Professional Documents
Culture Documents
id
SKRIPSI
Hana Amatillah
G0009097
FAKULTAS KEDOKTERAN
Surakarta
2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Nama : Endang Ediningsih, dr., M.Kes
NIP : 19530805 198702 2 001 ( )
Pembimbing Pendamping
Nama : Nur Hafidha Hikmayani, dr., M.ClinEpid
NIP : 19761225 200501 2 001 ( )
Penguji Utama
Nama : Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFarK.,
MARS., AIFO
NIP : 19480531 197603 1 001 ( )
Penguji Pendamping
Nama : Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes
NIP : 19660827 199403 2 003 ( )
Surakarta,
Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM
NIP 19660702 199802 2 001 commitNIP
to user
19510601 197903 1 002
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Hana Amatillah
NIM. G0009097
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil Penelitian : Hasil analisis statistik dengan uji one way ANOVA
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kelima kelompok.
Selanjutnya, uji LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada
kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan 1, dan kelompok perlakuan 2
dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Kelompok perlakuan 1 dan 2
menunjukkan perbedaan yang bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol positif
dan kelompok kontrol normal. Kelompok perlakuan 1 dan 2 tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Hana Amatillah, G0009097, 2012. The Effect of Star Fruit Juice (Averrhoa carambola
Linn.) Toward SGPT Level in Paracetamol Intoxicated Rats (Rattus norvegicus). Mini
Thesis. Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.
Background : The risk of liver diseases increase in accordance with extensive use of
hepatotoxicants in daily life. Therefore, research in herbal medicine with
hepatoprotective activity may be a benefit as an alternative therapy in liver disease. Star
fruit is a good source of natural antioxidants which can prevent oxidative damage and
modulate reactive free radicals. However, there is no study have been carried out so far
on the hepatoprotective effects of star fruit. Thus this research conducted to study the
effect of star fruit juice toward SGPT level in paracetamol intoxicated rats.
Methods : This research used laboratory experimental method with the post test
only control group design. A total of 30 white male Wistar rats at about 2-3 months, and
160-200 grams were assigned into five groups with six animals per group. The normal
and negative control group was given distilled water, the positive control group was
given Curcuma (3,6 mg/200 gr bw), and the treated group 1 and 2 was given star fruit
juice at 50% concentration and 100% concentration. The treatment given for 14 days. In
the last 3 days, the negative control, positive control, and treated group 1 and 2 was
induced with toxic dose of paracetamol (291,6 mg/200 gr bw) 1 hour after the treatment
given. After the treatment finished, blood samples were collected from vena retro-
orbital to measure SGPT level. Results were analyzed statistically by one way ANOVA
followed by LSD test.
Conclusion : It can be concluded that star fruit juice have significantly inhibit the
elevated level of SGPT in paracetamol intoxicated rats.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh
Pemberian Sari Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.) terhadap Kadar
SGPT Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Parasetamol Dosis Toksik.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan pengarahan,
bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah membantu kelancaran pembuatan skripsi ini.
3. Endang Ediningsih, dr., M.Kes sebagai pembimbing utama yang telah
berkenan memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis.
4. Nur Hafidha Hikmayani, dr., M.ClinEpid sebagai pembimbing pendamping
yang telah berkenan memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada
penulis.
5. Prof. Dr. Muchsin Doewes, dr., PFarK., MARS., AIFO sebagai penguji utama yang
telah memberikan nasihat, koreksi, dan saran untuk menyempurnakan penyusunan
skripsi.
6. Riza Novierta Pesik, dr., M.Kes sebagai anggota penguji yang telah memberikan
nasihat, koreksi, dan saran untuk menyempurnakan penyusunan skripsi.
7. Dosen dan Staf Lab. Farmakologi FK UNS dan Lab. Histologi FK UNS untuk
segala bantuan dan bimbingannya.
8. Bapak dan ibu tercinta (Purnawirawanto, dr., Sp.B, Sp.BA dan Sayidah
Orbariana, dr., Sp.Rad) serta kakak (Mas Izzu) dan adik-adikku (Dik Rufa,
Dik Awwab, Dik Hafidz, dan Dik Iqbal) atas doa, motivasi, dan dukungannya.
9. Andin, Dio, Rizka, Devi, Cindi, Brenda, Dwi, Ami, Isna, Putri, Diah serta
keluarga besar Wisma Deka atas bantuan, doa, motivasi, dan semangat yang
selalu diberikan.
10. Keluarga besar BEM FK UNS atas dukungan dan motivasi yang diberikan.
11. Teman-teman Pendidikan Dokter 2009, sebagai teman seperjuangan.
12. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga selesainya
penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
kekurangan, oleh sebab itu saran dan koreksi sangat diharapkan. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, 10 September 2012
Hana Amatillah
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ..... vi
DAFTAR LAMPIRAN . xi
BAB I. PENDAHULUAN
C. Tujuan Penenlitian .. 3
D. Manfaat Penelitian .. 3
A. Tinjauan Pustaka . 5
C. Hipotesis . 19
B. Lokasi Penelitian 20
C. Subjek Penelitian 20
D. Teknik Sampling . 21
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V. PEMBAHASAN 36
A. Simpulan . 43
B. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Perlakuan............................................................................... 35
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Daftar Volume Maksimal Bahan Uji pada Pemberian Secara Oral
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
zat toksik lainnya (Devaraj et al., 2010a). Hepar menjadi organ yang paling
pada gangguan yang berat kerusakan hepar akan berakibat fatal (Guyton dan
Hall, 2007).
Sampai saat ini belum ada terapi adekuat untuk mencegah dan mengobati
(Farghaly dan Hussein, 2010). Salah satu buah yang memiliki kandungan
antioksidan tinggi dan kaya nutrisi adalah buah belimbing manis (Khoo et al.,
proantosianidin (Shui dan Leong, 2004; Leong dan Shui, 2002). Beberapa
sehingga terjadi deplesi GSH seluler (Furst dan Munster, 2002). Deplesi GSH
sel hepar serta menyebabkan sel hepar lebih rentan terhadap stres oksidatif
sel dan pada tahap selanjutnya nekrosis sentrolobuler (James et al., 2003).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
enzim tersebut dalam darah meningkat. Salah satu enzim yang merupakan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
lebih lanjut dalam uji praklinis pada hewan yang tingkatannya lebih tinggi
dengan metode yang lebih baik sehingga sari buah belimbing manis dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Robsidae
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa L.
(ITIS, 2011)
b. Nama Lain
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
c. Deskripsi Tanaman
d. Kandungan Kimia
Dalimartha, 2000).
Leong, 2004).
atau diolah menjadi sari, jus, dan selai. Buah belimbing berkhasiat
2000).
450 (Rohman et al., 2009; Wakte dan Patil, 2011; Zhang et al.,
2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
sehingga melindungi sel hepar dari stres oksidatif (Han et al., 2007).
matang, utuh, segar, mengandung kadar air yang tinggi (juicy), dan
2. Hepar
a. Organ Hepar
2007).
karbohidrat, protein, lemak, hormon, dan zat kimia asing (Guyton dan
berkontak langsung dengan darah dari dua sumber, yaitu darah vena
hepatis dan darah arteri hepatis yang datang dari aorta (Sherwood,
2001).
asing yang masuk melalui jalur lainnya, juga akan sampai ke hepar
aktif atau inaktif dan menjadi senyawa yang lebih larut dalam air
(Murray, 2009)
b. SGPT
2004).
3. Parasetamol
a. Definisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
b. Farmakokinetik
parasetamol 2-3 jam dan relatif tidak dipengaruhi oleh fungsi ginjal,
namun pada dosis toksik, waktu paruhnya dapat meningkat dua kali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
c. Farmakodinamik
d. Penggunaan Klinis
seperti nyeri kepala, myalgia, nyeri pasca persalinan, dan keadaan lain
e. Dosis
f. Efek Samping
kelainan darah tak jarang terjadi. Pada penggunaan kronis dari 3-4 gr
Munster, 2002).
sel lebih rentan terhadap stres oksidatif dan lipid peroksidasi. Selain
a. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
Genus : Curcuma
(ITIS, 2010)
b. Nama Lain
(Dalimartha, 2000).
c. Deskripsi Tanaman
(Dalimartha, 2000).
d. Kandungan Kimia
dari kerusakan oleh radikal bebas dan melindungi sel hepar dari stres
g. Curcuma
B. Kerangka Pemikiran
Metabolisme oleh
Sitokrom P-450
Peningkatan NAPQI
Deplesi
glutation
Stres oksidatif
Keterangan:
Variabel luar
Nekrosis sentrolobuler
: memacu yang tidak
: menghambat terkendali
SGPT meningkat
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
memberi perlakuan kepada sampel yang telah ditentukan yaitu hewan uji di
B. Lokasi Penelitian
C. Subyek Penelitian
galur Wistar berusia 2-3 bulan dengan berat badan 160-200 gram.
(n) adalah jumlah ulangan untuk tiap perlakuan dan (t) adalah jumlah
4 (n-1) > 15
4n > 19
n > 4,75 5
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
D. Teknik Sampling
E. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah the post test only control group design
K(n) O1
K(-) O2 Dibandingkan
Sampel
Tikus dengan uji
K(+) O3 statistik
30 ekor
KP1 O4
KP2 O5
Keterangan:
F. Identifikasi Variabel
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
Kadar SGPT
3. Variabel Luar
a. Terkendali
3) Umur tikus
4) Spesies tikus
b. Tidak terkendali
Sari belimbing manis adalah sari yang dibuat dari buah belimbing
dari bijinya, kemudian diparut, diperas, dan disaring untuk diambil sarinya
manis yang matang, segar, banyak tersedia, mengandung kadar air yang
tinggi (juicy), tidak rusak, dan tidak terkontaminasi mikroba (tidak busuk).
2. Kadar SGPT
terjadinya kerusakan hepar. Kadar SGPT diukur dari darah tikus yang
fosfat. Aktivitas enzim dibaca pada suhu 370C menggunakan alat model
902 automatic analyzer hitachi. Kadar SGPT dinyatakan dalam U/L. Skala
3. Variabel luar
a. Terkendali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
1) Spesies tikus
2) Jenis kelamin
sampel.
3) Umur
4) Berat badan
5) Jenis makanan
Hewan uji diberi makanan dan minuman standar yaitu pelet dan air
b. Tidak Terkendali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
a. Kandang hewan
c. Sonde lambung
d. Spuit injeksi 1 ml
g. Alat sentrifus
d. Makanan standar
e. Aquades
I. Cara Kerja
sari belimbing manis. Sari belimbing manis yang diperoleh dari proses ini
jadwal perlakuan, tikus diberi makan pelet dan minum air aquades ad
libitum.
3. Dosis Parasetamol.
untuk tikus adalah 1944 mg/kg BB atau 388,8 mg/200 gr BB tikus. Dosis
tanpa menyebabkan kematian pada tikus adalah dosis 3/4 LD-50 perhari.
291,6 mg parasetamol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
4. Dosis Curcuma
Curcuma.
5. Persiapan Tikus.
6. Pemberian perlakuan.
tikus setiap hari selama 14 hari berturut-turut dan pada 3 hari terakhir
c. K(+): Kelompok kontrol positif diberi Curcuma per oral dosis 3,6
pemberian Curcuma.
7. Pengukuran hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
60 menit hingga didapatkan serum dan diukur kadar SGPT dari masing-
masing kelompok.
8. Kerangka penelitian
30 ekor tikus
Sebelum Randomisasi
perlakuan
Hari ke 1-7
(7 hari) Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
kontrol kontrol kontrol perlakuan perlakuan
normal negatif positif 1 2
Setelah + 1 jam
yang bermakna, dilanjutkan dengan uji Post Hoc menggunakan uji Least
0,05. Jika data tidak memenuhi syarat uji statistik parametrik, maka digunakan
uji statistik non parametrik, yaitu Uji Kruskal Wallis. (Riwidikdo, 2007). Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
sebagai berikut:
Keterangan:
K(-) commit
= Kelompok kontroltonegatif
user diberi aquades selama 14 hari
31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
SGPT setelah perlakuan selama 14 hari. Rerata kadar SGPT paling tinggi
terdapat pada kelompok kontrol negatif, sedangkan rerata kadar SGPT yang
paling mendekati rerata kadar SGPT kelompok kontrol normal adalah rerata
kadar SGPT kelompok kontrol positif. Berikut adalah grafik kadar SGPT
setelah perlakuan:
Kadar SGPT (U/L)
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Kontrol normal Kontrol negatif Kontrol positif Sari belimbing Sari belimbing
(Curcuma) manis 50% manis 100%
B. ANALISIS DATA
dengan uji one way ANOVA yang kemudian dilanjutkan dengan uji LSD
Syarat yang harus dipenuhi untuk dilakukan uji one way ANOVA adalah
kesamaan varian yang diperiksa dengan uji normalitas dan uji homogenitas
varian.
1. Uji Normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa data
Hasil uji normalitas pada tabel 4.2 menunjukkan nilai p > 0,05
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
2. Uji Homogenitas
data homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan uji Levenes.
Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok
rerata kadar SGPT pada kelima kelompok perlakuan. Nilai p < 0,05
Pada hasil uji one way ANOVA menunjukkan nilai p = 0,000 (Lampiran
6), sehingga dapat disimpulkan adanya perbedaan rerata kadar SGPT yang
Pada uji one way ANOVA terdapat perbedaan rerata kadar SGPT yang
adakah rerata pasangan yang berbeda signifikan dari rerata pasangan yang
lain. Uji Post Hoc dilakukan dengan uji LSD. Pasangan perlakuan yang
BAB V
PEMBAHASAN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorik dengan the post test
only control group design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
sari belimbing manis terhadap kadar SGPT tikus yang diinduksi parasetamol dosis
toksik. Tikus diberi sari belimbing manis selama 14 hari dan pada 3 hari terakhir
pengambilan darah dari vena retro-orbital tikus untuk pemeriksaan kadar SGPT.
Hasil yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik one way ANOVA diikuti uji
Post Hoc menggunakan uji LSD untuk melihat apakah perbedaan rerata kadar
SGPT akibat induksi parasetamol dosis toksik dapat dilihat dari rerata kelompok
kontrol negatif sebesar 182,52 U/L. Tingginya rerata kadar SGPT pada kelompok
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
GSH seluler bermakna (Furst dan Munster, 2002). Deplesi GSH seluler
menyebabkan sel lebih rentan terhadap stres oksidatif dan lipid peroksidasi. Selain
itu, deplesi GSH juga menyebabkan NAPQI bebas berikatan secara kovalen
dengan makromolekul sel hepar, seperti lipid, protein, dan asam nukleat (Kashaw,
et al., 2011). Target seluler primer dari NAPQI adalah mitokondria dan protein
yang terlibat dalam kontrol ion sel. Disfungsi mitokondria dan perubahan
superoksida (O2-) dan senyawa nitrogen reaktif yaitu peroksinitrit (ONOO-), yang
(LDH) pada serum dan hepar (Farghaly dan Hussein, 2010). NAPQI juga
berkurangnya integritas membran sel dan lipid peroksidasi (Setty et al., 2007).
Perbedaan kadar SGPT yang signifikan juga terdapat pada kontrol positif,
0,000). Rerata kadar SGPT pada kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan 1,
U/L; 87,01 U/L; 91,68 U/L; dan 182,52 U/L. Kelompok kontrol positif diberi
kelompok kontrol positif dan pemberian sari belimbing manis pada kelompok
kadar SGPT menunjukkan bahwa Curcuma dan sari belimbing manis memiliki
parasetamol.
Penurunan kadar SGPT pada kelompok yang diberi sari belimbing manis
Aktivitas antioksidan yang tinggi dari buah belimbing manis disebabkan oleh
(Shui dan Leong, 2004; Leong dan Shui, 2002). Vitamin C diduga mampu
melindungi sel hepar dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif dan lipid
commit(Han
melindungi sel hepar dari stres oksidatif to user
et al., 2007). Berdasarkan penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
yang dilakukan oleh Zhang et al., (2007) kandungan polifenol dalam belimbing
itu, penelitian yang dilakukan oleh Rohman et al., (2009) menunjukkan bahwa
ekstrak buah belimbing manis dapat mengikat radikal bebas, sehingga dapat
Rerata kadar SGPT pada kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol
normal berturut-turut sebesar 67,12 U/L dan 53,80 U/L. Berdasarkan hasil analisis
kelompok kontrol positif setara dengan kadar SGPT kelompok kontrol normal.
mengandung zat aktif kurkumin dan minyak atsiri (Wahyono et al., 2007).
Hussein (2010) kurkumin dapat meningkatkan kadar GSH dalam serum dan hepar
tikus serta mengontrol kadar LDH dalam serum dan darah. Hal ini menunjukkan
commitdan
yaitu glutation peroksidase, katalase, to user
superoksida dismutase. Peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
berikatan dengan makromolekul sel hepar, menjaga stabilitas membran sel hepar,
serta melindungi sel hepar dari lipid peroksidasi dan stres oksidatif. Hasil ini juga
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Seong et al. (2004) yang
cisplatin dan penelitian yang dilakukan oleh Devaraj et al. (2010a) yang
etanol.
Kelompok yang diberi sari belimbing manis konsentrasi 50% dan konsentrasi
dan kelompok kontrol normal. Hal ini menunjukkan bahwa sari belimbing manis
namun belum memiliki efek yang setara dengan Curcuma. Hal ini dapat
disebabkan karena dosis yang diberikan pada kelompok perlakuan bukan dosis
optimal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shui dan Leong (2006),
residu jus buah belimbing manis yang merupakan sisa dari proses pengolahan jus,
menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih besar daripada jus belimbing manis.
Jus belimbing manis hanya mengandung 17% dari aktivitas antioksidan total,
walaupun jus tersebut mengandung + 85% dari berat total belimbing manis.
dalam belimbing manis. Residu belimbing manis mengandung lebih dari 70%
total polifenol. Pada uji In Vitro, diketahui aktivitas reduksi residu jus belimbing
kandungan antioksidan pada belimbing manis lebih banyak terdapat pada residu
dibandingkan dengan jus (Shui dan Leong, 2006; Payal et al., 2012). Pada
penelitian ini, residu yang dihasilkan dalam pembuatan sari belimbing manis lebih
sedikit daripada residu yang dihasilkan oleh jus. Namun karena konsentrasi sari
belimbing manis yang digunakan hanya konsentrasi 50% dan konsentrasi 100%,
Apabila dicermati lebih lanjut, kadar SGPT kelompok yang diberi sari
belimbing manis konsentrasi 50% lebih rendah daripada kelompok yang diberi
sari belimbing manis konsentrasi 100%. Namun setelah dilakukan uji statistik,
kadar SGPT sari belimbing manis konsentrasi 50% dan konsentrasi 100% tidak
manis yang muncul merupakan akibat dari konsentrasi zat aktif yang mencapai
reseptor dan jenis ikatannya dengan reseptor (Wahyono, 2009). Menurut teori
dengan fraksi reseptor yang diikatnya dan intensitas efek mencapai maksimal jika
seluruh reseptor diikat oleh obat. Apabila seluruh reseptor telah diduduki oleh
obat, maka peningkatan dosis obat menjadi tidak berarti. Hubungan antara dosis
obat dengan besarnya efek dapat digambarkan sebagai kurva dosis-intensitas efek
yang berbentuk hiperbola (Setiawati et al., 2007). Pada penelitian ini dosis yang
menggunakan dua variasi dosis. Oleh sebab itu, diperlukan variasi dosis yang
lebih beragam untuk melihat pola kurva dosis-intensitas respon pemberian sari
commit to user
belimbing manis terhadap kadar SGPT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah sari belimbing
B. Saran
1. Penelitian lebih lanjut dengan bentuk sediaan bahan uji yang berbeda dan
2. Penelitian lebih lanjut dengan sampel hewan uji yang lebih tinggi
tingkatannya.
commit to user
43