalah SQGs berdasarkan konsensus
(CBSQGs) yang secara geometrik bermakna pengaturan dari beberapa pedoman
SQGs yang miliki isi serupa yang telah diintegrasikan dalam menentukan
kosensus dasar tingkat efek lebih rendah (threshold effect consentrationTEC)
dan konsensus dasar tingkat efek lebih tinggi (probable effect
consentrationPEC). CBSQGs milik MacDonald et al. (2000) telah diadopsi
untuk penggunaan target kualitas sedimen (sediment quality targetsSQTs) di
peiran sungai St. Louis. Sebelum pedoman liteatur diterbitkan, staf program
perairan menggunakan pendekatan konsensus dasar untuk sejumlah logam
berdasarkan rata-rata tingkat efek dari berbagai pedoman pengaturan. SQTs saat
ini telah digantikan oleh rekomendasi dari CBSQGs dari MacDonald et al
(2000) untuk semua kualitas penilaian sedimen dimasa mendatang.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah entitas telah menghasilkan
dampak dasar pedoman kualitas sedimen (SQGs) untuk pengukuran yang lebih
luas terhadap bahan pencemar logam dan senyawa kimia organik. Kebanyakan
pedoman berfokus pada organisme sedimen sebagaimana yang dimiliki oleh
MPCA milik Minnesota. SQGs yang terdapat ditempat yang tercemar dijadikan
sebagai nilai patokan untuk menciptakan perbandingan tingkat konsentrasi
pencemar sedimen melalui evaluasi pada berbagai hal (proyek pengerukan,
tingkatan & luasan studi, skrining tingkat penilaian risiko ekologi).
Perkembangan terbaru dalam SQGs menghasilkan berbagai tingkat efek
konsentrasi yang menghasilkan nilai efek atas dan nilai efek bawah sebagai hasil
dari consensus MacDonal et al. (2000). Menurut MacDonald & Crane (2003)
sedimen yang terkontaminasi terus mendapat pengakuan dari seluruh dunia
yang menyebabkan berkembangnya berbagai indikator kualitas sedimen dalam
usaha penilaian, pengukuran, pengelolaan, perbaikan dan restorasi. Salah satu
indikator kualitas sedimen ialah target kualitas sedimen (SQTs). Pembentukan
SQTs milik MPCA terjadi sebagai bentuk pengakuan atas tantangan yang
berhubungan dengan pengelolaan sedimen di perairan sungai St. Louis AOC
yang pada akhirnya menciptakan dua jenis SQTs yakni SQTs Level I & II yang
dibentuk oleh MPCA dan Kolaborator.
Level I SQTs ditujukan untuk dapat mengidentifikasi konsentrasi
pencemar sedimen yang berada di bawah efek yang dapat membahayakan
organisme sedimen (organisme yang hidup di dalam/ di atas/ di dekat dasar
sedimen) seperti benthos, konsentrasi ini cenderung untuk tidak diamati.
Level II SQTs ditujukan untuk dapat mengidentifikasi konsentrasi
pencemar yang berada di atas efek yang membahayakan terhadap organisme
perairan sehingga perlu dilakukan pengamatan.
Pengkajian pedoman kualitas sedimen (SQGs) milik MPCA didasarkan
oleh konsensus MacDonald et al (2000) dimana penerapan dilakukan terhadap
seluruh senyawa yang ada, dengan dasar pemikiran penerapan SQGs berawal
dari konsensus atau persetujuan Crane et al (2000). Dasar SQGs sendiri terdiri
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 6

atas efek konsentrasi ambang batas (Threshold Effect ConsentrationTECs)


yang sesuai atau cocok dengan level I SQTs dan kemungkinan efek konsentrasi
(Probable Effect ConsentrationPECs) yang sesuai dengan Level II SQTs.
Sedangkan efek dasar lain yang tidak tersedia kehadirannya di perairan secara
langsung juga di bentuk berdasarkan persetujuan yang telah dipublikasikan
dalam CCME tahun 1999 dalam NYSDEC tahun 1999. Singkatnya pedoman
kualitas sedimen ini digunakan untuk memastikan apakah suatu senyawa itu
memang beracun atau tidak.

2.2 Penggunaan Target Kualitas Sedimen (SQTs) Berdasarkan Konsesus


Dasar MacDonald et al. (2000) atau CBSQGs
Nilai SQTs ini dapat dipergunakan untuk seluruh badan air yang ada di
Minnesota tetapi sayangnya tidak dapat mengukur efek bioakumulasi yang
ditimbulkan maupun efek terkait terhadap organisme yang mengkonsumsi
hewan sedimen tersebut.
Menurut MacDonald et al. (2004) menyatakan bahwa SQTs digunakan
untuk menilai dan mengatur sedimen yang terkontaminasi. Fungsi SQTs
mencakup dalam penilaian bahan kimia sedimen, endapan sedimen, toksisitas
air pori dan struktur komunitas invertebrate benthos. SQTs juga digunakan
untuk mendeskripsikan pengembangan model respon spesifik dari konsentrasi
lokasi sedimen, menggambarkan efek biologis akibat berubahnya konsentrasi
bahan kimia potensial serta penerapan SQTs dalam mendefinisikan area
pengelolaan sedimen.
Selain itu, kegunaan CBSQGs adalah (1) menyediakan dasar yang reliable
(dapat diandalkan) dalam menilai kondisi kualitas sedimen dalam ekosistem air
tawar, (2) dapat mengidentifikasi hot spots lokasi sedimen yang tercemar, (3)
dapat menentukan tingkatan spasial (ruang) dan potensial dari organisme
sedimen yang terluka, (4) dapat mengidentifikasi kebutuhan dalam remediasi
(perbaikan kualitas), (5) dan untuk mendukung pengembangan program
monitoring penilaian masa mendatang terhadap tingkat kontaminasi dan
dampak kontaminasi sedimen bagi organisme sedimen.
Penerapan tersebut diperkuat ketika nilai konsensus dasar dikombinasikan
dengan berbagai tool penilaian kualitas sedimen termasuk pengujian efek dasar
(contohnya pengujian toksisitas sedimen, penilaian bioakumulasi, penilaian
komunitas invertebrata benthos, dan rancangan penilaian studi dasar yang lebih
komprehensif).

2.3 Threshold untuk Target Kualitas Sedimen


Kemampuan Prediktif SQTs Level I & Level II dapat mengidentifikasi
antara lain 8 jenis logam, 13 jenis PAHs, PAH total, PCBs total dan 10 jenis
pestisida organoklorin serta PCDD/Fs.

2.3.1 Threshold untuk Logam


Nilai SQTs untuk ke-8 jenis logam ini dirujuk berdasarkan consensus
(kesepakatan) MacDonald et al. (2000) dalam konsentrasi mg/kg berat
kering adalah sebagai berikut :
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 7

Tabel 1. Ambang Baku untuk Logam


Chemicals Level I Level II Source
Arsenik 9.8 33 MacDonald et al. (2000)
Cadmium * 0.99 5.0 MacDonald et al. (2000)
Krom 43 110 MacDonald et al. (2000)
Tembaga * 32 150 MacDonald et al. (2000)
Timbal * 36 130 MacDonald et al. (2000)
Raksa 0.18 1.1 MacDonald et al. (2000)
Nikel 23 49 MacDonald et al. (2000)
Zink * 120 460 MacDonald et al. (2000)
()Merupakan Efek Kemungkinan Konsentrasi (Probable Effect
Concentration/PEC) yang diadopsi dari Level II SQTs [kemampuan
prediksi 75% dan 20 sampel yang diperkirakan beracun (MacDonald et
al. 2000)].

2.3.2 Threshold untuk PAHs


Nilai SQTs untuk Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) dalam micron
gram / kilogram berat kering, antara lain :
Tabel 2. Ambang Baku untuk PAH
Chemicals Level I Level II Source
2-Methylnaphthalene 20 200 CCME (1999)
Acenaphthene 6.7 89 CCME (1999)
Acenapthylene 5.9 130 CCME (1999)
Anthracene * 57 850 MacDonald et al. (2000)
Fluorine 77 540 MacDonald et al. (2000)
Naphthalene * 180 560 MacDonald et al. (2000)
Phenanthrene * 200 1200 MacDonald et al. (2000)
Benz(a)anthracene * 110 1100 MacDonald et al. (2000)
Benzo(a)pyrene * 150 1500 MacDonald et al. (2000)
Chrysene * 170 1300 MacDonald et al. (2000)
Dibenz(a.h)anthracene 33 140 MacDonald et al.
(2000);CCME (1999)
Fluoranthene * 420 2200 MacDonald et al. (2000)
Pyrene * 200 1500 MacDonald et al. (2000)
Total PAHs * 1600 23000 MacDonald et al. (2000)

(*)Merupakan nilai Efek Konsentrasi Ambang (Threshold Effect


Concentration/PEC) yang diadopsi dari Level I SQTs [kemampuan prediksi
75% dan 20 sampel berada dibawah nilai TEC (MacDonald et al. 2000)].

() Merupakan Efek Kemungkinan Konsentrasi (Probable Effect


Concentration/PEC) yang diadopsi dari Level II SQTs [kemampuan
prediksi 75% dan 20 sampel yang diperkirakan beracun (MacDonald et
al. 2000)].

2.3.3 Threshold untuk PCB


Nilai SQTs untuk Polychlorinated biphenyls (PCBs)* dalam micron gram /
kilogram berat kering, 60 SQTs Level I dan 680 SQTs Level II mengacu
pada MacDonal et al. (2000).
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 8

2.3.4 Threshold untuk Pestisida


Nilai SQTs untuk Pestisida jenis organoklorin dalam micron gram/kilogram
berat kering, antara lain :
Tabel 3. Ambang Baku untuk Pestisida
Chemicals Level I Level II Source
Chlordane * 3.2 18 MacDonald et al. (2000
Dieldrin * 1.9 62 MacDonald et al. (2000
Sum DDD * 4.9 28 MacDonald et al. (2000
Mean PEC-Q 0.1 0.6 USEPA (2000)
Sum DDD * 3.2 31 MacDonald et al. (2000)
Sum DDT * 4.2 63 MacDonald et al. (2000)
Total DDT * 5.3 570 MacDonald et al. (2000)
Endrin 2.2 210 MacDonald et al. (2000)
Hepatoclor epoxide * 2.5 16 MacDonald et al. (2000)
Linden (gamma- 2.4 5 MacDonald et al. (2000)
BHC)
Toxaphene 0.1 32 NYSDEC (1999)
(*)Merupakan nilai Efek Konsentrasi Ambang (Threshold Effect
Concentration/PEC) yang diadopsi dari Level I SQTs [kemampuan
prediksi 75% dan 20 sampel berada dibawah nilai TEC (MacDonald et
al. 2000)].

() Merupakan Efek Kemungkinan Konsentrasi (Probable Effect


Concentration/PEC) yang diadopsi dari Level II SQTs [kemampuan
prediksi 75% dan 20 sampel yang diperkirakan beracun (MacDonald et
al. 2000)].

2.3.5 Threshold untuk (PCDD/Fs*)


Nilai SQTs untuk Polychlorinated dibenzo-p-dioxins/dibenzo furans
(PCDD/Fs*) dalam TEQ/kg DW) adalah 0.85 untuk Level I dan 21.5 untuk
Level II yang mengacu pada CCME tahun 1999.

2.4 Aplikasi Sediment Quality Targets


Penggunaan level I dan level II SQTs di Minnesota sangat berguna dalam
membantu peneliti untuk merancang program pemantauan, interpretasi data
senyawa kimia sedimen, membentuk penilaian risiko lingkungan, dan atau
mengembangkan wilayah khusus dalam target kualitas perbaikan untuk wilayah
studi sempit dan tidak terlalu rumit dengan efek biologis yang terjadi. Penerapan
SQT dalam penilaian sedimen akan meningkat bila digunakan bersamaan
dengan alat penilaian sedimen lainnya seperti senyawa kimia sedimen, uji
toksisitas sedimen, survey komunitas invertebrata benthos dan atau penilaian
bioakumulasi in situ.

2.5 Monitoring Sediment Quality Targets


Program pemantauan kualitas sedimen dapat dilakukan unttuk penilaian
status dan tren, penilaian dampak, atau untuk memastikan kepatuhan pihak
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 9

terkait terhadap kegiatan ataupun kegiatan perbaikan lingkungan lainnya.


Program ini dinilai memiliki manfaat yang besar jika diterapkan. Terdapat
beberapa langkah dalam program ini, pertama perbandingan existing data
senyawa kimia sedimen terhadap level I dan level II SQTs, data ini akan
menyediakan suatu sistematik data untuk mengidentifikasi area utama yang
menjadi prioritas dalam melakukan kegiatan pemantauan, seperti
menggambarkan tingkat spasial wilayah yang terkontaminasi, menilai dampak
secara biologis yakni uji toksisitas sedimen, survey komunitas invertebrata
benthos and atau penilaian bioakumulasi in situ. Kedua, bila digunakan dengan
data senyawa kimia sedimen yang ada. SQTs dapat digunakan untuk mengkaji
senyawa kimia yang menjadi perhatian di wilayah studi, dengan
mempertimbangkan sumber potensial dari bahan pencemar yang akan
memungkinkan identifikasi prioritas penginvestigasian. SQTs dapat juga
digunakan dalam merancang program penilaian dengan menetapkan batas
deteksi target untuk setiap senyawanya contohnya 0.5 x level I SQT.

2.6 Tujuan Interpretasi Sediment Quality Targets


Tujuan penginterpretasian data dalam SQTs adalah untuk dapat
mengidentifikasi, merangking (mengurutkan) dan memprioritaskan bahan
pencemar yang berhubungan dengan sedimen. Selain itu juga dilakukan
evaluasi terhadap pola spasial penyebaran bahan pencemar sedimen.

2.7 Penempatan SQTs Dalam Environmental Risk Assessment


SQTs dalam penilaian risiko lingkungan (Environmental risk assessment,
EPA) bertindak untuk menilai besarnya dampak paparan dalam berbagai
tingkatan atau singkatnya SQTs dapat digunakan dalam penilaian risiko
lingkungan (Chapman et al 1997). SQTs melibatkan besaran (magnitude)
dampak yang disebabkan oleh proses alamiah maupun antropogenik terhadap
makhluk hidup. SQTs dalam ERA ini akan memperkirakan efek stressor
terhadap jaringan guna mendukung pengambilan keputusan (Regulasi dan
Kebijakan). Untuk SQTs dalam lingkungan perairan misalnya DAS maka
langkah penentuannya adalah dengan pendekatan peningkatan pemanfaatan
monitoring dan penilaian data yang berguna untuk pengambilan keputusan.

2.8 Fungsi Umum Sediment Quality Targets


Pemerintah federal Minnesota menyatakan bahwa SQTs hanya ditujukan
untuk melindungi organisme sedimen. MPCA tidak memperkirakan
dampaknya terhadap organisme non sedimen seperti ikan, hewan liar ataupun
manusia sedangkan risikonya pemaparannya dikembangkan oleh Departemen
Kesehatan Minnesota atau Minnesota Department of Health (MDH).
Sebagaimana yang dinyatakan dalam Guideline SQGs yang berasal dari
U.S. EPA, konsensus dasar SGQs yang dikembangkan hanya melibatkan efek
atau dampaknya terhadap mikroorganisme invertebrata yakni benthos,
pedoman tidak mempertimbangkan potensialitas bioakumulasi terhadap
organisme perairan dan rantai makanan yang bertransfer kepada manusia juga
hewan liar dimana senyawa-senyawa kimia tersebut terakumulasi. Konsensus
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 10

SQGs ini digunakan bersama tools lain seperti pedoman dasar bioakumulasi,
studi bioakumulasi, modeling rantai makanan, dan pedomen residu terhadap
jaringan makhluk hidup dalam mengevaluasi dampaknya secara langsung dan
dampak rantai makanan teratas dari senyawa-senyawa kimia tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. SQTs level I digunakan untuk mengetahui konsentrasi di bawah ambang
baku yang tidak memiliki efek yang membahayakan bagi organisme
sedimen.
2. SQTs level II digunakan untuk melihat konsentrasi yang telah berada di atas
ambang baku dan memiliki efek yang membahayakan bagi organisme
sedimen.
3. SQTs Level I dan level II dapat dipergunakan di seluruh perairan yang
mendeposit sedimen dalam danau, rawa, kolam, perairan dangkal, sungai
kecil, dan sungai besar berdasarkan konsensus Crane & MacDonal (2003).
4. Nilai SQGs dapat dijadikan sebagai chemistry benchmark dalam membuat
perbandingan nilai senyawa kimia sedimen di seluruh peraian di Minnesota
dan perairan Negara bagian lainnya.
5. Nilai paparan SQTs yang dikembangkan MPCA hanya ditujukan kepada
organisme sedimen, sedangkan nilai SQTs yang berhubungan dengan
besarnya paparan terhadap organisme non sedimen (ikan, hewan liar hingga
manusia) dikembangkan oleh MDH.

3.2 Saran
Masih terdapat kekurangan dimana rujukan numerik atau nilai sedimen
harus mengacu pada U.S Environmental Protection Agency (EPA) untuk
sedimen-sedimen tertentu, sehingga sangat diharapkan di masa mendatang MPCA
mampu menyusun sendiri pedoman kualitas target mereka tanpa melupakan
langkah dengan melihat dan mempertimbangkan berbagai kondisi yang cocok dan
relevan per wilayah negara bagian mereka.
Sediment Quality Target (SQTs) MPCA 11

DAFTAR PUSTAKA

Crane L. Judy & Hennes S. 2007. Guidance For The Use and Application of Sediment
Quality Targets For The Protection of Sediment-Dwelling Organisms in
Minnesota. Minnesota Pollution Control Agency (MPCA) : St. Paul Minnesota.
[EPA U.S]. 2004. Environmental Protection Agency United State about The Incidence
and Severity of Sediment Contamination in Surface Waters of The United State,
National Sediment Quality Survey. Pennysylvania Avenua. Washington, DC.
[Guideline SQGs Consensus-Based Sediment Quality]. 2003. Winconsin Departement of
Natural Resources about Consensus-based Sediment Quality Guidelines
Recommendations for use & application Interim Guides. Winconsin.
MacDonald DD, Carr RS, Ecknenrod D, Greening H, Grabe S, Ingersol CG, Janicki S,
Janicki T, Lindskoog RA, Long ER, Pribble R, Sloane G, Smorong DE. 2004.
Development, Evaluation, and Application Of Sediment Quality Targets For
Assessing And Managing Contaminated Sediments In Tampa Bay, Florida. Arch
Environmental Contamination Toxicology . 46(2):147-61.
MacDonald DD & Crane JL. 2003. Applications of Numerical Sediment Quality Targets
For Assessing Sediment Quality Conditions in a US Great Lakes Area of Concern.
Environmental Management. 32(1):128-40.
MacDonald, DD, Ingersoll CG & Berger TA. 2000. Development and Evaluation of
Consensusbased Sediment Quality Targets for Freshwater Ecosystems. Arch
Environmental Contamination Toxicology. 39:20-31.

You might also like