You are on page 1of 10

Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.

1
Maret 2016
ISSN : O1A114084
ini dapat digunakan untuk mensterilkan
jarum ose atau yang lainnya.

Alat-alat non gelas yang digunakan yaitu pinset prinsip kerjanya adalah menjepit benda
yang akan diambil atau dipindahkan. Fungsi untuk mengambil benda dengan menjepit, misalnya
saat memindahkan cakram antibiotik. Batang L, prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan
bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan permukaan cairan. Jarum Ose adalah batang kaca
yang ujungnya terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus dan ada pula yang bulat.
Berfungsi untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan
digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia kemudian
menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati. Spatula berupa sendok panjang dengan ujung
atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium. alat untuk mengambil obyek. Spatula
yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan
bertangkai. Fungsi spatula yaitu Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan
dipakai untuk mengaduk larutan. Pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan
dan tempat kerja yang steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari
semua bentuk kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-patogen. Agar ruangan
praktikum tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja. Contohnya
meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan hanya ke meja, alkohol 70% juga dapat di
semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada cairan tumpah di ruangan kerja kita, maka harus
langsung di bersihkan agar ruangan kerja tetap steril.

KESIMPULAN
Berdasarkan dari penjelasan di atas maka bisa disimpulkan bahwa alat-alat yang digunakan pada
praktikum mikrobiologi terbagi tiga bagian diantaranya Alat-alat elektrik yaitu autoklaf,
biological safety cabinets, colony counter, incubator, laminar air flow,mikroskop, neraca analitik
dan oven. Selanjutnya alat-alat gelas seperti cawan petri, gelas objek, pembakar Bunsen,
tabung durham, dan tabung reaksi. Alat non-gelas yaitu batang L, jarum ose, pinset, rak tabung,
sendok tanduk, dan spatula.
Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016
ISSN : O1A114084

Referensi
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar
Mikrobiologi. Jakarta.
Safitri,M.F dan Swarastuti, A., 2011,
Kualitas Kefir Berdasarkan
Konsentrasi Kefir Grain, Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan, Vol
2(2).
Selian , L.S., Warganegara, E dan
Apriliana, E., 2013, Uji Most
Probable Number (MPN) dan
Deteksi Bakteri Koliform Dalam
Minuman Jajanan yang dijual Di
Sekolah Dasar Kecamatan
Sukabumi Kota Bandar Lampung ;
ISSN 2337-3776
Zahid, M., 2010, Pemilihan Bahan Kimia
yang Tepat Untuk Dekontaminasi
Di Dalam Laboratorium, Ulasan
Ilmiah.

Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016 ISSN : O1A114084 Pengenalan Alat-Alat
Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan
Praktikum. Ririn Andriani Universitas Halu Oleo, Fakultas Farmasi
ABSTRAK Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja
saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat
tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data
yang diperoleh akan benar pula. Abstract The introduction of laboratory equipment
important to safety when conducting research. Laboratory instruments can usually be
damaged or even dangerous if its use is not in accordance with the procedure. Importance
carried out the introduction of laboratory equipment is in order to know how to use these
tools properly, so that errors can be minimized procedure tool use as little as possible.
This is important so that when doing research, the data obtained will be correct.
PENDAHULUAN Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada
keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan
melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat
diperlukan. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja
saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat
tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat
diminimalisasi sedikit mungkin. Bekerja di laboratorium mikrobiologi tidak akan lepas
dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang
bersifat sangat berbahaya maupun yang
Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016 ISSN : O1A114084 bersifat berbahaya.
Selain itu, peralatan yang ada di dalam laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya
yang tak jarang berisiko tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika
tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap
percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi
ukurannya berbeda. TINJAUAN PUSTAKA Antony Van Leeuwenhoek (1632- 1732)
ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan
mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya
itu tidak diduga sama sekali keadaannya (Dwidjoseputro, 2005). Alat-alat laboratorium
mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker
glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose
(Selian, dkk., 2013) Pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode
cawan. Metode hitungan cawan palig banyak digunakan untuk menghitung jumlah
mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium plate count
agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011).
Pembakar Bunsen, untuk mensterilkan peralatan seperti ose, jarum, dan spatula dengan
cara membakar ujung peralatan tersebut di atas api bunsen sampai berpijar. Oven, untuk
mensterilkan cawan petri dan pipet volume. Penggunaan alat ini dengan memasukkan
alat-alat tersebut kedalam oven dan dipanaskan dengan suhu 160 - 170 o C selama 1-2
jam. Autoklave, untuk mensterilkan tabung reaksi bertutup dan erlenmeyer. Penggunaan
alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam autoklave yang ditutup dengan
rapat dan nyalakan autoklave dengan temperature 121 dan tekanan antara 15-17,5 psi
(pound per square inci) atau 1 atm selama 1 jam (Kharisma dan Abdul, 2012) Autoklaf
atau dikenal dengan metode sterilisasi panas basah biasanya sterilisasi yang
menggunakan bantuan alat autoklaf dengan tekanan bersaturasi. Berikut ini merupakan
siklus (cycle) yang akan menjamin proses sterilisasi di dalam autoklaf menjadi efektif: 3
menit pada suhu 134 o C ; 10 menit pada suhu 126 o C ; 15 menit pada suhu 121 o C ; 25
menit pada suhu 115 o C ( Zahid, 2010). Hal yang perlu diperhatikan saat pengisian
bahan/alat yang ingin disterilkan adalah material tersebut dikemas cukup longgar di
dalam sebuah wadah (chamber) untuk mempermudah penetrasi uap panas dan
menghilangkan udara setelah proses sterilisasi selesai. beberapa aturan yang perlu
diperhatikan untuk menghindari kecelakaan atau bahaya saat menjalankan autoklaf:
1. Harus ditunjuk personil yang terlatih dan berpengalaman untuk bertanggung jawab dan
melakukan perawatan rutin.
2. Program pemeliharaan harus mencakup inspeksi secara rutin terhadap chamber, door
seals, dan semua gauges, yang dilakukan oleh personil yang cakap Uap panas harus jenuh
(saturated steam) dan bebas dari bahan kimia korosif yang dapat mengkontaminasi bahan
yang sedang disterilkan.
3. Semua bahan yang diautokaf harus berada di dalam wadah yang memungkinkan uap
panas mudah berpenetrasi secara merata dan membuang udara keluar setelah proses.
4. Untuk autoklaf yang tanpa alat interlocking safety yang dapat mencegah pintu terbuka
saat chamber diberi tekanan, saluran uap panas utama (the main steam valve) harus
ditutup dan suhu harus turun hingga dibawah 80oC sebelum pintu dibuka (Zahid, 2010).
PEMBAHASAN Beberapa alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi dalam
laboratorium dan dijelaskan juga fungsi , cara penggunaan alat serta prinsip kerjanya
masing-masing. Alat-alat yang digunakan dalam melaksanakan praktikum terbagi atas 3
macam alat yaitu alat elektri, gelas dan non gelas. Alat-alat elektrik yang digunakan yaitu
inkubator adalah alat yang berfungsi untuk menginkubasi mikroba pada suhu yang
terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu
untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70 o C. Inkubator memiliki
prinsip kerja yaitu dengan memasukan atau menyimpan biakanmurni mikroorganisme,
kemudian mengatur suhunya, biasanya hanya dapat diatur diatas suhu tertentu.
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang
memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang
tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia memungkinkan
jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali. Mikroskop
memiliki prinsip kerja yakni dengan memantulkan cahaya melalui cermin, lalu diteruskan
hingga lensa objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya, terbalik,
dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang
tegak, nyata dan di perbesar oleh mata pengamat. Oven berfungsi untuk mensterilkan
alat-alat gelas yang tahan terhadap panas. Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan
membebaskan alat-alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban. Cara
menggunakannya yaitu dengan memasukkan alat-alat yang telah dibungkus dengan
kertas yang akan disterilkan ke dalam oven dan menyusunnya pada rak, kemudian
memanaskannya diatas api. inkubator mikroskop
Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016 ISSN : O1A114084
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan
pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 o C (250 o F). prinsip
kerja alat ini yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan untuk membunuh dan
menghilangkan kotoran dan mikroba yang terdapat pada alat atau bahan yang akan
digunakan dalam praktikum atau percobaan. Laminar Air Flow berfungsi untuk
pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran
udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Cara
kerjanya atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke laminar air flow sedemikian rupa
sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril. Kerja secara
aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja. Setelah selesai
bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari laminar air flow. Coloni
counter berfungsi untuk menghitung koloni mikrobia dalam kulit. Cara menggunakannya
yaitu setelah ON menyimpan cawan petri didalamnya yang berisi bakteri atau jamur ke
dalam kamar hitung, mengatur alat penghitung pada posisi 000 dan mulai menghitung
dengan menggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar hitung. Fungsi
dari alat ini adalah untuk menghitung jumlah koloni dari bakteri. Kulkas/ lemari
pendingin yaitu suatu alat elektronik yang digunakan untuk menyimpan bahan atau alat
yang telah disterilisasi dengan proses pendinginan. Prinsip kerjanya yaitu, mengawetkan
mikroba/medium sesuai pada suhu yang diinginkan. Hot plate berfungsi untuk
memanaskan larutan dan mencairkan media yang padat. pH indikator universal Oven
Autoklaf Coloni Counter Laminar Air Flow
Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016 ISSN : O1A114084 prinsip kerjanya yaitu
dengan menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang akan di uji pH-nya, ada
tingkatan warna tertentu yang menyatakan nilai atau tingkatan pH-nya. Alat-alat gelas
seperti tabung reaksi yang berfungsi sebagai media pertumbuhan dan penampungan
cairan lainnya seperti pelarut selain itu juga dapat dapat diisi dengan media padat, prinsip
kerjanya yaitu pada waktu memanaskan media yang ada didalam tabung reaksi, tabung
reaksi harus berada dalam keadaan miring diatas nyala api dan mulut tabung jangan
sekali-kali menghadap pada diri kita atau orang lain. Tabung reaksi yang disterilkan
didalam autoklaf harus ditutup dengan kapas atau alumunium foil. Tabung reaksi
membutuhkan rak tabung reaksi yang pada umumnya terbuat dari kayu yang berfungsi
sebagai tempat menyimpan tabung reaksi. Selain itu, dibutuhkan alat penjepit yaitu
gegep, prinsip kerjanya yaitu menjepit tabung reaksi ketika di panaskan dan cara
menggunakannya adalah dengan menekan pemegang penjepit kemudian menjepit tabung
dengan lubang yang ada dtengah penjepit. Tabung durham prinsip kerjanya yaitu tabung
durham dicuci, kemudian diisi dengan medium yang terdapat pada tabung reaksi dengan
mikropipet, atau dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium yang mengandung
mikroba. Fungsinya adalah untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat
dari metabolisme pada bakteri yang diujikan. Cawan petri yaitu wadah yang menyerupai
mangkuk dengan dasar rata. Cawan ini digunakan sebagai wadah penyimpanan dan
pembuatan kultur media. Prinsip kerjanya yaitu medium dapat dituangkan ke cawan
bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Pembakar bunsen / pembakar
Spirtus, prinsip kerjanya yaitu dengan menyalakannya dengan membakar bagian sumbu
(pada pembakar spirtus) dengan korek api atau dengan memberiapi pada bagian atas (dari
pembakar bunsen yang berbahan bakar gas). Bunsen ini ada yang berbahan bakar gas
atau methanol. Fungsi untuk menciptakan kondisi yang steril. Api yang menyala dapat
membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan
ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Juga alat Kulkas Hot Plate
Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016 ISSN : O1A114084 ini dapat digunakan
untuk mensterilkan jarum ose atau yang lainnya. Alat-alat non gelas yang digunakan
yaitu pinset prinsip kerjanya adalah menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan.
Fungsi untuk mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat memindahkan cakram
antibiotik. Batang L, prinsip kerjanya yaitu dengan menggunakan bagian yang berbentuk
L untuk menyebarkan permukaan cairan. Jarum Ose adalah batang kaca yang ujungnya
terdapat kawat panjang, ada yang berbentuk lurus dan ada pula yang bulat. Berfungsi
untuk memindahkan atau mengambil koloni suatu mikrobia ke media yang akan
digunakan kembali. Prinsip kerjanya yaitu ose disentuhkan pada bagian mikrobia
kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati. Spatula berupa sendok
panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium. alat
untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau
kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Fungsi spatula yaitu Untuk
mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.
Pengerjaan praktikum mikrobiologi, diperlukan juga ruangan dan tempat kerja yang
steril. Ruang yang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk
kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non- patogen. Agar ruangan praktikum
tetap steril, lakukanlah sterilisasi rutin terhadap alat-alat dan tempat kerja. Contohnya
meja, semprotkan alkohol 70% ke meja. Dan bukan hanya ke meja, alkohol 70% juga
dapat di semprotkan ke tempat kerja lainnya. Bila ada cairan tumpah di ruangan kerja
kita, maka harus langsung di bersihkan agar ruangan kerja tetap steril. KESIMPULAN
Berdasarkan dari penjelasan di atas maka bisa disimpulkan bahwa alat-alat yang
digunakan pada praktikum mikrobiologi terbagi tiga bagian diantaranya Alat-alat elektrik
yaitu autoklaf, biological safety cabinets, colony counter, incubator, laminar air flow,
mikroskop, neraca analitik dan oven. Selanjutnya alat-alat gelas seperti cawan petri, gelas
objek, pembakar Bunsen, tabung durham, dan tabung reaksi. Alat non-gelas yaitu batang
L, jarum ose, pinset, rak tabung, sendok tanduk, dan spatula.
Jurnal Mikrobiologi Vol.1 No.1 Maret 2016 ISSN : O1A114084 Referensi
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta. Safitri,M.F dan Swarastuti,
A., 2011, Kualitas Kefir Berdasarkan Konsentrasi Kefir Grain, Jurnal Aplikasi Teknologi
Pangan, Vol 2(2). Selian , L.S., Warganegara, E dan Apriliana, E., 2013, Uji Most
Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform Dalam Minuman Jajanan yang
dijual Di Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung ; ISSN 2337-3776
Zahid, M., 2010, Pemilihan Bahan Kimia yang Tepat Untuk Dekontaminasi Di Dalam
Laboratorium, Ulasan Ilmiah.

Comments

RECOMMENDED

Jurnal Mikrobiologi

jurnal mikrobiologi

jurnal mikrobiologi

Jurnal Mikrobiologsi

jurnal mikrobiologi 2

Jurnal Mikrobiologi 7

Metode jurnal mikrobiologi

Jurnal Mikrobiologi Feses Jadi

REVIEW JURNAL mikrobiologi industri.docx

Jurnal Mikrobiologi Peternakan 1

Resume Jurnal Mikrobiologi tanaman

Jurnal Mk Mikrobiologi Dan Parasitologi Program Jk 2011

You might also like