Professional Documents
Culture Documents
KASUS 4
Mata Kering
DISUSUN OLEH
KELAS A
Daftar Isi
Halaman Judul i
Daftar Isi. ii
BAB I Pendahuluan ... 1
BAB II Tinjauan Pustaka 2
A. Definisi 2
B. Epidemiologi mata kering... 2
C. Etiologi mata kering.... 3
D. Patofisiologi mata kering 4
E. Manifestasi klinik mata kering... 5
F. Pemeriksaan klinis.. 6
G. Penatalaksanaan mata kering . 7
BAB III Pembahasan.. 11
Dialog Apoteker dan Pasien... 15
Daftar Pusataka....................................... 18
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Mata kering merupakan suatu keadaan keringnya permukaan kornea dan konjungtiva
yang diakibatkan berkurangnya fungsi air mata. Di zaman modern seperti saat ini, sindrom
mata kering (dry eye) bukan hal yang asing lagi terjadi di masyarakat. Mata kering
merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata, persentase insidenisanya sekitar 10-
30% dari populasi, terutama pada orang yang usianya lebih dari 40 tahun dan 90% terjadi
pada wanita. Frekuensi insidensia sindrom mata kering lebih banyak terjadi pada ras
Hispanik dan Asia dibandingkan dengan ras kaukasius. (Vindica,2010)
Dry eye (Mata Kering) sangat sering dijumpai, mengenai hampir 30% penduduk, tidak
pandang ras, gender maupun umur. Meskipun demikian, dry eye lebih banyak pada wanita
usia di atas 40 tahun. Pada era komputer dan pemakaian AC yang terus menerus, hampir
semua orang pernah mengalami gejala ini sebagian besar menganggap hal tersebut sesuatu
yang biasa dan tidak perlu diobati. Ternyata, satu dari 4 pasien yang datang ke dokter mata
adalalah penderita dry eye dan kebanyakan dari mereka tidak menyadarinya, bahkan sampai
bertahun-tahun (Asyari ,2007).
Manajemen terapi sindroma mata kering dilakukan dengan edukasi oleh dokter mata
kepada pasien tentang penyebab alami dan kronik dari dry eye dan tujuan terapi sehingga
manajemen terapi dapat tercapai. Terdapat beberapa kategori perawatan untuk dry eye
syndrome berdasarkan International Dry eye Workshop tahun 2007 yaitu perawatan
lingkungan, pengobatan topikal dan sistemik, pembedahan, dan lainnya. Perawatan
lingkungan meliputi edukasi untuk memodifikasi lingkungan dan mengeliminasi serangan
pengobatan topikal atau sistemik. Pengobatan topikal berupa air mata buatan, obat
antiinflamasi seperti siklosporin dan kortikosteroid, agen mukolitik, dan serum air mata
autologous.
Artificial tears atau air mata buatan bertujuan untuk mengurangi osmolaritas, homeostasis
normal dari permukaan mata, membersihkan kotoran pengiritasi dan toksik pada lapisan air
mata dan melindungi permukaan mata. Pemakaian artificial tears sampai saat ini merupakan
terapi yang paling penting dan paling banyak diberikan pada penderita mata kering (Ala,
2016).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Mata kering adalah suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan
ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. Angka kejadian Mata Kering
ini lebih banyak pada wanita dan cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan usia.
Banyak diantara penyebab sindrom mata kering mempengaruhi lebih dari satu komponen
film air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang secara sekunder
menyebabkan film air mata menjadi tidak stabil. Ciri histopatologik termasuk timbulnya
bintik-bintik kering pada kornea dan epitel konjungtiva, pembentukan filamen, hilangnya
sel goblet konjungtiva, pembesaran abnormal sel epitel non-goblet, peningkatan
stratifikasi sel, dan penambahan keratinasi. (Vaughan, 2010)
Sindrom Mata Kering (Keratokonjungtivitis Sicca) didefinisikan sebagai suatu
gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan keringnya permukaan kornea dan
konjungtiva yang terjadi akibat ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata
(akueus, musin, atau lipid). Permukaan mata kita dilapisi oleh 3 lapisan air mata yaitu
lapisan lipid, akuos dan musin. Ketiganya membentuk lapisan air mata yang stabil
diantara kedipan mata. Lapisan air mata yang stabil ini membuat mata terasa nyaman dan
penglihatan jelas. Ketidakstabilan lapisan ini akan membuat bercak kering di permukaan
mata yang menyebabkan sensasi rasa kering, terasa seperti berpasir dan kadang-kadang
penglihatan menjadi kabur. (Ilyas, 2014)
Mata Kering merupakan penyakit multifaktorial pada kelenjar air mata dan
permukaan okuler yang menghasilkan gejala-gejala ketidaknyamanan, gangguan
pengelihatan, air mata yang tidak stabil sehingga berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan pada permukaan okuler. Mata Kering disertai dengan peningkatan osmolaritas
dari air mata dan peradangan dari permukaan okuler (Stephen, 2014).
B. Epidemiologi Mata Kering
Mata kering merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata, persentase
insidenisanya sekitar 10-30% dari populasi, terutama pada orang yang usianya lebih dari
3
40 tahun dan 90% terjadi pada wanita. Frekuensi insidensia sindrom mata kering lebih
banyak terjadi pada ras Hispanic dan Asia dibandingkan dengan ras kaukasius
C. Etiologi Mata Kering
Kelembaban permukaan mata merupakan keseimbangan antara produksi dan
ekskresi air mata melalui sistem drainase melalui duktus nasolakrimalis serta penguapan.
Apabila keseimbangan ini terganggu, mata terasa kering, timbul suatu dry spot pada
permukaan kornea sehingga menimbulkan rasa iritasi, perih diikuti refleks berkedip,
lakrimasi dan mata berair. Apabila keadaan ini dibiarkan berlarut-larut dalam waktu yang
lama akan terjadi kerusakan sel epitel kornea dan ko njungtiva, bahkan dapat terjadi
infeksi, ulkus, dan kebutaan.
Beberapa faktor yang menyebabkan mata kering ialah :
1. Usia lanjut. Dry eye dialami oleh hampir semua penderita usia lanjut, 75% di atas 65
tahun baik laki maupun perempuan.
2. Faktor hormonal yang lebih sering dialami oleh wanita seperti kehamilan, menyusui,
pemakaian obat kontrasepsi, dan menopause.
3. Beberapa penyakit seringkali dihubungkan dengan dry eye seperti: artritis rematik
dan diabetes, lupus erythematosus, pemphigus, Stevens-johnsons syndrome, Sjogren
syndrome, scleroderma, polyarteritis, nodosa, sarcoidosis, Mickulicks syndrome.
4. Obat-obatan dapat menurunkan produksi air mata seperti antidepresan, dekongestan,
antihistamin, antihipertensi, kontrasepsi oral, diuretik, obat-obat tukak lambung,
tranquilizers, beta bloker, antimuskarinik, anestesi umum.
5. Pemakai lensa kontak mata terutama lensa kontak lunak yang mengandung kadar air
tinggi akan menyerap airmata sehingga mata terasa perih, iritasi, nyeri, menimbulkan
rasa tidak nyaman/intoleransi saat menggunakan lensa kontak, dan menimbulkan
deposit protein.
6. Faktor lingkungan seperti, udara panas dan kering, asap, polusi udara, angin, berada
diruang ber-AC terus menerus akan meningkatkan evaporasi air mata.
7. Mata yang menatap secara terus menerus sehingga lupa berkedip seperti saat
membaca, menjahit, menatap monitor TV, komputer, ponsel
8. Pasien yang telah menjalani operasi refraktif seperti PRK, LASIK akan mengalami
dry eye untuk sementara waktu. (Asyari. 2007)
4
A akan memicu kekeringan pada mata atau keratinisasi dari epitel okuler dan
bahkan dapat menimbulkan kehilangan sel goblet. Musin juga menurun pada
penyakit tersebut dan terjadi penurunan ekspresi gen musin, translasi dan terjadi
perubahan proses post-translasi.
c. Kelainan lipid
Kekurangan lapisan lipid pada anatomi air mata menyebabkan evaporasi
yang berlebihan. Disfungsi kelenjar meibomian, defisiensi hormon androgen akan
berakibat kehilangan lapisan lipid terutama trigliserida, kolesterol, asam lemak
esensia monosaturasi (MUFA seperti asam oleat), dan lipid polar ( seperti
phosphatidiletanolamin, sfingomielin). Kehilangan polaritas lemak (pada
hubungan antara lapisan aqueous-air mata) akan mencetuskan terjadinya
kehilangan air mata atau evaporasi dan penurunan asam lemak tidak jenuh yang
akan meningkatkan produksi meibum, memicu penebalan serta sekresi air mata
yang bersifat viskos sehingga dapat mengobstruksi duktus dan menyebabkan
stagnasi dari sekresi. Pasien dengan terapi antiandrogenik pada penyakit prostat
juga dapat meningkatkan viskositas sekret kelenjar meibom, menurunkan waktu
kecepatan penyerapan air mata dan meningkatkan jumlah debris (Asyari, 2007)
E. Manisfestasi Klinis
Gejala Subjektif dari penyakit mata kering yang dirasakan pasien adalah :
1. Sensasi rasa panas, kering dan gatal di mata
2. Sensasi seperti berpasir di mata
3. Adanya kotoran mata
4. Meningkatnya rasa iritasi mata terhadap angin dan asap
5. Mata lelah setelah membaca dalam waktu terlalu lama
6. Tidak tahan terhadap cahaya
7. Kesulitan mengenakan lensa kontak
8. Mata berair
9. Penglihatan kadang buram terutama setelah menggunakan untuk waktu yang
lama atau diakhir hari kerja
Gejala objektif mata kering
6
Tear film break-up time dapat diukur dengan meletakkan secarik keras
berflourescein pada konjungtiva bulbi dan meminta pasien berkedip. Film air
mata kemudian diperiksa dengan bantuan saringan cobalt pada slitlamp,
sementara pasien diminta agartidak berkedip. Waktu sampai munculnya titik-titik
kering yang pertama dalam lapisan flourescein kornea adalah tear film break-up
time. Biasanya waktu ini lebih dari 15 detik, namun akan berkurang nyata oleh
anestetika lokal, memanipulasi mata, atau dengan menahan palpebra agar tetap
terbuka. Waktu ini lebih pendek pada mata dengan defisiensi air pada air mata
dan selalu lebih pendek dari normalnya pada mata dengan defisiensi musin.
Penurunan konsentrasi lisozim air mata umumnya terjadi pad awal perjalanan
sindrom Sjorgen dan berguna untuk mendiagnosis penyakit ini. Air mata
ditampung pada kertas Schirmer dan diuji kadarnya. Cara paling umum adalah
pengujian secara spektrofotometri.
h. Osmolalitas Air Mata
Hiperosmollitas air mata telah dilaporkan pada keratokonjungtivitis sicca dan
pemakaian kontak lens dan diduga sebagai akibat berkurangnya sensitivitas
kornea. Laporan-laporan menyebutkan bahwa hiperosmolalitas adalah tes paling
spesifik bagi keratokonjungtivitis sicca. Keadaan ini bahkan dapat ditemukan
pada pasien dengan Schirmer normal dan pemulasan bengal rose normal.
i. Lactoferrin
Lactoferrin dalam cairan air mata akan rendah pada pasien dengan hiposekresi
kelenjar lakrimal. Kotak penguji dapat dibeli dipasaran.(Vaughan, 2010)
BAB III
PEMBAHASAN
KASUS
Seorang bapak umur 50 tahun pergi ke apotek dan ingin ketemu seorang apoteker. Bapak
tersebut mengeluh pada waktu membaca Koran sering mata terasa kering seakan kurang cairan.
Tetapi bapak tersebut juga menderita sakit rematik pada punggungnya dan mempunyai tensi 150.
Bapak tersebut minta diberi obat yang bias dibeli tanpa resep dokter.
Pilihan pengobatan :
Pengobatan mata kering
1. Insto dry eyes (3 x 1-2 gtt)
Indikasi :
Menghilangkan kekeringan pada mata
Komposisi :
Larutan isotonic steril insto moist mengandung :
13
Piroksikam kapsul 10 mg
Indikasi :
- Mengurangi rasa sakit, radang, dan kekakuan sendi yang disebabkan oleh
rheumatoid arthritis, osteoporosis, dan ankylosing spondylitis.
- Nyeri dan pperadangan lain pada system anggota gerak
- Disminore atau nyeri haid
Komposisi :
Piroksikam 10 mg
Dosis :
Sehari 2 kali 1 kapsul sesudah atau bersamaan dengan makan
Bentuk sediaan
Tablet, kapsul, dan obat oles
14
Apoteker : selamat pagi bapak, ada yang bisa saya bantu? Saya apoteker disini. Perkenalkan
nama saya Ani.
Pasien : iya mbak selamat pagi, jadi begini mbak saya mau beli obat untuk saya sendiri.
Apoteker : oooww begitu, kalau boleh tau apa yang bapak rasakan?
Pasien : saya merasa akhir-akhir ini setiap saya membaca koran atau apapun itu mata
saya kering seperti kurang cairan gitu mbak.
Apoteker : sejak kapan bapak merasakan seperti itu?
Pasien : pastinya kapan saya juga kurang tau mbak, tetapi saya baru menyadari beberapa
hari yang lalu, saya merasa mata saya kering setiap saya membaca koran
Apoteker : apakah bapak membacanya dalam waktu yang lama?
Pasien : ya seperti biasa aja sih mbakbiasanya kalau ada waktu senggang saya selalu
membaca koran atau yang lainnya
Apoteker : bapak merasa gatal dan nyeri atau tidak dibagian matanya?
Pasien : tidak mbak hanya saja saya merasa mata saya kering jadi kurang nyaman rasanya
Apoteker : maaf apakah bapak mengkonsumsi obat-obatan tertentu?
Paien : tidak mbak saat ini saya tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan
Apoteker : oow begitu pak, kalau saya boleh tau apakah ada keluhan lain yang bapak
rasakan selain itu?
Pasien : iya mbak, punggung saya rasanya nyeri
Apoteker : emmm tapi sebelumnya bapak sudah pernah memeriksakan keluhan bapak itu ke
dokter?
Pasien : kalau memeriksakan mata saya sih belum mbak, tapi kalau nyeri punggung saya
itu sudah pernah saya periksakan ke dokter.
Apoteker : kalau boleh saya tau saat periksa ke dokter apa yang disampaikan oleh dokter,
dan bapak mendapatkan obat apa untuk mengatasi nyeri punggung bapak?
Pasien : dokter hanya menyampaikan kalau saya terkena rematik, dan diberi obat untuk
meredakan nyerinya. Tapi obatnya apa saya lupa,, saya udah lama nggak berobat
ke sana soalnya sudah tidak merasa nyeri, tapi akhir-akhir ini kok nyeri lagi. Apa
mungkin ini karena penyakit rematik saya ya mbak?
16
Apoteker : iya bapak bisa jadi begitu, kemungkinan juga mata kering bapak ini selain
disebabkan oleh hobi bapak membaca koran bisa jadi, juga karena penyakit
rematik bapak. Maaf pak selain rematik apakah ada riwayat penyakit lain yang
bapak derita?
Pasien : tidak sih mbak, cuma kemarin pas saya tensi tekanan darah saya lebih tinggi
daripada biasanya.
Apoteker : kalau boleh tau berapa tekanan darah bapak?
Pasien : baru kemarin saya cek itu 150 mbak
Apoteker : emmm baik pak, tunggu sebentar biar saya ambilkan obatnya
(apoteker mengambil obat)
Apoteker : jadi begini pak, untuk keluhan sakit rematik bapak ini obatnya piroksisam pak,
untuk mengatasi keluhan mata kering pada mata bapak, ada beberapa obat yang
dapat digunakan (insto dry eyes) harga nya 10 ribu, ini rohto tear harganya 10
ribu, dan ini visine tears harganya 13 ribu.
Pasien : untuk mata kering kira-kira yang bagus yang mana ya mbak.?
Apoteker : kalau saya sarankan bapak gunakan insto dry eyes. ini dapat melembabkan mata
bapak yang kering akibat kekurangan produksi air mata bapak.
Pasien : oh ya udah mbak, saya ambil yang insto aja mbak, ini cara
penggunaannya bagaimana ya mbak?
Apoteker : untuk tetes matanya ini dapat digunakan sehari 3 kali masing-masing mata bisa 1
sampai 2 tetes pak. Jadi pertama-tama bapak teteskan terlebih dahulu 1 tetes pada
mata kanan atau kiri bapak lalu pejamkan beberapa saat, baru lanjutkan pada
tetesan yang kedua, begitupun untuk mata yang sebelahnya. Untuk obat nyeri
punggungnya ini dapat dimunum sehari 2 kali setelah makan ya pak dan ini di
minumnya bila nyeri saja. Maaf kalau saya boleh tau bapak merokok atau tidak?
Pasien : tidak mbak, kebetulan saya tidak merokok. Kenapa ya mbak?
Apoteker : tidak apa-apa pak, justru baik kalau bapak tidak merokok..untuk mengurangi
efek samping piroksikam yang dapat menyebabkan perih dilambung, makanya
usahakan minum setelah makan ya pak, dan untuk tetes matanya sebisa mungkin
simpan di tempat yang sejuk yang tidak terkena langsung cahaya matahari, dan
17
obat ini sebaiknya tidak digunakan lagi jika sudah disimpan lebih dari 1 bulan
setelah dibuka.
Pasien : baik mbak saya mengerti, maaf mbak untuk tensi saya apa tidak perlu diobati?
Apoteker : kalau boleh saya tau apa memang tensi bapak selalu tinggi?
Pasien : tidak kok mbak biasanya tensi saya nomal sekitar 130
Apoteker : emmm kalau begitu buat mengatasi tekanan darah bapak yang naik saya rasa
belum perlu menggunakan obat, bisa jadi tensi bapak naik karena factor bapak
banyak pikiran ataupun kurang istirahat, jadi menurut saya untuk
menormalkannya kembali cukup dengan mengatur pola hidup bapak, kurangi
makan-makanan yang terlalu banyak mengandung garam dan kalau bisa bapak
istirahat yang cukup agar tensinya segera kembali normal.
Pasien : ooow seperti itu ya mbak, baik mbak kalau begitu saya ambil obat yang tadi buat
mata kering dan nyeri punggung saya aja
Apoteker : baik pak, tapi sebelumnya apa bisa bapak ulangi yang saya sampaikan mengenai
cara penggunaan obat supaya saya dapat memastikan bahwa bapak dapat mengerti
tentang apa saya sampaikan tadi.
Pasien : baik mbak akan saya ulangi, jadi ini (insto dry eyes) untuk mengatasi mata
kering saya dapat digunakan sehari 3 kali 1 sampai 2 tetes pada mata kanan dan
kiri saya, nah kalau ini (piroksikam 10 mg) untuk mengatasi nyeri punggung saya
diminum sehari 2 kali sesudah makan dan untuk obat tetes matanya sebaiknnya
tidak di gunakan lagi setelah 1 bulan dibuka.
Apoteker : baik pak saya rasa bapak sudah cukup mengerti tentang apa yang saya
sampaikan tadi, apabila nanti keluhan yang bapak alami tidak segera mereda saya
sarankan bapak untuk memeriksakan keadaan bapak ke dokter agar dapat segera
mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
Pasien : baik bu,
Apoteker : terimakasih pak atas kunjungannya, semoga lekas sembuh
Pasien : sama-sama mbak, saya juga terimakasih buat informasinya.
Apoteker : iya bapak
18
Daftar Pustaka
A Ala, R.H. 2016. Tudi Penggunaan Artificial Tears Pada Pasien Dry Eye Syndrome(Penelitian
dilakukan di Klinik Mata Surabaya). Skripsi. Sarjana Farmasi. Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga. Departemen Farmasi Klinis. Surabaya. Indonesia.
Asyari, Fatma. 2007. Dry Eye Syndrome. Jurnal Dexa Media No.4, Volume 20 , Oktober -
Desember 2007, 162-166 .
Ilyas, Sidharta . 2014. Ilmu penyakit mata edisi 5. Jakarta: Balai penerbit FK UI.
Vaughan D.G. 2010. Sindrom Mata Kering (Keratokonjungtivitis Sika). Oftalmologi Umum
Edisi 17. Jakarta: EGC.pp 92-96.