You are on page 1of 8

Data Drilling VS Data Blasting

Tabel 1 . Perbandingan data drilling pada bench height 5 meter dan 7.5 meter

Berdasarkan data Drilling (Penetrasi) yang dibandingkan dengan data blasting


menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan di penetrasi dan rata-rata kedalam
lubang secara aktual. Pada bench height 7.5 meter penetrasi hanya mencapai 13.92
m/hours dan pencapaian kedalam lubang secara rata-rata 6.9m . sedangkan pada bench
height 5 meter, penetrasi yang dibuat oleh drilling mencapai 22.93 m/hours dan
pencapaian kedalam rata-rata lubang yaitu 5.2 meter. Dari data tersebut jelas bench
height 5 meter lebih baik dari pada bench height 7.5 dalam hal penetrasi dan rata rata
lubang yang berhasil dicapai oleh drilling. Hal ini menjadi sangat penting terlebih untuk
pencapaian target lubang produksi. Actual kedalaman pada bench heigth 7.5 meter jauh
dari target yaitu 8 meter, hal ini akan membuat hasil peledakan menjadi tidak rata
(menghasilkan toe). Jika kita bandingkan kembali dengan bench heigth 5 meter,
kedalaman yang berhasil dicapainya lebih baik serta mencapai target.

Seperti yang diketahui pada zona 1 merupakan zona broken material dan material
berongga yang menyebabkan sulitnya penetrasi yang dilakukan oleh mesin drilling. Selain
penetrasi, mesin drilling juga sering mengalami stack pada zona 1. Dilokasi 397.5 dengan
bench height 7.5 m membutuhkan 2 Rod (pipa) untuk melakukan pengeboran sedalam 8
meter. Dengan kondisi broken material, sangat sulit bagi mesin drilling untuk melakukan
pengeboran sampai mencapai target 8 meter. Actual dilapangan banyak hole yang tidak
mencapai target kedalaman. Colaps dan broken menjadi alasan utama sehingga lubang
tidak mencapai target.

Pada lokasi RL 395 hasil yang didapat jauh berbeda dengan di RL 397. Dengan bench
height 5 meter penetrasi mesin drilling mencapai angka 22.93 m/hours dan pencapaian
target kedalam rata rata 5.2 meter. Perbedaan yang signifikan ini terjadi karna lokasi RL
395 yang menggunakan bench heigth 5 meter hanya memerlukan 1 rod (pipa) untuk
mencapai target 5 meter. Sedangkan RL 397.5 dengan bench height 7.5 meter memerlukan
2 Rod(pipa) untuk mencapai target tersebut.

Penggunaan 1 pipa dan 2 pipa ini lah yang menjadi pembeda. 2 pipa berarti mesin drilling
harus melakukan penyambungan antara Rod Starter dan Extension Rod. Penyambungan
ini lah yang membuat pengeboran menjadi kurang maksimal. Pembandingnya adalah 1
pipa. Dengan kondisi 1 pipa mesin drilling akan lebih mampu menerobos batuan dengan
baik dan menghasilkan lubang dengan kondisi yang baik juga. Actual dilapangan stack
dan lubang tidak mencapai target terjadi pada saat pipa sudah disambung.

Atas dasar itu perbandingan Data Blasting dan Drilling ini menunjukkan akan lebih baik
menggunakan bench height 5 meter daripada bench height 7.5 meter pada zona 1.
DATA BLASTING VS DATA FRAGMENTATION

Tabel 2 . Perbandingan Fragmentasi pada bench height 5 meter dan 7.5 meter

Perbandingan hasil fragmentasi dengan bench height parameter menunjukkan angka yang
sangat signifikan. Perhitungan fragmentasi ini menggunakan bantuan software split
desktop dengan memanfaat image/photo batuan dan mengubahnya kedalam pixel yang
dapat diukur pada software ini. Pada bench height 7.5 meter dilokasi 397.5 memperlihat
tingginya angka boulder yang ditemukan mulai dari layer 1 sampai layer terakhir.
Persentase boulder yang ditemukan adalah 31.44% dan 68,56% untuk material yang
sesuai dengan crusher (fines). hasil yang sangat jauh dari target keberhasilan peledakan.
Target keberhasilan menurut Kusnaryo,1999 adalah boulder yang ditemukan dari hasil
peledakan maksimal 15% dari keseluruhan volume. Hasil ini juga berimbas kepada
turunnya productivity pada saat pengangkutan material. Selain itu semakin banyak
boulder akan menambah jam kerja daripada rock breaker yang pastinya akan menambah
cost operasional penambangan.

Bandingkan jika kita menggunakan bench height 5 meter. Hasil fragmentasi yang didapat
menunjukkan persentase boulder 7,34% danm persentase Fines 92,66%. Jika kita
menggunakan teori Kusnaryo dalam menentukkan keberhasilan blasting, hasil blasting
pada lokasi 395 ini sudah dapat dinyatakan berhasil karna hasil boulder yang ditemukan
tidak mencapai batas maksimal yaitu 15%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
dibawah ini perbandingan hasil blasting 5 meter dan 7.5 meter pada zona 1.
Gambar 1. Lokasi RL 395, Muck Pile Menunjukkan fragmentasi yang cukup bagus dan
sesuai dengan target boulder dibawah 15%

Gambar 2. Lokasi RL 397, Muck Pile Menunjukkan fragmentasi yang buruk karna
banyak ditemukan bongkahan batu besar atau boulder

Dari gambar diatas menunjukkan akan lebih baik menggunakan bench height 5 meter
daripada 7.5 meter pada lokasi zona 1.
DATA BLASTING VS FRAGMENTASI VS DIGGING RATE

Tabel 3 . Perbandingan Digging rate pada bench height 5 meter dan 7.5 meter

Untuk digging rate pada lokasi 395 belum dilakukan penggalian material sehingga untuk
digging rate hanya di RL 397 ,yang sudah dilakukan penggalian. Dari hasil data
menunjukkan digging time yang dibutuhkan oleh excavator 390 F dilokasi RL 397 adalah
20.48 detik. Jauh dari target yaitu 12 detik. Untuk loading time 30.59 detik/ bucket dan
jumlah bucket yang dibutuhkan untuk memenuhi ADT adalah 5.45 sehingga loading
Excavator untuk 1 ADT adalah 166.72 detik. Angka ini juga jauh dari target yaitu 96 detik
untuk1 ADT. Alasan utama dari jatuhnya angka digging rate ini adalah material yang
sangat keras sehingga menyulitkan Excavator untuk melakukan digging terhadap material.
Dampak dari lambatnya Digging Rate ini adalah turunnya productivity dari pada excavator
yang pasti berimbas kepada turunnya produksi harian daripada penambangan. Dengan
Digging Time seperti diatas hanya akan menghasilkan productivity 130 bcm/hours jika
kita asumsinya Loading Time 60% hours dan 40% Waiting/Clean Up/Hours (lihat tabel
forecast Productivity). Untuk mengatasi hal ini harus dilakukan Re-blast guna
menghancurkan material keras dan mempermudah pengangkutan material oleh excavator.
Tabel 4. Forecast Productivity Excavator 390F dilokasi RL 397.5

Melihat perbandingan tersebut, akan lebih baik menggunakan bench height 5 meter pada
Zona 1. Keuntungan yang didapat jika kita menggunakan bench height 5 meter antara lain
:

Penetrasi Drilling yang tinggi sehingga mempercepat penyelesaian lokasi


Consumable Drilling yang lebih hemat karna memperpanjang masa penggunaan
bit dan mencegah terjadi nya patah pipa seperti di bench height 397.5
Hasil lubang yang lebih baik dan mencapai target sehingga akan memperlancar
proses peledakan.
Mengurangi persentase boulder
Material hasil blasting lebih halus
Digging time yang rendah
Productivity Excavator tinggi
Rekomendasi Geometri peledakan yang dapat digunakan untuk zona adalah sebagai
berikut ini :

Dengan Forecast Productivity Sebagai Berikut :

You might also like