Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah Nya, sehingga penulis dapat penyelesaikan
tugas ini. Yang mana tugas ini membahas tentang Pencemaran Air.
Penulis sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing dan teman kelompok
yang senantiasa memberikan arahan dalam penyusunan tugas ini, Serta penulis
pula berterima kasih kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam
memberikan pendapat, kritikan dan saran dalam pembuatan tugas ini.
Penulis berharap tugas ini bermanfaat bagi kelompok dan pembaca, semoga
tugas ini dapat membantu kita memahami tentang pencemaran air. Akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
3
BAB IV
PENUTUP .................................................................................................................
4
BAB I
Konservasi Alam
Tujuan Khusus yang penulis ingin capai pada penulisan makalah ini adalah:
5
ketersediaanya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai
keanekaragamannya. Dalam undang-undang tersebut pengertian konservasi terkait
dengan sumberdaya alam yang terdapat dalam lingkungan hidup. Oleh karenanya
konservasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam pemakaiannya dengan
sumberdaya alam dan lingkungan.
Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan hidup (Undang-Undang
No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
1.4 Bentuk Konservasi
Secara umum bentuk konservasi dapat dibedakan atas 2 golongan, yaitu:
1. Konservasi in situ
Konservasi in situ adalah kegiatan konservasi flora/fauna yang dilakukan didalam
habitat aslinya. Konservasi in situ mencakup kawasan suaka alam (Cagar Alam dan
suaka Marga Satwa) dan kawasan pelestarian alam (Taman Nasional, Taman Hutan
Raya dan Hutan Wisata Alam).
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 yang
dimaksud dengan Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaaan
alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara
alami. Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas
berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan
hidupnuya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Taman Nasional Adalah
kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budi daya, pariwisata, rekreasi.
Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk periwisata dan rekreasi alam.
2. Konservasi Ek Situ
6
Dilakukan oleh lembaga konservasi, seperti kebun raya, arboretum, kebun
binatang, taman safari dan tempat penyimpanan benih dan sperma satwa.Kebun
Raya adalah kawasan yang diperuntukkan sebagai tempat koleksi tumbuh-tumbuhan
yang mempunyai nilai ekonomis atau penting bagi ilmu pengethuan, penelitian dan
pendidikan botani serta sebagai tempat rekreasi. Contoh : Kebun Raya
Purwodadi. Arboretum adalah kebun pohon-pohonan yang merupakan salah satu
bentuk konservasi plasma nuftah hasil buatan manusia. Kebun Binatang adalah
tempat/wadah pengumpulan berbagai macam satwa yang dipelihara, diperagakan
untuk umum dalam rangka pengadaan sarana rekreasi alam yang sehat untuk
mendidik dan mengembangkan budaya masyarakat dalam memelihara keseimbangan,
kelestarian lingkungan.
7
muka bumi. Contoh : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari,
minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.
C. Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam di bagi kedalam 2 macam jenis,
yaitu :
1. Sumber daya alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. Contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain.
2. Sumber daya alam non hayati/abiotik adalah sumber daya alam yang
berasal dari benda mati. Contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-
lain.
D. Berdasarkan pemanfaatannya, sumber daya alam di bagi menjadi 5 macam,
yaitu :
1. Sumber daya alam materi, yang di manfaatkan adalah materi sumber daya
alam tersebut. Contoh: bahan galian yang digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan.
2. Sumberdaya alam hayati adalah sumber daya yang memanfatkan makhluk
hidup meliputi hewan dan tumbuhan.
3. Sumber daya alam energi yang dimanfaatkan adalah energi yang tekandung
dalam sumber daya alam tersebut. Contoh: bahan bakar minyak.
4. Sumber daya alam ruang merupakan pemanfaatan ruang atau tempat yang
diperlukan manusia dalam hidupnya.
5. Sumber daya alam waktu: Sumber Daya Alam yang pemanfaatannya
tergantung waktu. Contoh: Sawah tadah hujan hanya dapat difungsikan saat
musim penghujan
E. Sumber daya alam berdasarkan nilai ekonomis atau nilai kegunaannya dibagi
menjadi 3 macam, yaitu :
1. Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi merupakan sumber daya alam yang
dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang tinggi. Contoh : mineral dan
logam mulia seperti emas, perak, intan.
8
2. Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah merupakan sumber daya alam yang
dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang relatif murah. Contoh: Pasir,
Batu.
3. Sumber Daya Alam nonEkonomis merupakan sumber daya alam yang
dalam mendapatkannya tidak memerlukan biaya. Contoh : Udara, Sinar dan
Panas Matahari
F. Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan ke dalam 5
kelompok, yaitu:
1. Sumber daya lahan atau tanah.
2. Sumber daya hutan.
3. Sumber daya air.
4. Sumber daya laut.
5. Sumber daya mineral.
G. Sumber daya alam menurut Barlow dapat dibagi ke dalam tiga kelompok,
yaitu :
1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui.
2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
3. Sumber daya alam yang memiliki sifat gabungan sumber daya biologis dan
Sumber daya tanah (lahan).
9
BAB II
Masalah dan Penanggulangan Pelaksanaan Konservasi
2.1 Tujuan Umum
Tujuan Khusus yang penulis ingin capai pada penulisan makalah ini adalah:
Permasalahan konservasi dan ekologi, sejak beberapa abad yang lalu telah
dipandang sangat berkaitan erat dengan politik. John Bellamy Foster yang
diwawancara oleh Dennis Soron (2004) mengungkapkan optimisme terhadap
pertemuan Rio Earth Summit pada tahun 1992 merupakan salah kaprah dikarenakan
kelompok-kelompok lingkungan hidup tidak memperhitungkan tekanan ekonomi
yang ditujukan terhadap mereka dan tidak mempertimbangkan secara fundamental
sistem ekonomi kapitalisme yang mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.
Pemerintah menandatangani perjanjian internasional untuk meningkatkan
prestise, ingin tergabung dalam komunitas internasional dan mengurangi kritik.
Perjanjian internasional sering menjadi dasar perundang-undangan nasional. Setelah
ditandatangani, perjanjian internasional lebih sering dipergunakan oleh organisasi
non-pemerintah untuk mendorong perubahan dibandingkan dipergukanan sebagai
landasan pemerintah. Hal ini yang kemudian menjadikan penting untuk memasuki
wilayah politik dan perubahan kebijakan dalam permasalahan konservasi.
1. Jumlah penduduk dengan penyebaran yang tidak merata
10
2. Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sekitar 1,3% pertahun
3. Mata pencaharian yang bersifat agraris akan memerlukan lahan 39,96 juta orang
dengan luas lahan pertanian 13 juta ha. Berarti rata-rata lahan petani antara 0,3 hingga
0,4 ha. Terjadi alih fungsi lahan terutama di pulau Jawa, mencapai 50 ribu hektare per
tahun., dan terjadi tumpang tindih kepentingan antara konservasi dan eksploitasi
4. Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan
baik sebagai obyek maupun subyek pembangunan
5. Sumber daya alam adalah modal dasar pembangunan yang harus dimanfaatkan
baik sebagai obyek maupun subyek pembangunan. Oleh karena itu untuk
melestarikan sumber daya alam khususnya sumberdaya alam hayati, pemerintah
menetapkan kawasan konservasi sebagai perwakilan 80 ekosistem di Indonesia.
11
7. Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan
lingkungan global.
8. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan Hidup dan
Berkelanjutan Untuk menanggulangi masalah kerusakan yang terjadi pada
lingkungan perlu diadakan konservasi. Konservasi dapat diartikan sebagai upaya
untuk memelihara lingkungan mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat sampai
bangsa.
Pengelolaan sumber daya alam merupakan usaha secara sadar dengan cara
menggali sumber daya alam, tetapi tidak merusak sumber daya alam lainnya sehingga
dalam penggunaannya harus memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan kualitas
dari sumber daya alam tersebut. Adanya peningkatan perkembangan kemajuan di
bidang produksitidak perlu mengorbankan lingkungan yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan.
9. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus selalu
hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di darat.
10. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air
sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
11. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai
reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
12. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap
pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
13. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
14. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat
pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
15. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
12
16. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
17. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi laju
erosi.
18. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
19. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu
dikurangi karena dianggap kurang efisien.
20. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah
penggalian.
21. Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah
mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus
22. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya
kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan
meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang
kependudukan
23. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak
terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan
gerakan keluarga berencana.
24. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan
penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak
sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
25. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti
dengan laju pertumbuhan. Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada
pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.
13
BAB III
KASUS KONSERVASI TANAH
3.1 Tujuan Umum
Tujuan Khusus yang penulis ingin capai pada penulisan makalah ini adalah:
14
lahan didaerah hulu dengan lereng curam yang hanya sesuai untuk hutan, apabila
mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian tanaman semusim akan rentan
terhadap bencana erosi dan atau tanah longsor. Perubahan penggunaan lahan miring
dari vegetasi permanen (hutan) menjadi lahan pertanian intensif menyebabkan tanah
menjadi lebih mudah terdegradasi oleh erosi
tanah.
Penggunaan pestisida yang berlebih dalam kurun yang panjang, akan berdampak
pada kehidupan dan keberadaan musuh alami hama dan penyakit, dan juga
berdampak pada kehidupan biota tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya ledakan
hama penyakit dan degradasi biota tanah. Perlu difikirkan pada saat ini residu
pestisida akan menjadi faktor penentu daya saing produk-produk pertanian yang akan
memasuki pasar global. Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi tinggi dan
dengan dosis yang tinggi dalam kurun waktu yang panjang menyebabkan terjadinya
kemerosotan kesuburan tanah karena terjadi ketimpangan hara atau kekurangan hara
lain, dan semakin merosotnya kandungan bahan organik tanah.
Konversi lahan pertanian yang semakin meningkat akhir-akhir ini merupakan
salah satu ancaman terhadap keberlanjutan pertanian. Salah satu pemicu alih fungsi
lahan pertanian ke penggunaan lain adalah rendahnya isentif bagi petani dalam
berusaha tani dan tingkat keuntungan berusahatani relatif rendah. Selain itu, usaha
pertanian dihadapkan pada berbagai masalah yang sulit diprediksi dan mahalnya
biaya pengendalian seperti cuaca, hama dan penyakit, tidak tersedianya sarana
produksi dan pemasaran.
15
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Konservasi ialah suatu usaha pengelolaan yang dilakukan oleh manusia dalam
memanfaatkan sumberdaya alam sehingga dapat menghasilkan keuntungan sebesar-
besarnya secara berkelanjutan untuk generasi manusia saat ini, serta tetap memelihara
potensinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi generasi
generasi yang akan datang. Konservasi sendiri secara umum memiliki 2 bentuk yaitu
konservasi secara in situ dan ex situ.
Namun dalam pelaksanaan konservasi sendiri terdapat permasalahan yang
dihadapi kebanyakan karena pengaruh aktivitas manusia seperti penggunaan lahan
yang berlebihan untuk kepentingan sendiri tanpa memperhatikan lingkungan. Meski
seperti itu pemerintah tetap berusaha melakukan berbagai cara agar konservasi
sumber daya alam berjalan dengan baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/IsiTamnas.html
http://www.anneahira.com/taman-laut-di-indonesia.htm
http://id.orangutancentre.org/2010/11/apa-itu-taman-nasional/
http://www.anneahira.com/konservasi-laut.htm
http://fananiarifzqi.blogspot.com/2012/06/cagar-alam.html
http://superwenda.blogspot.com/2008/10/zonasi-taman-nasional-laut.html
http://sauddaniel.wordpress.com/2010/04/16/taman-nasional-laut-kepulauan-seribu/
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-
ENGLISH/tn_kepulauanseribu.htm
17