Professional Documents
Culture Documents
MODUL 7
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan harga koefisien perpindahan massa
dan panas serta untuk mempelajari pengaruh laju alir udara dan air terhadap koefisien
perpindahan massa dan juga panas
Dimana :
H = Humidity (lb air/lb udara kering)
PA = Tekanan Parsial Uap (atm)
MA = Berat Molekul Uap (misal uap H2O)
MB = Berat Molekul Gas (misal udara)
Hubungan antara humidity dan mol fraksi uap (yA) :
yA = H/MA ..(2)
1/MB + H/MA
Biasanya H/MA lebih kecil bila dibandingkan dengan 1/MB sehingga sama dengan H
Saturated Humidity adalah keadaan gas dimana uap yang dibawa dalam kesetimbangan
dengan liquid pada suatu gas.
Hs = MA . PA ..(3)
MB(1 PA)
Dimana : PA = Tekanan uap liquid (atm)
Relatif Humidity adalah perbandingan dari tekanan partial uap dengan tekanan uap pada
tempertur gas.
HR = 100 (PA/PA)
Dimana : HR = Relatif Humidity
Spray Chamber
Make up
Water Ts
Gambar. 1
Gas dengan humidity H dari suhu T mengalir masuk ke Spray Chamber dengan diisolasi
sehigga prosesnya adiabatic. Liquid disirkulasi dengan pompa dari reservoir yang ada dibagian
bawah spray chamber yang dispraykan lewat C dan dikembalikan ke reservoir. Gas yang lewat
ke dalam chamber menjadi dingin dan terjadi humidifikasi dimana suhu diturunkan dan humidity
dinaikkan. Pada keadaan steady state, suhu liquida mencapai Ts dan disebut adiabatic
saturation temperature. Jika gas tidak jenuh, suhu adiabatic saturation akan lebih rendah dari
suhu gas masuk.
Bila gas dan liquid berkontak cukup lama sehingga liquid dan gas keluar berada dalam
kesetimbangan, maka gas yang keluar akan jenuh pada suhu Ts dan kelembaban Hs.
Untuk mengatasi kehilangan liquid karena penguapan dalam chamber tersebut
diperlukan make up liquid yang ditambahkan ke reservoir pada suhu Ts. Jika dibuat balance
dengan suhu reperence Ts dianggap kerja pompa = 0, entalpi make up of liquid = 0, maka
diperoleh ;
Cs (T Ts) + H . s = Hs . ..(4)
Dimana :
Hs = Saturation humidity pada Ts (lb air/lb udara)
s = Panas latent pada Ts (Btu/lb)
Cs = Humidity pada suhu Ts (Btu/lboF)
Maka :
H Hs C
s
T Ts s
a = air
L2 V2
X2 Y2
L+dL V+dV
X+dX Y+dY
dz
L1 b = udara
X1 V1
(Gambar.2) Y1
Ditinjau dari dz, neraca massa total dan neraca massa komponen dapat dibuat dL = dV
d (L . V) = d (V . Y) = dNA
Dimana :
L = Laju alir air (ml/s)
V = Laju ali udara (ml/s)
X = Fraksi mol air dalam fase liquid
Y = Fraksi mol air dalam fase gas (uap air)
Karena X = 1, maka :
dNA = dL = d (V . Y) = V . dy + y . dV
dL y . dV = V . dy, dimana dL = dV
dL y . dL = V . dy
dL(1 y) = V . dy
dL = V . dy = dimana dNA = dL
(1 y)
dNA = V . dy .............................(6)
(1 y)
V . dy = KG (Pi PG) dA .............................(7)
(1 y)
Pi PG = b (yi y)
Persamaan (3) menjadi
V . dy = KG . P . (yi y)
(1 y)
dA = V . dy
KG . P(yi y)(1 y)
Integrasi
A
o dA = y1 y2 V . dy
KG . P(yi y)(1 y)
Untuk menyelesaikan integrasi diatas, diperlukan beberapa asumsi. Dianggap harga KG/F
mendekati konstan. Dan hanya variabel yang tidak berkaitan dengan y yaitu = yi. Harga yi
dipengaruhi oleh temperatur interface yang berbeda beda pada tiap bagian kolom. Untuk itu
diambil harga yi yang konstan. Jika beda temperatur liquid yang tidak terlalu besar, yi dapat
diambil sebagai harga rata rata pada saat masuk dan keluar,disimpulkan sebagai yi.
Diasumsikan pula pada kondisi yang disebutkan diatas, perbedaan temperatur bulb dan
temperatur interface dari liquid kecil sehingga digunakan temperatur bulb liquid sebagai
pengganti temperatur interface.
Persamaan menjadi :
A = V y1 y2 dy
KG . P (1 y)(y y)
A = V ln (yi yi) (1 y2)
KG . P(1 yi) (yi y2) (1 y1)
KG . P. A = 1 ln (yi yi) (1 y2)
V (1 yi) (yi y2) (1 y1)
Jika harga yi dan y sangat kecil, maka harga (1 y) mendekati satu dan persamaan menjadi :
KG . P. A = ln (yi y1) ...............................(8)
V (yi y2)
Harga log mean didefinisikan sebagai :
(yi y) lm = (yi y1) (yi y2) ................................(9)
ln(yi yi)/(yi yi)
Substitusi persamaan (4) dan (5)
KG . P. A = y2 y1
V (yi y) lm
KG = V (y2 y1)
P . A (yi y) lm
Dimana :
KG = Koefisien perpindahan massa antara udara dan liquid (lbmol/jam ft2atm)
P = Tekanan udara
Pada wet bulb temperatur, panas yang dikeluarkan udara sama dengan yang diterima oleh air,
panas yang dikeluarkan udara (panas sensible)
q = (hG + hR) A (t tw) ...............................(10)
dimana :
hG = Koefisien perpindahan panas antara gas dan permukaan liquid (Btu/jam ft2 oF)
hR = Koefisien perpindahan panas karena radiasi (Btu/jam ft oF)
t = Temperatur gas (oF)
tw = Temperatur Wet bulb (oF)
Panas yang diterima oleh liquid :
q = MA . NA . w ...............................(11)
dimana :
MA = Berat molekul air
w = Panas latent air pada tw (Btu/lb)
Dengan anggapan bahwa tidak ada gradien suhu dalam liquid maka t1 = tw
Sehingga persamaan rate perpindahan massa dari air interfase :
NA = KG . A (Pw P) .............................(12)
Td2
V1 V3
V2
A
G
V5
F
V4
TW1
Td1
V6
E C
Keterangan gambar :
Geankoplis, C.J., 1978, Transport Process and Unit Operation, Second Edition, hal
514-520, Ailyn and Bacoh Inc, Boston.
John H, Perry, Chemical Engineering Hand Book, Third Edition, hal 170-173, Mc
growHill Book Company, Japan.