You are on page 1of 1

Hingga saat ini, bakteri Chlamydia dan Neisseria gonorrhea merupakan penyebab kurang dari setengah

kasus servisitis dan sebagian besar etiologi yang tidak terdefinisi sisanya disebut sebagai servisitis
nonchalmydial, nongonococcal atau servisitis nonspesifik. Temuan klinik yang signifikan dari servisitis
nonspesifik masih diperdebatkan. Organisme lain yang dapat berperan dalam patogenesis terjadinya
servisitis nonspesifik seperti Mycoplasma genitalium, Mycoplasma hominis, Ureaplasma urealyticum,
bakterial vaginosis, hepes simpleks virus (HSV), Trichomonas vaginalis dan adenovirus. (review)

Servisitis klamidia memiliki prevalensi tertinggi diantara penyakit menular seksual di Inggris dan Amerika
Serikat. Sekitar 30% infeksi diantaranya berkaitan gonorea. Chlamydia trachomatis sendiri, merupakan
organisme yang paling sering ditularkan secara seksual. 5,11

Prevalensi servisitis gonorea juga cukup banyak, tetapi lebih rendah dari Chlamydia. Tejadi sekitar
700.000 kasus baru infeksi gonorea setiap tahunnya, kurang dari setengahnya telah dilaporkan. Infeksi
dapat menimbulkan gejala seperti servisitis dan keputihan, atau dapat tidak bergejala. Gonorea dapat
menyebabkan penyakit radang panggul, yang berkaitan dengan morbiditas jangka panjang akibat nyeri
panggul kronik, kehamilan ektopik dan infertilitas.10

Meskipun terdapat penurunan signifikan sejak 1978, infeksi Neisseria gonorrhoe masih menempati
peringkat kedua penyakit menular seksual terbanyak yang dilaporkan di Amerika Serikat. Diperkirakan
300.000 kasus gonorea baru terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2010.6

Jumlah infeksi gonorea yang dilaporkan menurun pada tahun 1975 tetapi kemudian meningkat kembali
sampai pada tingkat epidemi. Gonorea merupakan 7% dari penyakit menular seksual di delapan rumah
sakit umum di Indonesia pada tahun 1986-1988.5

You might also like