You are on page 1of 144

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK

DARUL FALLAH
(Studi Kasus : Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren
Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

SKRIPSI

AHMAD RENDY PUTRA


H34060827

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK
DARUL FALLAH
(Studi Kasus : Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren
Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

AHMAD RENDY PUTRA


H34060827

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk


memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Usaha Pupuk Organik Darul Fallah
(Studi Kasus : Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren
Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Nama : Ahmad Rendy Putra
NIM : H34060827

Disetujui,
Pembimbing

Ir. Lukman Mohammad Baga, MA.Ec


NIP. 19640220 198903 1 001

Diketahui
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS


NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus :
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis
Kelayakan Usaha Pupuk Organik Darul Fallah (Studi Kasus : Unit Pupuk
Organik Pondok Pesantren Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) adalah
karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Juni 2010

Ahmad Rendy Putra


H34060827
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 22 Juli 1988. Penulis


adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Elman Inik, SH
dan Ibu Mitra Zuhelmi. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Al-Azhar
Bandar Lampung pada tahun 2000 dan pendidikan menengah pertama
diselesaikan pada tahun 2003 di Mahad Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. Pada
tahun 2004, penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di Mahad Al-Zaytun,
Indramayu, Jawa Barat. Kemudian penulis menyelesaikan pendidikan menengah
atas pada tahun 2006 di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2007, penulis
diterima pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen sebagai
mayor.
Selama mengikuti pendidikan, penulis juga aktif di beberapa organisasi
internal kampus, seperti pengurus Forum Refreshing Ruhiyah Departemen
Agribisnis, Keluarga Mahasiswa Lampung (KEMALA), Himpunan Mahasiswa
Peminat Agribisnis (HIPMA). Penulis memperoleh beasiswa dari Yayasan Tanoto
Foundation selama menempuh perkuliahan di IPB.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan
salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Analisis Kelayakan Usaha Pupuk Organik Darul Fallah (Studi Kasus :
Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat). Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi dan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pembuatan
pupuk organik pada pabrik pupuk organik Darul Fallah. Penelitian ini dilakukan
dengan menganalisis kelayakan usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah secara
non finansial dan finansial.
Segala upaya dan kerja yang optimal telah dilakukan dalam penyusunan
skripsi ini, kendati demikian saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata dengan segala kerendahan
hati semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pihak-pihak yang terkait, dan
pembaca.

Bogor, Juni 2010

Ahmad Rendy Putra


UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua tercinta Papa Elman Inik, SH dan Mama
Mitra Zuhelmi yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat hidup kepada
penulis. Selain itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Lukman Mohammad Baga, MA.Ec selaku dosen pembimbing skripsi atas
segala arahan, bimbingan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada
penulis selama proses penyusunan skripsi ini.
2. Tintin Sarianti, SP, MM selaku dosen penguji utama pada ujian sidang penulis
yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi
perbaikan skripsi ini.
3. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji dari wakil komisi pendidikan
yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi
perbaikan skripsi ini.
4. Adik-adikku Shindy Amelia Putri dan Khoirunnisa Putri, terimakasih telah
menjadi kekasih hati yang manis.
5. Pemilik dan pihak manajemen pabrik pupuk organik Darul Fallah, khususnya
Bapak Ir. Nursyamsu Mahyuddin, MSi, Rudi Yana, S.Pt, Hendra Setia, dan
Ibu Fatma atas waktu, kesempatan dan informasi yang telah diberikan kepada
penulis.
6. Para pekerja dan masyarakat sekitar pondok pesantren Darul Fallah yang telah
meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data
penelitian.
7. Bapak Adih Supratman atas informasi, saran, dan masukan yang diberikan
kepada penulis.
8. Ibu Ratih S. Loekito, Bapak Chandra, dan Mba Vika selaku pihak Yayasan
Tanoto Foundation atas motivasi, dukungan, dan bantuan berupa beasiswa
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan masa
perkuliahan dengan baik.
9. Yuselvina, yang telah berbagi kasih sayang, dukungan, genggaman semangat,
gelak tawa, air mata dan kehidupan.
10. Sahabat-sahabat kosan Haris, Aris, Ridy, Acil, Rifai yang telah memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman satu bimbingan skripsi Firdiansyah, Cita, dan Bagus yang telah
memberikan dukungan kepada penulis.
12. Izil, Okla, Nanang, Selly, Anyes, Ade N, Vica, Bayu, Triana, Shara, dan
semua teman-teman AGB 43 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Terimakasih atas rasa kebersamaan selama menjalani masa perkuliahan.
13. Izil, Triana, Maya PS, Lita Suniar yang telah berbagi kebersamaan selama
melakukan Gladikarya di desa Ciampea Udik, Kabupaten Bogor.
14. Mba Vica AGB 42, Salimah AGB 44 atas bantuan kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
15. Ibu Ida, Teh Dian, Pak Yusuf, dan seluruh dosen serta staf Departemen
Agribisnis. Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada
penulis selama proses penyusunan skripsi, seminar, dan sidang.
16. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak
menghilangkan rasa hormat dan terima kasih atas bantuan dan dukungan yang
telah diberikan kepada penulis.

Bogor, Juni 2010

Ahmad Rendy Putra


DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xvi
I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................... 6
1.3 Tujuan ......................................................................... 8
1.4 Manfaat ...................................................................... 8
1.5 Ruang Lingkup ........................................................... 8
II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 9
2.1 Pengertian Organik ..................................................... 9
2.2 Bahan Organik ........................................................... 9
2.3 Pertanian Organik......................................................... 10
2.4 Pupuk Organik ........................................................... 13
2.5 Manfaat Pupuk Organik ............................................. 15
2.6 Perbandingan Pupuk Organik dengan Pupuk
Anorganik..................................................................... 16
2.7 Jenis Pupuk Organik .................................................. 17
2.8 Pupuk Granul ............................................................. 18
2.9 Kajian Empiris Penelitian Terdahulu ........................... 20

III KERANGKA PEMIKIRAN ............................................... 23


3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................... 23
3.1.1 Studi Kelayakan Proyek .................................. 23
3.1.2 Aspek Studi Kelayakan ................................... 24
3.1.3 Teori Biaya dan Manfaat ................................. 30
3.1.4 Analisis Kelayakan Investasi .......................... 31
3.1.5 Analisis Finansial ............................................ 31
3.1.6 Analisis Nilai Pengganti (Switching Value) .... 33
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional .............................. 34
IV METODE PENELITIAN .................................................... 37
4.1 Lokasi dan Waktu ...................................................... 37
4.2 Data dan Instrumentasi ............................................... 37
4.3 Metode Pengumpulan Data ........................................ 38
4.4 Metode Pengolahan Data ........................................... 38
4.5 Analisis Kelayakan Non Finansial ............................. 39
4.6 Laporan Laba Rugi ...................................................... 39
4.7 Cash Flow .................................................................. 41
4.8 Analisis Aspek Finansial .............................................. 42
4.8.1 Net Present Value (NPV) ................................ 42
4.8.2 Internal Rate Return (IRR) .............................. 43
4.8.3 Net Benefit and Cost Ratio ................................ 43

xi

4.8.4 Payback Period (PP) ......................................... 44


4.9 Analisis Switching Value ............................................ 44
4.10 Asumsi Dasar yang Digunakan .................................. 45

V GAMBARAN UMUM USAHA .......................................... 48


5.1 Sejarah Singkat PP Darul Fallah ................................ 48
5.2 Sejarah Singkat Unit Pupuk Organik Darul Fallah .... 49
5.3 Visi dan Misi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah .... 50
5.4 Fasilitas Pabrik Pupuk Organik .................................. 50
5.5 Denah Lokasi Pabrik Pupuk Organik ......................... 52

VI HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 54


6.1 Aspek Non Finansial .................................................. 54
6.1.1 Aspek Pasar ..................................................... 54
6.1.1.1 Permintaan dan Penawaran Produk .... 54
6.1.1.2 Persaingan ........................................... 55
6.1.1.3 Strategi Pemasaran ............................. 56
6.1.1.4 Segmenting, Targeting, dan
Positioning .......................................... 57
6.1.1.5 Bauran Pemasaran .............................. 59
6.1.1.6 Hasil Analisis Aspek Pasar ................. 64
6.1.2 Aspek Teknis ................................................... 64
6.1.2.1 Lokasi Usaha ...................................... 64
6.1.2.2 Bahan Baku ........................................ 65
6.1.2.3 Kapasitas Produksi ............................ 68
6.1.2.4 Proses Produksi .................................. 69
6.1.2.5 Lay Out Pabrik ................................... 72
6.1.2.6 Teknologi ........................................... 73
6.1.2.7 Hasil Analisis Aspek Teknis .............. 75
6.1.3 Aspek Manajemen ........................................... 76
6.1.3.1 Bentuk dan Struktur Organisasi .......... 76
6.1.3.2 Deskripsi Pekerjaan ........................... 77
6.1.3.3 Kualifikasi Pekerjaan ......................... 80
6.1.3.4 Kompensasi ....................................... 82
6.1.3.5 Pelatihan ............................................ 82
6.1.3.6 Hasil Analisis Aspek Manajemen ...... 83
6.1.4 Aspek Hukum ................................................. 84
6.1.4.1 Bentuk Badan Usaha .......................... 84
6.1.4.2 Izin Usaha .......................................... 84
6.1.4.3 Hasil Analisis Aspek Hukum ............ 85
6.1.5 Aspek Sosial-Ekonomi-Lingkungan ............... 85
6.1.5.1 Lingkungan ......................................... 85
6.1.5.2 Masyarakat dan Petani ....................... 86
6.1.5.3 Hasil Analisis Aspek Sosial-Ekonomi
-Lingkungan ...................................... 87
6.2 Aspek Finansial .......................................................... 87
6.2.1 Analisis Finansial Skenario Usaha I ............... 88
6.2.1.1 Arus Penerimaan (Inflow) ................... 88

xii

6.2.1.2 Arus Pengeluaran (Outflow) ............... 91


6.2.1.3 Hasil Analisis Finansial Skenario
Usaha I .............................................. 98
6.2.2 Analisis Finansial Skenario Usaha II .............. 101
6.2.2.1 Arus Penerimaan (Inflow) ................... 101
6.2.2.2 Arus Pengeluaran (Outflow) ............... 103
6.2.2.3 Hasil Analisis Finansial Skenario
Usaha II ........................................................... 107

VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 110


7.1 Kesimpulan ................................................................ 110
7.2 Saran ........................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 112


LAMPIRAN ...................................................................................... 114

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman
1. Sasaran Produksi Pertanian Organik Indonesia
Tahun 2009-2014 ................................................................. 2
2. Potensi Pasar Pupuk Organik Indonesia Tahun 2009 .......... 3
3. Permintaan dan Penawaran Pupuk Organik Jawa Barat
Tahun 2009 ........................................................................... 4
4. Perbandingan Keunggulan Pupuk Organik dengan Pupuk
Anorganik ............................................................................ 16
5. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian ............. 22
6. Sistematika Perhitungan Laporan Laba Rugi ....................... 40
7. Aktivitas dalam Cash Flow .................................................... 41
8. Komposisi Pupuk Petroganik ................................................ 59
9. Takaran Pembuatan Pupuk Petroganik dan Organik Dafa ... 66
10. Proyeksi Penerimaan Penjualan Pupuk Petroganik Pabrik
Darul Fallah .......................................................................... 90
11. Penerimaan Nilai Sisa Pabrik Pupuk Darul Fallah ............... 91
12. Biaya Investasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah ............ 94
13. Gaji Karyawan Pabrik Pupuk Skenario Usaha I ................... 95
14. Rincian Biaya Tetap Pabrik Skenario Usaha I ...................... 96
15. Biaya Variabel Pabrik Pada Skenario Usaha I ...................... 98
16. Rekapitulasi Perhitungan Laba Rugi Skenario Usaha I ........ 99
17. Hasil Analisis Finansial Pabrik Pada Skenario Usaha I ........ 99
18. Proyeksi Penerimaan Total Penjualan Pupuk ....................... 103
19. Gaji Karyawan Pabrik Pupuk Skenario Usaha II .................. 104
20. Rincian Biaya Tetap Pabrik Skenario Usaha II .................... 105
21. Biaya Variabel Pabrik Pada Skenario Usaha II .................... 107
22. Rekapitulasi Perhitungan Laba Rugi Skenario Usaha II ....... 108
23. Hasil Analisis Finansial Pabrik Pada Skenario Usaha II ...... 108

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman
1. Kerangka Pemikiran Operasional ........................................ 36
2. Denah Lokasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah .............. 53
3. Pupuk Organik Super Petroganik .......................................... 60
4. Saluran Distribusi Pupuk Organik Dafa ............................... 63
5. Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam .......................................... 67
6. Diagram Alir Pembuatan Pupuk Organik ............................. 71
7. Layout Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah .......................... 73
8. Struktur Organisasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah ..... 77

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman
1. Investasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah ..................... 115
2. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha I .................................. 118
3. Cash Flow Skenario Usaha I ................................................. 119
4. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha II .................................. 120
5. Cash Flow Skenario Usaha II ............................................... 121
6. Switching Value Skenario Usaha I (Kenaikan Harga Bahan
Baku Kotoran Sapi 200,509 %) ............................................ 122
7. Switching Value Skenario Usaha II (Penurunan Penjualan
Pupuk Organik Dafa 63,58 %) .............................................. 123
8. Switching Value Skenario Usaha II (Kenaikan Harga Bahan
Baku Kotoran Sapi 137,401 %) ............................................ 124
9. Teknologi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah .................... 125
10. Dokumentasi ......................................................................... 127
11. Standar Operasional Pembuatan Pupuk Petroganik .............. 128

xvi

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Memasuki abad 21 ini, gaya hidup sehat dengan slogan Back to Nature
telah menjadi tren baru masyarakat dunia. Mereka semakin menyadari bahwa
penggunaan bahan-bahan kimia anorganik seperti : pupuk anorganik, pestisida
anorganik, dan hormon tumbuh sintetis dalam produksi pertanian ternyata
berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Gaya hidup
yang demikian ini telah mengalami pelembagaan secara internasional yang
diwujudkan melalui regulasi perdagangan global yang mensyaratkan jaminan
bahwa produk pertanian harus mempunyai atribut aman dikonsumsi (food safety
attributes), memiliki kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) serta ramah
lingkungan (eco-labelling attributes)1. Perubahan paradigma masyarakat ini
menjadi pendorong peningkatan produksi pertanian organik di dunia.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan
sumberdaya hayati yang unik dan beragam, kelimpahan sinar matahari yang
cukup, air dan tanah, serta memiliki potensi dalam mengembangkan pertanian
organik. Pertanian organik adalah kegiatan usahatani secara menyeluruh dari
proses produksi sampai proses pengolahan hasil yang dikelola secara alami dan
ramah lingkungan tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga menghasilkan
produk yang sehat dan bernilai gizi baik.
Melihat sumberdaya alam Indonesia yang cukup prospektif untuk
mengusahakan pertanian organik, maka pemerintah mensosialisasikan program
peningkatan pertanian organik di Indonesia yang bernama Go Organic. Program
ini merupakan suatu cara pemerintah untuk memasyarakatkan pertanian organik di
Indonesia. Program Go Organic memiliki visi mewujudkan Indonesia sebagai
salah satu produsen pangan organik di dunia. Untuk mencapai visi tersebut,
pemerintah membuat kebijakan peningkatan produksi komoditas pertanian
organik. Komoditas pertanian organik yang akan dikembangkan pemerintah dapat
dilihat pada Tabel 1.

1
Damarjdati dalam Workshop MAPORINA, 2005.
Tabel 1. Sasaran Produksi Pertanian Organik Indonesia Tahun 2009-2014 (Ton)
No. Komoditi 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Padi 562.000 852.000 1.146.000 1.736.000 2.336.000 2.948.000

2 Kedelai 8.000 12.000 16.000 25.000 33.000 42.000

3 Sayuran 68.802 106.103 145.446 224.300 307.471 395.139

4 Kopi 6.398 9.682 13.203 19.707 26.507 33.425

5 Biofarmaka 3.244 7.805 16.693 40.167 85.909 172.258

6 Manggis 762 1.191 1.655 2.586 3.592 4.677

7 Teh 403 608 814 1.226 1.642 2.062


Sumber : Departemen Pertanian (2009)

Tabel 1 menunjukkan komoditas-komoditas pertanian organik yang


menjadi target produksi pemerintah terhadap pertanian organik di Indonesia.
Target produksi komoditas pertanian organik di Indonesia terus meningkat setiap
tahunnya. Namun dalam pelaksanaan program pemerintah untuk meningkatkan
produksi komoditas pertanian organik, terdapat kendala yang cukup penting yaitu
kerusakan lahan pertanian. Salah satu penyebab kerusakan lahan ini adalah
penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian. Penggunaan pupuk kimia pada
lahan pertanian tanpa disertai aplikasi pupuk organik dapat menyebabkan
ketidakberimbangan unsur hara dalam tanah sehingga membuat struktur tanah
menjadi rusak dan menurunkan jumlah mikrobiologi tanah.
Sekitar 66 persen dari kurang lebih 7 juta lahan pertanian yang ada di
Indonesia masuk dalam kondisi kritis.2 Apabila kondisi ini terus dibiarkan maka
akan menambah parah kerusakan yang ada. Sebagian besar tanah di Indonesia
miskin akan unsur hara, khususnya unsur hara mikro yang sangat diperlukan oleh
tanaman untuk meningkatkan hasil dan daya tahan tanaman terhadap serangan
hama dan penyakit. Salah satu cara untuk mengembalikan kesuburan tanah
pertanian dan meningkatkan unsur hara di dalam tanah adalah dengan penggunaan
pupuk organik. Melalui program Go Organic, pemerintah melakukan upaya
peningkatan produksi pupuk organik sebagai sarana input pertanian organik dan
juga menurunkan subsidi pupuk kimia. Upaya ini bertujuan untuk merubah pola

2
Sakina,NN.2010.PencemaranTanahOlehPupuk.http://ilmuwanmuda.wordpress.com/.
DiunduhTanggal7Mei2010.

2

pertanian Indonesia sedikit demi sedikit kearah pertanian organik yang lebih
ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan.
Kebutuhan pupuk organik untuk memperbaiki kerusakan lahan di
Indonesia sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk organik memiliki
potensi pasar yang cukup tinggi untuk dikembangkan di Indonesia. Potensi pasar
pupuk organik dapat diproyeksikan dari hasil penelitian Puslittanah tentang status
C-Organic lahan pertanian di Indonesia terutama di daerah Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, NTB, dan
Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi kebutuhan pupuk
organik yang sangat besar. Untuk tanaman pangan di daerah-daerah tersebut
dengan luas lahan sekitar 5,9 juta ha membutuhkan sekitar 3 juta ton, sedangkan
untuk tanaman hortikultura dengan luas lahan sekitar 94 ribu ha membutuhkan
pupuk organik sebanyak 190 ribu ton. Apabila dihitung, maka diperoleh hasil
bahwa satu hektar lahan pertanian sawah membutuhkan pupuk organik sekitar 500
kilogram dan satu hektar lahan pertanian holtikutura membutuhkan pupuk organik
sekitar dua ton. Sementara serapan pupuk organik untuk kedua jenis tanaman
tersebut baru mencapai 624 ribu ton. Potensi pasar pupuk organik di Indonesia
pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Potensi Pasar Pupuk Organik Indonesia Tahun 2009


Luas Areal (Ha) Potensi (Ton)
No Propinsi Total Serapan Selisih
Tanaman Horti Tanaman Horti (Ton) (Ton) (Ton)
Pangan Pangan

1. Sumbar 52.542 330 26.271 660 26.931 5.386 21.545

2. Sumsel 99.240 110 49.620 220 49.840 9.968 39.872

3. Jabar 173.700 1.660 86.850 3.320 90.170 18.034 72.136

4. Jateng 1.732.626 23.017 866.313 46.034 912.347 182.469 729.878

5. Jatim 2.689.947 56.199 1.344.974 112.398 1.457.372 291.474 1.165.898

6. Kalsel 81.875 556 40.938 1.118 42.056 8.411 33.645

7. NTB 183.750 8.160 91.875 16.320 108.195 21.639 86.556

8. Susel 583.000 4.305 426.500 8.610 435.110 87.022 348.088


Sumber : Hasil survey Tim PT Petrokimia Gresik PETROGANIK (2009)

Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa usaha pupuk organik


merupakan usaha yang potensial untuk dikembangkan dengan melihat kebutuhan
pasar akan pupuk organik cukup tinggi dan penyediaan pupuk organik di
Indonesia selama ini belum mampu memenuhi permintaan pasar. Propinsi Jawa
Barat menempati urutan kelima terbesar dalam selisih jumlah permintaan
potensial terhadap serapan permintaan pupuk organik yaitu sebesar 72.136 ton
pupuk organik pertahun. Selisih permintaan pupuk organik tersebut seharusnya
dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha industri kecil dan menengah dalam
kegiatan memproduksi pupuk organik sebagai suatu bisnis yang menguntungkan.
Berdasarkan jumlah industri pupuk organik di Jawa Barat. Penawaran
pupuk organik di Jawa Barat relatif lebih sedikit dibandingkan dengan permintaan
terhadap pupuk organik. Penawaran pupuk dilihat dari jumlah produksi yang
dihasilkan oleh perusahaan pupuk organik yang terlibat di dalam industri pupuk
organik Jawa Barat. Permintaan dan penawaran pupuk organik Jawa Barat dapat
dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Permintaan dan Penawaran Pupuk Organik Jawa Barat Tahun 2009
No Wilayah Permintaan Pupuk Penawaran Pupuk Persentase yang
(Ton) (Ton) Terpenuhi (%)
1 Karawang 6.000 1.530 26
2 Subang 3.450 975 28
3 Indramayu 4.340 1.050 24
4 Purwakarta 3.056 705 23
5 Cianjur 3.000 820 27
6 Sukabumi 2.500 450 18
7 Bogor 1.500 300 20
8 Bandung 2.750 480 17
9 Bekasi 900 300 33
10 Sumedang 1.735 500 29
11 Majalengka 2.354 650 28
12 Cirebon 1.550 300 19
13 Kuningan 3.015 1.150 38
14 Garut 3.200 350 11
15 Tasikmalaya 3.000 240 8
16 Ciamis 2.750 350 13
Total 45.100 10.150 23
Sumber : PT Pupuk Kujang Cikampek, 2010 (diolah)

Berdasarkan pada Tabel 3, terlihat potensi yang cukup besar dalam


mengembangkan pabrik pupuk organik di wilayah Jawa Barat. Persentase jumlah
penawaran jauh lebih kecil dibandingkan dengan permintaan pupuk organik.
Persentase permintaan pupuk organik yang telah terpenuhi untuk Jawa Barat
hanya sekitar 23 persen dari permintaan total. Permintaan pupuk organik di Jawa
Barat sekitar 45.100 ton dan baru terpenuhi sekitar 10.150 ton. Dari total
penawaran pupuk organik Jawa Barat yang dipenuhi oleh PT Pupuk Kujang
Cikampek berjumlah 9000 ton dan sisanya berjumlah 1.150 ton berasal dari
perusahaan-perusahaan kecil yang memproduksi pupuk organik.
Melihat permintaan dan penawaran pupuk organik untuk wilayah Bogor
persentase permintaan yang telah terpenuhi hanya sekitar 20 persen. Kebutuhan
pupuk organik di Bogor sebesar 1.500 ton namun penawaran pupuk organik di
wilayah Bogor hanya sekitar 300 ton. Hal ini memperlihatkan bahwa masih
terdapat peluang pasar yang besar untuk mengembangkan usaha pupuk organik di
wilayah Bogor.
Data jumlah permintaan terhadap pupuk organik yang dijelaskan pada
Tabel 3 hanya memperlihatkan permintaan terhadap pupuk organik yang
dibutuhkan oleh petani lahan sawah. Padahal potensi permintaan terhadap pupuk
organik tidak hanya berasal dari pertanian sawah saja. Pupuk organik juga
dibutuhkan oleh pedagang tanaman hias dan rumah tangga. Pedagang tanaman
hias yang berada di daerah Bogor cukup banyak jumlahnya. Apabila dihitung
proyeksi permintaan pupuk organik yang berasal dari pedagang tanaman hias kota
Bogor mencapai 1500 ton pertahun. Jumlah tersebut diperoleh dari beberapa
nursery yang terdapat di Bogor pada tahun 2009. Kebutuhan pupuk organik yang
berasal dari rumah tangga mencapai 500 ton pertahun. Jumlah tersebut diperoleh
dari beberapa hobbies tanaman hias yang ada di wilayah Bogor pada tahun 2009.
Pabrik pupuk organik Darul Fallah merupakan pabrik pupuk organik yang
baru didirikan di Kabupaten Bogor. Pendirian pabrik ini dikarenakan masih
besarnya peluang usaha untuk mengembangkan pupuk organik dan juga sebagai
suatu upaya dalam pemanfaatan limbah peternakan yang ada di lingkungan
pesantren Darul Fallah. Pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah salah satu
pabrik pupuk organik yang menjalin kemitraan dengan PT Petrokimia Gresik.

Pabrik pupuk organik Darul Fallah ini didirikan pada bulan November 2009 dan
mulai beroperasi pada bulan Maret 2010. Sebagai unit bisnis yang baru, pabrik
pupuk organik Darul Fallah akan menghadapi perubahan situasi bisnis. Perubahan
tersebut ada yang dapat diprediksi dan ada pula yang tidak dapat diprediksi.
Perubahan kondisi tersebut akan mempengaruhi tingkat profitabilitas usaha
sehingga perlu dilakukan pengkajian kelayakan usaha secara finansial dan non
finansial untuk mengetahui apakah pabrik pupuk organik Darul Fallah layak
dalam pendiriannya dan mengetahui secara jelas faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis pupuk organik yang dijalankan.

1.2. Perumusan Masalah


Pabrik pupuk organik Darul Fallah merupakan pabrik pupuk organik yang
baru didirikan di Kabupaten Bogor. Pembangunan pabrik pupuk organik Darul
Fallah merupakan salah satu cara untuk menangkap peluang usaha yang
prospektif sekaligus sebagai upaya untuk mensukseskan program pemerintah.
Pabrik ini menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan pupuk
organik seperti menjalin kemitraan dengan PT Petrokimia Gresik dan pedagang
tanaman hias.
Kemitraan yang dilakukan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah kepada
PT Petrokimia Gresik berupa kontrak kerjasama yang menyebutkan bahwa pabrik
pupuk organik Darul Fallah akan memproduksi pupuk organik sesuai dengan
bentuk dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh PT Petrokimia Gresik. Pupuk
organik tersebut bermerek dagang pupuk organik super petroganik. Pembelian
yang dilakukan oleh PT Petromikia Gresik berjumlah 250.640 kilogram
petroganik setiap bulannya. Namun jumlah tersebut tidak sesuai dengan
perencanaan awal ketika pembangunan pabrik Darul Fallah karena kapasitas
pabrik pupuk organik Darul Fallah mampu memproduksi pupuk organik sampai
500 ton perbulan. Oleh karena itu, pabrik berencana akan melakukan penjualan
pupuk organik dengan merek sendiri yang akan dipasarkan langsung kepada
pedagang tanaman hias, hobbies, dan petani yang ada di wilayah Bogor. Penjualan
pupuk organik dengan merek sendiri yang akan dilakukan oleh pabrik pupuk
organik Darul Fallah diharapkan akan mampu mengoptimalkan kapasitas produksi
mesin pabrik seperti perencanaan awal pendirian pabrik yaitu 500 ton perbulan.

Analisis finansial akan dilakukan melalui dua skenario usaha karena


jumlah pembelian yang dilakukan oleh PT Petrokimia Gresik tidak sesuai dengan
kapasitas optimum pabrik. Pada skenario usaha I, pabrik pupuk organik Darul
Fallah hanya menjalin kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik saja. Sedangkan
pada skenario usaha II, pabrik pupuk organik Darul Fallah menjual pupuk organik
kepada PT Petrokimia Gresik, pedagang tanaman hias, petani, dan hobbies.
Pelaksanaan skenario usaha II bertujuan untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan serta upaya untuk mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik.
Sebagai usaha yang baru didirikan, pabrik pupuk organik Darul Fallah
perlu dikaji kelayakan usahanya sebelum melakukan kegiatan bisnis sehingga
dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam usaha pupuk organik,
apakah bisnis ini layak atau tidak layak untuk dilaksanakan. Dalam
operasionalnya, pabrik pupuk organik Darul Fallah akan menghadapi kondisi-
kondisi lingkungan bisnis yang terus berubah sepanjang waktu sesuai dengan
perkembangan ekonomi. Diperlukan kajian lebih komprehensif terkait aspek
pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial-ekonomi-
lingkungan, dan aspek finansial untuk memperoleh gambaran apakah pendirian
pabrik pupuk organik Darul Fallah dapat menguntungkan atau tidak untuk
dijalankan serta untuk mengetahui sampai pada titik mana pabrik Darul Fallah
akan bertahan akibat adanya perubahan-perubahan lingkungan eksternal dan
internal.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian, sebagai berikut:
1. Bagaimana kelayakan usaha pupuk organik pada pabrik pupuk organik Darul
Fallah dilihat dari aspek teknis, aspek pasar, aspek manajemen, dan aspek
sosial-ekonomi-lingkungan?
2. Apakah usaha pupuk organik pada pabrik pupuk organik Darul Fallah layak
secara finansial untuk dilaksanakan?
3. Bagaimana sensitivitas dengan menggunakan switching value kelayakan
usaha terhadap perubahan komponen biaya dan manfaat dalam usaha pupuk
organik di pabrik pupuk organik Darul Fallah?

1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Mengkaji kelayakan usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah dilihat dari
aspek teknis, aspek pasar, aspek manajemen, dan aspek sosial-ekonomi-
lingkungan.
2. Menganalisis kelayakan finansial pabrik pupuk organik Darul Fallah.
3. Menganalisis sensitivitas dengan menggunakan switching value kelayakan
usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah.

1.4. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak yang
berkepentingan :
1. Perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kelayakan usaha pupuk organik dan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan
demi keberlangsungan usahanya.
2. Penulis, penelitian ini merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh semasa kuliah.
3. Pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca, dan
dapat dijadikan acuan atau perbandingan dalam melakukan studi lanjutan,
khususnya di bidang studi kelayakan bisnis.

1.5. Ruang Lingkup


Penelitian ini difokuskan pada kelayakan usaha pabrik pupuk organik pada
unit pupuk organik Darul Fallah Kabupaten Bogor. Aspek yang dikaji dalam
penelitian ini adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum,
aspek sosial-ekonomi-lingkungan, dan aspek finansial. Analisis kelayakan usaha
disesuaikan dengan keadaan internal dan eksternal pabrik pupuk organik Darul
Fallah. Penerapan dan implementasi hasil kajian diserahkan sepenuhnya kepada
pengambil keputusan pabrik pupuk organik Darul Fallah.

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Organik

Organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, daur ulang atau


dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh
tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan
penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami
pelapukan.
Sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar,
batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui
proses fotosintesis. Karbon merupakan unsur penyusun utama dari bahan organik.
Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti
selulosa, hemi selulosa, pati, dan bahan-bahan pektin dan lignin. Selain itu,
nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik
karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam
proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman akan mengalami
dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah kemudian menyatu dengan
tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik
berasal dari seluruh makhluk hidup.
Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus
menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula
bahan organik. Bahan organik tanah selain dapat berasal dari jaringan asli juga
dapat berasal dari bagian batuan (Siahaan, 2009).

2.2. Bahan Organik


Bahan organik adalah bagian dari tanah yang merupakan suatu sistem
kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang
terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena
dipengaruhi oleh faktor biologi, fisika, dan kimia (Kononova, 1961). Stevenson
(1994) mengutarakan bahwa bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa
organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik
ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan
organik yang stabil atau humus.
Bahan organik memiliki peranan sangat penting di dalam tanah. Bahan
organik tanah merupakan salah satu indikator kesehatan tanah. Tanah yang sehat
memiliki kandungan bahan organik tinggi yaitu sekitar lima persen dari
kandungan total.
Bahan organik tanah terdiri dari sisa-sisa tumbuhan atau binatang yang
telah mengalami pelapukan. Tingkat pelapukan bahan organik berbeda-beda dan
tercampur dari berbagai macam bahan. Bahan organik tanah menjadi salah satu
indikator kesehatan tanah karena memiliki beberapa peranan kunci di tanah.
Peranan-peranan kunci bahan organik tanah dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok (Suryani, 2009), yaitu:
a. Fungsi Biologi: menyediakan makanan dan tempat hidup (habitat) untuk
organisme (termasuk mikroba) tanah menyediakan energi untuk proses-
proses biologi tanah memberikan kontribusi pada daya pulih (resiliansi) tanah
b. Fungsi Kimia: merupakan ukuran kapasitas retensi hara tanah penting untuk
daya pulih tanah akibat perubahan PH tanah menyimpan cadangan hara
penting, khususnya N dan K
c. Fungsi Fisika: mengikat partikel-partikel tanah menjadi lebih remah untuk
meningkatkan stabilitas struktur tanah meningkatkan kemampuan tanah
dalam menyimpan air perubahahan moderate terhadap suhu tanah.
Fungsi-fungsi bahan organik tanah ini saling berkaitan satu dengan yang
lain. Sebagai contoh bahan organik tanah menyediakan nutrisi untuk aktivitas
mikroba yang juga dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik,
meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah.

2.3. Pertanian Organik


Pertanian organik merupakan kegiatan bercocok tanam yang akrab dengan
lingkungan. Para pakar pertanian mendefinisikan bahwa pertanian organik
merupakan hukum pengembalian (law of return) yang berarti suatu sistem yang
mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam tanah, baik dalam bentuk
residu dan limbah pertanian maupun ternak yang selanjutnya bertujuan memberi
makanan pada tanaman. Filosofinya adalah memberi makanan pada tanah
selanjutnya tanah akan memberi makanan untuk tanaman (Sutanto, 2002).

10

Maraknya gerakan konsumen hijau (green consumerisme) membuat


kesadaran konsumen untuk membeli produk yang ramah lingkungan semakin
meningkat. Konsumen lebih memilih untuk membeli produk-produk pertanian
yang sehat dan bebas bahan kimia. Munculnya berbagai persyaratan perdagangan
internasional seperti ISO-9000, ISO-14000, dan ecolabeling. Berbagai persyaratan
ini menandakan bahwa masyarakat internasional tidak lagi menghendaki produk
pertanian yang mengandung bahan-bahan kimia yang merusak kesehatan,
lingkungan, dan generasi berikutnya. Pertanian organik merupakan salah satu
alternatif pilihan yang penting untuk dilakukan bangsa Indonesia. Apabila pola
pertanian modern yang padat bahan kimia tetap dilakukan di Indonesia, maka
dikhawatirkan Indonesia tidak dapat mengekspor produk-produk pertaniannya ke
negara lain.
Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas.
Keberhasilan diukur dari berapa banyaknya hasil panen yang diproduksi. Semakin
banyak jumlah yang diperoleh maka semakin dianggap maju. Di Indonesia,
penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan bagian dari Revolusi Hijau.
Sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil produksi pertanian
dengan menggunakan teknologi modern yang dimulai sejak tahun 1970-an.
Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat
itu pemerintah mengkomandoi penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit
impor, pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya. Pada saat itu, Indonesia sempat
mencapai swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai
kelimpungan menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot,
ketergantungan pemakaian pupuk yang semakin meningkat, pestisida tidak
manjur lagi, dan harga gabah yang dikontrol oleh pemerintah.
Revolusi hijau memang pernah meningkatkan produksi gabah, namun
mengakibatkan berbagai masalah seperti : organisme penyubur tanah menjadi
musnah, kesuburan tanah merosot/tandus, tanah mengandung residu (endapan)
pestisida, hasil pertanian mengandung residu pestisida, keseimbangan ekosistem
rusak, terjadi peledakan serangan dan sejumlah hama3.

3
Lubis. http://gerakankonsumen.blogspot.com/. 24 Mei 2010

11

Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah melihat pola pertanian
zaman dahulu. Nenek moyang memanfaatkan pupuk hijau dan kandang untuk
menjaga kesuburan tanah. Mereka membiakkan benih pertanian sendiri dan
menjaga keseimbangan alam hayati dengan larangan adat. Mereka mempunyai
sistem organisasi sosial yang sangat menjaga keselarasan, seperti organisasi
Subak di Bali dan Lumbung Desa di pedesaan Jawa. Pertanian modern membuat
petani menjadi tidak mandiri. Lembaga PBB yaitu FAO (Food and Agriculture
Organisation) telah menegaskan Hak-Hak Petani (Farmers Rights) sebagai
penghargaan bagi petani atas jasa mereka terhadap pertanian. Hak-hak Petani
merupakan pengakuan terhadap petani sebagai pelestari, pemulia, dan penyedia
sumber genetik tanaman. Hak-hak petani dalam deklarasi tersebut mencakup: hak
atas tanah, hak untuk memiliki, melestarikan dan mengembangkan sumber
keragaman hayati, hak untuk memperoleh makanan yang aman, hak untuk
mendapatkan keadilan harga dan dorongan untuk bertani secara berkelanjutan,
hak memperoleh informasi yang benar, hak untuk melestarikan, memuliakan,
mengembangkan, saling tukar-menukar dan menjual benih serta tanaman, serta
hak untuk memperoleh benihnya kembali secara aman yang kini tersimpan pada
bank-bank benih internasional4.
Sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan keamanan
pangan, isu perlindungan lingkungan, isu pemberdayaan petani, maka pemerintah
bersama stakeholder lainnya harus melakukan berbagai upaya untuk
mempromosikan dan mengembangkan pertanian organik. Petani dan produsen
makanan harus didorong sedikit demi sedikit untuk menerapkan sistem pertanian
organik. Hal ini penting mengingat Indonesia menguasai lebih dari 20 persen
lahan pertanian tropis dengan plasma nutfahnya yang sangat beragam. Terlebih
lagi dengan terjadinya krisis pasokan gas bagi beberapa industri pupuk kimia,
sehingga perlu ada alternatif pengganti agar petani tidak kekurangan input
produksi pertanian yang sangat vital ini. Penerapan pertanian organik tentu saja
akan mengurangi ketergantungan petani Indonesia akan pupuk kimia.
Sehubungan dengan banyaknya manfaat yang dapat dirasakan dari
penerapan sistem pertanian organik tersebut, Departemen Pertanian sejak tahun

4
Wacana, edisi 18, Juli-Agustus 1999

12

2000 telah memberikan perhatian yang serius terhadap pengembangan pertanian


organik di Indonesia. Saat itu, pemerintah mencanangkan program Go Organik
2010. Untuk mencapai Go Organik 2010 tersebut berbagai program dan kegiatan
telah dilaksanakan pemerintah, diantaranya adalah dengan dibentuknya Otoritas
Kompeten Pertanian Organik melalui SK Menteri Pertanian Nomor:
432/Kpts/OT.130/9/2003 dan pembentukan Task Force Organik. Berbagai
pelatihan fasilitator dan inspektor organik, seminar dan workshop untuk
mensosialisasikan pertanian organik kepada masyarakat.
Dukungan pemerintah terhadap pertanian organik juga sejalan dengan
upaya lainnya yang telah dan sedang dijalankan oleh Departemen Pertanian yaitu
program peningkatan mutu dan keamanan produk pertanian Indonesia sehingga
mempunyai daya saing yang tinggi yang dikenal dengan SiSakti atau Sistem
Sertifikasi Pertanian Indonesia yang pencanangannya telah dilaksanakan dalam
bentuk Gerakan Kampanye Sadar Pangan Bermutu pada tanggal 30 November
2004. Diharapkan dengan adanya program pemerintah mengenai pertanian
organik, Indonesia menjadi negara yang lebih kuat dan bisa lebih cepat mengejar
ketertinggalan dari negara lain yang telah lebih dulu maju dalam sistem pertanian
organik. Masyarakat dan pemerintah jangan terjebak pada pengertian pertanian
organik yang sempit, misalnya hanya seputar pupuk organik, buah dan sayuran
organik. Namun juga perlu dikaji pengembangan pertanian organik untuk jenis
usaha tani lainnya misalnya produk perkebunan organik (kelapa, vanilla, virgin
oil, sawit), ternak organik, unggas dan puyuh organik, susu organik, madu
organik, sutera organik, dan kecambah organik termasuk produk olahan organik
yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen akan produk organik di Indonesia.

2.4. Pupuk Organik


Dalam Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006, tentang pupuk organik dan
pembenah tanah, dikemukakan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian
besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan
atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair
yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,
dan biologi (Suriadikarta dan Simanungkalit, 2006)

13

Definisi lain menyebutkan, pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari
pelapukan bahan-bahan organik berupa sisa-sisa tanaman, fosil manusia dan
hewan, kotoran hewan, dan batu-batuan organik yang terbentuk dari tumpukan
kotoran hewan selama ratusan tahun. Pupuk organik juga dapat berasal dari
limbah industri, seperti limbah rumah potong hewan, limbah industri minyak
atsiri, ataupun air limbah industri yang telah diolah, sehingga tidak lagi
mengandung bahan beracun.
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari sejarah
pertanian itu sendiri. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah mulai pada
permulaan dari manusia mengenal bercocok tanam yaitu lebih dari 5.000 tahun
yang lalu. Bentuk primitif dari pemupukan untuk memperbaiki kesuburan tanah
terdapat pada kebudayaan tua manusia di negeri-negeri yang terletak di daerah
aliran sungai-sungai Nil, Euphrat, Indus, di Cina, Amerika Latin, dan sebagainya
(Honcamp, 1931). Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran
sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara
melalui banjir yang terjadi setiap tahun.
Di Indonesia pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Mereka
bahkan hanya mengenal pupuk organik sebelum Revolusi Hijau melanda
pertanian di Indonesia. Setelah Revolusi Hijau, kebanyakan petani lebih suka
menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh
lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah karena disubsidi, dan
mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung kepada pupuk
buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi
pertanian, ketika terjadi kelangkaan pupuk dan harga pupuk naik karena subsidi
pupuk dicabut.
Tumbuhnya kesadaran akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan
dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan pada sebagian kecil
petani telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian
organik. Pertanian jenis ini mengandalkan kebutuhan hara melalui pupuk organik
dan masukan-masukan alami lainnya.
Penggunaan pupuk organik saja pada lahan pertanian tidak dapat
memberikan pengaruh besar untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan

14

ketahanan pangan. Oleh karena itu, sistem pengelolaan hara terpadu yang
memadukan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik dalam rangka
meningkatkan produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan perlu digalakkan.
Hanya dengan cara ini keberlanjutan produksi tanaman dan kelestarian
lingkungan dapat dipertahankan. Sistem pertanian yang disebut sebagai LEISA
(low external input and sustainable agriculture) menggunakan kombinasi pupuk
organik dan anorganik yang berlandaskan konsep good agricultural practices
perlu dilakukan agar degredasi lahan dapat dikurangi dalam rangka memelihara
kelestarian lingkungan. Pemanfaatan pupuk organik untuk meningkatkan
produktivitas lahan dan produksi pertanian perlu dipromosikan dan digalakkan.
Program-program pengembangan pertanian yang mengintegrasikan ternak dan
tanaman (crop-livestock) sebagai pupuk kompos perlu diintensifkan.

2.5. Manfaat Pupuk Organik

Berikut ini adalah keunggulan dan manfaat yang dimiliki pupuk organik
(Suryani, 2009) :
1. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah tetap gembur, sehingga pertumbuhan
akar tanaman menjadi lebih baik
2. Meningkatkan daya serap akar dan daya pegang tanah terhadap air, sehingga
ketersediaan air yang dibutuhkan tanaman memadai. Bahan-bahan organik
tersebut akan mengikat air lebih banyak dan lebih lama
3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah. Bahan organik menjadi
makanan utama bagi organisme dalam tanah, seperti cacing, semut, dan
mikroorganisme tanah. Cacing dan semut dapat membantu menjaga
kegemburan tanah. Sementara jasad renik dalam tanah berperan dalam
mengubah pupuk organik menjadi senyawa-senyawa yang dapat diserap
tanaman.
4. Mengurangi tersekatnya fosfat dan meningkatkan ketersediaan unsur-unsur
hara bermanfaat. Bahan organik mengandung asam humus yang membantu
membebaskan unsur-unsur yang tersekat, sehingga mudah diserap tanaman.

15

2.6. Perbandingan Pupuk Organik dengan Pupuk Anorganik

Tanah yang terlalu sering diberi pupuk anorganik, lama kelamaan akan
menjadi keras. Keadaan ini akan menyebabkan beberapa kesulitan, diantaranya
tanah menjadi sulit diolah dan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
Kesuburan dan kegemburan tanah akan terjaga apabila kita selalu menambahkan
bahan organik, yaitu salah satunya pupuk organik. Pemakaian pupuk organik
sangat dianjurkan karena dapat memperbaiki produktivitas tanah, baik secara
fisik, kimia, maupun biologi tanah. Secara fisik, pupuk organik bisa
menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan drainase, meningkatkan
pengikatan antar partikel dan kapasitas mengikat air sehingga dapat mencegah
erosi dan longsor, mengurangi hilangnya nitrogen terlarut, serta memperbaiki
daya olah tanah. Tabel 4. memperlihatkan perbedaan atau keunggulan antara
pupuk organik dan pupuk anorganik.

Tabel 4. Perbandingan Keunggulan Pupuk Organik Dengan Pupuk Anorganik


No Pupuk Organik Pupuk Anorganik
1. Mengandung unsur hara makro dan Hanya mengandung satu atau
mikro lengkap, tetapi jumlahnya sedikit. beberapa unsur hara, tetapi dalam
jumlah banyak.
2. Memiliki daya simpan air (water holding Tidak dapat memperbaiki struktur
capacity) yang tinggi. tanah, justru penggunaannya
dalam jangka waktu panjang
menyebabkan tanah menjadi
keras.
3. Beberapa tanaman yang di pupuk dengan Sering membuat tanaman rentan
pupuk organik lebih tahan terhadap terhadap penyakit/hama.
penyakit/hama.
4. Memiliki residual effect yang positif. Pupuk anorganik mudah menguap
Artinya pengaruh positif dari pupuk dan tercuci. Karena itu,
organik terhadap tanaman yang ditanam pengaplikasian yang tidak tepat
pada musim berikutnya masih ada akan sia-sia karena unsur hara
sehingga pertumbuhan dan yang ada hilang akibat menguap
produktivitasnya masih bagus. atau tercuci oleh air.
5. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme
tanah yang menguntungkan.

Sumber : Hoesein (2009)

16

2.7. Jenis Pupuk Organik

Pupuk organik terbagi menjadi dua macam, yaitu pupuk organik alami dan
pupuk organik buatan. Pupuk organik alami adalah pupuk yang bahan bakunya
benar-benar alami, tanpa penambahan unsur hara lain untuk melengkapi atau
meningkatkan kandungan unsur haranya. Kandungan unsur hara pupuk ini
tergantung pada jenis bahan, kondisi pemeliharaan, proses pembuatan, dan cara
penyimpanannya. Jenis pupuk organik alami ada enam macam (AgroMedia,
2010), yaitu :

a) Pupuk kandang
Pupuk kandang berasal dari hasil pembusukan kotoran hewan, baik itu
berbentuk padat (berupa feses atau kotoran) maupun cair (berupa air seni atau
kencing), sehingga warna rupa, tekstur, bau, dan kadar airnya tidak lagi
seperti asli.
b) Pupuk Kompos
Kompos adalah sampah organik yang telah mengalami proses pelapukan atau
dekomposisi akibat adanya interaksi mikroorganisme yang bekerja di
dalamnya. Bahan-bahan organik yang biasa dipakai bisa berupa dedaunan,
rumput, jerami, sisa ranting atau dahan pohon, kotoran hewan, kembang yang
telah gugur, air kencing hewan, kotoran hewan, dan sampah daur ulang.
c) Humus
Humus mirip dengan kompos, tetapi proses pelapukan bahan organiknya
terjadi secara alami. Bahan dasar humus umumnya berupa sisa-sisa tanaman
yang telah melapuk di kawasan hutan. Proses pelapukan berlangsung
bertahun-tahun oleh mikroorganisme pengurai di dalam tanah dengan bantuan
cuaca. Humus biasanya terdapat dilapisan paling atas di dalam kawasan
hutan. Seperti halnya pupuk kandang dan kompos, kandungan unsur hara
dalam humus cukup baik. Humus mengandung unsur hara makro N, P, dan
K, juga mengandung unsur-unsur hara mikro.
d) Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian tanaman
tertentu yang dibenamkan di dalam tanah dalam kondisi segar. Tujuannya

17

untuk menambah bahan organik tanah dan unsur hara tanah, terutama
nitrogen. Tanaman yang digunakan adalah jenis yang mempunyai
kemampuan mengikat nitrogen bebas di udara dan mengubahnya menjadi
bentuk yang dapat diserap tanaman. Tanaman yang mempunyai kemampuan
seperti ini yaitu tanaman dari keluarga kacang-kacangan atau polong-
polongan (Leguminoseae).
e) Kascing
Kascing adalah pupuk organik yang melibatkan cacing tanah dalam proses
penguraian atau dekomposisi bahan organik. Walaupun sebagian besar
penguraian dilakukan oleh jasad renik, kehadiran cacing justru membantu
memperlancar proses dekomposisi. Proses pengomposan dengan melibatkan
cacing tanah tersebut dikenal dengan istilah vermi-composting. Sementara
hasil akhirnya disebut kascing (bekas cacing).
f) Pupuk Guano
Pupuk guano adalah pupuk yang berasal dari kotoran unggas liar, termasuk
kelelawar. Sedangkan pupuk dari kotoran ayam, itik, atau merpati peliharaan
tidak termasuk di dalamnya. Karena itu, pupuk ini dikenal pula sebagai pupuk
burung. Pupuk guano merupakan hasil pelapukan batuan dan kotoran burung
yang ada di dalam goa-goa alam. Jenis pupuk ini tergolong langka, sehingga
sulit ditemukan di pasaran.
Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang dalam proses
pembuatannya telah banyak tersentuh teknologi modern. Biasanya diproduksi
dalam skala pabrikan dan dikemas dalam bentuk yang praktis. Kandungan
haranya juga tidak lagi bergantung pada bahan baku organik yang digunakan
melainkan sudah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

2.8. Pupuk Granul

Pupuk organik granul adalah pupuk organik yang outputnya berbentuk


butir-butir kecil yang keras. Pemilihan bentuk ini dipilih agar lebih mudah dalam
pengaplikasian. Pupuk granul merupakan salah satu bentuk pupuk organik yang
banyak digunakan. Membuat pupuk granul tidak terlalu sulit. Secara garis besar
pupuk granul dapat dibuat dengan cara seperti di bawah ini (Isroi, 2009) :

18

1. Pengeringan Bahan. Bahan pupuk organik yang digunakan bisa dibuat dari
pupuk kandang. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang
sudah matang atau sudah kering, bukan yang baru keluar dari binatangnya.
Bisa juga menggunakan kompos, baik kompos dari limbah pertanian, kompos
dari sampah organik, atau humus yang langsung diambil dari tanah.
Langkah pertama adalah pengeringan. Kompos ini harus dikeringkan terlebih
dahulu. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar
matahari atau dengan menggunakan alat pengering (rotary dryer). Kadar air
kompos kering kurang dari 20 persen. Lebih kering lebih bagus. Rotary dryer
digunakan untuk mengeringkan kompos/pupuk organik. Diamater alatnya
kurang lebih 150 cm dan panjang 9 m.
2. Penggilingan dan Pengayakan. Kompos yang sudah kering kemudian digiling
dengan mesin giling. Tingkat kehalusan kompos yang diperlukan minimal 80
mesh sampai 100 mesh. Kompos halus ini kemudian diayak dengan ayakan
80 mesh atau 100 mesh. Sisa bahan yang tidak lolos ayakan dikembalikan ke
alat penggiling.
3. Penambahan Bahan-bahan Lain. Apabila diperlukan dapat pula ditambahkan
beberapa bahan lain. Beberapa bahan yang sering ditambahkan adalah pupuk
anorganik untuk meningkatkan kandungan hara N, P, K, atau hara mikro
lainnya. Dapat pula ditambahkan dengan asam humat atau asam fulvat atau
hormon perangsang pertumbuhan tanaman. Apabila memungkinkan dapat
pula ditambahkan dengan mikroba-mikroba. Namun tidak semua mikroba
bisa ditambahkan ke dalam pupuk granul.
4. Granulasi
Setelah semua bahan siap, langkah berikutnya adalah pembuatan granul.
Granul dapat dibuat dengan berbagai cara. Cara paling sederhana adalah
dengan menggunakan nampan biasa. Caranya, bahan dimasukkan ke dalam
nampan kemudian tambahakan air sebagai perekat. Kemudian nampan
digoyang-goyang sampai terbentuk granul. Hal yang perlu diperhatikan dalam
langkah ini adalah penambahan air/perekat.
5. Alat yang khusus dibuat untuk granulasi adalah pan granulator. Alat ini
berbentuk piringan yang berputar. Prinsip kerjanya sama dengan cara

19

nampan. Pan granulator memiliki ukuran piringan yang berbeda-beda,


ukuran kecil dengan diameter 1 meter dan ada juga yang berukuran 2,5 meter.
Untuk membuat pupuk menjadi granul, pan granulator harus terus diputar
dan diberi air sebagai perekat sampai diperoleh hasil butiran-butiran kecil.
Setelah granul terbentuk, granul ini perlu diayak untuk mendapatkan ukuran
granul yang seragam. Ukuran ayakan tergantung pada ukuran granul yang
akan dibuat.
6. Pengemasan
Langkah berikutnya adalah pengemasan pupuk granul. Ukuran kemasan bisa
bermacam-macam. Kemasan-kemasan kecil bisa berukurang 1 kg, 5 kg, atau
10 kg. Kemasan juga bisa menggunakan karung dengan ukuran 25-40 kg.
Kemasan biasanya terdiri dari dua bagian, bagian luar dan bagian dalam
(inner). Kemasan bagian luar diberi merek/nama/logo perusahaan.

2.9. Kajian Empiris Penelitian Terdahulu


Piansyah (2007) mengkaji strategi bauran pemasaran pupuk organik pada
perusahaan Tumaritis Desa Galuga Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor.
Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi bauran pemasaran pada perusahaan
Tumaritis berdasarkan metode Analisis Hierarki Proses (AHP) bahwa terdapat
empat alternatif pengembangan produk yang dapat dilaksanakan untuk mencapai
tujuan perusahaan secara berturut-turut yaitu : meningkatkan penjualan produk,
mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan, memperluas
jaringan pemasaran, efesiensi biaya operasional pemasaran. Dari beberapa
alternatif strategi tersebut, strategi terbaik yang harus dilakukan oleh perusahaan
Tumaritis adalah meningkatkan penjualan produk dengan taktis pemasaran pupuk
organik secara langsung dan memperbanyak agen pupuk organik.
Widiastuty (2008) melakukan penelitian Studi Kelayakan Usaha Pupuk
Organik Cair di PT Mulyo Tani Salatiga, Jawa Tengah. Hasil penelitian
menunjukan analisis kualitatif aspek-aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek
teknis, aspek manajemen, aspek SDM, dan aspek lingkungan hidup pada usaha
pupuk organik cair di PT Mulyo Tani Salatiga menunjukan bahwa usaha tersebut
layak dijalankan. Berdasarkan analisis finansial pengusahaan pupuk organik cair

20

pada tingkat diskontonto 13 persen menunjukkan nilai NPV sebesar Rp.


2.159.141.000 dengan nilai IRR sebesar 15 persen, payback period selama 1,2
tahun, dan Break Even Point selama 8,7 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa
usaha pupuk organik cair di PT Mulyo Tani Salatiga layak untuk dilaksanakan.
Khaddafy (2009) meneliti tentang Analisis Kelayakan Usaha Pupuk
Organik di CV Saung Wira Kecamatan Ciawi, Kabapaten Bogor, Jawa Barat.
Hasil penelitian menunjukan analisis kualitatif aspek-aspek non finansial yaitu
aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek SDM, dan aspek lingkungan
hidup pada rencana pengembangan usaha pupuk organik di CV Saung Wira
menunjukkan bahwa pengembangan usaha tersebut layak untuk dijalankan. Hasil
analisis finansial rencana pengembangan usaha pupuk organik yang paling
menguntungkan adalah dengan menggunakan modal sendiri dengan tingkat
diskonto 9,7 persen menunjukkan nilai NPV sebesar Rp. 121.292.526 dengan nilai
Net B/C sebesar 3,22, nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 47,88 persen dan
payback period selama 2,28 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa rencana
pengembangan usaha pupuk organik di CV Saung Wira layak untuk dilaksanakan.
Muzayin (2008) meneliti Analisis Kelayakan Usaha Instalasi Biogas
dalam Mengelola Limbah Ternak Sapi Potong di PT Widodo Makmur Perkasa,
Cianjur. Hasil penelitian menunjukan analisis kualitatif aspek-aspek non finansial
yaitu sapek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek SDM, dan aspek
lingkungan hidup pada pengembangan bahan instalasi biogas dalam mengelola
limbah ternak sapi potong di PT Widodo Makmur Perkasa menunjukan bahwa
usaha tersebut layak dijalankan. Berdasarkan analisis finansial proyek instalasi
biogas dengan populasi sapi minimal 5000 ekor dengan tingkat diskonto sembilan
persen menunjukan nilai NPV positif sebesar Rp. 11.401.465.948,00 dengan nilai
Net B/C sebesar 2,272, nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 19 persen dan
payback period selama 3,084 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa proyek
instalasi biogas di PT Widodo Makmur Perkasa layak untuk dilaksanakan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yang terkait dengan
topik studi kelayakan usaha adalah terletak pada objek kajian, tempat penelitian,
dan hasil dalam penelitian. Adapun persamaan dengan penelitian terdahulu yakni
persamaan pada tujuan penelitian dalam menganalisis kelayakan usaha suatu

21

proyek tertentu. Persamaan penelitian ini dengan Khaddafy (2009) yaitu sama-
sama mengenai studi kelayakan pengusahaan pupuk organik yang berasal dari
kotoran ternak, namun memiliki perbedaan pada alat analisis yang digunakan.
Secara ringkas, perbandingan dari hasil penelitian terdahulu ditampilkan
pada Tabel 5.

Tabel 5. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian


Metode
Nama Tahun Judul Beda Penelitian Terdahulu
Analisis
Piansyah 2007 Strategi Bauran Dalam penelitian ini output Analitical
Pemasaran Pupuk utamanya yang dibahas yaitu Hierarchy
Organik Pada Perusahaan pupuk organik yang berasal Process
Tumaritis Desa Galuga dari limbah buangan sampah
Kecamatan Cibungbulang dan dimanfaatkan menjadi
Kabupaten Bogor. pupuk kompos.

Widiastuty 2008 Studi Kelayakan Usaha Dalam penelitian ini output NPV, IRR,
Pupuk Organik Cair di PT utamanya yang dibahas yaitu Break Even
Mulyo Tani Salatiga, pupuk organik yang berasal Point
Jawa Tengah. dari limbah buangan kotoran
ternak dan dimanfaatkan
menjadi pupuk organik.

Muzayin 2008 Analisis Kelayakan Usaha Dalam penelitian ini output NPV, IRR,
Instalasi Biogas dalam utamanya yang dibahas yaitu NET B/C,
Mengelola Limbah susu, serta limbah ternak Payback
Ternak Sapi Potong di PT. yang dimanfaatkan untuk Period
Widodo Makmur Perkasa, menghasilkan biogas dan
Cianjur. kompos.

Khaddafy 2009 Analisis Kelayakan Usaha Dalam penelitian ini output NPV, IRR,
Pupuk Organik di CV utamanya yang dibahas yaitu NET B/C,
Saung Wira Kecamatan pupuk organik yang berasal Payback
Ciawi, Kabapaten Bogor, dari limbah buangan kotoran Period
Jawa Barat. ternak dan dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos.

22

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis


3.1.1. Studi Kelayakan Usaha
Kadariah (1999) mendefinisikan usaha sebagai suatu keseluruhan aktivitas
yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
atau suatu aktivitas dimana dikeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan
hasil (return) di waktu yang akan datang, dan dapat direncanakan, dibiayai dan
dilaksanakan sebagai satu unit. Aktivitas suatu usaha selalu ditujukan untuk
mencapai suatu tujuan (objective) dan mempunyai suatu titik tolak (starting point)
dan suatu titik akhir (ending point).
Gittinger (1986) mendefinisikan usaha adalah suatu keseluruhan aktivitas
yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit)
atau suatu aktivitas yang mengeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan
hasil (return) di waktu yang akan datang, dapat direncanakan, dibiayai, dan
dilaksanakan sebagai suatu unit. Usaha adalah suatu kegiatan investasi yang
mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapital yang dapat
menghasilkan keuntungan atau manfaat setelah beberapa periode waktu.
Jika penelitian dari investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi
pelaku investasi maka pelaku akan menjalankan kegiatan investasi tersebut.
Sebaliknya, jika kerugian yang dihasilkan dari investasi ini, maka kegiatan usaha
tersebut akan ditinggalkan (Husnan dan Suwarsono, 2000). Kriteria keberhasilan
suatu usaha dapat dilihat dari manfaat investasi yang terdiri dari :
1. Manfaat ekonomis usaha terhadap usaha itu sendiri (sering juga disebut
sebagai manfaat finansial) yang berarti apakah usaha itu dipandang cukup
menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko usaha tersebut.
2. Manfaat usaha bagi negara tempat usaha itu dilaksanakan (disebut juga
manfaat ekonomi nasional) yang menunjukkan manfaat usaha tersebut bagi
ekonomi makro suatu negara.
3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat di sekitar usaha.
3.1.2. Aspek Studi Kelayakan
Husnan dan Suwarsono (2000) mendefinisikan secara umum aspek-aspek
yang diteliti dalam studi kelayakan usaha meliputi aspek pasar, aspek teknis,
aspek finansial, aspek manajemen, aspek hukum, aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Namun, belum ada kesepakatan tentang aspek apa saja yang perlu
diteliti. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha harus dilihat dari
berbagai aspek. Setiap aspek untuk dikatakan layak harus memiliki suatu standar
tertentu. Namun, penilaian tidak hanya dilakukan pada hanya satu aspek saja.
Penilaian untuk menentukan kelayakan harus didasarkan kepada seluruh aspek
yang akan dikaji. Jika ada aspek yang kurang layak akan diberikan beberapa saran
perbaikan sehingga memenuhi kriteria yang layak. Namun, apabila tidak dapat
memenuhi kriteria tersebut sebaiknya jangan dijalankan.
a. Aspek pasar
Pengkajian aspek pasar penting untuk dilakukan karena tidak ada usaha
yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang dan jasa yang dihasilkan
oleh usaha tersebut dan jika pasar yang dituju tidak jelas, prospek bisnis ke
depan pun tidak jelas, maka risiko kegagalan bisnis menjadi besar.
Berdasarkan pada Husnan dan Suwarsono (2000) aspek pasar mempelajari
tentang :
1. Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli atau
akses untuk membeli. Hal ini berarti bahwa permintaan akan terjadi
apabila didukung oleh daya kemampuan yang dimiliki konsumen untuk
membeli serta adanya akses untuk memperoleh barang dan jasa yang
ditawarkan. Hal ini pula yang sangat menentukan permintaan itu sendiri.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu
barang dan jasa antara lain harga barang itu sendiri, harga barang lain yang
memiliki hubungan substitusi atau komplementer, pendapatan, selera,
jumlah penduduk dan akses untuk memperoleh barang dan jasa yang
ditawarkan.

24

2. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor
yang dapat mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa antara lain
harga barang itu sendiri, harga barang lain yang memiliki hubungan
substitusi atau komplementer, teknologi, harga input, tujuan perusahaan,
dan akses terhadap pasar.
3. Program Pemasaran
Program pemasaran meliputi empat aspek bauran pemasaran
(marketing mix) yatu produk (product), harga (price), distribusi (place),
dan promosi (promotion).
4. Pangsa pasar (market share) perusahaan
Pangsa pasar (market share) merupakan proporsi dari keseluruhan
pasar potensial yang diharapkan dapat diraih oleh usaha yang
bersangkutan. Pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk atau
sekelompok produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu pada
suatu periode tertentu. Dalam hal ini, meliputi variabel yang dapat
dikontrol oleh calon investor, yaitu marketing mix, dan kemampuan
manajemen lainnya, serta variabel yang tidak dapat dikontrol oleh calon
investor.

b. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
pembangunan usaha secara teknis dan pengorganisasiannya setelah usaha
tersebut selesai dibangun. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini penting
dilakukan sebelum suatu usaha dijalankan. Penentuan kelayakan teknis
perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis atau operasi.
Sehingga, jika tidak dianalisis dengan baik akan berakibat fatal bagi
perusahaan di masa yang akan datang
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek teknis antara lain :
1. Lokasi usaha
Lokasi usaha untuk perusahaan industri mencakup dua pengertian,
yaitu lokasi dan lahan pabrik serta lokasi bukan pabrik. Pengertian lokasi

25

bukan pabrik mengacu pada lokasi untuk kegiatan yang secara langsung
tidak berkaitan dengan proses produksi, yaitu lokasi pembangunan
administrasi perkantoran dan pemasaran. Terdapat beberapa variabel yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi usaha. Variabel tersebut
dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu variabel utama (primer) dan
variabel bukan utama (sekunder). Penggolongan ke dalam kedua
kelompok tersebut tidak mengandung kekakuan, artinya dimungkinkan
untuk berubah golongan sesuai dengan ciri utama output atau usaha
bersangkutan. Variabel-variabel utama (primer) tersebut yaitu ketersediaan
bahan mentah, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga
kerja, dan fasilitas transportasi. Sedangkan variabel-variabel sekunder
terdiri dari hukum dan peraturan yang berlaku, iklim dan keadaan tanah,
sikap dari masyarakat setempat (adat istiadat) dan perencanaan masa
depan perusahaan.
2. Skala Operasional atau Luas Produksi
Skala operasional atau luas produksi adalah jumlah produk yang
seharusnya diproduksi untuk mencapai keuntungan optimal. Pengertian
kata seharusnya dan keuntungan optimal, mengandung maksud untuk
mengkombinasikan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas produksi
yaitu batasan permintaan, persediaan kapasitas mesin-mesin, jumlah dan
kemampuan tenaga kerja pengelola proses produksi, kemampuan finansial
dan manajemen, serta kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi
di masa yang akan datang.
3. Layout atau Tata Letak Alur Produksi
Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan
penempatan fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Dengan
demikian pengertian layout mencakup layout site (layout lokasi usaha),
layout pabrik, layout bangunan bukan pabrik dan fasilitas-fasilitasnya.
4. Pemilihan Jenis Teknologi dan Peralatan
Prinsip-prinsip yang dipegang dalam penentuan jenis teknologi dan
peralatan antara lain seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan,

26

manfaat ekonomi yang diharapkan, ketepatan teknologi dengan bahan


mentah yang digunakan, keberhasilan penggunaan jenis teknologi tersebut
ditempat lain yang memiliki ciri-ciri mendekati lokasi usaha, kemampuan
pengetahuan penduduk (tenaga kerja) setempat, dan kemungkinan
pengembangannya serta pertimbangan kemungkinan adanya teknologi
lanjutan.

c. Aspek Manajemen
Pengkajian aspek manajeman pada dasarnya menilai para pengelola
usaha dan struktur organisasi yang ada. Usaha yang dijalankan akan berhasil
apabila dijalankan oleh orang-orang yang profesional mulai dari
merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengendalikannya agar tidak
terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur organisasi yang dipilih
harus sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya.
Hal-hal yang dipelajari dalam aspek manajemen antara lain :
1. Manajemen dalam Masa Pembangunan Usaha
Manajemen usaha adalah sistem untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengawasi pembangunan usaha dengan efisien.
Manajemen usaha harus dapat menyusun rencana pelaksanaan usaha
dengan mengkoordinasikan berbagai aktivitas atau kegiatan usaha dan
penggunaan sumberdaya agar secara fisik usaha dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
2. Manajemen dalam Operasi
Manajemen ini meliputi bentuk organisasi atau badan usaha yang
dipilih, struktur organisasi, deskripsi dan spesifikasi jabatan, anggota
direksi, dan tenaga kunci serta jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.

d. Aspek Hukum
Analisis aspek hukum terdiri dari bentuk badan usaha yang digunakan,
jaminan-jaminan yang dapat diberikan apabila hendak meminjam dana, serta
akta, sertifikat, dan izin yang diperlukan dalam menjalankan usaha.

27

e. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan


Analisis terhadap aspek sosial, ekonomi dan lingkungan merupakan
suatu analisis yang berkenaan dengan implikasi sosial yang lebih luas dari
investasi yang diusulkan, dimana pertimbangan-pertimbangan sosial tersebut
harus dipikirkan secara cermat agar dapat menentukan ketanggapan suatu
usaha terhadap keadaan sosial yang terjadi. Contoh pengaruh usaha terhadap
kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan diantaranya adalah perluasan
kesempatan kerja, peningkatan pendapatan petani, serta dampak limbah usaha
terhadap lingkungan sekitar.

f. Aspek Finansial
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara
biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu usaha akan
menguntungkan selama umur usaha. Penelitian dalam aspek finansial
dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dihitung dan berapa
besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa
besar pendapatan yang akan diterima jika usaha dijalankan. Penelitian ini
meliputi lama pengembalian investasi yang ditanamkan, sumber pembiayaan
usaha, dan tingkat suku bunga yang berlaku. Sehingga jika dihitung dengan
formula penilaian investasi akan sangat menguntungkan. Hal-hal yang
mendapatkan perhatian dalam penelitian aspek ini antara lain :
1. Biaya Kebutuhan Investasi
Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk yang digunakan untuk
membeli aset-aset yang dibutuhkan usaha tersebut. Aset-aset ini biasanya
berupa aset tetap yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian hingga
dapat dioperasikan. Oleh karena itu, dalam melakukan investasi
dibutuhkan biaya kebutuhan investasi yang digunakan untuk membeli
berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan investasi tersebut.
Biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha
yang akan dijalankan. Secara umun komponen biaya kebutuhan investasi
terdiri dari biaya pra investasi dan biaya pembelian aktiva tetap. Aktiva
tetap atau aktiva jangka panjang terdiri dari tanah dan pengembangan

28

lokasi, bangunan dan perlengkapannya, pabrik dan mesin, dan aktiva tetap
lainnya.
2. Sumber-Sumber Dana
Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber dana
yang ada. Perolehan dana dapat menggunakan modal sendiri, modal
pinjaman, atau gabungan keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari
jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pengusaha. Pada dasarnya
pemilihan sumber dana bertujuan untuk memilih sumber dana yang ada
pada akhirnya bisa memberikan kombinasi dengan biaya terendah, dan
tidak menimbulkan likuiditas bagi usaha atau perusahaan yang
mensponsori usaha tersebut (artinya jangka waktu pengembalian sesuai
dengan jangka waktu penggunaan dana).
Sumber-sumber dana yang utama terdiri dari modal sendiri yang
disetor oleh pemilik perusahaan, penerbitan saham di pasar modal,
obligasi yang diterbitkan oleh penjual dan dijual di pasar modal, kredit
bank, leasing (sewa guna) dari lembaga keuangan nonbank, dan project
finance.
3. Aliran Kas (Cash Flow)
Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash Flow menggambarkan
berapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis pemasukan tersebut.
Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis
biaya yang dikeluarkan. Aliran kas penting digunakan dalam akuntansi
karena laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk
bersih, dan yang relevan bagi investor adalah kas bukan laba.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu usaha dapat
dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu aliran kas permulaan (initial cash
flow), aliran kas operasional (operational cash flow), dan aliran kas
terminal (terminal cash flow). Pengeluaran-pengeluaran untuk investasi
pada awal periode merupakan aliran kas permulaan. Aliran kas yang
timbul selama operasi usaha disebut aliran kas operasional. Sedangkan

29

aliran kas terminal adalah aliran kas yang diperoleh ketika usaha berakhir.
Pada umumnya initial cash flow bernilai negatif, sedangkan operational
dan terminal cash flow bernilai positif.

3.1.3. Teori Biaya dan Manfaat


Dalam analisis usaha, tujuan-tujuan analisis harus disertai dengan definisi
biaya-biaya dan manfaat-manfaat. Biaya dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang mengurangi suatu tujuan, dan manfaat adalah segala sesuatu yang membantu
tujuan (Gittinger, 1986). Biaya dapat juga didefinisikan sebagai pengeluaran atau
korbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang diterima.
Biaya yang diperlukan oleh usaha dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat
jangka panjang, seperti : tanah, bangunan, pabrik, mesin.
2. Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang
diperlukan pada saat usaha mulai dilaksanakan, seperti : biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja.
3. Biaya lainnya yaitu pajak, bunga dan pinjaman.
Manfaat dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan
kontribusi terhadap suatu usaha. Manfaat dapat dibedakan menjadi tiga bagian:
1. Manfaat langsung (direct benefit) yaitu manfaat yang secara langsung dapat
diukur dan dirasakan sebagai akibat dari investasi, seperti : peningkatan
pendapatan dan kesempatan kerja.
2. Manfaat tidak langsung (indirect benefit) yaitu manfaat yang secara nyata
diperoleh dengan tidak langsung dari usaha dan bukan merupakan tujuan
utama usaha, seperti : rekreasi.
3. Manfaat yang tidak dapat dilihat dan sulit dinilai dengan uang (intangible
effect), misalnya perbaikan lingkungan hidup, perbaikan distribusi
pendapatan, dan lainnya.
Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan
suatu usaha adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai
manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat-manfaat dalam situasi tanpa usaha.
Nilai perbedaannya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul
dari investasi dengan adanya usaha (Gittinger, 1986).

30

3.1.4. Analisis Kelayakan Investasi


Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan
biaya yang dikeluarkan dari suatu usaha. Dalam mengukur kemanfaatan usaha
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan perhitungan berdiskonto
dan tidak berdiskonto. Perbedaannya terletak pada konsep Time Value of Money
yang diterapkan pada perhitungan berdiskonto. Perhitungan diskonto merupakan
suatu teknik yang dapat menurunkan manfaat yang diperoleh pada masa yang
akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang, sedangkan
perhitungan tidak berdiskonto memiliki kelemahan umum, yaitu ukuran-ukuran
tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus
manfaat yang diterima (Gittinger, 1986).
Konsep nilai waktu uang (time value of money) menyatakan bahwa nilai
sekarang (present value) adalah lebih baik daripada nilai yang sama pada masa
yang akan datang (future value). Ada dua sebab yang menyebabkan hal ini terjadi
yaitu : time preference (sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat
ini lebih disenangi daripada jumlah yang sama namun tersedia di masa yang akan
datang) dan produktivitas atau efisiensi modal (modal yang dimiliki saat sekarang
memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang
melalui kegiatan yang produktif) yang berlaku baik secara perorangan maupun
bagi masyarakat secara keseluruhan (Kadariah et al., 2001).
Kadariah et al. (2001) juga mengungkapkan bahwa kedua unsur tersebut
berhubungan timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga
modal yaitu suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat
dimungkinkan untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang
penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku
bunga ditentukan melalui proses discounting

3.1.5. Analisis Finansial


Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya
dan manfaat untuk menentukan apakah suatu usaha akan menguntungkan selama
umur usaha. Analisis finansial terdiri dari :

31

a. Net Present Value (NPV)


Net Present Value (NPV) suatu usaha menunjukkan manfaat bersih yang
diterima usaha selama umur usaha pada tingkat suku bunga tertentu. NPV juga
dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh
investasi. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang
relevan. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV yaitu :
1) NPV > 0, artinya suatu usaha sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat
dilaksanakan.
2) NPV < 0, artinya usaha tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan. Dengan kata lain, usaha tersebut merugikan dan sebaiknya
tidak dilaksanakan.
3) NPV = 0, artinya usaha tersebut mampu mengembalikan sama sebesar
modal sosial Opportunity cost faktor produksi normal. Dengan kata lain,
usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi. Pada kondisi ini nilai
perusahaan tetap. Perlu pertimbangan lagi apabila ingin peroyek tetap
dilaksanakan.
b. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio)
Net Benefit and Cost ratio (net B/C Ratio) menyatakan besarnya
pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama
umur usaha. Net B/C merupakan angka perbandingan antara present value
dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang negatif.
kriteria investasi berdasrkan Net B/C Rasio adalah :
1) Net B/C > 0, maka NPV > 0, usaha menguntungkan
2) Net B/C < 0, maka NPV < 0, usaha merugikan
3) Net B/C = 1, maka NPV = 0, usaha tidak untung dan tidak rugi
c. Internal Rate Return (IRR)
Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value
kas keluar yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang
diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan
Net Present Value (NPV) sama dengan nol (0).
Gittinger (1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan
intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan

32

dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga


maksimal yang dapat dibayar oleh usaha untuk sumberdaya yang digunakan.
Suatu investasi dianggap layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku
bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku
bunga yang berlaku, maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan.
d. Payback Period (PP)
Payback Period atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode
dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur
periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat
kembali, semakin baik suatu usaha untuk diusahakan karena modal yang
kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain. Suatu investasi
dianggap layak apabila nilai PP lebih kecil dari umur usaha.

3.1.6. Analisis Nilai Pengganti (Switching Value)


Analisis sensitivitas dilakukan untuk meneliti kembali analisis kelayakan
usaha yang telah dilakukan, tujuannya yaitu untuk melihat pengaruh yang akan
terjadi apabila keadaan berubah. Hal ini merupakan suatu cara untuk menarik
perhatian pada masalah utama usaha yaitu ketidakpastian yang dapat terjadi pada
suatu keadaan yang telah diramalkan. Suatu variasi pada analisis sensitivitas
adalah nilai pengganti (switching value). Bila ingin menghitung suatu nilai
pengganti maka harus menanyakan berapa banyak elemen yang kurang baik
dalam analisis usaha yang akan diganti agar usaha dapat memenuhi tingkat
minimum diterimanya kelayakan suatu usaha. Pengujian dapat dilakukan dengan
menentukan berapa besarnya proporsi manfaat yang akan turun akibat manfaat
bersih sekarang menjadi nol (NPV=0). NPV sama dengan 0, akan membuat IRR
sama dengan tingkat suku bunga dan Net B/C sama dengan 1 (Gittinger, 1986).
Pada usaha di bidang pertanian terdapat empat masalah utama yang
mengakibatkan usaha sensitif terhadap perubahan, yaitu perubahan harga jual,
keterlambatan pelaksanaan usaha, kenaikan biaya, dan perubahan volume
produksi.

33

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional


Adanya perubahan gaya hidup masyarakat dalam memandang pertanian
organik. Masyarakat sudah mengetahui arti penting pola hidup sehat dan lebih
memilih untuk mengkonsumsi bahan makanan yang tidak tercemar oleh unsur
kimia. Kondisi ini menjadi pendorong peningkatan pertanian organik di
Indonesia. Namun ada kendala yang cukup penting yang dihadapi oleh Indonesia
yaitu rusaknya lahan pertanian. Salah satu faktor penyebab rusaknya lahan
pertanian adalah penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian.
Kerusakan lahan pertanian di Indonesia merupakan faktor penting yang
perlu diperhatikan pemerintah dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan
Indonesia. Pupuk organik merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang
memiliki peran penting dalam memperbaiki kondisi fisik tanah. Pupuk organik
dapat memperbaiki struktur tanah dari berlempung liat menjadi ringan atau remah,
memperbaiki daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak terurai, memperbaiki
daya ikat air pada tanah, mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara,
membantu proses pelapukan bahan mineral, menyediakan makanan bagi mikroba,
dan menurunkan aktivitas mikroorganisme merugikan.
Melihat kondisi lahan pertanian yang rusak akibat penggunaan pupuk
kimia dan perubahan tren masyarakat yang cenderung memilih makanan yang
sehat dan bebas dari zat kimia, maka pemerintah mengeluarkan program
peningkatan produksi pertanian organik di Indonesia. Salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan meningkatkan ketersediaan pupuk organik dan
mengurangi subsidi pupuk kimia.
Ketersediaan pupuk organik di Indonesia relatif lebih sedikit dibandingkan
dengan permintaan potensial pupuk organik. Untuk wilayah Jawa Barat, pabrik
pupuk organik yang ada hanya berupa perusahaan-perusahaan kecil yang belum
mampu memenuhi permintaan yang ada. Adanya selisih yang besar antara
permintaan dan penawaran pupuk organik di Jawa Barat, menunjukkan bahwa
terdapat peluang usaha yang prospektif untuk mengembangkan pabrik pupuk
organik.
Pabrik pupuk organik Darul Fallah merupakan pabrik pupuk organik yang
baru didirikan di Kabupaten Bogor. Pembangunan pabrik pupuk organik Darul

34

Fallah merupakan salah satu cara untuk menangkap peluang usaha yang
prospektif sekaligus sebagai upaya untuk mensukseskan program pemerintah.
Pabrik ini menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan pupuk
organik seperti menjalin kemitraan dengan PT Petrokimia Gresik dan pedagang
tanaman hias.
Sebagai unit bisnis yang baru, pendirian pabrik pupuk organik Darul
Fallah perlu dikaji kelayakan usahanya. Analisis kelayakan usaha dilakukan
secara menyeluruh pada usaha pupuk organik di pabrik pupuk organik Darul
Fallah. Aspek yang dibahas terdiri dari dua bagian, yaitu aspek non finansial dan
aspek finansial. Aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek hukum dan aspek sosial-ekonomi-lingkungan. Sedangkan
aspek finansial usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah yaitu dengan
menggunakan alat analisis kriteria investasi yang terdiri dari : NPV, IRR, Net B/C
dan Payback Period. Analisis kelayakan usaha didasarkan pada usahasi-usahasi
yang mengandung banyak ketidakpastian tentang yang akan terjadi diwaktu yang
akan datang maka analisis switching value digunakan untuk menganalisis segala
kemungkinan yang akan terjadi. Analisis kelayakan finansial akan dilakukan
dalam dua skenario usaha yaitu skenario usaha I, pabrik hanya bekerjasama
dengan PT Petrokimia Gresik dan skenario usaha II, pabrik bekerjasama dengan
PT Petrokimia Gresik dan mencari pangsa pasar lain. Skenario usaha I
berdasarkan keadaan aktual penelitian. Skenario usaha II berdasarkan rencana
pengembangan pabrik untuk mengoptimalkan kapasitas produksi. Pada masing-
masing skenario usaha akan dilakukan analisis switching value untuk mengetahui
sampai pada batas mana perubahan kondisi lingkungan mampu mengubah
kelayakan usaha. Hasil dari penelitian ini akan memperoleh informasi apakah
usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah ini layak untuk dijalankan ataukah
sebaliknya usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah ini tidak layak dan harus
dibenahi. Kerangka pemikiran operasional analisis kelayakan usaha pabrik pupuk
organik Darul Fallah dapat dilihat pada Gambar 1.

35

1. Tren masyarakat untuk mengkonsumsi panganan organik


2. Kerusakan lahan pertanian di Indonesia
3. Penggunaan bahan anorganik untuk pertanian
4. Penurunan subsidi pupuk anorganik
5. Produksi pupuk organik untuk memenuhi permintaan Jawa Barat masih sedikit
6. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 76/ Permentan/O.T.140/12/2007

Peluang Usaha Pupuk Organik

Pendirian Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah

Analisis Kelayakan Usaha

Analisis Kelayakan Non Finansial Analisis Kelayakan Finansial

Skenario Usaha I Skenario Usaha II


Aspek Pasar
Aspek Teknis
Aspek Manajemen Analisis Finansial :
Aspek Hukum 1. NPV 2. IRR
Aspek Ekonomi- Sosial - 3. Net B/C 4. PP
Ligkungan

Analisis Sensitivitas

Layak Tidak Layak

Diteruskan dan dapat menjadi Saran


masukan dalam pengembangan
pabrik pupuk organik Darul
Fallah

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional

36

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di unit pupuk organik Darul Fallah yang
berlokasi di komplek Pondok Pesantren Pertanian Darul Fallah, Desa Benteng,
Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan tempat dilakukan
secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa unit pupuk organik
Darul Fallah merupakan pabrik pupuk organik yang baru didirikan dan merupakan
salah satu pabrik pupuk organik yang cukup besar di Kabupaten Bogor. Pemilihan
lokasi ini bertujuan untuk menganalisis apakah pendirian pabrik pupuk organik
Darul Fallah, layak untuk dilaksanakan. Penilaian kelayakan usaha memiliki arti
penting sebagai dasar evaluasi, perencanaan, perumusan alternatif solusi serta
pengambilan keputusan terkait penyelenggaraan aktivitas usaha di masa
mendatang. Pelaksanaan penelitian dan pengambilan data dilakukan pada bulan
Januari-Maret 2010.

4.2. Data dan Instrumentasi


Data yang digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi di lokasi
usaha. Wawancara dilakukan dengan pihak manajemen pabrik pupuk organik
Darul Fallah, Dinas Pertanian Kota dan Kabupaten Bogor, Balai Penelitian Tanah
Kota Bogor. Data primer sebagian besar diperoleh dengan menggunakan
instrumen daftar pertanyaan. Data primer berupa pertanyaan mengenai aspek
kelayakan finansial dan non finansial yang diperoleh dengan menggunakan
instrumen kuesioner yang diberikan kepada responden terpilih.
Data sekunder diperoleh melalui studi literatur berbagai buku, jurnal,
skripsi, artikel yang terkait dengan topik penelitian, data dan informasi dan Badan
Pusat Statistik Indonesia, Departemen Pertanian, Balai Penelitian Tanah Kota
Bogor dan internet.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari hingga Maret 2010.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi
langsung, wawancara, kuesioner, dan browsing internet. Data yang dikumpulkan
adalah berupa data primer maupun data sekunder. Berikut adalah paparan metode
pengumpulan data primer yang dilakukan:
1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung mengenai kegiatan usaha
yang dilakukan dan hal-hal lainnya yang mendukung penelitian.
2. Wawancara, yaitu melakukan proses tanya jawab dengan beberapa objek
penelitian. Wawancara dilakukan dengan direktur, manajer, kepala pabrik,
akuntan pabrik pupuk organik Darul Fallah, serta pihak Dinas Pertanian
Kabupaten Bogor.
3. Diskusi, yaitu melakukan wawancara mendalam dan bertukar pikiran
mengenai permasalahan dan kondisi yang ada dengan pihak pabrik pupuk
organik Darul Fallah.
4. Kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan berupa kuesioner kepada
responden terpilih. Responden dalam penelitian ini adalah direktur, manajer,
kepala pabrik, akuntan, buruh pabrik, dan masyarakat sekitar pabrik pupuk
organik Darul Fallah.
Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, yakni melalui penelaahan
laporan tertulis Unit Pupuk Organik Darul Fallah, Badan Pusat Statistik (BPS),
Departemen Pertanian, Dinas Pertanian, Balai Penelitian Tanah Kota Bogor, hasil
penelitian dan buku-buku pustaka lainnya yang relevan dengan penelitian. Selain
itu, data sekunder diperoleh melalui browsing internet guna mencari artikel dan
data lainnya yang mendukung penelitian.

4.4. Metode Pengolahan Data


Data kuantitatif yang diperoleh selama penelitian diolah dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2007. Pemilihan program tersebut karena
merupakan program yang telah umum digunakan. Sedangkan data kualitatif
diolah dan diinterpretasikan secara deskriptif.

38

Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keragaan usaha pembuatan


pupuk organik di lokasi penelitian. Analisis kelayakan usaha dibagi menjadi
analisis kelayakan non finansial dan analisis kelayakan finansial. Analisis
kelayakan non finansial mengkaji berbagai aspek mulai dari aspek pasar, aspek
teknis, aspek manajemen, aspek hukum dan aspek sosial-ekonomi-lingkungan.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengkaji kelayakan usaha pembuatan pupuk
organik secara finansial. Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah
analisis kelayakan finansial dan analisis switching value.
Analisis kelayakan finansial menggunakan beberapa kriteria investasi,
yaitu : Analisis nilai bersih sekarang (Net Present Value/NPV), tingkat
pengembalian investasi (Internal Rate of Return/IRR), Net benefit and Cost Ratio
(Net B/C Ratio), masa pengembalian investasi (Payback Period), dan analisis
sensitivitas.

4.5. Analisis Kelayakan Non Finansial


Pada penelitian ini, analisis kelayakan non finansial akan mengkaji
kelayakan usaha dari berbagai aspek seperti aspek pasar, teknis, manajemen,
hukum dan sosial-ekonomi-lingkungan. Pada aspek pasar, variabel-variabel yang
akan dianalisis meliputi jumlah permintaan, harga jual produk, penawaran,
pemasaran, dan struktur persaingan. Pada aspek teknis, variabel-variabel yang
dianalisis meliputi kondisi fisik, teknologi, keterampilan, lokasi usaha pembuatan
pupuk organik, dan proses pengolahan yang dilakukan. Pada aspek manajemen,
variabel-variabel yang akan dianalisis meliputi bentuk usaha dan struktur
organisasi, serta job description. Pada aspek hukum, variabel yang akan dianalisis
meliputi bentuk badan usaha, akta pendirian, dan izin dalam menjalankan usaha.
Sedangkan untuk aspek sosial-ekonomi-lingkungan, akan dikaji pengaruh usaha
pembuatan pupuk organik terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

4.6. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi (income statement) merupakan cara untuk melihat
profitabilitas selama periode tertentu (Horne dan Wachowicz, 2005 diacu dalam
Utami, 2010). Menurut Soeharto (2002), penyajian laporan harus dilakukan
dengan sistematika sedemikian rupa sehingga mudah diikuti urutan jalannya.

39

Perhitungan dari awal sampai akhir sistematika perhitungan laporan laba rugi
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Sistematika Perhitungan Laporan Laba Rugi
No Komponen Nilai (Rp)
1. Penjualan bersih A
2. Harga pokok produksi (HPP) B
3. Laba kotor C = A-B
4. Beban penjualan, umum dan administrasi D
5. Laba sebelum bunga dan pajak E = C-D
6. Beban bunga F
7. Laba sebelum pajak G = E-F
8. Pajak penghasilan H
9. Laba setelah pajak I = G-H
Sumber: Horne dan Wachowicz (2005)

Keterangan:
A = Jumlah yang diterima dari penjualan produk
B = Biaya sesungguhnya untuk memproduksi produk yang dijual selama periode
terkait. Termasuk di dalamnya adalah biaya bahan mentah, biaya tenaga
kerja, serta overhead produksi yang berkaitan dengan produk yang dijual.
C = Perolehan setelah adanya pengurangan biaya produksi
D = Komisi tenaga penjualan, iklan (promosi) dan lain-lain
E = Penghasilan operasional yang diperoleh setelah pengurangan seluruh biaya
operasional
F = Biaya dari dana yang dipinjam
G = Penghasilan yang dapat dikenai pajak
H = Nilai pajak terhadap penghasilan usaha
I= Jumlah perolehan yang menunjukkan keuntungan atau kerugian usaha.
Apabila terdapat transaksi saham dalam perusahaan, maka perolehan tersebut
merupakan jumlah yang dihasilkan untuk para pemegang saham.
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan laporan laba rugi:
9 Laba Bersih > 0; maka usaha layak untuk dilaksanakan.
9 Laba Bersih < 0; maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan.

40

4.7. Cash Flow
Cash flow merupakan pernyataan atas biaya dan manfaat finansial usaha.
Manfaat diperhitungkan sebagai arus kas masuk (inflow), sedangkan biaya
diperhitungkan sebagai arus kas keluar (outflow). Horne dan Wachowicz (2005)
menyampaikan tiga bentuk kategori aktivitas yang terdapat dalam cash flow, yaitu
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas investasi menunjukkan
dampak pembelian dan penjualan aktiva tetap serta sekuritas utang atau ekuitas
entitas lainnya. Aktivitas pendanaan menggambarkan dampak semua transaksi kas
dengan para pemegang saham, transaksi peminjaman dan pembayaran kembali
dengan pihak pemberi pinjaman. Aktivitas yang tidak digolongkan sebagai
investasi atau pendanaan diklasifikasikan dalam aktivitas operasi. Rincian
informasi mengenai inflow dan outflow pada aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Aktivitas dalam Cash Flow
No Aktivitas Inflow Outflow
1. Operasi a. Penjulan barang atau jasa a. Membayar pemasok
b. Penghasilan atas pinjaman untuk persediaan
(penghasilan dari bunga) b. Membayar karyawan
dan sekuritas ekuitas untuk jasa yang
(penghasilan diberikan
dari dividen) c. Membayar pajak ke
pemerintah
d. Pembayaran beban
operasional lainnya

2. Investasi a. Penjualan aktiva tetap a. Perolehan aktiva tetap


b. Penjualan sekuritas utang b. Membeli sekuritas utang
atau ekuitas entitas lainnya atau ekuitas entitas
lainnya
3. Pendanaan a. Pinjaman a. Membayar kembali
b. Penjualan sekuritas ekuitas jumlah yang dipinjam
perusahaan sendiri b. Membeli kembali
sekuritas ekuitas milik
perusahaan
c. Membayar dividen kepada
pemegang saham
Sumber: Horne dan Wachowicz (2005)

41

4.8. Analisis Aspek Finansial
Analisis aspek finansial digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha
pembuatan pupuk organik. Analisis aspek finansial dilakukan dengan
menggunakan kriteria investasi untuk mengetahui apakah suatu usaha tersebut
layak atau tidak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan investasi yang akan
digunakan antara lain Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net
Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period (PP).

4.8.1. Net Present Value (NPV)


Net Present Value (NPV) suatu proyek atau usaha adalah selisih antara
nilai sekarang (present value) manfaat dengan arus biaya. NPV juga dapat
diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi.
Perhitungan NPV perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan. Rumus
menghitung NPV adalah sebagai berikut :

n
Bt C t
NPV =
t =0 (1 + i ) t

Sumber : Kadariah, 1999

Keterangan :
Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan tiap tahun
n = jumlah tahun
i = tingkat suku bunga (diskonto)
Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV yaitu :
NPV > 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat
dilaksanakan.
NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan. Dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan sebaiknya
tidak dilaksanakan.
NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar
modal sosial, Opportunities Cost faktor produksi normal. Dengan kata lain,

42

proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. Pada kondisi ini nilai perusahaan
tetap. Perlu pertimbangan lagi apabila ingin peroyek tetap dilaksanakan.

4.8.2. Internal Rate Return (IRR)


IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan
yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR
mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek
untuk sumberdaya yang digunakan. IRR juga merupakan nilai discount rate yang
membuat NPV proyek sama dengan nol. Suatu investasi dianggap layak apabila
nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika
nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tidak
layak untuk dilaksanakan. Rumus untuk menghitung IRR adalah :

NPV
IRR = i + (i 'i )
NPV NPV '

Sumber : Kadariah, 1999

Keterangan :
i = Discount rate yang menghasilkan NPV positif
i = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif
NPV = NPV yang bernilai positif
NPV = NPV yang bernilai negatif

4.8.3. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio)


Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio) merupakan angka
perbandingan antara jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah
nilai sekarang yang bernilai negatif. Rumus untuk menghitung Net B/C adalah :
n
Bt C t
(1 + i)
t =0
t ( Bt C t > 0)
Net B/C = Dimana
n
Bt C t ( Bt C t < 0)
(1 + i)
t =0
t

Sumber : Kadariah, 1999

43

Keterangan :
Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan tiap tahun
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga (diskonto)
Kriteria investasi berdasarkan Net B/C Rasio adalah :
Net B/C > 0, maka NPV > 0, proyek menguntungkan
Net B/C < 0, maka NPV < 0, proyek merugikan
Net B/C = 1, maka NPV = 0, proyek tidak untung dan tidak rugi

4.8.4. Payback Period (PP)


Untuk mengatasi adanya pengabaian nilai waktu uang (time value of
money) pada perhitungan PP, maka penelitian ini menggunakan pendekatan PP
yang didiskontokan. Dalam Keown et al. (1999) dinyatakan bahwa metode
pembayaran kembali (payback period) yang didiskontokan mirip dengan metode
pembayaran kembali tradisional kecuali bahwa dalam menghitung periode
pembayaran kembali digunakan arus kas bersih yang didiskontokan. Periode
Pembayaran kembali yang didiskontokan didefinisikan sebagai jumlah tahun yang
dibutuhkan untuk menutupi semua pengeluaran kas awal dari arus kas bersih yang
telah didiskonto. Berikut ini merupakan penilaian kelayakan finansial berdasarkan
PP yang didiskonto:
PP yang didiskonto PP didiskonto maksimum yang diterima (umur usaha);
maka usaha layak untuk dilaksanakan (diterima).
PP yang didiskonto > PP didiskonto maksimum yang diterima (umur usaha);
maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan (ditolak).

4.9. Analisis Swithing Value


Gittinger (1986) mengatakan bahwa suatu variasi pada analisis sensitivitas
adalah nilai pengganti (switching value). Switching value adalah suatu nilai
dimana pada nilai tersebut nilai NPV yang dihasilkan sama dengan nol, nilai Net
B/C sama dengan satu, dan nilai IRR sama dengan tingkat suku bunga (pinjaman
atau deposito). Analisis switching value akan mencari nilai maksimal dari

44

perubahan lingkungan bisnis yang nantinya akan menjadi batas dimana usaha
pembuatan pupuk organik Darul Fallah layak untuk dijalankan.
Switching value dilakukan terhadap variabel-variabel yang paling
mempengaruhi kelayakan usaha pupuk organik Darul Fallah, baik dari sisi
penerimaan maupun dari sisi pengeluaran. Penentuan variabel-variabel tersebut
didasarkan pada proyeksi usaha di masa mendatang dan pengalaman usaha sejenis
yang ada. Dari sisi penerimaan, analisis switching value dilakukan pada variabel
jumlah penjualan pupuk organik Dafa per tahun. Sedangkan dari sisi pengeluaran,
variabel utama adalah harga bahan baku kotoran sapi. Pemilihan variabel tersebut
didasarkan pada pertimbangan bahwa pupuk organik Dafa merupakan produk
baru yang akan beredar di masyarakat, karena produk tersebut belum dikenal oleh
konsumen maka ada kemungkinan bahwa produk tersebut tidak laku di jual.
Alasan untuk variabel bahan baku kotoran sapi karena bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan pupuk organik Darul Fallah saat ini masih diperoleh
dari pihak lain, seperti membeli kepada peternakan-peternakan di sukabumi.
Perubahan iklim yang tidak menentu menjadikan penyebab berkurangnya pasokan
kotoran sapi kering sehingga ada kemungkinan pedagang kotoran sapi akan
menaikkan harga jual apabila persediaan kotoran sapi kering sedikit.
Variabel yang menjadi parameter dalam analisis switching value penelitian
ini adalah :
a. Penurunan penjualan pupuk organik Dafa dengan asumsi faktor lain tetap
(ceteris paribus)
b. Kenaikan harga beli bahan baku kotoran sapi dengan asumsi faktor lain tetap
(ceteris paribus)

4.10. Asumsi Dasar yang Digunakan


Asumsi dasar yang digunakan dalam analisis kelayakan usaha pabrik
pupuk organik Darul Fallah yaitu :
1. Umur ekonomis proyek ditetapkan sepuluh tahun. Umur ini ditetapkan
berdasarkan umur ekonomis mesin rotary dryer.
2. Modal yang digunakan dalam pendirian pabrik pupuk organik Darul Fallah
berasal dari modal sendiri.

45

3. Harga seluruh peralatan dan biaya-biaya pada analisis ini bersumber dari
survei lapang di pabrik pupuk organik Darul Fallah, dimana harga yang
digunakan adalah harga yang berlaku pada saat penelitian dilakukan.
4. Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi pupuk organik terdiri dari biaya
investasi dan biaya operasional. Biaya investasi terdiri dari pembelian tanah,
pembelian mesin, pembangunan kantor, gudang, ruang produksi,
perlengkapan, dan barang inventaris lainnya yang dikeluarkan pada tahun
pertama. Sedangkan biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel.
5. Terdapat biaya reinvestasi yang dikeluarkan berdasarkan umur ekonomis
pelatan-peralatan yang diinvestasikan.
6. Biaya reinvestasi bangunan pabrik pada tahun ke-6 berjumlah Rp
230.000.000. Hal ini diperhitungkan berdasarkan biaya mengganti kayu dan
atap bangunan pabrik.
7. Harga seluruh input dan output yang digunakan dalam analisis ini adalah
konstan, yang berlaku pada tahun 2010.
8. Total produksi adalah jumlah pupuk organik yang diproduksi selama satu
tahun. Nilai total penjualan adalah hasil kali antara total produksi dengan
harga jual.
9. Produk yang dihasilkan diasumsikan semua laku terjual dan habis terpakai
dalam satu bulan.
10. Satu adonan pupuk organik yang terdiri dari kotoran sapi, kotoran ayam,
zeolit, filler, dan mixtro/EM4 yang berjumlah total 1000 kilogram memiliki
peluang keberhasilan pemerolehan pupuk organik layak jual setelah
dilakukan sortasi sebesar 95 persen. Persentase tersebut didasarkan pada
pengalaman usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah.
11. Harga jual pupuk organik kepada PT Petrokimia Gresik selama sepuluh tahun
diasumsikan tetap yaitu Rp 1.130 per kilogram.
12. Harga jual pupuk organik Dafa secara langsung kepada konsumen
diasumsikan tetap yaitu Rp 900 per kilogram. Sedangkan jika dijual melalui
toko pertanian diasumsikan tetap yaitu Rp 700 per kilogram.

46

13. Nilai sisa dihitung berdasarkan perhitungan nilai sisa menggunakan harga
beli dibagi dengan umur ekonomis. Nilai sisa untuk harga tanah diasumsikan
harga beli sama dengan harga jual pada akhir proyek.
14. Tingkat suku bunga (discount rate) yang digunakan merupakan tingkat suku
bunga deposito karena pemilik tidak melakukan peminjaman kepada bank.
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga deposito rata-
rata Bank Indonesia (BI Rate) tahun 2010, yaitu sebesar 7 persen.
15. Pajak pendapatan yang digunakan berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2 a, yang merupakan perubahan
keempat atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan,
yaitu :
Pasal 17 ayat 1 b.
Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar
28% (dua puluh delapan persen).
Pasal 17 ayat 2 a.
Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b menjadi 25% (dua
puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010.

47

V GAMBARAN UMUM USAHA

5.1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Darul Fallah


Pesantren Darul Fallah merupakan lembaga pendidikan pertama di
Indonesia yang memadukan antara konsep pendidikan islam dengan ilmu
pertanian sebagai kompetensi utamanya. Pondok pesantren Darul Fallah didirikan
pada tahun 1960 di atas tanah seluas 26,5 hektar. Lokasi pendidikan Darul Fallah
terletak pada km 12 Jalan Raya Bogor-Ciampea, atau sekitar 2 km dari kampus
IPB Darmaga. Lahan memanjang dari tepi jalan raya, kampung kebun Eurih
hingga kampung Gunung Leutik. Kondisi lahan berbukit 90 persen miring dan 10
persen datar, hanya sebagian kecil lahan sawah (lima persen) dan sisanya lahan
kering. Lahan pesantren sebagian besar dibatasi secara alami oleh dua sungai
besar dan selokan. Lahan tersebut terdiri dari dua blok yaitu Blok Lemah Duhur
( + 10 Ha) dan Blok Bukit Darul Fallah ( + 16,5 Ha).
Blok Lemah Duhur untuk areal pendidikan terdiri dari gedung sekolah,
asrama, mesjid, koperasi, dan pemukiman guru serta sarana pendidikan lainnya.
Blok Bukit Darul Fallah untuk areal praktik dan usaha produktif seperti kultur
jaringan, peternakan dan perikanan. Berdasarkan pokok-pokok pikiran pendiri
Pesantren Darul Fallah, lembaga pendidikan islam selayaknya berorientasi kepada
pedesaan dan memberikan prioritas kepada kelompok duafa dan golongan miskin
sehingga pendirian bangunan Pesantren Darul Fallah berada jauh dari perkotaan.
Pesantren Darul Fallah memiliki usaha yang mandiri dalam menentukan sistem
pembiayaannya sehingga dibentuknya berbagai sumber pembiayaan yang dapat
menunjang kegiatan operasional dan pembangunan di lingkungan pesantren.
Pembangunan unit usaha pesantren juga ditujukan sebagai media
pembelajaran para santri agar menjadi mandiri dan percaya kepada kemampuan
sendiri dalam mengusahakan pembangunan pertanian yang berbasiskan agribisnis.
Para santri diajarkan bagaimana menjadi pengusaha-pengusaha muda yang
mampu memajukan pertanian Indonesia dengan berbekal intelektual yang tinggi
dan pengetahuan agama yang baik. Oleh karena itu, Pesantren Darul Fallah
mengembangkan beberapa unit usaha di bidang peternakan dan pertanian antara
lain peternakan sapi perah, sapi potong, peternakan kambing perah (peranakan
ettawa), pabrik pakan, pengolahan hasil peternakan (yoghurt, kefir, susu segar,
dan susu pasteurisasi), unit biogas sebagai sumber energi, dan unit pupuk organik.

5.2. Sejarah Singkat Unit Pupuk Organik Darul Fallah


Unit pupuk organik Darul Fallah merupakan unit usaha baru di Pesantren
Darul Fallah. Unit ini didirikan pada bulan November 2009. Peletakan batu
pertama untuk pembangunan pabrik pupuk organik dilakukan pada tanggal 1
November 2009. Kegiatan pembangunan pabrik membutuhkan waktu sekitar
empat bulan. Pada pertengahan Februari 2010 pabrik sudah memulai melakukan
kegiatan usaha namun belum beroperasi dengan kapasitas normal. Kegiatan
produksi secara normal dimulai sejak bulan Maret 2010.
Pendirian pabrik pupuk organik Darul Fallah ini bertujuan sebagai sumber
pendanaan pesantren sekaligus sebagai teaching farm kepada para santri untuk
mengenal lebih jauh kegiatan bisnis terutama di bidang pertanian. Pabrik Darul
Fallah menjalin kemitraan dengan PT Petrokimia Gresik sebagai salah satu
produsen untuk menghasilkan pupuk dengan merek petroganik di wilayah
Kabupaten Bogor. Kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik bertujuan untuk
memperoleh kepastian pasar terhadap pupuk organik yang dihasilkan dan juga
dalam rangka mensukseskan program pemerintah dalam meningkatkan pertanian
organik di Indonesia.
Unit pupuk organik Darul Fallah berada dibawah Koperasi Pondok
Pesantren Darul Fallah (KOPONTREN). Koperasi sebagai pusat badan usaha
yang berada di Pesantren Darul Fallah membawahi beberapa unit usaha seperti
kambing perah, sapi perah, yoghurt, susu pasteurisasi, warung serba ada, warung
telekomunikasi, unit simpan pinjam, dan unit pupuk organik. Unit pupuk organik
Darul Fallah merupakan unit yang paling baru didirikan. Sebelumnya koperasi
Darul Fallah pernah mendirikan unit pupuk bokashi yang berasal dari kotoran sapi
kemudian dikomposkan dengan menggunakan bakteri. Namun bisnis tersebut
sudah ditutup karena masalah penjualan yang terus menurun. Penjualan yang
menurun tersebut diakibatkan oleh lemahnya sistem pemasaran pupuk bokashi
oleh Darul Fallah sehingga jumlah pupuk yang terjual dipasaran relatif sedikit dan
tidak mampu menutupi biaya operasional pembuatan pupuk bokashi.

49

Saat ini kemitraan yang dilakukan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah
hanya dengan satu perusahaan saja yaitu PT Petrokimia Gresik. Namun dalam
pengembangannya pihak pabrik pupuk organik Darul Fallah akan menjalin
kemitraan dengan perusahaan lain seperti PT Pertani dan PT Sangiang Sri. Pabrik
Darul Fallah juga berencana untuk memasarkan produk dengan merek sendiri. Hal
tersebut dilakukan sebagai upaya pabrik pupuk organik Darul Fallah untuk
memaksimalkan keuntungan perusahaan dan mengoptimalkan kapasitas produksi
pabrik.

5.3. Visi dan Misi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah


Pondok Pesantren Darul Fallah memiliki beberapa unit usaha untuk
menunjang kegiatan operasional pesantren. Unit usaha tersebut ada yang berdiri
sendiri dan ada yang menjalin kerjasama dengan pihak lain. Unit pupuk organik
Darul Fallah merupakan salah satu bentuk unit usaha pembuatan pupuk organik
yang menjalin kemitraan dengan PT Petrokimia Gresik sebagai salah satu
produsen pupuk organik di Kabupaten Bogor dengan merek pupuk organik super
petroganik. Bahan baku pembuatan pupuk organik ini dengan memanfaatkan
limbah dari peternakan sapi yang ada di Darul Fallah. Dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya, unit pupuk organik Darul Fallah memiliki visi dan misi. Visi
yang dipaparkan perusahaan adalah menjadi unit penyedia pupuk organik
professional, terbaik, dan berwawasan pendidikan di bidang usaha pupuk organik.
Misi pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah mewujudkan kegiatan bisnis
pupuk organik dengan sistem kemitraan yang memberikan keuntungan finansial
optimal kepada semua pihak yang terkait, media pembelajaran bagi para santri
dan masyarakat sekitar tentang konsep pertanian organik, dan mendorong
pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat sekitar.

5.4. Fasilitas Pabrik Pupuk Organik


Pabrik pupuk organik Darul Fallah memiliki fasilitas-fasilitas yang
menunjang kegiatan operasional pabrik. Fasilitas tersebut sebagai berikut :
a. Bangunan kantor
Bangunan kantor berada di sebelah bangunan pabrik. Hal tersebut dilakukan
agar lebih mempermudah dalam melakukan kontrol pada saat pabrik sedang

50

beroperasi. Bangunan kantor memiliki ukuran 4X4 meter. Fasilitas


pendukung yang ada didalam bangunan kantor adalah meja kantor, lemari
kabinet, dan alat tulis kantor.
b. Bangunan pabrik
Bangunan pabrik terdiri dari mesin-mesin produksi pupuk organik. Bangunan
pabrik terdiri dari empat sekat yang membedakan ruang kerja masing-masing
bagian. Sekat pertama digunakan sebagai tempat penampungan bahan baku
kering, yaitu kotoran sapi dan kotoran ayam yang telah kering. Sekat kedua
digunakan sebagai tempat untuk berproduksi. Tempat produksi terdiri dari
mesin-mesin produksi seperti : dua buah crusher (hammermil), dua buah pan
granulator, satu buah rotary dryer, satu buah bucket elevator, satu buah
furnace dryer, dan satu buah finishing dryer.
Sekat ketiga digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil produksi yang
belum dilakukan penjahitan. Pupuk yang telah dimasukkan ke dalam karung
dibiarkan dulu terbuka bagian atasnya selama 1 X 24 jam untuk mempercepat
proses penguapan udara panas pada pupuk saat dilakukan proses produksi.
Sekat terakhir digunakan sebagai tempat penyimpanan generator sebagai
sumber tenaga listrik kegiatan pabrik. Tempat penyimpanan generator juga
dilengkapi dengan tempat penyimpanan bahan bakar solar dan tangki
penyimpanan solar dengan kapasitas 500 liter.
c. Gudang penyimpanan
Gudang penyimpanan yang dimiliki oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah
memiliki kapasitas penyimpanan hasil produksi sekitar 800 ton. Gudang
tersebut telah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pengangkutan pupuk dari gudang penyimpanan untuk diangkut dengan
menggunakan truk.
d. Mess Karyawan
Mess karyawan merupakan fasilitas yang disediakan pabrik untuk karyawan
yang mau tinggal di lokasi pabrik apabila rumah mereka jauh dari lokasi
pabrik. Pabrik menyediakan dua buah kamar berukuran 5 X 5 meter untuk
digunakan karyawan apabila ingin beristirahat. Mess karyawan dilengkapi

51

dengan fasilitas pendukung seperti : kasur, divan, lemari exel, televisi, meja,
dan dapur.
e. Laboraturium Quality Control
Laboraturium ini digunakan untuk mengecek kualitas pupuk organik yang
dihasilkan. Kualitas pupuk disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan
oleh pihak pembeli, yaitu dalam hal ini PT Petrokimia. Laboraturium
memiliki kemampuan untuk memeriksa kandungan air dalam bahan baku
yang akan digunakan dan memeriksa kadar C-Organik yang terkandung di
dalam pupuk.
f. Mushola
Mushola dibangun untuk mempermudah karyawan pabrik apabila ingin
beribadah. Mushola di bangun di daerah atas bangunan kantor dan berada di
dekat pintu masuk pabrik. Bangunan mushola memiliki luas 25 m2 dan
dilengkapi dengan fasilitas tower untuk wudhu.
g. Gudang Peralatan
Gudang peralatan digunakan untuk menyimpan peralatan-peralatan pabrik
seperti karung, benang, sepatu boot, terpal, kunci-kunci, gergaji, cangkul, dll.
Gudang perlatan berlokasi tepat disebelah ruang kantor.
h. Ruang MCK
Ruang MCK berada disebelah mess karyawan. Pabrik pupuk organik Darul
Fallah memiliki dua buah ruang MCK tetapi berbeda fungsi. Satu ruang MCK
digunakan untuk karyawan pabrik dan satunya lagi digunakan hanya untuk
tamu. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga ruang MCK tamu tetap bersih.

5.5. Denah Lokasi Pabrik Pupuk Organik


Denah lokasi pabrik pupuk organik Darul Fallah berada di bagian
belakang komplek PP Darul Fallah, lokasi tersebut dipilih sebagai kegiatan sentra
usaha pertanian. Lokasi pabrik berada tepat dibelakang bangunan peternakan sapi
potong. Hal ini memudahkan pabrik untuk memperoleh kotoran sapi yang
dibuang langsung ke belakang kandang. Lokasi pabrik Darul Fallah dapat dilihat
pada Gambar 2.

52

Pabrik

Gambar 2. Denah Lokasi Pabrik Pupuk Organik Darul

Berdasarkan pada Gambar 2, lokasi pabrik pupuk organik Darul Fallah


berada dibagian belakang pondok pesantren Darul Fallah. Jarak tempuh menuju
pabrik sekitar 2 kilometer dari jalan raya Cibanteng. Akses menuju lokasi hanya
melalui satu gerbang utama yang terletak pada bagian depan pondok pesantren
Darul Fallah. Akses jalan sesuai dengan jalan beraspal seperti yang terlihat pada
gambar di atas. Warna biru pada Gambar 2 menunjukkan aliran sungai yang
terdapat di kawasan Darul Fallah. Sebelum mencapai lokasi pabrik, terdapat
jembatan yang terbuat dari beton. Jembatan tersebut berguna sebagai sarana
menyebrangi sungai untuk menuju lokasi pabrik. Jarak tempuh dari jembatan
menuju pabrik sekitar 500 meter.

53

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Aspek Non Finansial


Pengkajian kelayakan usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah perlu
memperhatikan aspek non finansial yang menunjang kegiatan bisnis tersebut.
Aspek non finansial akan mempengaruhi dalam pertimbangan kelayakan usaha
yang dijalankan pabrik. Analisis aspek-aspek non finansial yang akan dibahas
dalam kelayakan pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah aspek pasar, aspek
teknis, aspek manajemen, aspek hukum dan aspek sosial-ekonomi-lingkungan.

6.1.1. Aspek Pasar

6.1.1.1. Permintaan dan Penawaran Produk


Pada proses pendirian pabrik pupuk organik Darul Fallah, hal yang
terlebih dahulu diperhatikan adalah aspek permintaan pasar. Unit pupuk organik
Darul Fallah membuat surat pengajuan kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik
sebagai salah satu produsen pupuk petroganik yang berlokasi di Kabupaten
Bogor. Pengajuan kerjasama tersebut dilakukan untuk memperoleh kepastian
pasar karena produk yang dihasilkan oleh pabrik Darul Fallah akan dibeli
langsung oleh PT Petrokimia Gresik dan disalurkan kepada masyarakat dengan
harga jual yang disubsidi oleh pemerintah. Pembelian pupuk organik oleh PT
Petrokimia Gresik dilakukan berdasarkan surat kerjasama antara pihak Darul
Fallah dan PT Petrokimia Gresik. Berdasarkan surat perjanjian tersebut, sebanyak
250.640 kilogram pupuk organik yang dihasilkan oleh pabrik Darul Fallah dibeli
oleh PT Petrokimia Gresik setiap bulannya.
Jumlah permintaan pupuk organik oleh PT Petrokimia Gresik tersebut
tidak sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya pada saat pendirian pabrik
pupuk organik Darul Fallah karena pabrik Darul Fallah mampu menyediakan
pupuk organik lebih banyak setiap bulan. Kapasitas optimum pabrik pupuk Darul
Fallah adalah 500.000 kilogram per bulan. Pada awalnya pabrik Darul Fallah
hanya berencana untuk menjadi pemasok pupuk petroganik saja dan berharap PT
Petrokimia Gresik membuat kontrak perjanjian dengan kebutuhan pupuk 500.000
kilogram sesuai dengan kapasitas optimum pabrik Darul Fallah. Namun pada
kenyataannya peningkatan produksi pupuk organik dengan merek petroganik
tidak diimbangi dengan peningkatan pemasaran pupuk tersebut kepada konsumen
sehingga terjadi penumpukan pupuk petroganik di gudang PT Petrokimia Gresik.
Hal tersebut yang mengakibatkan jumlah pembelian yang dilakukan oleh PT
Petrokimia Gresik kepada pabrik pupuk organik Darul Fallah lebih rendah dari
yang direncanakan. Mengantisipasi hal tersebut, pabrik Darul Fallah harus
mencari pasar baru untuk dapat menjual pupuk organik sesuai dengan kapasitas
optimum pabrik. Saat ini, Pabrik pupuk organik Darul Fallah sedang melakukan
proses pencarian pasar baru melalui penjajakan dengan PT Pertani dan PT
Sanghiang Sri untuk bekerjasama dalam menyediakan pupuk organik sama seperti
yang dilakukan ketika bekerjasama dengan PT Petrokimia. Namun belum ada
konfirmasi lebih lanjut dari pihak PT Pertani dan PT Sanghiang Sri.
Rencana pengembangan pasar lainnya yang akan dilakukan oleh pabrik
pupuk Darul Fallah adalah dengan memasarkan produknya secara langsung
kepada penjual-penjual tanaman hias, hobbies, dan petani yang berada di sekitar
Bogor. Pabrik pupuk Darul Fallah akan berencana untuk mengalokasikan dana
pemasaran yang lebih besar untuk dapat mengambil market share dari pasar
tersebut. Pabrik Darul Fallah akan menjual pupuk dengan merek sendiri yaitu
pupuk organik Dafa. Pupuk organik Dafa ditargetkan dapat dijual kepada penjual
tanaman hias yang berada di Bogor dan sekitarnya, pencinta tanaman hias yang
ada di Bogor dan sekitarnya, dititipkan kepada toko yang menjual alat-alat
pertanian, dan langsung menjual kepada petani yang membutuhkan. Diharapkan
dengan perluasan pasar tersebut pabrik pupuk organik Darul Fallah mampu
menjual pupuk organik sesuai dengan kapasitas optimum produksi pupuk organik
yaitu 500.000 kilogram perbulan.

6.1.1.2. Persaingan
Tingkat persaingan yang ada pada industri pupuk organik relatif kecil.
Terlihat dari masih sedikit jumlah perusahaan yang memproduksi pupuk organik
di Jawa Barat. Pabrik pupuk organik Darul Fallah merupakan pabrik pupuk
organik pertama di Kabupaten Bogor yang menjalin kemitraan dengan PT
Petrokimia Gresik. Saat ini, hanya terdapat sedikit perusahaan yang menghasilkan
pupuk organik di wilayah Bogor. Perusahaan tersebut berproduksi dalam jumlah

55

yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pabrik pupuk organik Darul Fallah.
Perusahaan pupuk organik yang terdapat di Bogor seperti : Gapoktan Silih Asih,
TPA Galuga, P4S Antanan, dan CV Saung Wira.
Produk pupuk organik Darul Fallah memiliki keunggulan apabila
dibandingkan dengan pupuk organik lain karena kualitas pupuk organik yang
dihasilkan adalah pupuk kualitas super dan berbentuk granul sehingga lebih
mudah dalam pengaplikasian terhadap tanaman. Kebanyakan pupuk organik yang
beredar di pasaran adalah pupuk yang berbentuk serbuk halus, bahkan PT Pupuk
Kujang Cikampek juga menghasilkan pupuk organik yang berbentuk serbuk.
Dilihat dari tingkat persaingan yang ada, terdapat peluang bagi pabrik pupuk
organik Darul Fallah untuk menang dalam persaingan industri pupuk organik di
Jawa Barat. Pupuk organik yang dihasilkan Darul Fallah memiliki ciri khas yang
berbeda dan memiliki kandungan serta merek yang dapat diunggulkan dari para
pesaingnya.

6.1.1.3. Strategi Pemasaran


Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak melakukan strategi khusus dalam
melakukan pemasaran pupuk dengan merek petroganik. Kegiatan pemasaran
pupuk petroganik dilakukan langsung oleh PT Petrokimia Gresik dan
pendistribusiannya diawasi langsung oleh pemerintah. Pabrik pupuk organik
Darul Fallah bekerjasama dengan PT Petrokimia Gresik sebagai salah satu
produsen penghasil pupuk organik dengan merek petroganik dan pupuk tersebut
merupakan pupuk organik bersubsidi pemerintah. Pabrik pupuk organik Darul
Fallah membuat pupuk organik sesuai spesifikasi dan permintaan dari PT
Petrokimia Gresik. Pupuk organik yang dihasilkan oleh pabrik Darul Fallah dibeli
dan dibawa ke gudang penyimpanan pupuk PT Petrokimia Gresik yang tersebar di
berbagai kabupaten di Indonesia. Biaya transportasi ke gudang penyimpanan dan
pendistribusian pupuk bermerek petroganik seluruhnya ditanggung oleh PT
Petrokimia Gresik.
Strategi pemasaran lain yang dilakukan pabrik pupuk Darul Fallah adalah
dengan mencari mitra kerja yang membutuhkan pupuk organik. Pabrik pupuk
organik Darul Fallah menjalin kerjasama dengan pembeli langsung dalam skala

56

yang besar. Saat ini, pabrik pupuk organik Darul Fallah sedang mencari pasar
baru dengan melakukan penjajakan dengan PT Pertani dan PT Sanghiang Sri.
Strategi pemasaran produk dilakukan langsung kepada pihak-pihak yang
membutuhkan pupuk organik. Pabrik Darul Fallah akan membuatkan pupuk
organik sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh perusahaan yang bermitra.
Pabrik pupuk Darul Fallah juga berencana untuk menghasilkan pupuk
dengan merek sendiri dan mendistribusikan langsung kepada masyarakat.
Pengenalan merek baru merupakan sesuatu yang perlu dipertimbangkan oleh
pupuk organik Darul Fallah karena pupuk organik dengan merek baru
memerlukan biaya pengenalan produk yang cukup besar. Hal ini merupakan
tantangan yang perlu dilakukan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah.
Penjualan pupuk organik dengan merek sendiri merupakan hal yang perlu
dilakukan mengingat tidak semua produk pupuk yang dihasilkan pabrik Darul
Fallah dibeli oleh PT Petrokimia Gresik.
Pabrik pupuk Darul Fallah berencana akan mengeluarkan pupuk organik
dengan merek dagang pupuk organik Dafa. Pupuk organik ini akan dijual dengan
kemasan yang lebih kecil yaitu 20 kilogram. Hal ini dilakukan berdasarkan
pertimbangan manajemen pabrik bahwa sasaran konsumen yang akan dituju
adalah pedagang tanaman hias, hobbies, dan petani. Mereka lebih menyukai
membeli pupuk organik dengan kemasan yang lebih kecil agar lebih mudah
dibawa.

6.1.1.4. Segmenting, Targeting dan Positioning


Pabrik tidak dapat melayani seluruh pelanggan di pasar yang sangat luas.
Pasar yang terlalu banyak akan menimbulkan tuntutan pembelian yang berbeda-
beda. Pabrik pupuk organik Darul Fallah perlu mengidentifikasi segmen pasar
yang dapat dilayani secara efektif. Segmentasi pasar dibagi menjadi empat
segmen yaitu segmentasi geografis (wilayah), segmentasi demografis (usia,
keluarga, status, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dan agama),
segmentasi psikografis (gaya hidup, kepribadian konsumen), dan segmentasi
perilaku (manfaat, status pembeli, loyalitas, kesempatan, pemakaian dan sikap
konsumen terhadap produk).

57

Pabrik pupuk organik Darul Fallah melakukan segmentasi pasar


berdasarkan pada segmentasi geografis yaitu Pulau Jawa dan Sumatera. Pemilihan
lokasi tersebut karena mempertimbangkan jarak lokasi pasar dengan lokasi
produksi pupuk dan juga melihat populasi dan jumlah tanaman yang tumbuh pada
kedua pulau tersebut lebih banyak jika dibandingkan dengan pulau Kalimantan,
Sulawesi dan Papua. Aktivitas pemasaran awal yang dilakukan oleh pabrik pupuk
Darul Fallah adalah pemasaran pada segmen pasar yang dekat lokasi pabrik.
Pemasaran akan dilakukan di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, dan Bekasi).
Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak melakukan spesifikasi pemasaran
pada segmen demografis, psikografis dan perilaku. Hal tersebut dilakukan karena
keinginan pabrik pupuk Darul Fallah untuk dapat meraih pasar seluas mungkin.
Dilihat dari segmentasi demografis, produk yang dihasilkan pabrik pupuk Darul
Fallah merupakan pupuk organik sehingga pasar yang akan dituju adalah petani
dan pelaku agribisnis yang mengusahakan pertanian organik.
Target pemasaran yang akan dilakukan oleh pabrik pupuk organik Darul
Fallah secara khusus adalah di Pulau Jawa. Target tersebut didasarkan pada
potensi permintaan pasar pupuk organik masih terbuka luas di wilayah Jawa.
Fokus pemasaran pupuk organik Darul Fallah dilakukan di propinsi Jawa Barat
dan Jabodetabek.
Produk yang dihasilkan oleh pabrik Darul Fallah merupakan pupuk yang
telah dilakukan uji quality control sesuai dengan standar yang ditetapkan
Departemen Pertanian. Komposisi yang terkandung didalam pupuk organik
merupakan takaran yang pas untuk digunakan di lahan pertanian Indonesia.
Positioning produk pupuk organik Dafa adalah sebagai pupuk organik dengan
kualitas super dan memiliki harga terjangkau oleh masyarakat. Penentuan
segmentasi, target, dan posisi produk akan memberikan gambaran mengenai
strategi apa yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai target
penjualan.

58

6.1.1.5. Bauran Pemasaran


a. Produk
Produk yang dihasilkan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah
pupuk kualitas super. Pupuk ini telah dilakukan pengujian secara laboraturium
mengenai unsur-unsur hara yang terkandung di dalamnya. Pupuk petroganik yang
dihasilkan Darul Fallah memiliki banyak kegunaan diantaranya adalah :
menggemburkan dan menyuburkan tanah, meningkatkan daya simpan dan daya
serap air, memperkaya hara makro dan mikro dalam tanah, dan pupuk ini sesuai
untuk semua jenis tanah dan semua jenis tanaman.
Setiap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahan pasti memiliki
keunggulan yang berbeda-beda. Keunggulan yang dimiliki oleh pupuk organik
petroganik Darul Fallah adalah: Kadar C-Organik yang terkandung dalam pupuk
tinggi, pupuk berbentuk granul sehingga mudah dalam aplikasi, produk pupuk ini
aman dan ramah lingkungan serta terbebas dari mikroba pathogen, bebas dari biji-
bijian gulma, kadar air rendah sehingga lebih efisien dalam pengangkutan dan
penyimpanan, dan dikemas dalam kantong kedap air.
Produk petroganik telah terjamin mutu dan perizinannya sesuai dengan
surat izin peredaran pupuk organik petroganik dari Departemen Pertanian dengan
nomor surat G 095/ORGANIK/BSP/IX/2005. Komposisi yang dimiliki oleh
pupuk organik petroganik Darul Fallah dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Komposisi Pupuk Petroganik


No Kandungan Jumlah
1 C-Organik 12,5 %
2 C/N rasio 10-25 %
3 PH 4-8
4 Kadar air 4-12 %
Sumber : Data Primer (2010)

Mikroba dan bakteri yang terdapat dalam pupuk petroganik akan mampu
melarutkan dan mengikat zat-zat yang dibutuhkan tanah sehingga produktifitas
tanah akan meningkat. Saat ini telah banyak beredar pupuk organik di dalam
negeri, namun kebanyakan tidak memiliki standar yang jelas dan komposisi yang

59

sesuai dengan kebutuhan kandungan hara di dalam tanah. Petroganik merupakan


satu pupuk organik yang sesuai dengan standar yang ditentukan Departemen
Pertanian. Gambar pupuk organik super petroganik dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pupuk Organik Super Petroganik

Keunggulan lain yang dimiliki oleh pupuk petroganik dalam proses


pemupukan adalah setiap satu hektar cukup dengan menggunakan 500 kg
petroganik. Hasilnya, padi akan meningkat minimal 500 kg hingga 1 ton per
hektarnya. Dengan menggunakan pupuk petroganik maka telah menyelamatkan
lahan sawah dan merehabilitasinya menjadi tanah yang sehat dan menyuburkan.
Produk pupuk organik Dafa juga memiliki spesifikasi yang hampir sama
dengan petroganik. Persamaan pupuk petroganik dengan pupuk organik Dafa
terlihat dari bentuk yang sama yaitu berupa granul (butiran) dan kandungan unsur
hara yang sama. Hal yang membedakannya hanya pada penggunaan bakteri
sebagai pelarut unsur hara di dalam pupuk organik. Pupuk petroganik
menggunakan bakteri mixtro sebagai activator sedangkan pupuk organik Dafa
menggunakan bakteri lain seperti EM4 (Effective Microorganism). Mixtro
merupakan bakteri khusus yang disediakan oleh PT Petrokimia Gresik dan tidak
dijual bebas di pasar.
Perbedaan lain antara pupuk petroganik dengan pupuk organik Dafa
adalah packaging yang digunakan. Pada pupuk petroganik, pupuk dikemas dalam
karung berukuran 40 kilogram. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam
pembelian pupuk skala besar. Sedangkan karung yang digunakan untuk pupuk
organik Dafa adalah karung berukuran 20 kilogram. Hal tersebut karena melihat

60

segmen pasar yang dituju oleh pabrik Darul Fallah adalah pedagang tanaman hias
di pinggir jalan dan konsumen. Biasanya konsumen yang membeli untuk pribadi
lebih memilih untuk membeli pupuk dalam ukuran yang lebih kecil karena mudah
untuk dibawa.
b. Harga
Harga jual produk petroganik kepada PT Petrokimia Gresik adalah Rp
1.130 per kilogram. Harga tersebut telah disepakati pada saat perjanjian awal
bermitra dengan PT Petrokimia Gresik. Harga yang ditetapkan tersebut telah
diperhitungkan terlebih dahulu keuntungan dan kerugiannya. Pabrik petroganik
Darul Fallah tidak perlu menanggung biaya transportasi untuk mengangkut pupuk
ke gudang petroganik karena itu merupakan tanggungan yang diberikan oleh
pihak PT Petrokimia Gresik.
Harga jual pupuk organik yang dipasarkan sendiri oleh pabrik pupuk Darul
Fallah berbeda dengan harga yang jual kepada PT Petrokimia Gresik. Harga yang
ditetapkan untuk pupuk organik Dafa adalah Rp 900 per kilogram. Penentuan
harga tersebut berdasarkan pada segmen pasar yang dituju yaitu masyarakat,
penjual tanaman hias, hobbies, dan petani. Apabila penjualan pupuk organik Dafa
dititipkan melalui toko maka harga jual yang ditetapkan yaitu Rp 700 per
kilogram. Harga jual tersebut sudah menutupi biaya operasional dan biaya
transportasi pupuk ke toko yang menjadi agen pupuk organik Dafa.
c. Distribusi
Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak melakukan distribusi pupuk
petroganik secara langsung ke petani maupun agen yang membutuhkan. Distribusi
pupuk petroganik sepenuhnya dilakukan oleh pihak Petrokimia Gresik.
Pendistribusian pupuk petroganik dilakukan langsung oleh BUMN yang ditunjuk
oleh pemerintah. Salah satu BUMN yang ditunjuk tersebut adalah PT Petrokimia
Gresik. Hal tesebut dilakukan agar lebih mudah dalam melakukan kontrol
terhadap pendistribusian pupuk bersubsidi ke petani dan juga untuk
meminimalisir terhadap dampak kecurangan yang dapat timbul akibat adanya
subsidi terhadap pupuk petroganik seperti kelangkaan pupuk dan harga di pasaran
yang lebih mahal.

61

Sedangkan perencanaan distribusi untuk pupuk organik Dafa dilakukan


melalui dua saluran tataniaga. Pada saluran pertama, distribusi pupuk dilakukan
dengan menjual langsung kepada konsumen yaitu kepada pedagang tanaman hias,
hobbies, dan petani yang ada di wilayah Bogor. Proporsi penjualan pupuk organik
Dafa yang ditargetkan kepada penjual tanaman hias, hobbies, dan petani sekitar
80 persen. Pedagang tanaman hias merupakan konsumen utama yang menjadi
target penjualan pupuk organik Dafa. Proporsi yang ditetapkan untuk tanaman
hias sekitar 35 persen, petani 25 persen, dan hobbies 20 persen. Pemilihan
pedagang tanaman hias sebagai target utama berdasarkan survei pasar pupuk
organik yaitu jumlah pedagang tanaman hias yang menjadi target penjualan
perusahaan lebih banyak daripada petani dan hobbies. Kebutuhan akan pupuk
organik pedagang tanaman hias juga lebih besar daripada petani dan hobbies.
Pada saluran kedua, distribusi pupuk organik Dafa dilakukan melalui toko
yang menjual berbagai macam alat-alat pertanian. Toko ini berada di daerah
merdeka, Bogor. Sistem penjualan pupuk melalui toko dengan sistem konsinyasi
yaitu titipan penjualan. Jadi toko tidak membeli pupuk organik Dafa secara
langsung melainkan dititipkan di toko sehingga penerimaan uang cash tidak
langsung diterima oleh pabrik. Penerimaan uang cash dilakukan selama satu bulan
sekali ketika pupuk organik berhasil dijual oleh toko tersebut.
Rencana jumlah penjualan pupuk organik Dafa yang dititipkan melalui
toko pertanian sekitar 20 persen. Hal ini disebabkan oleh perputaran uang yang
lebih lambat apabila menjual pupuk dengan sistem konsinyasi dan pabrik tidak
dapat mengetahui secara langsung siapa konsumen pupuk tersebut. Apabila pabrik
mengetahui siapa konsumen pupuk organik Dafa maka akan lebih memudahkan
untuk menjalin kerjasama penjualan pupuk dan pabrik juga mudah untuk
mengetahui complain dari konsumen. Saluran distribusi pupuk organik Dafa dapat
dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut :

62

Pedagang Tanaman Hias 35 %


80 %
Hobbies 20 %

Pabrik Darul Fallah Petani 25 %

Toko Konsumen
20 %
Gambar 4. Saluran Distribusi Pupuk Organik Dafa

d. Promosi
Biaya promosi merupakan salah satu komponen biaya yang cukup besar
dalam memulai suatu bisnis atau memasarkan produk yang baru di pasaran.
Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak perlu melakukan kegiatan promosi pupuk
petroganik kepada konsumen karena semua produk yang dihasilkan akan dibeli
langsung oleh PT Petrokimia Gresik. PT Petrokimia telah memberikan kepastian
pasar terhadap pupuk petroganik yang dihasilkan oleh pabrik pupuk organik Darul
Fallah.
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk pupuk organik Dafa adalah
dengan membuat selebaran-selebaran kecil yang berisikan iklan produk dan
petunjuk penggunaan produk. Selebaran tersebut diberikan kepada pedagang
tanaman hias dan masyakarat. Promosi dilakukan dengan memperkerjakan tenaga
kerja pemasaran berjumlah dua orang. Tugas mereka adalah mencari dan
mempromosikan pupuk organik Dafa kepada pedagang tanaman hias dan
masyarakat yang membutuhkan pupuk organik. Mereka pun harus pandai dalam
menciptakan image produk agar promosi lebih mudah sampai dari mulut ke mulut
(Words of Mouth).
Kegiatan promosi lain yang dilakukan pabrik pupuk organik Darul Fallah
adalah dengan menggunakan teknologi e-commerce. Teknologi e-commerce
merupakan kegiatan promosi produk berbasis internet. Teknologi ini lebih
menghemat biaya promosi dan lebih memungkinkan untuk menjangkau akses
pasar yang lebih luas. Kelebihan penggunaan teknologi ini adalah pabrik pupuk
tidak memerlukan outlet atau tempat pemasaran produk. Seluruh informasi baik

63

gambar, lokasi, harga, dan karakteristik produk dapat diinformasikan melalui


teknologi ini. Konsumen hanya tinggal menghubungi pemasaran dan membuat
perjanjian mengenai penjualan.

6.1.1.6. Hasil Analisis Aspek Pasar


Berdasarkan analisis aspek pasar dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembuatan pupuk organik di pabrik pupuk Darul Fallah layak untuk dilaksanakan.
Indikator kelayakan aspek pasar dilihat dari adanya permintaan yang sudah jelas
kepada pabrik pupuk organik Darul Fallah. Penawaran produk pupuk organik
Darul Fallah dapat dilakukan secara kontinu sesuai dengan kapasitas produksi
pabrik. Produk yang dihasilkan pabrik pupuk organik Darul Fallah dapat
diunggulkan dibandingkan para pesaingnya. Tidak ada permasalahan dalam
penetapan harga jual, kegiatan promosi dan saluran distribusi pupuk petroganik
dan pupuk organik Dafa.

6.1.2. Aspek Teknis


6.1.2.1. Lokasi Usaha
Lokasi pabrik pupuk organik Darul Fallah berada di dalam pondok
pesantren Darul Fallah. Lokasi pabrik berada di ujung belakang tanah Darul
Fallah yang berdekatan dengan peternakan kambing dan sapi. Pemilihan lokasi
dilakukan karena mempertimbangkan kedekatan dengan bahan baku utama
pembuatan pupuk organik yaitu kotoran sapi. Lokasi pabrik pupuk organik Darul
Fallah berada jauh dari pemukiman penduduk sekitar dan lingkungan sekolah,
sehingga tidak mengganggu masyarkat sekitar.
Pemilihan lokasi pabrik pupuk organik Darul Fallah memiliki keuntungan
dan kekurangan. Keuntungan pendirian pabrik pupuk organik Darul Fallah yaitu
kedekatan dengan kandang sapi sebagai salah satu bahan baku utama dalam
pembuatan pupuk organik sehingga harga yang dibeli relatif lebih murah dan
biaya angkut tidak terlalu besar dan keuntungan kedua adalah lokasi pabrik yang
berada jauh dari pemukiman penduduk sekitar sehingga keberadaan pabrik tidak
mengganggu aktivitas masyarakat.

64

Kekurangan dari pemilihan lokasi pabrik adalah jauh dari lokasi agen PT
Petrokimia Gresik dan jauh dari pasar yang dituju, sehingga akses untuk menuju
lokasi pabrik membutuhkan biaya transportasi yang cukup besar. Namun hal
tersebut tidak menjadi masalah karena biaya transportasi untuk mengangkut
pupuk petroganik ditanggung oleh PT Petrokimia Gresik. Walaupun akses menuju
lokasi pabrik cukup jauh tetapi kondisi jalan sudah bagus dan dilapisi dengan
aspal. Lokasi pabrik mampu dijangkau oleh truk berukuran kecil maupun besar.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lokasi penelitian. Letak pabrik
Darul Fallah cukup strategis karena di belakang pabrik masih terdapat lahan
kosong yang luas. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan apabila ada rencana
pengembangan usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah. Lahan kosong yang
berada di sekitar pabrik pupuk Darul Fallah dimanfaatkan sebagai tempat untuk
menjemur kotoran sapi yang masih basah yang diperoleh dari peternakan sapi
Darul Fallah.

6.1.2.2. Bahan Baku


Bahan baku pembuatan pupuk organik petroganik terdiri dari kotoran sapi,
kotoran ayam, zeolit, filler, dan mixtro. Sedangkan bahan baku pembuatan pupuk
organik Dafa terdiri dari kotoran sapi, kotoran ayam, zeolit, filler, dan EM4.
Perbedaan bahan baku tersebut ada pada penggunaan bakteri sebagai pelarut unsur
hara. Pupuk petroganik menggunakan mixtro, karena mixtro merupakan produk
khusus yang diciptakan sendiri oleh PT Petrokimia Gresik dan tidak dijual di
pasaran sehingga bahan baku mixtro yang ada di pabrik telah disesuaikan dengan
jumlah produksi petroganik yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, untuk
menghasilkan kualitas pupuk yang sama pabrik pupuk Darul Fallah mengganti
penggunaan mixtro dengan EM4 sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik
Dafa.
Untuk menghasilkan satu ton pupuk organik dilakukan dengan cara
membuat adonan pupuk terlebih dahulu. Setiap satu adonan akan menghasilkan
satu ton pupuk organik. Takaran bahan baku yang digunakan dalam pembuatan
pupuk petroganik dan pupuk organik Dafa dalam satu kali adonan dapat dilihat
pada Tabel 9.

65

Tabel 9. Takaran Pembuatan Pupuk Petroganik dan Organik Dafa


No Bahan Baku Bahan Baku Pupuk Jumlah (Kg)
Petroganik Organik Dafa
1 Kotoran sapi Kotoran sapi 550
2 Kotoran ayam Kotoran ayam 150
3 Filler Filler 150
4 Zeolit Zeolit 140
5 Mixtro EM4 10
Total 1000
Sumber : Pabrik Pupuk Darul Fallah (2010)
Dalam satu shift kegiatan kerja di pabrik pupuk organik dapat
menggunakan sampai sepuluh kali adonan yaitu menghasilkan sekitar 10 ton
pupuk organik. Hasil produksi pupuk yang dihasilkan tidak mutlak 10 ton karena
ada proses penyusutan bahan baku dan hasil yang gagal (reject). Bahan baku
mengalami penyusutan sekitar 10 sampai 15 persen sampai menjadi produk akhir.
Pada saat proses produksi, hasil yang gagal (reject) sekitar 5 persen dari produk
total. Hasil produk reject tersebut tidak dibuang melainkan dapat digiling ulang
dan dapat digunakan lagi untuk proses produksi.
Saat ini, bahan baku kotoran sapi dan kotoran ayam diperoleh dengan
membeli dari pedagang kotoran yang ada di Sukabumi. Hal ini dikarenakan
kotoran sapi yang dihasilkan oleh peternakan Darul Fallah masih tinggi
kandungan airnya. Perlu dilakukan proses penjemuran terlebih dahulu agar
kotoran sapi tersebut menjadi kering dan mampu diolah menjadi pupuk organik.
Bahan baku kotoran sapi yang digunakan haruslah kotoran sapi yang telah kering
dan berusia cukup lama minimal 3 bulan pengeringan. Persyaratan tersebut
berguna untuk menghasilkan pupuk organik yang mengandung C-Organik yang
sesuai untuk kebutuhan tanah.
Bahan baku kotoran sapi kering yang telah siap untuk digiling dibeli dari
pedadang kotoran sapi yang berada di wilayah Cikalong-Cianjur, Cikarang, dan
Karawang. Sedangkan kotoran ayam dibeli dari pedagang kotoran ayam yang ada
wilayah Cikumul-Sukabumi, dan Cicurug-Sukabumi. Pedagang kotoran sapi dan
kotoran ayam ini merupakan pedagang khusus yang menyediakan kotoran sapi
dan kotoran ayam yang telah kering dan siap untuk diolah menjadi pupuk organik.

66

Pedagang tersebut melakukan proses penjemuran pada kotoran sapi dan ayam
tersebut sampai benar-benar siap untuk dibuat pupuk organik. Harga kotoran
ayam yang diperoleh adalah Rp 350 per kilogram dan harga kotoran sapi sebesar
Rp 270 per kilogram. Harga tersebut sudah termasuk transportasi sampai di pabrik
pupuk organik Darul Fallah. Kotoran sapi dan kotoran ayam dapat dilihat pada
Gambar 5 sebagai berikut.

Gambar 5. Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam

Semua bahan baku yang digunakan untuk membuat pupuk organik akan
mengalami penyusutan. Penyusutan tidak hanya terjadi pada kotoran sapi dan
kotoran ayam saja. Penyusutan terbesar pada bahan baku pupuk organik adalah
kotoran sapi dan kotoran ayam yaitu 10-15 persen. Sedangkan penyusutan untuk
penggunaan zeolit, filler, mixtro, dan EM4 menyusut sebanyak lima persen.
Mixtro berfungsi sebagai aktivator dalam penumbuhan bakteri-bakteri
yang dapat mengemburkan tanah yang terdapat di dalam pupuk organik. Mixtro
dibeli langsung kepada PT Petrokimia Gresik dengan harga 130.000 per drum
yang berisi 10 liter. Mixtro merupakan resep khusus yang diberikan oleh PT
Petrokimia Gresik untuk menghasilkan pupuk petroganik. Penggunaan mixtro
untuk membuat petroganik dicampurkan dengan air dengan proporsi 2 berbanding
3 yaitu 2 untuk penggunaan mixtro dan 3 untuk penggunaan air.
EM4 merupakan bakteri aktivator pengganti mixtro. Bakteri ini digunakan
untuk membuat pupuk organik Dafa. Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak
diperbolehkan menggunakan mixtro untuk membuat produk selain petroganik.

67

Berdasarkan hasil uji laboraturium, penggunaan produk pupuk organik yang


menggunakan EM4 hasilnya hampir sama dengan menggunakan mixtro. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pupuk organik Dafa memiliki spesifikasi dan kualitas yang
mirip dengan pupuk petroganik.
Filler merupakan tanah yang menjadi senyawa bersifat basa yang
berfungsi untuk mengurangi kadar keasaman kotoran ayam dan kotoran sapi.
Apabila pupuk masih bersifat terlalu asam maka akan menyebabkan kematian
pada tanaman. Filler diperoleh dari lokasi di sekitar pabrik pupuk organik Darul
Fallah. Harga beli filler adalah Rp 100 per kilogram.
Zeolit merupakan sekelompok mineral aluminosilikat terhidrasi dari
alkalin,terutama Natrium (Na),Kalium (K),Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).
Zeolit memiliki sifat-sifat kimia yang unik : kapasitas tukar kation (KTK) yang
tinggi (100-180 meq/100 g), kemampuan menyerap ion amonium, menyerap air
dan bersifat porous. Sifat-sifat itu tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai
penyerap hara untuk efisiensi penggunaan pupuk (khususnya efisiensi pupuk
nitrogen), namun juga sebagai campuran kompos, media tumbuh tanaman,
campuran pakan ternak (feed aditive) hingga memperbaiki kualitas air.
Pabrik pupuk Darul Fallah membeli zeolit dari PT Nusagri di daerah
Sukabumi. Harga yang diperoleh untuk membeli Zeolit adalah Rp 480 per
kilogram. Harga tersebut sudah termasuk biaya transportasi pengiriman zeolit ke
lokasi pabrik Darul Fallah. Zeolit dikemas dalam karung berukuran 50 kilogram.
Zeolit berbentuk seperti tepung sehingga penggunaannya langsung dicampurkan
ke dalam adonan pupuk sama seperti penggunaan bahan baku lainnya.

6.1.2.3. Kapasitas Produksi


Kapasitas produksi pabrik pupuk organik Darul Fallah dapat menghasilkan
sampai 10.000 kilogram pupuk organik per satu shift produksi. Satu shift produksi
berlangsung selama delapan jam kerja. Pabrik dapat beroperasi maksimal dengan
tiga kali shift kerja. Shift pertama dimulai pada pukul 08.00 sampai pukul 16.00.
Shift kedua di mulai pada pukul 17.00 sampai pukul 00.00. Shift ketiga dimulai
dari pukul 01.00 sampai pukul 08.00. Pabrik akan memperoleh keuntungan

68

optimal apabila sudah memberdayakan secara maksimal dari kapasitas mesin


yang ada di pabrik.
Jumlah produksi pupuk organik yang dihasilkan harus ditunjang dengan
jumlah penjualannya sehingga tidak terjadi penumpukan pupuk organik di
gudang. Penumpukan pupuk organik di gudang merupakan biaya yang harus
ditanggung oleh pabrik. Berdasarkan perjanjian kerjasama antara pabrik pupuk
organik Darul Fallah dengan PT Petrokimia Gresik akan dilakukan penjualan
pupuk organik sebanyak 250.640 kilogram perbulan kepada PT Petrokimia
Gresik. Pabrik pupuk organik Darul Fallah berencana menjual pupuk dengan
merek sendiri yaitu pupuk organik Dafa. Produksi pupuk organik Dafa
direncanakan akan berjumlah 249.600 kilogram perbulan. Diharapkan dengan
menghasilkan kapasitas produksi sekitar 500 ton perbulan mampu memberikan
keuntungan yang lebih besar serta menutupi biaya variabel dan biaya tetap pabrik.

6.1.2.4. Proses Produksi


Proses produksi pembuatan pupuk organik Darul Fallah melalui beberapa
tahapan, mulai dari persiapan bahan baku sampai proses pengemasan. Berikut
adalah tahapan proses produksi pupuk organik Darul Fallah :
1. Bahan baku kotoran sapi dan ayam di keringkan terlebih dahulu kemudian
dikumpulkan dalam suatu wadah yang besar.
2. Kotoran sapi dan ayam tersebut di hancurkan dengan alat yang bernama
crusher atau hummermil sampai halus seperti pasir.
3. Kotoran sapi dan kotoran ayam yang telah halus tersebut dicampurkan
dengan filler (tanah) dan zeolit kemudian diaduk merata menjadi sebuah
adonan.
4. Adonan tersebut dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam pan granulator
yang sedang berputar. Pada saat pan granulator berputar disemprotkan air
yang telah dicampurkan dengan mixtro atau EM4.
5. Campuran air dan putaran pan granulator membuat adonan tersebut menjadi
butiran-butiran kecil yang basah. Butiran basah tersebut dikeluarkan dari pan
granulator dengan menggunakan sekop.

69

6. Butiran-butiran kecil yang basah tersebut dimasukkan kedalam rotary dryer


yang sedang berputar. Pada pangkal rotary dryer, ada tungku perapian yang
berguna untuk membuat udara sepanjang rotary dryer menjadi panas
sehingga membuat butiran tersebut menjadi kering ketika sampai pangkal
rotary dryer.
7. Setelah sampai pangkal rotary dryer ada mesin elevator yang membawa
butiran tersebut naik keatas. Sampai di atas pupuk organik dituangkan
kepada ayakan (screener). Ayakan berfungsi untuk menyaring pupuk sesuai
dengan ukuran yang dibutuhkan. Pada ujung ayakan terdapat corong yang
berfungsi sebagai tempat mengalirkan pupuk ke dalam karung.
8. Butiran pupuk yang telah melewati ayakan, akan turun menuju corong yang
ada pada ujung ayakan. Pada ujung corong tersebut telah digantungkan
karung penyimpanan pupuk sehingga mempermudah butiran pupuk untuk
masuk ke dalam karung penyimpanan.
9. Karung yang telah berisi pupuk tersebut didiamkan dan dibiarkan terbuka
selama 1 X 24 jam agar penguapan panas dalam pupuk dapat keluar ke udara.
10. Tahap terakhir setelah penguapan pupuk adalah penjahitan karung dan pupuk
telah selesai dikemas. Pupuk petroganik dikemas dalam satu ukuran karung
yaitu 40 kilogram. Pupuk organik Dafa dikemas dalam karung berukuran 20
kilogram.

70

Berikut ini adalah diagram alir pembuatan pupuk organik petroganik dan
pupuk organik Dafa :

Kotoran Sapi dan Ayam yang Kering

Penggilingan bahan baku hingga


menjadi halus

Kotoran sapi, kotoran ayam, filler, dan


zeolit di campurkan menjadi satu
adonan

Adonan di masukkan ke dalam pan


Reject granulator dan disemprotkan dengan
cairan yang mengandung mixtro/EM4

Butiran-butiran kecil dan basah

Pengeringan butiran ke dalam rotary


dryer

Butiran kering di saring

Masukkan butiran pupuk ke dalam karung

Pengemasan

Gambar 6. Diagram Alir Pembuatan Pupuk Organik di Pabrik Pupuk Organik


Darul Fallah
Sumber : Data Primer (2010)

71

6.1.2.5. Lay Out Pabrik


Layout adalah keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan
fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Layout perusahaan disesuaikan
dengan sifat proses produksi yang direncanakan untuk proyek yang dilaksanakan
oleh perusahaan (Husnan dan Suwarsono 2000).
Pabrik pupuk organik Darul Fallah memiliki tiga bagian bangunan yaitu
bangunan kantor, bangunan pabrik, dan mushola. Bangunan kantor terdiri dari
ruang tamu, ruang kantor, gudang alat, lab kontrol kualitas, mess karyawan, dan
ruang MCK. Luas lahan yang digunakan untuk bangunan kantor adalah 100 m2.
Bangunan kantor terletak tepat disebelah bangunan pabrik. Hal ini berfungsi
untuk memudahkan dalam memantau kegiatan operasional pabrik.
Bangunan pabrik terdiri dari peralatan produksi, mesin pembuatan pupuk,
dan ruang genset. Penataan bangunan pabrik terbagi-bagi menjadi 3 ruang yaitu
ruang bahan baku, ruang mesin, dan gudang hasil produksi. Pada ruang bahan
baku terdapat tempat khusus untuk menyimpan masing-masing bahan baku.
Ruang penyimpanan bahan baku yang paling besar adalah untuk menyimpan
kotoran sapi. Gudang penyimpanan hasil produksi terletak di samping ruang
kotoran sapi. Gudang penyimpanan pupuk ini diberikan terpal untuk menutup
bagian pinggirnya agar tidak terkena hujan. Gudang ini mampu menampung
pupuk sebanyak 800 Ton. Luas tanah yang digunakan untuk keseluruhan
bangunan pabrik adalah 300 m2.
Bangunan ketiga yang ada dilokasi pabrik pupuk Darul Fallah adalah
mushola. Mushola terletak paling depan dari bangunan pabrik. Ketika memasuki
bagian depan pabrik maka bangunan yang paling pertama terlihat adalah mushola.
Mushola didirikan sebagai fasilitas beribadah karyawan pabrik. Bangunan
mushola memiliki luas 25 m2. Bangunan mushola dilengkapi dengan tempat
wudhu. Total keseluruhan lahan yang digunakan untuk bangunan adalah 600 m2.
Jumlah tersebut dihitung untuk seluruh bangunan yang ada di pabrik meliputi
bangunan kantor, pabrik, dan mushola. Sedangkan jumlah lahan yang digunakan
untuk pembuatan jalan di hitung sebesar 400 m2 sehingga total lahan usaha adalah
1000 m2. Layout bangunan pabrik pupuk organik Darul Fallah dapat dilihat pada
Gambar 7.

72

Tangki KamarMandi
RuangMesin
BBM

Dapur

Gudang Kamar2
Penyimpanan
Ruang Hasil Kamar1
BahanBaku
GudangPeralatan

Kantor

RuangTamu

TempatPenjemuranBahanBaku

Mushola

GerbangMasuk

Gambar 7. Layout Pabrik Pupuk Organik Darul

6.1.2.6. Teknologi
Teknologi dapat diartikan sebagai barang atau sesuatu yang baru yang
dapat meningkatkan efesiensi pada proses produksi sekaligus menghasilkan
produktivitas yang tinggi pula. Pemilihan teknologi perlu direncanakan sejak awal
berdirinya proyek karena teknologi merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan proyek tersebut. Dalam memilih teknologi perusahaan harus
memperhatikan aspek internal dan eksternal perusahaan. Apakah teknologi
tersebut cocok dengan perusahaan seperti kemampuan tenaga kerja dalam
mengoperasikan teknologi, kesesuaian dengan bahan baku yang digunakan, dan
kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Teknologi yang paling utama dalam pabrik pupuk organik Darul Fallah
adalah rangkaian mesin pembuatan pupuk organik. Rangkaian tersebut terdiri dari
crusher, pan granulator, rotary dryer, elevator, dan screener. Crusher dirancang
dapat berproduksi 1 ton per jam. Crusher memiliki mata pisau yang sangat tajam

73

dan terbuat dari stainless steel sehingga tidak mudah patah dan berkarat. Crusher
dirangkaikan dengan motor yang memiliki kekuatan 20 HP (Horse Power) dan
mampu berputar dengan kecepatan 1500 RPM. Untuk memaksimalkan hasil
produksi pabrik memiliki dua buah crusher. Penggunaan crusher tersebut
dibedakan berdasarkan bahan baku yang akan dihancurkan yaitu untuk
menghancurkan kotoran ayam dan menghancurkan kotoran sapi. Gambar Crusher
dapat dilihat pada Lampiran 9.
Pan granulator merupakan alat yang berbentuk parabola datar dengan
diameter sekitar 3 meter. Pan granulator berfungsi sebagai alat untuk membuat
adonan pupuk menjadi butiran-butiran kecil. Proses pembentukan butiran tersebut
terjadi akibat putaran pan granulator yang terus-menerus dan dicampurkan
dengan mixtro/EM4. Mixtro/EM4 yang bersifat cair mampu memadatkan pupuk
menjadi butiran-butiran. Pan granulator digerakkan dengan menggunakan motor
yang berkekuatan 7,5 HP dan mampu berproduksi sebanyak 1 ton per jam. Pabrik
Darul Fallah memiliki dua buah pan granulator untuk menunjang kegiatan
opersional pabrik. Gambar pan granulator dapat dilihat pada Lampiran 9.
Rotary dryer merupakan mesin yang berbentuk seperti pipa berukuran
besar dengan diameter 1 meter dan panjang 6 meter. Mesin ini berfungsi sebagai
alat pengering butiran-butiran pupuk setelah proses granulasi. Pada pangkal rotary
dryer terdapat tungku perapian yang berfungsi sebagai sumber panas untuk
mengeringkan pupuk. Cara kerja rotary dryer ini adalah berputar pelan dengan
kecepatan 150 RPM dan dipasang dengan kemiringan sekitar 25 derajat sehingga
pupuk dapat turun dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Rotary dryer
berbentuk menurun dari ujung sampai pangkal. Pada pangkal rotary dryer
terpasang elevator yang berfungsi sebagai katrol yang mengangkat pupuk dari
bawah keatas untuk dilakukan proses penyaringan. Penyaringan pupuk
menggunakan alat yang bernama screener. Gambar rotary dyer dapat dilihat pada
Lampiran 9.
Screener terbuat dari kawat-kawat berukuran kecil yang menyerupai
jaring. Alat ini terbagi menjadi tiga buah lapisan dengan tingkat kerenggangan
jaring yang berbeda-beda. Pada lapisan paling atas merupakan jaring untuk
menyaring pupuk yang berukuran terlalu besar atau reject. Lapisan tengah

74

merupakan jaring untuk meyaring ukuran yang sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan. Sedangkan lapisan paling bawah digunakan untuk menyaring pupuk
yang berukuran terlalu kecil atau reject. Pada ujung screener dipasang alat seperti
corong yang datar. Corong ini digunakan untuk mengalirkan pupuk dari screener
menuju karung. Karung dikaitkan pada kedua ujung corong sehingga tidak ada
pupuk yang tumpah keluar. Gambar screener dapat dilihat pada Lampiran 9.
Teknologi lain yang digunakan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah
adalah penggunaan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Pada saat
produksi seluruh sumber listrik yang ada di pabrik pupuk organik berasal dari
generator kecuali pada saat tidak berproduksi maka listrik disuplai dari PLN.
Merek generator yang dimiliki pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah
Mercedes dengan tenaga 112 KVA. Generator ini mampu beroperasi selama 22
jam setiap harinya. Mesin ini menggunakan solar sebagai bahan bakar. Pabrik
Darul Fallah juga memiliki tangki penampungan solar dengan kapasitas 5000
liter. Letak tangki tersebut tepat disamping ruang penyimpanan generator. Asap
yang ditimbulkan generator tidak menyebabkan polusi udara, sebab pada ujung
corong asap dipasang filter penyaring dan pipa panjang yang tidak mengalirkan
asap ke udara bebas. Gambar generator dapat dilihat pada Lampiran 9.

6.1.2.7. Hasil Analisis Aspek Teknis


Berdasarkan hasil analisis aspek teknis, usaha pupuk organik Darul Fallah
layak untuk dilaksanakan. Indikator kelayakan aspek teknis terlihat dari pemilihan
lokasi usaha yang sesuai dan dekat dengan bahan baku pembuatan pupuk organik,
kegiatan produksi yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan kapasitas pabrik,
desain pabrik yang telah disesuaikan untuk penempatan barang-barang produksi,
dan pemilihan teknologi yang tepat guna. Terdapat kekurangan yang dimiliki
pabrik Darul Fallah dari aspek teknis yaitu lokasi pabrik yang cukup jauh dari
konsumen pupuk organik dan bahan baku kotoran sapi kering belum dapat
disediakan oleh peternakan Darul Fallah karena pada tempat pembuangan kotoran
sapi peternakan Darul Fallah belum dilakukan proses penjemuran kotoran sapi
sehingga pabrik Darul Fallah harus membeli kotoran sapi dan kotoran ayam siap
produksi dari pihak lain. Penyediaan bahan baku kotoran sapi dan kotoran ayam

75

yang kering multak diperlukan, apabila ketersediaan kotoran sapi dan ayam kering
ini terganggu maka akan berpengaruh pada kegiatan operasional pabrik.

6.1.3. Aspek Manajemen


Aspek manajemen digunakan untuk mengkaji struktur organisasi,
wewenang dan tanggung jawab dalam menjalankan suatu proyek. Analisis aspek
manajemen melihat bentuk usaha, struktur organisasi, sistem pembagian kerja,
serta sistem penggajian tenaga kerja yang digunakan perusahaan. Aspek
manajemen perlu dikaji agar usaha yang didirikan dan dioperasikan nantinya akan
berjalan dengan baik.

6.1.3.1. Bentuk dan Struktur Organisasi Pabrik Darul Fallah


Struktur organisasi akan menentukan tugas dan wewenang yang ada di
pabrik pupuk organik Darul Fallah. Struktur organisasi tertinggi dipegang oleh
direktur utama pabrik pupuk organik. Direktur memiliki peran penting dalam
pengambilan kebijakan dan penentuan strategi bisnis perusahaan. Dalam
menjalankan kegiatan bisnis di pabrik pupuk organik Darul Fallah, direktur
dibantu oleh tiga orang karyawan yang dianggap penting dalam kegiatan
operasional pabrik yaitu manajer pabrik, kepala pabrik, dan akuntan pabrik.
Struktur organisasi yang dimiliki oleh pabrik pupuk Darul Fallah
tergolong sederhana. Hal tersebut terlihat dari jumlah pengurus dan wewenang
yang dimiliki oleh masing-masing pengurus. Kondisi ini memungkinkan untuk
mempermudah dalam melakukan kontrol kerja terhadap pegawai dan buruh
pabrik. Bagian yang dianggap penting dalam pengusahaan pupuk organik adalah
bagian produksi, bagian pemasaran, dan bagian keuangan. Pengelolaan bagian
produksi diserahkan kepada kepala pabrik. Kepala pabrik bertanggung jawab
kepada manajer unit untuk melaporkan jumlah produksi pupuk harian, persediaan
bahan baku, dan persedian pupuk organik yang ada di gudang penyimpanan.
Kepala pabrik pupuk Darul Fallah sudah memiliki pengalaman dalam kegiatan
produksi pupuk organik.
Manajer unit bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang ada di
lapangan baik kegiatan produksi, pengaturan keuangan yang keluar untuk

76

kegiatan produksi, dan pengelolaan kegiatan pemasaran. Manajer unit memiliki


lingkup kerja yang lebih luas apabila dibandingkan dengan kepala pabrik dan
akuntan pabrik. Manajer unit harus mampu bertindak cepat apabila ada kejadian-
kejadian diluar perkiraan.
Akuntan pabrik bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.
Akuntan pabrik bertugas merekapitulasi seluruh laporan keuangan pabrik dan
mencatat aliran kas pabrik. Manajer pabrik dibantu oleh dua orang tenaga
pemasaran dalam memasarkan produk pupuk organik Dafa. Tenaga pemasaran
tersebut bertanggung jawab langsung kepada manajer pabrik. Tenaga pemasaran
memiliki lingkup kerja yang berada diluar pabrik seperti mencari pasar yang akan
dituju, menyebarkan famplet promosi, dan menjadi sales untuk produk pupuk
organik Dafa. Struktur organisasi pabrik pupuk organik Darul Fallah dapat dilihat
pada Gambar 8.

Direktur Utama

Manajer Unit Pupuk Organik Administrasi & Keuangan

Kepala Pabrik Pemasaran

Staf Pabrik

Gambar 8. Struktur Organisasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah

6.1.3.2. Deskripsi Pekerjaan


Subagyo (2007) menyatakan bahwa deskripsi pekerjaan (job description)
adalah uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan teknis anggota
organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu. Uraian tersebut antara lain
menjelaskan tentang tugas, tanggungjawab, serta wewenang individu yang

77

menduduki jabatan tertentu. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai tugas,


tanggung jawab dan wewenang setiap jabatan dalam struktur organisasi pabrik
pupuk organik Darul Fallah :
1. Direktur
Tugas dan tanggung jawab :
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional dan kegiatan pengembangan
pabrik.
b. Merencanakan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam rangka
pencapaian visi dan misi perusahaan.
c. Mengkoordinasi dan mengevaluasi aktivitas pabrik, kantor dan kinerja
karyawan.
Wewenang :
a. Membuat keputusan detil mengenai pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab manajer pabrik, kepala pabrik dan administrasi pabrik.
b. Mengatur penempatan karyawan sesuai dengan kompetensi yang
dimilikinya.

2. Manajer Pabrik
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membuat laporan harian yang berisi tentang kondisi aktual pabrik dan
kendala-kendala yang dialami perusahaan.
b. Mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran pupuk organik dan
melaporkannya kepada direktur utama.
c. Mengajukan permintaan pembelian mesin-mesin, peralatan dan kebutuhan
lainnya yang diperlukan.
d. Bertanggung jawab atas penggunaan mesin, peralatan dan biaya-biaya
yang lainnya sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan.
e. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran dan hal-hal yang
berkaitan dengan pelanggan produk pupuk organik.
f. Menjamin keselamatan kerja bagi karyawan bawahannya.

78

g. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara


berkala.
h. Mampu memimpin dan memerintahkan bawahannya untuk lembur bila
perusahaan membutuhkan.
Wewenang :
a. Memberikan keputusan terkait kegiatan operasional pabrik.
b. Memerintah karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku di
perusahaan.
c. Menunjuk dan menambah jumlah tenaga kerja pemasaran apabila pabrik
membutuhkan.

3. Administrasi dan keuangan


Tugas dan tanggung jawab :
a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi
keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu,
dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan
(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga
memastikan ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan
kesehatan kondisi keuangan.
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan,
dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan
penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan
operasional perusahaan.
e. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan
untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan
perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan
investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.

79

Wewenang :
a. Mengaudit laporan keuangan kegiatan operasional pabrik.
b. Memonitor seluruh anggaran dan pencairan keuangan perusahaan.
c. Menerima dan mengeluarkan kas sesuai dengan persetujuan direktur.

4. Kepala pabrik
Tugas dan tanggung jawab :
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan operasional pabrik dalam memproduksi
pupuk.
b. Mengawasi penyalahgunaan peralatan dan mesin-mesin pabrik.
c. Melakukan kontrol terhadap kinerja karyawan produksi.
d. Pelakukan pencatatan kegiatan operasional pabrik seperti : jumlah
produksi, jumlah bahan baku, jumlah persediaan, dan kebutuhan lainnya
yang terkait produksi pupuk.
Wewenang :
a. Memberi perintah kepada buruh pabrik saat kegiatan produksi berlangsung
b. Memberikan izin kepada pekerja pabrik apabila ada keperluan lain dan
tidak dapat masuk kerja.

5. Tenaga kerja Pemasaran


Tugas dan tanggung jawab :
a. Mencari pasar dan menangkap peluang pasar pupuk organik.
b. Melakukan pengiriman dan penjualan produk.
c. Bertanggung jawab langsung pada manajer pabrik mengenai kegiatan
pemasaran produk.
d. Menjalankan tugas-tugas pemasaran yang diberikan oleh manajer pabrik.

6.1.3.3. Kualifikasi Pekerjaan


Kualifikasi pekerjaan merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh
seseorang yang ingin menjabat posisi tertentu pada suatu organisasi. Dasar
penerapan kualifikasi pekerjaan pada pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah
kesesuaian antara spesifikasi yang dimiliki oleh seseorang dengan deskripsi

80

pekerjaan yang akan dijalaninya. Kualifikasi pada setiap posisi dalam hierarki
organisasi pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah sebagai berikut :
a. Direktur Utama
Memahami dasar pengorganisasian perusahaan dan mengetahui seluruh
kegiatan mengenai pupuk organik yang meliputi produksi, pemasaran, dan
teknologi produksi pupuk organik.
Direktur utama pupuk organik Darul Fallah memiliki jenjang pendidikan yang
cukup tinggi yaitu S2. Porgram sarjana dan pascasarjana diselesaikan sebagai
ahli teknologi pertanian IPB. Direktur sangat mengetahui mengenai mesin-
mesin produksi dan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan pupuk
organik.
b. Manajer Pabrik
Memahami seluruh kegiatan pengusahaan pupuk organik Darul Fallah,
mengetahui tentang teknologi pembuatan pupuk, dan memiliki pengetahuan
dasar mengenai pupuk organik.
Manajer pabrik pupuk organik Darul Fallah memiliki jenjang pendidikan
sarjana peternakan IPB dan telah memiliki pengalaman dalam bekerja pada
lingkup kegiatan pertanian dan peternakan seperti mengelola peternakan sapi
dan kambing.
c. Administrasi dan Keuangan
Mampu membuat laporan keuangan secara rapi dan jelas.
Administrasi dan keuangan pabrik pupuk organik Darul Fallah memiliki
jenjang pendidikan Diploma akuntansi.
d. Kepala Pabrik
Mengetahui proses produksi pupuk organik, mengetahui dan mampu
memperbaiki apabila terjadi kerusakan mesin pada saat produksi, dan mampu
mengkoordinir buruh saat pabrik berproduksi.
Kepala pabrik memiliki jenjang pendidikan diploma teknik mesin dan telah
memiliki pengalaman kerja pada beberapa pabrik pupuk seperti pada pabrik
zeolit dan pabrik pupuk organik di Sukabumi.

81

6.1.3.4. Kompensasi
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan pabrik pupuk organik Darul
Fallah meliputi kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung.
Kompensasi langsung berupa gaji yang dibayarkan rutin setiap bulan, sedangkan
kompensasi tidak langsung berupa manfaat lain yang diberikan kepada pegawai
diluar gaji bulanan yang mereka terima. Kompensasi tidak langsung yang
diberikan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah berbentuk uang makan,
asuransi, transportasi, dan tunjangan hari raya (THR). Total kompensasi yang
diberikan pabrik pupuk organik Darul Fallah sudah termasuk uang makan dan
transportasi adalah 5.000.000 untuk direktur, 3.000.000 untuk manajer, dan
2.500.000 untuk kepala pabrik dan akuntan pabrik. Sedangkan kompensasi yang
diberikan kepada tenaga kerja pembuatan pupuk dihitung secara upah borongan
berdasarkan jumlah produksi pupuk organik yang dihasilkan. Apabila dihitung,
jumlah kompensasi yang diterima oleh tenaga kerja pupuk organik sekitar
1.430.000 per orang.
Kompensasi yang diberikan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah telah
melebihi nilai UMR Kabupaten Bogor tahun 2010 yaitu berdasarkan surat
keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1665-Bangos/2009 ditetapkan
sebesar Rp 1.056.914.5. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahawa pabrik
pupuk Darul Fallah tidak hanya mementingkan profit perusahaan saja tetapi juga
memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar.

6.1.3.5. Pelatihan
Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
karyawan dalam penyesuian dengan teknologi dan organisasi di kantor serta
membantu para pekerja untuk meningkatkan prestasi dalam bekerja. Pelatihan
yang dilakukan oleh pabrik pupuk Darul Fallah kepada karyawan merupakan
pelatihan on the job training yang disesuaikan dengan kebutuhan bidang
pekerjaan. Jenis pelatihan yang diikuti oleh karwayan pabrik seperti teknik
membuat pupuk, teknik quality control product, teknik penjahitan karung, dan

5
[Anonim].2009.UMRTahunDepanDiAtasRp1Juta.Http://megapolitan.kompas.com.28
Maret2010

82

teknik menumpuk karung digudang. Ada juga pelatihan khusus yang diberikan
langsung oleh PT Petrokimia Gresik seperti pelatihan pembuatan pupuk
petroganik, pelatihan kepemimpinan, pelatihan manajemen. Pelatihan tersebut
diberikan langsung di PT Petrokimia Gresik di Gresik, Jawa Timur.
Pelatihan-pelatihan yang telah diberikan ini berdampak pada kinerja dan
kecepatan karyawan untuk memproduksi pupuk petroganik dan pupuk organik
Dafa. Terdapat hasil yang berbeda pada saat sebelum dan sesudah dilakukan
pelatihan kerja. Setelah dilakukan pelatihan kerja, karyawan melakukan pekerjaan
lebih cepat, lebih mudah, dan hasil produksi menjadi lebih banyak.
Pabrik pupuk organik Darul Fallah berencana akan terus meningkatkan
jumlah dan intensitas pelatihan kepada karyawan dan buruh pabrik. Saat ini,
pelatihan yang diberikan hanya seputar pekerjaan saja. Rencananya nanti pabrik
pupuk organik Darul Fallah melakukan pengembangan pola pelatihan kerja
seperti mengadakan pelatihan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan berkorelasi positif dengan
peningkatan profit perusahaan.

6.1.3.6. Hasil Analisis Aspek Manajemen


Berdasarkan hasil analisis aspek manajemen, pabrik pupuk organik Darul
Fallah dapat dikatakan layak. Hal ini terlihat dari bentuk dan struktur organisasi
pabrik yang rapi dan seluruh kegiatan organisasi pabrik terlaksana sesuai dengan
fungsi masing-masing. Struktur organisasi yang masih tergolong sederhana
memudahkan untuk melakukan kontrol terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan
karyawan. Tugas dan tanggung jawab masing-masing individu telah berjalan
sebagaimana mestinya. Tidak terdapat penyalahgunaan wewenang dan tanggung
jawab dalam organisasi pabrik pupuk organik Darul Fallah.
Penempatan posisi karyawan yang dilakukan oleh direktur utama pabrik
pabrik pupuk Darul Fallah telah sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki oleh
masing-masing individu sehingga karyawan dapat menjalankan tugas dan
fungsinya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kompensasi berupa gaji dan
tunjangan yang diberikan pabrik pupuk organik Darul Fallah sudah berada diatas
Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Bogor tahun 2010. Peningkatan

83

kemampuan karyawan dalam bekerja telah dilakukan oleh pabrik pupuk organik
Darul Fallah dengan cara pemberian pelatihan-pelatihan yang menunjang kerja
masing-masing karyawan.

6.1.4. Aspek Hukum


Penilaian terhadap aspek hukum merupakan hal penting untuk dilakukan.
Badan hukum usaha yang legal merupakan faktor yang menjadi arah dalam
memulai dan menjalankan suatu usaha. Hal ini akan membantu perusahaan
apabila ingin melakukan pinjaman dan menjalin kerjasama dengan pihak lain.
Dengan penentuan badan hukum yang jelas akan menjamin calon kreditor dan
calon investor aman karena tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang menyimpang
hukum.
Aspek hukum perlu diperhatikan dalam menjalankan suatu bisnis agar
bisnis berjalan dalam koridor peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
Penentuan bentuk perusahaan penting untuk ditentukan terlebih dahulu karena
setiap bentuk perusahaan tertentu berbeda cara pelaksanaan sistem kerjanya.
Prinsip yang digunakan didalam koperasi tentu berbeda dengan prinsip yang
digunakan didalam perseroan terbatas dan tentu berbeda pula dengan perusahaan
negara atau perusahaan pemerintah.

6.1.4.1. Bentuk Badan Usaha


Pabrik pupuk organik Darul Fallah merupakan salah satu unit usaha
Koperasi Pesantren Darul Fallah. Pabrik ini merupakan usaha yang berstatus
kepemilikan Koperasi Darul Fallah dan investor. Investor pabrik berasal dari
lingkungan luar pesantren Darul Fallah.

6.1.4.2. Izin Usaha


Izin peredaran pupuk organik super petroganik telah disahkan oleh menteri
pertanian dengan nomor surat G 095/ORGANIK/BSP/IX/2005. Setiap kabupaten
di Indonesia direncanakan akan dikembangkan pabrik pupuk petroganik oleh
pemerintah. Usaha tersebut dilakukan dengan cara mencari mitra atau investor

84

yang mau bekerjasama dengan PT Petrokimia Gresik untuk menjadi salah satu
produsen pupuk organik di wilayahnya.
Tahapan pertama untuk menjadi mitra PT Petrokimia Gresik adalah
dengan cara mengajukan surat permohonan kerjasama untuk menjadi mitra
produksi pupuk organik petroganik. Apabila surat tersebut diterima dan
diperbolehkan, maka akan ada petugas dari PT Petrokimia Gresik untuk
mengecek langsung keadaan lokasi usaha, mesin-mesin yang digunakan, dan
fasilitas-fasilitas kantor lainnya yang menunjang kegiatan pabrik. PT Petrokimia
Gresik menjual mesin-mesin produksi untuk membuat petroganik kepada para
mitranya. Namun pabrik pupuk organik Darul Fallah membuat mesin produksinya
sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya investasi pada tahun pertama
proyek.
Hasil pemeriksaan kondisi pabrik oleh tim checker PT Petrokimia Gresik
akan menentukan berapa jumlah kuota pupuk yang akan dibeli oleh PT
Petrokimia Gresik. Setelah proses penetapan jumlah yang diproduksi selesai maka
pabrik sudah diizinkan untuk berproduksi.

6.1.4.3. Hasil Analisis Aspek Hukum


Berdasarkan hasil analisis aspek hukum maka pendirian pabrik pupuk
petroganik di Pondok Pesantren Darul Fallah dapat dikatakan layak. Indikator
kelayakan aspek hukum ditunjukkan oleh sistem kepemilikan usaha yang telah
legal dan diakui oleh Negara Indonesia yaitu berbadan hukum koperasi. Indikator
lain yang menunjukkan bahwa pabrik pupuk organik Darul Fallah legal adalah
perizinan peredaran pupuk petroganik juga telah disahkan oleh menteri pertanian
sehingga legal untuk dilaksanakan.

6.1.5. Aspek Sosial-Ekonomi-Lingkungan


a. Lingkungan
Dampak pendirian pabrik pupuk organik di kawasan pondok pesantren
Darul Fallah akan memberikan dampak positif dengan terbukanya lapangan
pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar Darul Fallah khususnya. Buruh pabrik
semuanya berasal dari masyarakat yang ada di sekitar Darul Fallah. Kebanyakan

85

dari mereka hanya pekerja musiman apabila ada proyek tertentu. Adanya pabrik
pupuk organik Darul Fallah ini tentu akan memberikan dampak positif dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Pembukaan lapangan pekerjaan baru ini akan menciptakan multiplier
effect baik pada backward maupun pada forward linkage dari proyek seperti
timbulnya lapangan pekerjaan di sektor perdagangan, transportasi, pengadaan
bahan baku, dan industri terkait lainnya.
Pendirian pabrik pupuk organik di Darul Fallah adalah bentuk dari
pemanfaatan lahan tidur yang ada. Lahan tersebut sebelumnya tidak digunakan
untuk apa-apa, namun saat ini lahan tersebut dapat menciptakan pertumbuhan
ekonomi masyarakat. Pendirian pabrik pupuk ini juga berdampak positif terhadap
peternakan sapi yang ada di Darul Fallah. Limbah dari peternakan sapi yang
berbentuk kotoran sebelumnya hanya ditumpuk di belakang kandang sapi dan
menimbulkan polusi bau kepada masyarakat. Adanya pabrik pupuk organik ini
sebagai pemanfaatan limbah kotoran sapi yang ada di peternakan Darul Fallah.
Sedangkan dampak negatif yang timbul akibat adanya kegiatan
operasional pabrik adalah polusi suara dari mesin pabrik yaitu mesin generator,
hammermil, dan pan granulator. Namun polusi suara tersebut tidak
mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar karena lokasi pabrik yang cukup
jauh dari pemukiman penduduk dan suara yang ditimbulkan oleh pabrik tidak
terlalu membisingkan. Pabrik pupuk organik ini tidak menghasilkan limbah yang
mengganggu masyarakat. Semua kegiatan produksi dapat digunakan sebagai
pupuk sehingga tidak ada bagian yang terbuang menjadi limbah. Debu yang
dihasilkan oleh kegiatan pabrik juga tidak mengganggu masyarakat, justru debu
tersebut memberikan pengaruh positif terhadap tanaman dan rumput yang berada
di sekitar pabrik menjadi lebih subur.

b. Masyarakat dan Petani


Pendirian pabrik pupuk organik di kawasan Darul Fallah ini bertujuan
untuk mensuplai kebutuhan akan pupuk organik bersubsidi pemerintah di wilayah
Kabupaten Bogor. Adanya pabrik pupuk organik Darul Fallah ini akan
memberikan dampak positif bagi petani yang berada di kawasan bogor untuk
lebih mudah memperoleh pupuk organik.

86

Masyarakat dan para pebisnis bunga hias juga memperoleh keuntungan


dengan adanya pendirian pabrik pupuk organik Darul Fallah ini yaitu lebih mudah
memperoleh pasokan pupuk organik dengan kualitas super. Pabrik ini juga
memberikan dampak positif bagi masyarakat luas yaitu sebagai media
pembelajaran dan percontohan dalam mengelola limbah ternak dan dimanfaatkan
sebagai pupuk organik. Ada beberapa kalangan masyarakat seperti santri Darul
Fallah, guru-guru Darul Fallah, mahasiswa dan dosen yang datang ke pabrik
pupuk organik untuk melihat dan belajar bagaimana cara memproduksi pupuk
organik.

6.1.5.1. Hasil Analisis Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan


Berdasarkan analisis aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, pendirian
pabrik pupuk organik Darul Fallah memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Manfaat tersebut seperti pemanfaatan lahan tidur, membuka kesempatan kerja
bagi masyarakat sekitar, dan menyuburkan daerah di sekitar pabrik. Manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat berupa tangible benefit dan intangible benefit.
Pendirian pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak menimbulkan pengaruh negatif
dan tidak menghasilkan polusi atau limbah pabrik sehingga jika dilihat dari aspek
sosial, ekonomi dan lingkungan usaha pembuatan pupuk organik di pabrik pupuk
organik Darul Fallah ini layak untuk dilaksanakan.

6.2. Analisis Finansial


Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan
pengusahaan pabrik pupuk organik Darul Fallah. Analisis kelayakan finansial
dilakukan dengan menggunakan prinsip nilai uang saat ini tidak sama dengan nilai
uang di masa yang akan datang serta bertujuan untuk melihat pengusahaan
produksi pupuk organik yang menguntungkan untuk dijalankan. Analisis finansial
dilakukan menggunakan kriteria-kriteria penilaian investasi, yaitu Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Rasio (Net B/C)
dan Payback Period (PP).

87

6.2.1. Analisis Finansial Skenario Usaha I


Analisis finansial skenario usaha I merupakan rencana jangka panjang
dalam mengusahakan pupuk petroganik. Usaha pembuatan petroganik dilakukan
dengan melakukan kerjasama antara pabrik pupuk organik Darul Fallah dengan
PT Petrokimia Gresik. Pada skenario ini, pabrik pupuk Darul Fallah hanya
memproduksi pupuk petroganik saja dan menjualnya kepada PT Petrokimia
Gresik. Pabrik tidak memproduksi pupuk selain petroganik dan juga tidak menjual
pupuk kepada pihak lain. Jumlah pupuk petroganik yang diproduksi di pabrik
pupuk organik Darul Fallah disesuaikan berdasarkan kebutuhan permintaan PT
Petrokimia Gresik. Hasil perjanjian yang telah disepakati antara pabrik pupuk
organik Darul Fallah dengan PT Petrokimia Gresik menyebutkan bahwa jumlah
pupuk petroganik yang akan diproduksi di pabrik pupuk organik Darul Fallah
sebanyak 250.640 kilogram perbulan. Hasil produksi petroganik tersebut dibeli
langsung oleh PT Petrokimia Gresik dengan jumlah yang selalu tetap setiap
bulannya sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

6.2.1.1. Arus Penerimaan (Inflow)


a. Penjualan Pupuk Organik
Arus penerimaan yang diperoleh pabrik pupuk organik Darul Fallah
berasal dari penjualan pupuk organik petroganik. Hasil penjualan petroganik
bersifat tetap setiap bulannya karena sudah dilakukan kontrak kerjasama yang
menyebutkan bahwa pabrik pupuk organik Darul Fallah akan memproduksi pupuk
petroganik berjumlah 250.640 kilogram perbulan. Berdasarkan kontrak perjanjian,
seluruh produk yang dihasilkan pabrik pupuk organik Darul Fallah akan dibeli
oleh PT Petrokimia Gresik dengan harga pembelian sebesar Rp 1130 per
kilogram. Biaya transportasi pupuk dari pabrik ke gudang penyimpanan PT
Petrokimia Gresik ditanggung seluruhnya oleh PT Petrokimia Gresik. Selain dari
hasil penjualan pupuk petroganik, penerimaan juga diperoleh dari nilai sisa biaya
investasi pada akhir umur proyek.
Penerimaan arus kas masuk melalui penjualan pupuk organik pada tahun
pertama berbeda dengan tahun kedua sampai tahun ke sepuluh. Pada tahun
pertama pabrik hanya memiliki waktu untuk berproduksi selama enam bulan

88

karena digunakan untuk membangun pabrik dan kantor selama empat bulan dan
dua bulan setelahnya belum dilakukan proses produksi karena masih menunggu
keputusan jumlah permintaan dari PT Petrokimia Gresik. Waktu efektif untuk
berproduksi selama satu tahun adalah 312 hari. Hasil tersebut diperoleh
berdasarkan waktu berproduksi dalam sebulan adalah 26 hari kerja. Pada hari
minggu pabrik tidak melakukan kegiatan produksi. Hari minggu digunakan untuk
memperbaiki mesin-mesin dan peralatan yang rusak agar tidak menghambat
proses produksi pupuk organik.
Nilai penerimaan pada tahun pertama diperoleh dari hasil perkalian antara
harga jual pupuk petroganik dengan hasil produksi petroganik. Harga jual pupuk
petroganik per kilogram sebesar Rp 1.130. Hasil produksi pupuk petroganik pada
tahun pertama berjumlah 1.503.840 kilogram. Hasil produksi tersebut diperoleh
dari perkalian antara jumlah produksi perhari dikalikan dengan jumlah hari kerja
dalam satu bulan dan dikalikan dengan jumlah bulan produksi dalam satu tahun
yaitu 9.640 kilogram perhari dikalikan dengan 26 hari kerja dikalikan dengan 6
bulan produksi. Total penerimaan pupuk organik pada tahun pertama adalah
jumlah produksi pupuk tahun pertama dikalikan dengan harga jual yaitu 1.503.840
kilogram dikalikan dengan Rp 1.130 per kilogram sehingga nilai penerimaan
penjualan pupuk petroganik pada tahun pertama adalah Rp 1.699.339.200.
Hasil produksi pupuk organik pada tahun kedua sampai tahun ke sepuluh
adalah jumlah produksi perhari dikalikan dengan bulan produksi yaitu 9.640
kilogram perhari dikalikan dengan 26 hari kerja dikalikan dengan 12 bulan
produksi sehingga diperoleh jumlah produksi petroganik sebanyak 3.007.680
kilogram. Total penerimaan pada tahun kedua sampai tahun kesepuluh adalah
jumlah produksi pupuk tahun tersebut dikalikan dengan harga jual yaitu 3.007.680
kilogram dikalikan dengan Rp 1.130 per kilogram sehingga nilai penerimaan
penjualan pupuk organik pada tahun kedua sampai tahun ke sepuluh adalah Rp
3.398.678.400. Total inflow skenario usaha I diperoleh dari penjumlahan inflow
dari tahun pertama sampai tahun kesepuluh yaitu Rp 32.409.681.467. Proyeksi
penerimaan jumlah produksi dan penjualan pupuk petroganik dapat dilihat pada
Tabel 10.

89

Tabel 10. Proyeksi Penerimaan Penjualan Pupuk Petroganik Pabrik Darul Fallah
Tahun ke- Jumlah Produksi Harga Satuan Nilai
(Kilogram) (Rp/kilogram) (Rupiah)
1 1.503.840 1.130 1.699.339.200
2 3.007.680 1.130 3.398.678.400
3 3.007.680 1.130 3.398.678.400
4 3.007.680 1.130 3.398.678.400
5 3.007.680 1.130 3.398.678.400
6 3.007.680 1.130 3.398.678.400
7 3.007.680 1.130 3.398.678.400
8 3.007.680 1.130 3.398.678.400
9 3.007.680 1.130 3.398.678.400
10 3.007.680 1.130 3.398.678.400
Total 28.500.000 32.409.681.467
Sumber : Data Primer (2010)

b. Penerimaan dari Nilai Sisa


Nilai sisa (salvage value) merupakan nilai dari barang modal yang tidak
habis dipakai selama umur proyek. Barang tersebut tersebut harus dinilai
harganya pada saat akhir umur proyek. Penentuan besarnya salvage value ditaksir
berdasarkan pada kondisi fisik barang pada akhir umur proyek. Penaksiran
salvage value dapat dilakukan dengan menggunakan metode penyusutan
pertahun. Total dari nilai sisa akan dimasukkan sebagai arus kas masuk (inflow)
dalam perhitungan arus kas (cashflow) dan dihitung pada saat umur proyek
berakhir.
Penerimaan yang berasal dari nilai sisa pada pabrik pupuk organik Darul
Fallah berasal dari tanah, furnace rotary, timbangan fairbang, tangki larutan,
blower, motor GL pro, lori, gerobak, pompa air, drum solar, kunci-kunci, las
listrik, mesin bor listrik, gerinda, pompa gemuk, meja, kursi, white board,
notebook, meja rapat jati, televisi, kasur busa, divan kasur, lemari exel, rice
cooker, dan kasur palembang. Rekapitulasi nilai sisa pabrik pupuk organik Darul
Fallah dapat dilihat pada Tabel 11.

90

Tabel 11. Penerimaan Nilai Sisa Pabrik Pupuk Darul Fallah


Umur
Nilai Penyusutan Nilai sisa
No Uraian Ekonomis
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
(Tahun)
1.Tanah 100.000.000 - - 100.000.000
2.Furnace rotary 15.000.000 3 5.000.000 10,000,000
Timbangan
3. 1.500.000 3 500.000 1.000.000
Fairbang
4. Tangki larutan 500.000 3 166.666,67 333.333,33
5. Blower 3.500.000 3 1.166.666,67 2.333.333,33
6. Motor GL pro 3.000.000 3 1.000.000 2.000.000
7. Lori 600.000 3 200.000 400.000
8. Gerobak 500.000 3 166.666,67 333.333,33
9. Pompa air 1.500.000 3 500.000 1.000.000
10. Drum solar 50.000 3 16.666,67 33.333,33
11. Kunci-kunci 500.000 3 166.666,67 333.333,33
12. Las listrik 850.000 3 283.333,33 566.666,67
13. Mesin bor listrik 250.000 3 83.333,33 166.666,67
14. Gerinda 500.000 3 166.666,67 333.333,33
15. Pompa gemuk 175.000 3 58.333,33 116.666,67
16. Meja 500.000 3 166.667 333.333
17. Kursi 240.000 3 80.000 160.000
18. White board 50.000 3 16.667 33.333
19. Note book 4.000.000 4 1.000.000 2.000.000
20. Meja rapat jati 500.000 3 166.667 333.333
21. Televisi 500.000 3 166.667 333.333
22. Kasur busa 700.000 3 233.333 466.667
23. Divan kasur 300.000 3 100.000 200.000
24. Lemari exel 300.000 3 100.000 200.000
25. Rice cooker 250.000 3 83.333 166.667
26. Kasur palembang 90.000 3 30.000 60.000
Total 123.236.667
Sumber : Data Primer (2010)

6.2.1.2. Arus Pengeluaran (Outflow)


a. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama
proyek. Biaya investasi yang diperlukan dalam pengusahaan pabrik pupuk organik
Darul Fallah terdiri dari :
1. Lahan. Perusahaan mengusahakan pabrik dan kantor pupuk organik Darul
Fallah di lahan seluas 1.000 m2.
2. Bangunan Kantor yang terdiri dari ruang kantor, ruang tamu, gudang alat-
alat pabrik, gudang penyimpanan, ruang MCK, dan dua kamar mess
karyawan.

91

3. Bangunan pabrik yang berfungsi sebagai tempat memproduksi pupuk


organik. Bangunan pabrik berisi mesin-mesin produksi, ruang generator,
ruang bahan bakar, dan ruang penyimpanan hasil produksi.
4. Mushola digunakan sebagai sarana ibadah yang ada di pabrik. Mushola ini
terletak dibagian depan dekat pintu gerbang pabrik.
5. Generator, berfungsi sebagai sumber tenaga listrik dalam mengoperasikan
mesin-mesin produksi.
6. Crusher atau hammermil (mesin pencacah), berfungsi sebagai alat untuk
menghaluskan kotoran sapi dan kotoran ayam menjadi halus sehingga lebih
mudah untuk dicampurkan menjadi adonan. Pabrik Darul Fallah memiliki
dua buah crusher yang dibedakan cara penggunaannya. Satu crusher
digunakan untuk menggiling kotoran sapi dan yang satu lainnya untuk
menggiling kotoran ayam.
7. Pan granulator, berfungsi sebagai pamutar adonan pupuk organik sehingga
berubah menjadi butiran-butiran yang basah. Pabrik Darul Fallah memiliki
dua buah pan granulator. Kapasitas yang dimiliki pan granulator adalah
satu ton perjam.
8. Rotary dryer, berfungsi sebagai pengering butiran pupuk yang basah setelah
proses granulasi. Butiran pupuk akan kering ketika sampai pada pangkal
rotary dryer. Pada ujung pangkal rotary dryer dipasang tungku api (furnace
rotary) untuk mempercepat proses pengeringan.
9. Furnace rotary, berfungsi sebagai penghasil api yang berguna dalam proses
pengeringan pupuk organik. Furnace rotary berada pada pangkal rotary
dryer.
10. Bucket elevator, berfungsi sebagai alat pengangkut butiran pupuk organik
yang telah kering untuk di masukkan ke dalam screener (ayakan).
11. Screener, berfungsi sebagai alat penyaring butiran pupuk yang sesuai
dengan standar ukuran yang siap untuk di jual. Screener terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian pertama untuk menyaring butiran yang terlalu besar
dan berbentuk gumpalan yang kasar, bagian kedua merupakan saringan
pupuk yang sesuai standar yang diperlukan, dan bagian ketiga merupakan

92

saringan yang paling kecil yang menampung pupuk reject yang hancur dan
tidak menjadi butiran.
12. Finishing dryer, berfungsi sebagai pengering udara pupuk setelah pupuk
masuk ke dalam karung.
13. Timbangan fairbang, berfungsi sebagai alat untuk menimbang bobot pupuk
organik sebelum dilakukan proses penjahitan karung. Timbangan fairbang
memiliki kapasitas maksimal 500 kg.
14. Tangki larutan, terletak dibagian atas dekat dengan pan granulator. Tangki
ini berfungsi untuk mengalirkan cairan mixtro kedalam selang yang
kemudian disemprotkan pada saat pan granulator berputar. Tangki ini
memiliki kapasitas penyimpanan 500 liter.
15. Panel kontrol listrik, berfungsi sebagai sumber pengaturan listrik pabrik.
Sumber listrik yang berasal dari generator di kontrol oleh panel listrik ini.
16. Stabilizer, berfungsi sebagai pengatur arus tegangan listrik ketika pabrik
sedang beroperasi. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kerusakan mesin
akibat berubahnya tegangan listrik.
17. Handle listrik, berfungsi sebagai pengatur aliran listrik yang masuk melalui
PLN dan aliran listrik yang mengalir melalui generator. Saat jam produksi
semua aliran listrik yang ada di pabrik berasal dari generator.
18. Blower, berfungsi sebagai penambah tekanan angin pada tungku api agar api
yang dihasilkan tetap membara, dan berfungsi membantu proses penguapan
udara hangat pada pupuk setelah di saring.
19. Motor, pabrik memiliki dua buah motor sebagai fasilitas transportasi, pabrik
membeli motor ini dalam keadaan bekas sehingga harga beli jauh lebih
murah.
20. Sumur bor, berfungsi sebagai sumber air bersih yang menunjang kegiatan
operasional di pabrik.
21. Peralatan, peralatan investasi yang digunakan pabrik pupuk organik Darul
Fallah adalah lori, gerobak besar, meteran, pasekon, cangkul, sekop, sepatu
boot, garpu, pompa air, drum solar, tangki BBM, satu set kunci-kunci, las
elpiji, las listrik, gergaji besi, mesin bor listrik, gerinda, kompresor angin,
pompa gemuk, meja kursi kantor, white board, lemari kabinet, kipas angin,

93

dispenser, modem internet, kalkulator, lampu emergency, notebook,


flashdisk, antena dalam, teko listrik, jam dinding, meja rapat jati, televisi,
kasur busa, divan kasur, lemari exel, rice cooker, dan kasur palembang.

Rincian biaya investasi pabrik pupuk Darul Fallah terdapat pada Tabel 12.

Tabel 12. Biaya Investasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah


No Uraian Satuan Jumlah Nilai
(Rupiah) (Rupiah)
1Tanah 1000 M2 100.000 100.000.000
2Bangunan kantor 1 Unit 80.000.000 80.000.000
3Bangunan pabrik 1 Unit 300.000.000 300.000.000
4Musola 1 Unit 25.000.000 25.000.000
5Generator 1 Unit 100.000.000 100.000.000
6Crusher 2 Unit 25.000.000 50.000.000
7Pan Granulator 2 Unit 60.000.000 120.000.000
8Rotary dryer 1 Unit 230.000.000 230.000.000
9Furnace rotary 1 Unit 15.000.000 15.000.000
10Bucket elevator 1 Unit 35.000.000 35.000.000
11Screener 1 Unit 7.000.000 7.000.000
12Finishing dryer 1 Unit 15.000.000 15.000.000
13Timbangan Fairbang 1 Unit 750.000 750.000
14Tangki larutan 1 Unit 500.000 500.000
15Panel Kontrol Listrik 1 Unit 1.500.000 1.500.000
16Stabilizer 1 Unit 3.500.000 3.500.000
17Handle Listrik 1 Unit 1.000.000 1.000.000
18Blower 2 Unit 1.750.000 3.500.000
19Motor Vega R 1 Unit 4.500.000 4.500.000
20Motor GL Pro 1 Unit 3.000.000 3.000.000
21Sumur bor 1 Unit 15.000.000 15.000.000
22Peralatan Terlampir 31.005.000 31.005.000
Total Investasi Tahun Ke-1 1.142.005.000
Sumber : Data Primer (2010)

b. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama
proyek berjalan. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi jumlah produk yang
dihasilkan dan nilainya tetap setiap tahun. Biaya variabel adalah biaya yang
besarnya dipengaruhi oleh jumlah produksi pupuk petroganik.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap yang dikeluarkan pabrik pupuk organik Darul Fallah
meliputi gaji direktur, gaji manajer, gaji akuntan, gaji kepala pabrik, gaji
satpam, biaya listrik, biaya perawatan mesin, mesin jahit karung, peralatan

94

lab, pajak bumi bangunan, dan biaya lain-lain. Biaya lain-lain meliputi
kacamata las, lem dexton, palu , pahat, mata bor, gergaji kayu, mata
gergaji besi, tang jepit, solder listrik, gunting seng, tracker pully, helm
motor, jas hujan, terpal, seragam satpam, penggorengan, serbet, sodet,
pisau, senter, mouse optikal, gallon air, ember, gayung, sapi lidi, sapu ijuk,
selang air, dan keset.
Gaji merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan
setiap bulannya. Gaji yang diberikan pabrik pupuk organik Darul Fallah
sudah termasuk uang makan karyawan biaya transportasi. Besaran jumlah
gaji karyawan pabrik pupuk organik Darul Fallah skenario usaha I dapat
dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Gaji Karyawan Pabrik Pupuk Skenario Usaha I


No Biaya Tetap Jumlah (orang) Gaji perbulan Gaji
(Rupiah) Pertahun
(Rupiah)
1 Direktur 1 5.000.000 60.000.000
2 Manajer 1 3.000.000 36.000.000
3 Kepala Pabrik 1 2.500.000 30.000.000
4 Akuntan 1 2.500.000 30.000.000
5 Satpam 1 1.250.000 15.000.000
Total 171.000.000
Sumber : Data Primer (2010)

Terdapat perbedaan antara biaya tetap pada tahun pertama proyek


dengan tahun kedua proyek. Biaya tetap pada tahun pertama dihitung pada
saat pabrik sudah melakukan produksi yaitu pada saat enam bulan setelah
masa pendirian bangunan. Besarnya biaya tetap tahun pertama pada usaha
pembuatan pupuk petroganik adalah sebesar Rp 120.623.000. Besarnya
biaya tetap pertahun pada usaha pembuatan pupuk petroganik di pabrik
pupuk organik Darul Fallah adalah sebesar Rp 216.803.000. Rincian biaya
tetap pabrik pupuk organik Darul Fallah skenario usaha I dapat dilihat pada
Tabel 14.

95

Tabel 14. Rincian Biaya Tetap Pabrik Skenario Usaha I


Tahun ke-1 Pertahun
No Uraian Jumlah
(Rupiah) (Rupiah)
1Gaji - 85.500.000 171.000.000
2Listrik dan telepon 12 kali bayar 1.800.000 3.600.000
3Biaya perawatan 1 6.000.000 12.000.000
6Peralatan 3 buah 2.400.000 2.400.000
7Transportasi - 12.000.000 12.000.000
8PBB 1 7.500.000 7.500.000
9Perlengkapan (terlampir) 28 Alat 5.423.000 8.303.000
Total Biaya Tetap 120.623.000 216.803.000
Sumber : Data Primer (2010)

2. Biaya Variabel
Biaya variabel yang dikeluarkan oleh pabrik pupuk organik Darul
Fallah setiap tahunnya yaitu : 1) upah tenaga kerja meliputi tenaga kerja
produksi dan tenaga kerja crusher; 2) Bahan baku pupuk meliputi kotoran
sapi, kotoran ayam, mixtro, zeolit, dan filler; 3) Bahan baku penolong
meliputi kayu bakar, solar, karung petroganik, dan benang. Rincian biaya
variabel skenario usaha I dapat dilihat pada Tabel 15.
Beberapa asumsi yang dipakai untuk menghitung besarnya biaya variabel
pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah sebagai berikut :
a. Upah tenaga kerja produksi merupakan upah borongan sebesar Rp 40
perkilogram pupuk yang dihasilkan per tujuh orang tenaga kerja.
Besarnya upah sudah diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja
produksi yaitu tujuh orang pekerja.
b. Upah tenaga kerja crusher merupakan upah borongan sebesar Rp 12.5
perkilogram pupuk yang dihasilkan per empat orang tenaga kerja.
Besarnya upah sudah diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja
produksi yaitu empat orang pekerja.
c. Kotoran sapi dibeli dengan harga Rp 270 per kilogram. Dalam satu ton
hasil produksi memerlukan 550 kilogram kotoran sapi. Besarnya
penyusutan kotoran sapi saat produksi sekitar 15 persen.
d. Kotoran ayam dibeli dengan harga Rp 350 perkilogram. Dalam satu ton
hasil produksi memerlukan 150 kilogram kotoran ayam. Besarnya
penyusutan kotoran ayam saat produksi sekitar 15 persen.

96

e. Mixtro merupakan bakteri yang berbentuk cair. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 10 kilogram mixtro dengan harga beli Rp 13.000
perkilogram. Besarnya penyusutan mixtro saat produksi sekitar 5
persen.
f. Zeolit dibeli dengan harga Rp 480 perkilogram. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 140 kilogram zeolit. Besarnya penyusutan zeolit
pada saat produksi sekitar 5 persen.
g. Filler dibeli dengan harga Rp 50 perkilogram. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 150 kilogram filler. Besarnya penyusutan filler
pada saat produksi sekitar 5 persen.
h. Kebutuhan kayu bakar untuk memproduksi 9.640 kilogram pupuk
petroganik adalah sekitar 2,5 m3 kayu bakar. Harga kayu bakar per m3
adalah Rp 100.000
i. Kebutuhan solar pada saat produksi sebanyak 60 liter per hari. Harga
beli solar sebesar Rp 4.500 per liter.
j. Kebutuhan karung petroganik perhari sekitar 240 karung. Karung
petroganik berukuran 40 kilogram, dibeli dengan harga Rp 3.100 per
karung.
k. Kebutuhan benang untuk menjahit karung sebanyak 1 gulung perhari.
Harga satu gulung benang yaitu Rp 8.000.

97

Tabel 15. Biaya Variabel Pabrik Pada Skenario Usaha I


Uraian Satuan Harga Jumlah Tahun Jumlah Tahun ke-2
Satuan ke-1 sampai ke-10
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
A. Upah TK
Produksi orang 40 60.153.600 120.307.200
TK Crusher orang 12.5 18.798.000 37.596.000
B. Bahan Baku Pupuk
Kotoran sapi kg 270 256.818.276 513.636.552
Kotoran ayam kg 350 90.794.340 181.588.680
Mixtro kg 13.000 205.274.160 410.548.320
Zeolit kg 480 106.110.950 212.221.901
Filler kg 50 11.842.740 23.685.480
C. Bahan Baku Penolong
Kayu bakar m3 100.000 39.000.000 78.000.000
Solar liter 4.500 42.120.000 84.240.000
Karung petroganik lembar 3.100 116.547.600 233.095.200
Benang gulung 8.000 1.248.000 2.496.000
Total Biaya Variabel 948.707.666 1.897.415.333
Sumber : Data Primer (2010)

6.2.1.3. Hasil Analisis Finansial Skenario Usaha I


Analisis finansial skenario usaha I merupakan perencanaan jangka panjang
penjualan pupuk petroganik. Pada kondisi ini, penjualan pupuk petroganik
dilakukan dengan menjalin kemitraan kepada PT Petrokimia Gresik. Hasil
proyeksi laba rugi pada pada skenario usaha I menunjukkan bahwa pabrik pupuk
organik Darul Fallah sudah dapat memperoleh keuntungan (laba) pada tahun
pertama berjalannya pengusahaan pupuk organik petroganik. Hal ini dikarenakan
kuantitas penjualan pupuk petroganik relatif besar dan memberi keuntungan yang
mampu menutupi biaya variabel dan biaya tetap pada tahun pertama sampai tahun
akhir proyek. Selama sepuluh tahun penyelenggaraan usaha, total keuntungan
yang diraih oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah sebesar Rp
7.943.749.354. Rekapitulasi Perhitungan Laba-Rugi Pada Skenario Usaha I dapat
dilihat pada Tabel 16.

98

Tabel 16. Rekapitulasi Perhitungan Laba-Rugi Pada Skenario Usaha I


Tahun Laba Usaha (Rupiah)
1 352.620.150
2 843.458.800
3 843.458.800
4 843.458.800
5 843.458.800
6 843.458.800
7 843.458.800
8 843.458.800
9 843.458.800
10 843.458.800
TOTAL 7.943.749.354

Analisis kelayakan finansial pengusahaan pupuk petroganik di pabrik


pupuk organik Darul Fallah dilihat dari kriteria nilai NPV, Net B/C, IRR, dan
Payback Period. Hasil analisis finansial pabrik pupuk organik Darul Fallah pada
skenario usaha I dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Hasil Analisis Finansial Pabrik Pada Skenario Usaha I


No Kriteria Hasil
1. Net Present Value (rupiah) 5.047.061.927
2. Net Benefit and Cost Ratio 9,58
3. Internal Rate Return (persen) 157
4. Payback Period 1 tahun 3 bulan 18 hari
5. Switching Value :
Peningkatan biaya bahan baku KS (persen) 200,509
Berdasarkan analisis finansial diatas dapat dilihat bahwa usaha pembuatan
pupuk organik di pabrik pupuk organik Darul Fallah menghasilkan NPV yang
lebih besar dari nol, yaitu Rp 5.047.061.927. Hal ini menunjukkan bahwa usaha
pembuatan pupuk organik skenario usaha I memberikan manfaat bersih sebesar
Rp 5.047.061.927 selama jangka waktu 10 tahun. Dengan demikian, berdasarkan
kriteria NPV usaha pembuatan pupuk organik dengan menggunakan skenario
usaha I di pabrik pupuk organik Darul Fallah layak untuk dilaksanakan.
Nilai IRR yang diperoleh yaitu sebesar 157 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan pada pabrik pupuk
organik Darul Fallah sebesar 157 persen. Nilai ini lebih dari tingkat diskonto
(discount rate) yang digunakan yakni 7 persen. Maka dapat dikatakan bahwa
usaha pembuatan pupuk organik dengan menggunakan skenario usaha I di pabrik
pupuk organik Darul Fallah layak untuk dilaksanakan.

99

Net B/C yang diperoleh yaitu sebesar 9,58. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap Rp 1 yang dikeluarkan akan menghasilkan manfaat bersih sebesar 9,58.
Nilai Net B/C yang diperoleh lebih besar dari 1, sehingga usaha pembuatan pupuk
organik dengan menggunakan skenario usaha I di pabrik pupuk organik Darul
Fallah layak untuk dilaksanakan.
Payback Period (PP) yang diperoleh yaitu sebesar 1 tahun 3 bulan 18 hari.
Nilai Payback Period ini menunjukkan bahwa modal usaha pendirian pabrik
pupuk organik Darul Fallah dengan menggunakan skenario usaha I dapat kembali
dalam waktu 1 tahun 3 bulan 18 hari.
Variabel yang dibahas dalam analisis switching value adalah variabel yang
dianggap signifikan mempengaruhi usaha atau proyek. Dalam skenario usaha I,
variabel yang dibahas yaitu biaya bahan baku kotoran sapi. Variabel tersebut
digunakan karena berdasarkan data di lapangan yaitu usaha pembuatan pupuk
organik ini sangat tergantung pada ketersedian kotoran sapi yang sudah kering
dan siap untuk diproses menjadi pupuk organik. Kotoran sapi merupakan
komponen biaya variabel paling besar dalam pembuatan pupuk organik.
Ketersediaan kotoran sapi di pasar cenderung fluktuatif akibat adanya perubahan
iklim sehingga memungkinkan harga bahan baku kotoran sapi akan naik ketika
persediaan kotoran sapi kering di pasar relatif sedikit.
Variabel jumlah penjualan dan tingkat harga jual produk tidak digunakan
untuk menganalisis nilai pengganti dikarenakan jumlah penjualan pupuk organik
tetap dan pasti setiap bulannya. Harga jual pupuk petroganik juga tetap
berdasarkan perjanjian usaha. Dasar pemikiran variabel yang mempengaruhi
usaha pembuatan pupuk ini bersadarkan fakta yang ada di lokasi penelitian. Hasil
analisis switching value usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah skenario
usaha I dapat dilihat pada Tabel 17.
Berdasarkan hasil analisis switching value tersebut dapat dilihat bahwa batas
maksimal perubahan terhadap kenaikan biaya bahan baku kotoran sapi adalah
200,509 persen. Kenaikan biaya bahan baku kotoran sapi yang melebihi batas
tersebut akan merubah kelayakan usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah
menjadi tidak layak atau tidak menguntungkan.

100

6.2.2. Analisis Finansial Skenario Usaha II


Analisis finansial skenario usaha II merupakan pengembangan pasar
produk pupuk organik yang dihasilkan pabrik pupuk organik Darul Fallah. Pada
skenario usaha ini, pabrik Darul Fallah tidak hanya mengusahakan pupuk
petroganik saja tetapi juga mengusahakan pupuk organik dengan merek sendiri
yaitu pupuk organik Dafa. Pasar yang dituju oleh pupuk organik Dafa adalah
pedagang tanaman hias yang ada di Bogor, hobbies tanaman hias, dan petani.
Pengembangan pasar yang direncanakan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah
bertujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan sebagai upaya
mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik.

6.2.2.1. Arus Penerimaan (Inflow)


a. Penjualan Pupuk Organik
Arus penerimaan yang diperoleh pabrik pupuk organik Darul Fallah
berasal dari penjualan pupuk organik petroganik dan pupuk organik Dafa.
Penjualan pupuk petroganik berjumlah 250.640 kilogram perbulan dan jumlah
penjualan pupuk organik Dafa sebesar 249.600 kilogram perbulan. Kondisi
tersebut berada pada kapastitas optimum pabrik pupuk organik Darul Fallah
sesuai dengan kapastias mesin dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan.
Penerimaan arus kas masuk melalui penjualan pupuk organik petroganik
dan pupuk organik Dafa pada tahun pertama berbeda dengan tahun kedua dan
seterusnya. Pada tahun pertama pabrik hanya memiliki waktu untuk berproduksi
selama enam bulan saja kerena telah dikurangi oleh waktu yang digunakan untuk
pembangunan pabrik pupuk organik Darul Fallah. Sedangkan pada tahun kedua
sampai tahun ke sepuluh, pabrik pupuk organik Darul Fallah sudah dapat
berproduksi secara optimal selama 12 bulan.
Nilai penerimaan pada tahun pertama adalah harga jual pupuk petroganik
dikalikan dengan hasil produksi petroganik ditambah dengan harga jual pupuk
organik Dafa dikalikan dengan hasil produksi pupuk organik Dafa. Harga jual
pupuk petroganik per kilogram Rp 1.130. Hasil produksi pupuk petroganik pada
tahun pertama adalah jumlah produksi petroganik perhari dikalikan dengan bulan
produksi yaitu 9.640 kilogram petroganik dikalikan dengan 26 hari kerja dikalikan
dengan 6 bulan produksi sehingga diperoleh hasil produksi sebanyak 1.503.840

101

kilogram pupuk petroganik. Total penerimaan pupuk petroganik pada tahun


pertama adalah jumlah produksi pupuk tahun pertama dikalikan dengan harga jual
yaitu 1.503.840 kilogram dikalikan dengan Rp 1.130 per kilogram sehingga nilai
penerimaan penjualan pupuk petroganik pada tahun pertama adalah Rp
1.699.339.200. Sedangkan pupuk organik Dafa, dijual pada harga yang berbeda.
Sebanyak 80 persen dijual dengan harga Rp 900 per kilogram dan 20 persen dijual
dengan harga Rp 700 per kilogram. Hasil produksi pupuk organik Dafa pada
tahun pertama adalah jumlah produksi pupuk organik Dafa perhari dikalikan
dengan bulan produksi yaitu 9.600 kilogram dikalikan dengan 26 hari kerja
dikalikan dengan 6 bulan produksi sehingga diperoleh hasil produksi sebanyak
1.497.600 kilogram pupuk organik Dafa. Total penerimaan pupuk organik Dafa
pada tahun pertama adalah jumlah produksi pupuk tahun pertama dikalikan
dengan harga jual yaitu 1.497.600 kilogram dikalikan dengan Rp 900 per
kilogram dikalikan 80 persen di tambah dengan 1.497.600 kilogram dikalikan
dengan Rp 700 per kilogram dikalikan 20 persen sehingga nilai penerimaan
penjualan pupuk organik Dafa pada tahun pertama adalah Rp 1.287.936.000.
Total nilai penjualan kedua produk pada tahun pertama proyek sebesar Rp
2.987.275.200.
Hasil produksi pupuk petroganik pada tahun kedua sampai tahun
kesepuluh adalah jumlah produksi perhari dikalikan dengan bulan produksi yaitu
9.640 kilogram dikalikan dengan 26 hari kerja dikalikan dengan 12 bulan
produksi yaitu berjumlah 3.007.680 kilogram pupuk petroganik. Total penerimaan
pada tahun kedua sampai tahun kesepuluh adalah jumlah produksi pupuk
petroganik tahun tersebut dikalikan dengan harga jual yaitu 3.007.680 kilogram
dikalikan dengan Rp 1.130 per kilogram sehingga nilai penerimaan penjualan
pupuk petroganik pada tahun kedua sampai tahun kesepuluh adalah Rp
3.398.678.400. Sedangkan nilai penjualan pupuk organik Dafa pada tahun kedua
sampai tahun kesepuluh diperoleh dari produksi pertahun yaitu 2.995.200
kilogram dikalikan dengan harga jual pupuk organik Dafa sebesar Rp 900 per
kilogram dikalikan 80 persen ditambah dengan 2.995.200 kilogram dikalikan
dengan Rp 700 per kilogram dikalikan 20 persen sehingga diperoleh nilai
penjualan pupuk organik Dafa sebesar Rp 2.575.872.000. Total nilai penjualan

102

kedua produk pada tahun kedua sampai tahun kesepuluh proyek sebesar Rp
5.974.550.400. Total inflow selama umur proyek diperoleh dari penjumlahan dari
tahun pertama sampai tahun kesepuluh yaitu Rp 56.881.465.467. Proyeksi
penerimaan total penjualan pupuk organik dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Proyeksi Penerimaan Total Penjualan Pupuk


Tahun ke- Nilai Penjualan Nilai Penjualan Pupuk Nilai
Petroganik (Rupiah) Organik Dafa (Rupiah) (Rupiah)
1 1.699.339.200 1.287.936.000 2.987.275.200
2 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
3 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
4 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
5 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
6 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
7 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
8 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
9 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
10 3.398.678.400 2.575.872.000 5.974.550.400
Total 56.881.465.467
Sumber : Data Primer (2010)

b. Penerimaan dari Nilai Sisa


Nilai sisa (salvage value) merupakan nilai dari barang modal yang tidak
habis dipakai selama umur proyek. Barang tersebut tersebut harus dinilai
harganya pada saat akhir umur proyek. Penentuan besarnya salvage value ditaksir
berdasarkan pada kondisi fisik barang pada akhir umur proyek. Penaksiran
salvage value dapat dilakukan dengan menggunakan metode penyusutan
pertahun. Total dari nilai sisa akan dimasukkan sebagai arus kas masuk (inflow)
dalam perhitungan arus kas (cashflow) dan dihitung pada saat umur proyek
berakhir. Penerimaan nilai sisa pada skenario usaha II sama pada penerimaan nilai
sisa skenario usaha I. Rekapitulasi nilai sisa pabrik pupuk organik Darul Fallah
pada skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 11.

6.2.2.2. Arus Pengeluaran (Outflow)


a. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama
proyek. Biaya investasi pada skenario usaha II sama dengan biaya investasi yang
dikeluarkan pada skenario usaha I. Tidak ada penambahan investasi walaupun

103

skala produksi lebih diperbesar. Rincian biaya investasi pabrik pupuk Darul
Fallah pada skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 12.

b. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama
proyek berjalan. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi jumlah produk yang
dihasilkan dan nilainya tetap setiap tahun. Biaya variabel adalah biaya yang
besarnya dipengaruhi oleh jumlah produksi pupuk yang dihasilkan.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap yang dikeluarkan pabrik pupuk organik Darul Fallah
pada skenario usaha II meliputi gaji manajer, gaji akuntan, gaji kepala
pabrik, gaji tenaga kerja pemasaran, biaya pemasaran pupuk, biaya listrik,
biaya perawatan mesin, mesin jahit karung, peralatan lab, pajak bumi
bangunan, dan biaya lain-lain. Biaya lain-lain meliputi kacamata las, lem
dexton, palu , pahat, mata bor, gergaji kayu, mata gergaji besi, tang jepit,
solder listrik, gunting seng, tracker pully, helm motor, jas hujan, terpal,
seragam satpam, penggorengan, serbet, sodet, pisau, senter, mouse optikal,
gallon air, ember, gayung, sapi lidi, sapu ijuk, selang air, dan keset.

Gaji merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan


setiap bulannya. Gaji yang diberikan pabrik pupuk organik Darul Fallah
sudah termasuk uang makan karyawan dan biaya transportasi. Besaran
jumlah gaji karyawan pabrik pupuk organik Darul Fallah skenario usaha II
dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Gaji Karyawan Pabrik Pupuk Skenario Usaha II


No Biaya Tetap Jumlah (orang) Gaji perbulan Gaji
(Rupiah) Pertahun
(Rupiah)
1 Direktur 1 5.000.000 60.000.000
2 Manajer 1 3.000.000 36.000.000
3 Kepala Pabrik 1 2.500.000 30.000.000
4 Akuntan 1 2.500.000 30.000.000
5 TK. Pemasaran 2 1.800.000 21.600.000
6 Satpam 1 1.250.000 15.000.000
Total 192.600.000
Sumber : Data Primer (2010)

104

Terdapat perbedaan antara biaya tetap pada tahun pertama proyek


dengan tahun kedua proyek. Rincian biaya tetap skenario usaha II pabrik
pupuk organik Darul Fallah dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Rincian Biaya Tetap Pabrik Skenario Usaha II


Tahun ke-1 Pertahun
No Uraian Jumlah
(Rupiah) (Rupiah)
1 Gaji - 107.100.000 192.600.000
2 Fee Tambahan - 11.700.000 23.400.000
3 Biaya pemasaran 149.760.000 299.520.000
4 Listrik dan telepon 12 kali bayar 1.800.000 3.600.000
5 Biaya perawatan 1 6.000.000 12.000.000
6 Peralatan 3 buah 2.400.000 2.400.000
7 Transportasi - 12.000.000 12.000.000
8 PBB 1 7.500.000 7.500.000
9 Perlengkapan (terlampir) 28 Alat 8.303.000 14.063.000
Total Biaya Tetap 306.563.000 588.683.000
Sumber : Data Primer (2010)

2. Biaya Variabel
Biaya variabel yang dikeluarkan oleh pabrik pupuk organik Darul
Fallah setiap tahunnya yaitu : 1) upah tenaga kerja meliputi tenaga kerja
produksi dan tenaga kerja crusher; 2) Bahan baku pupuk meliputi kotoran
sapi, kotoran ayam, mixtro, EM4, zeolit, dan filler; 3) Bahan baku penolong
meliputi kayu bakar, solar, karung petroganik, karung pupuk organik Dafa
dan benang. Rincian biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 21.
Beberapa asumsi yang dipakai untuk menghitung besarnya biaya variabel
pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah sebagai berikut :
a. Upah tenaga kerja produksi merupakan upah borongan sebesar Rp 40
perkilogram pupuk yang dihasilkan per tujuh orang tenaga kerja.
Besarnya upah sudah diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja
produksi yaitu tujuh orang pekerja.
b. Upah tenaga kerja crusher merupakan upah borongan sebesar Rp 12.5
perkilogram pupuk yang dihasilkan per empat orang tenaga kerja.
Besarnya upah sudah diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja
produksi yaitu empat orang pekerja.

105

c. Kotoran sapi dibeli dengan harga Rp 270 per kilogram. Dalam satu ton
hasil produksi memerlukan 550 kilogram kotoran sapi. Besarnya
penyusutan kotoran sapi saat produksi sekitar 15 persen.
d. Kotoran ayam dibeli dengan harga Rp 350 perkilogram. Dalam satu ton
hasil produksi memerlukan 150 kilogram kotoran ayam. Besarnya
penyusutan kotoran ayam saat produksi sekitar 15 persen.
e. Mixtro merupakan bakteri yang berbentuk cair. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 10 kilogram mixtro dengan harga beli Rp 13.000
perkilogram. Besarnya penyusutan mixtro saat produksi sekitar 5
persen.
f. EM4 merupakan bakteri pengganti mixtro yang digunakan untuk
membuat pupuk organik Dafa. Dalam satu ton hasil produksi
memerlukan 10 kilogram EM4 dengan harga beli Rp 11.000
perkilogram. Besarnya penyusutan EM4 saat produksi sekitar 5 persen.
g. Zeolit dibeli dengan harga Rp 480 perkilogram. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 140 kilogram zeolit. Besarnya penyusutan zeolit
pada saat produksi sekitar 5 persen.
h. Filler dibeli dengan harga Rp 50 perkilogram. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 150 kilogram filler. Besarnya penyusutan filler
pada saat produksi sekitar 5 persen.
i. Kebutuhan kayu bakar untuk memproduksi 9.640 kilogram pupuk
petroganik dan 9.600 kilogram pupuk organik Dafa perhari adalah
sekitar 5 m3 kayu bakar. Harga kayu bakar per m3 adalah Rp 100.000
j. Kebutuhan solar pada saat produksi sebanyak 120 liter per hari. Harga
beli solar sebesar Rp 4.500 per liter.
k. Kebutuhan karung petroganik perhari sekitar 240 karung. Karung
petroganik berukuran 40 kilogram, dibeli dengan harga Rp 3.100 per
karung.
l. Kebutuhan karung pupuk organik Dafa sekitar 480 karung. Karung
pupuk organik Dafa berukuran 20 kilogram, dibeli dengan harga Rp
1.500 per karung

106

m. Kebutuhan benang untuk menjahit karung sebanyak 2 gulung perhari.


Harga satu gulung benang yaitu Rp 8.000.

Tabel 21. Biaya Variabel Pabrik Pada Skenario Usaha II


Uraian Satuan Harga Satuan Jumlah Tahun Jumlah Tahun
(Rupiah) ke-1 (Rupiah) ke-2 sampai ke-10
(Rupiah)
A. Upah TK
Produksi orang 40 120.057.600 240.115.200
TK Crusher orang 12.5 37.518.000 75.036.000
B. Bahan Baku Pupuk
Kotoran sapi kg 270 512.570.916 1.025.141.832
Kotoran ayam kg 350 181.211.940 362.423.880
Mixtro kg 13.000 205.274.160 410.548.320
EM4 kg 11.000 172.972.800 345.945.600
Zeolit kg 480 211.781.606 423.563.213
Filler kg 50 23.636.340 47.272.680
C. Bahan Baku Penolong
Kayu bakar m3 100.000 78.000.000 156.000.000
Solar liter 4.500 84.240.000 168.480.000
Karung petroganik lembar 3.100 116.547.600 233.095.200
Karung Darul Fallah lembar 1.500 112.320.000 224.640.000
Benang gulung 8.000 2.496.000 4.992.000
Total Biaya Variabel 1.858.626.962 3.717.253.925
Sumber : Data Primer (2010)

6.2.2.3. Hasil Analisis Finansial Skenario Usaha II


Analisis finansial skenario usaha II merupakan representasi rencana
pengembangan pasar pupuk organik dan rencana jangka panjang pelaksanaan
usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah. Hasil proyeksi laba rugi pada pada
skenario usaha II menunjukkan bahwa pabrik pupuk organik Darul Fallah sudah
dapat memperoleh keuntungan (laba) pada tahun pertama berjalannya usaha
penjualan pupuk petroganik dan pupuk organik Dafa. Hal ini dikarenakan
kuantitas penjualan pupuk organik yang dilakukan perusahaan relatif besar dan
memberi keuntungan yang mampu menutupi biaya variabel dan biaya tetap pada
tahun pertama sampai tahun akhir proyek. Selama sepuluh tahun penyelenggaraan
usaha, total keuntungan yang diraih oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah pada
skenario usaha II adalah sebesar Rp 10.680.842.386. Rekapitulasi Perhitungan
Laba-Rugi Skenario Usaha II dapat dilihat pada Tabel 22.

107

Tabel 22. Rekapitulasi Perhitungan Laba-Rugi Skenario Usaha II
Tahun Laba Usaha (Rupiah)
1 496.677.678
2 1.131.573.856
3 1.131.573.856
4 1.131.573.856
5 1.131.573.856
6 1.131.573.856
7 1.131.573.856
8 1.131.573.856
9 1.131.573.856
10 1.131.573.856
TOTAL 10.680.842.386

Analisis kelayakan finansial pengusahaan pupuk petroganik dan pupuk


organik Dafa di pabrik pupuk organik Darul Fallah dilihat dari kriteria nilai NPV,
Net B/C, IRR, dan Payback Period. Hasil analisis finansial pabrik pupuk organik
Darul Fallah pada skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Hasil Analisis Finansial Pabrik Pada Skenario Usaha II


No Kriteria Hasil
1. Net Present Value (rupiah) 6.936.028.312
2. Net Benefit and Cost Ratio 16,29
3. Internal Rate Return (persen) 264
4. Payback Period 6 bulan 8 hari
5. Switching Value :
a. Penurunan Penjualan POD (persen) 63,58
b. Peningkatan biaya bahan baku KS (persen) 137,401

Berdasarkan analisis finansial diatas dapat dilihat bahwa usaha pembuatan


pupuk organik di pabrik pupuk organik Darul Fallah menghasilkan NPV yang
lebih besar dari nol, yaitu Rp 6.936.028.312. Hal ini menunjukkan bahwa usaha
pembuatan pupuk organik skenario usaha II memberikan manfaat bersih sebesar
Rp 6.936.028.312 selama jangka waktu 10 tahun. Dengan demikian, berdasarkan
kriteria NPV usaha pembuatan pupuk organik dengan menggunakan skenario
usaha II di pabrik pupuk organik Darul Fallah layak untuk dilaksanakan.
Nilai IRR yang diperoleh yaitu sebesar 264 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan pada pabrik pupuk
organik Darul Fallah sebesar 264 persen. Nilai ini lebih besar dari tingkat
diskonto (discount rate) yang digunakan yakni 7 persen. Maka dapat dikatakan

108

bahwa usaha pembuatan pupuk organik dengan menggunakan skenario usaha II di


pabrik pupuk organik Darul Fallah layak untuk dilaksanakan.
Net B/C yang diperoleh yaitu sebesar 16,29. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap Rp 1 yang dikeluarkan akan menghasilkan manfaat bersih sebesar 16,29.
Nilai Net B/C yang diperoleh lebih besar dari 1, sehingga usaha pembuatan pupuk
organik dengan menggunakan skenario usaha II di pabrik pupuk organik Darul
Fallah layak untuk dilaksanakan.
Payback Period (PP) yang diperoleh yaitu 6 bulan 8 hari. Nilai Payback
Period ini menunjukkan bahwa modal usaha pendirian pabrik pupuk organik
Darul Fallah dengan menggunakan skenario usaha II dapat kembali dalam waktu
6 bulan 8 hari.
Variabel yang dibahas dalam switching value skenario usaha II yaitu
penurunan penjualan pupuk organik Dafa dan kenaikan biaya bahan baku kotoran
sapi. Pupuk organik Dafa merupakan pupuk organik yang baru akan beredar di
pasar dan ada kemungkinan produk tersebut mengalami penurunan penjualan.
Usaha pembuatan pupuk organik ini sangat tergantung pada ketersedian kotoran
sapi yang sudah kering dan siap untuk diproses menjadi pupuk organik.
Ketersediaan kotoran sapi kering di pasar akan cenderung mengalami penurunan
apabila musim hujan yang terus menerus. Apabila ketersediaan kotoran sapi di
pasar relatif sedikit maka akan terjadi kenaikan harga bahan baku kotoran sapi.
Hasil analisis switching value usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah
skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 23.
Berdasarkan hasil analisis switching value di atas dapat dilihat bahwa batas
maksimal perubahan terhadap penurunan jumlah penjualan pupuk organik Dafa
dan kenaikan biaya bahan baku kotoran sapi masing-masing adalah 63,58 persen
dan 137,401 persen. Penurunan jumlah penjualan pupuk organik Dafa dan
kenaikan biaya bahan baku kotoran sapi yang melebihi batas tersebut akan
merubah kelayakan usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah menjadi tidak
layak atau tidak menguntungkan.

109

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dimbil dari
pelaksanaan penelitian ini meliputi:
1. Secara non finansial, pelaksanaan usaha pupuk organik Darul Fallah
dinilai layak untuk dijalankan. Pada aspek pasar, peluang pengusahaan
pupuk organik masih terbuka, hal ini terlihat dari adanya permintaan
terhadap pupuk organik Darul Fallah. Berdasarkan aspek teknis, pabrik
pupuk organik Darul Fallah melakukan proses produksi dengan efesien
dan menggunakan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan produksi pupuk
organik. Pada aspek manajemen struktur organisasi tergolong sederhana
sehingga pengorganisasian karyawan berjalan dengan baik. Pabrik pupuk
organik Darul Fallah memiliki badan hukum sebagai unit usaha Koperasi
PP Darul Fallah. Pada aspek sosial-ekonomi-lingkungan pabrik Darul
Fallah memberikan dampak positif dimana usaha ini memberikan manfaat
bagi masyarakat. Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan dan polusi udara.
2. Pelaksanaan usaha pupuk organik Darul Fallah secara finansial dinilai
layak untuk dijalankan, baik pada skenario usaha I maupun pada skenario
usaha II. Meskipun demikian, pelaksanaan usaha pada skenario II relatif
lebih menguntungkan jika dibandingkan pelaksanaan usaha pada skenario
I. Hal tersebut dilihat dari nilai NPV, IRR, Net B/C, dan PP pada skenario
II lebih besar dari skenario I.
3. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa skenario II memiliki sensitivitas
lebih tinggi terhadap peningkatan biaya bahan baku kotoran sapi.
Sensitivitas penurunan penjualan hanya dilakukan pada pupuk organik
Dafa karena penjualan pupuk petroganik selalu tetap sesuai perjanjian
yang disepakati.
7.2. Saran
Dalam melakukan perbaikan dan memajukan usaha, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah, antara lain:
1. Pada pelaksanaan aktivitas usahanya, akan lebih baik jika pabrik pupuk
organik Darul Fallah lebih mengutamakan aplikasi skenario II
dibandingkan skenario I. Penerapan skenario II akan memberikan
kemungkinan peningkatan perolehan laba perusahaan yang lebih besar dan
juga dapat tetap menjaga kontinuitas usaha apabila kontrak dengan PT
Petrokimia Gresik sudah habis.
2. Pabrik pupuk organik Darul Fallah perlu melakukan spesifikasi target pada
penjualan pupuk organik Dafa dan perlu merencanakan strategi pemasaran
yang lebih intensif pada pasar yang dituju.
3. Untuk tetap menjaga kelayakan finansial usaha maka pabrik pupuk
organik Darul Fallah harus menjaga agar tingkat penjualan pupuk organik
Dafa agar tidak mengalami penurunan hingga melebihi nilai pengganti
(switching value) maksimum yang dapat ditoleransi. Upaya pencegahan
penurunan penjualan dapat ditempuh dengan cara menjaga kualitas
produk, meningkatkan promosi dan memperluas pasar.
4. Untuk menjaga kontinuitas usaha, pabrik pupuk organik Darul Fallah perlu
mempertimbangkan untuk membuat alat pengolahan bahan baku kotoran
sapi dan kotoran ayam menjadi kering sehingga bahan baku tersebut siap
diolah menjadi pupuk. Hal ini perlu dilakukan agar kinerja pabrik tidak
terganggu akibat perubahan lingkungan eksternal bisnis seperti
pelanggaran kontrak bahan baku dan perubahan iklim.
5. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai strategi pemasaran pupuk
organik Dafa dan studi kelayakan mengenai penggunaan teknologi terapan
pada pengolahan bahan baku kotoran sapi dan kotoran ayam. Selain itu,
perlu dilakukan pula kajian mengenai potensi permintaan pupuk organik
yang lebih tepat sehingga dapat memberi gambaran permintaan yang
sebenarnya terhadap pupuk organik di Indonesia.

111

DAFTAR PUSTAKA

Agromedia. 2007. Petunjuk Pemupukan. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Gittinger JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Edisi Kedua.


Slamet Sutomo dan Komet Mangiri. penerjemah Jakarta: Universitas
Indonesia.

Gray C, Simanjuntak P, Sabur LK, Maspaitella PFL, Varley RCG. 2007.


Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Husein.2009.http://ahoesein.blogspot.com/2009/08/apa-keunggulan-pupuk-
organik-dibanding.html [diakses tanggal 30 Desember 2009].

Husein U. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Husnan S, Muhammad S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat.


Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Husnan S, Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Penerbit dan Pencetak.


Yogyakarta: AMP YKPN.

Herlianto D, Pujiastuti T. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Honcamp F. 1931. Historisches uber die Entwicklung der Pflanzener-


nahrungslehre, Dungung und Dungemittel. In F. Honcamp (Ed.).
Handbuch der Planzenernahrung und Dungelehre, Bd. I und II. Springer,
Berlin.

Ibrahim J. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara.

Kadariah, Karlina L, Gray C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia.

Lingga, P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya : Jakarta.

Murbandoyo L. 2003. Membuat Kompos. Jakarta: Penebar Swadaya.

Musnawar, Effi Ismawati. 2006. Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat.
Jakarta : Penebar Swadaya.

Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor : Butt


Design and Printing.
Oktifiyani, RI. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Kerupuk Rambak
Kulit Sapi dan Kulit Kerbau (Studi Kasus : Usaha Pembuatan Kerupuk
Rambak di Kecamatan Penganon Kabupaten Kendal, Jawa
Tengah)[Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian
Bogor.

Pangestuti, YD. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Puyuh Pada


Peternakan Puyuh Bintang Tiga, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang,
Kabupaten Bogor[Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor.

Rochmah, HF. 2009. Pengaruh Pupuk Organik dan Anorganik Terhdap


Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.)[Skripsi]. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Sakina, T. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Srikaya Organik Pada Perusahaan


Wahana Cory Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor[Skripsi]. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Siregar, Y. 2009. Analisis Kelayakan Pengusahaan Sapi Perah dan Pemanfaatan


Limbah Untuk Menghasilkan Biogas Dan Pupuk Kompos (Studi Kasus:
UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan, IPB). Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Siahaan, L. 2009. Strategi Pengembangan Padi Organik Kelompok Tani Sisandi


Desa Baruara Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara [Skripsi]. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Suherman. 2005. Formulasi Pupuk Kompos Organik Berbasis Kompos Untuk


Berbagai Tanaman [Skripsi]. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Suriadikarta DA, Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa
Barat : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian.

Suryani 2007. Bioenergi Sebagai Energi Alternatif. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka
Utama.

Sutanto R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta

Wahyuni, S. 2009. Biogas. Jakarta: Penebar Swadaya.

Widiastuti, W. 2008. Studi Kelayakan Usaha Pupuk Organik Cair PT Mulyo Tani
Salatiga Jawa Tengah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor.

Wilis, R. 2008. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Kompos Sampah Perumahan


Di CV Agri Medika Raharja Bogor [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

113

Lampiran 1. Investasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah

No Uraian Satuan Jumlah Harga/Satuan (Rp) Nilai (Rp) Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan Nilai Sisa

1 Tanah M2 1000 100,000 100,000,000 - - 100,000,000


2 Bangunan kantor Unit 1 80,000,000 80,000,000 5 16,000,000 -
3 Bangunan pabrik Unit 1 300,000,000 300,000,000 10 30,000,000 -
4 Musola Unit 1 25,000,000 25,000,000 10 2,500,000 -
5 Generator Unit 1 100,000,000 100,000,000 5 20,000,000 -
6 Crusher Unit 2 25,000,000 50,000,000 5 10,000,000 -
7 Pan Granulator Unit 2 60,000,000 120,000,000 5 24,000,000 -
8 Rotary dryer Unit 1 230,000,000 230,000,000 10 23,000,000 -
9 Furnace rotary Unit 1 15,000,000 15,000,000 3 5,000,000 10,000,000
10 Bucket elevator Unit 1 35,000,000 35,000,000 5 7,000,000 -
11 Screener Unit 1 7,000,000 7,000,000 5 1,400,000 -
12 Finishing dryer Unit 1 15,000,000 15,000,000 5 3,000,000 -
13 Timbangan Fairbang Unit 2 750,000 1,500,000 3 500,000 1,000,000
14 Tangki larutan Unit 1 500,000 500,000 3 166,667 333,333
15 Panel Kontrol Listrik Unit 1 1,500,000 1,500,000 2 750,000 -
16 Stabilizer Unit 1 3,500,000 3,500,000 2 1,750,000 -
17 Handle Listrik Unit 1 1,000,000 1,000,000 2 500,000 -
18 Blower Unit 2 1,750,000 3,500,000 3 1,166,667 2,333,333
20 Motor Vega R Unit 1 4,500,000 4,500,000 5 900,000 -
20 Motor GL Pro Unit 1 3,000,000 3,000,000 3 1,000,000 2,000,000
21 Sumur bor Unit 1 15,000,000 15,000,000 10 1,500,000 -
Peralatan - - -
22 Lori Unit 3 200,000 600,000 3 200,000 400,000
23 Gerobak Unit 1 500,000 500,000 3 166,667 333,333
24 Meteran Unit 1 200,000 200,000 2 100,000 -
25 Pasekon 1 100,000 100,000 2 50,000 -
26 Cangkul Unit 3 35,000 105,000 2 52,500 -
27 Sekop Unit 1 35,000 35,000 2 17,500 -
28 Boot Unit 2 60,000 120,000 2 60,000 -
29 Garpu Unit 1 150,000 150,000 2 75,000 -
30 Pompa air Unit 1 1,500,000 1,500,000 3 500,000 1,000,000
31 Drum solar Unit 1 50,000 50,000 3 16,667 33,333
32 Tangki BBM Unit 1 6,500,000 6,500,000 10 650,000 -
33 Kunci-kunci Set 1 500,000 500,000 3 166,667 333,333
34 Las elpiji Unit 1 2,000,000 2,000,000 5 400,000 -
35 Las listrik Unit 1 850,000 850,000 3 283,333 566,667
36 Gergaji besi Unit 1 50,000 50,000 2 25,000 -
37 Mesin bor listrik Unit 1 250,000 250,000 3 83,333 166,667
38 Gerinda Unit 1 500,000 500,000 3 166,667 333,333
39 Kompresor Angin Unit 1 2,000,000 2,000,000 2 1,000,000 -
40 Selang Kompresor Meter 10 500,000 5,000,000 2 2,500,000 -
41 Tool Box Unit 1 200,000 200,000 2 100,000 -
42 Pompa gemuk Unit 1 175,000 175,000 3 58,333 116,667
43 Meja Unit 2 250,000 500,000 3 166,667 333,333
44 Kursi Unit 8 30,000 240,000 3 80,000 160,000
45 White board Unit 1 50,000 50,000 3 16,667 33,333
46 Lemari kabinet Unit 1 650,000 650,000 5 130,000 -
47 Kipas angin Unit 1 200,000 200,000 2 100,000 -
48 Dispenser Unit 1 300,000 300,000 2 150,000 -
49 Modem internet Unit 1 200,000 200,000 2 100,000 -
50 Kalkulator Unit 1 150,000 150,000 2 75,000 -
51 Lampu emergency Unit 1 70,000 70,000 2 35,000 -
52 Notebook Unit 1 4,000,000 4,000,000 4 1,000,000 2,000,000
53 Flashdisk Unit 1 250,000 250,000 2 125,000 -
54 Antena dalam Unit 1 100,000 100,000 2 50,000 -
55 Teko listrik Unit 1 150,000 150,000 2 75,000 -
56 Jam dinding Unit 2 60,000 120,000 2 60,000 -
57 Meja rapat jati Unit 1 500,000 500,000 3 166,667 333,333
58 Televisi Unit 1 500,000 500,000 3 166,667 333,333
59 Kasur busa Unit 2 350,000 700,000 3 233,333 466,667
60 Divan kasur Unit 2 150,000 300,000 3 100,000 200,000
61 Lemari exel Unit 2 150,000 300,000 3 100,000 200,000
62 Rice cooker Unit 1 250,000 250,000 3 83,333 166,667
63 Kasur palembang Unit 1 90,000 90,000 3 30,000 60,000
TotalInvestasiTahunke1 1,142,005,000 159,848,333 123,236,667
Lampiran 2. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha I
Uraian Tahun
Penerimaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penjualan
Pejualan Pupuk 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400
Total Inflow 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400
Biaya Variabel
A. Upah TK 78,951,600 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200
B. Bahan Baku Pupuk 670,840,466 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933
C. Bahan Baku Penolong 198,915,600 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200
Total Biaya Variabel 948,707,666 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333
Laba Kotor (Margin Kontribusi) 750,631,534 1,501,263,067 1,501,263,067 1,501,263,067 1,501,263,067 1,501,263,067 1,501,263,067 1,501,263,067 1,501,263,067 1,501,263,067
Biaya Tetap
Gaji 85,500,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000
Listrik dan telepon 1,800,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000
Biaya perawatan 6,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
Peralatan 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
Transportasi 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
PBB 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
Perlengkapan 5,423,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000
Beban penyusutan 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333
Total Biaya Tetap 280,471,333 376,651,333 376,651,333 376,651,333 376,651,333 376,651,333 376,651,333 376,651,333 376,651,333 376,651,333
Laba bersih sebelum pajak 470,160,200 1,124,611,734 1,124,611,734 1,124,611,734 1,124,611,734 1,124,611,734 1,124,611,734 1,124,611,734 1,124,611,734 1,124,611,734
Pajak Pendapatan Usaha 25% 117,540,050 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933
Laba bersih setelah pajak 352,620,150 843,458,800 843,458,800 843,458,800 843,458,800 843,458,800 843,458,800 843,458,800 843,458,800 843,458,800
Lampiran 3. CashFlow Skenario Usaha I
Uraian Tahun
INFLOW 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penjualan
Penjualan Pupuk 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400
2. Nilai Sisa 123,236,667
Total Inflow 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,521,915,067
OUTFLOW
1. Biaya Investasi
Tanah 100,000,000
Bangunan 405,000,000 310,000,000
Mesin 583,500,000 6,000,000 20,500,000 6,000,000 327,000,000 26,500,000 6,000,000 20,500,000
Motor 7,500,000 3,000,000 4,500,000 3,000,000 3,000,000
Sumur bor 15,000,000
Peralatan 31,005,000 9,500,000 8,355,000 13,500,000 2,650,000 17,855,000 13,500,000 8,355,000
Total Biaya Investasi 1,142,005,000 15,500,000 31,855,000 19,500,000 644,150,000 47,355,000 19,500,000 31,855,000
2. Biaya Variabel
Upah TK 78,951,600 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200
Bahan baku 670,840,466 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933 1,341,680,933
Bahan baku penolong 198,915,600 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200
Total Biaya Variabel 948,707,666 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333 1,897,415,333
3. Biaya Tetap
Gaji 85,500,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000
Listrik dan telepon 1,800,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000
Biaya perawatan 6,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
Peralatan 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
Transportasi 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
PBB 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
Perlengkapan 5,423,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000
Total Biaya Tetap 120,623,000 216,803,000 216,803,000 216,803,000 216,803,000 216,803,000 216,803,000 216,803,000 216,803,000 216,803,000
Pajak Pendapatan Usaha 117,540,050 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933 281,152,933
Total Outflow 2,328,875,716 2,395,371,266 2,410,871,266 2,427,226,266 2,414,871,266 3,039,521,266 2,442,726,266 2,395,371,266 2,414,871,266 2,427,226,266
Net Benefit (629,536,516) 1,003,307,134 987,807,134 971,452,134 983,807,134 359,157,134 955,952,134 1,003,307,134 983,807,134 1,094,688,800
Df 7% 0.9346 0.8734 0.8163 0.7629 0.7130 0.6663 0.6227 0.5820 0.5439 0.5083
PV/Tahun (588,351,885) 876,327,307 806,344,866 741,116,182 701,440,890 239,321,563 595,318,945 583,933,887 535,125,896 556,484,277
NPV 5,047,061,927
IRR 157%
PV Positif 5,635,413,811
PV Negatif (588,351,885)
Net B/C 9.578305024
Payback Period 1.322
Lampiran 4. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha II
Uraian Tahun
Penerimaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penjualan
Pejualan Petroganik 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400
Penjualan Pupuk ODF 1,287,936,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000
Total Inflow 2,987,275,200 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400
Biaya Variabel
A. Upah TK 157,575,600 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200
B. Bahan Baku Pupuk 1,307,447,762 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525
C. Bahan Baku Penolong 393,603,600 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200
Total Biaya Variabel 1,858,626,962 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925
Laba Kotor (Margin Kontribusi) 1,128,648,238 2,257,296,475 2,257,296,475 2,257,296,475 2,257,296,475 2,257,296,475 2,257,296,475 2,257,296,475 2,257,296,475 2,257,296,475
Biaya Tetap
Gaji 118,800,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000
Biaya pemasaran 149,760,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000
Listrik dan telepon 1,800,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000
Biaya perawatan 6,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
Peralatan 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
Transportasi 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
PBB 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
Perlengkapan 8,303,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000
Beban penyusutan 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333 159,848,333
Total Biaya Tetap 466,411,333 748,531,333 748,531,333 748,531,333 748,531,333 748,531,333 748,531,333 748,531,333 748,531,333 748,531,333
Laba bersih sebelum pajak 662,236,904 1,508,765,142 1,508,765,142 1,508,765,142 1,508,765,142 1,508,765,142 1,508,765,142 1,508,765,142 1,508,765,142 1,508,765,142
Pajak Pendapatan Usaha 25% 165,559,226 377,191,285 377,191,285 377,191,285 377,191,285 377,191,285 377,191,285 377,191,285 377,191,285 377,191,285
Laba bersih setelah pajak 496,677,678 1,131,573,856 1,131,573,856 1,131,573,856 1,131,573,856 1,131,573,856 1,131,573,856 1,131,573,856 1,131,573,856 1,131,573,856
Lampiran 5. CashFlow Skenario Usaha II
Uraian Tahun
INFLOW 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penjualan
Penjualan Petroganik 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400
Penjualan Pupuk Organik Dafa 1,287,936,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000
2. Nilai Sisa 123,236,667
Total Inflow 2,987,275,200 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 6,097,787,067
OUTFLOW
1. Biaya Investasi
Tanah 100,000,000
Bangunan 405,000,000 310,000,000
Mesin 583,500,000 6,000,000 20,500,000 6,000,000 327,000,000 26,500,000 6,000,000 20,500,000
Motor 7,500,000 3,000,000 4,500,000 3,000,000 3,000,000
Sumur bor 15,000,000
Peralatan 31,005,000 9,500,000 8,355,000 13,500,000 2,650,000 17,855,000 13,500,000 8,355,000
Total Biaya Investasi 1,142,005,000 15,500,000 31,855,000 19,500,000 644,150,000 47,355,000 19,500,000 31,855,000
2. Biaya Variabel
Upah TK 157,575,600 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200
Bahan baku 1,307,447,762 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525
Bahan baku penolong 393,603,600 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200
Total Biaya Variabel 1,858,626,962 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925
3. Biaya Tetap
Gaji 118,800,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000
Biaya pemasaran 149,760,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000
Listrik dan telepon 1,800,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000
Biaya perawatan 6,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
Peralatan 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
Transportasi 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
PBB 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
Perlengkapan 8,303,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000
Total Biaya Tetap 306,563,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000
Pajak Pendapatan Usaha 76,640,750 147,170,750 147,170,750 147,170,750 147,170,750 147,170,750 147,170,750 147,170,750 147,170,750 147,170,750
Total Outflow 3,383,835,712 4,453,107,675 4,468,607,675 4,484,962,675 4,472,607,675 5,097,257,675 4,500,462,675 4,453,107,675 4,472,607,675 4,484,962,675
Net Benefit (396,560,512) 1,521,442,725 1,505,942,725 1,489,587,725 1,501,942,725 877,292,725 1,474,087,725 1,521,442,725 1,501,942,725 1,612,824,392
Df 7% 0.9346 0.8734 0.8163 0.7629 0.7130 0.6663 0.6227 0.5820 0.5439 0.5083
PV/Tahun (453,718,681) 1,127,978,155 1,041,532,575 960,917,778 906,862,943 431,304,790 774,742,521 751,619,472 691,841,397 702,947,362
NPV 6,936,028,312
IRR 264%
PV Positif 7,389,746,993
PV Negatif (453,718,681)
Net B/C 16.28706797
Payback Period (Tahun) 6 bulan 8 hari
Lampiran 6 . Switching Value Skenario Usaha I (Kenaikan Harga Bahan Baku Kotoran Sapi 200,509 %)
Uraian Tahun
INFLOW 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penjualan
Penjualan Pupuk 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400
2. Nilai Sisa 123,236,667
Total Inflow 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,521,915,067
OUTFLOW
1. Biaya Investasi
Tanah 100,000,000
Bangunan 405,000,000 80,000,000
Mesin 583,500,000 6,000,000 20,500,000 6,000,000 557,000,000 26,500,000 6,000,000 20,500,000
Motor 7,500,000 3,000,000 4,500,000 3,000,000 3,000,000
Sumur bor 15,000,000
Peralatan 31,005,000 9,500,000 8,355,000 13,500,000 2,650,000 17,855,000 13,500,000 8,355,000
Total Biaya Investasi 1,142,005,000 15,500,000 31,855,000 19,500,000 644,150,000 47,355,000 19,500,000 31,855,000
2. Biaya Variabel
Upah TK 78,951,600 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200 157,903,200
Bahan baku 1,185,784,223 2,371,568,447 2,371,568,447 2,371,568,447 2,371,568,447 2,371,568,447 2,371,568,447 2,371,568,447 2,371,568,447 2,371,568,447
Bahan baku penolong 198,915,600 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200 397,831,200
Total Biaya Variabel 1,463,651,423 2,927,302,847 2,927,302,847 2,927,302,847 2,927,302,847 2,927,302,847 2,927,302,847 2,927,302,847 2,927,302,847 2,927,302,847
3. Biaya Tetap
Gaji 85,500,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000 171,000,000
Listrik 60,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000 120,000
Biaya perawatan 5,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000
Peralatan 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
Transportasi 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
PBB 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
Perlengkapan 5,423,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000 8,303,000
Total Biaya Tetap 117,883,000 211,323,000 211,323,000 211,323,000 211,323,000 211,323,000 211,323,000 211,323,000 211,323,000 211,323,000
Pajak Pendapatan Usaha 0 25,051,055 25,051,055 25,051,055 25,051,055 25,051,055 25,051,055 25,051,055 25,051,055 25,051,055
Total Outflow 2,723,539,423 3,163,676,902 3,179,176,902 3,195,531,902 3,183,176,902 3,807,826,902 3,211,031,902 3,163,676,902 3,183,176,902 3,195,531,902
Net Benefit (1,024,200,223) 235,001,498 219,501,498 203,146,498 215,501,498 (409,148,502) 187,646,498 235,001,498 215,501,498 326,383,165
Df 7% 0.9346 0.8734 0.8163 0.7629 0.7130 0.6663 0.6227 0.5820 0.5439 0.5083
PV/Tahun (957,196,470) 205,259,410 179,178,607 154,979,491 153,649,590 (272,632,923) 116,856,808 136,773,012 117,218,536 165,916,651
NPV 0
IRR 7%
PV Positif 957199181.9
PV Negatif -957196470.5
Net B/C 1
Payback Period (Tahun) 10
Lampiran 7 . Switching Value Skenario Usaha II (Penurunan Penjualan Pupuk Organik Dafa 63,580 %)
Uraian Tahun
INFLOW 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penjualan
Penjualan Petroganik 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400
Penjualan Pupuk ODF 391,325,000 1,185,849,999 1,185,849,999 1,185,849,999 1,185,849,999 1,185,849,999 1,185,849,999 1,185,849,999 1,185,849,999 1,185,849,999
2. Nilai Sisa 123,236,667
Total Inflow 2,090,664,200 4,584,528,399 4,584,528,399 4,584,528,399 4,584,528,399 4,584,528,399 4,584,528,399 4,584,528,399 4,584,528,399 4,707,765,066
OUTFLOW
1. Biaya Investasi
Tanah 100,000,000
Bangunan 405,000,000 80,000,000
Mesin 583,500,000 6,000,000 20,500,000 6,000,000 557,000,000 26,500,000 6,000,000 20,500,000
Motor 7,500,000 3,000,000 4,500,000 3,000,000 3,000,000
Sumur bor 15,000,000
Peralatan 31,005,000 9,500,000 8,355,000 13,500,000 2,650,000 17,855,000 13,500,000 8,355,000
Total Biaya Investasi 1,142,005,000 15,500,000 31,855,000 19,500,000 644,150,000 47,355,000 19,500,000 31,855,000
2. Biaya Variabel
Upah TK 157,575,600 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200
Bahan baku 1,307,447,762 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525 2,614,895,525
Bahan baku penolong 393,603,600 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200
Total Biaya Variabel 1,858,626,962 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925 3,717,253,925
3. Biaya Tetap
Gaji 118,800,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000
Biaya pemasaran 149,760,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000
Listrik dan telepon 1,800,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000
Biaya perawatan 6,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
Peralatan 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
Transportasi 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
PBB 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
Perlengkapan 8,303,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000
Total Biaya Tetap 306,563,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000
Pajak Pendapatan Usaha 0 34,408,616.67 34,408,616.67 34,408,616.67 34,408,616.67 34,408,616.67 34,408,616.67 34,408,616.67 34,408,616.67 34,408,616.67
Total Outflow 3,307,194,962 4,340,345,541 4,355,845,541 4,372,200,541 4,359,845,541 4,984,495,541 4,387,700,541 4,340,345,541 4,359,845,541 4,372,200,541
Net Benefit (1,207,085,100) 263,074,183 247,574,183 231,219,183 243,574,183 (381,075,817) 215,719,183 263,074,183 243,574,183 354,455,850
Df 7% 0.9346 0.8734 0.8163 0.7629 0.7130 0.6663 0.6227 0.5820 0.5439 0.5083
PV/Tahun (1,128,116,916) 229,779,180 202,094,280 176,396,008 173,665,026 (253,926,907) 134,339,066 153,111,570 132,488,217 180,187,380
NPV 0
IRR 7%
PV Positif 1,128,133,821
PV Negatif (1,128,116,916)
Net B/C 1
Payback Period (Tahun) 10
Lampiran 8 . Switching Value Skenario Usaha II (Kenaikan Harga Bahan Baku Kotoran Sapi 137,401 %)
Uraian Tahun
INFLOW 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penjualan
Penjualan Petroganik 1,699,339,200 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400 3,398,678,400
Penjualan Pupuk ODF 1,287,936,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000 2,575,872,000
2. Nilai Sisa 123,236,667
Total Inflow 2,987,275,200 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 5,974,550,400 6,097,787,067
OUTFLOW
1. Biaya Investasi
Tanah 100,000,000
Bangunan 405,000,000 80,000,000
Mesin 583,500,000 6,000,000 20,500,000 6,000,000 557,000,000 26,500,000 6,000,000 20,500,000
Motor 7,500,000 3,000,000 4,500,000 3,000,000 3,000,000
Sumur bor 15,000,000
Peralatan 31,005,000 9,500,000 8,355,000 13,500,000 2,650,000 17,855,000 13,500,000 8,355,000
Total Biaya Investasi 1,142,005,000 15,500,000 31,855,000 19,500,000 644,150,000 47,355,000 19,500,000 31,855,000
2. Biaya Variabel
Upah TK 157,575,600 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200 315,151,200
Bahan baku 2,011,725,327 4,023,450,653 4,023,450,653 4,023,450,653 4,023,450,653 4,023,450,653 4,023,450,653 4,023,450,653 4,023,450,653 4,023,450,653
Bahan baku penolong 393,603,600 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200 787,207,200
Total Biaya Variabel 2,562,904,527 5,125,809,053 5,125,809,053 5,125,809,053 5,125,809,053 5,125,809,053 5,125,809,053 5,125,809,053 5,125,809,053 5,125,809,053
3. Biaya Tetap
Gaji 118,800,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000 237,600,000
Biaya pemasaran 149,760,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000 299,520,000
Listrik dan telepon 1,800,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000
Biaya perawatan 6,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
Peralatan 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000
Transportasi 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000
PBB 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000 7,500,000
Perlengkapan 8,303,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000 14,063,000
Total Biaya Tetap 306,563,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000 588,683,000
Pajak Pendapatan Usaha 0 25,052,503.32 25,052,503.32 25,052,503.32 25,052,503.32 25,052,503.32 25,052,503.32 25,052,503.32 25,052,503.32 25,052,503.32
Total Outflow 4,011,472,527 5,739,544,557 5,755,044,557 5,771,399,557 5,759,044,557 6,383,694,557 5,786,899,557 5,739,544,557 5,759,044,557 5,771,399,557
Net Benefit (1,024,197,327) 235,005,843 219,505,843 203,150,843 215,505,843 (409,144,157) 187,650,843 235,005,843 215,505,843 326,387,510
Df 7% 0.9346 0.8734 0.8163 0.7629 0.7130 0.6663 0.6227 0.5820 0.5439 0.5083
PV/Tahun (957,193,763) 205,263,205 179,182,154 154,982,806 153,652,688 (272,630,027) 116,859,514 136,775,540 117,220,900 165,918,860
NPV 0
IRR 7%
PV Positif 957,225,639
PV Negatif (957,193,763)
Net B/C 1
Payback Period (Tahun) 10
Lampiran 9. Teknologi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah

Crusher Bahan Baku Kotoran Hewan Pan Granulator

Screener

125

Rotary Dryer

Generator

126

Lampiran 10. Dokumentasi

127

Lampiran 11. Standar Operasional Pembuatan Pupuk Petroganik

STANDAR OPERASIONAL (SOP)

PABRIK PUPUK ORGANIK PETROGANIK

I. PENGHALUSAN BAHAN BAKU

1. Siapkan bahan baku yang akan dihaluskan dengan crusher. Bahan baku
harus kering dengan kadar air maksimal 20 persen.
2. Pasang kantong penampung pada saluran output.
3. Jalankan (on kan) crusher ke karung (setelah mencapai + 20 kg), dengan
terlebih dahulu mengikat bagian tengah kantong penampung sehingga bahan
baku halus tidak tersembur keluar
4. Matikan crusher setelah bahan baku yang diperoleh mencukupi kebutuhan.
5. Bersihkan crusher, kantong penampung, dan area sekitar crusher.

II. PENGERINGAN HASIL PRODUKSI

1. Hidupkan power listrik pada rangkaian instalasi rotary dryer (burner,


tabung rotary dryer).
2. Nyalakan burner, furnace, dan blower pada furnace.
3. Setelah tabung rotary panas ( + 80o C) jalankan feeding conveyor, cyclone,
blower pada cyclone.
4. Masukkan hasil produksi ke feeding conveyor
5. Jalankan outlet conveyor, vibrator screen, tampung hasil produksi kering
dikemas dalam kantong 5 kg, 10 kg, 20kg, 40 kg
6. Hasil produksi sesuai spec. dikemas, yang off spec dihaluskan untuk
diproses kembali (re cycle).
7. Matikan burner dan seluruh rangkaian instalasi listrik pada rotary dryer
setelah seluruh hasil produksi selesai dikeringkan.
8. Bersihkan seluruh area rotary dryer.

128

STANDAR OPERASIONAL PROSES PEMBUATAN


PETROGANIK (Pupuk Kandang + Kotoran Ayam)

PETROGANIK adalah pupuk organik yang kaya akan bahan-bahan organik.


Berbentuk granul bertujuan untuk mempermudah dalam pengaplikasian di lapang.

Proses pembuatan PETROGANIK adalah sebagai berikut :


A. Bahan Baku
Pupuk kandang (kotoran sapi)
Kotoran ayam
Mixtro
Suplemen mixtro
Filler (kapur, clay, zeolit)
B. Peralatan
Pan granulator
Crusher
Timbangan
Mesin pengering
Kereta dorong
Sprayer kapasitas 10 liter
C. Prosedur pembuatan 200 kg PETROGANIK (1 Batch Pan Granulator)
1. Bahan baku kering (pupuk kandang, kotoran ayam) dihaluskan dengan
crusher (-60 mesh).
2. Timbang seluruh bahan baku dengan takaran sebagai berikut :
Pupuk kandang : 137,50 kg
Kotoran ayam : 58,00 kg
Mixtro : 2,00 kg
Suplemen mixtro : 1,75 kg
Kapur : 0,75 kg
3. Masukkan /2 bagian pupuk kandang, 1/2 bagian kotoran ayam, suplemen
1

mixtro, kapur ke dalam pan granulator.

129

4. Jalankan pan granulator bersamaan dengan sprayer air hingga bahan


tercampur merata dan bahan baku basah (bila digenggam tidak pecah)
5. Masukkan sisa pupuk kandang
6. Larutkan mixtro dengan 8 liter air, kemudian masukkan kedalam sprayer,
semprotkan ke pan granulator
7. Masukkan sisa kotoran ayam sedikit demi sedikit, dan hentikan sprayer air
setelah berbentuk granul sesuai ukuran yang diinginkan
8. Matikan pan granulator setelah granul terbentuk sempurna
9. Angkat pupuk dan keringkan dengan mesin pengering atau dijemur di
panas matahari.

D. Spesifikasi
Kandungan unsur hara PETROGANIK :
9 C-Organik : 12,50 %
9 N-Total : 1,00 %
9 P2O5 total : 1,50 %
9 K2O : 1,50 %
9 H2O : 10-15 %
9 C/N ratio : 10-25 %

PERHATIAN :
Pakailah sarung tangan plastik selama bekerja menggunakan mixtro
Bila terkena mata, siram air banyak-banyak, bila sakit berlanjut hubungi
dokter.

130

PETUNJUK PENGGUNAAN MIXTRO :


1. Kocok larutan Mixtro hingga tercampur merata sebelum digunakan
2. Timbang Mixtro sebanyak 2,0 kg
3. Tuang Mixtro secara perlahan-lahan kedalam ember plastic yang telah berisi
+ 8 liter air bersih, sambil diaduk hingga seluruh larutan habis dan Mixtro
terlarut sempurna
4. Tuang seluruh larutan ke dalam sprayer kapasitas 10 liter dan dipakai dalam
campuran 200 kg bahan baku PETROGANIK.

PERHATIAN :
Pakailah sarung tangan plastik selama bekerja menggunakan mixtro
Bila terkena mata, siram air banyak-banyak, bila sakit berlanjut hubungi
dokter.

131

You might also like