You are on page 1of 11

MAKALAH STUDI KASUS

PRAKTEK COMPOUNDING DISPENSING


KIE I (IBU HAMIL)

SEMESTER I
KELAS B
KELOMPOK 4/B2

Oleh :
Novita Ratna Sari (1720343799)
Nunung Mutoharoh (1720343800)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi
Definisi abortus (aborsi, abortion) adalah berakhirnya kehamilan melalui cara
apapun sebelum janin mampu bertahan hidup. Definisi lain yang sering digunakan adalah
keluarnya janin-neonatus yang beratnya kurang dari 500 gr (Cunningham et al, 2005).
Tabel 1. Berakhirnya Kehamilan berdasar Lama Kehamilan (Krisnandi, 2004)
Lama Kehamilan Berat Anak Istilah
<20 minggu <500 gr Abortus
20 28 minggu 500-1000 gr Partus Matur Persalinan kurang bulan (preterm)
28 37 minggu 1000-2500 gr Partus Prematur
37 42 minggu >2500 gr Partus Matur Persalinan cukup bulan (aterm)
>42 minggu Partus Serotin Persalinan lewat bulan (posterm)

B. Etiologi
Pada kehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh kematian mudigah.
Sebaliknya pada kehamilan lebih lanjut biasanya janin dikeluarkan dalam keadaan masih
hidup. Hal-hal yang menyebabkan abortus dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan kematian janin atau cacat
kelainan berat biasanya menyebabkan kematian mudigah pada hamil muda. Faktor-
faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut:
- Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomi X.
- Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna.
- Pengaruh dari luar akibat radiasi, virus, obat-obatan.
2. Kelainan pada plasenta misalnya endarteritis dapat terjadi dalam villi koriales dan
menyebabkan oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan kematian janin.
3. Penyakit Ibu
Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, anemia berat, dan
keracunan.
4. Kelainan Traktus Genetalis
Mioma uteri, kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan abortus. Sebab lain
abortus dalam trisemester ke 2 ialah servik inkompeten yang dapat disebabkan oleh
kelemahan bawaan pada serviks, dilatari serviks berlebihan, konisasi, amputasi atau
robekan serviks luar yang tidak dijahit.

C. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi pendarahan dalam desidua basalis, kemudian diikuti oleh
nekrosis jaringan disekitarnya yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap
benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing
tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu vili korialis belum menembus desidua
secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai
14 minggu penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan
menimbulkan banyak pendarahan.
Pada kehamilan lebih 14 minggu, janin dikeluarkan lebih dahulu dari pada plasenta.
Pendarahan tidak banyak jika plasenta segera dilepas dengan lengkap. Peristiwa abortus ini
menyerupai persalinan dalam bentuk miniatur. Hasil konsepsi pada abortus dapat
dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak kecil
tanpa bentuk yang jelas, mungkin pula janin telah mati lama, mola kruenta, maserasi, fetus
kompresus.

D. Manifestasi Klinis
1. Terlambat haid atau amenote kurang dari 20 minggu
2. Pada pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun,
tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu
badan normal atau meningkat.
3. Pendarahan pervaginaan, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi.
4. Rasa mulas atau keram perut didaerah atas simfisis, sering disertai nyeri pinggang
akibat kontraksi uterus.
5. Pemeriksaan Ginekologi
a. Inspeksi Vulva: Pendarahan pervaginaan ada atau tidaknya jaringan hasil konsepsi,
tercium atau tidak bau busuk dari vulva.
b. Inspekulo: Pendarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup
ada atau tidaknya jaringan keluar dari ostium, ada atau tidaknya cairan atau jaringan
berbau busuk dari ostium.
c. Colok Vagina: Porsio terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam
kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri
saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, kaum douglasi tidak
menonjol dan tidak nyeri.

E. Penatalaksanaan Terapi
Penatalaksanaan diberikan sesuai dengan etiologi yang mendasari timbulnya suatu
abortus. Penatalaksanaan Umum:
1. Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena cara
ini menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang
mekanik.
2. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu diberikan infus oksitosin dimulai 8 tetes permenit
dan naikkan sesuai kontraksi uterus.
3. Bila pasien syok karena pendarahan berikan infus ringer taktat dan selekas mungkin
tranfusi darah.
4. Medikamentosa:
a. Simptomatik: Analgesic (asam metenamat 500 gram 3x1)
b. Antibiotik: Amoksilin 500 mg (3x1)
c. Education: Kontrol 3-4 hari setelah keluar setelah keluar dari rumah sakit.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Resep

dr. KRISTIANINGSIH., Sp. OG


Ahli Kebidanan & Penyakit Kandungan

Praktek: Rumah:
Jl. Mataram 22, Solo Jl. Mataram 22, Solo
Sore: Jam 17.00 20.00 telp. 612345

Tgl. 20..

R/ Pregnacare XV
S.1.d.d.1

R/ Osfit DHA XV
S.1.d.d.1

R/ Thrombo aspilet 80mg XV


S.1.d.d.1

Pro : Ny Lois Kartika


Umur :

Obat tersebut tidak boleh diganti tanpa sepengetahuan Dokter

B. Skrining Resep
1. Skrining Administratif
Hal-hal Ada Tidak ada
Nama, dan alamat dokter
Surat Ijin Praktek Dokter
Tanggal penulisan resep
Tanda R/
Nama setiap obat dan komposisinya
Aturan pemakaian obat
Paraf dokter
Nama, umur dan alamat pasien
2. Skrining Farmasetis
No Nama Obat Bentuk Sediaan Stabilitas
1. Pregnacare Kapsul Disimpan pada suhu di bawah 30 derajat
Celcius, atau suhu ruangan dan jangan terpapar
sinar matahari langsung.
2. Osfit DHA Kapsul Softgel Disimpan pada suhu di bawah 30 derajat
Celcius, atau suhu ruangan dan jangan terpapar
sinar matahari langsung.
3. Thrombo Aspilet Tablet Disimpan pada suhu di bawah 30 derajat
Celcius, atau suhu ruangan dan jangan terpapar
sinar matahari langsung.

3. Skrining Klinis
No. Nama obat Kandungan Indikasi Kontraindikasi DM DL Efek samping Interaksi
Obat
1. Pregnacare Beta-carotene 4,2 mg , Pencegahan dan Jangan diberikan kepada - - Konstipasi atau diare -
Vitamin D 2,5 mcg, mengatasi defisiensi penderita yang ringan, mual, nyeri
Vitamin E 20 mg, vitamin esensial dan hipersensitif terhadap epigastrium.
Vitamin K1, Vitamin C, mineral pada wanita zat-zat yang terkandung
B1, Vitamin B2, Vitamin selama hamil dan dalam formula
B6, Vitamin B12, folic laktasi. Pregnacare.
Acid, Niacin, Ferro, Zinc,
Magnesium, iodine,
copper.
2. Osfit DHA Kalsium karbonat 500 Memenuhi - - - Kadang dapat -
mg, Tuna Fish Oil 200 kebutuhan kalsium menyebabkan mual
mg, vitamin D3 100 IU. dan DHA
selama kehamilan
dan menyusui
3. Thrombo Acetylsalicylic acid Riwayat keguguran Sensitif terhadap - 80-160 Sindrom Reye -
Aspilet berulang atau aspirin. Asma, ulkus mg/hari
memiliki petikum
anticardiolipin , perdarahan subkutan, he
(ACA) tinggi yang mofilia, trombositopenia.
mengindikasikan Terapi antikoagulan
terdapatnya penyakit
Antiphospholipid
Syndrome (APS)
akan membutuhkan
terapi thrombo
aspilet dosis rendah
yang
dikombinasikan
dengan heparin.
C. Kasus
Seorang ibu hamil bernama Lois, dating ke apotek untuk menebus resep obat yang berisi
Pregnacare, Osfit DHA dan Thrombo aspilet. Beliau habis periksa dari dokter kandungan
dr. Kristianingsih, Sp. OG
D. Percakapan
Pada suatu hari seorang ibu datang ke apotek WARAS FARMA. Beliau datang
menebus resep yang diberikan oleh dr.Kristianingsih, Sp. OG
( Percakapan antara Apoteker dengan Pasien)
APOTEKER : Selamat siang ibu, saya Novita apoteker di apotek ini ada yang bisa saya bantu?
PASIEN : Iya mbak, saya mau menebus resep (Sambil menyerahkan resepnya).
APOTEKER : Baik benar resepnya atas nama ibu Lois ?
PASIEN : Iya mbak, untuk saya sendiri
APOTEKER : Mohon maaf kalau boleh tau alamat dan nomer Hpnya ibu?
PASIEN : jl. Martapura no 14. Mojoenem. 087898888888.
APOTEKER : Saya cek terlebih dahulu obatnya ya ibu, nanti saya panggil kembali. Oh iya
ibu, silahkan tunggu sebentar ya bu di ruang tunggu.
PASIEN: Iya mbak
(Kemudian apoteker menerima resep tersebut dan langsung menyiapkan obatnya dan
menyerahkan ke pasien )
APOTEKER : Pasien atas nama ibu Lois.
PASIEN : Iya mbak (Ibu tersebut menghampiri apoteker).
APOTEKER : Ibu, ini obatnya sudah saya siapkan, apakah ibu ada waktu sebentar buat saya
menjelaskan aturan pakainya?
PASIEN : Kira-kira berapa lama ya mbak?
APOTEKER : 10 menit bu, bagaimana? Apakah ibu bisa?
PASIEN : Iya mbak saya bisa.
APOTEKER : Baik bu mari ikut saya keruang konseling.
PASIEN : Iya mbak,
(Ibu tersebut langsung menuju ruang konseling bersama apoteker)
APOTEKER : Mari ibu, silahkan duduk.

PASIEN : Iya mbak terimakasih.

APOTEKER : Mohon maaf ibu, apakah sebelumnya dokter sudah menjelaskan tentang

kondisi kandungan ibu dan pengobatannya ini?


PASIEN : Dokter hanya bilang kalau kandungan saya dalam kondisi lemah, dokter
bilang diberi vitamin gitu biar gak keguguran lagi katanya. Badan saya juga
terasa lemes mbak ,
APOTEKER : Apakah dokter sudah memberikan penjelasan cara pemakaian obatnya?
PASIEN : gak dikasih tau sama dokternya tu mbak.
APOTEKER : Baik ibu. Apakah yang diharapkan dokter setelah pemakaian obat tersebut?
PASIEN : Untuk hal itu dokter tidak menyampaikan informasi apa-apa mbak.
APOTEKER : maaf ibu kalu boleh tau usia kandungan ibu sudah berapa bulan ya?
PASIEN : baru 1 bulan mbak,
APOTEKER : Baik bu. Kalau begitu saya akan menjelaskan sedikit tentang kondisi
kehamilan dan obat yang dokter berikan ini. Jadi, dokter sudah memberitahu
kalau kandungan ibu lemah ya bu? ibu kan tadi bilang sebelumnya pernah
keguguran, nah keguguran itu bisa terjadi karena saluran darah ke janin nya
terhambat sehingga kandungannya bisa lemah. Dan ibu merasa lemas sehingga
perlu vitamin untuk ibu hamil. Nah ibu ini ada 3 macam obat yang berisi
vitamin ibu hamil sama obat penguat kandungan.
PASIEN : oh gitu ya mbak, jadi berapa mbak harga semua obatnya?
APOTEKER : sebelumnya saya jelaskan dulu ya bu cara pemakaian dan kegunaan obatnya,
Yang ini Pregnacare untuk vitamin ibu hamil, lalu yang ini Osfit DHA untuk
suplemen ibu hamil dan membantu memenuhi nutrisi selama kehamilan , dan
yang terakhir Trhombo aspilet untuk melancarkan peredaran darah ke janin
janin berkembang dengan baik. Ketiga obat ini diminum 1x sehari sesudah
makan ya bu,
PASIEN : iya mbak,
APOTEKER : Untuk menjaga kesehatan janinnya sebaiknya ibu mengonsumsi makanan
yang mengandung kaya zat besi dan asam folat tiap hari selama 12 minggu
seperti pada sayuran berdaun hijau gelap seperti sawi, kangkung, brokoli, dan
bayam. Saat hamil hubungan seks tidak sesering saat sebelum hamil. Hal ini
dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran spontan. Hindari konsumsi
alkohol dan rokok, aktivitas atau olah raga berat, misalnya, lari atau aerobic,
jangan terlalu stress, dan jangan tunda waktu tidur. Jangan sembarang
mengonsumsi obat, suplemen, atau zat-zat kimia lainnya. Jangan memakai
pakaian ketat yang tidak lentur. Guanakan Pakaian longgar atau elastis supaya
tidak akan mengganggu perkembangan janin. Sama halnya dengan bra,
kenakanlah bra yang nyaman.
PASIEN : oh baik mbak, jadi ga boleh sembarangan minum obat ya mbak
APOTEKER : iya ibu, jika ibu mau minum mengeluh sakit atau mau minum obat sebaiknya
konsultasi ke dokter dulu. Jadi gimana ibu apakah sudah mengerti penjelasan
saya tadi? Jika sudah bisa tolong diulangi pejelasan saya ?
PASIEN : iya mbak sudah mengerti, yang ini (Preganacare) dan ini (Osfit DHA) untuk
vitamin dan nutrisi ibu hamil, terus yang ini (Thrombo aspilet) untuk penguat
kandungan dan peredaran darahnya lancer, semuanya diminum 1x sehari
sesudah makan. Gitu ya mbak? Trus sebaiknya perbanyak makan sayuran hijau,
ga minum obat sembarangan, ga sering berhubungan seks, ga boleh ngrokok dan
minum alkohol ga boleh aktivitas berat, jangan stress dan tunda waktu tidur dan
pakai pakaian yang longgar, gitu mbak?
APOTEKER : iya bu , saya rasa ibu sudah mengerti penjelasan saya tadi. Apa ada yang ingin
ditanyakan lagi ibu?
PASIEN : Tidak mbak, sudah cukup jelas. Ini bayarnya berapa mbak?
APOTEKER :untuk pembayarannya silahkan ke kasir ya bu, ini ada kartu nama saya
(menyerahkan kartu nama) bila ada perlu bisa hubungi di nomer ini,
PASIEN : Iya mbak terimakasih untuk informasinya. Kalau begitu saya permisi.
APOTEKER : Iya bu, semoga lekas sembuh dan sehat selalu.
PASIEN : Iya mbak terimakasih.
(pasien pergi meninggalkan ruang konseling)
DAFTAR PUSTAKA

Azhari., 2002. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Bagian Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran UNSRI/RSMH Palembang. Avalaible from:
http://digilib.unsri.ac.id/download/MASALAH%20ABORTUS%20DAN%20KESEH
ATAN.pdf. {Accesed 03 September 2013}
Cunningham,F.G., et al.2005. Obstetri Williams. Edisi ke-21. Jakarta:EGC.
Diktat UNAIR Ilmu Penyakit Kebidanan dan Kandungan: Abortus. Surabaya: balai penerbit
FK UNAIR, 2000
Fransisca, S.K., 2007. Aborsi/Abortus. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya. Avalaible from : http://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/aborsi.pdf.
{Accesed 03 September 2013}
Krisnandi, Sofie.R., 2004. Kelainan Lama Kehamilan. in Sastrawinata S., Martaasoedibrata.,
Wirakusumah F.F.,Obstetri Patologi. Edisi -2. Jakarta: EGC.
Panggabean,M.Y. 2010. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Abortus Inkomlpletus Di Rumah
Sakit Haji Medan Periode Januari 2008- April 2010. Skripsi. Medan. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Sloane, Ethel., 2003.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Editor Widyastuti,Pulpa. Jakarta:
EGC.
Tanjung,S.S., 2006. Karakteristik Ibu Yang Mengalami Abortus Rawat Inap Di RSU
Padangsidimpuan Tahun 2001-2005. Skripsi. Medan. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Abortus hal 145-151. Jakarta : balai penerbit FK UI, 2002

You might also like