You are on page 1of 4

PENGERTIAN OBESITAS DAN PENYEBABNYA

Obesitas atau kegemukan yang berlebih dimaknai berbeda bagi setiap orang.
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan berdasarkan beberapa pengukuran tertentu. Obesitas pada
anak adalah kondisi medis pada anak yang ditandai dengan barat badan di atas
rata-rata dari Indeks Massa Tubuhnya (Body Mass Index) yang di atas normal.
Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung dengan cara mengalikan berat badan anak
kemudian dibagi dengan kuadrat dari besar tinggi anak. Jika seorang anak
memiliki IMT di atas 25 kg/m2, maka anak tersebut menderita obesitas.

Obesitas pada anak dapat dinilai dari beberapa kriteria selain IMT. Terkadang
seseorang anak terlihat gemuk, namun belum tentu disebut obesitas. Beberapa
metode dan teknik diagnosis dapat dilakukan untuk menilai apakah anak gemuk
sudah memasuki tahap obesitas atau hanya over weight.
Patokan BMI untuk obesitas pada anak bervariasi sesuai jenis kelamin dan usia.
Ketika anak mencapai usia dewasa, patokan BMI untuk overweight dan obesitas
adalah 25 dan 30.
Underweight: BMI kurang dari persentil 5 untuk jenis kelamin dan
usia
Berat badan normal: BMI antara persentil 5-85 untuk jenis kelamin
dan usia
Overweight: BMI antara persentil 85 dan 95 untuk jenis kelamin dan
usia
Obesitas: BMI persentil 95 atau lebih untuk jenis kelamin dan usia
Sangat obesitas: BMI lebih dari persentil 99 untuk jenis kelamin dan
usia
(Barlow Se, 2007), (Klein Jd. Sesselberg TS. Johnson MS. 2010).
Anak yang memiliki masalah dengan berat badan disebabkan oleh beberapa
faktor obesitas. Faktor obesitas ialah faktor yang menjadi penentu atau faktor
risiko bagi seorang anak untuk bisa terkena obesitas. Semua anak yang nafsu
makannya lebih banyak ternyata tidak semua menjadi gemuk dan mengalami
obesitas. Masing-masing anak mengalami sistem metabolisme yang berbeda satu
sama lain. Anak yang memiliki kecepatan metabolisme lebih lambat memiliki risiko
lebih besar menderita obesitas.
Beberapa penyebab obesitas pada anak adalah:
1) Faktor genetik
Merupakan faktor keturunan dari orang-tua yang sulit dihindari. Bila ayah
atau ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada
anak.
2) Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam kemasan

Maraknya restoran cepat saji merupakan salah satu faktor penyebab.


Anak-anak sebagian besar menyukai makanan cepat saji atau fast food
bahkan banyak anak yang akan makan dengan lahap dan menambah
porsi apabila makan makanan cepat saji. Padahal makanan seperti ini
umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi yang menyebabkan
obesitas. Orang tua yang sibuk sering menggunakan makanan cepat saji
yang praktis dihidangkan untuk diberikan pada anak mereka, walaupun
kandungan gizinya buruk untuk anak.

Makanan cepat saji meski rasanya nikmat namun tidak memiliki


kandungan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Itu sebabnya
makanan cepat saji sering disebut dengan istilah junk food atau makanan
sampah. Selain itu, kesukaan anak-anak pada makanan ringan dalam
kemasan atau makanan manis menjadi hal yang patut diperhatikan.
1) Minuman ringan
Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti
memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat
bertambah apabila mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan
menyegarkan menjadikan anak-anak sangat menggemari minuman ini.
2) Kurangnya aktivitas fisik

Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu, permainan anak


umumnya adalah permainan fisik yang mengharuskan anak berlari,
melompat atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan
game elektronik, komputer, Internet, atau televisi yang cukup dilakukan
dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak. Hal inilah yang
menyebabkan anak kurang melakukan gerak badan sehingga
menyebabkan kelebihan berat badan.

You might also like