You are on page 1of 3

Nama : Indriyani A.

NIM : 15/383473/PN/14304

Tugas Ke-5

1. Bagaimana cara mengubah tanah pasiran menjadi tanah lempung?

Tanah pasir tidak memiliki kemampuan menjerap air dan hara sehingga tanah pasir tidak
subur dan mudah kering. Tanah pasir juga sedikit mengandung liat, kapasitas tukar kation yang
rendah dan miskin bahan organik atau humus. Hal ini menjadikan tanah berpasir menjadi media
untuk tumbuh yang sangat jelek. Tanah pasir memerlukan granulasi. Salah satu cara untuk
mengatasinya adalah dengan penambahan bahan organik.

Bahan organik merupakan salah satu pembenah tanah yang telah dirasakan manfaatnya
dalam perbaikan sifat sifat tanah baik sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Secara fisik
memperbaiki struktur tanah, menentukan tingkat perkembangan struktur tanah dan berperan pada
pembentukan agregat tanah, meningkatkan daya simpan lengas karena bahan organik
mempunyai kapasitas menyimpan lengas yang tinggi. Dengan demikian lengas tanah terawetkan
yang berarti lengas tidak mudah hilang dari dalam tanah. Bahan organik koloidal lebih efektif
daripada lempung sebagai penyebab pembentukan agregat yang stabil dengan pasir. Menurut
Mowidu (2001) pemberian 20 30 ton per hektar bahan organik berpengaruh nyata dalam
meningkatkan porositas total, jumlah pori berguna, jumlah pori penyimpan lengas dan
kemantapan agregat serta menurunkan kerapatan zarah, kerapatan bongkah dan
permeabilitas. Telah banyak penelitian pemanfaatan bahan organik untuk memperbaiki tanah
pasir pantai, hasil penelitian Rajiman, dkk., (2008) menunjukkan bahwa dengan bahan organik
dan limbah karbit 20 ton per hektar di tanah pasir pantai nyata meningkatkan jumlah fraksi
lempung, debu, porositas, kadar lengas, menurunkan BV, BJ dan meningkatkan berat segar, berat
kering, berat kering oven dan diameter umbi bawang merah dibanding kontrol. Hasil penelitian
Wigati dkk., (2006) menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam sampai 20 ton per
hektar nyata meningkatkan kualitas tanah (kandungan bahan organik dan KPK). Hal ini berarti
bahan organik tersebut mempunyai kemampuan yang lebih baik dan dapat dimanfaatkan sebagai
perbaikan tanah pasir pantai Kulon Progo.

2. Bila tanah keracunan, apa yang kita lakukan untuk menanganinya?

Beberapa prinsip dasar manipulasi tanah yag tidak sehat, rusak, komposisi komponen yang tidak
ideal, kekurangan ataupun kelebihan air dan bahan organik agar mampu meningkatkan resim
kelembaban, resim temperature, resim unsur hara yang optimal dapat dilakukan dengan cara :

Pupuk Kompos: Pada lahan marginal yang miskin bahan organik, dan kebanyakan tanah
tropika selalu kekurangan bahan organik, karena rata- rata hanya mengandung bahan
organik < 1 % (sedangkan bahan organik ideal adalah 5%), maka pemberian pupuk
kompos mampu menyediakan unsur hara secara kontinyu sedikit demi sedikit sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman, melalui proses dekomposisi yang melepaskan
unsur hara secara perlahan.
Pupuk Hayati : Seresah tanaman merupakan bahan organik yang sangat penting, sebagai
sumber makanan tanaman setelah mengalami dekomposisi. Dengan demikian pemberian
pupuk hidup berupa tanaman yang mampu menyuplai bahan organik secara kontinyu
sebagai sumber unsur hara, penyimpanan air dan menjaga temperature ekosistem
merupakan upaya alami untuk mendapatkan produktivitas lahan yang terpadu dan
berkelanjutan.
Pupuk bio (Fertilizer) : Pemakaian miroba menguntungkan yang bersimbiosis
mutualisme maupun mandiri seperti : rhizobium, mikorisa, nitrosomonas, azotobacter dan
sebagainya sangat membantu kondisi tempat tumbuh agar mempunyai kondisi kualitas
yang lebih baik karena mikrobia memanfaatkan sumber energy alam ynag tidak
dimanfaatkan oleh tanaman tinggi mnejadi tersedia dan mampu mendukung
pertumbuhan.
Pot organik : Pada lahan pasir yang kering, panas dan miskin hara, maupun lahan yang
berkonstruksi (jalan, beton, dan sebagainya) pemakaian pot yang berasal dari pupuk
kompos sebagai media pot organik dapat berfungsi sebagai media tumbuh yang kompak,
mampu menyimpan air, meredam panas, mengurangi evaporasi, menyediakan unsur hara
melalui dekomposisi pot organik secara perlahan sesuai kebutuhan tanaman, sehingga
resim lengas (kelembaban), resim temperature, resim hara bisa dipenuhi sebagai syarat
kebutuhan hidup tanpa rehabilitas (Agus, 2012)
(Sumber: Agus, C.2012. Pengelolaan bahan organik : peran dalam kehidupan dan
lingkungan. BPFE UGM, Yogyakart).

You might also like