Professional Documents
Culture Documents
And Level of SGOT and SGPT of BalbC Female Mice (UMus musculus)
ABSTRACT
The objectives of this study were to observe the effect of synthetic estrogen (diethylstilbestrol/DES) on
hepar structure and level of SGOT as well as SGPT of female mice (Mus musculus). Mice were gavage
by DES dose 0.084 g/g bb, 0.168 g/g bb, 0.336 g/g body weight, sesame oil and control. DES was
treated by gavage for 15 days. Observation were performed liver structure contain of number of normal
hepatocyte, and hepatocyte disruption (picnosis, vacuole cell, and necrosis), also SGOT-SGPT level.
The result showed that DES effected to the disruption of hepatocyte particularly necrosis was relativity
high in 0,168 g/g bb DES treatment. SGOT and SGPT level on blood increased after DES treatment.
Keywords: Synthetic estrogen, diethylstillbestrol (DES), hepar structure, SGOT, SGPT, mice
PENDAHULUAN
adalah
dienoestrol
dan
W-
2002).
hidroksidienoestrol
yang
terbentuk karena
Diethylstilbestrol
(DES)
merupakan
katalisis peroksidase (oksidasi) DES menjadi
akan
menghasilkan
superoksida
dilahirkannya, disfungsi
alat
reproduksi,
ditandai dengan kadar enzim SGOT (Serum
ke
generasi
berikutnya.
Menurut
Menurut Calbreath (1982), peningkatan SGOT
Tabel 1. Rata-rata jumlah hepatosit normal dan hepatosit yang mengalami kerusakan pada lobulus
hepar setelah perlakuan DES.
Normal
Piknosis
Sel vakuola
Nekrosis
Kontrol
60,3119,27c
0,381,14a
0,060,38a
0,712,14a
Minyak wijen
61,7923,24c
1,02 1,86b
0,230,90a
5,275,54b
DES 0,084
38,2712,95a
0,321,15a
0,230,73a
16,3710,59c
DES 0,168
44,5815,71Pb
0,591,36ab
0,230.81a
26,2719,17d
DES 0,336
41,1415,38ab
2,873,39c
0,591,44b
18,8512,58c
Keterangan: Superskrip yang berbeda dalam kolom yang sama menunjukkan berbeda sangat nyata pada uji
Duncan taraf 1%.
manifestasi adanya menunjukkan adanya
Dari hasil uji Duncan tampak bahwa pemberian efek metabolisme zat perbedaan jumlah
DES dengan dosis 0,168 berpengaruh paling toksik dalam hal ini hepatosit normal yang
tinggi terhadap rata-rata jumlah hepatosit yang senyawa DES di sangat nyata pada
mengalami nekrosis, diikuti oleh pemberian DES dalam hepar. zona sentrolobuler,
dosis 0,336 dan 0,084 g/g bb. Struktur hepar sentrolobuler-
normal dan yang mengalami kerusakan dapat Kerusakan yang periportal, dan
dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. diakibatkan oleh periportal. Sedangkan
pemberian untuk uji Duncan
Senyawa DES mengalami metabolisme di hepar. diethystilbestrol untuk rerata jumlah
Jalur yang pertama yakni konversi dari ortho- terlihat pada semua hepatosit yang
hidroksilasi menjadi metabolit catechol. zona lobulus hepar, mengalami kerusakan
Metabolit utama DES pada mencit adalah yaitu pada zona menunjukkan, rerata
dienoestrol dan W-hidroksidienoestrol yang sentrolobuler, zona jumlah hepatosit yang
terbentuk karena katalisis peroksidase sentrolobuler- mengalami kerusakan
(oksidasi) DES menjadi quinon intermediet. Jalur periportal, dan zona pada zona
yang lain adalah epoksidasi ikatan double periportal. Pengaruh sentrolobuler tidak
stilbene, menghasilkan 4-hidroksipropiofenon. perlakuan DES berbeda sangat nyata
Baik epoksid maupun quinon intermediet, terhadap rata-rata dengan kerusakan
keduanya merupakan metabolit reaktif dari DES jumlah hepatosit hepatosit pada zona
(Anonim 1979). normal dan hepatosit sentrolobuler-
Selanjutnya quinon diubah menjadi semiquinon yang mengalami periportal. Namun
oleh ROS (Reactive Oxygen Species) yang juga kerusakan pada zona demikian, rerata
merupakan metabolit estrogen. Perubahan lobulus hepar dapat hepatosit yang
quinon menjadi semiquinon akan menghasilkan dilihat pada Tabel 2. mengalami kerusakan
superoksida yang dapat menyebabkan kerusakan pada kedua zona
DNA yang berujung pada kerusakan sel (Hudson Hasil analisis statistik tersebut berbeda
et al. 2001). Price dalam Irnawati et al, (2005) menggunakan Anava sangat nyata dengan
menjelaskan bahwa nekrosis hati merupakan untuk mengetahui rerata hepatosit yang
suatu manifestasi toksik yang berbahaya. pengaruh DES rusak pada zona
terhadap jumlah periportal. Kerusakan
hepatosit yang paling
Kerusakan hepatosit juga terkait dengan enzim- hepatosit normal dan tinggi terjadi pada
enzim mikrosom dalam sel. Jawi et al. (2006) hepatosit yang
zona sentrolobuler.
menjelaskan bahwa peningkatan produksi radikal mengalami kerusakan Zona sentrolobuler
bebas (senyawa kimia) akibat induksi diperoleh nilai p =
0,000 dengan p < 0,01. merupakan daerah
mycrosomal cytochrome P-450 dapat pada lobulus hepar
menimbulkan kerusakan pada hepatosit. Hal ini menunjukkan
yang paling dekat
Beberapa obat mampu meningkatkan aktivitas bahwa DES dengan vena sentralis.
enzim mikrosom ini. Seperti diketahui DES berpengaruh terhadap
Kerusakan hepatosit
merupakan senyawa toksik yang apabila masuk jumlah hepatosit yang tinggi pada zona
ke dalam tubuh akan diinduksi oleh enzim normal dan hepatosit
yang mengalami ini disebabkan suplai
mikrosom dalam hepar. darah yang kaya
kerusakan pada zona
lobulus hepar. oksigen semakin
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berkurang. Seperti
kerusakan hepatosit baik piknosis, sel pernyataan yang
bervakuola, maupun nekrosis merupakan Uji Duncan
Jurnal ILMU DASAR Vol. 11 No. 1, Januari 2010 : 76 82
79
oksigen lebih baik dari dalam darah pada zona
pada daerah periportal adalah 9
13%, sedangkan
konsentrasi oksigen
dalam darah pada zona
dikemukakan oleh Luthfiyah (2007) bahwa sentrolobuler adalah 4
bagian perifer berdekatan dengan cabang vena 5%.
porta dan arteri hepatika sehingga daerah sentrolobular.
periportal selalu mendapatkan makanan dan Konsentrasi oksigen
400) (N :
Hepatosit S
normal; VS:
Vena sentralis; Ne
S : Sinusoid).
N
Gambar 2. Struktur histologi
VS hepar setelah perlakuan DES
Gambar 1. dosis 0,336 g/ g bb (N :
Struktur V Normal; V: Sel Bervakuola;
S histologi hepar Ne : Nekrosis; VS : Vena
kontrol VS Sentralis; S: Sinusoid).
(perbesaran
80 Efek Pemberian Estrogen.(Susantin Fajariyah dkk)
dapat dan SGPT tertinggi
adalah pada kelompok
DES 0,336 g/ g BB
yakni sebesar 204,66
U/I untuk SGOT dan
Tingginya tingkat kerusakan pada zona 76,33 U/I pada SGPT,
sentrolobular disebabkan oleh terganggunya digunakan sebagai sedangkan kerusakan
suplai O2 yang diperlukan untuk metabolisme indikator dalam struktur hepatosit
sel. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan mendeteksi kerusakan tertinggi ialah pada
oleh Winekler et al. dalam Rusmiati & Lestari sel-sel hepar, yang kelompok DES 0,168
(2004) bahwa oksigen sangat penting untuk dapat memberi g/ g BB.
berbagai reaksi seluler sehingga apabila suplai gambaran adanya Nilai normal SGOT
oksigen terganggu, maka reaksi seluler tidak gangguan pada hati pada manusia berkisar
berjalan sebagaimana mestinya. (Gmikro 2006). dari 3 - 45 unit per
Disamping itu, perubahan yang terjadi pada Pengaruh pemberian liter (u/l), sedangkan
struktur histologi hepar juga terkait dengan DES terhadap kadar SGPT yang dianggap
enzim-enzim mikrosom karena beberapa obat SGOT dan SGPT pada normal adalah 0 35
mampu meningkatkan aktivitas enzim tersebut. hepar dapat dilihat unit per liter (u/l)
DES merupakan senyawa toksik, apabila masuk pada Tabel 3. (Arnita 2007).
ke dalam tubuh akan diinduksi oleh enzim Menurut Harrison
mikrosom (mycrosomal cytochrome P-450) Hasil uji Anava untuk (2000) SGOT dan
dalam hepar. Proses ini akan meningkatan kadar SGOT dan SGPT normal pada
produksi radikal bebas (senyawa kimia) yang SGPT dengan taraf manusia adalah sekitar
pada akhirnya dapat menimbulkan kerusakan signifikansi 1% 35 U/I. Sedangkan
pada hepatosit (Jawi et al. 2006). diperoleh nilai p menurut Mitruka
(0,000) < 0,01. Hal ini dalam Wibowo et al.
Terjadinya kerusakan pada hepar ditandai dengan menunjukkan bahwa (Tanpa Tahun) Kadar
meningkatnya kadar enzim transaminase. Serum DES berpengaruh normal SGOT tikus
Glutamat Oxaloasetate Transaminase (SGOT) terhadap kadar SGOT putih adalah 141
dan Serum Glutamat Piruvate Transaminase dan SGPT. Hasil uji 67,4 IU/I dan kadar
(SGPT) merupakan dua enzim transaminase yangDuncan untuk kadar normal SGPT tikus
dihasilkan terutama oleh sel-sel hati apabila sel- SGOT dan SGPT putih adalah 12,6
sel hepar mengalami kerusakan. Kedua enzim ini menunjukkan bahwa 4,40 IU/I.
rata-rata kadar SGOT
kolom yang
Tabel 2. Pengaruh perlakuan sama
menunjukkan
DES terhadap berbeda sangat
rata-rata jumlah hepatosit nyata pada uji
normal dan Duncan taraf
1%.
hepatosit yang mengalami Kontrol
Sentrolobuler 17,332,16a
kerusakan pada zona lobulus
hepar. 37,38 12,88 a 27,003,16a
Tabel 3.
6,24 12,54b
Pengaruh
perlakuan
DES terhadap
Sentrolobuler- kadar SGOT Wijen
periportal dan SGPT. 40,332,16b
63,01 20,75c 26,504,03a
5,23 10,74b Dosis (g/ g
Zona lobulus hepar BB)
Rerata hepatosit normal DES 0,084
SGOT U/I
Rerata hepatosit yang rusak (x Periportal (xSD) 89,0012,29c
47,26 17,24b SGPT U/I 40,006,16b
3,29 7,71a (xSD)
DES 0,168
Keterangan: 154,0010,90d
(x Sd) Superskrip yang
berbeda dalam 47,835,14c
Sd)
Keterangan: berbeda sangat
DES 0,336 Superskrip yang nyata pada uji
berbeda dalam
204,6614,90e kolom yang
76,3310,76d sama
menunjukkan Duncan taraf
1%.
Jurnal ILMU DASAR Vol. 11 No. 1, Januari 2010 : 76 82
81