You are on page 1of 8

Resume Materi Teori Peluang

1. Ruang Sampel
Himpunan dari semua hasil yang mungkin terjadi pada suatu percobaan disebut dengan
Ruang Sampel, sedangkan anggota pada ruang sampel disebut dengan titik sampel.

Contoh:
Pada pelemparan 1 buah koin, didapati Ruang sampel = {, }. Titik
sampel = dan . Jadi banyaknya titik sampel ada 2.

2. Kejadian
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.

Kejadian Dibedakan Menjadi 2, Yaitu: Kejadian Sederhana dan Kejadian Majemuk


a. Kejadian Sederhana
yaitu kejadian yang hanya mempunyai satu titik sampel.

Contoh: {1},{4},{5} merupakan kejadian sederhana dari eksperimen melempar


sebuah dadu.

b. Kejadian Majemuk
yaitu kejadian yang mempunyai lebih dari satu titik sampel.

Contoh: {1,2},{2, 4, 6},{1, 3,5} merupakan kejadian majemuk dari eksperimen


melempar sebuah dadu yang mempunyai sisi 6.

3. Permutasi
Secara umum, Permutasi adalah susunan yang berurutan dari semua elemen suatu
himpunan.
Rumus banyak permutasi:

Contoh: Misalkan dalam 5 buah data akan diambil 2 data. Dengan urutan diperhatikan
(misal: data 1 dan 2 berbeda dengan data 2 dan 1), berapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengambil 2 data tersebut?

Jawab:
Permutasi yang Memuat Beberapa Unsur yang Sama
Misalkan terdapat angka 6, 6, 6, 7, 7, 8, dan 9. Angka tersebut akan dibentuk beberapa
bilangan yang terdiri dari 7 angka. Berapa bilangan yang dapat dibentuk?
Jawab:
Terdapat 3 angka 6
Terdapat 2 angka 7
Terdapat 1 angka 8
Terdapat 1 angka 9
n

=7

Permutasi Siklis
Permutasi siklis adalah susunan terurut unsur-unsur yang membentuk lingkaran (kurva tertutup).
Rumus banyak permutasi siklis dari n unsur adalah:

4. Kombinasi
Kombinasi adalah cara membentuk susunan (urutan tidak diperhatikan) dari sebagian
atau seluruh anggota himpunan yang disediakan.
Rumus banyak kombinasi:

Misalkan dalam 5 buah data akan diambil 2 data. Dengan urutan tidak diperhatikan (misal:
data 1 dan 2 sama dengan data 2 dan 1), berapa cara yang dapat dilakukan untuk mengambil
2 data tersebut?
Jawab:
5. Peluang Suatu Kejadian
5.1 Menentukan Peluang Kejadian
Rumus menentukan peluang kejadian dengan pendekatan frekuensi relatif:

Rumus menentukan peluang kejadian menggunakan ruang sampel:

Keterangan:
P(A) = peluang kejadian A
n(A) = banyak anggota himpunan kejadian A
n(S) = banyak anggota himpunan ruang sampel S
Rumus menentukan peluang komplemen (yang bukan) suatu kejadian:

P(A) = peluang kejadian A


6. Peluang Kejadian Majemuk
6.1. Peluang Gabungan Dua Kejadian
Peluang gabungan dua kejadian (kejadian A atau kejadian B) ditulis ditentukan dengan
rumus berikut:

Keterangan: S adalah ruang sampel.


Contoh: Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Peluang muncul jumlah angka
kedua dadu sama dengan 3 atau 10 adalah
Jawab: Dua kejadian pada pelemparan dua buah dadu, n(S) = 36,
A = jumlah angka adalah 3
B = jumlah angka adalah 10

Dari ruang sampel pelemparan dua buah dadu, diperoleh


A = {(1, 2), (2, 1)}
B = {(4, 6), (5, 5), (6, 4)}

n (A) = 2 P(A) = 2/36


n (B) = 3 P(B) = 3/36
Tidak ada yang sama antara A dan B, jadi n (A B) = 0
Sehingga peluang "A atau B" adalah
P (A B) = P(A) + P(B)
= 2/36 + 3/36
= 5/36

6.2 Peluang Gabungan Dua Kejadian Saling Asing


Rumus peluang gabungan dua kejadian yang saling asing adalah:

Contoh: Dalam sebuah kelompok 30 siswa, 10 orang suka matematika, 15 orang suka Fisika dan
5 orang suka kedua-duanya. Jika dipilih satu orang dari kelompok tersebut, tentukan peluang
yang terpilih itu:
a) suka matematika dan fisika
b) suka matematika atau fisika
Jawab:
A = kejadian yang terpilih suka matematika
B = kejadian yang terpilih suka fisika
P(A) = 10/30
P(B) = 15/30

a) suka matematika dan fisika


yang suka matematika dan fisika ada 5 orang, dari 30 anak
P(AB) = 5/30

b) suka matematika atau fisika


P(AB) = P(A) + P(B) P(AB)
= 10/30 + 15/30 5/30
= 20/30
6.3. Peluang Kejadian Saling Bebas
Kejadian A dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling bebas jika kejadian A tidak
terpengaruh oleh kejadian B atau sebaliknya. Jika kejadian A dan kejadian B saling bebas,
berlaku rumus:

Contoh:
Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilemparkan sekali bersama-sama di atas meja. Peluang
munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam adalah
Jawab:
A = kejadian munculnya angka 5 pada pelemparan dadu.
Ruang sampel pada pelemparan dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Diperoleh
n(S) = 6
n(A) = 1
Sehingga P(A) = 1/6

B = kejadian munculnya angka pada pelemparan uang logam.


Ruang sampel pada pelemparan dadu S = {A, G} dengan A = angka, G = Gambar
n(S) = 2
n(B) = 1
Sehingga P(B) = 1/2

Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam dengan demikian adalah
P(AB) = P(A) P(B)
= 1/6 1/2 = 1/12
6.4 Peluang Dua Kejadian Bersyarat
Kejadian A dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling bersyarat jika kejadian A
bergantung pada kejadian B atau sebaliknya.
Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi lebih dahulu ditentukan dengan rumus:

Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi lebih dahulu ditentukan dengan rumus:

Contoh:
Sebuah dadu dilemparkan 1x dan diketahui mata dadu yang muncul adalah ganjil.
Tentukan peluang akan muncul mata dadu yang lebih dari 4

Jawab
P(A): Ganjil : {1,3,5} = 3/6 =
P(B): Lebih dari 4: {5,6} = 2/6 = 1/3
P(AB) : Ganjil dan lebih dari 4: {5} = 1/6

1/6
= 1/2 = 1/3
Resume Materi Distribusi Peluang
Distribusi peluang adalah sebuah daftar dari semua hasil yang mungkin muncul dari sebuah
percobaan dan peluang yang berhubungan dengan setiap hasil.
Distribusi peluang dibagi 2 :

1. Distribusi Peluang Diskrit hanya dapat bernilai tertentu. Ciri-ciri utamannya adalah :
Jumlah total peluangnya sama dengan 1
Peluang dari suatu hasil adalah antara 0 sampai 1
Hasilnya tidak terikat satu sama lain
2. Distribusi Peluang Kontinu dapat bernilai tak hingga dalam suatu jangkauan yang spesifik.
Nilai rata-rata dan variansi dari sebuah distribusi peluang dapat dihitung sebagai berikut :
Rumus Menghitung Rata-rata :

Rumus Menghitung Variansi :

Berikut ini beberapa Distribusi Peluang Diskrit :


1. Distribus Binomial
Setiap hasil diklasifikasikan ke dalam satu dari dua kategori yang tidak terikat satu sama
lain.
Distribusi ini dihasilkan dari perhitungan jumlah sukses dari sejumlah percobaan.
Peluang sebuah sukses tetap sama dari satu percobaan ke percobaan lain.
Setiap percobaannya saling bebas.
Peluang Binomial dengan p = Peluang suskes dihitung dengan rumus sbb:

Nilai Rata-rata nya :

Nilai Variansinya :

2. Distribusi Hipergeometris
Distribusi ini hanya memiliki dua hasil yang mungkin muncul.
Peluang sebuah sukses tidak sama untuk setiap percobaan
Distribusi ini dihasilkan dari perhitungan jumlah sukses dari sejumlah percobaan
Distribusi ini digunakan ketika pengambilan sampel dilakukan tanpa pengembalian.
Sebuah Peluang Hipergeometris dihitung dengan menggunakan rumus sbb :

3. Distribusi Poisson
Distribusi ini menjelaskan jumlah kejadian dari suatu peristiwa selama interval tertentu
Peluang sebuah sukses terjadi secara proporsional dengan panjang intervalnya
Interval-interval yang tidak saling tumpang tindih bersifat saling bebas
Distribusi Poisson dihitung dengan rumus sbb :
Contoh Soal
Survei Komnas PA pada tahun 2013, menunjukkan bahwa dari 8.564 siswa SMP berusia 13-14
tahun, sebanyak 90% sudah terpapar iklan rokok dan 41% dari yang sudah terpapar rokok
tersebut akhirnya mencoba untuk merokok. Apabila diambil 20 siswa SMP di DKI Jakarta
secara acak, maka hitunglah peluang:
a. Tidak ada siswa yang tidak merokok
b. Lebih dari 5 siswa yang merokok.

Pembahasan
A.
B.

You might also like