You are on page 1of 5

Hukum-Hukum Radiasi

Hukum Stefan-Boltzman
Pada tahun 1859, Gustav Kirchoff membuktikan suatu teorema yang sama pentingnya
dengan teorema rangkaian listrik tertutupnya ketika ia menunjukkan argumenj berdasarkan
pada termodinamika bahwa setiap benda dalam keadaan kesetimbangan termal dengan
radiasi daya yang dipancarkan adalah sebanding dengan daya yang diserapnya. Untuk benda
hitam, teorema kirchoff dinyatakan oleh
(8-1)
Rf = J(f,T)

Dengan J(f,T) adalah suatu fungsi universal (sama untuk semua benda) yang bergantung
hanya pada f , frekuensi cahaya, dan T, suhu mutlak benda. Persaman (8-1) menunjukkan
bahwa daya yang dipancarkan persatuan luas persatuan frekuensi oleh suatu benda hitam
bergantung hanya pada suhu dan frekuensi cahaya dan tidak bergantung pada sifat fisika
dan kimia yang menyusun benda hitam, dan ini sesuai dengan hasil pengamatan.
Perkembangan selanjutnya untuk memahami karakter universal dari radiasi benda hitam
datang dari ahli fisika Austria, Josef Stefan (1835-1893) pada tahun 1879. Ia mendapatkan
secara eksperimen bahwa daya total persatuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi
oleh suatu benda hitam panas, Itotal (intensitas radiasi total), adalah sebanding dengan
pangkat empat dari suhu mutlaknya. Karena itu, bentuk persamaan empiris hukum Stefan
ditulis sebagai
(8-2)
Itotal = Rf df = T4

dengan Itotal adalah intensitas (daya persatuan luas) radiasi pada permukaan benda hitam
pada esmua frekuensi, Rf adalah intensitas radiasi persatuan frekuensi yang dipancarkan
oleh benda hitam, T adalah suhu mutalak benda, dan adalah tetapan Stefan-Boltzmann,
yaitu = 5,67 10-8 W m-2 K-4. untuk benda panas yang bukan benda hitam akan memenuhi
hukum yang sama hanya diberi tambahan koefisien emisivitas, e, yang lebih kecil dari 1:

Itotal=eT4 (8-3)

Lima tahun kemudian konfirmasi mengesankan dari teori gelombang elektromagnetik cahaya
diperoleh ketika Boltzmann menurunkan hukum Stefan dari gabungan termodinamika dan
persamaan-persamaan Maxwell. Karena itu persamaan (8-3) dikenal juga sebagai hukum
Stefan-Boltzmann.

Hukum Pergeseran Wien


Panjang Gelombang Rambatan energi radiasi matahari tergantung dari tinggi atau rendahnya
suhu

Dituangkan dalam rumusan

= Panjang Gelombang Max


T = Suhu Mutlak (Kelvin)
C = Konstanta atau Tetapan
Jenis Pemanasan/Radiasi Matahari ke Permukaan Bumi

Matahari merupakan sumber panas utama planet bumi. Pancaran panas matahari masuk ke
bumi melalui atmosfer kemudian sampai ke permukaan bumi. Panas yang dipancarkan matahari tidak
sepenuhnya diterima oleh permukaan bumi, ada panas yang dipantulkan kembali oleh zat di atmosfer
ke luar angkasa. Proses pemanasan permukaan bumi melalui beberapa cara yaitu secara langsung dan
tidak langsung.

Proses pemanasan secara langsung diantaranya melalui proses absorpsi, refleksi dan difusi.
Absorpsi adalah penyerapan panas matahari oleh unsur-unsur di atmosfer yang menyerap radiasi
tersebut seperti oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen dan debu.
Refleksi adalah pemanasan matahari oleh udara/atmosfer kemudian dipantulkan kembali ke angkasa
oleh butir-butir air di atmosfer.
Difusi adalah proses penyebaran sinar/panas matahari ke segala arah oleh atmosfer. Sinar gelombang
pendek warna biru merupakan gelombang yang dihamburkan paling baik oleh lapisan udara sehingga
langit akan berwarna biru pada siang hari.

Proses pemanasan secara tidak langsung terjadi melalui beberapa proses juga seperti konduksi,
konveksi, adveksi dan turbulensi.
Konduksi adalah perambatan panas matahari pada lapisan udara bawah kemudian mengalirkannya ke
lapisan udara di sekitarnya.
Konveksi adalah perambatan panas oleh gerakan udara secara vertikal.

Adveksi adalah perambatan panas oleh gerakan udara secara horizontal.

Turbulensi adalah perambatan panas oleh udara yang tidak teratur atau berputar-putar ke atas.
Peranan Radiasi Matahari

Matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan. Pengaruh radiasi matahari sangat
banyak meliputi pengunaan untuk pemanasan/mengeringkan, penguapan dan pencahayaan alami
dalam bangunan di siang hari, pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, pengairan, lingkungan
hidup, kesehatan, bangunan, kesehatan dan berbagai kegunaan yang sangat praktis (Kamaluddin,2010)
Kedudukan relatif matahari terhadap daerah dan berbagai aktivitas matahari akan
mempengaruhi cuaca/iklim di wilayah itu. Ketika matahari aktif meningkatnya radiansi matahari
mempengaruhi jumlah energi matahari yang sampai ke bumi(intensitas insolasinya), demikian juga
medan magnetik sekitar bumi dan jumlah partikel bermuatan yang dipancarkan matahari sehingga
mengubah inensitas sinar kosmik yang sampai ke bumi. Hal itu mempengaruhi dinamika atmosfer dan
lautan, serta proses pembentukan awan, suhu, dan hujan.
Matahari adalah sumber energi utama bagi bumi. Pemanasan matahari pada siang hari dan
pendinginan pada malam hari dalam skala harian, atau musim panas dan musim dingin dalam skala
tahunan, berperan besar pada gerakan massa udara dalam bentuk angin, baik dalam skala lokal maupun
global. Demikian juga penguapan air di permukaan bumi oleh matahari sehingga menjadi awan dan
dari awan itu turun hujan kemudian airnya mengalir ke tempat yang rendah, tampak jelas peranan
matahari dalam siklus hidrologi yang merupakan gerakan massa air. Faktor cahaya matahari dalam
proses fotosintesis pada tumbuhan menunjukkan perannya dalam aktivitas biologi yang menunjang
kehidupan makhluk hidup di bumi, baik dalam bentuk bahan makanan maupun dalam siklus karbon
dioksida dan oksigen(Djamaluddin. 2008).
Matahari juga berpengaruh pada kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Bagi tumbuhan,
Energi matahari dimamfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu
proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga,
dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan
bantuan energi cahaya matahari.bagimanusia dan hewan sinar matahari pagi berpengaruh untuk
merangsang tubuh untuk menghasilkan vitamin D, yang berfungsi untuk memetabolisasi kalsium,
sehingga membentuk tulang yang kuat.
Radiasi Balik
Neraca radiasi secara global dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian radiasi gelombang pendek
(neraca radiasi matahari) dan bagian gelombang panjang (neraca radiasi bumi).
1. Neraca radiasi matahari : peta radiasi matahari dari 100% yang datang (insolasi : incoming solar
radiation) hanya 46% yang sampai secara langsung ke permukaan bumi, 6% dipantulkan permukaan,
19% diserap udara (uap,air,debu,dan ozon), 4% diserap awan, 17% dipantulkan awan, dan 8%
dipantulkan oleh udara.
2. Neraca energi radiasi bumi, bumi memencarkan radiasi dalam bentuk gelombang panjang. Pada
radiasi bumi dari 115% radiasi yang keluar dari bumi (outgoing radiatio) diserap 106% oleh awan, uap
air, CO2, dan O3 dan dikembalikan ke bumi 100%, hilang ke angkasa 9% secara langsung, emisi dari
uap air, CO2, dan O3 sebesar 40%, emisi dari awan 20% .
Dari penjelasan butir 1 dan 2, permukaan mengalami surplus sebanyak 31% dari energi radiasi (+46-
115+100), sedangkan atmosfer defisit sebesar 31% (+23+106-100-60). Bumi mentrasfer surplus 31%
energi radiasi ke atmosfer dalam dua bentuk, yaitu melalui panas terasa (sensible heat) sebesar 7%
yang secara umum dapat diukur dengan termometer, serta lewat panas tersembunyi (latent heat)
sebesar 24% yakni panas yang tersembunyi pada saat evaporasi (perubahan fase air menjadi uap) dan
energi ini terlepas saat kondensasi terjadi . Manfaat panas laten dapat dirasakan saat pengeringan
benih, pakaian, dan kerupuk. Neraca energi dalam persamaan matematika dapat dituliskan sebagai
berikut :

Pada rumus 1, Rn (radiasi netto) adalah radiasi gelombang pendek datang (RS in) dan radiasi
gelombang panjang datang (RL in) dikurangi radiasi gelombang pendek ke luar dan gelombang
panjang keluar (RS out dan RL out). Pada rumus ke 2, Rn yang bernilai + (siang) dan nilai (malam)
digunakan untuk : +G (pemanasan muka bumi), +H (memanaskan udara), +LE (menguapakan air), +P
(fotosintesis), sedangkan malam hari untuk -G (pendinginan tanah), -H (pendinginan udara), -LE
(pengembunan), dan -P (respirasi).

DAFTAR PUSTAKA
https://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-23.pdf
http://geograph88.blogspot.co.id/2013/04/jenis-pemanasanradiasi-matahari-ke.html
https://irmavina28blog.wordpress.com/2015/06/08/pengaruh-radiasi-matahari-terhadap-kehidupan-di-
bumi/
https://rlarasati.wordpress.com/2012/05/12/radiasi-matahari-dan-bumi-bagian-2/

You might also like