Professional Documents
Culture Documents
ATP dapat dihasilkan melalui berbagai proses selular, namun seringnya dijumpai di
mitokondria melalui proses fosforilasi oksidatif dengan bantuan enzim pengkatalisis ATP
sintetase. Pada tumbuhan, proses ini lebih sering dijumpai di dalam kloroplas melalui proses
fotosintesis. Bahan bakar utama sintesis ATP adalah glukosa dan asam lemak. Mula-mula,
glukosa dipecah menjadi asam piruvat di dalam sitosol dalam reaksi glikolisis. Dari satu molekul
glukosa akan dihasilkan dua molekul ATP. Tahap akhir dari sintesis ATP terjadi dalam
mitokondria dan menghasilkan total 36 ATP.
: Asam piruvat, energi, Gen, karbon dioksida, Lemak, mitokondria, molekul, organ, organel,
proses oksidasi, siklus krebs, Sitoplasma
Mitokondria merupakan sumber energi (powerhouse) dari sel berfungsi mengekstrak
energi dari makanan. Mitokondria merupakan organel yang besar dalam sel dan menempati
sekitar 25% volume sitoplasma.
Mitokondria mempunyai 2 lapisan membran, membran luar dan membran dalam.
Membran luar mempunyai pori-pori yang memungkinkan molekul besar melewatinya. Membran
dalam terdiri dari 80% protein dan 20% lemak dan menonjol ke dalam. Pada tonjolan ini (crista)
terdapat banyak enzim-enzim oksidatuf fosforilase. Enzim ini berperan pada proses oksidasi
glukosa dan lemak serta sintesa ATP dari ADP. Pada bagian dalam mitokondria (matriks)juga
terdapat banyak enzim yang diperlukan untuk ekstraksi energi dari bahan-bahan makanan.
Energi yang dilepaskan digunakan untuk sintesa ATP.
Fosforilasi oksidatif
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi
yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan adenosina trifosfat (ATP). Walaupun
banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir semuanya
menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini sangat umum digunakan
karena ia merupakan cara yang sangat efisien untuk melepaskan energi, dibandingkan dengan
proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik.
Selama fosforilasi oksidatif, elektron ditransfer dari pendonor elektron ke
penerima elektron melalui reaksi redoks. Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan
untuk membentuk ATP. Pada eukariota, reaksi redoks ini dijalankan oleh serangkaian kompleks
protein di dalam mitokondria, manakala pada prokariota, protein-protein ini berada di membran
dalam sel. Enzim-enzim yang saling berhubungan ini disebut sebagai rantai transpor elektron.
Pada eukariota, lima kompleks protein utama terlibat dalam proses ini, manakala pada
prokariota, terdapat banyak enzim-enzim berbeda yang terlibat.
Molekul ATP pada beberapa metabolisme dapat dihasilkan dengan beberapa cara:
1. Glikolisis atau reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat.
C6H1206[Glukosa] + 2 NAD+ + 2 P1 (fosfat) + 2 ADP 2 piruvat + 2 NADH + 2 ATP + 2 H+
+ 2 H2O
2. Glikolisis pada lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (EMP) untuk menghasilkan lebih banyak
ATP :
C6H1206[Glukosa] + 2 ATP + 2NAD+ 2 piruvat + 4 ATP + 2NADH
3. ATP sintase disebut juga kompleks V (reaksi kesetimbangan fosforilasi )
ADP + P1 [fosfat] + 4H+(sitosol) <--> ATP + H2O + 4 H+ (matriks)
4. Sel juga memiliki trifosfat nukleosida mengandung energi tinggi yang lain seperti GTP,
Reaksi ADP (Adenosine difosfat) dengan GTP (Guanosina difosfat) juga menghasilkan ATP
ADP[Adenosine difosfat] + GTP [Guanosina trifosfat] ATP + GDP[Guanosina difosfat]
Oksidasi Glikogen, Oksidasi lemak, Oksidasi protein, senyawa kimia, Sistem Aerobik, Sistem
ATP-CP, Sistem Glikolisis anaerobik
1. Sistem ATP-CP (sistem kreatin fosfat/ anaerob tanpa pembentukan laktat)
Fosfokreatin ; senyawa kimia yang tertimbun di dalam otot (15 17 milimol/kg > timbunan
ATP). Merupakan energi instan/siap pakai secara cepat untuk membentuk ATP kembali, karena
hanya terdiri dari satu rangkaian reaksi. Creatin kinese
CP > C + Pi + energi (13000 kalori)
Energi dan gugusan fosfat tersebut digunakan untuk membentuk kembali ATP dari ADP.
ADP + Pi + energi (12000 kalori) > ATP
Tiga jalur pemasok ATP tambahan sesuai keperluan selama kontraksi
a. Pemindahan fosfat berenergi tinggi dari kreatin fosfat ke ADP
CP memberikan fosfat berenergi tinggi ke ADP untuk membentuk ATP. Simpanan energi
pertama yang digunakan pada awal aktifitas kontraktil. Cadangan energi bertambah pada otot
yang beristirahat, peningkatan konsentrasi ATP cenderung menyebabkan pemindahan gugus
fosfat berenergi tinggi ke kreatin fosfat. Sebagiab besar energi di otot tersimpan dalam bentuk
kreatin fosfat (otot istirahat, kreatin fosfat 5x lebih banyak dari ATP.
Seluruh energi ditubuh berasal dari molekul yang tinggi energi yaitu Adenosin
Triphosphate (ATP) yang tertimbung diotot. Selama fungsi tubuh bekerja maka hidrolisis ATP
harus terus berjalan. Diantara sel tubuh, sel otot merupakan sel yang terbanyak menimbun ATP.
ATP diotot sekitar 4-6 milimol/kg otot, yang hanya cukup untuk aktifitas cepat dan berat selama
3-8 detik. Untuk aktifitas yang lebih lama otot memerlukan ATP melalui 3 sistem energi. Kinerja
fisik memerlukan kombinasi dari ke 3 sistem energi, dimana kontribusinya tergantung dari
intensitas dan lamanya kerja fisik yaitu sistem ATP-CP, Sistem glikolisis anaerobic dan sistem
aerobic. Tubuh beraktifitas seperti mesin yang bergerak sendiri (automobile) dengan mengubah
energi kimia menjadi energi mekanik.
Adenosin Triphosphate (ATP)
Semua energi dalam proses biologi berasal dari matahari. Sumber energi tidak dapat
digunakan secara langsung tapi melalui proses metabolisme yaitu pemecahan zat gizi dari
makanan (klorofil tanaman merubah energi yang diterimanya menjadi energi kimia: KH, protein
dan lemak) yang memberi hasil akhir ATP + CO2 H2O. ATP merupakan senyawa kimia
berenergi tinggi yang dapat langsung digunakan dalam proses biologis (konduksi saraf,
transportasi ion, sekresi kelenjar, kontraksi dan rileksasi otot,dll)
ATP terbentuk dari ADP dan Pi melalui fosforilasi yang dirangkaikan dengan proses
oksidasi. Selanjutnya ATP yang terbentuk dialirkan ke proses reaksi biologis yang membutuhkan
energi untuk hidrolisis menjadi ATP dan Pi sekaligus melepaskan energi yang dibutuhkan oleh
proses biologis tersebut. Demikian seterusnya sehingga terjadilah daur ATP-ADP secara terus
menerus.
Siklus ATP
Hidrolisis
Adenosina trifosfat
Rumus struktur adenosin trifosfat (ATP)
Adenosina trifosfat (ATP) adalah suatu nukleotida yang dalam biokimia dikenal
sebagai "satuan molekular" pertukaran energi intraselular; artinya, ATP dapat digunakan untuk
menyimpan dan mentranspor energi kimia dalam sel. ATP juga berperan penting dalam sintesis
asam nukleat. Molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan tumbuhan
dalam respirasi selular. ATP yang berada di luar sitoplasma atau di luar sel dapat berfungsi
sebagai agen signaling yang memengaruhi pertumbuhan dan respon terhadap perubahan
lingkungan.Komposisi Kimia
ATP terdiri dari adenosina dan tiga gugus fosfat. Rumus empirisnya adalah
C10H16N5O13P3, dan rumus kimianya adalah C10H8N4O2NH2(OH)2(PO3H)3H, dengan bobot
molekul 507.184 u. Gugus fosforil pada AMP disebut gugus alfa, beta, and gamma fosfat.
Jumlah total ATP dalam tubuh manusia berkisar pada 0,1 mol. Energi yang
digunakan oleh sel manusia untuk melakukan hidrolisis dapat berjumlah 200 hingga 300 mol
ATP per hari. Artinya, setiap molekul ATP didaur ulang sebanyak 2000 hingga 3000 kali setiap
hari. ATP tidak dapat disimpan, karenanya sintesis harus segera diikuti dengan penggunaan.
Trifosfat lain
Sel juga memiliki trifosfat nukleosida mengandung energi tinggi yang lain, seperti
GTP. Energi dapat dengan mudah ditransfer antar trifosfat-trifosfat ini dengan ATP melalui
reaksi yang dikatalisis oleh nukleosida difosfokinase: Energi dilepaskan ketika terjadi hidrolisis
terhadap ikatan-ikatan fosfat berenergi tinggi. Energi ini dapat digunakan oleh berbagai macam
enzim, protein motor, dan protein transpor untuk melangsungkan kehidupan sel. Selain energi,
hidrolisis akan melepaskan fosfat anorganik dan ADP yang dapat dipecah lagi menjadi satu ion
fosfat dan AMP. ATP juga dapat langsung dipecah menjadi adenosina monofosfat dan pirofosfat.
Komposisi Kimia
ATP terdiri dari adenosin and tiga gugus fosfat. Rumus empirisnya adalah
C10H16N5O13P3, dan rumus kimianya adalah C10H8N4O2NH2(OH)2(PO3H)3H, dengan
bobot molekul 507.184 u. Gugus fosforil pada AMP disebut gugus alfa, beta, and gamma fosfat.
Tahap I : Glikolisis
Reaksi : glukosa + 2NAD + 4ADP = 2 Asam Piruvat + 2NADH + 2ATP + H2O
ATP yang terbentuk = 2
Jadi, kesimpulannya untuk sekali reaksi respirasi aerob, bisa dihasilkan sebanyak 38 ATP
Adenosine dari 1 molekul glukosa. ATP
Triphosphate (ATP) adalah sebuah nukleotida yang dikenal di dunia biokimia
sebagai zat yang paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler. ATP mampu
menyimpan dan memindahkan energi kimia di dalam sel. ATP juga memiliki peran penting
dalam produksi nucleic acids. Molekul-molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan bahan
pembentuk energi yang diproduksi oleh respirasi sel.
Secara kimiawi, ATP terdiri dari adenosine dan tiga kelompok phosphate. Rumus
empirisnya adalah C10H16N5O13P3, sedangkan rumus kimianya adalah
C10H8N4O2NH2(OH)2(PO3H)3H. Massa molekularnya adalah sebesar 507.184 u. Kelompok
phosphor yang dimulai dari AMP disebut sebagai phosphate alpha, beta dan gamma.
ATP dapat diproduksi oleh berbagai proses dalam sel, biasanya di mitokondria
dengan oxydative phosphorylation yang mendapat pengaruh katalis oleh ATP synthase, atau pada
tanaman terjadi di kloroplas dengan proses fotosintesis. Bahan bakar utama bagi pembentukan
ATP adalah glukosa dan fatty acids. Awalnya, glukosa dipecah menjadi piruvat di cytosol. Dua
molekul ATP terbentuk dari setiap molekul glukosa. Tahap akhir dari pembentukan ATP terjadi
di mitokondrion dan bisa menghasilkan hingga 36 ATP.
Total jumlah ATP pada tubuh manusia adalah sekitar 0,1 mol. Energi yang
digunakan oleh sel-sel tubuh manusia dihasilkan dari hidrolisis ATP sebesar 200-300 mol setiap
harinya. Artinya, setiap molekul ATP didaur ulang 2000-3000 kali setiap harinya. ATP tidak
dapat disimpan, karena itu, produksinya harus selalu mengikuti penggunaannya.
Sel-sel hidup memiliki nukleotid triphosphate lain yang juga berenergi tinggi,
misalnya guanosine triphosphate. Antara ATP dan zat-zat triphosphate semacam ini, energi
dapat dengan mudah dipindahkan dengan reaksi-reaksi seperti yang dikatalisasi oleh nucleoside
diphosphokinase : Energi dilepaskan ketika hidrolisis dari ikatan phosphate-phosphate terjadi.
Energi ini dapat digunakan oleh berbagai jenis enzim, protein-protein penggerak, dan protein-
protein transpor untuk menyelesaikan kerja sel-sel tersebut. Di sisi lain, hidrolisis tersebut juga
menghasilkan phosphate inorganik dan adenosine diphosphate (ADP), yang bisa dipecah lagi
menjadi ion phosphate lain dan adenosine monophosphate (AMP). ATP juga dapat dipecah
langsung menjadi AMP, dengan pembentukan pyrophosphate. Reaksi ini juga memberikan
keuntungan sebagai sebuah proses irreversibel yang sangat efektif dalam aqueous solution.
Reaksi ADP dengan GTP
ADP + GTP ---> ATP + GDP