You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya akumulasi
leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah (Hoffbrand, Pettit & Moss, 2005).
Leukemia merupakan kanker pada jaringan pembuluh darah yang paling umum
ditemukan pada anak (Wong, Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008;
American Cancer Society, 2009). Leukemia yang terjadi pada umumnya leukemia akut,
yaitu Acute Limfoblastic Leukemia (ALL) dan Acute Mieloblastic Leukemia (AML).
Lebih kurang 80% leukemia akut pada anak adalah ALL dan sisanya sebagian besar AML
(Rudolph, 2007).Menurut Kurnianda (2007), AML merupakan 32% dari seluruh kasus
leukimia. Penyakit ini di temukan pada anak-anak sebesar (15%) kasus.

Acute Nonlymphoid (myelogenous) Leukemia (ANLL atau AML) adalah salah


satu jenis leukemia; dimana terjadi proliferasi neoplastik dari sel mieloid (ditemukannnya
sel mieloid : granulosit, monosit imatur yang berlebihan). (1,2) AML meliputi leukemia
mieloblastik akut, leukemia monoblastik akut, leukemia mielositik akut, leukemia
monomieloblastik, dan leukemia granulositik akut.

Sejenis dengan leukemia jenis ALL (Acute Lymphoid Leukemia), etiologi AML
sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, diduga karena virus (virus
onkogenik). Faktor lain yang turut berperan adalah faktor endogen seperti kelainan
kromosom (resiko terkena AML meningkat pada anak yang terkena Down Sindrom),
herediter (kadang-kadang dijumpai kasus leukemia pada kakak beradik atau kembar satu
telur). Kemudian Faktor eksogen seperti sinar X, sinar radioaktif, hormon, bahan kimia
(Benzol, Arsen, preparat Sulfat), infeksi (virus, bakteri).

Yayasan Ongkologi Anak Indonesia menyatakan bahwa menurut data dari World
Health Organization (WHO), setiap tahun jumlah penderita kanker anak terus meningkat.
Jumlahnya mencapai 110 sampai 130 kasus per satu juta anak per tahun. Di Indonesia,
setiap tahun ada kirakira 11.000 kejadian kanker anak, dan 650 kasus kanker anak di
Jakarta. Jenis kanker anak yang paling sering ditemukan di Indonesia adalah leukemia
dan retinoblastoma. Di kota Padang, khususnya RSUP Dr. M. Djamil ditemukan bahwa
ALL merupakan kasus terbanyak yang dirawat dibandingkan dengan retinoblastoma dan
AML, disepanjang tahun 2013 terdapat sebanyak 184 anak dengan ALL dan 6 anak yang
menderita AML serta terdapat 40 orang anak dengan retinoblastoma (Data rekam medik
pasien instalansi rawat inap RSUP Dr. M. Djamil, 2013).

Pengobatan utama leukemia yang digunakan adalah kemoterapi karena sel


leukemik dari penderita leukemia biasanya cukup sensitif terhadap kemoterapi pada saat
diagnosis (Rudolph, 2007). Kemoterapi adalah perawatan berulang dan teratur yang
diberikan secara kombinasi, dengan lama pengobatan selama dua sampai tiga tahun bagi
asien ALL (Davey, 2005 dikutip dari Gamayanti, Rakhmawati, Mardhiyah & Yuyun,
2012).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada anak yang
mengalami Acute Myeloid Leukimia (AML).
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan asuhan keperawatan ini adalah
mahasiswa:
- Mampu mengidentifikasi masalah fisik yang muncul pada anak
dengan Acute Myeloid Leukimia (AML).
- Mampu memberikan asuhan keperawatan pada anak dengan Acute
Myeloid Leukimia (AML).
BAB IV
PEMBAHASAN

An. FNP 5 tahun masuk rumah sakit sejak 13 April 2017 dan dilakukan pengkajian pada
tanggal 17 April 2017 pukul 09.00 WIB. An terdiagnosis AML-M4 sejak desember 2016
dan sudah menyelesaikan 2 siklus kemoterapi. Ny. S mengatakan anak lahir secara SC.
Kemmapuan motorik klien normal, terkaji klien mampu mewarnai, memindahkan barang
dan menyusun warna.

Pemeriksaan fisik memperoleh data RR = 20 x/menit, Suhu = 36 0 C, HR =


100x/mnt dan anak tidak menggunakan alat bantu pernafasan. LILA = 13, TB= 125 cm,
BB= 24,5 cm. IMT = 15 berat badan kurang, konjungtiva anemis, turgor kulit kering,
alopica, klien tampak lemas.

Diagnosa keperawatan dan tindakan keperawatan yang dilakukan adalah :

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor


biologis (00002). Tindakan keperawatan Manajemen nutrisi (1100).

Status gizi adalah status tubuh seseorang atau populasi yang berkaitan dengan pangan
dari negara mereka. Status gizi ditentukan oleh interaksi yang kompleks antara faktor
internal, konstitu-sional, dan lingkungan eksternal seperti usia, jenis kelamin, nutrisi,
perilaku, aktivitas fisik, penyakit, keamanan pangan, keadaan sosial dan ekonomi.
Status gizi yang ideal berlangsung ketika pasokan makanan sesuai dengan kebutuhan.
Seseorang dapat memilki status yang optimal dan bisa juga mengalami kekurangan
atau kelebihan gizi.

Penentuan status gizi dilakukan berdasarkan berat badan (BB) menurut panjang badan
(PB) atau tinggi badan (TB) (BB/PB atau BB/TB). Grafik pertumbuhan yang
digunakan sebagai acuan ialah grafik WHO 2006 untuk anak kurang dari 5 tahun dan
grafik CDC 2000 untuk anak lebih dari 5 tahun. Klasifikasi status gizi terdiri dari gizi
normal, gizi buruk, gizi kurang, overweight, dan obesitas. Klasifikasi status gizi dapat
dilihat pada tabel di bawah ini. Ketidakseimbangan energi menda-sari perkembangan
malnutrisi di setiap penyakit, termasuk kanker. Ketidakseim-bangan ini merupakan
hasil dari beberapa kombinasi asupan yang berkurang, menurunnya tingkat
penyerapan (termasuk malabsorpsi), dan peningkatan kebutuhan. Selain itu, terdapat
perubahan dalam metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein. Perubahan ini meliputi
peningkatan kerusakan lipid yang mengakibatkan berkurangnya penyimpanan lipid,
dan perubahan dalam metabolisme karbohidrat, sehingga menyebabkan kehilangan
energi. Hasil akhirnya ialah penurunan berat badan dan hilangnya massa otot yang
bermanifestasi sebagai malnutrisi.

2. Konstipasi berhubungan dengan asupan serat tidak cukup (00011) tindakan


keperawatan yang dilakukan manajemen konstipasi (0450).

3. Intolenransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot . Tindakan keperawatan


yang dilakukan adalah manajemen energi (0180).

4. Resiko infeksi behubungan dengan penurunan imunitas tubuh. Tindakan


keperawatan kontrol infeksi ( 6540), Perlindungan infeksi (6550).
BAB V
KESIMPULAN SARAN
A. Kesimpulan
Kasus pada An. FNP (5 tahun) yang mengalami Acute Myeloid Leukimia (AML) dan
di rawat RSUP Dr. Kariadi di Ruang Anak Lt Dasar, yang sudah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 hari dan diperoleh hasil :

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor


biologis (00002). Tindakan keperawatan Manajemen nutrisi (1100).

2. Konstipasi berhubungan dengan asupan serat tidak cukup (00011) tindakan


keperawatan yang dilakukan manajemen konstipasi (0450).

3. Intolenransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot . Tindakan keperawatan


yang dilakukan adalah manajemen energi (0180).

4. Resiko infeksi behubungan dengan penurunan imunitas tubuh. Tindakan


keperawatan kontrol infeksi ( 6540), Perlindungan infeksi (6550).
B. Saran

a. Bagi Mahasiswa.
Mempelajari secara komperhensif tentang pengakajian fisik yang khas ditemui,
analisa data yang muncul, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan tindakan
keperawatan menganalisa respon yang muncul dan mengevaluasi seluruh tindakan
keperawatan yang telah dilakukan dalam memberikan asuhan keperawatan anak
dengan kasus Acute Myeloid Leukimia (AML) .
b. Pelayanan Kesehatan.
Saran untuk pelayanan di rumah sakit agar asuhan keperawatan yang diberikan
tidak hanya sebatas masalah fisik saja, namun juga dapat diberikan asuhan
keperawatan psikososial pada pasien di ruang rawat sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit. Sedangkan saran untuk perawat ruangan agar dapat terus
memotivasi dan melibatkan anak dan keluarga dalam setiap pemberian asuhan
keperawatan serta lebih memperhatikan tumbuh kembang pada anak dan nutrisi untuk
menunjang kebutuhan dasar anak setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria. M, Howard K. Butcher, Joanne M. Dochterman, dan Cheryl M.


Wagner. 2016 . Nursing Intervention Classification (NIC) Edisi ke enam. CV
Mocomedia . Elsevier Inc.
Herman T. Heather dan Shigemi Kamitsuru. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi / Nanda International Inc. Nursing diagnose : Definition &
Classification 2015-2017 Edisi 10. Jakarta : EGC
Morhead, Sue, Marion Jhonson, Meridean L. Maas dan Elizabeth Swanson. 2016 .
Nursing Outcomes Clasification (NOC) / Pengukuran Outcomes Kesehatan Edisi
kelima . CV Mocomedia . Elsevier Inc.
Data rekam medik pasien instalansi rawat inap RSUP Dr. M. Djamil, 2013.

Wong, Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer Society,
2009
Davey, 2005 dikutip dari Gamayanti, Rakhmawati, Mardhiyah & Yuyun, 2012.

Wolley, stefanus dan sarah.. 2016. Perubahan status gizi pada anak dengan leukemia
limfoblastik akut selama pengobatan. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor
1, Januari-Juni 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado.

You might also like