Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah destilasi
2. Untuk mengetahui definisi destilasi dan destilasi sederhana
3. Untuk mengetahui set alat destilasi sederhana
4. Untuk mengetahui proses destilasi sederhana
5. Untuk mengetahui contoh aplikasi destilasi sederhana.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Definisi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke
dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Destilasi berdasarkan teknik pengerjaannyadapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu :
a. Destilasi sederhana
b. Destilasi terfraksi
c. Destilasi vakum
d. Destilasi uap
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk
memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang cukup besar.
Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa
3
murninya. Senyawa senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat
mencapai titik didih masing masing. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran
cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dan lain-lain.
Penjelasan gambar :
1. Klem dan Statif ; berfungsi untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi
sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang.
2. Labu destilasi atau labu alas bulat ; berfungsi sebagai wadah untuk menempatkan sampel
yang akan didestilasi.
3. Kondensor ; berfungsi untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor
sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan
pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika
airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan
memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang
mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air
masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air
maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor
tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair.
4. Termometer ; berfungsi untuk mengamati suhu dalam proses destilasi sehingga suhu
dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni.
4
5. Labu penampung atau erlenmeyer ; berfungsi sebagai wadah untuk menampung destilat
yang diperoleh dari proses destilasi.
6. Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah
penampung destilat (erlenmeyer).
7. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat.
8. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat proses
pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada
sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel sehingga tidak
terjadi bumping.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbagai campuran dapat dimurnikan dengan destilasi sederhana. Destilasi sederhana
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian dan pemisahan suatu larutan
yang berdasarkan pada perbedaan titik didih yang relatif jauh. Destilasi ini digunakan untuk
memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dan lain-lain.
Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas,
termometer, pendingin atau kondensor leibig, konektor, klem, statif, adaptor, penampung,
pembakar, batu didih, kaki tiga dan kasa.
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan terutama dalam mendapatkan
referensi. Untuk saran dalam proses destilasi, dapat memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengamatan destilat dilakukan setelah suhu konstan
2. Jumlah bahan yang dimasukan harus proporsional dengan jumlah pelarutnya agar
mendapatkan output yang lebih banyak
3. Untuk mempercepat pelaksanaan praktikum, kompor listrik sebaiknya dinyalakan pada
awal masuk praktikum bukan setelah pemasangan alat-alat agar cepat pemanasannya
6
DAFTAR PUSTAKA
Rasmiwetti dan Roza Linda. 2006. Kimia Analitik II. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas
Riau. Pekanbaru.
http://rolanrusli.com/destilasi/
http://trianzzer.blogspot.co.id/2012/05/makalah-destilasi-sederhana.html
http://id.wikipedia.org/wiki/distilasi