You are on page 1of 13

APLIKASI IC NE 555 SEBAGAI CLOCK GENERATOR PADA

RANGKAIAN TERPADU (IC) DIGITAL JENIS TTL


Oleh: Sodikin Susaat
Widyaiswara Madya P4TK BOE/VEDC Malang
_________________________________________________________________________

ABSTRAK:
Untuk membuat rangkaian clock generator sebagai sumber pulsa dari IC counter digital bisa digunakan IC
linear pewaktu (timer) dengan serie NE555. Dalam pembangkitan pulsa dapat digunakan dua macam
cara/system rangkaian, yaitu multivibrator mono stabil, dan multivibrator astabil. Besarnya waktu dalam satu
periode dari output IC NE555 ini dipengaruhi oleh komponen luar yaitu, resistor (RA dan RB), serta besar-
kecilnya kapasitor (C). Sehingga waktu satu periode dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: T=
0,693(RA+2RB).C detik. Atau dengan kata lain Frekuensi yang dihasilkan selama satu periode
adalah:f={1,44/0,693(RA+2RB)C}Hz, dimana RAdan RBdalam satuan , sedangkan kapasitor C dalam
satuan Farrad. Besarnya tegangan pulsa output dari clock generator ini mendekati atau hampir sama dengan
tegangan sumber dari IC NE555 itu sendiri. Tegangan sumber dari IC NE555 berdasarkan data sheet hanya
diijinkan mulai dari 3Volt sampai dengan 15 Volt DC. Hasil pulsa output berupa clock dapat digunakan
sebagai sumber pulsa dari IC counterdigital untuk jenis TTL (Transistor Transistor Logic) dan untuk jenis C-
MOS(Complementary Metal Oxide Semiconductor) . Untuk IC jenis TTL kondisi tegangan saat logika
tinggi (H=high) atau logika 1 hanya mencapai 5Volt, sedangkan IC jenis CMOS saat kondisi tegangan saat
logika tinggi (H=high) atau logika 1 bisa mencapai hingga 12Volt. Sehingga level tegangan saat logika
tinggi (high) sangat tergantung dari tegangan sumber IC NE555 yang dipasang.

Kata kunci: clock generator, multivibrator monostabil, astabil, TTL, CMOS

1. CLOCK GENERATOR

Clock Generator sering disebut sebagai pembangkit pulsa (clock). Pembangkit pulsa dalam
pembuatan rangkaiannya sering digunakan rangkaian terpadu linear (IC: Integrated Circuit) . IC linear
yang sering digunakan secara umum biasanya NE555 yang merupakan IC pewaktu (Timer).
Sebagai timer secara analogi dapat juga digunakan sebagai Clock Generator atau pembangkit pulsa
yang pada umumnya dapat membangkitkan frekuensi atau waktu sesuai dengan yang diperlukan.
Untuk membangkitkan pulsa atau frekuensi sesuai yang diperlukan tersebut, maka dalam setiap
periodenya dapat dihitung dengan menggunakan prinsip dasar rangkaian (gambar 1.1) dan persamaan
(1.1) sampai dengan persamaan (1.5).
Dari hitungan berdasarkan persamaan pada rangkaian prinsip dasar IC NE 555 sebagai Clock
Generator atau pembangkit pulsa dengan frekuensi atau waktu setiap periodenya tersebut di atas,
maka komponen komponen sebagai parameter penentu waktu dalam menentukan lebar pulsa
digunakan 2-buah resistor dan 1-buah kapasitor, yaitu RA, RB, dan C untuk dioperasikan
sebagaimultivibrator jenis monostabil atau astabil. Untuk memudahkan rangkaian pembangkit pulsa
maka IC timer NE555 dirangkai sebagai multivibrator monostabil (gambar 1.2) dan multivibrator
astabil (gambar 1.3) di atas dan di bawah ini.

Gambar 1.2 Multivibrator Monostabil IC NE555 sebagi Clock Generator

dari Rangkaian Penghitung Digital TTL


Karena, rangkaian IC NE 555 di atas menggunakan system multivibrator astabil, dan jika ditentukan
untuk RA=RB=20k, dan C=50uF, maka dengan persamaan di atas akan didapatkan besarnya
frekuensi dari Clock Generator NE555, yaitu sebesar

Dengan kata lain, waktu yang dibutuhkan untuk membangkitkan pulsa clock selama 1- periode
sebesar:

Besarnya tegangan output (Uo) dari pembangkit pulsa (Clock Generator) IC NE555 adalah
tergantung tegangan supply dari catu daya IC tersebut. Karena dipasang tegangan supply 5VDC,
maka tegangan output (Uo) mendekati 5V dengan bentuk TTL seperti pada gambar di atas.
Hasil persamaan (1.1), (1.2), (1.3) sampai dengan (1.5) di atas dapat dinyatakan dalam bentuk
grafik seperti berikut.
Gambar 1.4 Grafik Fungsi Rumus Menentukan RA, RB dan C tehadap Frekuensi

Grafik ini dimaksudkan untuk membantu dalam mempermudah perancangan frekuensi yang akan
dibangkitkan oleh clock generator tersebut.

Pembangkit pulsa atau clock generator ini dapat digunakan untuk sumber clockdalam
pembuatan counter naik dan turun (up-down-counter) pada IC 74LS90, 74LS92, dan IC 74LS93,
serta IC counter yang lain, yaitu dengan cara yang hampir sama dengan yang dirangkai pada IC
counter 74LS90. Untuk hal tersebut dapat dilihat rangkaian lengkap clock generator menggunakan
IC NE555 sebagai sumber clock dari rangkaian counter IC 74LS90 yang dimonitor pada
display sevent segmentyang didekoder dengan menggunakan IC decoder 74LS47.
Gambar 1.5 Rangkaian Clock Generator sebagai Sumber Clock dari IC Counter digital

Gambar 1.6 AplikasiIC NE555 sebagai Clock Generato IC counter 74LS92 yang dilengkapi
IC BCD-to 7 Segment 74LS47, dan driver interface pada angka 7 desimal

Relay 12V/40mA dan Lampu 12VDC/ 2 Ampere ON (hidup)


KESIMPULAN
1. IC NE 555 merupakan IC yang dapat membangkitkan pulsa TTL atau pulsa C-MOS dengan
frekuensi atau waktu setiap periodenya sesuai dengan keperluan, yang mana frekuensi atau waktu
setiap periodenya ditentukan oleh besarnya parameter waktu arus charge dan discharge yang
melewati Resistor (RA), (RB), dan Capasitor (C).
2. Besarnya waktu yang dibangkitkan saat periode high (TH) dipengaruhi oleh Resistor RA, dan RB,
serta Capasitor C. Sedangkan waktu low (TL) dipengaruhi oleh Resistor RB dan Capasitor C saja.
3. Untuk menentukan frekuensi atau waktu dan mempermudah perancangan frekuensi clock generator
yang telah ditentukan terhadap resistor (RA), (RB), dan capasitor (C) yang diperlukan maka dapat
digambar fungsi grafik sesuai persamaan rumus yang ada.

Gambar 1.7 Grafik hasil Rumus Frekuensi output Clock Generator

DAFTAR PUSTAKA
1. Marston, R.M. 1990. 110 Integrated Circuit Projects for the Home Constructor. USA: A. Newnes
TechnicalBook.
2. Susaat, S. 199. OP Amp dan IC Linear. Malang: Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah
PPPGT/VEDC Malang
3. Texas Instruments. 1985. The The Linear Circuits for Engineers, Second Edition. USA: Texas
Instruments.

IC 555 : ASTABLE MULTIVIBRATOR


Astable Multivibrator

Aplikasi IC 555 yang satu ini merupakan kebalikan dari aplikasi sebelumnya yaitu monostable.
pada astable sesuai dengan namanya yaitu astable yang artinya tidak stabil karena rangkaian
ini tidak memiliki keadaan output yang stabil atau berubah-ubah. dari keadaan tersebut dapat
dimanfaatkan untuk beberapa aplikasi dalam rangkaian kendali. keadaan ini diperoleh dari
pengisian dan pengosongan kapasitor
Pada aplikasi ini IC 555 beroperasi sebagai osilator gelombang kotak (Square Wave Oscilator).
kegunaannya sebagai generator pulsa, alarm keamanan, pemodulasi, lampu blink (kedip), dan
sebagainya

rangkaian astable multivibrator adalah sebagai berikut :

gambar rangkaian astable multivibrator

rangkaian ini paling sering digunakan sebagai osilator gelombang kotak / pembangkit pulsa,
terdapat perhitungan untuk nilai frekuensi output yang kita inginkan :

f = 1 / { ln (2) . (R1 + 2.R2) . C }

atau
karena nilai ln (2) ~ 0,7 sering juga dirumuskan sebagai berikut :

f = 1 / { 0,7 . (R1 + 2.R2) . C }

dengan keterangan sbb. :


f = frekuensi (Hz)
R1 dan R2 = resistor rangkaian (Ohm)
C = kapasitor rangkaian (Farad/F)
sebagai contoh :

jika kita memiliki rangkaian astable dengan komponen berikut : R1 = 10 KOhm, R2 = 2 KOhm
dan kapasitor (C) = 1 uF, maka nilai frekuensi outputnya adalah :

f = 1 / { 0,7 . (10000 + 2 . 2000) . 0,000001}

f = 102,04 Hz

jadi frekuensi output / gelombang output rangkaian adalah 102 Hz

seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa karakteristik dari IC 555 adalah sebagai berikut :

Reset Threshold Trigger Output

< 1V - - 0

- > 2/3 Vcc - 0

> 1V < 2/3 Vcc < 1/3 Vcc 1

> 1V < 2/3 Vcc > 1/3 Vcc Memori

Control Voltage terhadap Common /GND terpasang Capasitor 0,001 F

dalam perancangan yang biasa kita tentukan awal adalah ingin mencari berapa frekuensi
output yang akan kita cari :

T = 0,7 . (R1 + 2.R2) . C

sedangkan nilai frekuensi adalah

f=1/T
T=1/f

ketarangan :
T = periode gelombang (detik/sekon)
f = frekuensi (Hz)
R1 dan R2 = resistor rangkaian (Ohm)
C = kapasitor rangkaian (Farad/F)
nilai 0,7 dari ln (2).

dalam pengaplikasiannya selain nilai frekuensi yang kita cari masih ada parameter lain yang
harus kita perhatikan yaitu duty cycle.

apa itu ???

duty cycle ialah perbandingan pulsa high dan pulsa low pada satu gelombang. jika dalam
suatu rangkaian astable MV dikatakan memiliki frekuansi output 2 KHz dengan duty cycle 70%
berarti dalam sebuah periode gelombang output rangkaian 70% -nya adalah pada periode High

rumus duty cycle :

D = 1 - R2 / (R1 + 2.R2)

untuk periode high dan low

Th = D . T

R1 = {T / (0,7 . C)} 2.R2


dan

Tl = T - Th

R2 = Tl / (0,7 . C)

keterangan :

D = Duty cycle (%)


T = periode (detik/sekon)

Th = periode pulsa High (detik/sekon)

Tl = periode pulsa Low (detik/sekon)

R1 dan R2 = resistor rangkaian (Ohm)


C = kapasitor rangkaian (Farad/F)
nilai 0,7 dari ln (2).

gambar contoh pengukuran frekuensi output

dalam pengukuran diatas diapat dilihat periode gelombang adalah 508,7 us


gambar pengukuran duty cycle Th

dalam pengukuran diatas diapat dilihat periode gelombang pada saat pulsa high adalah 352,5
us

dutycycle = (352,5/508,7) x 100% = 69,92% atau kira-kira 70%

perlu diketahui untuk duty cycle minimum yang dapat dicapai oleh IC 555 adalah 50% jadi
untuk membuat rangkaian astable multivibrator dengan duty cycle kurang dari itu diperlukan
rangkaian tambahan yaitu rangkaian inverting atau pembalik baik dari gerbang NOT maupun
transistor..... kita akan bahas pada post-post mendatang

Kasus :
semisal kita akan membuat sebuah osilator gelombang kotak dengan fout = 20 KHz dengan
duty cycle = 60%, berikut adalah langkah-langkahnya :

tentunkan nilai kapasior (C) yang akan dipakai : misal 1 nF

(kita sebenarnya dapat memilih menentukan besar C atau R2 terlabih dahulu tetapi penulis
menyarankan menentukan C saja karena jika yang dihitung adalah C biasanya nilainya sulit
dicari di pasaran sedangkan R dapat menggunakan R variabel)

cari periode gelombang


T = 1/f = 1/20000 = 50 us

cari periode masing-masing keadaan


Th = D . T = 60% . 50 us = 30 us

Tl = T - Th = 50 - 30 = 20 us

hitung nilai R2

R2 = Tl / 0,7 . C
R2 = 0,00002 / 0,7 . 0,000000001
R2 = 2000 / 0,7
R2 = 28571 Ohm ~ 29K

hitung nilai R1

R1 = (T / 0,7 . C) - 2 . R2
R1 = (0,00005 / 0,7 . 0,000000001) - 2 . 28571
R1 = 71428 - 57142
R1 = 16986 Ohm ~ 17K

buat rangkaian :
gambar rangkaian astable multivibrator

gambar pengukuran gelombang output pada simulasi livewire

You might also like