Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari instansi yang terkait untuk
melengkapi data yang diperoleh dari survey lapangan. Data sekunder tersebut
diperoleh dari Bakosurtanal berupa Peta Rupa Bumi Indonesia. Contoh halnya
temperatur air laut. Temperatur air laut selalu mengalami perubahan menurut ruang
dan waktu, secara umum temperatur akan menurun sesuai dengan meningkatnya
kedalaman. Pada lapisan tertentu akan terjadi penurunan temperatur yang
berlangsung cepat sehingga terjadi gradien temperatur yang mencolok yang dikenal
dengan lapisan termoklin. Salah satu perairan Indonesia yang memiliki lapisan
termoklin dan menarik untuk dipelajari lapisan termoklinnya adalah perairan Selat
Makassar (Renny et al. 2012).
TINJAUAN PUSTAKA
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah laptop dengan perangkat
lunak sebagai pendukung dalam pengolahan data, perangkat lunak yang dimaksud
yaitu Microsoft Excel, Modis browser, Modis Project, Envi, Er Mapper, Surfer,
Ocean Data View dan Arc Gis. Dalam pengolahan data angin dimulai dengan
mendownload data angin dengan format netcdf. Data yang digunakan adalah data
perwakilan harian dari setiap bulan. Pertama kali dilakukan Cropping
menggunakan Ocean Data View. selanjutnya diakukan proses mengekstrak data
berformat dengan menggunakan ODV menjadi data berformat teks (Dwi, 2011).
Data adalah sesuatu yang beum mempuyai arti bagi penerimanya dan masih
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat berupa angka, huruf, simbol
khusus atau gabugan darinya. Sistem adalah kumulan komponen yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan ertentu. Data secara konseptual adalah deskripsi
tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau
tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data adalah referensi fakta
yang mewakili suatu objek tertentu. Informasi merupakan hasil pengolahan ataupun
hasil pemrosesan data. Berdasarkan cara perolehannya, Salah satu data yang
akandibahas adalah data sekunder (Tomy dan Rudy, 2013).
Perubahan dalam suhu muka laut menyebabkan kadar panas dari samudera
dialihkan ke dalam atmosfer dalam bentuk perubahan tekanan atmosfer. Oleh
karena itu perlu dilakukan analisis pengaruh dinamika suhu muka laut terhadap
iklim khususnya curah hujan. Metode penelitian yang dilakukan berupa
inventarisasi terhadap data curah hujan. Data curah hujan bulanan akan diolah
menggunakan perhitungan curah hujan tiga bulanan, dengan memperhitungkan
dinamika suhu muka laut yang berdasarkan Indeks Osilasi Selatan bulanan masih
berpengaruh pada distribusi curah hujan pada rentang waktu satu sampai dua bulan
kedepan (Febriany et al. 2014).
Teknik analisis data dapat dilakukan untuk mengetahui arah dan kecepatan
arus laut pada periode penelitian. Berdasarkan data grib, dilakukan ekstraksi dengan
menggunakan software Windwave. Data hasil ekstraksi ini kemudian diubah ke
dalam format file dengan ekstension text. Selanjutnya, dari format file text ini
dilakukan pemetaan dengan menggunakan software Arcview. Berdasarkan teknik
ini dapat diketahui bahwa kecepatan arus permukaan laut bernilai kecil disebabkan
pada saat arah arus permukaan laut dari barat terhambat oleh zona daratan.
kecepatan arus permukaan laut permukaan akan bernilai tinggi dikarenakan tidak
banyak hambatan (Yosik et al. 2012).
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif,
yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Penyajian analisis data dilakukan dengan mengelompokkannya
berdasarkan parameter antar stasiun. Hasil analisis ditampilkan dalam bentuk tabel
tabulasi perhitungan struktur termoklin dimana perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan ratarata dan standar deviasi, selain itu hasil analisis juga
ditampilkan dalam bentuk sebaran vertikal temperatur dan dan grafik hubungan
antara batas atas dan bawah, ketebalan dan gradien temperatur (Renny et al. 2012).
Meteorologi berasal dari bahasa yunani yaitu Meteoros yang berarti ruang
atas yakni atmosfer, dan Ogos yang berarti Ilmu. Dengan demikian, maka
meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau membahas
pembentukan dan gejala perubahan cuaca serta fisika yang berlangsung di atmosfer.
Visualisasi meteorologi merupakan aplikasi yang digunakan untuk menyampaikan
informasi prakiraan cuaca maritim kepada administrasi pelabuhan maupun kepada
radio pantai. Visualisasi data cuaca maritim merupakan rekayasa gambar dari fakta
yang ditemukan untuk menyebarkan informasi cuaca untuk keperluan pelayanan
informasi maritim beserta gejala dan pengaruhnya terhadap keperluan pelayanan
informasi kegiatan maritim (Tomy dan Rudy, 2013).
Dinamika suhu muka laut yang ditunjukkan oleh nilai Indeks Osilasi Selatan
dalam penelitian diperoleh dari arsip situs resmi Biro Meteorologi Australia.
dikorelasikan dengan curah hujan rata-rata tiga bulanan kemudian menghasilkan
peta spasial. Peta spasial dibuat untuk mendapatkan gambaran secara visual kondisi
curah hujan masing-masing wilayah yang dipengaruhi oleh Indeks Osilasi Selatan.
Wilayah yang sangat dipengaruhi oleh dinamika suhu muka laut dengan nilai
korelasi tinggi, umumnya yang berada dekat dengan pantai (Febriany et al. 2014).
BAB III
METODOLOGI
Instal terlebih dahulu computer anda dengan perangkat lunak Ocean Data
View (ODV). Perangkat lunak ini dapat anda unduh secara gratis dari alamat
web berikut : http://odv.awi.de/en/software/download/.
Setelah memilih Open maka akan muncul tampilan seperti yang disajikan pada
Gambar 3. Pada Gambar 3 berisi informasi tentang data berupa bujur
(longitude), lintang (latitude), dan waktu (time). Tekan ctrl pada keyboard, lalu
klik satu kali secara berurutan pada longitude, latitude dan time maka akan
muncul tampilan informasi pada layar tampilan sebelah kanan.
Selanjutnya akan muncul tampilan seperti yang disajikan pada Gambar 5. Pilih
Use dummy variable, kemudian klik Next.
Gambar 6. Posisi data yang tersedia berdasarkan file yang telah diunduh.
Pada Gambar 6, kita dapat memilih lokasi-lokasi yang telah kita ketahui
maupun belum diketahui koordinatnya. Jika belum diketahui kita dapat
memilih Zoom into Map, selanjutnya geser kotak ke posisi yang kita inginkan.
Jika telah diketahui, maka klik longitude (bujur) kemudian klik Subset
Coordinate sehingga muncul tampilan seperti yang disajikan pada Gambar 7.
Dengan cara yang sama lakukan untuk pemilihan latitude (lintang). Setelah
selesai maka klik Finish.
Selanjutnya pilih Export, ODV spreadsheet, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 8.
Akan muncul tampilan seperti Gambar 9. Kita diminta menentukan nama file
dan lokasi penyimpanan data yang akan diekspor.
Setelah memilih Save, maka akan muncul tampilan seperti yang disajikan pada
Gambar 10. Pada Gambar 10, kita diminta menentukan variabel-variabel yang
akan diekspor. Pilih Select All, kemudian klik OK.
Saat ini kita telah memiliki data u wind component dan v wind component.
Dengan data tersebut kita dapat menentukan besarnya kecepatan dan arah
angin pada lokasi yang telah di ekstrak datanya.
DAFTAR PUSTAKA
Inaku, Dwi F. 2011. Analisis Pola Sebaran dan Perkembangan Area Upwelling di
Bagian Selatan Perairan Selat Makassar [Tesis]. Bogor: Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Kristiono Tomy, dan Rudy Latuperisa. 2013. Visualisasi Data Cuaca Maritim pada
BMKG Maritim Semarang [Skripsi]. Salatiga: Fakultas Teknologi
Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana. 17 hal.
Norman Yosik, et al. 2012. Analisis Distibusi Arus Permukaan Laut di Teluk Bone
Pada Tahun 2006 - 2010. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika.
Vol.8(3):288-295.
Rey Febriany F, et al. 2014. Analisis Spasial Penggaruh Dinamika Suhu Muka Lut
Terhadap Distribusi Curah Hujan di Sulawesi Utara. Jurnal Mipa Unsrat
Online. Vol.3(1):25-29.
Yuliarinda Renny E, et al. 2012. Studi Struktur Lapisan Termoklin di Perairan Selat
Makassar. Jurnal Oseanografi. Vol.1(1):33-39.