Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
WENING LASMITO
G6B008080
BBLR
Lemak sub Pusat pengaturan Paru immatur, Gastrointestinal Immunitas immatur Sistem hematologi
kutan << suhu di surfaktan <<, otot immatur immatur
hipotalamus pernapasan lemah
immatur
F. RENCANA IMPLEMENTASI
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernafasan, paru
imatur.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pola
napas efektif.
Kriteria hasil :
o Akral hangat
o Tidak ada sianosis
o Tangisan aktif dan kuat
o RR : 30-40x/mt
o Tidak ada retraksi otot pernafasan
Intervensi
a. Monitor pernapasan:frekuensi, kedalaman, irama.
b. Monitor adanya retraksi otot pernapasan
c. Posisikan kepala bayi lebih tinggi
d. Evaluasi kondisi akral, gerakan dan tangisan bayi
e. Kolaborasi: berikan terapi O2 sesuai indikasi
2. Resiko tinggi tidak efektifnya terumoregulasi : hipotermi berhubungan dengan
mekanisme pengaturan suhu tubuh immatur.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam tidak
terjadi hipotermi.
Kriteria hasil :
o Tubuh hangat dan kemerahan
o Suhu 36,5 -37,5 C
Intervensi
a. Pertahankan bayi dalam inkubator dengan suhu 37 C
b. Pertahankan popok dan selimut tetap kering
c. Hindari untuk sering membuka tutup inkubator.
d. Atur suhu ruangan dengan panas yang stabil
3. Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan lemahnya daya cerna
dan absorbsi makanan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
kebutuhan nutrisi klien tercukupi.
Kriteria hasil:
o BB klien bertambah 30 gr/hari
o Diet yang diberikan habis tanpa residu
o Tangisan kuat dan gerak aktif
Intervensi
a. Evaluasi reflek menghisap dan menelan
b. Monitor intake dan out put/24 jam
c. Berikan nutrisi ASI/susu sesuai program lewat sonde
d. Timbang BB setiap hari
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan immaturitas fungsi imunologik.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam tidak
terjadi infeksi
Kriteria hasil :
o Tidak ada tanda-tanda infeksi(tumor,dolor,rubor,calor,fungsiolaesa)
o Suhu tubuh normal (36,5-37oC)
Intervensi
a. Monitor tanda-tanda infeksi(tumor,dolor,rubor,calor,fungsiolaesa)
b. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
c. Anjurkan kepada ibu bayi untuk memakai jas saat masuk ruang bayi dan
sebelum dan/sesudah kontak cuci tangan
d. Barikan gizi (ASI/PASI) secara adekuat
e. Pastikan alat yang kontak dengan bayi bersih/steril
f. Berikan antibiotika sesuai program
g. Lakukan perawatan tali pusat setiap hari
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Alimul Aziz. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta : Medika Salemba.
2005
2. Doenges, Marilynn E. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman
Untuk Perencanaan Dan Dokumentasi Perawatan Klien. Edisi 2.
Jakarta : EGC, 2001.
3. Kesehatan Anak FKUI. Ilmu Kesehatan Anak Jilid 3. Jakarta : Infomedika.
2002 (cetakan 10)
4. McCloskey, Joanne C & Bulechek, Gloria M.Nursing Intervensions
Classification.Mosby
5. Nanda.Panduan Diagnosa Keperawatan 2005-2006.Jakarta: Prima Medika,
2005
6. Nelson, Robert M.Kliegman, Ann M.Arvin.Ilmu Kesehatan Anak Edisi
15.Jakarta:EGC,1999
7. Wong, Donna L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. 2003