Professional Documents
Culture Documents
DARUL FALLAH
(Studi Kasus : Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren
Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
SKRIPSI
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK
DARUL FALLAH
(Studi Kasus : Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren
Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Usaha Pupuk Organik Darul Fallah
(Studi Kasus : Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren
Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Nama : Ahmad Rendy Putra
NIM : H34060827
Disetujui,
Pembimbing
Diketahui
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis
Kelayakan Usaha Pupuk Organik Darul Fallah (Studi Kasus : Unit Pupuk
Organik Pondok Pesantren Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) adalah
karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan
salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Analisis Kelayakan Usaha Pupuk Organik Darul Fallah (Studi Kasus :
Unit Pupuk Organik Pondok Pesantren Darul Fallah, Kabupaten Bogor, Jawa
Barat). Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi dan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Agribisnis,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pembuatan
pupuk organik pada pabrik pupuk organik Darul Fallah. Penelitian ini dilakukan
dengan menganalisis kelayakan usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah secara
non finansial dan finansial.
Segala upaya dan kerja yang optimal telah dilakukan dalam penyusunan
skripsi ini, kendati demikian saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata dengan segala kerendahan
hati semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pihak-pihak yang terkait, dan
pembaca.
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua tercinta Papa Elman Inik, SH dan Mama
Mitra Zuhelmi yang telah memberikan doa, dukungan dan semangat hidup kepada
penulis. Selain itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Lukman Mohammad Baga, MA.Ec selaku dosen pembimbing skripsi atas
segala arahan, bimbingan, waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada
penulis selama proses penyusunan skripsi ini.
2. Tintin Sarianti, SP, MM selaku dosen penguji utama pada ujian sidang penulis
yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi
perbaikan skripsi ini.
3. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen penguji dari wakil komisi pendidikan
yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi
perbaikan skripsi ini.
4. Adik-adikku Shindy Amelia Putri dan Khoirunnisa Putri, terimakasih telah
menjadi kekasih hati yang manis.
5. Pemilik dan pihak manajemen pabrik pupuk organik Darul Fallah, khususnya
Bapak Ir. Nursyamsu Mahyuddin, MSi, Rudi Yana, S.Pt, Hendra Setia, dan
Ibu Fatma atas waktu, kesempatan dan informasi yang telah diberikan kepada
penulis.
6. Para pekerja dan masyarakat sekitar pondok pesantren Darul Fallah yang telah
meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data
penelitian.
7. Bapak Adih Supratman atas informasi, saran, dan masukan yang diberikan
kepada penulis.
8. Ibu Ratih S. Loekito, Bapak Chandra, dan Mba Vika selaku pihak Yayasan
Tanoto Foundation atas motivasi, dukungan, dan bantuan berupa beasiswa
yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan masa
perkuliahan dengan baik.
9. Yuselvina, yang telah berbagi kasih sayang, dukungan, genggaman semangat,
gelak tawa, air mata dan kehidupan.
10. Sahabat-sahabat kosan Haris, Aris, Ridy, Acil, Rifai yang telah memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman satu bimbingan skripsi Firdiansyah, Cita, dan Bagus yang telah
memberikan dukungan kepada penulis.
12. Izil, Okla, Nanang, Selly, Anyes, Ade N, Vica, Bayu, Triana, Shara, dan
semua teman-teman AGB 43 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Terimakasih atas rasa kebersamaan selama menjalani masa perkuliahan.
13. Izil, Triana, Maya PS, Lita Suniar yang telah berbagi kebersamaan selama
melakukan Gladikarya di desa Ciampea Udik, Kabupaten Bogor.
14. Mba Vica AGB 42, Salimah AGB 44 atas bantuan kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
15. Ibu Ida, Teh Dian, Pak Yusuf, dan seluruh dosen serta staf Departemen
Agribisnis. Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada
penulis selama proses penyusunan skripsi, seminar, dan sidang.
16. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak
menghilangkan rasa hormat dan terima kasih atas bantuan dan dukungan yang
telah diberikan kepada penulis.
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xvi
I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................... 6
1.3 Tujuan ......................................................................... 8
1.4 Manfaat ...................................................................... 8
1.5 Ruang Lingkup ........................................................... 8
II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 9
2.1 Pengertian Organik ..................................................... 9
2.2 Bahan Organik ........................................................... 9
2.3 Pertanian Organik......................................................... 10
2.4 Pupuk Organik ........................................................... 13
2.5 Manfaat Pupuk Organik ............................................. 15
2.6 Perbandingan Pupuk Organik dengan Pupuk
Anorganik..................................................................... 16
2.7 Jenis Pupuk Organik .................................................. 17
2.8 Pupuk Granul ............................................................. 18
2.9 Kajian Empiris Penelitian Terdahulu ........................... 20
xi
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Sasaran Produksi Pertanian Organik Indonesia
Tahun 2009-2014 ................................................................. 2
2. Potensi Pasar Pupuk Organik Indonesia Tahun 2009 .......... 3
3. Permintaan dan Penawaran Pupuk Organik Jawa Barat
Tahun 2009 ........................................................................... 4
4. Perbandingan Keunggulan Pupuk Organik dengan Pupuk
Anorganik ............................................................................ 16
5. Studi Terdahulu yang Berkaitan dengan Penelitian ............. 22
6. Sistematika Perhitungan Laporan Laba Rugi ....................... 40
7. Aktivitas dalam Cash Flow .................................................... 41
8. Komposisi Pupuk Petroganik ................................................ 59
9. Takaran Pembuatan Pupuk Petroganik dan Organik Dafa ... 66
10. Proyeksi Penerimaan Penjualan Pupuk Petroganik Pabrik
Darul Fallah .......................................................................... 90
11. Penerimaan Nilai Sisa Pabrik Pupuk Darul Fallah ............... 91
12. Biaya Investasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah ............ 94
13. Gaji Karyawan Pabrik Pupuk Skenario Usaha I ................... 95
14. Rincian Biaya Tetap Pabrik Skenario Usaha I ...................... 96
15. Biaya Variabel Pabrik Pada Skenario Usaha I ...................... 98
16. Rekapitulasi Perhitungan Laba Rugi Skenario Usaha I ........ 99
17. Hasil Analisis Finansial Pabrik Pada Skenario Usaha I ........ 99
18. Proyeksi Penerimaan Total Penjualan Pupuk ....................... 103
19. Gaji Karyawan Pabrik Pupuk Skenario Usaha II .................. 104
20. Rincian Biaya Tetap Pabrik Skenario Usaha II .................... 105
21. Biaya Variabel Pabrik Pada Skenario Usaha II .................... 107
22. Rekapitulasi Perhitungan Laba Rugi Skenario Usaha II ....... 108
23. Hasil Analisis Finansial Pabrik Pada Skenario Usaha II ...... 108
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka Pemikiran Operasional ........................................ 36
2. Denah Lokasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah .............. 53
3. Pupuk Organik Super Petroganik .......................................... 60
4. Saluran Distribusi Pupuk Organik Dafa ............................... 63
5. Kotoran Sapi dan Kotoran Ayam .......................................... 67
6. Diagram Alir Pembuatan Pupuk Organik ............................. 71
7. Layout Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah .......................... 73
8. Struktur Organisasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah ..... 77
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Investasi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah ..................... 115
2. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha I .................................. 118
3. Cash Flow Skenario Usaha I ................................................. 119
4. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha II .................................. 120
5. Cash Flow Skenario Usaha II ............................................... 121
6. Switching Value Skenario Usaha I (Kenaikan Harga Bahan
Baku Kotoran Sapi 200,509 %) ............................................ 122
7. Switching Value Skenario Usaha II (Penurunan Penjualan
Pupuk Organik Dafa 63,58 %) .............................................. 123
8. Switching Value Skenario Usaha II (Kenaikan Harga Bahan
Baku Kotoran Sapi 137,401 %) ............................................ 124
9. Teknologi Pabrik Pupuk Organik Darul Fallah .................... 125
10. Dokumentasi ......................................................................... 127
11. Standar Operasional Pembuatan Pupuk Petroganik .............. 128
xvi
I PENDAHULUAN
1
Damarjdati dalam Workshop MAPORINA, 2005.
Tabel 1. Sasaran Produksi Pertanian Organik Indonesia Tahun 2009-2014 (Ton)
No. Komoditi 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Padi 562.000 852.000 1.146.000 1.736.000 2.336.000 2.948.000
2
pertanian Indonesia sedikit demi sedikit kearah pertanian organik yang lebih
ramah lingkungan dan baik untuk kesehatan.
Kebutuhan pupuk organik untuk memperbaiki kerusakan lahan di
Indonesia sangat besar. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk organik memiliki
potensi pasar yang cukup tinggi untuk dikembangkan di Indonesia. Potensi pasar
pupuk organik dapat diproyeksikan dari hasil penelitian Puslittanah tentang status
C-Organic lahan pertanian di Indonesia terutama di daerah Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, NTB, dan
Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi kebutuhan pupuk
organik yang sangat besar. Untuk tanaman pangan di daerah-daerah tersebut
dengan luas lahan sekitar 5,9 juta ha membutuhkan sekitar 3 juta ton, sedangkan
untuk tanaman hortikultura dengan luas lahan sekitar 94 ribu ha membutuhkan
pupuk organik sebanyak 190 ribu ton. Apabila dihitung, maka diperoleh hasil
bahwa satu hektar lahan pertanian sawah membutuhkan pupuk organik sekitar 500
kilogram dan satu hektar lahan pertanian holtikutura membutuhkan pupuk organik
sekitar dua ton. Sementara serapan pupuk organik untuk kedua jenis tanaman
tersebut baru mencapai 624 ribu ton. Potensi pasar pupuk organik di Indonesia
pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 3. Permintaan dan Penawaran Pupuk Organik Jawa Barat Tahun 2009
No Wilayah Permintaan Pupuk Penawaran Pupuk Persentase yang
(Ton) (Ton) Terpenuhi (%)
1 Karawang 6.000 1.530 26
2 Subang 3.450 975 28
3 Indramayu 4.340 1.050 24
4 Purwakarta 3.056 705 23
5 Cianjur 3.000 820 27
6 Sukabumi 2.500 450 18
7 Bogor 1.500 300 20
8 Bandung 2.750 480 17
9 Bekasi 900 300 33
10 Sumedang 1.735 500 29
11 Majalengka 2.354 650 28
12 Cirebon 1.550 300 19
13 Kuningan 3.015 1.150 38
14 Garut 3.200 350 11
15 Tasikmalaya 3.000 240 8
16 Ciamis 2.750 350 13
Total 45.100 10.150 23
Sumber : PT Pupuk Kujang Cikampek, 2010 (diolah)
Pabrik pupuk organik Darul Fallah ini didirikan pada bulan November 2009 dan
mulai beroperasi pada bulan Maret 2010. Sebagai unit bisnis yang baru, pabrik
pupuk organik Darul Fallah akan menghadapi perubahan situasi bisnis. Perubahan
tersebut ada yang dapat diprediksi dan ada pula yang tidak dapat diprediksi.
Perubahan kondisi tersebut akan mempengaruhi tingkat profitabilitas usaha
sehingga perlu dilakukan pengkajian kelayakan usaha secara finansial dan non
finansial untuk mengetahui apakah pabrik pupuk organik Darul Fallah layak
dalam pendiriannya dan mengetahui secara jelas faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis pupuk organik yang dijalankan.
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Mengkaji kelayakan usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah dilihat dari
aspek teknis, aspek pasar, aspek manajemen, dan aspek sosial-ekonomi-
lingkungan.
2. Menganalisis kelayakan finansial pabrik pupuk organik Darul Fallah.
3. Menganalisis sensitivitas dengan menggunakan switching value kelayakan
usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah.
1.4. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak yang
berkepentingan :
1. Perusahaan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kelayakan usaha pupuk organik dan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan
demi keberlangsungan usahanya.
2. Penulis, penelitian ini merupakan salah satu sarana bagi penulis untuk
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh semasa kuliah.
3. Pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca, dan
dapat dijadikan acuan atau perbandingan dalam melakukan studi lanjutan,
khususnya di bidang studi kelayakan bisnis.
II TINJAUAN PUSTAKA
10
3
Lubis. http://gerakankonsumen.blogspot.com/. 24 Mei 2010
11
Salah satu upaya yang harus dilakukan adalah melihat pola pertanian
zaman dahulu. Nenek moyang memanfaatkan pupuk hijau dan kandang untuk
menjaga kesuburan tanah. Mereka membiakkan benih pertanian sendiri dan
menjaga keseimbangan alam hayati dengan larangan adat. Mereka mempunyai
sistem organisasi sosial yang sangat menjaga keselarasan, seperti organisasi
Subak di Bali dan Lumbung Desa di pedesaan Jawa. Pertanian modern membuat
petani menjadi tidak mandiri. Lembaga PBB yaitu FAO (Food and Agriculture
Organisation) telah menegaskan Hak-Hak Petani (Farmers Rights) sebagai
penghargaan bagi petani atas jasa mereka terhadap pertanian. Hak-hak Petani
merupakan pengakuan terhadap petani sebagai pelestari, pemulia, dan penyedia
sumber genetik tanaman. Hak-hak petani dalam deklarasi tersebut mencakup: hak
atas tanah, hak untuk memiliki, melestarikan dan mengembangkan sumber
keragaman hayati, hak untuk memperoleh makanan yang aman, hak untuk
mendapatkan keadilan harga dan dorongan untuk bertani secara berkelanjutan,
hak memperoleh informasi yang benar, hak untuk melestarikan, memuliakan,
mengembangkan, saling tukar-menukar dan menjual benih serta tanaman, serta
hak untuk memperoleh benihnya kembali secara aman yang kini tersimpan pada
bank-bank benih internasional4.
Sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan keamanan
pangan, isu perlindungan lingkungan, isu pemberdayaan petani, maka pemerintah
bersama stakeholder lainnya harus melakukan berbagai upaya untuk
mempromosikan dan mengembangkan pertanian organik. Petani dan produsen
makanan harus didorong sedikit demi sedikit untuk menerapkan sistem pertanian
organik. Hal ini penting mengingat Indonesia menguasai lebih dari 20 persen
lahan pertanian tropis dengan plasma nutfahnya yang sangat beragam. Terlebih
lagi dengan terjadinya krisis pasokan gas bagi beberapa industri pupuk kimia,
sehingga perlu ada alternatif pengganti agar petani tidak kekurangan input
produksi pertanian yang sangat vital ini. Penerapan pertanian organik tentu saja
akan mengurangi ketergantungan petani Indonesia akan pupuk kimia.
Sehubungan dengan banyaknya manfaat yang dapat dirasakan dari
penerapan sistem pertanian organik tersebut, Departemen Pertanian sejak tahun
4
Wacana, edisi 18, Juli-Agustus 1999
12
13
Definisi lain menyebutkan, pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari
pelapukan bahan-bahan organik berupa sisa-sisa tanaman, fosil manusia dan
hewan, kotoran hewan, dan batu-batuan organik yang terbentuk dari tumpukan
kotoran hewan selama ratusan tahun. Pupuk organik juga dapat berasal dari
limbah industri, seperti limbah rumah potong hewan, limbah industri minyak
atsiri, ataupun air limbah industri yang telah diolah, sehingga tidak lagi
mengandung bahan beracun.
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari sejarah
pertanian itu sendiri. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah mulai pada
permulaan dari manusia mengenal bercocok tanam yaitu lebih dari 5.000 tahun
yang lalu. Bentuk primitif dari pemupukan untuk memperbaiki kesuburan tanah
terdapat pada kebudayaan tua manusia di negeri-negeri yang terletak di daerah
aliran sungai-sungai Nil, Euphrat, Indus, di Cina, Amerika Latin, dan sebagainya
(Honcamp, 1931). Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran
sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara
melalui banjir yang terjadi setiap tahun.
Di Indonesia pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Mereka
bahkan hanya mengenal pupuk organik sebelum Revolusi Hijau melanda
pertanian di Indonesia. Setelah Revolusi Hijau, kebanyakan petani lebih suka
menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya jauh
lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah karena disubsidi, dan
mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung kepada pupuk
buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi
pertanian, ketika terjadi kelangkaan pupuk dan harga pupuk naik karena subsidi
pupuk dicabut.
Tumbuhnya kesadaran akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan
dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan pada sebagian kecil
petani telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian
organik. Pertanian jenis ini mengandalkan kebutuhan hara melalui pupuk organik
dan masukan-masukan alami lainnya.
Penggunaan pupuk organik saja pada lahan pertanian tidak dapat
memberikan pengaruh besar untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan
14
ketahanan pangan. Oleh karena itu, sistem pengelolaan hara terpadu yang
memadukan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik dalam rangka
meningkatkan produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan perlu digalakkan.
Hanya dengan cara ini keberlanjutan produksi tanaman dan kelestarian
lingkungan dapat dipertahankan. Sistem pertanian yang disebut sebagai LEISA
(low external input and sustainable agriculture) menggunakan kombinasi pupuk
organik dan anorganik yang berlandaskan konsep good agricultural practices
perlu dilakukan agar degredasi lahan dapat dikurangi dalam rangka memelihara
kelestarian lingkungan. Pemanfaatan pupuk organik untuk meningkatkan
produktivitas lahan dan produksi pertanian perlu dipromosikan dan digalakkan.
Program-program pengembangan pertanian yang mengintegrasikan ternak dan
tanaman (crop-livestock) sebagai pupuk kompos perlu diintensifkan.
Berikut ini adalah keunggulan dan manfaat yang dimiliki pupuk organik
(Suryani, 2009) :
1. Memperbaiki dan menjaga struktur tanah tetap gembur, sehingga pertumbuhan
akar tanaman menjadi lebih baik
2. Meningkatkan daya serap akar dan daya pegang tanah terhadap air, sehingga
ketersediaan air yang dibutuhkan tanaman memadai. Bahan-bahan organik
tersebut akan mengikat air lebih banyak dan lebih lama
3. Menaikkan kondisi kehidupan di dalam tanah. Bahan organik menjadi
makanan utama bagi organisme dalam tanah, seperti cacing, semut, dan
mikroorganisme tanah. Cacing dan semut dapat membantu menjaga
kegemburan tanah. Sementara jasad renik dalam tanah berperan dalam
mengubah pupuk organik menjadi senyawa-senyawa yang dapat diserap
tanaman.
4. Mengurangi tersekatnya fosfat dan meningkatkan ketersediaan unsur-unsur
hara bermanfaat. Bahan organik mengandung asam humus yang membantu
membebaskan unsur-unsur yang tersekat, sehingga mudah diserap tanaman.
15
Tanah yang terlalu sering diberi pupuk anorganik, lama kelamaan akan
menjadi keras. Keadaan ini akan menyebabkan beberapa kesulitan, diantaranya
tanah menjadi sulit diolah dan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu.
Kesuburan dan kegemburan tanah akan terjaga apabila kita selalu menambahkan
bahan organik, yaitu salah satunya pupuk organik. Pemakaian pupuk organik
sangat dianjurkan karena dapat memperbaiki produktivitas tanah, baik secara
fisik, kimia, maupun biologi tanah. Secara fisik, pupuk organik bisa
menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan drainase, meningkatkan
pengikatan antar partikel dan kapasitas mengikat air sehingga dapat mencegah
erosi dan longsor, mengurangi hilangnya nitrogen terlarut, serta memperbaiki
daya olah tanah. Tabel 4. memperlihatkan perbedaan atau keunggulan antara
pupuk organik dan pupuk anorganik.
16
2.7. Jenis Pupuk Organik
Pupuk organik terbagi menjadi dua macam, yaitu pupuk organik alami dan
pupuk organik buatan. Pupuk organik alami adalah pupuk yang bahan bakunya
benar-benar alami, tanpa penambahan unsur hara lain untuk melengkapi atau
meningkatkan kandungan unsur haranya. Kandungan unsur hara pupuk ini
tergantung pada jenis bahan, kondisi pemeliharaan, proses pembuatan, dan cara
penyimpanannya. Jenis pupuk organik alami ada enam macam (AgroMedia,
2010), yaitu :
a) Pupuk kandang
Pupuk kandang berasal dari hasil pembusukan kotoran hewan, baik itu
berbentuk padat (berupa feses atau kotoran) maupun cair (berupa air seni atau
kencing), sehingga warna rupa, tekstur, bau, dan kadar airnya tidak lagi
seperti asli.
b) Pupuk Kompos
Kompos adalah sampah organik yang telah mengalami proses pelapukan atau
dekomposisi akibat adanya interaksi mikroorganisme yang bekerja di
dalamnya. Bahan-bahan organik yang biasa dipakai bisa berupa dedaunan,
rumput, jerami, sisa ranting atau dahan pohon, kotoran hewan, kembang yang
telah gugur, air kencing hewan, kotoran hewan, dan sampah daur ulang.
c) Humus
Humus mirip dengan kompos, tetapi proses pelapukan bahan organiknya
terjadi secara alami. Bahan dasar humus umumnya berupa sisa-sisa tanaman
yang telah melapuk di kawasan hutan. Proses pelapukan berlangsung
bertahun-tahun oleh mikroorganisme pengurai di dalam tanah dengan bantuan
cuaca. Humus biasanya terdapat dilapisan paling atas di dalam kawasan
hutan. Seperti halnya pupuk kandang dan kompos, kandungan unsur hara
dalam humus cukup baik. Humus mengandung unsur hara makro N, P, dan
K, juga mengandung unsur-unsur hara mikro.
d) Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau bagian tanaman
tertentu yang dibenamkan di dalam tanah dalam kondisi segar. Tujuannya
17
untuk menambah bahan organik tanah dan unsur hara tanah, terutama
nitrogen. Tanaman yang digunakan adalah jenis yang mempunyai
kemampuan mengikat nitrogen bebas di udara dan mengubahnya menjadi
bentuk yang dapat diserap tanaman. Tanaman yang mempunyai kemampuan
seperti ini yaitu tanaman dari keluarga kacang-kacangan atau polong-
polongan (Leguminoseae).
e) Kascing
Kascing adalah pupuk organik yang melibatkan cacing tanah dalam proses
penguraian atau dekomposisi bahan organik. Walaupun sebagian besar
penguraian dilakukan oleh jasad renik, kehadiran cacing justru membantu
memperlancar proses dekomposisi. Proses pengomposan dengan melibatkan
cacing tanah tersebut dikenal dengan istilah vermi-composting. Sementara
hasil akhirnya disebut kascing (bekas cacing).
f) Pupuk Guano
Pupuk guano adalah pupuk yang berasal dari kotoran unggas liar, termasuk
kelelawar. Sedangkan pupuk dari kotoran ayam, itik, atau merpati peliharaan
tidak termasuk di dalamnya. Karena itu, pupuk ini dikenal pula sebagai pupuk
burung. Pupuk guano merupakan hasil pelapukan batuan dan kotoran burung
yang ada di dalam goa-goa alam. Jenis pupuk ini tergolong langka, sehingga
sulit ditemukan di pasaran.
Pupuk organik buatan adalah pupuk organik yang dalam proses
pembuatannya telah banyak tersentuh teknologi modern. Biasanya diproduksi
dalam skala pabrikan dan dikemas dalam bentuk yang praktis. Kandungan
haranya juga tidak lagi bergantung pada bahan baku organik yang digunakan
melainkan sudah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
18
1. Pengeringan Bahan. Bahan pupuk organik yang digunakan bisa dibuat dari
pupuk kandang. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang
sudah matang atau sudah kering, bukan yang baru keluar dari binatangnya.
Bisa juga menggunakan kompos, baik kompos dari limbah pertanian, kompos
dari sampah organik, atau humus yang langsung diambil dari tanah.
Langkah pertama adalah pengeringan. Kompos ini harus dikeringkan terlebih
dahulu. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar
matahari atau dengan menggunakan alat pengering (rotary dryer). Kadar air
kompos kering kurang dari 20 persen. Lebih kering lebih bagus. Rotary dryer
digunakan untuk mengeringkan kompos/pupuk organik. Diamater alatnya
kurang lebih 150 cm dan panjang 9 m.
2. Penggilingan dan Pengayakan. Kompos yang sudah kering kemudian digiling
dengan mesin giling. Tingkat kehalusan kompos yang diperlukan minimal 80
mesh sampai 100 mesh. Kompos halus ini kemudian diayak dengan ayakan
80 mesh atau 100 mesh. Sisa bahan yang tidak lolos ayakan dikembalikan ke
alat penggiling.
3. Penambahan Bahan-bahan Lain. Apabila diperlukan dapat pula ditambahkan
beberapa bahan lain. Beberapa bahan yang sering ditambahkan adalah pupuk
anorganik untuk meningkatkan kandungan hara N, P, K, atau hara mikro
lainnya. Dapat pula ditambahkan dengan asam humat atau asam fulvat atau
hormon perangsang pertumbuhan tanaman. Apabila memungkinkan dapat
pula ditambahkan dengan mikroba-mikroba. Namun tidak semua mikroba
bisa ditambahkan ke dalam pupuk granul.
4. Granulasi
Setelah semua bahan siap, langkah berikutnya adalah pembuatan granul.
Granul dapat dibuat dengan berbagai cara. Cara paling sederhana adalah
dengan menggunakan nampan biasa. Caranya, bahan dimasukkan ke dalam
nampan kemudian tambahakan air sebagai perekat. Kemudian nampan
digoyang-goyang sampai terbentuk granul. Hal yang perlu diperhatikan dalam
langkah ini adalah penambahan air/perekat.
5. Alat yang khusus dibuat untuk granulasi adalah pan granulator. Alat ini
berbentuk piringan yang berputar. Prinsip kerjanya sama dengan cara
19
20
21
proyek tertentu. Persamaan penelitian ini dengan Khaddafy (2009) yaitu sama-
sama mengenai studi kelayakan pengusahaan pupuk organik yang berasal dari
kotoran ternak, namun memiliki perbedaan pada alat analisis yang digunakan.
Secara ringkas, perbandingan dari hasil penelitian terdahulu ditampilkan
pada Tabel 5.
Widiastuty 2008 Studi Kelayakan Usaha Dalam penelitian ini output NPV, IRR,
Pupuk Organik Cair di PT utamanya yang dibahas yaitu Break Even
Mulyo Tani Salatiga, pupuk organik yang berasal Point
Jawa Tengah. dari limbah buangan kotoran
ternak dan dimanfaatkan
menjadi pupuk organik.
Muzayin 2008 Analisis Kelayakan Usaha Dalam penelitian ini output NPV, IRR,
Instalasi Biogas dalam utamanya yang dibahas yaitu NET B/C,
Mengelola Limbah susu, serta limbah ternak Payback
Ternak Sapi Potong di PT. yang dimanfaatkan untuk Period
Widodo Makmur Perkasa, menghasilkan biogas dan
Cianjur. kompos.
Khaddafy 2009 Analisis Kelayakan Usaha Dalam penelitian ini output NPV, IRR,
Pupuk Organik di CV utamanya yang dibahas yaitu NET B/C,
Saung Wira Kecamatan pupuk organik yang berasal Payback
Ciawi, Kabapaten Bogor, dari limbah buangan kotoran Period
Jawa Barat. ternak dan dimanfaatkan
menjadi pupuk kompos.
22
24
2. Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor
yang dapat mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa antara lain
harga barang itu sendiri, harga barang lain yang memiliki hubungan
substitusi atau komplementer, teknologi, harga input, tujuan perusahaan,
dan akses terhadap pasar.
3. Program Pemasaran
Program pemasaran meliputi empat aspek bauran pemasaran
(marketing mix) yatu produk (product), harga (price), distribusi (place),
dan promosi (promotion).
4. Pangsa pasar (market share) perusahaan
Pangsa pasar (market share) merupakan proporsi dari keseluruhan
pasar potensial yang diharapkan dapat diraih oleh usaha yang
bersangkutan. Pasar potensial adalah keseluruhan jumlah produk atau
sekelompok produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu pada
suatu periode tertentu. Dalam hal ini, meliputi variabel yang dapat
dikontrol oleh calon investor, yaitu marketing mix, dan kemampuan
manajemen lainnya, serta variabel yang tidak dapat dikontrol oleh calon
investor.
b. Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses
pembangunan usaha secara teknis dan pengorganisasiannya setelah usaha
tersebut selesai dibangun. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini penting
dilakukan sebelum suatu usaha dijalankan. Penentuan kelayakan teknis
perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis atau operasi.
Sehingga, jika tidak dianalisis dengan baik akan berakibat fatal bagi
perusahaan di masa yang akan datang
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek teknis antara lain :
1. Lokasi usaha
Lokasi usaha untuk perusahaan industri mencakup dua pengertian,
yaitu lokasi dan lahan pabrik serta lokasi bukan pabrik. Pengertian lokasi
25
bukan pabrik mengacu pada lokasi untuk kegiatan yang secara langsung
tidak berkaitan dengan proses produksi, yaitu lokasi pembangunan
administrasi perkantoran dan pemasaran. Terdapat beberapa variabel yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi usaha. Variabel tersebut
dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu variabel utama (primer) dan
variabel bukan utama (sekunder). Penggolongan ke dalam kedua
kelompok tersebut tidak mengandung kekakuan, artinya dimungkinkan
untuk berubah golongan sesuai dengan ciri utama output atau usaha
bersangkutan. Variabel-variabel utama (primer) tersebut yaitu ketersediaan
bahan mentah, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga
kerja, dan fasilitas transportasi. Sedangkan variabel-variabel sekunder
terdiri dari hukum dan peraturan yang berlaku, iklim dan keadaan tanah,
sikap dari masyarakat setempat (adat istiadat) dan perencanaan masa
depan perusahaan.
2. Skala Operasional atau Luas Produksi
Skala operasional atau luas produksi adalah jumlah produk yang
seharusnya diproduksi untuk mencapai keuntungan optimal. Pengertian
kata seharusnya dan keuntungan optimal, mengandung maksud untuk
mengkombinasikan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan luas produksi
yaitu batasan permintaan, persediaan kapasitas mesin-mesin, jumlah dan
kemampuan tenaga kerja pengelola proses produksi, kemampuan finansial
dan manajemen, serta kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi
di masa yang akan datang.
3. Layout atau Tata Letak Alur Produksi
Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan
penempatan fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Dengan
demikian pengertian layout mencakup layout site (layout lokasi usaha),
layout pabrik, layout bangunan bukan pabrik dan fasilitas-fasilitasnya.
4. Pemilihan Jenis Teknologi dan Peralatan
Prinsip-prinsip yang dipegang dalam penentuan jenis teknologi dan
peralatan antara lain seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan,
26
c. Aspek Manajemen
Pengkajian aspek manajeman pada dasarnya menilai para pengelola
usaha dan struktur organisasi yang ada. Usaha yang dijalankan akan berhasil
apabila dijalankan oleh orang-orang yang profesional mulai dari
merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengendalikannya agar tidak
terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan struktur organisasi yang dipilih
harus sesuai dengan bentuk dan tujuan usahanya.
Hal-hal yang dipelajari dalam aspek manajemen antara lain :
1. Manajemen dalam Masa Pembangunan Usaha
Manajemen usaha adalah sistem untuk merencanakan,
melaksanakan, dan mengawasi pembangunan usaha dengan efisien.
Manajemen usaha harus dapat menyusun rencana pelaksanaan usaha
dengan mengkoordinasikan berbagai aktivitas atau kegiatan usaha dan
penggunaan sumberdaya agar secara fisik usaha dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
2. Manajemen dalam Operasi
Manajemen ini meliputi bentuk organisasi atau badan usaha yang
dipilih, struktur organisasi, deskripsi dan spesifikasi jabatan, anggota
direksi, dan tenaga kunci serta jumlah tenaga kerja yang akan digunakan.
d. Aspek Hukum
Analisis aspek hukum terdiri dari bentuk badan usaha yang digunakan,
jaminan-jaminan yang dapat diberikan apabila hendak meminjam dana, serta
akta, sertifikat, dan izin yang diperlukan dalam menjalankan usaha.
27
f. Aspek Finansial
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara
biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu usaha akan
menguntungkan selama umur usaha. Penelitian dalam aspek finansial
dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dihitung dan berapa
besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian juga meneliti seberapa
besar pendapatan yang akan diterima jika usaha dijalankan. Penelitian ini
meliputi lama pengembalian investasi yang ditanamkan, sumber pembiayaan
usaha, dan tingkat suku bunga yang berlaku. Sehingga jika dihitung dengan
formula penilaian investasi akan sangat menguntungkan. Hal-hal yang
mendapatkan perhatian dalam penelitian aspek ini antara lain :
1. Biaya Kebutuhan Investasi
Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk yang digunakan untuk
membeli aset-aset yang dibutuhkan usaha tersebut. Aset-aset ini biasanya
berupa aset tetap yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian hingga
dapat dioperasikan. Oleh karena itu, dalam melakukan investasi
dibutuhkan biaya kebutuhan investasi yang digunakan untuk membeli
berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan investasi tersebut.
Biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha
yang akan dijalankan. Secara umun komponen biaya kebutuhan investasi
terdiri dari biaya pra investasi dan biaya pembelian aktiva tetap. Aktiva
tetap atau aktiva jangka panjang terdiri dari tanah dan pengembangan
28
lokasi, bangunan dan perlengkapannya, pabrik dan mesin, dan aktiva tetap
lainnya.
2. Sumber-Sumber Dana
Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber dana
yang ada. Perolehan dana dapat menggunakan modal sendiri, modal
pinjaman, atau gabungan keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal
sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari
jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pengusaha. Pada dasarnya
pemilihan sumber dana bertujuan untuk memilih sumber dana yang ada
pada akhirnya bisa memberikan kombinasi dengan biaya terendah, dan
tidak menimbulkan likuiditas bagi usaha atau perusahaan yang
mensponsori usaha tersebut (artinya jangka waktu pengembalian sesuai
dengan jangka waktu penggunaan dana).
Sumber-sumber dana yang utama terdiri dari modal sendiri yang
disetor oleh pemilik perusahaan, penerbitan saham di pasar modal,
obligasi yang diterbitkan oleh penjual dan dijual di pasar modal, kredit
bank, leasing (sewa guna) dari lembaga keuangan nonbank, dan project
finance.
3. Aliran Kas (Cash Flow)
Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash Flow menggambarkan
berapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis pemasukan tersebut.
Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis
biaya yang dikeluarkan. Aliran kas penting digunakan dalam akuntansi
karena laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas masuk
bersih, dan yang relevan bagi investor adalah kas bukan laba.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu usaha dapat
dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu aliran kas permulaan (initial cash
flow), aliran kas operasional (operational cash flow), dan aliran kas
terminal (terminal cash flow). Pengeluaran-pengeluaran untuk investasi
pada awal periode merupakan aliran kas permulaan. Aliran kas yang
timbul selama operasi usaha disebut aliran kas operasional. Sedangkan
29
aliran kas terminal adalah aliran kas yang diperoleh ketika usaha berakhir.
Pada umumnya initial cash flow bernilai negatif, sedangkan operational
dan terminal cash flow bernilai positif.
30
31
32
33
34
Fallah merupakan salah satu cara untuk menangkap peluang usaha yang
prospektif sekaligus sebagai upaya untuk mensukseskan program pemerintah.
Pabrik ini menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan pupuk
organik seperti menjalin kemitraan dengan PT Petrokimia Gresik dan pedagang
tanaman hias.
Sebagai unit bisnis yang baru, pendirian pabrik pupuk organik Darul
Fallah perlu dikaji kelayakan usahanya. Analisis kelayakan usaha dilakukan
secara menyeluruh pada usaha pupuk organik di pabrik pupuk organik Darul
Fallah. Aspek yang dibahas terdiri dari dua bagian, yaitu aspek non finansial dan
aspek finansial. Aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek hukum dan aspek sosial-ekonomi-lingkungan. Sedangkan
aspek finansial usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah yaitu dengan
menggunakan alat analisis kriteria investasi yang terdiri dari : NPV, IRR, Net B/C
dan Payback Period. Analisis kelayakan usaha didasarkan pada usahasi-usahasi
yang mengandung banyak ketidakpastian tentang yang akan terjadi diwaktu yang
akan datang maka analisis switching value digunakan untuk menganalisis segala
kemungkinan yang akan terjadi. Analisis kelayakan finansial akan dilakukan
dalam dua skenario usaha yaitu skenario usaha I, pabrik hanya bekerjasama
dengan PT Petrokimia Gresik dan skenario usaha II, pabrik bekerjasama dengan
PT Petrokimia Gresik dan mencari pangsa pasar lain. Skenario usaha I
berdasarkan keadaan aktual penelitian. Skenario usaha II berdasarkan rencana
pengembangan pabrik untuk mengoptimalkan kapasitas produksi. Pada masing-
masing skenario usaha akan dilakukan analisis switching value untuk mengetahui
sampai pada batas mana perubahan kondisi lingkungan mampu mengubah
kelayakan usaha. Hasil dari penelitian ini akan memperoleh informasi apakah
usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah ini layak untuk dijalankan ataukah
sebaliknya usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah ini tidak layak dan harus
dibenahi. Kerangka pemikiran operasional analisis kelayakan usaha pabrik pupuk
organik Darul Fallah dapat dilihat pada Gambar 1.
35
Analisis Sensitivitas
36
IV METODE PENELITIAN
38
39
Perhitungan dari awal sampai akhir sistematika perhitungan laporan laba rugi
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Sistematika Perhitungan Laporan Laba Rugi
No Komponen Nilai (Rp)
1. Penjualan bersih A
2. Harga pokok produksi (HPP) B
3. Laba kotor C = A-B
4. Beban penjualan, umum dan administrasi D
5. Laba sebelum bunga dan pajak E = C-D
6. Beban bunga F
7. Laba sebelum pajak G = E-F
8. Pajak penghasilan H
9. Laba setelah pajak I = G-H
Sumber: Horne dan Wachowicz (2005)
Keterangan:
A = Jumlah yang diterima dari penjualan produk
B = Biaya sesungguhnya untuk memproduksi produk yang dijual selama periode
terkait. Termasuk di dalamnya adalah biaya bahan mentah, biaya tenaga
kerja, serta overhead produksi yang berkaitan dengan produk yang dijual.
C = Perolehan setelah adanya pengurangan biaya produksi
D = Komisi tenaga penjualan, iklan (promosi) dan lain-lain
E = Penghasilan operasional yang diperoleh setelah pengurangan seluruh biaya
operasional
F = Biaya dari dana yang dipinjam
G = Penghasilan yang dapat dikenai pajak
H = Nilai pajak terhadap penghasilan usaha
I= Jumlah perolehan yang menunjukkan keuntungan atau kerugian usaha.
Apabila terdapat transaksi saham dalam perusahaan, maka perolehan tersebut
merupakan jumlah yang dihasilkan untuk para pemegang saham.
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan laporan laba rugi:
9 Laba Bersih > 0; maka usaha layak untuk dilaksanakan.
9 Laba Bersih < 0; maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan.
40
4.7. Cash Flow
Cash flow merupakan pernyataan atas biaya dan manfaat finansial usaha.
Manfaat diperhitungkan sebagai arus kas masuk (inflow), sedangkan biaya
diperhitungkan sebagai arus kas keluar (outflow). Horne dan Wachowicz (2005)
menyampaikan tiga bentuk kategori aktivitas yang terdapat dalam cash flow, yaitu
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas investasi menunjukkan
dampak pembelian dan penjualan aktiva tetap serta sekuritas utang atau ekuitas
entitas lainnya. Aktivitas pendanaan menggambarkan dampak semua transaksi kas
dengan para pemegang saham, transaksi peminjaman dan pembayaran kembali
dengan pihak pemberi pinjaman. Aktivitas yang tidak digolongkan sebagai
investasi atau pendanaan diklasifikasikan dalam aktivitas operasi. Rincian
informasi mengenai inflow dan outflow pada aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Aktivitas dalam Cash Flow
No Aktivitas Inflow Outflow
1. Operasi a. Penjulan barang atau jasa a. Membayar pemasok
b. Penghasilan atas pinjaman untuk persediaan
(penghasilan dari bunga) b. Membayar karyawan
dan sekuritas ekuitas untuk jasa yang
(penghasilan diberikan
dari dividen) c. Membayar pajak ke
pemerintah
d. Pembayaran beban
operasional lainnya
41
4.8. Analisis Aspek Finansial
Analisis aspek finansial digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha
pembuatan pupuk organik. Analisis aspek finansial dilakukan dengan
menggunakan kriteria investasi untuk mengetahui apakah suatu usaha tersebut
layak atau tidak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan investasi yang akan
digunakan antara lain Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net
Benefit Cost Ratio (Net B/C), dan Payback Period (PP).
n
Bt C t
NPV =
t =0 (1 + i ) t
Keterangan :
Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan tiap tahun
n = jumlah tahun
i = tingkat suku bunga (diskonto)
Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV yaitu :
NPV > 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat
dilaksanakan.
NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang
dipergunakan. Dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan sebaiknya
tidak dilaksanakan.
NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar
modal sosial, Opportunities Cost faktor produksi normal. Dengan kata lain,
42
proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. Pada kondisi ini nilai perusahaan
tetap. Perlu pertimbangan lagi apabila ingin peroyek tetap dilaksanakan.
NPV
IRR = i + (i 'i )
NPV NPV '
Keterangan :
i = Discount rate yang menghasilkan NPV positif
i = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif
NPV = NPV yang bernilai positif
NPV = NPV yang bernilai negatif
43
Keterangan :
Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan tiap tahun
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga (diskonto)
Kriteria investasi berdasarkan Net B/C Rasio adalah :
Net B/C > 0, maka NPV > 0, proyek menguntungkan
Net B/C < 0, maka NPV < 0, proyek merugikan
Net B/C = 1, maka NPV = 0, proyek tidak untung dan tidak rugi
44
perubahan lingkungan bisnis yang nantinya akan menjadi batas dimana usaha
pembuatan pupuk organik Darul Fallah layak untuk dijalankan.
Switching value dilakukan terhadap variabel-variabel yang paling
mempengaruhi kelayakan usaha pupuk organik Darul Fallah, baik dari sisi
penerimaan maupun dari sisi pengeluaran. Penentuan variabel-variabel tersebut
didasarkan pada proyeksi usaha di masa mendatang dan pengalaman usaha sejenis
yang ada. Dari sisi penerimaan, analisis switching value dilakukan pada variabel
jumlah penjualan pupuk organik Dafa per tahun. Sedangkan dari sisi pengeluaran,
variabel utama adalah harga bahan baku kotoran sapi. Pemilihan variabel tersebut
didasarkan pada pertimbangan bahwa pupuk organik Dafa merupakan produk
baru yang akan beredar di masyarakat, karena produk tersebut belum dikenal oleh
konsumen maka ada kemungkinan bahwa produk tersebut tidak laku di jual.
Alasan untuk variabel bahan baku kotoran sapi karena bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan pupuk organik Darul Fallah saat ini masih diperoleh
dari pihak lain, seperti membeli kepada peternakan-peternakan di sukabumi.
Perubahan iklim yang tidak menentu menjadikan penyebab berkurangnya pasokan
kotoran sapi kering sehingga ada kemungkinan pedagang kotoran sapi akan
menaikkan harga jual apabila persediaan kotoran sapi kering sedikit.
Variabel yang menjadi parameter dalam analisis switching value penelitian
ini adalah :
a. Penurunan penjualan pupuk organik Dafa dengan asumsi faktor lain tetap
(ceteris paribus)
b. Kenaikan harga beli bahan baku kotoran sapi dengan asumsi faktor lain tetap
(ceteris paribus)
45
3. Harga seluruh peralatan dan biaya-biaya pada analisis ini bersumber dari
survei lapang di pabrik pupuk organik Darul Fallah, dimana harga yang
digunakan adalah harga yang berlaku pada saat penelitian dilakukan.
4. Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi pupuk organik terdiri dari biaya
investasi dan biaya operasional. Biaya investasi terdiri dari pembelian tanah,
pembelian mesin, pembangunan kantor, gudang, ruang produksi,
perlengkapan, dan barang inventaris lainnya yang dikeluarkan pada tahun
pertama. Sedangkan biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel.
5. Terdapat biaya reinvestasi yang dikeluarkan berdasarkan umur ekonomis
pelatan-peralatan yang diinvestasikan.
6. Biaya reinvestasi bangunan pabrik pada tahun ke-6 berjumlah Rp
230.000.000. Hal ini diperhitungkan berdasarkan biaya mengganti kayu dan
atap bangunan pabrik.
7. Harga seluruh input dan output yang digunakan dalam analisis ini adalah
konstan, yang berlaku pada tahun 2010.
8. Total produksi adalah jumlah pupuk organik yang diproduksi selama satu
tahun. Nilai total penjualan adalah hasil kali antara total produksi dengan
harga jual.
9. Produk yang dihasilkan diasumsikan semua laku terjual dan habis terpakai
dalam satu bulan.
10. Satu adonan pupuk organik yang terdiri dari kotoran sapi, kotoran ayam,
zeolit, filler, dan mixtro/EM4 yang berjumlah total 1000 kilogram memiliki
peluang keberhasilan pemerolehan pupuk organik layak jual setelah
dilakukan sortasi sebesar 95 persen. Persentase tersebut didasarkan pada
pengalaman usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah.
11. Harga jual pupuk organik kepada PT Petrokimia Gresik selama sepuluh tahun
diasumsikan tetap yaitu Rp 1.130 per kilogram.
12. Harga jual pupuk organik Dafa secara langsung kepada konsumen
diasumsikan tetap yaitu Rp 900 per kilogram. Sedangkan jika dijual melalui
toko pertanian diasumsikan tetap yaitu Rp 700 per kilogram.
46
13. Nilai sisa dihitung berdasarkan perhitungan nilai sisa menggunakan harga
beli dibagi dengan umur ekonomis. Nilai sisa untuk harga tanah diasumsikan
harga beli sama dengan harga jual pada akhir proyek.
14. Tingkat suku bunga (discount rate) yang digunakan merupakan tingkat suku
bunga deposito karena pemilik tidak melakukan peminjaman kepada bank.
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga deposito rata-
rata Bank Indonesia (BI Rate) tahun 2010, yaitu sebesar 7 persen.
15. Pajak pendapatan yang digunakan berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 36 tahun 2008, pasal 17 ayat 2 a, yang merupakan perubahan
keempat atas undang-undang nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan,
yaitu :
Pasal 17 ayat 1 b.
Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar
28% (dua puluh delapan persen).
Pasal 17 ayat 2 a.
Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b menjadi 25% (dua
puluh lima persen) yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010.
47
49
Saat ini kemitraan yang dilakukan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah
hanya dengan satu perusahaan saja yaitu PT Petrokimia Gresik. Namun dalam
pengembangannya pihak pabrik pupuk organik Darul Fallah akan menjalin
kemitraan dengan perusahaan lain seperti PT Pertani dan PT Sangiang Sri. Pabrik
Darul Fallah juga berencana untuk memasarkan produk dengan merek sendiri. Hal
tersebut dilakukan sebagai upaya pabrik pupuk organik Darul Fallah untuk
memaksimalkan keuntungan perusahaan dan mengoptimalkan kapasitas produksi
pabrik.
50
51
dengan fasilitas pendukung seperti : kasur, divan, lemari exel, televisi, meja,
dan dapur.
e. Laboraturium Quality Control
Laboraturium ini digunakan untuk mengecek kualitas pupuk organik yang
dihasilkan. Kualitas pupuk disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan
oleh pihak pembeli, yaitu dalam hal ini PT Petrokimia. Laboraturium
memiliki kemampuan untuk memeriksa kandungan air dalam bahan baku
yang akan digunakan dan memeriksa kadar C-Organik yang terkandung di
dalam pupuk.
f. Mushola
Mushola dibangun untuk mempermudah karyawan pabrik apabila ingin
beribadah. Mushola di bangun di daerah atas bangunan kantor dan berada di
dekat pintu masuk pabrik. Bangunan mushola memiliki luas 25 m2 dan
dilengkapi dengan fasilitas tower untuk wudhu.
g. Gudang Peralatan
Gudang peralatan digunakan untuk menyimpan peralatan-peralatan pabrik
seperti karung, benang, sepatu boot, terpal, kunci-kunci, gergaji, cangkul, dll.
Gudang perlatan berlokasi tepat disebelah ruang kantor.
h. Ruang MCK
Ruang MCK berada disebelah mess karyawan. Pabrik pupuk organik Darul
Fallah memiliki dua buah ruang MCK tetapi berbeda fungsi. Satu ruang MCK
digunakan untuk karyawan pabrik dan satunya lagi digunakan hanya untuk
tamu. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga ruang MCK tamu tetap bersih.
52
Pabrik
53
6.1.1.2. Persaingan
Tingkat persaingan yang ada pada industri pupuk organik relatif kecil.
Terlihat dari masih sedikit jumlah perusahaan yang memproduksi pupuk organik
di Jawa Barat. Pabrik pupuk organik Darul Fallah merupakan pabrik pupuk
organik pertama di Kabupaten Bogor yang menjalin kemitraan dengan PT
Petrokimia Gresik. Saat ini, hanya terdapat sedikit perusahaan yang menghasilkan
pupuk organik di wilayah Bogor. Perusahaan tersebut berproduksi dalam jumlah
55
yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pabrik pupuk organik Darul Fallah.
Perusahaan pupuk organik yang terdapat di Bogor seperti : Gapoktan Silih Asih,
TPA Galuga, P4S Antanan, dan CV Saung Wira.
Produk pupuk organik Darul Fallah memiliki keunggulan apabila
dibandingkan dengan pupuk organik lain karena kualitas pupuk organik yang
dihasilkan adalah pupuk kualitas super dan berbentuk granul sehingga lebih
mudah dalam pengaplikasian terhadap tanaman. Kebanyakan pupuk organik yang
beredar di pasaran adalah pupuk yang berbentuk serbuk halus, bahkan PT Pupuk
Kujang Cikampek juga menghasilkan pupuk organik yang berbentuk serbuk.
Dilihat dari tingkat persaingan yang ada, terdapat peluang bagi pabrik pupuk
organik Darul Fallah untuk menang dalam persaingan industri pupuk organik di
Jawa Barat. Pupuk organik yang dihasilkan Darul Fallah memiliki ciri khas yang
berbeda dan memiliki kandungan serta merek yang dapat diunggulkan dari para
pesaingnya.
56
yang besar. Saat ini, pabrik pupuk organik Darul Fallah sedang mencari pasar
baru dengan melakukan penjajakan dengan PT Pertani dan PT Sanghiang Sri.
Strategi pemasaran produk dilakukan langsung kepada pihak-pihak yang
membutuhkan pupuk organik. Pabrik Darul Fallah akan membuatkan pupuk
organik sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh perusahaan yang bermitra.
Pabrik pupuk Darul Fallah juga berencana untuk menghasilkan pupuk
dengan merek sendiri dan mendistribusikan langsung kepada masyarakat.
Pengenalan merek baru merupakan sesuatu yang perlu dipertimbangkan oleh
pupuk organik Darul Fallah karena pupuk organik dengan merek baru
memerlukan biaya pengenalan produk yang cukup besar. Hal ini merupakan
tantangan yang perlu dilakukan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah.
Penjualan pupuk organik dengan merek sendiri merupakan hal yang perlu
dilakukan mengingat tidak semua produk pupuk yang dihasilkan pabrik Darul
Fallah dibeli oleh PT Petrokimia Gresik.
Pabrik pupuk Darul Fallah berencana akan mengeluarkan pupuk organik
dengan merek dagang pupuk organik Dafa. Pupuk organik ini akan dijual dengan
kemasan yang lebih kecil yaitu 20 kilogram. Hal ini dilakukan berdasarkan
pertimbangan manajemen pabrik bahwa sasaran konsumen yang akan dituju
adalah pedagang tanaman hias, hobbies, dan petani. Mereka lebih menyukai
membeli pupuk organik dengan kemasan yang lebih kecil agar lebih mudah
dibawa.
57
58
Mikroba dan bakteri yang terdapat dalam pupuk petroganik akan mampu
melarutkan dan mengikat zat-zat yang dibutuhkan tanah sehingga produktifitas
tanah akan meningkat. Saat ini telah banyak beredar pupuk organik di dalam
negeri, namun kebanyakan tidak memiliki standar yang jelas dan komposisi yang
59
60
segmen pasar yang dituju oleh pabrik Darul Fallah adalah pedagang tanaman hias
di pinggir jalan dan konsumen. Biasanya konsumen yang membeli untuk pribadi
lebih memilih untuk membeli pupuk dalam ukuran yang lebih kecil karena mudah
untuk dibawa.
b. Harga
Harga jual produk petroganik kepada PT Petrokimia Gresik adalah Rp
1.130 per kilogram. Harga tersebut telah disepakati pada saat perjanjian awal
bermitra dengan PT Petrokimia Gresik. Harga yang ditetapkan tersebut telah
diperhitungkan terlebih dahulu keuntungan dan kerugiannya. Pabrik petroganik
Darul Fallah tidak perlu menanggung biaya transportasi untuk mengangkut pupuk
ke gudang petroganik karena itu merupakan tanggungan yang diberikan oleh
pihak PT Petrokimia Gresik.
Harga jual pupuk organik yang dipasarkan sendiri oleh pabrik pupuk Darul
Fallah berbeda dengan harga yang jual kepada PT Petrokimia Gresik. Harga yang
ditetapkan untuk pupuk organik Dafa adalah Rp 900 per kilogram. Penentuan
harga tersebut berdasarkan pada segmen pasar yang dituju yaitu masyarakat,
penjual tanaman hias, hobbies, dan petani. Apabila penjualan pupuk organik Dafa
dititipkan melalui toko maka harga jual yang ditetapkan yaitu Rp 700 per
kilogram. Harga jual tersebut sudah menutupi biaya operasional dan biaya
transportasi pupuk ke toko yang menjadi agen pupuk organik Dafa.
c. Distribusi
Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak melakukan distribusi pupuk
petroganik secara langsung ke petani maupun agen yang membutuhkan. Distribusi
pupuk petroganik sepenuhnya dilakukan oleh pihak Petrokimia Gresik.
Pendistribusian pupuk petroganik dilakukan langsung oleh BUMN yang ditunjuk
oleh pemerintah. Salah satu BUMN yang ditunjuk tersebut adalah PT Petrokimia
Gresik. Hal tesebut dilakukan agar lebih mudah dalam melakukan kontrol
terhadap pendistribusian pupuk bersubsidi ke petani dan juga untuk
meminimalisir terhadap dampak kecurangan yang dapat timbul akibat adanya
subsidi terhadap pupuk petroganik seperti kelangkaan pupuk dan harga di pasaran
yang lebih mahal.
61
62
Toko Konsumen
20 %
Gambar 4. Saluran Distribusi Pupuk Organik Dafa
d. Promosi
Biaya promosi merupakan salah satu komponen biaya yang cukup besar
dalam memulai suatu bisnis atau memasarkan produk yang baru di pasaran.
Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak perlu melakukan kegiatan promosi pupuk
petroganik kepada konsumen karena semua produk yang dihasilkan akan dibeli
langsung oleh PT Petrokimia Gresik. PT Petrokimia telah memberikan kepastian
pasar terhadap pupuk petroganik yang dihasilkan oleh pabrik pupuk organik Darul
Fallah.
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk pupuk organik Dafa adalah
dengan membuat selebaran-selebaran kecil yang berisikan iklan produk dan
petunjuk penggunaan produk. Selebaran tersebut diberikan kepada pedagang
tanaman hias dan masyakarat. Promosi dilakukan dengan memperkerjakan tenaga
kerja pemasaran berjumlah dua orang. Tugas mereka adalah mencari dan
mempromosikan pupuk organik Dafa kepada pedagang tanaman hias dan
masyarakat yang membutuhkan pupuk organik. Mereka pun harus pandai dalam
menciptakan image produk agar promosi lebih mudah sampai dari mulut ke mulut
(Words of Mouth).
Kegiatan promosi lain yang dilakukan pabrik pupuk organik Darul Fallah
adalah dengan menggunakan teknologi e-commerce. Teknologi e-commerce
merupakan kegiatan promosi produk berbasis internet. Teknologi ini lebih
menghemat biaya promosi dan lebih memungkinkan untuk menjangkau akses
pasar yang lebih luas. Kelebihan penggunaan teknologi ini adalah pabrik pupuk
tidak memerlukan outlet atau tempat pemasaran produk. Seluruh informasi baik
63
64
Kekurangan dari pemilihan lokasi pabrik adalah jauh dari lokasi agen PT
Petrokimia Gresik dan jauh dari pasar yang dituju, sehingga akses untuk menuju
lokasi pabrik membutuhkan biaya transportasi yang cukup besar. Namun hal
tersebut tidak menjadi masalah karena biaya transportasi untuk mengangkut
pupuk petroganik ditanggung oleh PT Petrokimia Gresik. Walaupun akses menuju
lokasi pabrik cukup jauh tetapi kondisi jalan sudah bagus dan dilapisi dengan
aspal. Lokasi pabrik mampu dijangkau oleh truk berukuran kecil maupun besar.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lokasi penelitian. Letak pabrik
Darul Fallah cukup strategis karena di belakang pabrik masih terdapat lahan
kosong yang luas. Lahan tersebut dapat dimanfaatkan apabila ada rencana
pengembangan usaha pabrik pupuk organik Darul Fallah. Lahan kosong yang
berada di sekitar pabrik pupuk Darul Fallah dimanfaatkan sebagai tempat untuk
menjemur kotoran sapi yang masih basah yang diperoleh dari peternakan sapi
Darul Fallah.
65
66
Pedagang tersebut melakukan proses penjemuran pada kotoran sapi dan ayam
tersebut sampai benar-benar siap untuk dibuat pupuk organik. Harga kotoran
ayam yang diperoleh adalah Rp 350 per kilogram dan harga kotoran sapi sebesar
Rp 270 per kilogram. Harga tersebut sudah termasuk transportasi sampai di pabrik
pupuk organik Darul Fallah. Kotoran sapi dan kotoran ayam dapat dilihat pada
Gambar 5 sebagai berikut.
Semua bahan baku yang digunakan untuk membuat pupuk organik akan
mengalami penyusutan. Penyusutan tidak hanya terjadi pada kotoran sapi dan
kotoran ayam saja. Penyusutan terbesar pada bahan baku pupuk organik adalah
kotoran sapi dan kotoran ayam yaitu 10-15 persen. Sedangkan penyusutan untuk
penggunaan zeolit, filler, mixtro, dan EM4 menyusut sebanyak lima persen.
Mixtro berfungsi sebagai aktivator dalam penumbuhan bakteri-bakteri
yang dapat mengemburkan tanah yang terdapat di dalam pupuk organik. Mixtro
dibeli langsung kepada PT Petrokimia Gresik dengan harga 130.000 per drum
yang berisi 10 liter. Mixtro merupakan resep khusus yang diberikan oleh PT
Petrokimia Gresik untuk menghasilkan pupuk petroganik. Penggunaan mixtro
untuk membuat petroganik dicampurkan dengan air dengan proporsi 2 berbanding
3 yaitu 2 untuk penggunaan mixtro dan 3 untuk penggunaan air.
EM4 merupakan bakteri aktivator pengganti mixtro. Bakteri ini digunakan
untuk membuat pupuk organik Dafa. Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak
diperbolehkan menggunakan mixtro untuk membuat produk selain petroganik.
67
68
69
70
Berikut ini adalah diagram alir pembuatan pupuk organik petroganik dan
pupuk organik Dafa :
Pengemasan
71
72
Tangki KamarMandi
RuangMesin
BBM
Dapur
Gudang Kamar2
Penyimpanan
Ruang Hasil Kamar1
BahanBaku
GudangPeralatan
Kantor
RuangTamu
TempatPenjemuranBahanBaku
Mushola
GerbangMasuk
6.1.2.6. Teknologi
Teknologi dapat diartikan sebagai barang atau sesuatu yang baru yang
dapat meningkatkan efesiensi pada proses produksi sekaligus menghasilkan
produktivitas yang tinggi pula. Pemilihan teknologi perlu direncanakan sejak awal
berdirinya proyek karena teknologi merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan proyek tersebut. Dalam memilih teknologi perusahaan harus
memperhatikan aspek internal dan eksternal perusahaan. Apakah teknologi
tersebut cocok dengan perusahaan seperti kemampuan tenaga kerja dalam
mengoperasikan teknologi, kesesuaian dengan bahan baku yang digunakan, dan
kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan.
Teknologi yang paling utama dalam pabrik pupuk organik Darul Fallah
adalah rangkaian mesin pembuatan pupuk organik. Rangkaian tersebut terdiri dari
crusher, pan granulator, rotary dryer, elevator, dan screener. Crusher dirancang
dapat berproduksi 1 ton per jam. Crusher memiliki mata pisau yang sangat tajam
73
dan terbuat dari stainless steel sehingga tidak mudah patah dan berkarat. Crusher
dirangkaikan dengan motor yang memiliki kekuatan 20 HP (Horse Power) dan
mampu berputar dengan kecepatan 1500 RPM. Untuk memaksimalkan hasil
produksi pabrik memiliki dua buah crusher. Penggunaan crusher tersebut
dibedakan berdasarkan bahan baku yang akan dihancurkan yaitu untuk
menghancurkan kotoran ayam dan menghancurkan kotoran sapi. Gambar Crusher
dapat dilihat pada Lampiran 9.
Pan granulator merupakan alat yang berbentuk parabola datar dengan
diameter sekitar 3 meter. Pan granulator berfungsi sebagai alat untuk membuat
adonan pupuk menjadi butiran-butiran kecil. Proses pembentukan butiran tersebut
terjadi akibat putaran pan granulator yang terus-menerus dan dicampurkan
dengan mixtro/EM4. Mixtro/EM4 yang bersifat cair mampu memadatkan pupuk
menjadi butiran-butiran. Pan granulator digerakkan dengan menggunakan motor
yang berkekuatan 7,5 HP dan mampu berproduksi sebanyak 1 ton per jam. Pabrik
Darul Fallah memiliki dua buah pan granulator untuk menunjang kegiatan
opersional pabrik. Gambar pan granulator dapat dilihat pada Lampiran 9.
Rotary dryer merupakan mesin yang berbentuk seperti pipa berukuran
besar dengan diameter 1 meter dan panjang 6 meter. Mesin ini berfungsi sebagai
alat pengering butiran-butiran pupuk setelah proses granulasi. Pada pangkal rotary
dryer terdapat tungku perapian yang berfungsi sebagai sumber panas untuk
mengeringkan pupuk. Cara kerja rotary dryer ini adalah berputar pelan dengan
kecepatan 150 RPM dan dipasang dengan kemiringan sekitar 25 derajat sehingga
pupuk dapat turun dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Rotary dryer
berbentuk menurun dari ujung sampai pangkal. Pada pangkal rotary dryer
terpasang elevator yang berfungsi sebagai katrol yang mengangkat pupuk dari
bawah keatas untuk dilakukan proses penyaringan. Penyaringan pupuk
menggunakan alat yang bernama screener. Gambar rotary dyer dapat dilihat pada
Lampiran 9.
Screener terbuat dari kawat-kawat berukuran kecil yang menyerupai
jaring. Alat ini terbagi menjadi tiga buah lapisan dengan tingkat kerenggangan
jaring yang berbeda-beda. Pada lapisan paling atas merupakan jaring untuk
menyaring pupuk yang berukuran terlalu besar atau reject. Lapisan tengah
74
merupakan jaring untuk meyaring ukuran yang sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan. Sedangkan lapisan paling bawah digunakan untuk menyaring pupuk
yang berukuran terlalu kecil atau reject. Pada ujung screener dipasang alat seperti
corong yang datar. Corong ini digunakan untuk mengalirkan pupuk dari screener
menuju karung. Karung dikaitkan pada kedua ujung corong sehingga tidak ada
pupuk yang tumpah keluar. Gambar screener dapat dilihat pada Lampiran 9.
Teknologi lain yang digunakan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah
adalah penggunaan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Pada saat
produksi seluruh sumber listrik yang ada di pabrik pupuk organik berasal dari
generator kecuali pada saat tidak berproduksi maka listrik disuplai dari PLN.
Merek generator yang dimiliki pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah
Mercedes dengan tenaga 112 KVA. Generator ini mampu beroperasi selama 22
jam setiap harinya. Mesin ini menggunakan solar sebagai bahan bakar. Pabrik
Darul Fallah juga memiliki tangki penampungan solar dengan kapasitas 5000
liter. Letak tangki tersebut tepat disamping ruang penyimpanan generator. Asap
yang ditimbulkan generator tidak menyebabkan polusi udara, sebab pada ujung
corong asap dipasang filter penyaring dan pipa panjang yang tidak mengalirkan
asap ke udara bebas. Gambar generator dapat dilihat pada Lampiran 9.
75
yang kering multak diperlukan, apabila ketersediaan kotoran sapi dan ayam kering
ini terganggu maka akan berpengaruh pada kegiatan operasional pabrik.
76
Direktur Utama
Staf Pabrik
77
2. Manajer Pabrik
Tugas dan tanggung jawab :
a. Membuat laporan harian yang berisi tentang kondisi aktual pabrik dan
kendala-kendala yang dialami perusahaan.
b. Mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran pupuk organik dan
melaporkannya kepada direktur utama.
c. Mengajukan permintaan pembelian mesin-mesin, peralatan dan kebutuhan
lainnya yang diperlukan.
d. Bertanggung jawab atas penggunaan mesin, peralatan dan biaya-biaya
yang lainnya sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan
perbaikan.
e. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran dan hal-hal yang
berkaitan dengan pelanggan produk pupuk organik.
f. Menjamin keselamatan kerja bagi karyawan bawahannya.
78
79
Wewenang :
a. Mengaudit laporan keuangan kegiatan operasional pabrik.
b. Memonitor seluruh anggaran dan pencairan keuangan perusahaan.
c. Menerima dan mengeluarkan kas sesuai dengan persetujuan direktur.
4. Kepala pabrik
Tugas dan tanggung jawab :
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan operasional pabrik dalam memproduksi
pupuk.
b. Mengawasi penyalahgunaan peralatan dan mesin-mesin pabrik.
c. Melakukan kontrol terhadap kinerja karyawan produksi.
d. Pelakukan pencatatan kegiatan operasional pabrik seperti : jumlah
produksi, jumlah bahan baku, jumlah persediaan, dan kebutuhan lainnya
yang terkait produksi pupuk.
Wewenang :
a. Memberi perintah kepada buruh pabrik saat kegiatan produksi berlangsung
b. Memberikan izin kepada pekerja pabrik apabila ada keperluan lain dan
tidak dapat masuk kerja.
80
pekerjaan yang akan dijalaninya. Kualifikasi pada setiap posisi dalam hierarki
organisasi pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah sebagai berikut :
a. Direktur Utama
Memahami dasar pengorganisasian perusahaan dan mengetahui seluruh
kegiatan mengenai pupuk organik yang meliputi produksi, pemasaran, dan
teknologi produksi pupuk organik.
Direktur utama pupuk organik Darul Fallah memiliki jenjang pendidikan yang
cukup tinggi yaitu S2. Porgram sarjana dan pascasarjana diselesaikan sebagai
ahli teknologi pertanian IPB. Direktur sangat mengetahui mengenai mesin-
mesin produksi dan teknologi yang digunakan untuk menghasilkan pupuk
organik.
b. Manajer Pabrik
Memahami seluruh kegiatan pengusahaan pupuk organik Darul Fallah,
mengetahui tentang teknologi pembuatan pupuk, dan memiliki pengetahuan
dasar mengenai pupuk organik.
Manajer pabrik pupuk organik Darul Fallah memiliki jenjang pendidikan
sarjana peternakan IPB dan telah memiliki pengalaman dalam bekerja pada
lingkup kegiatan pertanian dan peternakan seperti mengelola peternakan sapi
dan kambing.
c. Administrasi dan Keuangan
Mampu membuat laporan keuangan secara rapi dan jelas.
Administrasi dan keuangan pabrik pupuk organik Darul Fallah memiliki
jenjang pendidikan Diploma akuntansi.
d. Kepala Pabrik
Mengetahui proses produksi pupuk organik, mengetahui dan mampu
memperbaiki apabila terjadi kerusakan mesin pada saat produksi, dan mampu
mengkoordinir buruh saat pabrik berproduksi.
Kepala pabrik memiliki jenjang pendidikan diploma teknik mesin dan telah
memiliki pengalaman kerja pada beberapa pabrik pupuk seperti pada pabrik
zeolit dan pabrik pupuk organik di Sukabumi.
81
6.1.3.4. Kompensasi
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan pabrik pupuk organik Darul
Fallah meliputi kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung.
Kompensasi langsung berupa gaji yang dibayarkan rutin setiap bulan, sedangkan
kompensasi tidak langsung berupa manfaat lain yang diberikan kepada pegawai
diluar gaji bulanan yang mereka terima. Kompensasi tidak langsung yang
diberikan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah berbentuk uang makan,
asuransi, transportasi, dan tunjangan hari raya (THR). Total kompensasi yang
diberikan pabrik pupuk organik Darul Fallah sudah termasuk uang makan dan
transportasi adalah 5.000.000 untuk direktur, 3.000.000 untuk manajer, dan
2.500.000 untuk kepala pabrik dan akuntan pabrik. Sedangkan kompensasi yang
diberikan kepada tenaga kerja pembuatan pupuk dihitung secara upah borongan
berdasarkan jumlah produksi pupuk organik yang dihasilkan. Apabila dihitung,
jumlah kompensasi yang diterima oleh tenaga kerja pupuk organik sekitar
1.430.000 per orang.
Kompensasi yang diberikan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah telah
melebihi nilai UMR Kabupaten Bogor tahun 2010 yaitu berdasarkan surat
keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1665-Bangos/2009 ditetapkan
sebesar Rp 1.056.914.5. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahawa pabrik
pupuk Darul Fallah tidak hanya mementingkan profit perusahaan saja tetapi juga
memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar.
6.1.3.5. Pelatihan
Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
karyawan dalam penyesuian dengan teknologi dan organisasi di kantor serta
membantu para pekerja untuk meningkatkan prestasi dalam bekerja. Pelatihan
yang dilakukan oleh pabrik pupuk Darul Fallah kepada karyawan merupakan
pelatihan on the job training yang disesuaikan dengan kebutuhan bidang
pekerjaan. Jenis pelatihan yang diikuti oleh karwayan pabrik seperti teknik
membuat pupuk, teknik quality control product, teknik penjahitan karung, dan
5
[Anonim].2009.UMRTahunDepanDiAtasRp1Juta.Http://megapolitan.kompas.com.28
Maret2010
82
teknik menumpuk karung digudang. Ada juga pelatihan khusus yang diberikan
langsung oleh PT Petrokimia Gresik seperti pelatihan pembuatan pupuk
petroganik, pelatihan kepemimpinan, pelatihan manajemen. Pelatihan tersebut
diberikan langsung di PT Petrokimia Gresik di Gresik, Jawa Timur.
Pelatihan-pelatihan yang telah diberikan ini berdampak pada kinerja dan
kecepatan karyawan untuk memproduksi pupuk petroganik dan pupuk organik
Dafa. Terdapat hasil yang berbeda pada saat sebelum dan sesudah dilakukan
pelatihan kerja. Setelah dilakukan pelatihan kerja, karyawan melakukan pekerjaan
lebih cepat, lebih mudah, dan hasil produksi menjadi lebih banyak.
Pabrik pupuk organik Darul Fallah berencana akan terus meningkatkan
jumlah dan intensitas pelatihan kepada karyawan dan buruh pabrik. Saat ini,
pelatihan yang diberikan hanya seputar pekerjaan saja. Rencananya nanti pabrik
pupuk organik Darul Fallah melakukan pengembangan pola pelatihan kerja
seperti mengadakan pelatihan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini akan berkorelasi positif dengan
peningkatan profit perusahaan.
83
kemampuan karyawan dalam bekerja telah dilakukan oleh pabrik pupuk organik
Darul Fallah dengan cara pemberian pelatihan-pelatihan yang menunjang kerja
masing-masing karyawan.
84
yang mau bekerjasama dengan PT Petrokimia Gresik untuk menjadi salah satu
produsen pupuk organik di wilayahnya.
Tahapan pertama untuk menjadi mitra PT Petrokimia Gresik adalah
dengan cara mengajukan surat permohonan kerjasama untuk menjadi mitra
produksi pupuk organik petroganik. Apabila surat tersebut diterima dan
diperbolehkan, maka akan ada petugas dari PT Petrokimia Gresik untuk
mengecek langsung keadaan lokasi usaha, mesin-mesin yang digunakan, dan
fasilitas-fasilitas kantor lainnya yang menunjang kegiatan pabrik. PT Petrokimia
Gresik menjual mesin-mesin produksi untuk membuat petroganik kepada para
mitranya. Namun pabrik pupuk organik Darul Fallah membuat mesin produksinya
sendiri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya investasi pada tahun pertama
proyek.
Hasil pemeriksaan kondisi pabrik oleh tim checker PT Petrokimia Gresik
akan menentukan berapa jumlah kuota pupuk yang akan dibeli oleh PT
Petrokimia Gresik. Setelah proses penetapan jumlah yang diproduksi selesai maka
pabrik sudah diizinkan untuk berproduksi.
85
dari mereka hanya pekerja musiman apabila ada proyek tertentu. Adanya pabrik
pupuk organik Darul Fallah ini tentu akan memberikan dampak positif dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Pembukaan lapangan pekerjaan baru ini akan menciptakan multiplier
effect baik pada backward maupun pada forward linkage dari proyek seperti
timbulnya lapangan pekerjaan di sektor perdagangan, transportasi, pengadaan
bahan baku, dan industri terkait lainnya.
Pendirian pabrik pupuk organik di Darul Fallah adalah bentuk dari
pemanfaatan lahan tidur yang ada. Lahan tersebut sebelumnya tidak digunakan
untuk apa-apa, namun saat ini lahan tersebut dapat menciptakan pertumbuhan
ekonomi masyarakat. Pendirian pabrik pupuk ini juga berdampak positif terhadap
peternakan sapi yang ada di Darul Fallah. Limbah dari peternakan sapi yang
berbentuk kotoran sebelumnya hanya ditumpuk di belakang kandang sapi dan
menimbulkan polusi bau kepada masyarakat. Adanya pabrik pupuk organik ini
sebagai pemanfaatan limbah kotoran sapi yang ada di peternakan Darul Fallah.
Sedangkan dampak negatif yang timbul akibat adanya kegiatan
operasional pabrik adalah polusi suara dari mesin pabrik yaitu mesin generator,
hammermil, dan pan granulator. Namun polusi suara tersebut tidak
mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar karena lokasi pabrik yang cukup
jauh dari pemukiman penduduk dan suara yang ditimbulkan oleh pabrik tidak
terlalu membisingkan. Pabrik pupuk organik ini tidak menghasilkan limbah yang
mengganggu masyarakat. Semua kegiatan produksi dapat digunakan sebagai
pupuk sehingga tidak ada bagian yang terbuang menjadi limbah. Debu yang
dihasilkan oleh kegiatan pabrik juga tidak mengganggu masyarakat, justru debu
tersebut memberikan pengaruh positif terhadap tanaman dan rumput yang berada
di sekitar pabrik menjadi lebih subur.
86
87
88
karena digunakan untuk membangun pabrik dan kantor selama empat bulan dan
dua bulan setelahnya belum dilakukan proses produksi karena masih menunggu
keputusan jumlah permintaan dari PT Petrokimia Gresik. Waktu efektif untuk
berproduksi selama satu tahun adalah 312 hari. Hasil tersebut diperoleh
berdasarkan waktu berproduksi dalam sebulan adalah 26 hari kerja. Pada hari
minggu pabrik tidak melakukan kegiatan produksi. Hari minggu digunakan untuk
memperbaiki mesin-mesin dan peralatan yang rusak agar tidak menghambat
proses produksi pupuk organik.
Nilai penerimaan pada tahun pertama diperoleh dari hasil perkalian antara
harga jual pupuk petroganik dengan hasil produksi petroganik. Harga jual pupuk
petroganik per kilogram sebesar Rp 1.130. Hasil produksi pupuk petroganik pada
tahun pertama berjumlah 1.503.840 kilogram. Hasil produksi tersebut diperoleh
dari perkalian antara jumlah produksi perhari dikalikan dengan jumlah hari kerja
dalam satu bulan dan dikalikan dengan jumlah bulan produksi dalam satu tahun
yaitu 9.640 kilogram perhari dikalikan dengan 26 hari kerja dikalikan dengan 6
bulan produksi. Total penerimaan pupuk organik pada tahun pertama adalah
jumlah produksi pupuk tahun pertama dikalikan dengan harga jual yaitu 1.503.840
kilogram dikalikan dengan Rp 1.130 per kilogram sehingga nilai penerimaan
penjualan pupuk petroganik pada tahun pertama adalah Rp 1.699.339.200.
Hasil produksi pupuk organik pada tahun kedua sampai tahun ke sepuluh
adalah jumlah produksi perhari dikalikan dengan bulan produksi yaitu 9.640
kilogram perhari dikalikan dengan 26 hari kerja dikalikan dengan 12 bulan
produksi sehingga diperoleh jumlah produksi petroganik sebanyak 3.007.680
kilogram. Total penerimaan pada tahun kedua sampai tahun kesepuluh adalah
jumlah produksi pupuk tahun tersebut dikalikan dengan harga jual yaitu 3.007.680
kilogram dikalikan dengan Rp 1.130 per kilogram sehingga nilai penerimaan
penjualan pupuk organik pada tahun kedua sampai tahun ke sepuluh adalah Rp
3.398.678.400. Total inflow skenario usaha I diperoleh dari penjumlahan inflow
dari tahun pertama sampai tahun kesepuluh yaitu Rp 32.409.681.467. Proyeksi
penerimaan jumlah produksi dan penjualan pupuk petroganik dapat dilihat pada
Tabel 10.
89
Tabel 10. Proyeksi Penerimaan Penjualan Pupuk Petroganik Pabrik Darul Fallah
Tahun ke- Jumlah Produksi Harga Satuan Nilai
(Kilogram) (Rp/kilogram) (Rupiah)
1 1.503.840 1.130 1.699.339.200
2 3.007.680 1.130 3.398.678.400
3 3.007.680 1.130 3.398.678.400
4 3.007.680 1.130 3.398.678.400
5 3.007.680 1.130 3.398.678.400
6 3.007.680 1.130 3.398.678.400
7 3.007.680 1.130 3.398.678.400
8 3.007.680 1.130 3.398.678.400
9 3.007.680 1.130 3.398.678.400
10 3.007.680 1.130 3.398.678.400
Total 28.500.000 32.409.681.467
Sumber : Data Primer (2010)
90
91
92
saringan yang paling kecil yang menampung pupuk reject yang hancur dan
tidak menjadi butiran.
12. Finishing dryer, berfungsi sebagai pengering udara pupuk setelah pupuk
masuk ke dalam karung.
13. Timbangan fairbang, berfungsi sebagai alat untuk menimbang bobot pupuk
organik sebelum dilakukan proses penjahitan karung. Timbangan fairbang
memiliki kapasitas maksimal 500 kg.
14. Tangki larutan, terletak dibagian atas dekat dengan pan granulator. Tangki
ini berfungsi untuk mengalirkan cairan mixtro kedalam selang yang
kemudian disemprotkan pada saat pan granulator berputar. Tangki ini
memiliki kapasitas penyimpanan 500 liter.
15. Panel kontrol listrik, berfungsi sebagai sumber pengaturan listrik pabrik.
Sumber listrik yang berasal dari generator di kontrol oleh panel listrik ini.
16. Stabilizer, berfungsi sebagai pengatur arus tegangan listrik ketika pabrik
sedang beroperasi. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kerusakan mesin
akibat berubahnya tegangan listrik.
17. Handle listrik, berfungsi sebagai pengatur aliran listrik yang masuk melalui
PLN dan aliran listrik yang mengalir melalui generator. Saat jam produksi
semua aliran listrik yang ada di pabrik berasal dari generator.
18. Blower, berfungsi sebagai penambah tekanan angin pada tungku api agar api
yang dihasilkan tetap membara, dan berfungsi membantu proses penguapan
udara hangat pada pupuk setelah di saring.
19. Motor, pabrik memiliki dua buah motor sebagai fasilitas transportasi, pabrik
membeli motor ini dalam keadaan bekas sehingga harga beli jauh lebih
murah.
20. Sumur bor, berfungsi sebagai sumber air bersih yang menunjang kegiatan
operasional di pabrik.
21. Peralatan, peralatan investasi yang digunakan pabrik pupuk organik Darul
Fallah adalah lori, gerobak besar, meteran, pasekon, cangkul, sekop, sepatu
boot, garpu, pompa air, drum solar, tangki BBM, satu set kunci-kunci, las
elpiji, las listrik, gergaji besi, mesin bor listrik, gerinda, kompresor angin,
pompa gemuk, meja kursi kantor, white board, lemari kabinet, kipas angin,
93
Rincian biaya investasi pabrik pupuk Darul Fallah terdapat pada Tabel 12.
b. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama
proyek berjalan. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi jumlah produk yang
dihasilkan dan nilainya tetap setiap tahun. Biaya variabel adalah biaya yang
besarnya dipengaruhi oleh jumlah produksi pupuk petroganik.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap yang dikeluarkan pabrik pupuk organik Darul Fallah
meliputi gaji direktur, gaji manajer, gaji akuntan, gaji kepala pabrik, gaji
satpam, biaya listrik, biaya perawatan mesin, mesin jahit karung, peralatan
94
lab, pajak bumi bangunan, dan biaya lain-lain. Biaya lain-lain meliputi
kacamata las, lem dexton, palu , pahat, mata bor, gergaji kayu, mata
gergaji besi, tang jepit, solder listrik, gunting seng, tracker pully, helm
motor, jas hujan, terpal, seragam satpam, penggorengan, serbet, sodet,
pisau, senter, mouse optikal, gallon air, ember, gayung, sapi lidi, sapu ijuk,
selang air, dan keset.
Gaji merupakan biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan
setiap bulannya. Gaji yang diberikan pabrik pupuk organik Darul Fallah
sudah termasuk uang makan karyawan biaya transportasi. Besaran jumlah
gaji karyawan pabrik pupuk organik Darul Fallah skenario usaha I dapat
dilihat pada Tabel 13.
95
2. Biaya Variabel
Biaya variabel yang dikeluarkan oleh pabrik pupuk organik Darul
Fallah setiap tahunnya yaitu : 1) upah tenaga kerja meliputi tenaga kerja
produksi dan tenaga kerja crusher; 2) Bahan baku pupuk meliputi kotoran
sapi, kotoran ayam, mixtro, zeolit, dan filler; 3) Bahan baku penolong
meliputi kayu bakar, solar, karung petroganik, dan benang. Rincian biaya
variabel skenario usaha I dapat dilihat pada Tabel 15.
Beberapa asumsi yang dipakai untuk menghitung besarnya biaya variabel
pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah sebagai berikut :
a. Upah tenaga kerja produksi merupakan upah borongan sebesar Rp 40
perkilogram pupuk yang dihasilkan per tujuh orang tenaga kerja.
Besarnya upah sudah diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja
produksi yaitu tujuh orang pekerja.
b. Upah tenaga kerja crusher merupakan upah borongan sebesar Rp 12.5
perkilogram pupuk yang dihasilkan per empat orang tenaga kerja.
Besarnya upah sudah diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja
produksi yaitu empat orang pekerja.
c. Kotoran sapi dibeli dengan harga Rp 270 per kilogram. Dalam satu ton
hasil produksi memerlukan 550 kilogram kotoran sapi. Besarnya
penyusutan kotoran sapi saat produksi sekitar 15 persen.
d. Kotoran ayam dibeli dengan harga Rp 350 perkilogram. Dalam satu ton
hasil produksi memerlukan 150 kilogram kotoran ayam. Besarnya
penyusutan kotoran ayam saat produksi sekitar 15 persen.
96
e. Mixtro merupakan bakteri yang berbentuk cair. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 10 kilogram mixtro dengan harga beli Rp 13.000
perkilogram. Besarnya penyusutan mixtro saat produksi sekitar 5
persen.
f. Zeolit dibeli dengan harga Rp 480 perkilogram. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 140 kilogram zeolit. Besarnya penyusutan zeolit
pada saat produksi sekitar 5 persen.
g. Filler dibeli dengan harga Rp 50 perkilogram. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 150 kilogram filler. Besarnya penyusutan filler
pada saat produksi sekitar 5 persen.
h. Kebutuhan kayu bakar untuk memproduksi 9.640 kilogram pupuk
petroganik adalah sekitar 2,5 m3 kayu bakar. Harga kayu bakar per m3
adalah Rp 100.000
i. Kebutuhan solar pada saat produksi sebanyak 60 liter per hari. Harga
beli solar sebesar Rp 4.500 per liter.
j. Kebutuhan karung petroganik perhari sekitar 240 karung. Karung
petroganik berukuran 40 kilogram, dibeli dengan harga Rp 3.100 per
karung.
k. Kebutuhan benang untuk menjahit karung sebanyak 1 gulung perhari.
Harga satu gulung benang yaitu Rp 8.000.
97
98
99
Net B/C yang diperoleh yaitu sebesar 9,58. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap Rp 1 yang dikeluarkan akan menghasilkan manfaat bersih sebesar 9,58.
Nilai Net B/C yang diperoleh lebih besar dari 1, sehingga usaha pembuatan pupuk
organik dengan menggunakan skenario usaha I di pabrik pupuk organik Darul
Fallah layak untuk dilaksanakan.
Payback Period (PP) yang diperoleh yaitu sebesar 1 tahun 3 bulan 18 hari.
Nilai Payback Period ini menunjukkan bahwa modal usaha pendirian pabrik
pupuk organik Darul Fallah dengan menggunakan skenario usaha I dapat kembali
dalam waktu 1 tahun 3 bulan 18 hari.
Variabel yang dibahas dalam analisis switching value adalah variabel yang
dianggap signifikan mempengaruhi usaha atau proyek. Dalam skenario usaha I,
variabel yang dibahas yaitu biaya bahan baku kotoran sapi. Variabel tersebut
digunakan karena berdasarkan data di lapangan yaitu usaha pembuatan pupuk
organik ini sangat tergantung pada ketersedian kotoran sapi yang sudah kering
dan siap untuk diproses menjadi pupuk organik. Kotoran sapi merupakan
komponen biaya variabel paling besar dalam pembuatan pupuk organik.
Ketersediaan kotoran sapi di pasar cenderung fluktuatif akibat adanya perubahan
iklim sehingga memungkinkan harga bahan baku kotoran sapi akan naik ketika
persediaan kotoran sapi kering di pasar relatif sedikit.
Variabel jumlah penjualan dan tingkat harga jual produk tidak digunakan
untuk menganalisis nilai pengganti dikarenakan jumlah penjualan pupuk organik
tetap dan pasti setiap bulannya. Harga jual pupuk petroganik juga tetap
berdasarkan perjanjian usaha. Dasar pemikiran variabel yang mempengaruhi
usaha pembuatan pupuk ini bersadarkan fakta yang ada di lokasi penelitian. Hasil
analisis switching value usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah skenario
usaha I dapat dilihat pada Tabel 17.
Berdasarkan hasil analisis switching value tersebut dapat dilihat bahwa batas
maksimal perubahan terhadap kenaikan biaya bahan baku kotoran sapi adalah
200,509 persen. Kenaikan biaya bahan baku kotoran sapi yang melebihi batas
tersebut akan merubah kelayakan usaha pembuatan pupuk organik Darul Fallah
menjadi tidak layak atau tidak menguntungkan.
100
101
102
kedua produk pada tahun kedua sampai tahun kesepuluh proyek sebesar Rp
5.974.550.400. Total inflow selama umur proyek diperoleh dari penjumlahan dari
tahun pertama sampai tahun kesepuluh yaitu Rp 56.881.465.467. Proyeksi
penerimaan total penjualan pupuk organik dapat dilihat pada Tabel 18.
103
skala produksi lebih diperbesar. Rincian biaya investasi pabrik pupuk Darul
Fallah pada skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 12.
b. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama
proyek berjalan. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap yaitu biaya yang besarnya tidak dipengaruhi jumlah produk yang
dihasilkan dan nilainya tetap setiap tahun. Biaya variabel adalah biaya yang
besarnya dipengaruhi oleh jumlah produksi pupuk yang dihasilkan.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap yang dikeluarkan pabrik pupuk organik Darul Fallah
pada skenario usaha II meliputi gaji manajer, gaji akuntan, gaji kepala
pabrik, gaji tenaga kerja pemasaran, biaya pemasaran pupuk, biaya listrik,
biaya perawatan mesin, mesin jahit karung, peralatan lab, pajak bumi
bangunan, dan biaya lain-lain. Biaya lain-lain meliputi kacamata las, lem
dexton, palu , pahat, mata bor, gergaji kayu, mata gergaji besi, tang jepit,
solder listrik, gunting seng, tracker pully, helm motor, jas hujan, terpal,
seragam satpam, penggorengan, serbet, sodet, pisau, senter, mouse optikal,
gallon air, ember, gayung, sapi lidi, sapu ijuk, selang air, dan keset.
104
2. Biaya Variabel
Biaya variabel yang dikeluarkan oleh pabrik pupuk organik Darul
Fallah setiap tahunnya yaitu : 1) upah tenaga kerja meliputi tenaga kerja
produksi dan tenaga kerja crusher; 2) Bahan baku pupuk meliputi kotoran
sapi, kotoran ayam, mixtro, EM4, zeolit, dan filler; 3) Bahan baku penolong
meliputi kayu bakar, solar, karung petroganik, karung pupuk organik Dafa
dan benang. Rincian biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 21.
Beberapa asumsi yang dipakai untuk menghitung besarnya biaya variabel
pabrik pupuk organik Darul Fallah adalah sebagai berikut :
a. Upah tenaga kerja produksi merupakan upah borongan sebesar Rp 40
perkilogram pupuk yang dihasilkan per tujuh orang tenaga kerja.
Besarnya upah sudah diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja
produksi yaitu tujuh orang pekerja.
b. Upah tenaga kerja crusher merupakan upah borongan sebesar Rp 12.5
perkilogram pupuk yang dihasilkan per empat orang tenaga kerja.
Besarnya upah sudah diperhitungkan berdasarkan jumlah pekerja
produksi yaitu empat orang pekerja.
105
c. Kotoran sapi dibeli dengan harga Rp 270 per kilogram. Dalam satu ton
hasil produksi memerlukan 550 kilogram kotoran sapi. Besarnya
penyusutan kotoran sapi saat produksi sekitar 15 persen.
d. Kotoran ayam dibeli dengan harga Rp 350 perkilogram. Dalam satu ton
hasil produksi memerlukan 150 kilogram kotoran ayam. Besarnya
penyusutan kotoran ayam saat produksi sekitar 15 persen.
e. Mixtro merupakan bakteri yang berbentuk cair. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 10 kilogram mixtro dengan harga beli Rp 13.000
perkilogram. Besarnya penyusutan mixtro saat produksi sekitar 5
persen.
f. EM4 merupakan bakteri pengganti mixtro yang digunakan untuk
membuat pupuk organik Dafa. Dalam satu ton hasil produksi
memerlukan 10 kilogram EM4 dengan harga beli Rp 11.000
perkilogram. Besarnya penyusutan EM4 saat produksi sekitar 5 persen.
g. Zeolit dibeli dengan harga Rp 480 perkilogram. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 140 kilogram zeolit. Besarnya penyusutan zeolit
pada saat produksi sekitar 5 persen.
h. Filler dibeli dengan harga Rp 50 perkilogram. Dalam satu ton hasil
produksi memerlukan 150 kilogram filler. Besarnya penyusutan filler
pada saat produksi sekitar 5 persen.
i. Kebutuhan kayu bakar untuk memproduksi 9.640 kilogram pupuk
petroganik dan 9.600 kilogram pupuk organik Dafa perhari adalah
sekitar 5 m3 kayu bakar. Harga kayu bakar per m3 adalah Rp 100.000
j. Kebutuhan solar pada saat produksi sebanyak 120 liter per hari. Harga
beli solar sebesar Rp 4.500 per liter.
k. Kebutuhan karung petroganik perhari sekitar 240 karung. Karung
petroganik berukuran 40 kilogram, dibeli dengan harga Rp 3.100 per
karung.
l. Kebutuhan karung pupuk organik Dafa sekitar 480 karung. Karung
pupuk organik Dafa berukuran 20 kilogram, dibeli dengan harga Rp
1.500 per karung
106
107
Tabel 22. Rekapitulasi Perhitungan Laba-Rugi Skenario Usaha II
Tahun Laba Usaha (Rupiah)
1 496.677.678
2 1.131.573.856
3 1.131.573.856
4 1.131.573.856
5 1.131.573.856
6 1.131.573.856
7 1.131.573.856
8 1.131.573.856
9 1.131.573.856
10 1.131.573.856
TOTAL 10.680.842.386
108
109
7.1. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dimbil dari
pelaksanaan penelitian ini meliputi:
1. Secara non finansial, pelaksanaan usaha pupuk organik Darul Fallah
dinilai layak untuk dijalankan. Pada aspek pasar, peluang pengusahaan
pupuk organik masih terbuka, hal ini terlihat dari adanya permintaan
terhadap pupuk organik Darul Fallah. Berdasarkan aspek teknis, pabrik
pupuk organik Darul Fallah melakukan proses produksi dengan efesien
dan menggunakan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan produksi pupuk
organik. Pada aspek manajemen struktur organisasi tergolong sederhana
sehingga pengorganisasian karyawan berjalan dengan baik. Pabrik pupuk
organik Darul Fallah memiliki badan hukum sebagai unit usaha Koperasi
PP Darul Fallah. Pada aspek sosial-ekonomi-lingkungan pabrik Darul
Fallah memberikan dampak positif dimana usaha ini memberikan manfaat
bagi masyarakat. Pabrik pupuk organik Darul Fallah tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan dan polusi udara.
2. Pelaksanaan usaha pupuk organik Darul Fallah secara finansial dinilai
layak untuk dijalankan, baik pada skenario usaha I maupun pada skenario
usaha II. Meskipun demikian, pelaksanaan usaha pada skenario II relatif
lebih menguntungkan jika dibandingkan pelaksanaan usaha pada skenario
I. Hal tersebut dilihat dari nilai NPV, IRR, Net B/C, dan PP pada skenario
II lebih besar dari skenario I.
3. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa skenario II memiliki sensitivitas
lebih tinggi terhadap peningkatan biaya bahan baku kotoran sapi.
Sensitivitas penurunan penjualan hanya dilakukan pada pupuk organik
Dafa karena penjualan pupuk petroganik selalu tetap sesuai perjanjian
yang disepakati.
7.2. Saran
Dalam melakukan perbaikan dan memajukan usaha, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh pabrik pupuk organik Darul Fallah, antara lain:
1. Pada pelaksanaan aktivitas usahanya, akan lebih baik jika pabrik pupuk
organik Darul Fallah lebih mengutamakan aplikasi skenario II
dibandingkan skenario I. Penerapan skenario II akan memberikan
kemungkinan peningkatan perolehan laba perusahaan yang lebih besar dan
juga dapat tetap menjaga kontinuitas usaha apabila kontrak dengan PT
Petrokimia Gresik sudah habis.
2. Pabrik pupuk organik Darul Fallah perlu melakukan spesifikasi target pada
penjualan pupuk organik Dafa dan perlu merencanakan strategi pemasaran
yang lebih intensif pada pasar yang dituju.
3. Untuk tetap menjaga kelayakan finansial usaha maka pabrik pupuk
organik Darul Fallah harus menjaga agar tingkat penjualan pupuk organik
Dafa agar tidak mengalami penurunan hingga melebihi nilai pengganti
(switching value) maksimum yang dapat ditoleransi. Upaya pencegahan
penurunan penjualan dapat ditempuh dengan cara menjaga kualitas
produk, meningkatkan promosi dan memperluas pasar.
4. Untuk menjaga kontinuitas usaha, pabrik pupuk organik Darul Fallah perlu
mempertimbangkan untuk membuat alat pengolahan bahan baku kotoran
sapi dan kotoran ayam menjadi kering sehingga bahan baku tersebut siap
diolah menjadi pupuk. Hal ini perlu dilakukan agar kinerja pabrik tidak
terganggu akibat perubahan lingkungan eksternal bisnis seperti
pelanggaran kontrak bahan baku dan perubahan iklim.
5. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai strategi pemasaran pupuk
organik Dafa dan studi kelayakan mengenai penggunaan teknologi terapan
pada pengolahan bahan baku kotoran sapi dan kotoran ayam. Selain itu,
perlu dilakukan pula kajian mengenai potensi permintaan pupuk organik
yang lebih tepat sehingga dapat memberi gambaran permintaan yang
sebenarnya terhadap pupuk organik di Indonesia.
111
DAFTAR PUSTAKA
Husein.2009.http://ahoesein.blogspot.com/2009/08/apa-keunggulan-pupuk-
organik-dibanding.html [diakses tanggal 30 Desember 2009].
Husein U. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Musnawar, Effi Ismawati. 2006. Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat.
Jakarta : Penebar Swadaya.
Suriadikarta DA, Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa
Barat : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian.
Suryani 2007. Bioenergi Sebagai Energi Alternatif. Jakarta: PT. Gramedia Pusaka
Utama.
Widiastuti, W. 2008. Studi Kelayakan Usaha Pupuk Organik Cair PT Mulyo Tani
Salatiga Jawa Tengah. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor.
113
No Uraian Satuan Jumlah Harga/Satuan (Rp) Nilai (Rp) Umur Ekonomis (Tahun) Penyusutan Nilai Sisa
Screener
125
Rotary Dryer
Generator
126
127
1. Siapkan bahan baku yang akan dihaluskan dengan crusher. Bahan baku
harus kering dengan kadar air maksimal 20 persen.
2. Pasang kantong penampung pada saluran output.
3. Jalankan (on kan) crusher ke karung (setelah mencapai + 20 kg), dengan
terlebih dahulu mengikat bagian tengah kantong penampung sehingga bahan
baku halus tidak tersembur keluar
4. Matikan crusher setelah bahan baku yang diperoleh mencukupi kebutuhan.
5. Bersihkan crusher, kantong penampung, dan area sekitar crusher.
128
129
D. Spesifikasi
Kandungan unsur hara PETROGANIK :
9 C-Organik : 12,50 %
9 N-Total : 1,00 %
9 P2O5 total : 1,50 %
9 K2O : 1,50 %
9 H2O : 10-15 %
9 C/N ratio : 10-25 %
PERHATIAN :
Pakailah sarung tangan plastik selama bekerja menggunakan mixtro
Bila terkena mata, siram air banyak-banyak, bila sakit berlanjut hubungi
dokter.
130
PERHATIAN :
Pakailah sarung tangan plastik selama bekerja menggunakan mixtro
Bila terkena mata, siram air banyak-banyak, bila sakit berlanjut hubungi
dokter.
131