You are on page 1of 13

76 Efek Pemberian Estrogen.

(Susantin Fajariyah dkk)

Efek Pemberian Estrogen Sintetis (Diethylstillbestrol) terhadap Struktur Hepar


dan Kadar SGOT dan SGPT pada

Mencit (Mus musculus ) Betina Strain BalbC

The Effect of Synthetic Estrogen on Hepar Stucture

And Level of SGOT and SGPT of BalbC Female Mice (UMus musculus)

Susantin Fajariyah, Eva Tyas Utami, Yunita Arisandi

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember

ABSTRACT

The objectives of this study were to observe the effect of synthetic estrogen (diethylstilbestrol/DES) on
hepar structure and level of SGOT as well as SGPT of female mice (Mus musculus). Mice were gavage
by DES dose 0.084 g/g bb, 0.168 g/g bb, 0.336 g/g body weight, sesame oil and control. DES was
treated by gavage for 15 days. Observation were performed liver structure contain of number of normal
hepatocyte, and hepatocyte disruption (picnosis, vacuole cell, and necrosis), also SGOT-SGPT level.
The result showed that DES effected to the disruption of hepatocyte particularly necrosis was relativity
high in 0,168 g/g bb DES treatment. SGOT and SGPT level on blood increased after DES treatment.

Keywords: Synthetic estrogen, diethylstillbestrol (DES), hepar structure, SGOT, SGPT, mice

PENDAHULUAN

menimbulkan efek, antara lain terkena kanker

Estrogen merupakan senyawa steroid yangX


payudara, naiknya resiko kanker endometrium,

stroke, penggumpalan darah, dan penyakit

berfungsi terutama untuk perkembangan dan


jantung pada wanita setelah menopause,

mempertahankan ciri-ciri kelamin wanita.


sehingga DES secara klinis tidak digunakan

Selain dalam bentuk alami, estrogen juga


lagi. Namun DES masih banyak digunakan

diperoleh dalam bentuk sintetik. Dewasa ini


dalam penelitian sebagai model estrogenic

tersedia berbagai jenis estrogen sintetik yang


endocrine disrupter (Newbold et al. 2006)
dapat digunakan untuk menangani (terapi)
Senyawa
DES
akan
mengalami

berbagai jenis kelainan ginekologik, alat


metabolisme di hepar yang merupakan tempat

kontrasepsi, maupun sebagai pengganti hormon


detoksifikasi. Jalur yang pertama yakni

bagi wanita yang mengalami menopause.


konversi dari ortho-hidroksilasi menjadi

Beberapa jenis estrogen sintetik yang dikenal


metabolit catechol. Metabolit utama DES pada

selama ini adalah Diethylstilbestrol (DES),


beberapa spesies (tikus, mencit, primata, dan

Etynil Estradiol, Dienestrol, fosfestrol (Holland


hamster)

adalah
dienoestrol
dan
W-

2002).

hidroksidienoestrol
yang
terbentuk karena

Diethylstilbestrol
(DES)
merupakan
katalisis peroksidase (oksidasi) DES menjadi

estrogen sintetik non steroid yang potensi


quinon intermediet. Perubahan quinon menjadi

estrogeniknya cukup kuat. Pada awalnya DES


semiquinon

akan
menghasilkan
superoksida

digunakan untuk mengatasi abortus imminens


yang dapat menyebabkan kerusakan DNA yang
(Achadiat 2003),
namun
hasil
penelitian
berujung pada kerusakan sel (Hudson et al.

menunjukkan bahwa paparan DES pada ibu


2001). Quinon intermediet
merupakan

hamil meningkatkan risiko kanker (small cell


metabolit reaktif dari DES (Anonim 1979).

carcinoma) vagina pada bayi wanita yang


Adanya kerusakan sel-sel hati (hepar) dapat

dilahirkannya, disfungsi
alat
reproduksi,
ditandai dengan kadar enzim SGOT (Serum

menurunnya fertilitas dan disfungsi sistem


Glutamat
Oxaloasetate
Transaminase)
dan

immune (Giusti et al. 1995). Walker & Haven


SGPT
(Serum
Glutamat
Piruvate

(1997) dalam Newbold et al. (2006)


Transaminase) yang meningkat. SGOT-SGPT

menyatakan bahwa efek DES kemungkinan


merupakan dua enzim transaminase yang

akan diturunkan pada generasi kedua bahkan


dihasilkan oleh sel-sel hati (Gmikro 2006).

ke
generasi
berikutnya.
Menurut
Menurut Calbreath (1982), peningkatan SGOT

Dharmasaputra (2002) penggunaan DES dapat


dan SGPT mengindikasikan adanya kerusakan
Jurnal ILMU DASAR Vol. 11 No. 1, Januari 2010 : 76 82
77

baik yang normal, piknosis atau


piknosis, sel pengerutan inti
bervakuola maupun merupakan
nekrosis. homogenisasi
sitoplasma. Hepatosit
sel-sel hepar dibandingkan dengan enzim hepar yang mengalami
lainnya, karena kedua enzim ini meningkat piknosis ini tampak
terlebih dahulu dan meningkat drastis bila lebih gelap daripada
dibandingkan dengan enzim-enzim lain ketika hepatosit normal. Uji
terjadi kerusakan sel-sel hepar. Berdasarkan hasil Duncan untuk rata-
pengamatan, hepatosit rata jumlah hepatosit
Penggunaan estrogen sintetik merupakan salah normal mempunyai yang mengalami
satu penyebab terjadinya kanker pada wanita ciri-ciri: sel tersusun piknosis,
termasuk kanker hati (Chen et al. 1999). secara radier terhadap menunjukkan bahwa
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian vena sentralis, bentuk DES dosis 0,336 g/g
ini untuk mengkaji lebih lanjut mengenai sel bulat dan oval dan bb berpengaruh paling
pengaruh estrogen sintetik khususnya DES terdapat lempeng tinggi terhadap rata-
terhadap struktur hepar serta kadar SGOT dan -lempeng hepatosit. rata jumlah hepatosit
SGPT pada mencit (Mus musculus) betina strain Sel terlihat memiliki yang mengalami
Balb C. satu nukleus, namun piknosis, diikuti oleh
ada juga yang DES dosis 0,168 dan
METODE memiliki lebih dari DES dosis 0,084 g/g
satu nucleus bb.
(binukleat) yang Karakteristik hepatosit
Mencit yang digunakan adalah mencit betina Strain
Bab-C umur 8-9 minggu dengan berat badan sekitar 25
terdapat di tengah sel. yang mengalami
g. Senyawa yang akan diuji adalah DES (Sigma). Uji Duncan untuk rata- vakuolisasi adalah
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap rata jumlah hepatosit volume hepatosit
(RAL) dengan 5 perlakuan yaitu kontrol (tanpa diberi normal, menunjukkan membesar, nukleus
perlakuan), minyak wijen, dan DES dengan dosis DES dosis 0,084 g/g rata-rata hanya satu
0,084 g/g bb, 0,168 g/g bb, 0,336 g/g bb, yang bb berpengaruh paling terletak ditengah sel,
diberikan secara gavage selama 15 hari. Pada hari ke tinggi terhadap rata-
bagian sitoplasma
16 mencit dibedah kemudian darah diambil untuk rata jumlah hepatosit
pengukuran SGOT dan SGPT, dan hati diambil untuk hepatosit agak cekung
normal, diikuti oleh tampak lebar dan
dibuat preparat histologi dengan metode parafin dan
pewarnaan Hematoksilin-Eosin (Suntoro 1983). DES dosis 0,336 dan berwarna putih.
Struktur hati yang diamati adalah hepatosit normal dan dosis 0,168 g/g bb. Hepatosit bervakuola
hepatosit yang mengalami kerusakan baik piknosis, sel ditemukan pada zona
bervakuola, dan nekrosis pada zona vena sentralis Hepatosit yang sentrolobuler yakni di
(sentrolobuler), zona sentrolobuler-periportal, dan mengalami piknosis sekitar daerah vena
zona periportal. Data yang diperoleh dianalisis dengan tampak menghitam, sentralis. Hepatosit
ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji Duncan 1%
namun masih memiliki yang mengalami
(Arikunto 1998)
membran sel. Nukleus vakuolisasi tidak
belum tampak sebanyak sel yang
HASIL DAN PEMBAHASAN terfragmentasi. mengalami piknosis
Beberapa sel yang dan nekrosis.Hasil uji
Hasil pengamatan preparat histologis hepar mengalami piknosis Duncan, menunjukkan
mencit (Mus musculus L) strain Balb-C setelah tampak lebih besar bahwa DES dosis
perlakuan DES selama 15 hari berturut-turut daripada hepatosit 0,336 berpengaruh
menunjukkan kerusakan pada hepatosit berupa normal, namun ada paling tinggi terhadap
piknosis, nekrosis dan sel bervakuola. Rata-rata juga yang mempunyai rata-rata jumlah
jumlah hepatosit normal maupun yang ukuran lebih kecil dari hepatosit yang
mengalami kerusakan setelah perlakuan DES hepatosit normal. mengalami
ditunjukkan pada Tabel 1. Hepatosit berbentuk vakuolisasi, diikuti
bulat dengan kondisi oleh DES dosis 0,168
Hasil uji Anava terhadap rata-rata jumlah sel yang masih dan DES dosis 0,084
hepatosit baik yang normal, piknosis, sel tersusun secara radier. g/g bb.
bervakuola maupun nekrosis diperoleh nilai p Hal ini sesuai dengan
(0,000) < 0,01 (=1%). Hal ini berarti DES pernyataan Ngabekti Selain kerusakan
berpengaruh terhadap rata -rata jumlah hepatosit & Isnaeni (2000) yaitu berupa piknosis dan
sel bervakuola, hepatosit juga mengalami tampak semakin kecil teratur.
nekrosis. Kerusakan hepatosit berupa nekrosis dan mengkerut
ditandai dengan nukleus yang menghitam dan sehingga mempunyai
mengalami fragmentasi. Selain itu, hapatosit bentuk yang tidak
78 Efek Pemberian Estrogen.(Susantin Fajariyah dkk)

Tabel 1. Rata-rata jumlah hepatosit normal dan hepatosit yang mengalami kerusakan pada lobulus
hepar setelah perlakuan DES.

Dosis (g/g bb)

Jumlah Hepatosit (XSD)

Normal
Piknosis
Sel vakuola
Nekrosis

Kontrol
60,3119,27c
0,381,14a
0,060,38a
0,712,14a

Minyak wijen
61,7923,24c
1,02 1,86b
0,230,90a
5,275,54b

DES 0,084
38,2712,95a
0,321,15a
0,230,73a
16,3710,59c

DES 0,168
44,5815,71Pb
0,591,36ab
0,230.81a
26,2719,17d

DES 0,336
41,1415,38ab
2,873,39c
0,591,44b
18,8512,58c
Keterangan: Superskrip yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan berbeda sangat nyata pada uji
Duncan taraf 1%.
manifestasi adanya menunjukkan adanya
Dari hasil uji Duncan tampak bahwa pemberian efek metabolisme zat perbedaan jumlah
DES dengan dosis 0,168 berpengaruh paling toksik dalam hal ini hepatosit normal yang
tinggi terhadap rata-rata jumlah hepatosit yang senyawa DES di sangat nyata pada
mengalami nekrosis, diikuti oleh pemberian DES dalam hepar. zona sentrolobuler,
dosis 0,336 dan 0,084 g/g bb. Struktur hepar sentrolobuler-
normal dan yang mengalami kerusakan dapat Kerusakan yang periportal, dan
dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. diakibatkan oleh periportal. Sedangkan
pemberian untuk uji Duncan
Senyawa DES mengalami metabolisme di hepar. diethystilbestrol untuk rerata jumlah
Jalur yang pertama yakni konversi dari ortho- terlihat pada semua hepatosit yang
hidroksilasi menjadi metabolit catechol. zona lobulus hepar, mengalami kerusakan
Metabolit utama DES pada mencit adalah yaitu pada zona menunjukkan, rerata
dienoestrol dan W-hidroksidienoestrol yang sentrolobuler, zona jumlah hepatosit yang
terbentuk karena katalisis peroksidase sentrolobuler- mengalami kerusakan
(oksidasi) DES menjadi quinon intermediet. Jalur periportal, dan zona pada zona
yang lain adalah epoksidasi ikatan double periportal. Pengaruh sentrolobuler tidak
stilbene, menghasilkan 4-hidroksipropiofenon. perlakuan DES berbeda sangat nyata
Baik epoksid maupun quinon intermediet, terhadap rata-rata dengan kerusakan
keduanya merupakan metabolit reaktif dari DES jumlah hepatosit hepatosit pada zona
(Anonim 1979). normal dan hepatosit sentrolobuler-
Selanjutnya quinon diubah menjadi semiquinon yang mengalami periportal. Namun
oleh ROS (Reactive Oxygen Species) yang juga kerusakan pada zona demikian, rerata
merupakan metabolit estrogen. Perubahan lobulus hepar dapat hepatosit yang
quinon menjadi semiquinon akan menghasilkan dilihat pada Tabel 2. mengalami kerusakan
superoksida yang dapat menyebabkan kerusakan pada kedua zona
DNA yang berujung pada kerusakan sel (Hudson Hasil analisis statistik tersebut berbeda
et al. 2001). Price dalam Irnawati et al, (2005) menggunakan Anava sangat nyata dengan
menjelaskan bahwa nekrosis hati merupakan untuk mengetahui rerata hepatosit yang
suatu manifestasi toksik yang berbahaya. pengaruh DES rusak pada zona
terhadap jumlah periportal. Kerusakan
hepatosit yang paling
Kerusakan hepatosit juga terkait dengan enzim- hepatosit normal dan tinggi terjadi pada
enzim mikrosom dalam sel. Jawi et al. (2006) hepatosit yang
zona sentrolobuler.
menjelaskan bahwa peningkatan produksi radikal mengalami kerusakan Zona sentrolobuler
bebas (senyawa kimia) akibat induksi diperoleh nilai p =
0,000 dengan p < 0,01. merupakan daerah
mycrosomal cytochrome P-450 dapat pada lobulus hepar
menimbulkan kerusakan pada hepatosit. Hal ini menunjukkan
yang paling dekat
Beberapa obat mampu meningkatkan aktivitas bahwa DES dengan vena sentralis.
enzim mikrosom ini. Seperti diketahui DES berpengaruh terhadap
Kerusakan hepatosit
merupakan senyawa toksik yang apabila masuk jumlah hepatosit yang tinggi pada zona
ke dalam tubuh akan diinduksi oleh enzim normal dan hepatosit
yang mengalami ini disebabkan suplai
mikrosom dalam hepar. darah yang kaya
kerusakan pada zona
lobulus hepar. oksigen semakin
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berkurang. Seperti
kerusakan hepatosit baik piknosis, sel pernyataan yang
bervakuola, maupun nekrosis merupakan Uji Duncan
Jurnal ILMU DASAR Vol. 11 No. 1, Januari 2010 : 76 82
79
oksigen lebih baik dari dalam darah pada zona
pada daerah periportal adalah 9
13%, sedangkan
konsentrasi oksigen
dalam darah pada zona
dikemukakan oleh Luthfiyah (2007) bahwa sentrolobuler adalah 4
bagian perifer berdekatan dengan cabang vena 5%.
porta dan arteri hepatika sehingga daerah sentrolobular.
periportal selalu mendapatkan makanan dan Konsentrasi oksigen
400) (N :
Hepatosit S
normal; VS:
Vena sentralis; Ne
S : Sinusoid).

N
Gambar 2. Struktur histologi
VS hepar setelah perlakuan DES
Gambar 1. dosis 0,336 g/ g bb (N :
Struktur V Normal; V: Sel Bervakuola;
S histologi hepar Ne : Nekrosis; VS : Vena
kontrol VS Sentralis; S: Sinusoid).
(perbesaran
80 Efek Pemberian Estrogen.(Susantin Fajariyah dkk)
dapat dan SGPT tertinggi
adalah pada kelompok
DES 0,336 g/ g BB
yakni sebesar 204,66
U/I untuk SGOT dan
Tingginya tingkat kerusakan pada zona 76,33 U/I pada SGPT,
sentrolobular disebabkan oleh terganggunya digunakan sebagai sedangkan kerusakan
suplai O2 yang diperlukan untuk metabolisme indikator dalam struktur hepatosit
sel. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan mendeteksi kerusakan tertinggi ialah pada
oleh Winekler et al. dalam Rusmiati & Lestari sel-sel hepar, yang kelompok DES 0,168
(2004) bahwa oksigen sangat penting untuk dapat memberi g/ g BB.
berbagai reaksi seluler sehingga apabila suplai gambaran adanya Nilai normal SGOT
oksigen terganggu, maka reaksi seluler tidak gangguan pada hati pada manusia berkisar
berjalan sebagaimana mestinya. (Gmikro 2006). dari 3 - 45 unit per
Disamping itu, perubahan yang terjadi pada Pengaruh pemberian liter (u/l), sedangkan
struktur histologi hepar juga terkait dengan DES terhadap kadar SGPT yang dianggap
enzim-enzim mikrosom karena beberapa obat SGOT dan SGPT pada normal adalah 0 35
mampu meningkatkan aktivitas enzim tersebut. hepar dapat dilihat unit per liter (u/l)
DES merupakan senyawa toksik, apabila masuk pada Tabel 3. (Arnita 2007).
ke dalam tubuh akan diinduksi oleh enzim Menurut Harrison
mikrosom (mycrosomal cytochrome P-450) Hasil uji Anava untuk (2000) SGOT dan
dalam hepar. Proses ini akan meningkatan kadar SGOT dan SGPT normal pada
produksi radikal bebas (senyawa kimia) yang SGPT dengan taraf manusia adalah sekitar
pada akhirnya dapat menimbulkan kerusakan signifikansi 1% 35 U/I. Sedangkan
pada hepatosit (Jawi et al. 2006). diperoleh nilai p menurut Mitruka
(0,000) < 0,01. Hal ini dalam Wibowo et al.
Terjadinya kerusakan pada hepar ditandai dengan menunjukkan bahwa (Tanpa Tahun) Kadar
meningkatnya kadar enzim transaminase. Serum DES berpengaruh normal SGOT tikus
Glutamat Oxaloasetate Transaminase (SGOT) terhadap kadar SGOT putih adalah 141
dan Serum Glutamat Piruvate Transaminase dan SGPT. Hasil uji 67,4 IU/I dan kadar
(SGPT) merupakan dua enzim transaminase yangDuncan untuk kadar normal SGPT tikus
dihasilkan terutama oleh sel-sel hati apabila sel- SGOT dan SGPT putih adalah 12,6
sel hepar mengalami kerusakan. Kedua enzim ini menunjukkan bahwa 4,40 IU/I.
rata-rata kadar SGOT
kolom yang
Tabel 2. Pengaruh perlakuan sama
menunjukkan
DES terhadap berbeda sangat
rata-rata jumlah hepatosit nyata pada uji
normal dan Duncan taraf
1%.
hepatosit yang mengalami Kontrol
Sentrolobuler 17,332,16a
kerusakan pada zona lobulus
hepar. 37,38 12,88 a 27,003,16a
Tabel 3.
6,24 12,54b
Pengaruh
perlakuan
DES terhadap
Sentrolobuler- kadar SGOT Wijen
periportal dan SGPT. 40,332,16b
63,01 20,75c 26,504,03a
5,23 10,74b Dosis (g/ g
Zona lobulus hepar BB)
Rerata hepatosit normal DES 0,084
SGOT U/I
Rerata hepatosit yang rusak (x Periportal (xSD) 89,0012,29c
47,26 17,24b SGPT U/I 40,006,16b
3,29 7,71a (xSD)
DES 0,168
Keterangan: 154,0010,90d
(x Sd) Superskrip yang
berbeda dalam 47,835,14c
Sd)
Keterangan: berbeda sangat
DES 0,336 Superskrip yang nyata pada uji
berbeda dalam
204,6614,90e kolom yang
76,3310,76d sama
menunjukkan Duncan taraf
1%.
Jurnal ILMU DASAR Vol. 11 No. 1, Januari 2010 : 76 82
81

hanya dihasilkan pada kerusakan hepatosit


hepar saja, melainkan berupa piknosis, sel
banyak dijumpai bervakuola dan
nekrosis. Kerusakan
tertinggi berupa
Peningkatan dosis DES yang diberikan pada nekrosis pada
mencit (Mus musculus) meningkatkan kadar pemberian DES dosis
SGOT dan SGPT. Semakin tinggi dosis DES 0,168 g/g bb. Kadar
yang diberikan, maka kadar SGOT dan SGPT pada organ jantung, SGOT dan SGPT
pun semakin meningkat. Seperti yang telah hati, otot rangka, dalam darah
dijelaskan diatas, bahwa kerusakan hepatosit pankreas, paru-paru, meningkat seiring
merupakan manifestasi adanya efek metabolisme sel darah merah dan dengan meningkatnya
zat toksik di dalam hepar yaitu DES. Kenaikan sel otak. Saat sel organ dosis.
kadar transaminase dalam serum disebabkan oleh tersebut mengalami
selsel yang kaya transaminase mengalami kerusakan, maka Ucapan terimakasih
nekrosis atau hancur (Hadi dalam Irnawati et al. SGOT akan
2005). Menurut Irnawati et al. (2005) nekrosis dilepaskan dalam
hati adalah kematian hepatosit yang ditandai oleh darah. Menurut Ucapan terima kasih
pembengkakan mitokondria, pembengkakan Horrison (2000) SGPT disampaikan kepada
sitoplasma, penghancuran organel dan inti, dan ditemukan secara PHK A2 Jurusan
pecahnya membran plasma. spesifik dalam sitosol, biologi FMIPA
sedangkan SGOT Universitas Jember
ditemukan pada yang telah membiayai
Kerusakan sel berupa nekrosis menyebabkan penelitian ini melalui
pembengkakan inti dan sitoplasma kemudian mitokondria dan
sitosol. program riset grant
pecah menumpahkan kandungan isi sel ke dengan surat
jaringan ekstraselular karena adanya gangguan perjanjian nomor
pada pompa natrium yang diakibatkan oleh Jadi pemberian 036/PHKA2/Jurusan
kekurangan ATP. ATP sangat penting untuk estrogen sintetik Biologi/2007.
integritas hepatosit. Apabila kadar ATP rendah, khususnya DES
maka enzim intraseluler akan keluar dari dalam diduga menyebabkan
darah dan menyebabkan kerusakan pada hepar peningkatan kadar DAFTAR PUSTAKA
(Kane et al. 1985). superoksida yang
dapat menyebabkan Achadiat. 2003.
kerusakan DNA yang Amankah Mengonsumsi
Tingginya kadar SGOT-SGPT sebagi tes/uji Obat saat
fungsi hepar tidak selalu ditandai dengan berujung pada Hamil.
tingginya kerusakan hepatosit karena tergantung kerusakan hepatosit. [serial
pada luas, macam kerusakan hepar, kepekaan Kerusakan hepatosit on
metode test serta ada tidaknya usaha kompensasi terlihat dari line].
oleh sel hepar yang masih sehat. Menurut meningkatnya sel yang
Sudoyo et al. (2006) seringkali tidak terdapat mengalami nekrosis,
hubungan antara tingginya kadar enzim dengan piknosis dan sel yang http://www.kompas.com[
derajat kerusakan hepatosit. Pada kasus hepatistis bervakoula. 6 januari 2007].X
akut, dengan sedikit kerusakan hepatosit dapat Disamping itu
terjadi peningkatan enzim SGOT dan SGPT yang kerusakan hepatosit
sangat hebat. Peningkatan SGPT lebih besar terlihat dari
daripada SGOT apabila terjadi infeksi akut, meningkatnya kadar Anonim.
SGOT dan SGPT 1979.
namun tidak sampai pada mitokondria sel.
setelah pemberian Diethylstilbestrol
Apabila terjadi kerusakan mitokondria atau dan
kerusakan parenkim sel (hepar) yang terlihat estrogen sintetik.
meningkat adalah SGOT.
Diethylstilbestrol
KESIMPULAN
Gangguan metabolisme pada hepatosit akibat zat Dipropionate.
toksik yang menyebabkan kerusakan morfologik Pemberian estrogen IARC
atau fungsional mampu diatasi dengan adanya sintetik yaitu DES
regenerasi hepatosit. SGOT-SGPT yang rendah pada mencit betina Monographs on the
belum tentu tidak mengindikasikan terjadi strain Balb C secara Evaluation of the
kerusakan sel-sel hepar. Hal ini berdasarkan gavage selama 15 hari
pernyataan Arnita (2007) karena SGOT tidak menyebabkan
carcinogenic Risk ot.com/2007/11/te
of mulawak-obat-
Chemical to Human. hepatitis.htm.[6
Desember 2008]
21:173- 209. Pendekatan Praktek. Calbreath DF. 1992.
Prosedur Penelitian Jakarta : Rineka Cipta. Clinical Chemistry.
Suatu Arnita. 2007. Temulawak WB.X
Penawar Hati. ( Serial on
Arikunto line) Saunder Company. USA.
S. 1998. http://temulawak.Blogsp
82 Efek Pemberian Estrogen.(Susantin Fajariyah dkk)
Newbold RR, Banks PE
& Jefferson WN. 2006.
Adverse Effects of The
Model Environmental
Estrogen
Chen J, Li Y, Livigne JA, Trush MA & Yager JD. Diethylstilbestrol are
1999. Increased Mitochondrial Superoxide Production Transmitted to
in Rat Liver Mitochondria, Rat Hepatocytes, and Subsequent
HepG2 Cells following Ethinyl Estradiol Treatment. Generations.
Toxicological Sciences.51: 224-235. Endocrinology. 147(6):
s11-s17.
Dharmasaputra. 2002. Terapi Sulih Hormon Tidak
Seratus Persen Aman. [serial on line]. Rusmiati & Lestari.
http://www.kompas.com. [6 Januari 2007]. 2004. Struktur
Histologis Organ Hepar
Ren Mencit (Mus
Giusti RM, Iwamoto K & Hatch EE. 1995. musculus L) Jantan
Diethylstilbestrol revisited: a review of the long-term setelah Perlakuan
health effects. Ann Intern Med. 122:778 788. dengan Ekstrak Kayu
Gmikro. 2006. SGOT-SGPT Sering Bikin Kecele. Secang (Caesalpinia
[serial on line]. [16 Februari 2007]. sappan L).
Harrison. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Bioscientiae.1(1):23
Volume 4. Edisi 13. Jakarta : EGC.
Holland. 2002. Obat-Obat Penting Khasiat, 30.[serial on line]. [17
Penggunaan Dan Efek Sampingnya. Jakarta: PT. April2008].X
Gramedia.
Hudson CE, Schulte BA & Norris RR. 2001.
Sudoyo AW, Setiyohadi
B, Alwi I, Simadibrata
Steroid Hormone modulate Expression of Cytochrome M & Setiati S. 2006.
P-450 Enzymes in Male Hamster Reproductive Tract Ilmu Penyakit Dalam.
and Leiomyosarcomas. USA: University of Memphis. Jakarta: Fakultas
Irnawati, Widyawaruyanti & Studiawan. 2005. Kedokteran Universitas
Pengaruh Ekstrak Etanol dan Ekstrak Air Kulit Batang Indonesia.
Artocarpus champeden Spreng Terhadap Kadar Enzim
SGPT dan SGOT Mencit. [serial Suntoro S. 1983.
online].http://www.journal.unair.ac.id/login/jurn Metode Pewarnaan
(Histologi dan
al/filer/MFA-5-3-07.pdf. [ 6 Desember 2008].X
Histokimia). Jakarta :
Jawi IM, Manuaba IBR, Sutirtayasa IWP & Muruti G.
Bhratara Karya Aksara.
2006. Pemberian Glutamin Menurunkan Kadar
Wibowo AW,
Bilirubin Darah serta Mengurangi Nekrosis Sel-Sel
Maslachah L & Bijanti
Hati setelah Pemberian Aktivitas Fisik Maksimal dan
R (Tanpa Tahun).
Parasetamol pada Mencit. Dexa Medica. 4(9).
Pengaruh Pemberian
Perasan Buah
Mengkudu (Morinda
citrifolia) terhadap
Kadar SGOT dan SGPT
Tikus Putih (Rattus
Kane AB, Petrovich DR, Stern RO & Farber JL. 1985. norvegicus) Diet Tinggi
ATP depletion and Loss of Cell Integrity in Anoxic Lemak. Bagian Farmasi
Hepatocyte and Silica-treated P388D1 Macrophages. Veteriner FKH
AJP-Cell Physiology 249(3): 256-266. Universitas Airlangga.
Serial on line. http://
Luthfiyah S. 2007. Pengaruh Pemberian Plum BUM www
(Pb) Asetat Peroral terhadap Gambaran Histologik journal.unair.ac.id.[12
Hepar Mencit (Mus Musculus) Penelitian September 2008].
Eksperimental Laboratorik. [serial on line]. [20 April
2007].

Ngabekti & Isnaeni. (Tanpa Tahun). Pemanfaatan


Kurkumin Untuk Mengeliminir Pengaruh Diazonin
terhadap Kerusakan Hati Mencit (Mus musculus L).
Semarang: Fakultas MIPA Universitas Negeri
Semarang.

You might also like