Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
NAMA : LUKMAN
NIM : 012010005
CI LAHAN CI INSTITUSI
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan pengecilan ukuran (involusi)
dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi fundus uteri (TFU) post partum menurut masa involusi :
Tabel 1. TFU menurut masa involusi
7. Pemeriksaan penunjang
a. Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
b. Urine lengkap
8. Komplikasi
a. Pembengkakan payudara
b. Mastitis (peradangan pada payudara)
c. Endometritis (peradangan pada endometrium)
d. Post partum blues
e. Infeksi puerperalis ditandai dengan pembengkakan, rasa nyeri, kemerahan pada jaringan terinfeksi
atau pengeluran cairan berbau dari jalan lahir selam persalinan atau sesudah persalinan.
9. Penatalaksanaan Medis
a. Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan
payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, pemberian informasi tentang senam
nifas.
d. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC
Carpenito, L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta
Carpenito, L. J. 1998. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi 6. EGC. Jakarta
Doengoes, E. Marilyn. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC
Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC. Jakarta
Hadijono, Soerjo. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Bina Pustaka
http://www. Us elsevierhealth. com. Nursing diagnoses. Outcomes and interventions
NANDA. 2001. Nursing Diagnoses: Definitions & Classification. Philadelphia
Sarwono, P. 1994. Ilmu Kebidanan. Balai Penerbit UI. Jakarta
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. SR DENGAN POST PARTUM
A. Pengkajian
1. Data Demografi
Nama klien : Ny. SR
Umur klien : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Nama suami : Tn. Wahyunta
Umur suami : 29 tahun
Alamat : Samboro
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Diagnosa medik : Post partum
Tanggal masuk RS : 03-11-2004
No. RM : 03 74 77
Tgl Pengkajian : 18/09/2013
2. Keluhan Utama Saat Ini
Ibu menyatakan nyeri pada daerah kemaluan terutama jika untuk duduk dan berjalan.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit berat hingga harus ke rumah sakit.
4. Diagnosa Keperawatan
sesuai kondisi. S:
mandi dengan O:
19/09/2013
1. Resiko tinggi setelah diberikan 1. Kaji lochea 1. untuk dapat
terhadap askep diharapkan (warna, bau, mendeteksi tanda
kekurangan infeksi pada ibu jumlah) infeksi lebih dini dan
volume cairan tidak terjadi dengan kontraksi
berhubungan KE : dapat uterus dan mengintervensi
dengan mendemonstrasikan kondisi jahitan dengan tepat.
penurunan teknik untuk episiotomi. 2. pembalut yang
masukan / menurunkan resiko 2. Sarankan pada lembab dan banyak
penggantian infeksi, tidak ibu agar darah merupakan
tidak adekuat , terdapat tanda-tanda mengganti media yang menjadi
kehilangan infeksi. pembalut tiap 4 tempat
cairan berlebih ( jam. berkembangbiaknya
muntah , 3. Pantau tanda- kuman.
hemoragi , tanda vital. 3. peningkatan suhu >
peningkatan 4. Lakukan 38C menandakan
keluaran urine ) rendam infeksi.
bokong. 4. untuk memperlancar
5. Sarankan ibu sirkulasi ke perinium
membersihkan dan mengurangi
perineal dari udema.
depan ke 5. membantu
belakang. mencegah
kontaminasi rektal
melalui vaginal.
20/09/2013
1. Resiko tinggi setelah diberikan
1. Ajarkan ibu 1. memberi
terhadap infeksi askep ibu diharapkan agar massage rangsangan pada
berhubungan tidak kekurangan sendiri fundus uterus agar
dengan trauma volume cairan uteri. berkontraksi kuat
jaringan , dengan KE : cairan
2. Pertahankan dan mengontrol
penurunan Hb , masuk dan keluar cairan peroral perdarahan.
prosedur seimbang, Hb/Ht 1,5-2 Liter/hari2. mencegah terjadinya
invasive , pecah dehidrasi.
ketuban , dalam batas normal
3. Observasi 3. peningkatan suhu
malnutrisi (12,0-16,0 gr/dL) perubahan dapat memperhebat
suhu, nadi, dehidrasi.
tensi. 4. penurunan Hb tidak
4. Periksa ulang boleh melebihi 2
kadar Hb/Ht. gram%/100 dL.
Diposting oleh Lukman Duta Pulsa di 06.46
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
2 komentar:
1.
Balas
2.
Balas
2014 (22)
o 12/14 - 12/21 (1)
o 09/07 - 09/14 (1)
o 08/03 - 08/10 (8)
o 07/13 - 07/20 (12)
SAP KOMUNITAS PHBS
SAP REMATIK
ASKEP KELUARGA PHBS
ASKEP GERONTIK REMATIK
LAPORAN KKN TERPADU STIKES ANDINI PERSADA MAMUJU
ASKEP TRAUMA CAPITIS
ASKEP POST PARTUM
ASKEP APENDISITIS AKUT
ASKEP TUMOR ABDOMEN
ASKEP ANAK DEMAM THYPHOID
ASKEP SIROSIS HATI
SK PIK-M HEAR STIKES Andini Persada Mamuju